SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
ASPEK
PROFESIONAL
DAN KODE ETIK
NAMA ANGGOTA :
Ahmad Raihan Suharyo (19513041)
Ophelia Aziz (19513051)
2
DALIL TENTANG
PROFESIONALISME
Ayat dalam al-Qur’an menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman dan bekerja
secara baik dan profesional akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dua kebahagiaan itu merupakan suatu kemenangan yang agung yang kita dambakan.
َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
َّ
‫ِين‬‫ذ‬‫ال‬
‫وا‬ُ‫ن‬‫ام‬‫ء‬
‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬‫ع‬‫و‬
َِّ‫ت‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬‫الص‬
َّ
‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬
َّ
‫م‬ُ‫ه‬
َُّ‫ر‬‫ي‬‫خ‬
َّ
ِ‫ة‬‫ي‬ ِ
‫ر‬‫ب‬‫ال‬
“
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan pekerjaan yang baik, mereka
itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. al-Bayyinah, 98:7)
َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
َّ
‫ِين‬‫ذ‬‫ال‬
‫وا‬ُ‫ن‬‫ام‬‫ء‬
‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬‫ع‬‫و‬
َِّ‫ت‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬‫الص‬
َّ
‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬
َّ
‫ات‬‫ن‬‫ج‬
‫ي‬ ِ
‫ر‬‫ج‬‫ت‬
َّ
‫ن‬ِ‫م‬
‫ا‬‫ه‬ِ‫ت‬‫ح‬‫ت‬
َُّ‫ار‬‫ه‬‫ن‬‫اْل‬
َّ
ِ‫ل‬‫ذ‬
َّ
‫ك‬
َُّ‫ز‬‫و‬‫ف‬‫ال‬
َُّ‫ير‬ِ‫ب‬‫ك‬‫ال‬
“
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi
mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang
besar.” (QS. al-Buruj, 85:11)
3
SYARAT PEKERJAAN PROFESIONAL
Profesionalisme adalah suatu paham yang menginginkan dilakukan kegiatan tertentu dalam
masyarakat, berbekal keahlian dan berdasar rasa terpanggil serta ikrar menerima panggilan tersebut
dengan semangat pengabdian, selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang kesulitan di
tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia
memakai ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu berhasil
atau tidak. Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang menguasai
pekerjaannya atau tidak, yaitu Bagaimana ia bekerja, Bagaimana ia mengatasi persoalan,
dan Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya. Seorang profesional akan menjadikan
dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta
masalah) bagi pekerjaannya.
4
2. Mempunyai loyalitas
Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban, tapi
merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan sungguh-
sungguh. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat
melakukan apa saja tanpa menunggu perintah. Dengan adanya loyalitas, seorang profesional
akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang
fatal tidak terjadi.
3. Mempunyai integritas
Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga harus memiliki nilai-nilai
kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Seorang profesional harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk
dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama
sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa
pun, di mana pun, dan kapan pun.Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau
turun harga diri bila ia harus bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara status
lebih rendah darinya.
5
5. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan yang
kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi yang jelas,
maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar karena apa yang
dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia sudah mempertimbangkan resiko
apa yang akan diterimanya.Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan
mudah untuk memfokuskan diri terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
6. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu
yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan komitmen yang
dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini
kebenarannya.
7. Mempunyai motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam
melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang profesional harus mampu
menjadi motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia
mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal.
6
WATAK PROFEsIONALISME
Tiga watak kerja yang merupakan persyaratan dari setiap
kegiatan pemberian "Jasa Profesi" ialah :
1. Bahwa kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi
tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil;
2. Bahwa kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang
berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang
panjang, ekslusif dan berat
3. Bahwa kerja seorang profesional - diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral -
harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang
dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.
7
ORGANISASI PROFESI
Organisasi adalah system hubungan yang terstruktur yang mengoordinasikan suatu
usaha individu atau kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga
dapat dipandang sebagai koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai
beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi berdasarkan hierarki
otoritas dan tanggung jawab. Dengan demikian, organisasi dapat dipandang sebagai
entitas sosial yang terkoordinasi dengan batas-batas yang relatif dapat diidentifikasi dan
relatif berfungsi secara kontinyu untuk mencapai tujuan bersama.
Etika dalam menjalankan aktifitas kesehariannya setiap organisasi publik swasta
selayaknya dan menerapkan suatu tatanan perilaku yang dihormati setiap anggotanya
dalam mengelola kegiatan organisasi. Tatanan ini dimaksudkan sebagai pedoman dan
acuan utama bagi anggota organisasi dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
Tatanan ini digunakan untuk memperjelas misi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip organisasi,
serta mengaitkannya dengan standar perilaku profesional.
8
ASOSIASI PROFESI
Asosiasi Profesi adalah organisasi berbadan hukum yang menaungi sekelompok orang
yang memiliki profesi dan keahlian yang sama serta memiliki tujuan yang sama dalam
pembinaan dan pengembangan praktik berprofesi.
Asosiasi profesi memiliki tanggung jawab untuk membina, melindungi dan
mengembangkan anggota dan keprofesiannya. Dalam penyelenggaraan bangunan
gedung, Asosiasi profesi memiliki peran untuk melalukan verifikasi calon anggota TPA
yang berasal dari asosiasi tersebut pada berbagai tingkatan.
9
Asosiasi profesi dibagi menjadi 3 tingkatan berdasarkan wilayah administratifnya, yaitu;
• Asosiasi pusat berkedudukan paling tinggi dan bertanggung jawab atas pembinaan,
perlindungan, dan pengembangan anggota dan keprofesiannya di seluruh Indonesia.
Asosiasi pusat berkedudukan pada kantor pusat asosiasi dan berperan melakukan
verifikasi atas calon anggota TPA (tim profesional ahli) di tingkat pusat.
• Asosiasi Provinsi berkedudukan di wilayah provinsi dan bertanggung jawab atas
pembinaan, perlindungan, dan pengembangan anggota dan keprofesiannya di wilayah
administratifnya. Asosiasi Provinsi berkedudukan pada kantor cabang asosiasi di
tingkat provinsi dan berperan melakukan verifikasi atas calon anggota TPA di tingkat
provinsi.
• Asosiasi Kabupaten/Kota berkedudukan di wilayah Kabupaten/Kota dan bertanggung
jawab atas pembinaan, perlindungan, dan pengembangan anggota dan
keprofesiannya di wilayah administratifnya. Asosiasi Provinsi berkedudukan pada
kantor cabang asosiasi di tingkat Kabupaten/Kota dan berperan melakukan verifikasi
atas calon anggota TPA
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to Profesionalisme dan Kode Etik

Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Prihatini Ratna Dewi
 
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Prihatini Ratna Dewi
 
Etika dan akuntabilitas kode etik
Etika dan akuntabilitas kode etikEtika dan akuntabilitas kode etik
Etika dan akuntabilitas kode etikisep ilham
 
Materi pertemuan etika dalam berprofesi pptx
Materi pertemuan etika dalam berprofesi pptxMateri pertemuan etika dalam berprofesi pptx
Materi pertemuan etika dalam berprofesi pptxahfaanggris99
 
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali ethical decision making in...
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali ethical decision making in...1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali ethical decision making in...
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali ethical decision making in...TioKharisma
 
Profesi evaluasi
Profesi evaluasiProfesi evaluasi
Profesi evaluasi27021972
 
Makalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanMakalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanSeprina Andriani
 
ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL.pptx
ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL.pptxORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL.pptx
ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL.pptxEKAYULIYANTI12
 
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.pptPertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.pptZaqiyaalifa
 
PPT_kelompok 1_Analisis Budaya Perusahaan dan Motivasi.pptx
PPT_kelompok 1_Analisis Budaya Perusahaan dan Motivasi.pptxPPT_kelompok 1_Analisis Budaya Perusahaan dan Motivasi.pptx
PPT_kelompok 1_Analisis Budaya Perusahaan dan Motivasi.pptxMinYeong2
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Zikri Nurmansyah
 
Principles of Personal Ethics
Principles of Personal EthicsPrinciples of Personal Ethics
Principles of Personal EthicsRoyhan Jamaan
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...riansaputro1991
 
Efektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiEfektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiSiti Sahati
 
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...Riyoko Yudhi Wibowo
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...Bobby Sirait
 

Similar to Profesionalisme dan Kode Etik (20)

Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
 
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
 
Etika dan akuntabilitas kode etik
Etika dan akuntabilitas kode etikEtika dan akuntabilitas kode etik
Etika dan akuntabilitas kode etik
 
Materi pertemuan etika dalam berprofesi pptx
Materi pertemuan etika dalam berprofesi pptxMateri pertemuan etika dalam berprofesi pptx
Materi pertemuan etika dalam berprofesi pptx
 
etika profesional
etika profesionaletika profesional
etika profesional
 
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali ethical decision making in...
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali ethical decision making in...1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali ethical decision making in...
1, be&gg, tio kharisma yunanto, prof hapzi ali ethical decision making in...
 
Profesi evaluasi
Profesi evaluasiProfesi evaluasi
Profesi evaluasi
 
Makalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanMakalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikan
 
ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL.pptx
ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL.pptxORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL.pptx
ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL.pptx
 
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.pptPertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
 
Organisasi dan Etika Profesi
Organisasi dan Etika ProfesiOrganisasi dan Etika Profesi
Organisasi dan Etika Profesi
 
PPT_kelompok 1_Analisis Budaya Perusahaan dan Motivasi.pptx
PPT_kelompok 1_Analisis Budaya Perusahaan dan Motivasi.pptxPPT_kelompok 1_Analisis Budaya Perusahaan dan Motivasi.pptx
PPT_kelompok 1_Analisis Budaya Perusahaan dan Motivasi.pptx
 
ETIKA PROFESI (PER. 1).pdf
ETIKA PROFESI (PER. 1).pdfETIKA PROFESI (PER. 1).pdf
ETIKA PROFESI (PER. 1).pdf
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
 
Principles of Personal Ethics
Principles of Personal EthicsPrinciples of Personal Ethics
Principles of Personal Ethics
 
Makalah edu
Makalah eduMakalah edu
Makalah edu
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
 
Efektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiEfektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
 
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...
 

Recently uploaded

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Profesionalisme dan Kode Etik

  • 1. ASPEK PROFESIONAL DAN KODE ETIK NAMA ANGGOTA : Ahmad Raihan Suharyo (19513041) Ophelia Aziz (19513051)
  • 2. 2 DALIL TENTANG PROFESIONALISME Ayat dalam al-Qur’an menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman dan bekerja secara baik dan profesional akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dua kebahagiaan itu merupakan suatu kemenangan yang agung yang kita dambakan. َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ ‫ِين‬‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ام‬‫ء‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬‫ع‬‫و‬ َِّ‫ت‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬‫الص‬ َّ ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬ َّ ‫م‬ُ‫ه‬ َُّ‫ر‬‫ي‬‫خ‬ َّ ِ‫ة‬‫ي‬ ِ ‫ر‬‫ب‬‫ال‬ “ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan pekerjaan yang baik, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. al-Bayyinah, 98:7) َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ ‫ِين‬‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ام‬‫ء‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬‫ع‬‫و‬ َِّ‫ت‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬‫الص‬ َّ ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬ َّ ‫ات‬‫ن‬‫ج‬ ‫ي‬ ِ ‫ر‬‫ج‬‫ت‬ َّ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬‫ه‬ِ‫ت‬‫ح‬‫ت‬ َُّ‫ار‬‫ه‬‫ن‬‫اْل‬ َّ ِ‫ل‬‫ذ‬ َّ ‫ك‬ َُّ‫ز‬‫و‬‫ف‬‫ال‬ َُّ‫ير‬ِ‫ب‬‫ك‬‫ال‬ “ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.” (QS. al-Buruj, 85:11)
  • 3. 3 SYARAT PEKERJAAN PROFESIONAL Profesionalisme adalah suatu paham yang menginginkan dilakukan kegiatan tertentu dalam masyarakat, berbekal keahlian dan berdasar rasa terpanggil serta ikrar menerima panggilan tersebut dengan semangat pengabdian, selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). 1. Menguasai pekerjaan Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia memakai ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak. Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya atau tidak, yaitu Bagaimana ia bekerja, Bagaimana ia mengatasi persoalan, dan Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya. Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
  • 4. 4 2. Mempunyai loyalitas Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan sungguh- sungguh. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa saja tanpa menunggu perintah. Dengan adanya loyalitas, seorang profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi. 3. Mempunyai integritas Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga harus memiliki nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Seorang profesional harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu. 4. Mampu bekerja keras Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya.
  • 5. 5 5. Mempunyai Visi Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya.Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah untuk memfokuskan diri terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan. 6. Mempunyai komitmen Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan komitmen yang dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini kebenarannya. 7. Mempunyai motivasi Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang profesional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal.
  • 6. 6 WATAK PROFEsIONALISME Tiga watak kerja yang merupakan persyaratan dari setiap kegiatan pemberian "Jasa Profesi" ialah : 1. Bahwa kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil; 2. Bahwa kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat 3. Bahwa kerja seorang profesional - diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral - harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.
  • 7. 7 ORGANISASI PROFESI Organisasi adalah system hubungan yang terstruktur yang mengoordinasikan suatu usaha individu atau kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga dapat dipandang sebagai koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi berdasarkan hierarki otoritas dan tanggung jawab. Dengan demikian, organisasi dapat dipandang sebagai entitas sosial yang terkoordinasi dengan batas-batas yang relatif dapat diidentifikasi dan relatif berfungsi secara kontinyu untuk mencapai tujuan bersama. Etika dalam menjalankan aktifitas kesehariannya setiap organisasi publik swasta selayaknya dan menerapkan suatu tatanan perilaku yang dihormati setiap anggotanya dalam mengelola kegiatan organisasi. Tatanan ini dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan utama bagi anggota organisasi dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Tatanan ini digunakan untuk memperjelas misi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip organisasi, serta mengaitkannya dengan standar perilaku profesional.
  • 8. 8 ASOSIASI PROFESI Asosiasi Profesi adalah organisasi berbadan hukum yang menaungi sekelompok orang yang memiliki profesi dan keahlian yang sama serta memiliki tujuan yang sama dalam pembinaan dan pengembangan praktik berprofesi. Asosiasi profesi memiliki tanggung jawab untuk membina, melindungi dan mengembangkan anggota dan keprofesiannya. Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, Asosiasi profesi memiliki peran untuk melalukan verifikasi calon anggota TPA yang berasal dari asosiasi tersebut pada berbagai tingkatan.
  • 9. 9 Asosiasi profesi dibagi menjadi 3 tingkatan berdasarkan wilayah administratifnya, yaitu; • Asosiasi pusat berkedudukan paling tinggi dan bertanggung jawab atas pembinaan, perlindungan, dan pengembangan anggota dan keprofesiannya di seluruh Indonesia. Asosiasi pusat berkedudukan pada kantor pusat asosiasi dan berperan melakukan verifikasi atas calon anggota TPA (tim profesional ahli) di tingkat pusat. • Asosiasi Provinsi berkedudukan di wilayah provinsi dan bertanggung jawab atas pembinaan, perlindungan, dan pengembangan anggota dan keprofesiannya di wilayah administratifnya. Asosiasi Provinsi berkedudukan pada kantor cabang asosiasi di tingkat provinsi dan berperan melakukan verifikasi atas calon anggota TPA di tingkat provinsi. • Asosiasi Kabupaten/Kota berkedudukan di wilayah Kabupaten/Kota dan bertanggung jawab atas pembinaan, perlindungan, dan pengembangan anggota dan keprofesiannya di wilayah administratifnya. Asosiasi Provinsi berkedudukan pada kantor cabang asosiasi di tingkat Kabupaten/Kota dan berperan melakukan verifikasi atas calon anggota TPA