1. Menentukan Ukuran Contoh
Anton Rahmadi
Sumber:
• Pedoman Pelaksanaan Keamanan dan Mutu Pangan Segar tahun 2017 dari Badan
Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia
• Modul Pengambilan Sampel oleh Nida Adawiyah, Universitas Guna Darma.
• Modul Pelatihan Melaksanakan Program dan Prosedur Keamanan Pangan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tahun 2016
• Pelatihan Fasilitator Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya: Modul 4. Pengambilan Contoh
(Sampling) Bahan Berbahaya Dan Pangan Yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya.
Badan POM dan Seafast Center, IPB
• SOP Laboratorium Pasca Panen dan Pengemasan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Mulawarman
Peningkatan Kapasitas Petugas Pengawas Keamanan Pangan
2. Definisi-definisi
Keamanan pangan segar adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan segar dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman
untuk dikonsumsi.
Laboratorium uji keamanan pangan segar: telah diakreditasi oleh KAN atau yang
ditunjuk oleh Menteri Pertanian.
Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) adalah lembaga/institusi atau
unit kerja di lingkup Pemerintah Daerah yang sesuai dengan tugas dan fungsinya
diberikan kewenangan untuk melaksanakan pengawasan sistem jaminan mutu pangan
segar hasil pertanian
Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT): pangan asal tumbuhan yang belum mengalami
pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung dan/atau yang dapat menjadi bahan baku
pengolahan pangan
3. POPULASI
Populasi
kelompok keseluruhan orang,
peristiwa atau sesuatu yang ingin
diselidiki oleh peneliti.
Populasi sasaran
Tujuan utama penarikan sampel
adalah untuk memperoleh informasi
tentang populasi.
Oleh karena itu sejak awal perlu
mengidentifikasi populasi secara
tepat dan akurat.
4. Elemen dan Sampel
Elemen
suatu anggota tunggal dari populasi.
Sampel
beberapa anggota atau suatu bagian
(subset) dari populasi.
Hal ini mencakup sejumlah anggota yang
dipilih dari populasi. Sehingga sebagaian
elemen dari populasi merupakan sampel.
penting dalam penelitian
berkaitan dengan kredibilitas dan mutu
penelitian serta biaya penelitian yang
harus di bayar.
5. Alasan diperlukannya sampel dalam penelitian :
Sulit mengambil seluruh populasi (sensus) menjadi data penelitian, karena:
(a) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak
mungkin seluruh elemen diteliti;
(b) keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia,
membuat peneliti harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen
penelitian;
(c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih
reliabel daripada terhadap populasi
(d) jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen
dalam populasi menjadi tidak masuk akal,
6. Mengapa dalam penelitian digunakan sampel
dan apakah sampel dapat dikatakan mewakili
seluruh populasi?
Sampel dapat mewakili seluruh populasi, apabila:
Sampel harus mengandung dua criteria yaitu cermat (accuracy) dan tepat (precission).
Kriteria cermat dimaksudkan agar sampel yang diambil tidak akan bias sehingga
sampel dapat memberikan reaksi yang tidak berlebih atau kurang tetapi memberikan
reaksi wajar.
Kriteria tepat mengandung arti sampel yang diambil dapat mewakili dengan wajar
keseluruhan populasi tersebut. Oleh karena itu aspek ketepatan ini mengandung
pengukuran standard yang dapat ditoleransi terhadap kemungkinan kesalahan
pengambil sampel.
Menggunakan teknik pengambilan sampel (teknik sampling) yang sesuai dengan strategi
penelitian yang dilakukan.
7. SAMPLING
Sampling adalah proses memilih
suatu jumlah unsur populasi yang
mencukupi dari populasi, sehingga
dengan mempelajari sampel dan
memahami karakteristiknya
memungkinkan untuk untuk
menggeneralisasikan karakteristik
tersebut pada seluruh anggota
populasi.
Kategori Sampling
Probability Sampling dan
Nonprobability sampling
8. Apa beda cara pengambilan contoh (1) biji
kakao (2) buah kakao ?
9. Apa beda cara pengambilan contoh
(1) daun bawang (2) kol/kembang kol?
10. Apa beda cara pengambilan contoh
(1) di lahan pertanian (2) di pasar?
11. Bagaimana cara penentuan lapak yang akan
diambil ?
1 2 3 4 5 6 7
A
B
C
D
E
F
G
Contoh: total 49 lapak “resmi”
12. Salah satu jawabannya…
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN
2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN
Pasal 28
Pasal 22
13. PROBABILITY SAMPLING
Probability sampling yaitu proses pengambilan sampel yang menjamin adanya
peluang bahwa setiap unsur populasi dipilih sebagai anggota sampel.
Probability sampling meliputi:
random sampling,
systematic sampling,
stratified random sampling,
cluster sampling,
area sampling dan
duble sampling
14. NONPROBABILITY SAMPLING
Adalah proses pengambilan sampel yang tidak menjamin adanya peluang bahwa
setiap unsure poppulasi dipilih sebagai anggota sampel.
Meliputi:
convenience sampling,
judgement sampling,
quota sampling
snowball sampling.
15. Ukuran Sampel
Syarat sampel yang baik adalah:
tingkat ketepatan (precision)
seberapa dekat estimasi peneliti berdasarkan sampel yang terpilih terhadap karakteristik
yang sebenarmya dari populasi
tingkat kepercayaan (confidence)
derajat kepercayaan atau ketelitian pengambilan sebuah sampel
Confidence level 95%-99%.
Semakin tinggi Condidence level semakin dapat dipercaya data tersebut.
16. Ukuran Sampel
Ukuran sampel dapat pula ditentukan dengan menggunakan rumus slovin (1960):
N
n =
1 + N e2
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat
ditolerir atau diinginkan, misalnya 2% atau 0,02
17. Contoh Penggunaan Rumus Slovin
Apabila dalam satu toko distributor
besar terdapat 1 ton (1 ton =
1,000,000 gram) beras, dengan
menggunakan rumus Slovin dan
tingkat kesalahan yang dikendaki
adalah 5%, berapa ratus gram sampel
yang harus Anda ambil?
N = 1,000,000; e = 5% atau 0.05
n = ?
n = N/(1+N*e2)
18. Ukuran Sampel
Jumlah sampel yang paling sesuai untuk hampir semua penelitian adalah 30 < n <
500
Apabila sampel dibagi ke dalam beberapa kategori/subsampel jumlah sampel
minimum untuk tiap kategori adalah 30
Dalam penelitian multivariate(multiple regression analysis) jumlah sampel harus
beberapa kali (sekitar 10 kali atau lebih) lipat dari jumlah variabel dalam penelitian.
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana dengan pengendalian ekperimental
yang ketat, penelitian yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan sampel
sekitar 10 sampai 20.
19. Ukuran Sampel
Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan desain/metode
penelitian yang digunakan menurut Gay (1976):
Deskriptif, minimal 10 % dari populasi. Untuk populasi yang relatif kecil minimal minimal
20%.
Desain deskriptif-korelasional, minimal 30 subjek
Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok
Metode eksperimental, minimal 15 subyek
Penggunaan kaidah di atas sebaiknya disesuaikan dengan kondisi populasi dan
keadaan lain yang berkaitan
20. Tahapan Sampling Dari Tiap Pedagang
Memahami SOP tahapan sampling
Membawa surat perintah kerja/surat keterangan resmi dan menggunakan pakaian
dinas/kartu tanda pengenal yang jelas.
Mencatat tanggal, jam pelaksanaan, cuaca dan kondisi lingkungan lain (asap, debu
kendaraan, dsb).
Bersikap ramah, senyum, dan tidak terkesan mengintimidasi.
Menggunakan sarung tangan untuk mencegah kontaminasi silang
Mengambil sampel secara acak dari beberapa tempat
Menjaga suhu sampel tetap dingin (disimpan dalam plastik bersih dan di dalam
coolbox), sanitasi, bekerja cepat dan dengan kehati-hatian, utamanya bila sampel yang
diambil segar akan diukur kadar mikroorganisme yang terdapat di dalamnya.
21. Daftar Parameter Uji Keamanan Pangan Segar
terdiri dari:
Kelompok bahan aktif pestisida :
Organochlor
Organophosphate
Phyretroid
Carbamate
Catatan : Parameter pengujian dapat mengacu
pada standar codex
Mikroba :
Escherichia coli (E.coli)
Salmonella, sp
Listeria monocytogenes
Logam Berat :
Pb
Cd
Hg
As
Komoditas sampel yang diambil diprioritaskan
pada pangan segar asal tumbuhan dengan
kriteria:
banyak diproduksi;
banyak dikonsumsi dan
diduga mempunyai permasalahan
ketidakamanan pangan.
22. Melengkapi Data Pedagang Target
Data lokasi pengamatan
Nama lokasi dan alamat lengkap
Nama toko
Hari, tanggal, waktu pengamatan
Data diri Pedagang/Pemasok:
Nama
Jenis kelamin
Usia
Jenjang Pendidikan
Kontak (HP), apabila diberikan
Perilaku Kebersihan Pribadi:
Merokok/tidak merokok
Kesehatan pedangang/pemasok
Kondisi pakaian dan sepatu kerja
Kondisi lingkungan di sekitar:
Ketersediaan fasilitas air bersih
Pembuangan limbah produk pangan segar
Kondisi parit dan lantai
Kondisi lingkungan (debu/asap/dsb)
Ketersediaan fasilitas sanitasi/kamar mandi
23. Tahapan dalam pengambilan sampel (1)
Identifikasi jenis komoditi pangan segar yang akan diambil sampelnya berdasarkan
tingkat konsumsi, volume perdagangan dan diduga mengandung cemaran.
Identifikasi pasar di tingkat provinsi.
Identifikasi pasar di tingkat kabupaten dengan metode acak.
Identifikasi pedagang yang akan disampling berdasarkan metode acak.
Sampel diambil dengan menggunakan metode acak. Banyaknya sampel yang
diambil sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk pengujian (Uji di
laboratorium membutuhkan 2 kg sampel untuk pengujian residu pestisida, mikroba
dan logam berat).
Petugas pengambil sampel mengenakan sarung tangan dalam melaksanakan
tugasnya dan mencatat semua informasi tentang sampel.
24. Tahapan dalam pengambilan sampel (2)
Sampel yang sudah diambil dari pasar dikumpulkan menurut jenis komoditasnya.
Sampel dibungkus dengan plastik serta diberi coding jenis komoditas dan asal
provinsi.
Sampel dimasukkan ke dalam Cool box yang telah diisi dengan es
Sampel dibawa ke laboratorium
Apabila ternyata sampel tidak bisa langsung dibawa ke laboratorium, maka
diusahakan agar sampel tersebut disimpan pada lemari pendingin untuk menjaga
keawetan dan kesegaran sampel, dan diserahkan pada pagi harinya.
Setelah menyerahkan sampel kepada petugas lab, agar minta surat tanda terima
sampel
25. Metoda Pengambilan Sampel
Alat dan Bahan
Alat
Plastik ukuran 2 – 3 kg
Cool box (styrofoam) kapasitas + 20 kg
Aluminium foil
Batu Es
Pulpen
Stiker/Kertas label
Form pengambilan sampel
Sarung tangan steril
Bahan/ Sampel : Pangan segar yang beredar.
26. Penyimpanan bahan pangan mentah
(apabila harus diinapkan)
Dalam jumlah terbatas sesuai dengan kebutuhan penggunaan dalam waktu yang
terbatas.
Disimpan berjauhan dengan bahan kimia non-food grade.
Dalam kondisi utuh (tidak terkupas) dan tidak utuh (terkupas/terpotong)
disimpan di dalam wadah tertutup
diletakkan di lemari pendingin (suhu 0-4 atau 8-10 C), kecuali apabila volume
bahan tidak memungkinkan.
Bahan pangan mentah atau jadi yang disimpan di luar dan di dalam lemari pendingin
harus berada dalam kondisi baik dan harus digunakan sebelum terlihat
rusak/berair/tumbuh jamur/lembek/busuk.
Diberi kartu tag
27. Memberi Identitas Sampel
Untuk memudahkan pemeriksaan dan kejelasan status kepemilikan, bahan pangan
mentah atau jadi disimpan dalam wadah terbuka/tertutup yang diberi kartu tag
dengan keterangan minimal terdiri dari nama peneliti, no. HP, email, dan nama
petugas.
Bahan Pangan Mentah atau Jadi
Nama Petugas :
No. HP :
Email :
Tanggal Pembelian :
Nama Penanggung Jawab :
28. Pemindahan bahan mentah/pangan dalam
kondisi panas/dingin
Bahan mentah/pangan yang bersuhu panas/dingin dipindahkan dengan
menggunakan peralatan yang sesuai seperti jepitan, sendok, spatula, dan peralatan
lain.
Apabila harus menggunakan tangan, maka pengguna laboratorium wajib
mengenakan peralatan proteksi pribadi seperti sarung tangan yang sesuai dan
isolator yang membatasi secara fisik antara tangan dengan bahan mentah/pangan
dalam kondisi panas/dingin.
Apabila bahan mentah/pangan yang bersuhu ekstrem panas (>100 °C) atau dingin
(< -20 °C), maka penggunaan sarung tangan sebagai isolator adalah wajib.
29. Pencegahan Kontaminasi Silang akibat
Petugas
Kontak tangan kosong adalah kontak
langsung tangan dengan bahan
mentah/pangan yang digunakan di tempat
penyimpanan.
Tidak diperkenankan untuk kontak
langsung:
bahan mentah/pangan dari kelompok siap
santap (Ready-to-Eat).
Gunakan: sarung tangan sekali pakai,
peralatan makan yang bersih, spatula, tissue
bersih dan food grade.