SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN
     DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI




        Ratna Mappanyuki, SE, Ak, M.Si


               M O D U L         2




     PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU
 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan – Jakarta barat
BAB 14
           SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN
               DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI


Tujuan 14-1
Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif
SAMPEL YANG REPRESENTATIF

      Sampel yang representative merupakan salah satu karakteristik dalam
       pemilihan sample audit yang memiliki kesamaan dengan populasi.
       Artinya bahwa hal yang ada pada sample juga ada pada yang tidak
       termasuk sebagai sample.
      Dua hal yang mengakibatkan sampel tidak representatif :
          1. Resiko Nonsampel : resiko dimana tes audit tidak menemukan
             adanya sampel yang diabaikan. Penyebabnya : kegagalan
             auditor menemukan sampel yang diabaikan dan yang tidak
             sesuai atau tidak efektifnya prosedur audit
          2. Resiko Sampling : resiko dimana auditor menarik kesimpulan
             yang salah karena sampel tidak representatif. Resiko sampling
             merupakan bagian dari sampel yang pengujiannya hanya
             sebagian kecil dari keseluruhan populasi.
             Cara untuk pengawasan resiko sampel :
                - menyesuaikan ukuran sampel
                - menggunakan metode pemilihan sampel sesuai dengan
                   materi populasi

Tujuan 14-2
Membedakan antara statistic dan nonstatistical sampling dan
antara probalistik sampel dan nonprobalistik sampel
SAMPEL STATISTIK VERSUS NON STATISTIK DAN PENARIKAN
SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK

      Perbedaan dan Persamaan sampel statistic dan non statistik
       Persamaan
       Keduanya mempunyai kesamaan dalam tiga langkah :
       1. merencanakan sampel
          tujuan perencanaan sample akan meyakinkan bahwa tes audit
          dilakukan dengan cara yang benar dengan resiko sampel yang
          diinginkan dan memperkecil kemungkinan kesalahan non sampel
       2. memilih sampel dan melaksanakan test
          pemilihan sampel ditentukan dengan cara pemilihan materi sampel
          dari populasi dan melaksanakan tes adalah melakukan penguojian
          dokumen dan membuat prosedur audit lainnya
       3. mengevaluasi hasilnya
          pemilihan kesimpulan berdasarkan tes audit



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB         Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                            AUDITING II
Perbedaan :
       Sampel statistic berbeda dengan sampel non statistik dalam
       mengaplikasikan aturan matematis berkaitan dengan perhitungan
       (ukuran) dari resiko sampel dalam merencanakan sampel dan
       mengevaluasi hasil

      Sampel Probabilistik & Sampel Non Probabilistik
       Pemilihan Sampel probabilistik      : metode pemilihan sampel
       dimana jumlah populasi setiap item diketahui probabilistik yang
       disertakan dalam sampelnya dan sampel dipilih secara acak
       Pemilihan Sampel Non Probabilistik         :    metode     pemilihan
       sampel    dimana     auditor  lebih mennggunakan       pertimbangan
       professional dibandingkan dengan metode probabilistik
      Metode Non Probabilistik meliputi :
       1. Pemilihan sampel langsung
       2. Pemilihan sampel blok
       3. Pemilihan sampel sembarang

       Metode Probabilistik meliputi         :
       1. Pemilihan sampel acak sederhana
       2. Pemilihan sampel sistematis
       3. Pemilihan sampel probabilistic proporsional
       4. Pemilihan sampel stratifikasi

      Metode Pemilihan Sampel NonProbabilistik
       1. Pemilihan Sampel Langsung
          Pemilihan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan ukuran
          ukuran yang dibuat oleh auditor.
          Ukuran ukuran yang digunakan :
                - Materi Yang Paling Mungkin Berisi Kesalahan, auditor bisa
                   mengidentifikasi populasi mana yang paling mungkin
                   salah
                - Materi yang berisi karakteristik populasi terpilih.
                - Materi yang berkaitan dengan jumlah uang yang besar
       2. Pemilihan Sampel Blok
          Adalah pemilihan beberapa materi secara berurutan
       3. Pemilihan Sampel Sembarang
          Adalah memilih materi dengan mengabaikan biasa pada auditor.


Tujuan 14-3
Penarikan Sampel Yang Representatif
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK
      Pemilihan Sampel Acak Sederhana
       1. Sampel Random, adalah pemilihan sampel dimana setiap
          kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama
          untuk dijadikan sampel, digunakan untuk sampel yang populasinya
          tidak terbagi-bagi untuk tujuan audit.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB           Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                              AUDITING II
2. Tabel Nomor Random, ketika sampel random sederhana dipilih
           metode harus memastikan bahwa semua materi dalam populasi
           mempunyao kesempatan yang sama untuk dipilih.
        3. Komputer Pengacak Angka, digunakan untuk memahami
           penggunaan table angka random sebagai konsep pemilihan sampel
           random sederhana.

       Pemilihan Sampel Sistematis
        Dalam pemilihan sampel ini auditor mengkalkulasi interval dan
        kemudian dengan metode tertentu melakukan pemilihan materi untk
        sampel berdasarkan ukuran interval. Interval ditentukan dengan
        membagi ukuran populasi dengan banyaknya materi sampel yang
        diinginkan
       Probabilitas proporsional terhadap ukuran dan Pemilihan
        Sampel Stratifikasi
        Metode pertama adalah evaluasi dengan menggunakan unit sampel
        keuangan dan yang kedua menggunakan sampel variabel


Tujuan 14-4
Tentukan    dan jelaskan sampel audit untuk                          tingkat
pengecualian
PENGAMBILAN SAMPEL TINGKAT PENGECUALIAN
   Sampel audit untuk tes pengawasan dan tes substantive transaksi
    digunakan untuk memperkirakan proporsi materi dakam populasi yang
    berisi karakteristik atau dari atribut kepentingan, proporsi ini disebut
    tingkat kejadian atau tingkat pengecualian dan berupa rasio dari materi
    berisi atribut spesifik terhadap jumlah total materi populasi, pada
    umumnya berbentuk persentase.
   Auditor tertarik dengan kejadian jenis pengecualian di dalam populasi
    data akunting berikut :
    1) Penyimpangan dari pengawasan yang dibentuk klien
    2) Kesalahan keuangan dalam populasi data transaksi
    3) Kesalahan keuangan dalam populasi rincian rekening saldo
   Perhitungan tingkat pengecualian tertinggi (Compute Upper Exception
    Rate) – merupakan batas tertinggi yang diperbolehkan dalam
    pengecualian populasi, tingkat pengecualian dalam populasi pada ARACR
    (Acceptable Risk of Assesing Control Risk too Low)


Tujuan 14-5
Menggunakan sampel nonstatistik dalam tes pengawasan dan
tes substantive transaksi
APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK
       Sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengawasan dan tes
        substantif transaksi dibagi menjadi 14 langkah dalam tiga bagian yaitu
        :


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB            Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                               AUDITING II
a. Merencanakan Sampel
            1. Menentukan tujuan pengujian audit
            2. Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan
            3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian
            4. Menentukan populasi
            5. Menentukan unit sampel
            6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian
            7. Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko
               pengawasan terlalu rendah
            8. Menentukan tingkat pengecualian populasi
            9. Menentukan ukuran sampel awal

       b. Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit
            10.Pemilihan Sampel
            11.Melaksanakan Prosedur Audit

       c. Mengevaluasi Hasil
            12.Menggeneralisasikan sampel pada populasi
            13.Menganalisis pengecualian
            14.Memutuskan diterimanya populasi


      Menetapkan Sasaran Tes Audit
       Istilah yang digunakan dalam sampel audit


              ISTILAH                               DEFINISI

Istilah yang berkaitan       dengan
perencanaan
Karakteristik atau atribut           Karakteristik yang akan dites dalam
                                     aplikasi
Resiko yang dihadapi ketika menilai Resiko yang diinginkan oleh auditor
resiko pengawasan terlalu rendah adalah keadaan pengawasan yang
(ARACR)                              efektif   atau     jumlah    kesalahan
                                     keadaan      keuangan    yang    dapat
                                     ditoleransi,   yaitu   ketika   jumlah
                                     populasi pengecualian lebih besar
Perkiraan jumlah populasi yang dapat dari jumlah yang ditoleransi
pengecualian (EPER)                  Dengan       jumlah     yang     dapat
                                     pengecualian, auditor mengharapkan
                                     untuk menemukan populasi sebelum
Ukuran sampel awal                   tes dimulai
                                     Ukuran sampel ditentukan setelah
                                     mempertimbangkan                 faktor
                                     perencanaan di atas
Istilah yang berkaitan dengan
Hasil Evaluasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB          Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                             AUDITING II
Pengecualian                        Pengecualian dari sifat yang ada pada
                                    sampel
Jumlah sampel pengecualian (SER)    Angka pengecualian di dalam sampel
                                    dibagi dengan ukuran sampel
Perhitungan     tertinggi    jumlah Jumlah tertinggi pengecualian di
pengecualian (CUER)                 dalam populasi didasarkan pada
                                    ARACR


      Menentukan Bagaimana Sampling Audit Diaplikasikan
       Aplikasi sampel audit direncanakan auditor ditujukan untuk membuat
       kesimpulan tentang populasi yang didasarkan pada sampel. Auditor
       perlu menguji program audit dan memutuskan prosedur audit di mana
       sampel akan dipublikasikan

      Menentukan Kondisi Pengecualian
       Ketika sampel audit digunakan, auditor harus secara hati hati
       menentukan karateristik (atribut) yang sedang diuji dan kondisi
       pengecualian.
       Ketiadaan satupun atribut materi sampel akan menjadi pengecualian
       bagi atribut. Adalah penting untuk dicatat bahwa dokumen yang hilang
       dan kesalahan tidak selalu mengakibatkan pengecualian apabila
       auditor secara khusus menetapkan kondisi pengecualian

      Menentukan Populasi
       Populasi merupakan sekumpulan data yang diharapkan auditor untuk
       dapat digeneralisasikan.
       Audior harus hati hati menentukan populasinya, harus konsisten
       dengan sasaran dari tes audit

      Menentukan Unit Sampel
       Pertimbangan utama dalam menentukan unit sampel adalah harus
       konsisten dengan sasaran tes audit. Jadi, menentukan populasi dan
       merencanakan prosedur audit umumnya akan menentukan unit
       sampel yang sesuai
      Menetapkan Angka Pengecualian
       Menetapkan toleransi tingkat pengecualian (TER-Tolerable Exception
       Rate) memerlukan pertimbangan professional auditor.
       TER merupakan tingkat pengecualian yang diijinkan auditor untuk
       populasi dan akan digunakan sebagai penilaian resiko pengawasan dan
       atau jumlah kesalahan transaksi keuangan yang terjadi selama
       perencanaan dibuat.
       TER adalah hasil penilaian auditor, TER yang pantas adalah pertanyaan
       kelengkapan dan keberadaan semua dokumen serta pengaruhnya
       dalam menentukan dan pentingnya atribut dalam rencana audit.
       TER mempunyai dampak yang signifikan terhadap ukuran sampel.
       Besarnya ukuran sampel lebih diperlukan untuk TER yang rendah
       daripada TER yang tinggi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB          Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                             AUDITING II
   Menentukan Resiko yang Dapat Diterima pada Penilaian Resiko
       Pengawasan yang Terlalu Kecil
       ARACR – Acceptable Risk of Assessing Control Risk too low adalah
       resiko auditor dalam menerima pengawasan efektif (atau tingkat
       kesalahan keuangan yang dapat ditolerir) ketika tingakt pengecualian
       populasi lebih besar dibandingkan dengan TER.
       ARACR      adalah   ukuran    auditor   dalam  menentukan    resiko,
       pertimbangan utama adalah bagaimana rencana auditor untuk
       mengurangi penilaian resiko pengawasan sebagai dasar untuk tes
       rincian saldo. Makin rendah TER maka makin rendah ARACR yang
       dipilih dan merencanakan tes rincian saldo.

Panduan ARACR dan TER untuk Tes Pengawasan pada Sampel
Nonstatistik
Faktor                    Pendapat             Panduan
Penilaian resiko             Nilai resiko         ARACR rendah
pengawasan.                  pengawasan
Pertimbangan yang harus      rendah               ARACR menengah
diambil :                    Nilai resiko
Keadaan, tingkat dan         pengawasan           ARACR tinggi
waktu tes substantive        moderat
(perencanaan tes             Nilai resiko         ARACR tidak ada
substantive yang             pengawasan tinggi
menyeluruh berkaitan         Nilai resiko
dengan tingginya nilai       pengawasan
resiko pengawasan dan        100%
perubahan yang terjadi
padanya)
Jumlah dan bukti yang
tersedia untuk tes
pengawasan (sedikitnya
jumlah bukti yang
tersedia untuk
memberlakukan nilai
resiko pengawasan
tertinggi dan perubahan
yang terjadi padanya)
Transaksi yang signifikan    Saldo yang           TER 4%
dan yang berkaitan           signifikan
dengan jumlah saldo yang     tingginya            TER 5%
diharapkan oleh              Saldo signifikan
pengawasan internal                               TER 6%
mempunyai efek.              Saldo yang
                             signifikan rendah




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB         Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                            AUDITING II
   Perkiraan Nilai Pengecualian pada Populasi
       Perkiraan tingkat pengecualian populasi harus dibuat untuk
       merencanakan ukuran sampel yang sesuai. Jika perkiraan tingkat
       pengecualian populasi (Estimated Population Exception Rate-EPER)
       rendah, ukuran sampel yang kecil akan mencukupi tingkat
       pengecualian yang dapat ditolerir auditor.

Panduan ARACR     dan TER Untuk Sampel Nonstatistik : Tes Substantif
Transaksi
Rencana            Hasil dari         ARACR untuk          TER untuk Tes
Pengurangan        Memahami           Tes Substantif       Substantif
dalam              Pengawasan         Transaksi            Transaksi
Substantif Tes     Internal dan
dari Perincian     Tes
Neraca             Pengawasan
Besar              Sangat Baik        Tinggi               Persen atau
                   Baik               Sedang               jumlah yang
                   Tidak Baik         Rendah               didasari oleh
                                                           bahan bahan
                                                           yang perlu
                                                           dipertimbangkan
                                                           bagi laporan yang
                                                           terkait
Menengah           Sangat Baik         Tinggi              Persen atau
                   Baik                Sedang              jumlah yang
                   Tidak Baik          Rendah              didasari oleh
                                                           bahan bahan
                                                           yang perlu
                                                           dipertimbangkan
                                                           bagi laporan yang
                                                           terkait
Kecil              Sangat Baik         Tinggi              Persen atau
                   Baik                Sedang              jumlah yang
                   Tidak Baik          Rendah              didasari oleh
                                                           bahan bahan
                                                           yang perlu
                                                           dipertimbangkan
                                                           bagi laporan yang
                                                           terkait
Catatan:dalam panduan ini juga harus dipahami bahwa ARACR yang didasari
pada pertimbangan audit memiliki beberapa variasi. Table diatas adalah
panduan yang paling konservatif yang harus diikuti :
   1. dalam situasi ini, internal pengawasan dan bukti-buktinya baik. Tes
      substantive yang dapat dilakukan pada transaksi ini sangat sedikit

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB          Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                             AUDITING II
2. dalam situasi ini, terdapat sedikit penekanan pada internal
       pengawasan. Dalam situasi seperti ini tidak mungkin dilakukan tes
       pengawasan dan tes substantif untuk transaksi

       Menentukan Ukuran Sampel Awal
        Empat faktor untuk menentukan ukuran sampel awal untuk sampel
        audit : ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER. Ukuran populasi tidak
        sama pentingnya dengan faktor lainnya yang secara khusus dapat
        diabaikan, terutama untuk populasi yang besar
       Memilih Sampel
        Sampel dapat dipilih dengan menggunakan metode nonprobabilistik
        atau probabilistik yang telah dibahas sebelumnya.
       Melaksanakan Prosedur Audit
        Auditor melaksanakan prosedur audit dengan pengujian masing
        masing item dalam sampel untuk menentukan apakah konsisten
        dengan ketentuan untuk mencatat pembukuan dari semua
        pengecualian yang ditemukan.
       Generalisasi dari Sampel ke Populasi
        Tingkat pengecualian sampel (Sample Exception Rate – SER) dapat
        dengan mudah dihitung dari hasil sampel. Jumlahnya akan sama
        dengan tingkat pengecualian yang dibagi dengan ukuran sampel



Efek dari Perubahan Sampel
Jenis Perubahan                        Pengaruh pada Ukuran Sampel
Meningkatnya      resiko     dalam     Menurun
pengawasan resiko yang terendah
Meningkatnya toleransi yang dapat      Menurun
pengecualian
Meningkatnya batas angka populasi      Meningkat
yang dapat pengecualian
Meningkatnya ukuran populasi           Meningkat (efenya kecil)

Metode nonstatistik, memiliki dua arah untuk menggeneralisasikan sampel
untuk populasi :
   1. tambahkan perkiraan kesalahan sampel dengan SER untuk
      mendapatkan tingkat pengecualian atas (calculation Upper Exception
      Rate) Karena resiko bisa diterima dengan menilai resiko pengawasan
      terendah.
   2. kurangi tingkat pengecualian sampel dengan tingkat pengecualian
      yang dapat ditolerir, misalnya adalah kalkulasi kesalahan sampel
      (TER-SER = kalkulasi kesalahan sampel) dan evaluasi apakah
      kesalahan sampel yang dihitung cukup besar untuk mengindikasikan
      tingkat pengecualian populasi yang dapat diterima.

   Analisa Pengecualian


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB          Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                             AUDITING II
Sebagai tambahan dalam menentukan SER untuk masing-masing atribut
    dan mengevaluasi bagaimana kebenarannya tetapi tingkat pengecualian
    yang tidak dikenal mungkin melebihi tingkat pengecualian yang dapat
    ditolerir, diperlukan penelitian satu persatu pengecualian untuk
    menentukan uraian dalam pengawasan internal yang menyebabkannya
   Menentukan Populasi yang Dapat Diterima
    Ketika auditor menyimpulkan TER & SER terlalu kecil untuk populasi bisa
    diterima atau ketika SER melebihi TER, auditor harus mengambil tindakan
    yang spesifik yaitu :
    1. Merevisi TER & ARACR
    2. Memperbesar Ukuran Sampel
    3. Revisi Penilaian Resiko Pengawasan
    4. Berkomunikasi dengan Komite Audit atau Manajemen
   Dokumentasi yang memadai
    Yang terpenting adalah auditor harus tetap melakukan pencatatan yang
    memadai pada prosedur yang dilaksanakan, metode ini digunakan untuk
    pemilihan sampel dan melaksanakan tes, hasil yang didapatkan dari tes
    dan kesimpulan diambil.

Tujuan 14-6
Menentukan dan Membuat Nomor Sampel dan Distribusi Sampel
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASARKAN STATISTIK
    Pembagian Sampel
     Distribusi sampel adalah frekuensi distribusi dari semua kemungkinan
     sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh dari populasi yang
     memiliki beberapa parameter spesifik.
     Atribut sampel didasarkan pada distribusi binomial, yaitu distribusi
     semua kemungkinan sampel dimana materi dalam populasi
     mempunyai satu dari dua kemungkinan. Misalnya ya atau tidak.


Tujuan 14-7
Menggunakan Atribut Sampel pada Tes Pengawasan dan                 Tes
Substantif Transaksi
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
    Merencanakan Sampel
        1. Tentukan sasaran tes audit. Untuk setiap atribut sampel dan
            sampel nonstatistik
        2. Tentukan apakah sampel audit dapat diterapkan. Untuk setiap
            atribut sampai sampel non statistic.
        3. Tentukan atribut dan kondisi pengecualian. Untuk atribut
            sampel dan sampel non statisik
        4. Tentukan populasi. Untuk atribut sampel dan sampel non
            statistic
        5. Tetapkan unit sampel. Untuk atribut sampel dan sampel non
            statistic.
        6. Tetapkan tingkatan pengecualian yang dapat ditolerir, untuk
            atribut sampel dan sampel non statistic

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB         Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                            AUDITING II
7. Tetapkan penilaioan resiko pengawasan yang paling rendah
             yang bisa dierima
          8. Perkirakan tingkat pengecualian populasi. Untuk atribut sampel
             dan sampel non statistic.
          9. Tentukan ukuran sampel awal.
       Penggunaan Tabel :
       Langkah langkahnya :
          a. memilih table yang sesuai dengan ARACR
          b. menempatkan TER pada bagian atas table
          c. menempatkan EPER pada kolom kiri
          d. perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan
             baris EPER yang sesuai. Angka pertemuan antara TER & EPER
             adalah ukuran sampel awal
      Pemilihan Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit
          10.Pemilihan sampel. Perbedaan satu-satunya dalam pemilihan
             sampel statistic dan sampel non statistic adalah pada
             penggunaan metode probabilistik untuk sampel statistic. Baik
             sampel acak sederhana maupun sistematis digunakan untuk
             atribut sampel
          11.Melaksanakan prosedur audit. Semua untuk sampel statistic dan
             non statistik
      Mengevaluasi Hasil
          12.Generalisasi sampel kepada populasi. Untuk atribut sampel,
             auditor mengkalkulasi batas tertinggi (CUER) pada ARACR
             tertentu, kemudian menggunakan program computer atau tabel
             khusus yang dibuat dari rumus statistic.
       Penggunaan Tabel
             a. pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR. ARACR ini harus
                 sama dengan ARACR yang digunakan untuk menentukan
                 ukuran sampel awal
             b. carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit di
                 bagian atas tabel
             c. carilah ukuran sampel
             d. baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pengecualian
                 sampai bertemu dengan persilangan ukuran sampel pada
                 baris yang sesuai. Angka pada persilangan itu CUER nya.

          13.Menganalisis Pengecualian. Sama untuk atribut sampel dan
             sampel non statistic

          14.Menentukan populasi yang dapat diterima.
             Metodologi untuk menentukan populasi yang dapat diterima
             pada sampel atribut dan sampel non statistic adalah penting.
             Untuk atribut sampel, auditor mambandingkan CURE dengan
             TER masing masing atribut
             Sebelum popukasi diterima, CUER ditentukan berdasarkan hasil
             sampel yang kurang dari atau sama dengan TER dengan
             didasarkan pada ARACR.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB         Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
                                            AUDITING II

More Related Content

What's hot

Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaUlfa Defrana
 
pembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansipembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansiNadia Amelia
 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonoWenni Gan
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaarvinko
 
Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2milanovira
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaansony4de
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10Enchii Enchii
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanahmad aniq azharoni
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiAbdi Az
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif PengukuranRose Meea
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
pembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansipembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansi
 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjono
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
 
Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Paradigma akuntansi
Paradigma akuntansiParadigma akuntansi
Paradigma akuntansi
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Pusat investasi
Pusat investasiPusat investasi
Pusat investasi
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 

Similar to Pengantar Auditing

power_point_audit.ppt
power_point_audit.pptpower_point_audit.ppt
power_point_audit.pptWarihChrizt
 
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.transsampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.transRita Alfian
 
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaVariable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaahmadpermadi
 
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly YessieAndreas Jiman
 
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidarKel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidarArdiansahDoansah29
 
Metode Penarikan Contoh.pptx
Metode Penarikan Contoh.pptxMetode Penarikan Contoh.pptx
Metode Penarikan Contoh.pptxkimberleygunawan
 
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptxPelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptxMuhammadMaulanasidik
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptJihadilQudsi1
 
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)OGANPUTRAWIJAYA
 
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniErdha Reidha
 
sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxTrisy SY
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptxanis1110121
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6anugrahwati
 
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open sourceRingkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open sourceZaien Knight
 
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptx
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptxIndikator Nasional Mutu LabKes.pptx
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptxGustiWahyuAdinanther
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxProdukHerbalDXN
 
MAKALAH TEKNIK SAMPLING | KELOMPOK 7 | 6H | DOSEN YAYUK RAHAYU, SSi, MSi | FA...
MAKALAH TEKNIK SAMPLING | KELOMPOK 7 | 6H | DOSEN YAYUK RAHAYU, SSi, MSi | FA...MAKALAH TEKNIK SAMPLING | KELOMPOK 7 | 6H | DOSEN YAYUK RAHAYU, SSi, MSi | FA...
MAKALAH TEKNIK SAMPLING | KELOMPOK 7 | 6H | DOSEN YAYUK RAHAYU, SSi, MSi | FA...SitiAisyahJamil3
 
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_18 des 2021
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_18 des 2021Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_18 des 2021
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_18 des 2021Aminullah Assagaf
 

Similar to Pengantar Auditing (20)

power_point_audit.ppt
power_point_audit.pptpower_point_audit.ppt
power_point_audit.ppt
 
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.transsampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
 
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaVariable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
 
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
 
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidarKel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
 
Metode Penarikan Contoh.pptx
Metode Penarikan Contoh.pptxMetode Penarikan Contoh.pptx
Metode Penarikan Contoh.pptx
 
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptxPelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
 
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)
 
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
 
sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptx
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6
 
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open sourceRingkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
 
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptx
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptxIndikator Nasional Mutu LabKes.pptx
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptx
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
MAKALAH TEKNIK SAMPLING | KELOMPOK 7 | 6H | DOSEN YAYUK RAHAYU, SSi, MSi | FA...
MAKALAH TEKNIK SAMPLING | KELOMPOK 7 | 6H | DOSEN YAYUK RAHAYU, SSi, MSi | FA...MAKALAH TEKNIK SAMPLING | KELOMPOK 7 | 6H | DOSEN YAYUK RAHAYU, SSi, MSi | FA...
MAKALAH TEKNIK SAMPLING | KELOMPOK 7 | 6H | DOSEN YAYUK RAHAYU, SSi, MSi | FA...
 
Ppt Metodologi Penelitian kelompok 7 Teknik Sampling Kelas 6H
Ppt Metodologi Penelitian kelompok 7 Teknik Sampling Kelas 6HPpt Metodologi Penelitian kelompok 7 Teknik Sampling Kelas 6H
Ppt Metodologi Penelitian kelompok 7 Teknik Sampling Kelas 6H
 
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_18 des 2021
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_18 des 2021Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_18 des 2021
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_18 des 2021
 

Pengantar Auditing

  • 1. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI Ratna Mappanyuki, SE, Ak, M.Si M O D U L 2 PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan – Jakarta barat
  • 2. BAB 14 SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif SAMPEL YANG REPRESENTATIF  Sampel yang representative merupakan salah satu karakteristik dalam pemilihan sample audit yang memiliki kesamaan dengan populasi. Artinya bahwa hal yang ada pada sample juga ada pada yang tidak termasuk sebagai sample.  Dua hal yang mengakibatkan sampel tidak representatif : 1. Resiko Nonsampel : resiko dimana tes audit tidak menemukan adanya sampel yang diabaikan. Penyebabnya : kegagalan auditor menemukan sampel yang diabaikan dan yang tidak sesuai atau tidak efektifnya prosedur audit 2. Resiko Sampling : resiko dimana auditor menarik kesimpulan yang salah karena sampel tidak representatif. Resiko sampling merupakan bagian dari sampel yang pengujiannya hanya sebagian kecil dari keseluruhan populasi. Cara untuk pengawasan resiko sampel : - menyesuaikan ukuran sampel - menggunakan metode pemilihan sampel sesuai dengan materi populasi Tujuan 14-2 Membedakan antara statistic dan nonstatistical sampling dan antara probalistik sampel dan nonprobalistik sampel SAMPEL STATISTIK VERSUS NON STATISTIK DAN PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK  Perbedaan dan Persamaan sampel statistic dan non statistik Persamaan Keduanya mempunyai kesamaan dalam tiga langkah : 1. merencanakan sampel tujuan perencanaan sample akan meyakinkan bahwa tes audit dilakukan dengan cara yang benar dengan resiko sampel yang diinginkan dan memperkecil kemungkinan kesalahan non sampel 2. memilih sampel dan melaksanakan test pemilihan sampel ditentukan dengan cara pemilihan materi sampel dari populasi dan melaksanakan tes adalah melakukan penguojian dokumen dan membuat prosedur audit lainnya 3. mengevaluasi hasilnya pemilihan kesimpulan berdasarkan tes audit Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
  • 3. Perbedaan : Sampel statistic berbeda dengan sampel non statistik dalam mengaplikasikan aturan matematis berkaitan dengan perhitungan (ukuran) dari resiko sampel dalam merencanakan sampel dan mengevaluasi hasil  Sampel Probabilistik & Sampel Non Probabilistik Pemilihan Sampel probabilistik : metode pemilihan sampel dimana jumlah populasi setiap item diketahui probabilistik yang disertakan dalam sampelnya dan sampel dipilih secara acak Pemilihan Sampel Non Probabilistik : metode pemilihan sampel dimana auditor lebih mennggunakan pertimbangan professional dibandingkan dengan metode probabilistik  Metode Non Probabilistik meliputi : 1. Pemilihan sampel langsung 2. Pemilihan sampel blok 3. Pemilihan sampel sembarang Metode Probabilistik meliputi : 1. Pemilihan sampel acak sederhana 2. Pemilihan sampel sistematis 3. Pemilihan sampel probabilistic proporsional 4. Pemilihan sampel stratifikasi  Metode Pemilihan Sampel NonProbabilistik 1. Pemilihan Sampel Langsung Pemilihan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan ukuran ukuran yang dibuat oleh auditor. Ukuran ukuran yang digunakan : - Materi Yang Paling Mungkin Berisi Kesalahan, auditor bisa mengidentifikasi populasi mana yang paling mungkin salah - Materi yang berisi karakteristik populasi terpilih. - Materi yang berkaitan dengan jumlah uang yang besar 2. Pemilihan Sampel Blok Adalah pemilihan beberapa materi secara berurutan 3. Pemilihan Sampel Sembarang Adalah memilih materi dengan mengabaikan biasa pada auditor. Tujuan 14-3 Penarikan Sampel Yang Representatif METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK  Pemilihan Sampel Acak Sederhana 1. Sampel Random, adalah pemilihan sampel dimana setiap kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, digunakan untuk sampel yang populasinya tidak terbagi-bagi untuk tujuan audit. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
  • 4. 2. Tabel Nomor Random, ketika sampel random sederhana dipilih metode harus memastikan bahwa semua materi dalam populasi mempunyao kesempatan yang sama untuk dipilih. 3. Komputer Pengacak Angka, digunakan untuk memahami penggunaan table angka random sebagai konsep pemilihan sampel random sederhana.  Pemilihan Sampel Sistematis Dalam pemilihan sampel ini auditor mengkalkulasi interval dan kemudian dengan metode tertentu melakukan pemilihan materi untk sampel berdasarkan ukuran interval. Interval ditentukan dengan membagi ukuran populasi dengan banyaknya materi sampel yang diinginkan  Probabilitas proporsional terhadap ukuran dan Pemilihan Sampel Stratifikasi Metode pertama adalah evaluasi dengan menggunakan unit sampel keuangan dan yang kedua menggunakan sampel variabel Tujuan 14-4 Tentukan dan jelaskan sampel audit untuk tingkat pengecualian PENGAMBILAN SAMPEL TINGKAT PENGECUALIAN  Sampel audit untuk tes pengawasan dan tes substantive transaksi digunakan untuk memperkirakan proporsi materi dakam populasi yang berisi karakteristik atau dari atribut kepentingan, proporsi ini disebut tingkat kejadian atau tingkat pengecualian dan berupa rasio dari materi berisi atribut spesifik terhadap jumlah total materi populasi, pada umumnya berbentuk persentase.  Auditor tertarik dengan kejadian jenis pengecualian di dalam populasi data akunting berikut : 1) Penyimpangan dari pengawasan yang dibentuk klien 2) Kesalahan keuangan dalam populasi data transaksi 3) Kesalahan keuangan dalam populasi rincian rekening saldo  Perhitungan tingkat pengecualian tertinggi (Compute Upper Exception Rate) – merupakan batas tertinggi yang diperbolehkan dalam pengecualian populasi, tingkat pengecualian dalam populasi pada ARACR (Acceptable Risk of Assesing Control Risk too Low) Tujuan 14-5 Menggunakan sampel nonstatistik dalam tes pengawasan dan tes substantive transaksi APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK  Sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengawasan dan tes substantif transaksi dibagi menjadi 14 langkah dalam tiga bagian yaitu : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
  • 5. a. Merencanakan Sampel 1. Menentukan tujuan pengujian audit 2. Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan 3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian 4. Menentukan populasi 5. Menentukan unit sampel 6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian 7. Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko pengawasan terlalu rendah 8. Menentukan tingkat pengecualian populasi 9. Menentukan ukuran sampel awal b. Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit 10.Pemilihan Sampel 11.Melaksanakan Prosedur Audit c. Mengevaluasi Hasil 12.Menggeneralisasikan sampel pada populasi 13.Menganalisis pengecualian 14.Memutuskan diterimanya populasi  Menetapkan Sasaran Tes Audit Istilah yang digunakan dalam sampel audit ISTILAH DEFINISI Istilah yang berkaitan dengan perencanaan Karakteristik atau atribut Karakteristik yang akan dites dalam aplikasi Resiko yang dihadapi ketika menilai Resiko yang diinginkan oleh auditor resiko pengawasan terlalu rendah adalah keadaan pengawasan yang (ARACR) efektif atau jumlah kesalahan keadaan keuangan yang dapat ditoleransi, yaitu ketika jumlah populasi pengecualian lebih besar Perkiraan jumlah populasi yang dapat dari jumlah yang ditoleransi pengecualian (EPER) Dengan jumlah yang dapat pengecualian, auditor mengharapkan untuk menemukan populasi sebelum Ukuran sampel awal tes dimulai Ukuran sampel ditentukan setelah mempertimbangkan faktor perencanaan di atas Istilah yang berkaitan dengan Hasil Evaluasi Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
  • 6. Pengecualian Pengecualian dari sifat yang ada pada sampel Jumlah sampel pengecualian (SER) Angka pengecualian di dalam sampel dibagi dengan ukuran sampel Perhitungan tertinggi jumlah Jumlah tertinggi pengecualian di pengecualian (CUER) dalam populasi didasarkan pada ARACR  Menentukan Bagaimana Sampling Audit Diaplikasikan Aplikasi sampel audit direncanakan auditor ditujukan untuk membuat kesimpulan tentang populasi yang didasarkan pada sampel. Auditor perlu menguji program audit dan memutuskan prosedur audit di mana sampel akan dipublikasikan  Menentukan Kondisi Pengecualian Ketika sampel audit digunakan, auditor harus secara hati hati menentukan karateristik (atribut) yang sedang diuji dan kondisi pengecualian. Ketiadaan satupun atribut materi sampel akan menjadi pengecualian bagi atribut. Adalah penting untuk dicatat bahwa dokumen yang hilang dan kesalahan tidak selalu mengakibatkan pengecualian apabila auditor secara khusus menetapkan kondisi pengecualian  Menentukan Populasi Populasi merupakan sekumpulan data yang diharapkan auditor untuk dapat digeneralisasikan. Audior harus hati hati menentukan populasinya, harus konsisten dengan sasaran dari tes audit  Menentukan Unit Sampel Pertimbangan utama dalam menentukan unit sampel adalah harus konsisten dengan sasaran tes audit. Jadi, menentukan populasi dan merencanakan prosedur audit umumnya akan menentukan unit sampel yang sesuai  Menetapkan Angka Pengecualian Menetapkan toleransi tingkat pengecualian (TER-Tolerable Exception Rate) memerlukan pertimbangan professional auditor. TER merupakan tingkat pengecualian yang diijinkan auditor untuk populasi dan akan digunakan sebagai penilaian resiko pengawasan dan atau jumlah kesalahan transaksi keuangan yang terjadi selama perencanaan dibuat. TER adalah hasil penilaian auditor, TER yang pantas adalah pertanyaan kelengkapan dan keberadaan semua dokumen serta pengaruhnya dalam menentukan dan pentingnya atribut dalam rencana audit. TER mempunyai dampak yang signifikan terhadap ukuran sampel. Besarnya ukuran sampel lebih diperlukan untuk TER yang rendah daripada TER yang tinggi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
  • 7. Menentukan Resiko yang Dapat Diterima pada Penilaian Resiko Pengawasan yang Terlalu Kecil ARACR – Acceptable Risk of Assessing Control Risk too low adalah resiko auditor dalam menerima pengawasan efektif (atau tingkat kesalahan keuangan yang dapat ditolerir) ketika tingakt pengecualian populasi lebih besar dibandingkan dengan TER. ARACR adalah ukuran auditor dalam menentukan resiko, pertimbangan utama adalah bagaimana rencana auditor untuk mengurangi penilaian resiko pengawasan sebagai dasar untuk tes rincian saldo. Makin rendah TER maka makin rendah ARACR yang dipilih dan merencanakan tes rincian saldo. Panduan ARACR dan TER untuk Tes Pengawasan pada Sampel Nonstatistik Faktor Pendapat Panduan Penilaian resiko Nilai resiko ARACR rendah pengawasan. pengawasan Pertimbangan yang harus rendah ARACR menengah diambil : Nilai resiko Keadaan, tingkat dan pengawasan ARACR tinggi waktu tes substantive moderat (perencanaan tes Nilai resiko ARACR tidak ada substantive yang pengawasan tinggi menyeluruh berkaitan Nilai resiko dengan tingginya nilai pengawasan resiko pengawasan dan 100% perubahan yang terjadi padanya) Jumlah dan bukti yang tersedia untuk tes pengawasan (sedikitnya jumlah bukti yang tersedia untuk memberlakukan nilai resiko pengawasan tertinggi dan perubahan yang terjadi padanya) Transaksi yang signifikan Saldo yang TER 4% dan yang berkaitan signifikan dengan jumlah saldo yang tingginya TER 5% diharapkan oleh Saldo signifikan pengawasan internal TER 6% mempunyai efek. Saldo yang signifikan rendah Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
  • 8. Perkiraan Nilai Pengecualian pada Populasi Perkiraan tingkat pengecualian populasi harus dibuat untuk merencanakan ukuran sampel yang sesuai. Jika perkiraan tingkat pengecualian populasi (Estimated Population Exception Rate-EPER) rendah, ukuran sampel yang kecil akan mencukupi tingkat pengecualian yang dapat ditolerir auditor. Panduan ARACR dan TER Untuk Sampel Nonstatistik : Tes Substantif Transaksi Rencana Hasil dari ARACR untuk TER untuk Tes Pengurangan Memahami Tes Substantif Substantif dalam Pengawasan Transaksi Transaksi Substantif Tes Internal dan dari Perincian Tes Neraca Pengawasan Besar Sangat Baik Tinggi Persen atau Baik Sedang jumlah yang Tidak Baik Rendah didasari oleh bahan bahan yang perlu dipertimbangkan bagi laporan yang terkait Menengah Sangat Baik Tinggi Persen atau Baik Sedang jumlah yang Tidak Baik Rendah didasari oleh bahan bahan yang perlu dipertimbangkan bagi laporan yang terkait Kecil Sangat Baik Tinggi Persen atau Baik Sedang jumlah yang Tidak Baik Rendah didasari oleh bahan bahan yang perlu dipertimbangkan bagi laporan yang terkait Catatan:dalam panduan ini juga harus dipahami bahwa ARACR yang didasari pada pertimbangan audit memiliki beberapa variasi. Table diatas adalah panduan yang paling konservatif yang harus diikuti : 1. dalam situasi ini, internal pengawasan dan bukti-buktinya baik. Tes substantive yang dapat dilakukan pada transaksi ini sangat sedikit Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
  • 9. 2. dalam situasi ini, terdapat sedikit penekanan pada internal pengawasan. Dalam situasi seperti ini tidak mungkin dilakukan tes pengawasan dan tes substantif untuk transaksi  Menentukan Ukuran Sampel Awal Empat faktor untuk menentukan ukuran sampel awal untuk sampel audit : ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER. Ukuran populasi tidak sama pentingnya dengan faktor lainnya yang secara khusus dapat diabaikan, terutama untuk populasi yang besar  Memilih Sampel Sampel dapat dipilih dengan menggunakan metode nonprobabilistik atau probabilistik yang telah dibahas sebelumnya.  Melaksanakan Prosedur Audit Auditor melaksanakan prosedur audit dengan pengujian masing masing item dalam sampel untuk menentukan apakah konsisten dengan ketentuan untuk mencatat pembukuan dari semua pengecualian yang ditemukan.  Generalisasi dari Sampel ke Populasi Tingkat pengecualian sampel (Sample Exception Rate – SER) dapat dengan mudah dihitung dari hasil sampel. Jumlahnya akan sama dengan tingkat pengecualian yang dibagi dengan ukuran sampel Efek dari Perubahan Sampel Jenis Perubahan Pengaruh pada Ukuran Sampel Meningkatnya resiko dalam Menurun pengawasan resiko yang terendah Meningkatnya toleransi yang dapat Menurun pengecualian Meningkatnya batas angka populasi Meningkat yang dapat pengecualian Meningkatnya ukuran populasi Meningkat (efenya kecil) Metode nonstatistik, memiliki dua arah untuk menggeneralisasikan sampel untuk populasi : 1. tambahkan perkiraan kesalahan sampel dengan SER untuk mendapatkan tingkat pengecualian atas (calculation Upper Exception Rate) Karena resiko bisa diterima dengan menilai resiko pengawasan terendah. 2. kurangi tingkat pengecualian sampel dengan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir, misalnya adalah kalkulasi kesalahan sampel (TER-SER = kalkulasi kesalahan sampel) dan evaluasi apakah kesalahan sampel yang dihitung cukup besar untuk mengindikasikan tingkat pengecualian populasi yang dapat diterima.  Analisa Pengecualian Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
  • 10. Sebagai tambahan dalam menentukan SER untuk masing-masing atribut dan mengevaluasi bagaimana kebenarannya tetapi tingkat pengecualian yang tidak dikenal mungkin melebihi tingkat pengecualian yang dapat ditolerir, diperlukan penelitian satu persatu pengecualian untuk menentukan uraian dalam pengawasan internal yang menyebabkannya  Menentukan Populasi yang Dapat Diterima Ketika auditor menyimpulkan TER & SER terlalu kecil untuk populasi bisa diterima atau ketika SER melebihi TER, auditor harus mengambil tindakan yang spesifik yaitu : 1. Merevisi TER & ARACR 2. Memperbesar Ukuran Sampel 3. Revisi Penilaian Resiko Pengawasan 4. Berkomunikasi dengan Komite Audit atau Manajemen  Dokumentasi yang memadai Yang terpenting adalah auditor harus tetap melakukan pencatatan yang memadai pada prosedur yang dilaksanakan, metode ini digunakan untuk pemilihan sampel dan melaksanakan tes, hasil yang didapatkan dari tes dan kesimpulan diambil. Tujuan 14-6 Menentukan dan Membuat Nomor Sampel dan Distribusi Sampel PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASARKAN STATISTIK  Pembagian Sampel Distribusi sampel adalah frekuensi distribusi dari semua kemungkinan sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa parameter spesifik. Atribut sampel didasarkan pada distribusi binomial, yaitu distribusi semua kemungkinan sampel dimana materi dalam populasi mempunyai satu dari dua kemungkinan. Misalnya ya atau tidak. Tujuan 14-7 Menggunakan Atribut Sampel pada Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT  Merencanakan Sampel 1. Tentukan sasaran tes audit. Untuk setiap atribut sampel dan sampel nonstatistik 2. Tentukan apakah sampel audit dapat diterapkan. Untuk setiap atribut sampai sampel non statistic. 3. Tentukan atribut dan kondisi pengecualian. Untuk atribut sampel dan sampel non statisik 4. Tentukan populasi. Untuk atribut sampel dan sampel non statistic 5. Tetapkan unit sampel. Untuk atribut sampel dan sampel non statistic. 6. Tetapkan tingkatan pengecualian yang dapat ditolerir, untuk atribut sampel dan sampel non statistic Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
  • 11. 7. Tetapkan penilaioan resiko pengawasan yang paling rendah yang bisa dierima 8. Perkirakan tingkat pengecualian populasi. Untuk atribut sampel dan sampel non statistic. 9. Tentukan ukuran sampel awal. Penggunaan Tabel : Langkah langkahnya : a. memilih table yang sesuai dengan ARACR b. menempatkan TER pada bagian atas table c. menempatkan EPER pada kolom kiri d. perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan baris EPER yang sesuai. Angka pertemuan antara TER & EPER adalah ukuran sampel awal  Pemilihan Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit 10.Pemilihan sampel. Perbedaan satu-satunya dalam pemilihan sampel statistic dan sampel non statistic adalah pada penggunaan metode probabilistik untuk sampel statistic. Baik sampel acak sederhana maupun sistematis digunakan untuk atribut sampel 11.Melaksanakan prosedur audit. Semua untuk sampel statistic dan non statistik  Mengevaluasi Hasil 12.Generalisasi sampel kepada populasi. Untuk atribut sampel, auditor mengkalkulasi batas tertinggi (CUER) pada ARACR tertentu, kemudian menggunakan program computer atau tabel khusus yang dibuat dari rumus statistic. Penggunaan Tabel a. pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR. ARACR ini harus sama dengan ARACR yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel awal b. carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit di bagian atas tabel c. carilah ukuran sampel d. baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pengecualian sampai bertemu dengan persilangan ukuran sampel pada baris yang sesuai. Angka pada persilangan itu CUER nya. 13.Menganalisis Pengecualian. Sama untuk atribut sampel dan sampel non statistic 14.Menentukan populasi yang dapat diterima. Metodologi untuk menentukan populasi yang dapat diterima pada sampel atribut dan sampel non statistic adalah penting. Untuk atribut sampel, auditor mambandingkan CURE dengan TER masing masing atribut Sebelum popukasi diterima, CUER ditentukan berdasarkan hasil sampel yang kurang dari atau sama dengan TER dengan didasarkan pada ARACR. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II