Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_18 des 2021
Pengantar Auditing
1. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN
DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
Ratna Mappanyuki, SE, Ak, M.Si
M O D U L 2
PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan – Jakarta barat
2. BAB 14
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN
DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
Tujuan 14-1
Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif
SAMPEL YANG REPRESENTATIF
Sampel yang representative merupakan salah satu karakteristik dalam
pemilihan sample audit yang memiliki kesamaan dengan populasi.
Artinya bahwa hal yang ada pada sample juga ada pada yang tidak
termasuk sebagai sample.
Dua hal yang mengakibatkan sampel tidak representatif :
1. Resiko Nonsampel : resiko dimana tes audit tidak menemukan
adanya sampel yang diabaikan. Penyebabnya : kegagalan
auditor menemukan sampel yang diabaikan dan yang tidak
sesuai atau tidak efektifnya prosedur audit
2. Resiko Sampling : resiko dimana auditor menarik kesimpulan
yang salah karena sampel tidak representatif. Resiko sampling
merupakan bagian dari sampel yang pengujiannya hanya
sebagian kecil dari keseluruhan populasi.
Cara untuk pengawasan resiko sampel :
- menyesuaikan ukuran sampel
- menggunakan metode pemilihan sampel sesuai dengan
materi populasi
Tujuan 14-2
Membedakan antara statistic dan nonstatistical sampling dan
antara probalistik sampel dan nonprobalistik sampel
SAMPEL STATISTIK VERSUS NON STATISTIK DAN PENARIKAN
SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK
Perbedaan dan Persamaan sampel statistic dan non statistik
Persamaan
Keduanya mempunyai kesamaan dalam tiga langkah :
1. merencanakan sampel
tujuan perencanaan sample akan meyakinkan bahwa tes audit
dilakukan dengan cara yang benar dengan resiko sampel yang
diinginkan dan memperkecil kemungkinan kesalahan non sampel
2. memilih sampel dan melaksanakan test
pemilihan sampel ditentukan dengan cara pemilihan materi sampel
dari populasi dan melaksanakan tes adalah melakukan penguojian
dokumen dan membuat prosedur audit lainnya
3. mengevaluasi hasilnya
pemilihan kesimpulan berdasarkan tes audit
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II
3. Perbedaan :
Sampel statistic berbeda dengan sampel non statistik dalam
mengaplikasikan aturan matematis berkaitan dengan perhitungan
(ukuran) dari resiko sampel dalam merencanakan sampel dan
mengevaluasi hasil
Sampel Probabilistik & Sampel Non Probabilistik
Pemilihan Sampel probabilistik : metode pemilihan sampel
dimana jumlah populasi setiap item diketahui probabilistik yang
disertakan dalam sampelnya dan sampel dipilih secara acak
Pemilihan Sampel Non Probabilistik : metode pemilihan
sampel dimana auditor lebih mennggunakan pertimbangan
professional dibandingkan dengan metode probabilistik
Metode Non Probabilistik meliputi :
1. Pemilihan sampel langsung
2. Pemilihan sampel blok
3. Pemilihan sampel sembarang
Metode Probabilistik meliputi :
1. Pemilihan sampel acak sederhana
2. Pemilihan sampel sistematis
3. Pemilihan sampel probabilistic proporsional
4. Pemilihan sampel stratifikasi
Metode Pemilihan Sampel NonProbabilistik
1. Pemilihan Sampel Langsung
Pemilihan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan ukuran
ukuran yang dibuat oleh auditor.
Ukuran ukuran yang digunakan :
- Materi Yang Paling Mungkin Berisi Kesalahan, auditor bisa
mengidentifikasi populasi mana yang paling mungkin
salah
- Materi yang berisi karakteristik populasi terpilih.
- Materi yang berkaitan dengan jumlah uang yang besar
2. Pemilihan Sampel Blok
Adalah pemilihan beberapa materi secara berurutan
3. Pemilihan Sampel Sembarang
Adalah memilih materi dengan mengabaikan biasa pada auditor.
Tujuan 14-3
Penarikan Sampel Yang Representatif
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK
Pemilihan Sampel Acak Sederhana
1. Sampel Random, adalah pemilihan sampel dimana setiap
kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dijadikan sampel, digunakan untuk sampel yang populasinya
tidak terbagi-bagi untuk tujuan audit.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II
4. 2. Tabel Nomor Random, ketika sampel random sederhana dipilih
metode harus memastikan bahwa semua materi dalam populasi
mempunyao kesempatan yang sama untuk dipilih.
3. Komputer Pengacak Angka, digunakan untuk memahami
penggunaan table angka random sebagai konsep pemilihan sampel
random sederhana.
Pemilihan Sampel Sistematis
Dalam pemilihan sampel ini auditor mengkalkulasi interval dan
kemudian dengan metode tertentu melakukan pemilihan materi untk
sampel berdasarkan ukuran interval. Interval ditentukan dengan
membagi ukuran populasi dengan banyaknya materi sampel yang
diinginkan
Probabilitas proporsional terhadap ukuran dan Pemilihan
Sampel Stratifikasi
Metode pertama adalah evaluasi dengan menggunakan unit sampel
keuangan dan yang kedua menggunakan sampel variabel
Tujuan 14-4
Tentukan dan jelaskan sampel audit untuk tingkat
pengecualian
PENGAMBILAN SAMPEL TINGKAT PENGECUALIAN
Sampel audit untuk tes pengawasan dan tes substantive transaksi
digunakan untuk memperkirakan proporsi materi dakam populasi yang
berisi karakteristik atau dari atribut kepentingan, proporsi ini disebut
tingkat kejadian atau tingkat pengecualian dan berupa rasio dari materi
berisi atribut spesifik terhadap jumlah total materi populasi, pada
umumnya berbentuk persentase.
Auditor tertarik dengan kejadian jenis pengecualian di dalam populasi
data akunting berikut :
1) Penyimpangan dari pengawasan yang dibentuk klien
2) Kesalahan keuangan dalam populasi data transaksi
3) Kesalahan keuangan dalam populasi rincian rekening saldo
Perhitungan tingkat pengecualian tertinggi (Compute Upper Exception
Rate) – merupakan batas tertinggi yang diperbolehkan dalam
pengecualian populasi, tingkat pengecualian dalam populasi pada ARACR
(Acceptable Risk of Assesing Control Risk too Low)
Tujuan 14-5
Menggunakan sampel nonstatistik dalam tes pengawasan dan
tes substantive transaksi
APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK
Sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengawasan dan tes
substantif transaksi dibagi menjadi 14 langkah dalam tiga bagian yaitu
:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II
5. a. Merencanakan Sampel
1. Menentukan tujuan pengujian audit
2. Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan
3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian
4. Menentukan populasi
5. Menentukan unit sampel
6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian
7. Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko
pengawasan terlalu rendah
8. Menentukan tingkat pengecualian populasi
9. Menentukan ukuran sampel awal
b. Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit
10.Pemilihan Sampel
11.Melaksanakan Prosedur Audit
c. Mengevaluasi Hasil
12.Menggeneralisasikan sampel pada populasi
13.Menganalisis pengecualian
14.Memutuskan diterimanya populasi
Menetapkan Sasaran Tes Audit
Istilah yang digunakan dalam sampel audit
ISTILAH DEFINISI
Istilah yang berkaitan dengan
perencanaan
Karakteristik atau atribut Karakteristik yang akan dites dalam
aplikasi
Resiko yang dihadapi ketika menilai Resiko yang diinginkan oleh auditor
resiko pengawasan terlalu rendah adalah keadaan pengawasan yang
(ARACR) efektif atau jumlah kesalahan
keadaan keuangan yang dapat
ditoleransi, yaitu ketika jumlah
populasi pengecualian lebih besar
Perkiraan jumlah populasi yang dapat dari jumlah yang ditoleransi
pengecualian (EPER) Dengan jumlah yang dapat
pengecualian, auditor mengharapkan
untuk menemukan populasi sebelum
Ukuran sampel awal tes dimulai
Ukuran sampel ditentukan setelah
mempertimbangkan faktor
perencanaan di atas
Istilah yang berkaitan dengan
Hasil Evaluasi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II
6. Pengecualian Pengecualian dari sifat yang ada pada
sampel
Jumlah sampel pengecualian (SER) Angka pengecualian di dalam sampel
dibagi dengan ukuran sampel
Perhitungan tertinggi jumlah Jumlah tertinggi pengecualian di
pengecualian (CUER) dalam populasi didasarkan pada
ARACR
Menentukan Bagaimana Sampling Audit Diaplikasikan
Aplikasi sampel audit direncanakan auditor ditujukan untuk membuat
kesimpulan tentang populasi yang didasarkan pada sampel. Auditor
perlu menguji program audit dan memutuskan prosedur audit di mana
sampel akan dipublikasikan
Menentukan Kondisi Pengecualian
Ketika sampel audit digunakan, auditor harus secara hati hati
menentukan karateristik (atribut) yang sedang diuji dan kondisi
pengecualian.
Ketiadaan satupun atribut materi sampel akan menjadi pengecualian
bagi atribut. Adalah penting untuk dicatat bahwa dokumen yang hilang
dan kesalahan tidak selalu mengakibatkan pengecualian apabila
auditor secara khusus menetapkan kondisi pengecualian
Menentukan Populasi
Populasi merupakan sekumpulan data yang diharapkan auditor untuk
dapat digeneralisasikan.
Audior harus hati hati menentukan populasinya, harus konsisten
dengan sasaran dari tes audit
Menentukan Unit Sampel
Pertimbangan utama dalam menentukan unit sampel adalah harus
konsisten dengan sasaran tes audit. Jadi, menentukan populasi dan
merencanakan prosedur audit umumnya akan menentukan unit
sampel yang sesuai
Menetapkan Angka Pengecualian
Menetapkan toleransi tingkat pengecualian (TER-Tolerable Exception
Rate) memerlukan pertimbangan professional auditor.
TER merupakan tingkat pengecualian yang diijinkan auditor untuk
populasi dan akan digunakan sebagai penilaian resiko pengawasan dan
atau jumlah kesalahan transaksi keuangan yang terjadi selama
perencanaan dibuat.
TER adalah hasil penilaian auditor, TER yang pantas adalah pertanyaan
kelengkapan dan keberadaan semua dokumen serta pengaruhnya
dalam menentukan dan pentingnya atribut dalam rencana audit.
TER mempunyai dampak yang signifikan terhadap ukuran sampel.
Besarnya ukuran sampel lebih diperlukan untuk TER yang rendah
daripada TER yang tinggi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II
7. Menentukan Resiko yang Dapat Diterima pada Penilaian Resiko
Pengawasan yang Terlalu Kecil
ARACR – Acceptable Risk of Assessing Control Risk too low adalah
resiko auditor dalam menerima pengawasan efektif (atau tingkat
kesalahan keuangan yang dapat ditolerir) ketika tingakt pengecualian
populasi lebih besar dibandingkan dengan TER.
ARACR adalah ukuran auditor dalam menentukan resiko,
pertimbangan utama adalah bagaimana rencana auditor untuk
mengurangi penilaian resiko pengawasan sebagai dasar untuk tes
rincian saldo. Makin rendah TER maka makin rendah ARACR yang
dipilih dan merencanakan tes rincian saldo.
Panduan ARACR dan TER untuk Tes Pengawasan pada Sampel
Nonstatistik
Faktor Pendapat Panduan
Penilaian resiko Nilai resiko ARACR rendah
pengawasan. pengawasan
Pertimbangan yang harus rendah ARACR menengah
diambil : Nilai resiko
Keadaan, tingkat dan pengawasan ARACR tinggi
waktu tes substantive moderat
(perencanaan tes Nilai resiko ARACR tidak ada
substantive yang pengawasan tinggi
menyeluruh berkaitan Nilai resiko
dengan tingginya nilai pengawasan
resiko pengawasan dan 100%
perubahan yang terjadi
padanya)
Jumlah dan bukti yang
tersedia untuk tes
pengawasan (sedikitnya
jumlah bukti yang
tersedia untuk
memberlakukan nilai
resiko pengawasan
tertinggi dan perubahan
yang terjadi padanya)
Transaksi yang signifikan Saldo yang TER 4%
dan yang berkaitan signifikan
dengan jumlah saldo yang tingginya TER 5%
diharapkan oleh Saldo signifikan
pengawasan internal TER 6%
mempunyai efek. Saldo yang
signifikan rendah
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II
8. Perkiraan Nilai Pengecualian pada Populasi
Perkiraan tingkat pengecualian populasi harus dibuat untuk
merencanakan ukuran sampel yang sesuai. Jika perkiraan tingkat
pengecualian populasi (Estimated Population Exception Rate-EPER)
rendah, ukuran sampel yang kecil akan mencukupi tingkat
pengecualian yang dapat ditolerir auditor.
Panduan ARACR dan TER Untuk Sampel Nonstatistik : Tes Substantif
Transaksi
Rencana Hasil dari ARACR untuk TER untuk Tes
Pengurangan Memahami Tes Substantif Substantif
dalam Pengawasan Transaksi Transaksi
Substantif Tes Internal dan
dari Perincian Tes
Neraca Pengawasan
Besar Sangat Baik Tinggi Persen atau
Baik Sedang jumlah yang
Tidak Baik Rendah didasari oleh
bahan bahan
yang perlu
dipertimbangkan
bagi laporan yang
terkait
Menengah Sangat Baik Tinggi Persen atau
Baik Sedang jumlah yang
Tidak Baik Rendah didasari oleh
bahan bahan
yang perlu
dipertimbangkan
bagi laporan yang
terkait
Kecil Sangat Baik Tinggi Persen atau
Baik Sedang jumlah yang
Tidak Baik Rendah didasari oleh
bahan bahan
yang perlu
dipertimbangkan
bagi laporan yang
terkait
Catatan:dalam panduan ini juga harus dipahami bahwa ARACR yang didasari
pada pertimbangan audit memiliki beberapa variasi. Table diatas adalah
panduan yang paling konservatif yang harus diikuti :
1. dalam situasi ini, internal pengawasan dan bukti-buktinya baik. Tes
substantive yang dapat dilakukan pada transaksi ini sangat sedikit
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II
9. 2. dalam situasi ini, terdapat sedikit penekanan pada internal
pengawasan. Dalam situasi seperti ini tidak mungkin dilakukan tes
pengawasan dan tes substantif untuk transaksi
Menentukan Ukuran Sampel Awal
Empat faktor untuk menentukan ukuran sampel awal untuk sampel
audit : ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER. Ukuran populasi tidak
sama pentingnya dengan faktor lainnya yang secara khusus dapat
diabaikan, terutama untuk populasi yang besar
Memilih Sampel
Sampel dapat dipilih dengan menggunakan metode nonprobabilistik
atau probabilistik yang telah dibahas sebelumnya.
Melaksanakan Prosedur Audit
Auditor melaksanakan prosedur audit dengan pengujian masing
masing item dalam sampel untuk menentukan apakah konsisten
dengan ketentuan untuk mencatat pembukuan dari semua
pengecualian yang ditemukan.
Generalisasi dari Sampel ke Populasi
Tingkat pengecualian sampel (Sample Exception Rate – SER) dapat
dengan mudah dihitung dari hasil sampel. Jumlahnya akan sama
dengan tingkat pengecualian yang dibagi dengan ukuran sampel
Efek dari Perubahan Sampel
Jenis Perubahan Pengaruh pada Ukuran Sampel
Meningkatnya resiko dalam Menurun
pengawasan resiko yang terendah
Meningkatnya toleransi yang dapat Menurun
pengecualian
Meningkatnya batas angka populasi Meningkat
yang dapat pengecualian
Meningkatnya ukuran populasi Meningkat (efenya kecil)
Metode nonstatistik, memiliki dua arah untuk menggeneralisasikan sampel
untuk populasi :
1. tambahkan perkiraan kesalahan sampel dengan SER untuk
mendapatkan tingkat pengecualian atas (calculation Upper Exception
Rate) Karena resiko bisa diterima dengan menilai resiko pengawasan
terendah.
2. kurangi tingkat pengecualian sampel dengan tingkat pengecualian
yang dapat ditolerir, misalnya adalah kalkulasi kesalahan sampel
(TER-SER = kalkulasi kesalahan sampel) dan evaluasi apakah
kesalahan sampel yang dihitung cukup besar untuk mengindikasikan
tingkat pengecualian populasi yang dapat diterima.
Analisa Pengecualian
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II
10. Sebagai tambahan dalam menentukan SER untuk masing-masing atribut
dan mengevaluasi bagaimana kebenarannya tetapi tingkat pengecualian
yang tidak dikenal mungkin melebihi tingkat pengecualian yang dapat
ditolerir, diperlukan penelitian satu persatu pengecualian untuk
menentukan uraian dalam pengawasan internal yang menyebabkannya
Menentukan Populasi yang Dapat Diterima
Ketika auditor menyimpulkan TER & SER terlalu kecil untuk populasi bisa
diterima atau ketika SER melebihi TER, auditor harus mengambil tindakan
yang spesifik yaitu :
1. Merevisi TER & ARACR
2. Memperbesar Ukuran Sampel
3. Revisi Penilaian Resiko Pengawasan
4. Berkomunikasi dengan Komite Audit atau Manajemen
Dokumentasi yang memadai
Yang terpenting adalah auditor harus tetap melakukan pencatatan yang
memadai pada prosedur yang dilaksanakan, metode ini digunakan untuk
pemilihan sampel dan melaksanakan tes, hasil yang didapatkan dari tes
dan kesimpulan diambil.
Tujuan 14-6
Menentukan dan Membuat Nomor Sampel dan Distribusi Sampel
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASARKAN STATISTIK
Pembagian Sampel
Distribusi sampel adalah frekuensi distribusi dari semua kemungkinan
sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh dari populasi yang
memiliki beberapa parameter spesifik.
Atribut sampel didasarkan pada distribusi binomial, yaitu distribusi
semua kemungkinan sampel dimana materi dalam populasi
mempunyai satu dari dua kemungkinan. Misalnya ya atau tidak.
Tujuan 14-7
Menggunakan Atribut Sampel pada Tes Pengawasan dan Tes
Substantif Transaksi
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
Merencanakan Sampel
1. Tentukan sasaran tes audit. Untuk setiap atribut sampel dan
sampel nonstatistik
2. Tentukan apakah sampel audit dapat diterapkan. Untuk setiap
atribut sampai sampel non statistic.
3. Tentukan atribut dan kondisi pengecualian. Untuk atribut
sampel dan sampel non statisik
4. Tentukan populasi. Untuk atribut sampel dan sampel non
statistic
5. Tetapkan unit sampel. Untuk atribut sampel dan sampel non
statistic.
6. Tetapkan tingkatan pengecualian yang dapat ditolerir, untuk
atribut sampel dan sampel non statistic
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II
11. 7. Tetapkan penilaioan resiko pengawasan yang paling rendah
yang bisa dierima
8. Perkirakan tingkat pengecualian populasi. Untuk atribut sampel
dan sampel non statistic.
9. Tentukan ukuran sampel awal.
Penggunaan Tabel :
Langkah langkahnya :
a. memilih table yang sesuai dengan ARACR
b. menempatkan TER pada bagian atas table
c. menempatkan EPER pada kolom kiri
d. perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan
baris EPER yang sesuai. Angka pertemuan antara TER & EPER
adalah ukuran sampel awal
Pemilihan Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit
10.Pemilihan sampel. Perbedaan satu-satunya dalam pemilihan
sampel statistic dan sampel non statistic adalah pada
penggunaan metode probabilistik untuk sampel statistic. Baik
sampel acak sederhana maupun sistematis digunakan untuk
atribut sampel
11.Melaksanakan prosedur audit. Semua untuk sampel statistic dan
non statistik
Mengevaluasi Hasil
12.Generalisasi sampel kepada populasi. Untuk atribut sampel,
auditor mengkalkulasi batas tertinggi (CUER) pada ARACR
tertentu, kemudian menggunakan program computer atau tabel
khusus yang dibuat dari rumus statistic.
Penggunaan Tabel
a. pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR. ARACR ini harus
sama dengan ARACR yang digunakan untuk menentukan
ukuran sampel awal
b. carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit di
bagian atas tabel
c. carilah ukuran sampel
d. baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pengecualian
sampai bertemu dengan persilangan ukuran sampel pada
baris yang sesuai. Angka pada persilangan itu CUER nya.
13.Menganalisis Pengecualian. Sama untuk atribut sampel dan
sampel non statistic
14.Menentukan populasi yang dapat diterima.
Metodologi untuk menentukan populasi yang dapat diterima
pada sampel atribut dan sampel non statistic adalah penting.
Untuk atribut sampel, auditor mambandingkan CURE dengan
TER masing masing atribut
Sebelum popukasi diterima, CUER ditentukan berdasarkan hasil
sampel yang kurang dari atau sama dengan TER dengan
didasarkan pada ARACR.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II