SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
119Vol. 18 No. 2 Agustus 2011
Ismail, dkk.
Abstrak
Bangunan Hotel Bumi Minang merupakan bangunan bertingkat tertinggi di kota Padang yang mengalami
kerusakan akibat Gempabumi 7,6 SR tanggal 30 September 2009 yang berpusat di laut 100 km dari kota Padang.
Survey untuk mendata kerusakan yang terjadi pada bangunan dilakukan beberapa hari setelah terjadinya gempa.
Makalah ini mengungkapkan penyebab kerusakan serta rekomendasi perbaikannya. Berdasarkan hasil observasi
lapangan, diketahui beberapa bagian bangunan mengalami kerusakan. Untuk mengetahui penyebab kerusakan,
analisis ulang terhadap perilaku struktur akibat gempa selanjutnya dilakukan dengan menggunakan simulasi
numerik. Kompilasi terhadap hasil survey dan analisis struktur menunjukkan bahwa kerusakan pada bangunan
terutama diakibatkan oleh bentuk denah bangunan yang tidak simetris. Selanjutnya simulasi numerik untuk
menganalisis tindakan perbaikan juga dilakukan. Hasil studi menunjukkan bahwa bangunan ini secara umum
dapat diperbaiki dengan beberapa opsi tindakan yaitu merubah bentuk denah bangunan, memperkuat dengan
tambahan dinding geser pada beberapa bagian bangunan dan tindakan kombinasi.
Kata-kata Kunci: Gempa, evaluasi kerusakan, simulasi numerik, perbaikan bangunan.
Abstract
Bumi Minang hotel is the tallest multi-stories building in Padang City experiencing structural damage due to the
7.6 magnitude earthquake on 30 September2009 with epicenter 100 km offshore of Padang City. Survey has been
conducted to assess the damage of the building a few days after the earthquake. The paper explains the cause of
the damage and recommendation for retrofitting. Base on field observation, some parts of the building have been
damage. To know the cause of the damage, re-analysis of structure was conducted using numerical simulation.
Compilation between numerical simulation and field survey showed that the main factor causing the damage is
unsymmetrical of building plan. Numerical simulation was also conducted to find out the retrofitting recommen-
dation. The study showed that the building can be retrofitted using some methods, that is, changing the plan,
strengthening by using additional shear wall in some parts of the building and combination.
Keywords: Earthquake, damage assessment, numerical simulation, retrofitting.
Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang
Akibat Gempa Padang 30 September 2009
Febrin Anas Ismail
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis, E-mail: febrin@ft.unand.ac.id
Abdul Hakam
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis, E-mail: ahakam@ft.unand.ac.id
Fauzan
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis, E-mail: fauzan@ft.unand.ac.id
ISSN 0853-2982
Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa SipilJurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
1. Pendahuluan
Pada sore hari tanggal 30 September 2009, gempa
tektonik 7,6 SR telah menghantam propinsi Sumatera
Barat. Gempa yang dikenal dengan nama G30’S 2009
ini berpusat pada koordinat 0o
50’ 24’’ Lintang Selatan
dan 99o
39’ 0’’ Bujur Timur. Daerah yang mengalami
kerusakan paling parah akibat gempa tersebut adalah
daerah sepanjang pesisir pantai propinsi Sumatera
Barat. Kota Padang sebagai Ibu Kota propinsi juga
terletak di pantai barat dengan jarak kurang dari 100
km terhadap pusat gempa. Gempa dengan kedalaman
70 km ini tercatat sebagai gempa terkuat yang pernah
menghantam kota Padang sejak berdirinya kota ini.
Berdasarkan analisis yang dikeluarkan oleh USGS
(2009) kerusakan yang terjadi di kota Padang berada
sekitar skala MMI di tingkat 7 hingga 8 (Gambar 1).
Bangunan Hotel Bumi Minang mempunyai 7 lantai
untuk struktur utama ditambah dengan beberapa lantai
(presidential suite, mezanin, ruang mesin dan lantai
atap ruang mesin) dengan ketinggian 36 m. Bangunan
120 Jurnal Teknik Sipil
Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang...
Hotel ini berada pada koordinat 0o
57’ 19” Lintang
Selatan dan 100o
21’ 31” Bujur Timur dengan jarak
sekitar 80 km dari pusat gempa G30’S 2009. Bangunan
Bumi Minang merupakan bangunan dengan struktur
penyokong utama terbuat dari beton bertulang. Hingga
saat ini bangunan ini merupakan bangunan yang
mempunyai lantai terbanyak dan tertinggi di Sumatera
Barat.
Bangunan ini didirikan pada tahun 1992. Hotel ini
berdiri di atas tanah dengan kondisi lapisan tanah
seperti pada Gambar 2. Berdasarkan dari analisis
penggolongan lapisan tanah di bawah bangunan
menurut SNI 03 - 1726 - 2002, maka kondisi tanah di
bawah bangunan tergolong sebagai Tanah Sedang
(Tabel 1).
  Intensitas (MMI)
Gambar 1. Peta Intensitas Modified Mercalli (MMI)
untuk gempa G30’S 2009
Selain Bangunan Hotel Bumi Minang, masih terdapat
puluhan bangunan bertingkat banyak (3 lantai atau
lebih) yang juga mengalami kerusakan akibat gempa
G30’S 2009. Bangunan-bangunan tersebut umumnya
berdiri dengan struktur terbuat dari material beton
bertulang dengan dinding dari bahan batu bata.
Kerusakan akibat gempa pada bangunan dengan
struktur beton bertulang telah banyak dilaporkan.
Gempa 921 Chi-Chi di Taiwan, telah dilaporkan
merusak lebih dari 25 bangunan modern yang terbuat
dari beton bertulang (Tsai et. al., 2000). Kerusakan
bangunan di Taiwan tersebut antara lain diakibatkan
oleh terlalu beratnya beban mati yang diberikan oleh
dinding bangunan yang terbuat dari batu bata.
Penelitian khusus tentang kapasitas dari bangunan
beton bertulang akibat gempa bumi Hyogoken-Nambu
pada tahun 1995 di Jepang juga telah dilaporkan (Lee
et. al., 1995). Pada laporan tersebut Lee et. al. telah
mengusulkan tata cara perhitungan untuk
mengklasifikasikan tingkat kerusakan dari bangunan
beton bertulang. Hasil penelitian ini menyimpulkan
bahwa bangunan yang dibuat 25 tahun sebelum
terjadinya gempa tersebut lebih banyak mengalami
kerusakan dibanding dengan gedung beton bertulang
baru. Selain itu usulan perhitungan level kerusakan
yang diusulkannya ternyata masih memerlukan
penyempurnaan untuk diterapkan lebih jauh.
2. Investigasi Kerusakan
Pendefinisian kerusakan pada bangunan merupakan hal
yang memelukan penelitian mendalam dan
Tabel 1. Perhitungan kondisi tanah
D
(m)
Nspt
ti
(m)
ti/Ni
N = ti/
(ti/Ni)
Jenis Tanah
0 0 - -
29,93
2 10 2 0,200 Keras:
4 25 2 0,080 Nrata2 > 50
6 26 2 0,077
8 35 2 0,057 Sedang
10 41 2 0,049
15 < Nrata2 <
50
12 37 2 0,054
14 39 2 0,051 Lunak
16 60 2 0,033 Nrata2 < 15
18 60 2 0,033
20 60 2 0,033
 20 0,668
Nrata2 ~
30
Gambar 2. Jenis Lapisan tanah dan nilai Nspt
D ept S oil B or Test
(m ) T ype Log Nspt
0 0
1
2 10
3
4 25
5
6 26
7
8 35
9
10 41
11
12 37
13
14 39
15
16 60
17
18 60
19
20 60
FineSandSiltySandSiltyFineSand
0
5
10
15
20
0 10 20 30 40 50 60 70
Nspt
Depth(m
121Vol. 18 No. 2 Agustus 2011
Ismail, dkk.
kesepakatan. Sejumlah negara telah mendifinisikan
kerusakan dalam beberapa tingkat tergantung dari
kesepakatan yang mereka ambil. Difinisi kerusakan
yang disampaikan dalam penelitian kerusakan akibat
gempa Hyogoken-nambu 1995 adalah seperti dalam
Tabel 2.
Di Indian, keruskan lebih banyak ditentukan dengan
menggunakan pandangan mata dan tidak mempunyai
ukuran secara matematis. Pendefinisian kerusakan ini
terasa lebih simpel dan investigasi kerusakan dapat
dilakukan oleh orang awam.
Berdasarkan kompilasi dari beberapa referensi dan
kesepakatan ahli di Indonesia, maka dalam melakukan
investigasi kerusakan bangunan akibat gempa di kota
Padang telah dibentuk rumusan klasifikasi kerusakan
(Tabel 4). Tingkatan yang disepakati ini juga
didasarkan pertimbangan untuk dapat digunakan dalam
berbagai kepentingan seperti pendanaan rehabilitasi
dan rekonstruksi. Selanjutnya rumusan tersebut
digunakan sebagai pegangan dalam melakukan
penilaian kerusakan untuk seluruh jenis bangunan
akibat gempabumi di kota Padang dan sekitarnya.
Investigasi lapangan yang dilakukan terhadap
bangunan Hotel Bumi Minang, menunjukkan sebagian
besar dinding batu bata pada bangunan mengalami
kerusakan dan sejumlah struktur utama bangunan
mengalami kerusakan. Hampir pada semua bagian
non-struktural bangunan, terutama pada bagian dalam
gedung mengalami kerusakan berupa retakan besar dan
roboh. Kerusakan ini meliputi elemen bangunan pada
dinding luar dan dalam, plafond, pintu dan jendela.
Bagian non-struktural bangunan yang mengalami
kerusakan mencapai lebih dari 80%.
Inspeksi visual lapangan tidak mendapati adanya
penurunan pada pondasi bangunan. Bagian struktur
utama berupa kolom, balok dan pelat lantai mengalami
kerusakan. Kerusakan elemen struktural ini terutama
terjadi pada lantai 1 dan 2. Kerusakan bagian ini
mengakibatkan terjadinya penurunan pelat lantai di
bagian tengah bangunan hingga lebih dari 25 cm.
Khusus untuk daerah lift di tengah bangunan (Gambar
3), beton pada bagian ini telah hancur hingga terlihat
adanya besi tulangan sepanjang 40 cm. Kerusakan ini
mengakibatkan bagian bangunan di atasnya (dari lantai
2 s.d lantai 7) mengalami penurunan lebih dari 40 cm.
Tingkat kerusakan struktur yang terjadi pada bagian
tengah bangunan ini diperkirakan mencapai 90 %.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
bangunan Hotel Bumi Minang ini dapat dikategorikan
mengalami kerusakan berat.
Tabel 2. Klasifikasi Kerusakan di Jepang
(Lee et. al., 1995)
Tingkat Deskripsi kerusakan
I Retak kecil pada permukaan beton ( < 0,2 mm)
II Retak agak jelas di permukaan beton (0,2 – 1.0
mm)
III Retak jelas pada permukaan beton (1,0 – 2,0
mm)
Hancur setempat pada penutup beton
IV Retak sangat jelas pada beton (> 2,0 mm)
Hancur pada beton dan tulangan dapat terlihat
V Retak besar pada bagian dalam beton
Bengkokan pada besi tulangan
Tingkat Sebutan Deskripsi kerusakan
I Ringan Retak kecil dan sebagian plesteran
jatuh
II Sedang Plesteran jatuh banyak dan retakan
dinding
III Berat Retak besar dinding dan menara
roboh
IV Hancur Sebagian dinding terpisah dan/atau
roboh
V Roboh Bangunan roboh total
Tabel 3. Klasifikasi kerusakan di India (Great, 2001)
Tabel 4. Klasifikasi kerusakan di Indonesia- Padang
Tingkat Deskripsi kerusakan
Ringan Adanya retak kecil (0,075 cm s/d 0,6 cm) pada
dinding.
Kerusakan dinding mencakup luasan yang besar.
Terjadi kerusakan bagian-bagian nonstruktur.
Struktur utama pemikul beban tidak rusak
< 30 % Bangunan rusak
Sedang Adanya retak besar ( > 0,6 cm ).
Retakan terjadi juga pada kolom dan balok.
Struktur pemikul beban sudah rusak sebagian.
Roboh pada sebagian dinding
30 - 70 % Bangunan rusak
Berat Dinding pemikul beban terbelah dan runtuh
Bangunan terpisah akibat kegagalan unsur
pengikat
> 50% struktur utama mengalami kerusakan
Roboh pada sebagian besar dinding
> 70 % Bangunan rusak
122 Jurnal Teknik Sipil
Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang...
 
 
Gambar 3. Bagian lift yang rusak berat
3. Simulasi Numerik
Simulasi numerik terhadap perilaku dinamis struktur
bangunan Hotel Bumi Minang dengan menggunakan
program elemen hingga telah dilakukan. Data geometri
elemen struktur diperoleh dengan melakukan
pengukuran langsung di lapangan. Demikian pula
halnya dengan data mekanik dari material bangunan
yang diperoleh dengan melakukan kombinasi pengujian
langsung di lapangan dan di laboratorium. Mutu beton
yang digunakan untuk elemen struktur adalah fc’ = 30
MPa dengan baja berupa tulangan ulir dengan fy = 390
MPa dan fy = 240 MPa (polos). Simulasi numerik
dilakukan dengan menggunakan beban statis ekivalen
dan beban dinamis domain frekwensi (wilayah gempa
6, SNI-1726-2002).
Simulasi numerik tiga dimensi dilakukan dengan
memodelkan bangunan menjadi 5 tipe. Tipe pertama
adalah bangunan dengan model struktur seperti yang
ada di lapangan (Gambar 4.a). Model kedua dengan
membuat penambahan dinding geser pada bagian
bawah lift (Gambar 4.b). Model ketiga dengan
penambahan dinding geser pada seluruh bagian lift
(Gambar 4.c) dan model keempat dengan tambahan
dinding geser pada bagian sayap kiri dan kanan
bangunan (Gambar 4.d).
Gambar 5 menunjukkan kapasitas penampang kolom
dan momen-aksial yang bekerja. Sedangkan
perbandingan gaya geser maksimum dengan kapasitas
geser pada kolom ditampilkan pada Tabel 5. Hasil
simulasi numerik menunjukan bahwa bangunan
mengalami pembebanan yang sangat besar pada model
pertama (model asli). Kapasitas penampang dari
elemen kolom bangunan ternyata tidak mencukupi
untuk menahan gaya-gaya dalam (baik momen gaya
aksial maupun gaya geser) yang bekerja pada
bangunan akibat beban gempa. Sedangkan pada model
struktur ke-3 dan ke-4, menunjukkan gaya-gaya dalam
maksimum yang bekerja masih dapat ditahan oleh
struktur bangunan.
4. Kesimpulan
1. Investigasi lapangan terhadap bangunan Hotel
Bumi Minang menunjukkan bahwa bangunan ini
mengalami kerusakan berat baik pada bagian
struktur maupun non struktur. Kerusakan ini
terutama terjadi pada bagian tengah bangunan.
2. Bentuk denah bangunan yang tidak simetris
merupakan satu hal yang dapat menimbulkan
konsentrasi tegangan akibat beban dinamis yang
bekerja pada bangian tengah bangunan.
3. Hasil simulasi menunjukkan bahwa elemen
bangunan (terutama kolom) mempunyai kapasitas
lebih kecil dibanding beban yang bekerja.
4. Dengan penambahan dinding geser pada sebagian
bangunan tengah, maka beban kerja pada bagian ini
berkurang sehingga kapasitas penampang yang ada
dapat menahan gaya-gaya dalam yang bekerja.
Sedangkan penambahan lebih dinding geser pada
bagian tengah-atas maupun di samping kiri dan
kanan bangunan, memberikan respon berupa gaya
dalam yang lebih kecil pada model bangunan. Studi
ini menunjukkan pentingnya dinding geser dalam
meminimalkan respon bangunan terhadap beban
dinamik.
Tabel 5. Kapasitas dan beban geser kolom
Model
Struktur
Tinjauan
Kapasitas Beban
Keterangan
(kN) (kN)
ke- 1
Tumpuan 567,98 1189,1 tidak
memenuhi
Lapangan 432,26 1189,1
ke- 2
Tumpuan 567,98 377,72
memenuhi
Lapangan 432,26 377,72
ke- 3
Tumpuan 567,98 341,95
memenuhi
Lapangan 432,26 341,95
ke- 4
Tumpuan 567,98 121,94
memenuhi
Lapangan 432,26 121,94
123Vol. 18 No. 2 Agustus 2011
Ismail, dkk.
Gambar 4. Permodelan tiga dimensi struktur bangunan
(c)
(d)
(a)
(b)
124 Jurnal Teknik Sipil
Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang...
Gambar 5. Kapasitas dan beban kolom (a) model ke-1, (b) model ke-2, (c) model ke-3, (d) model ke-4
(a)
(b)
(c)
(d)
125Vol. 18 No. 2 Agustus 2011
Ismail, dkk.
Daftar Pustaka
Gujarat Relief Engineering Advice Team - GREAT,
2001, Repair and Strengthening Guide for
Earthquake Damaged Lowrise Domestic
Buildings in Gujarat, India: GREAT
Publication, June.
Lee, K.S., Nakano, Y., Kumazawa, F., and Okada, T.,
1995, Seismic Capacity of Reinforced Concrete
Building Damage by 1995 Hyogoken-Nambu
Earthquake, Report on the January 17, 1995,
Kobe Earthquake, Japan, pp. 175-184
SNI -1726-2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk Bangunan Gedung
Tsai, K.C., Hsiao, C.P. and Bruneau, M., 2000,
Overview of Building Damages in 921 Chi-Chi
Earthquake, Journal of Earthquake Engineering
and Engineering Seismology Vol 2, No. 1, pp
93-108
USGS, 2009, http://rovicky.files.wordpress.com/2009/
10/intensitypadang30sept2009.jpg
126 Jurnal Teknik Sipil
Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang...

More Related Content

Viewers also liked

Colliers Advantage brochure
Colliers Advantage brochureColliers Advantage brochure
Colliers Advantage brochureAmber Terriaco
 
Project Management - Ten In Black Edition
Project Management - Ten In Black EditionProject Management - Ten In Black Edition
Project Management - Ten In Black EditionAhmed El-Naghy
 
La web 2.0 resumen
La web 2.0 resumenLa web 2.0 resumen
La web 2.0 resumenNino Castro
 
Fairudz shahura j1 f111059
Fairudz shahura j1 f111059Fairudz shahura j1 f111059
Fairudz shahura j1 f111059irashahura
 
順丁烯二酸與澱粉作用的推測
順丁烯二酸與澱粉作用的推測順丁烯二酸與澱粉作用的推測
順丁烯二酸與澱粉作用的推測Tom Finn
 
Embracing Continuous Integration
Embracing Continuous IntegrationEmbracing Continuous Integration
Embracing Continuous IntegrationIT MegaMeet
 
Jeopardy pearson
Jeopardy pearsonJeopardy pearson
Jeopardy pearsonmonilu750
 
Colliers advantage brochure
Colliers advantage brochureColliers advantage brochure
Colliers advantage brochureAmber Terriaco
 
彭勇Edit ouc-china-2013
彭勇Edit ouc-china-2013彭勇Edit ouc-china-2013
彭勇Edit ouc-china-2013Yong Peng
 

Viewers also liked (10)

Colliers Advantage brochure
Colliers Advantage brochureColliers Advantage brochure
Colliers Advantage brochure
 
Project Management - Ten In Black Edition
Project Management - Ten In Black EditionProject Management - Ten In Black Edition
Project Management - Ten In Black Edition
 
La web 2.0 resumen
La web 2.0 resumenLa web 2.0 resumen
La web 2.0 resumen
 
Fairudz shahura j1 f111059
Fairudz shahura j1 f111059Fairudz shahura j1 f111059
Fairudz shahura j1 f111059
 
順丁烯二酸與澱粉作用的推測
順丁烯二酸與澱粉作用的推測順丁烯二酸與澱粉作用的推測
順丁烯二酸與澱粉作用的推測
 
Embracing Continuous Integration
Embracing Continuous IntegrationEmbracing Continuous Integration
Embracing Continuous Integration
 
Jeopardy pearson
Jeopardy pearsonJeopardy pearson
Jeopardy pearson
 
Colliers advantage brochure
Colliers advantage brochureColliers advantage brochure
Colliers advantage brochure
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
彭勇Edit ouc-china-2013
彭勇Edit ouc-china-2013彭勇Edit ouc-china-2013
彭勇Edit ouc-china-2013
 

Similar to 2. febrin-dkk-vol.18-no.2

Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfJuanCharlosWanggai
 
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.pptPerencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.pptKakekMerah18
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptxPRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptxchristianosandro
 
POWER POINT F1A118050 - BACKUP.pptx
POWER POINT F1A118050 - BACKUP.pptxPOWER POINT F1A118050 - BACKUP.pptx
POWER POINT F1A118050 - BACKUP.pptxLogikaSuharto3
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1aryawi
 
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...FitriHariyanti4
 
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...Edi Supriyanto
 
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingPp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingriky irawan
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMOSES HADUN
 
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptxAhli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptxvickrygaluh59
 
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.pptfdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.pptAlrifqi3
 

Similar to 2. febrin-dkk-vol.18-no.2 (18)

Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
 
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.pptPerencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
 
Struktur Atap gedung
Struktur Atap gedungStruktur Atap gedung
Struktur Atap gedung
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptxPRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
 
POWER POINT F1A118050 - BACKUP.pptx
POWER POINT F1A118050 - BACKUP.pptxPOWER POINT F1A118050 - BACKUP.pptx
POWER POINT F1A118050 - BACKUP.pptx
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1
 
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
Presentasi 8.pptx
Presentasi  8.pptxPresentasi  8.pptx
Presentasi 8.pptx
 
Tugas bangunan la ode rahmat sukur
Tugas bangunan la ode rahmat sukurTugas bangunan la ode rahmat sukur
Tugas bangunan la ode rahmat sukur
 
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
 
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingPp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
 
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptxAhli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
 
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.pptfdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
 

Recently uploaded

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 

Recently uploaded (8)

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 

2. febrin-dkk-vol.18-no.2

  • 1. 119Vol. 18 No. 2 Agustus 2011 Ismail, dkk. Abstrak Bangunan Hotel Bumi Minang merupakan bangunan bertingkat tertinggi di kota Padang yang mengalami kerusakan akibat Gempabumi 7,6 SR tanggal 30 September 2009 yang berpusat di laut 100 km dari kota Padang. Survey untuk mendata kerusakan yang terjadi pada bangunan dilakukan beberapa hari setelah terjadinya gempa. Makalah ini mengungkapkan penyebab kerusakan serta rekomendasi perbaikannya. Berdasarkan hasil observasi lapangan, diketahui beberapa bagian bangunan mengalami kerusakan. Untuk mengetahui penyebab kerusakan, analisis ulang terhadap perilaku struktur akibat gempa selanjutnya dilakukan dengan menggunakan simulasi numerik. Kompilasi terhadap hasil survey dan analisis struktur menunjukkan bahwa kerusakan pada bangunan terutama diakibatkan oleh bentuk denah bangunan yang tidak simetris. Selanjutnya simulasi numerik untuk menganalisis tindakan perbaikan juga dilakukan. Hasil studi menunjukkan bahwa bangunan ini secara umum dapat diperbaiki dengan beberapa opsi tindakan yaitu merubah bentuk denah bangunan, memperkuat dengan tambahan dinding geser pada beberapa bagian bangunan dan tindakan kombinasi. Kata-kata Kunci: Gempa, evaluasi kerusakan, simulasi numerik, perbaikan bangunan. Abstract Bumi Minang hotel is the tallest multi-stories building in Padang City experiencing structural damage due to the 7.6 magnitude earthquake on 30 September2009 with epicenter 100 km offshore of Padang City. Survey has been conducted to assess the damage of the building a few days after the earthquake. The paper explains the cause of the damage and recommendation for retrofitting. Base on field observation, some parts of the building have been damage. To know the cause of the damage, re-analysis of structure was conducted using numerical simulation. Compilation between numerical simulation and field survey showed that the main factor causing the damage is unsymmetrical of building plan. Numerical simulation was also conducted to find out the retrofitting recommen- dation. The study showed that the building can be retrofitted using some methods, that is, changing the plan, strengthening by using additional shear wall in some parts of the building and combination. Keywords: Earthquake, damage assessment, numerical simulation, retrofitting. Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang Akibat Gempa Padang 30 September 2009 Febrin Anas Ismail Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis, E-mail: febrin@ft.unand.ac.id Abdul Hakam Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis, E-mail: ahakam@ft.unand.ac.id Fauzan Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis, E-mail: fauzan@ft.unand.ac.id ISSN 0853-2982 Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa SipilJurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil 1. Pendahuluan Pada sore hari tanggal 30 September 2009, gempa tektonik 7,6 SR telah menghantam propinsi Sumatera Barat. Gempa yang dikenal dengan nama G30’S 2009 ini berpusat pada koordinat 0o 50’ 24’’ Lintang Selatan dan 99o 39’ 0’’ Bujur Timur. Daerah yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa tersebut adalah daerah sepanjang pesisir pantai propinsi Sumatera Barat. Kota Padang sebagai Ibu Kota propinsi juga terletak di pantai barat dengan jarak kurang dari 100 km terhadap pusat gempa. Gempa dengan kedalaman 70 km ini tercatat sebagai gempa terkuat yang pernah menghantam kota Padang sejak berdirinya kota ini. Berdasarkan analisis yang dikeluarkan oleh USGS (2009) kerusakan yang terjadi di kota Padang berada sekitar skala MMI di tingkat 7 hingga 8 (Gambar 1). Bangunan Hotel Bumi Minang mempunyai 7 lantai untuk struktur utama ditambah dengan beberapa lantai (presidential suite, mezanin, ruang mesin dan lantai atap ruang mesin) dengan ketinggian 36 m. Bangunan
  • 2. 120 Jurnal Teknik Sipil Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang... Hotel ini berada pada koordinat 0o 57’ 19” Lintang Selatan dan 100o 21’ 31” Bujur Timur dengan jarak sekitar 80 km dari pusat gempa G30’S 2009. Bangunan Bumi Minang merupakan bangunan dengan struktur penyokong utama terbuat dari beton bertulang. Hingga saat ini bangunan ini merupakan bangunan yang mempunyai lantai terbanyak dan tertinggi di Sumatera Barat. Bangunan ini didirikan pada tahun 1992. Hotel ini berdiri di atas tanah dengan kondisi lapisan tanah seperti pada Gambar 2. Berdasarkan dari analisis penggolongan lapisan tanah di bawah bangunan menurut SNI 03 - 1726 - 2002, maka kondisi tanah di bawah bangunan tergolong sebagai Tanah Sedang (Tabel 1).   Intensitas (MMI) Gambar 1. Peta Intensitas Modified Mercalli (MMI) untuk gempa G30’S 2009 Selain Bangunan Hotel Bumi Minang, masih terdapat puluhan bangunan bertingkat banyak (3 lantai atau lebih) yang juga mengalami kerusakan akibat gempa G30’S 2009. Bangunan-bangunan tersebut umumnya berdiri dengan struktur terbuat dari material beton bertulang dengan dinding dari bahan batu bata. Kerusakan akibat gempa pada bangunan dengan struktur beton bertulang telah banyak dilaporkan. Gempa 921 Chi-Chi di Taiwan, telah dilaporkan merusak lebih dari 25 bangunan modern yang terbuat dari beton bertulang (Tsai et. al., 2000). Kerusakan bangunan di Taiwan tersebut antara lain diakibatkan oleh terlalu beratnya beban mati yang diberikan oleh dinding bangunan yang terbuat dari batu bata. Penelitian khusus tentang kapasitas dari bangunan beton bertulang akibat gempa bumi Hyogoken-Nambu pada tahun 1995 di Jepang juga telah dilaporkan (Lee et. al., 1995). Pada laporan tersebut Lee et. al. telah mengusulkan tata cara perhitungan untuk mengklasifikasikan tingkat kerusakan dari bangunan beton bertulang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bangunan yang dibuat 25 tahun sebelum terjadinya gempa tersebut lebih banyak mengalami kerusakan dibanding dengan gedung beton bertulang baru. Selain itu usulan perhitungan level kerusakan yang diusulkannya ternyata masih memerlukan penyempurnaan untuk diterapkan lebih jauh. 2. Investigasi Kerusakan Pendefinisian kerusakan pada bangunan merupakan hal yang memelukan penelitian mendalam dan Tabel 1. Perhitungan kondisi tanah D (m) Nspt ti (m) ti/Ni N = ti/ (ti/Ni) Jenis Tanah 0 0 - - 29,93 2 10 2 0,200 Keras: 4 25 2 0,080 Nrata2 > 50 6 26 2 0,077 8 35 2 0,057 Sedang 10 41 2 0,049 15 < Nrata2 < 50 12 37 2 0,054 14 39 2 0,051 Lunak 16 60 2 0,033 Nrata2 < 15 18 60 2 0,033 20 60 2 0,033  20 0,668 Nrata2 ~ 30 Gambar 2. Jenis Lapisan tanah dan nilai Nspt D ept S oil B or Test (m ) T ype Log Nspt 0 0 1 2 10 3 4 25 5 6 26 7 8 35 9 10 41 11 12 37 13 14 39 15 16 60 17 18 60 19 20 60 FineSandSiltySandSiltyFineSand 0 5 10 15 20 0 10 20 30 40 50 60 70 Nspt Depth(m
  • 3. 121Vol. 18 No. 2 Agustus 2011 Ismail, dkk. kesepakatan. Sejumlah negara telah mendifinisikan kerusakan dalam beberapa tingkat tergantung dari kesepakatan yang mereka ambil. Difinisi kerusakan yang disampaikan dalam penelitian kerusakan akibat gempa Hyogoken-nambu 1995 adalah seperti dalam Tabel 2. Di Indian, keruskan lebih banyak ditentukan dengan menggunakan pandangan mata dan tidak mempunyai ukuran secara matematis. Pendefinisian kerusakan ini terasa lebih simpel dan investigasi kerusakan dapat dilakukan oleh orang awam. Berdasarkan kompilasi dari beberapa referensi dan kesepakatan ahli di Indonesia, maka dalam melakukan investigasi kerusakan bangunan akibat gempa di kota Padang telah dibentuk rumusan klasifikasi kerusakan (Tabel 4). Tingkatan yang disepakati ini juga didasarkan pertimbangan untuk dapat digunakan dalam berbagai kepentingan seperti pendanaan rehabilitasi dan rekonstruksi. Selanjutnya rumusan tersebut digunakan sebagai pegangan dalam melakukan penilaian kerusakan untuk seluruh jenis bangunan akibat gempabumi di kota Padang dan sekitarnya. Investigasi lapangan yang dilakukan terhadap bangunan Hotel Bumi Minang, menunjukkan sebagian besar dinding batu bata pada bangunan mengalami kerusakan dan sejumlah struktur utama bangunan mengalami kerusakan. Hampir pada semua bagian non-struktural bangunan, terutama pada bagian dalam gedung mengalami kerusakan berupa retakan besar dan roboh. Kerusakan ini meliputi elemen bangunan pada dinding luar dan dalam, plafond, pintu dan jendela. Bagian non-struktural bangunan yang mengalami kerusakan mencapai lebih dari 80%. Inspeksi visual lapangan tidak mendapati adanya penurunan pada pondasi bangunan. Bagian struktur utama berupa kolom, balok dan pelat lantai mengalami kerusakan. Kerusakan elemen struktural ini terutama terjadi pada lantai 1 dan 2. Kerusakan bagian ini mengakibatkan terjadinya penurunan pelat lantai di bagian tengah bangunan hingga lebih dari 25 cm. Khusus untuk daerah lift di tengah bangunan (Gambar 3), beton pada bagian ini telah hancur hingga terlihat adanya besi tulangan sepanjang 40 cm. Kerusakan ini mengakibatkan bagian bangunan di atasnya (dari lantai 2 s.d lantai 7) mengalami penurunan lebih dari 40 cm. Tingkat kerusakan struktur yang terjadi pada bagian tengah bangunan ini diperkirakan mencapai 90 %. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bangunan Hotel Bumi Minang ini dapat dikategorikan mengalami kerusakan berat. Tabel 2. Klasifikasi Kerusakan di Jepang (Lee et. al., 1995) Tingkat Deskripsi kerusakan I Retak kecil pada permukaan beton ( < 0,2 mm) II Retak agak jelas di permukaan beton (0,2 – 1.0 mm) III Retak jelas pada permukaan beton (1,0 – 2,0 mm) Hancur setempat pada penutup beton IV Retak sangat jelas pada beton (> 2,0 mm) Hancur pada beton dan tulangan dapat terlihat V Retak besar pada bagian dalam beton Bengkokan pada besi tulangan Tingkat Sebutan Deskripsi kerusakan I Ringan Retak kecil dan sebagian plesteran jatuh II Sedang Plesteran jatuh banyak dan retakan dinding III Berat Retak besar dinding dan menara roboh IV Hancur Sebagian dinding terpisah dan/atau roboh V Roboh Bangunan roboh total Tabel 3. Klasifikasi kerusakan di India (Great, 2001) Tabel 4. Klasifikasi kerusakan di Indonesia- Padang Tingkat Deskripsi kerusakan Ringan Adanya retak kecil (0,075 cm s/d 0,6 cm) pada dinding. Kerusakan dinding mencakup luasan yang besar. Terjadi kerusakan bagian-bagian nonstruktur. Struktur utama pemikul beban tidak rusak < 30 % Bangunan rusak Sedang Adanya retak besar ( > 0,6 cm ). Retakan terjadi juga pada kolom dan balok. Struktur pemikul beban sudah rusak sebagian. Roboh pada sebagian dinding 30 - 70 % Bangunan rusak Berat Dinding pemikul beban terbelah dan runtuh Bangunan terpisah akibat kegagalan unsur pengikat > 50% struktur utama mengalami kerusakan Roboh pada sebagian besar dinding > 70 % Bangunan rusak
  • 4. 122 Jurnal Teknik Sipil Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang...     Gambar 3. Bagian lift yang rusak berat 3. Simulasi Numerik Simulasi numerik terhadap perilaku dinamis struktur bangunan Hotel Bumi Minang dengan menggunakan program elemen hingga telah dilakukan. Data geometri elemen struktur diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung di lapangan. Demikian pula halnya dengan data mekanik dari material bangunan yang diperoleh dengan melakukan kombinasi pengujian langsung di lapangan dan di laboratorium. Mutu beton yang digunakan untuk elemen struktur adalah fc’ = 30 MPa dengan baja berupa tulangan ulir dengan fy = 390 MPa dan fy = 240 MPa (polos). Simulasi numerik dilakukan dengan menggunakan beban statis ekivalen dan beban dinamis domain frekwensi (wilayah gempa 6, SNI-1726-2002). Simulasi numerik tiga dimensi dilakukan dengan memodelkan bangunan menjadi 5 tipe. Tipe pertama adalah bangunan dengan model struktur seperti yang ada di lapangan (Gambar 4.a). Model kedua dengan membuat penambahan dinding geser pada bagian bawah lift (Gambar 4.b). Model ketiga dengan penambahan dinding geser pada seluruh bagian lift (Gambar 4.c) dan model keempat dengan tambahan dinding geser pada bagian sayap kiri dan kanan bangunan (Gambar 4.d). Gambar 5 menunjukkan kapasitas penampang kolom dan momen-aksial yang bekerja. Sedangkan perbandingan gaya geser maksimum dengan kapasitas geser pada kolom ditampilkan pada Tabel 5. Hasil simulasi numerik menunjukan bahwa bangunan mengalami pembebanan yang sangat besar pada model pertama (model asli). Kapasitas penampang dari elemen kolom bangunan ternyata tidak mencukupi untuk menahan gaya-gaya dalam (baik momen gaya aksial maupun gaya geser) yang bekerja pada bangunan akibat beban gempa. Sedangkan pada model struktur ke-3 dan ke-4, menunjukkan gaya-gaya dalam maksimum yang bekerja masih dapat ditahan oleh struktur bangunan. 4. Kesimpulan 1. Investigasi lapangan terhadap bangunan Hotel Bumi Minang menunjukkan bahwa bangunan ini mengalami kerusakan berat baik pada bagian struktur maupun non struktur. Kerusakan ini terutama terjadi pada bagian tengah bangunan. 2. Bentuk denah bangunan yang tidak simetris merupakan satu hal yang dapat menimbulkan konsentrasi tegangan akibat beban dinamis yang bekerja pada bangian tengah bangunan. 3. Hasil simulasi menunjukkan bahwa elemen bangunan (terutama kolom) mempunyai kapasitas lebih kecil dibanding beban yang bekerja. 4. Dengan penambahan dinding geser pada sebagian bangunan tengah, maka beban kerja pada bagian ini berkurang sehingga kapasitas penampang yang ada dapat menahan gaya-gaya dalam yang bekerja. Sedangkan penambahan lebih dinding geser pada bagian tengah-atas maupun di samping kiri dan kanan bangunan, memberikan respon berupa gaya dalam yang lebih kecil pada model bangunan. Studi ini menunjukkan pentingnya dinding geser dalam meminimalkan respon bangunan terhadap beban dinamik. Tabel 5. Kapasitas dan beban geser kolom Model Struktur Tinjauan Kapasitas Beban Keterangan (kN) (kN) ke- 1 Tumpuan 567,98 1189,1 tidak memenuhi Lapangan 432,26 1189,1 ke- 2 Tumpuan 567,98 377,72 memenuhi Lapangan 432,26 377,72 ke- 3 Tumpuan 567,98 341,95 memenuhi Lapangan 432,26 341,95 ke- 4 Tumpuan 567,98 121,94 memenuhi Lapangan 432,26 121,94
  • 5. 123Vol. 18 No. 2 Agustus 2011 Ismail, dkk. Gambar 4. Permodelan tiga dimensi struktur bangunan (c) (d) (a) (b)
  • 6. 124 Jurnal Teknik Sipil Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang... Gambar 5. Kapasitas dan beban kolom (a) model ke-1, (b) model ke-2, (c) model ke-3, (d) model ke-4 (a) (b) (c) (d)
  • 7. 125Vol. 18 No. 2 Agustus 2011 Ismail, dkk. Daftar Pustaka Gujarat Relief Engineering Advice Team - GREAT, 2001, Repair and Strengthening Guide for Earthquake Damaged Lowrise Domestic Buildings in Gujarat, India: GREAT Publication, June. Lee, K.S., Nakano, Y., Kumazawa, F., and Okada, T., 1995, Seismic Capacity of Reinforced Concrete Building Damage by 1995 Hyogoken-Nambu Earthquake, Report on the January 17, 1995, Kobe Earthquake, Japan, pp. 175-184 SNI -1726-2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung Tsai, K.C., Hsiao, C.P. and Bruneau, M., 2000, Overview of Building Damages in 921 Chi-Chi Earthquake, Journal of Earthquake Engineering and Engineering Seismology Vol 2, No. 1, pp 93-108 USGS, 2009, http://rovicky.files.wordpress.com/2009/ 10/intensitypadang30sept2009.jpg
  • 8. 126 Jurnal Teknik Sipil Kerusakan Bangunan Hotel Bumi Minang...