PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
1. REKOMENDASI
SERTIFIKAT LAIK
FUNGSI
1. Nama Site : NGROMPAK JATISRONO
2. Site ID : 1445541001 / WNG765
3. Alamat : Dusun Pencil RT 001 RW 003 Desa
Ngrompak,Kecamatan Jatisrono, Kabupaten
Wonogiri, Provinsi JawaTengah
4. Tinggi Tower : SST 72 M TBI2 (4 Legs)
5. Tipe Tower : Green Field (BTS OUTDOOR)
2. 1. PENDAHULUAN
• JENIS TOWER : SELF SUPPORTING TOWER (SST) 4 KAKI
(GREENFIELD)
• TUJUAN : Mewujudkan Bangunan Gedung yang Laik Fungsi sesuai fungsi
dan klasifikasi Bangunan Gedung (PERATURAN MENTERI PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR
27/PRT/M/2018 TENTANG SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG)
memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan
3. DASAR PERATURAN
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No 27/PRT/M/2018,
tentang “Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung”
2. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No : / PER/M.KOMINFO/2006, tentang “Pedoman
Pendirian Menara Telekomunikasi dan Penyiaran”
3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No : 02 / PER/M.KOMINFO / 3 / 2008, tentang “Pedoman
Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi”
4. Surat Edaran Dirjen Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum No : 06/ SE/Dr/2011, tentang “Petunjuk
Teknis Kriteria Lokasi Menara Telekomunikasi”
5. SNI 2847-2019, tentang ”Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung”
4. 6. SNI 1729-2020, tentang “Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural”
7. SNI 04-0225-2000, tentang ”Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
8. SNI 0225-2011, tentang “Persyaratan Umum Instalsi Listrik 2011(PUIL 2011)
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No : PER.02/MEN/1989, tentang “Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir”
10. SNI ASTM C805-2012, tentang “Metode Uji Angka Pantul Beton Keras (ASTM C805-2, IDT)”
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 34 tahun 2006 tentang “Jalan”
5. LOKASI TOWER
Alamat : : Dusun Pencil RT 001 RW 003 Desa
Ngrompak,Kecamatan Jatisrono, Kabupaten
Wonogiri, Provinsi JawaTengah
Secara umum lokasi site berada diarea dekat
pemukiman penduduk
6. 2. LINGKUP PEKERJAAN
• Pengujian Hammer Test
• Pengecekan Tahanan Pembumian (Grounding)
• Pengamatan dan pengukuran Struktur Tower, Meliputi :
Pengecekan Vertikaliti Tower
Pengukuran dimensi Profil dan Pedestal
Pengecekan kekencangan baut
• Pengamatan secara visual mengenai kondisi fisik tower, lokasi site, dan
kondisi lingkungan sekitar site
• Analisa Struktur Existing Struktur Tower (Ms Tower Software)
7. • Pengujian Hammer Test
Gambar pengujian hammer test
Gambar bacaan sample hammer test
Hammer test merupakan suatu alat pemeriksaan mutu
beton tanpa merusak beton (non Destructive Test/NDT).
Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan
beban tumbukan (impact) pada permukaan beton
• Tipe Alat : Hammer Test Type N Merek ZC3-A
• Standard Pengujian : SNI 03-4430-1997; SNI ASTM C805-
2012
Hasil uji tekan (fc’)rata-rata dari pengujian = 22,6Mpa
>18,3 Mpa (K-225) Memenuhi Syarat (Laporan Laik
Fungsislf Ngrompak Jatisrono-tbg1.Laporan Kajian Kelaikan Teknis-
ngrompak-tbg.pdf hal-12)
3. HASIL PEKERJAAN / RANGKUMAN
8. • Pengecekan Tahanan Pembumian
Kelayakan grounding atau pembumian harus
bisa memiliki nilai tahanan sebaran atau
resistansi maksimal 5 ohm (bila dibawah 5
ohm lebih baik)
• Tipe Alat : Earth Resistance Tester Duoyi DY4100
• Standard Pengujian : PER.02/MEN/1989, Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
Dilakukan pada Inspection Pit, External Ground Bar,
Kaki Tower didapat Hasil uji rata-rata = 0,32 ohm < 5
ohm Memenuhi Syarat
Gambar pengujian grounding
Gambar grounding System
Laporan Laik Fungsislf Ngrompak Jatisrono-tbg1.Laporan Kajian Kelaikan
Teknis-ngrompak-tbg.pdf hal:16-18
9. Pengamatan dan pengukuran Dimensi
struktur tower
Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan eksisting struktur mulai vertikality, dimensi,
diameter dari angkur pada kaki tower beserta kekencangan baut sambungan utama dari profil struktur
Tower utama dan sekunder
PENGECEKAN VERTIKALITY STRUKTUR TOWER
Sebagai upaya untuk mengetahui tingkat kelayanan bangunan, Salah satu pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat kelayanan bangunan adalah pengukuran kemiringan bangunan
• Tipe Alat : Total Station TS ES105
• Standard Pengujian : SNI-03-1729-2002-Baja
10. Gambar pengecekan vertikality
Pengujian dilakukan di 3 elevasi yaitu bagian bawah, tengah dan atas, titik acuan vertikaliti dalam pengambilan data
dilakukan pada baut sambungan gusset plate bagian tengah struktur tower. Dari hasil Pengecekan verticality diperoleh
0.036 m << h/200 (36 cm) Memenuhi
PENGUKURAN DIMENSI PROFIL, PEDESTAL DAN KEKENCANGAN BAUT STRUKTUR TOWER
Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui dimensi – dimensi eksiting dari struktur rangka baja, dimensi
pedestal, dan dimensi pondasi OD BTS, yang nantinya dilakukan Analisa struktur tower berdasar kondisi eksisting
11. • Tipe Alat : Meteran dan Digital Sigmat(Jangka Sorong), Torque Wrench (Kunci Momen)
• Standard Pengujian : Spesifikasi Profil Perhitungan Standard Tower 72 m (4 Leg), Metode uji pengencangan
baut mutu tinggi SNI 8458:2017
Dari hasil pengamatan dan pengecekan diperoleh data sebagai berikut (Laporan Laik Fungsislf Ngrompak Jatisrono-tbg1.Laporan Kajian
Kelaikan Teknis-ngrompak-tbg.pdf hal:30) :
Gambar Pengecekan Pedestal
12. Gambar Pengecekan Dimensi Baut Gambar Pengecekan Pedestal Gambar Pengecekan Profil Tower
Gambar Pengecekan Base Plate Gambar Pengecekan Kekencangan Baut
13. Pengamatan secara visual
Pengamatan secara virtual di lakukan untuk mengetahui kondisi atau lokasi eksisting
dari tower NGROMPAK JATISRONO yang telah selesai dibangun, dibagi menjadi dua
yaitu : 1. Kondisi Site
2. Kondisi Kelistrikan
1. KONDISI SITE
Dari Pengamatan visual dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Berada di area pemukiman dan persawahan (diperbolehkan) Surat Edaran Dirjen
Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum No : 06/ SE/Dr/2011
• Jarak dari bangunan terdekat kurang lebih 20 m sudah memenuhi, syarat KDB u/ h > 60
m, jarak terdekat selebar 2x kaki menara ( 11 m )
• Lokasi berada di jalan Lokal Primer, jarak dari jaringan jalan kurang lebih 10 m
memenuhi, syarat u/ h > 60 m, Jarak terdekat selebar kaki menara atau berada di luar
Ruwasja (7 m)
14. • Batas bangunan sesuai As Planned Drawing yaitu Panjang = 12 m dan Lebar = 12 m
• Dari batas bangunan tersebut diperoleh efektivitas ruang okupansi yaitu untuk 4 orang
Gambar Bagian Depan Gambar Bagian Dalam Gambar Struktur Tower
Gambar Pengukuran Batas Bangunan
15. 2. KONDISI KELISTRIKAN
Pada menara di site NGROMPAK JATISRONO hanya terdapat satu operator dimana sumber listrik berasal dari PLN
dengan menggunakan listrik 3 phase 220/380 yang kemudian dialirkan menuju ke KWh panel, pada KWH panel dilakukan
pembagian masing-masing untuk panel ACPDB 3 Phase dan 1 Phase masing-masing untuk Tower lamp dan Yard Lamp
serta jalur sambungan ke genset
Gambar kondisi KWH Panel Gambar kondisi KWH Panel
“Permen Kominfo 2006 tentang Pedoman Pendirian Telekomunikasi dan Penyiaran” Psl 12 ay 1b. mengenai catu daya
yang meliputi 220/280 VAC, catu daya cadangan berupa genset, dari hasil pengamatan virtual di site kondisi panel-panel
masih bagus, bentuk dari panel baik KWH dan ACPDB memenuhi persyaratan.
16. • Analisa Struktur
• Software : Ms Tower v. 6,20
• Dasar Peraturan : TIA/EIA 222-F; SNI 2847-2019, tentang ”Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung”, SNI 1729-2020, tentang “Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural”
Setelah dilakukan pengamatan dan pengecekan struktur eksisting selanjutnya dilakukan Analisa struktur sesuai
kondisi tersebut :
Hasil Analisa Struktur:
17. 4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN :
1. Berdasarkan hasil investigasi di lapangan secara langsung maka disimpulkan Tower masih dalam kondisi Aman dan
Layak Fungsi.
2. Nilai Pengujian beton rata-rata fc’ = 22,6 Mpa>18,3 Mpa Memenuhi
3. Nilai tahanan pentanahan atau grounding masih dalam toleransi 0,32Ω<5Ω. Memenuhi
4. Kondisi KWH dan BTS cukup baik
5. Rambu-rambu K3 tidak terpasang.
REKOMENDASI :
1. Untuk menjaga material (Profil) perlu dilakukan pengecekan secara berkalajika perlu dilakukan pengecatan ulang.
2. Untuk menjamin keamanan struktur tower perlu dilakukan investigasi secara berkala atau dalam kondisi yang luar biasa.
3. Perlu ditambahkan rambu-rambu keselamatan (K3) dalam site jika perlu ditambahkan APAR.