2. Pengertian dan Sejarah ANOVA
• Anova (analysis of variance) adalah
analisis yang digunakan untuk menguji
signifikansi perbedaan dua rata-rata atau
lebih. Anova juga digunakan untuk analisis
komparasi multivariabel. Anova
dikembangkan oleh Sir Ronald Fisher pd
tahun 1925 oleh karena itu uji ANOVA
juga disebut uji F
3. • Analisis varian termasuk dalam kategori
statistik parametrik. Sebagai alat statistika
parametrik, maka untuk dapat
menggunakan rumus ANOVA harus
terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi
meliputi normalitas, heterokedastisitas dan
random sampling (Ghozali, 2009).
4. UJI T
menguji perbedaan rata-rata
antara 2 kelompok independen
Kelemahan Uji –t :
1) pengujian berulang kali sesuai kombinasi
yang mungkin
2) meningkatkan (inflasi) nilai α,
inflasi nilai α sebesar = 1 - (1-α) c
dimana c adalah jumlah pengujian
UJI F/ ANOVA
menguji perbedaan rata-rata
lebih dari dua kelompok
5. ANOVA
teknik analisis statistik yang dapat memberi
jawaban atas ada tidaknya perbedaan skor
pada masing-masing kelompok (khususnya
untuk kelompok yang banyak), dengan suatu
risiko kesalahan yang sekecil mungkin.
6. MACAM-MACAM ANOVA
single factor experiment
(analisis variance satu arah)
ANOVA
two factor experiment
(analisis variance dua arah)
7. Analisis Varian Satu Arah
Digunakan untuk membandingkan mean
dari dua kelompok sampel independen (bebas).
Asumsi yang digunakan :
1) Sampel diambil dari distribusi normal,
sehingga sampel juga berdistribusi normal.
Kenormalan ini dapat diatasi dengan
memperbesar jumlah sampel.
2) Masing-masing kelompok mempunyai variabel yang sama.
3) Sampel diambil secara acak.
8. Hipotesis ANOVA 1 Arah
•
H0 : μ1
μ2
μ3
μk
– Seluruh mean populasi adalah sama
– Tak ada efek treatment (tak ada keragaman
mean dalam grup)
•
H1 : Tidak seluruh mean populasi adalah sama
– Minimal ada 1 mean populasi yang berbeda
– Terdapat sebuah efek treatment
– Tidak seluruh mean populasi berbeda
(beberapa pasang mungkin sama)
9. ANOVA 1 ARAH
H0 : μ1
μ2
μ3
μk
H1 : Tidak seluruh μ i sama
Semua mean bernilai sama
Hipotesis nol adalah benar
(Tak ada efek treatment)
μ1
μ2
μ3
10. ANOVA 1 ARAH
(sambungan)
Minimal ada 1 mean yang berbeda
Hipotesis nol tidak benar
(Terdapat efek treatment)
or
μ1
μ2
μ3
μ1
μ2
μ3
11. CONTOH
• Seorang peneliti melakukan suatu penelitian
eksperimen untuk menguji efektivitas metode
mengajar IPA, yaitu metode pemecahan
masalah (A), penugasan (B), diskusi (C), dan
ceramah (D). Judul penelitian tersebut sebagai
berikut.
Pengaruh Metode Mengajar trehadap Hasil
Belajar IPA Siswa di SMP XYZ Malang
12. Hipotesis
• Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa ditinjau dari
metode mengajar.
• Hasil belajar IPA siswa antara yang diajar menggunakan
metode pemecahan masalah lebih tinggi dibandingkan
dengan penugasan.
• Hasil belajar IPA siswa antara yang diajar menggunakan
metode pemecahan masalah lebih tinggi dibandingkan
dengan diskusi.
• Hasil belajar IPA siswa antara yang diajar menggunakan
metode pemecahan masalah lebih tinggi dibandingkan
dengan ceramah.
13. Hipotesis
• Hasil belajar IPA siswa antara yang diajar
menggunakan metode penugasan lebih tinggi
dibandingkan dengan diskusi.
• Hasil belajar IPA siswa antara yang diajar
menggunakan metode penugasan lebih tinggi
dibandingkan dengan ceramah.
• Hasil belajar IPA siswa antara yang diajar
menggunakan metode ceramah lebih rendah
dibandingkan dengan diskusi.
14. • Dari jumlah siswa sebanyak 40 orang
diambil secara acak sebanayk 28 siswa
dan dimasukkan ke dalam 4 kelas dengan
masing-masing kelas terdiri dari 7 siswa
yang diajar dengan metode yang berbedabeda.
15. Data Hasil Belajar IPA Siswa Untuk Pengujian ANOVA Satu Jalur
No
1
Hasil Belajar IPA
Metode Metode Metode
A
B
D
88
82
74
Metode
C
68
2
87
77
70
66
3
90
87
72
64
4
91
85
76
69
5
93
80
78
71
6
86
79
73
68
7
95
84
75
70