3. salah satu cara dalam pencarian
endapan atau pemastian
kemenerusan lapisan dalam arah
vertikal.
kedalaman sumur uji dapat
mencapai 30 m
besar lubang bukaan 3–5 m
5. Pada endapan berlapis :
kemenerusan (kontinuitas) lapisan pada
arah Kemiringan
variasi litologi atap dan lantai ketebalan
lapisan
karakteristik variasi endapan secara
Vertikal
lokasi sampling.
6. pemodelan bentuk endapan.
Pada endapan yang berhubungan
dengan pelapukan :
batas-batas zona lapisan (zona tanah,
zona residual, zona lateritik)
ketebalan masing-masing zona
variasi vertikal masing-masing zona
7. Cara Pembuatan Sumur Uji:
1. Digali dengan kedalaman tertentu
2. Diameter galian 1- 5 m
3. Makin Ke dalam Galian Makin Sempit
Keuntungan Sumur Uji :
• Objek Penelitian dapat diamati secara langsung
• Sampel dapat di ambil dalam jumlah yang besar
Kekurangan Sumur Uji :
• Tidak dapat mencapai kedalaman yang lebih besar
• Dapat menimbulkan bahaya bagi pengalinya, terutama jika
tanah tidak stabil
8. Cara Kerja Sumur Uji:
1. sebuah sumur digali dan airnya dipompa
dengan debit air tertentu secara kontinu.
2. Pemompaan dapat berlangsung sampai
beberapa hari, sampai penurunan permukaan
air tanah akibat pemompaan menunjukan
kedudukan yang tetap
11. Jika penurunan muka air maksimum pada debit Q tertentu adaah Smax, sedang Smax=H-
h, maka akan diperoleh:
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Sichardt (1930), R dapat diestimasi dengan
menggunakan persamaan:
12. Untuk penurunan muka air yang lebih besar, pada sumur-sumur tunggal, Weber (1928)
memberikan persamaan untuk lingkaran pengaruh (R), sebagai berikut:
keterangan:
k = koefisien permeabilitas tanah (m/det)
c = koefisien yang nilainya mendekati 3
H = tebal lapisan air diukur dari lapisan kedap air (m)
t = waktu penurunan (detik)
n = porositas tanah n yang bervariasi dari 0,25 (pasir kasar) sampai 0,34 (pasir
halus). Nilai rata-rata n = 0,30 dapat digunakan.
13. Kozeny juga mengusulkan persamaan:
R =
12𝑡
𝑛
𝑄𝑘
𝜋
keterangan:
n = porositas
R = jari-jari pengaruh (m)
t = lama waktu pemompaan sumur (detik)
14. Jika dasar sumur tidak sampai menembus lapisan kedap air, Mansur dan Kaufman
(1962) menyarankan persamaan:
Dengan:
ro = jari-jari sumur uji,
t = tebal lapisan air dalam sumur,
H = jarak muka air tanah tehadap permukaan lapisan kedap air,
R = jari-jari pengaruh dan
s = jarak dasar sumur terhadap lapisan kedap air di bawahnya.
15. Jumikis (1962) memberikan nilai perkiraan lingkaran pengaruh R hasil pengumpulan
dari beberapa data pada jenis tanah tertentu, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1 .
Tabel 1.1 Lingkaran Pengaruh R pada berbagai jenis tanah (Jumikis, 1962)
Tanah
R (m)
Jenis Tanah Ukuran Butir (mm)
Kerikil kasar > 10 > 1500
Kerikil sedang 2 - 10 500 - 1500
Kerikil halus 1 - 2 400 - 500
Pasir Kasar 0,50 - 1 200 - 400
Pasir Sedang 0,25 - 0,50 100 - 200
Pasir Halus 0,10 - 0,25 50 - 100
Tanah
R (m)
Jenis Tanah Ukuran Butir (mm)
Kerikil kasar > 10 > 1500
Kerikil sedang 2 - 10 500 - 1500
Kerikil halus 1 - 2 400 - 500
Pasir Kasar 0,50 - 1 200 - 400
Pasir Sedang 0,25 - 0,50 100 - 200
Pasir Halus 0,10 - 0,25 50 - 100
Pasir sangat halus 0,05 - 0,10 10 - 550
Pasir berlanau 0,025 - 0,05 5 - 10