Dokumen tersebut menyajikan berbagai nasihat dan kisah tentang pentingnya Alquran bagi kehidupan rohani seseorang. Beberapa poin pentingnya adalah Alquran dapat membersihkan hati, meningkatkan iman, dan mengarahkan ke jalan yang benar.
2. Ibnu Qayyim al-Jauziyah
“Allah menurunkan Alquran untuk kita baca
dengan penuh perenungan, untuk kita
perhatikan dengan penuh kecermatan, agar
kita bahagia dengan senantiasa mengingat-
Nya, agar kita yakini, agar kita berusaha
menegakkan semua perintah dan larangan-
Nya, agar kita bisa memetik berbagai buah
pengetahuan bermanfaat yang dapat
mengantarkan kita menuju Allah lewat pohon-
pohon-Nya, serta lewat taman bunga-Nya.”
3. Rahasia terbesar kemukjizatan Alquran
terletak di daya pengaruhnya yang dahsyat
bagi hati. Jika mukjizat-mukjizat selain
Alquran bersifat indrawi yang dapat
disaksikan dengan mata kepala maka
kemukjizatan Alquran hanya dapat
disaksikan dengan mata hati dan dirasakan
oleh orang yang MAU MEMBUKA HATI.
Imam Al-Khaththabi
4. Imam Al-Khaththabi
“Hati jadi berbunga-bunga dan
dada jadi lapang lantaran Alquran.
Bila sekian lama tidak tersentuh
Alquran, hati akan gelisah, merana,
dan cemas.”
5. “Baik hati maupun tubuh perlu dipelihara
sehingga bisa tumbuh dan berkembang secara
baik dan sempurna. Tubuh perlu diberi asupan
sehat dan bergizi, dijaga dari penyakit atau
apa pun yang membahayakan. Demikian
pula hati. Ia harus diperlakukan sebaik
mungkin agar tumbuh secara jernih dan
sempurna. Dan hanya Alquran satu-satunya
jalan untuk itu. Jika pun ada selain Alquran
maka hasilnya tidak akan sempurna.”
Ibn al-Qayyim
6. “Cahaya dan kitab yang menerangkan
telah datang dari Allah kepadamu.
Dengan kitab itu Allah menunjukkan
jalan keselamatan kepada orang-orang
yang mengikuti keridhaan-Nya. Dengan
kitab itu pula Allah mengeluarkan
mereka dari kegelapan menuju cahaya
dan mengantarkan mereka ke jalan
yang lurus.”
tQS. Al-Furqan [25]:30
7. “Tidak ada yang bisa mencicipi aroma
Alquran kecuali orang yang
memercyainya.”
“Aku bersumpah, orang yang memercayai
Alquran pasti luluh lantah hatinya.”
Imam Bukhari
Malik ibn Dinar
8. “Orang-orang yang telah Kami beri
Al-Kitab, mereka membacanya
dengan bacaan yang sebenarnya.
Mereka memercayainya.”
tQS. Al-Baqarah [2]:121
9. “Alquran; tali kokoh yang Allah turunkan untuk
mengentaskan manusia dari kesesatan. Itulah
ikatan cinta; kasih yang tidak akan putus,
wujud nyata jika Dia menginginkan kebaikan
bagi manusia. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah
berfirman, “Berbahagialah kalian. Alquran ini
memiliki dua ujung: ujung yang satu di tangan
Allah dan ujung satu yang lain di tangan kalian.
Peganglah dengan kuat, niscaya kalian tidak
akan celaka dan tidak akan sesat selamanya.”
Hadis Shahih, riwayat ath-Thabrani
10.
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu
terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, Yaitu
orang-orang yang sesat.” (QS. AL-Hijr [15]:42)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal [8]:2)
11. “Alquran itu menyibak tirai, membuka
jendela, memancarkan cahaya,
menggugah rasa, menguatkan hati,
memurnikan nurani, menghidupkan ruh.
Ia berpijar dan bersinar.”
Sayyid Quthb
12. “Alquran menyimpan kekuatan ruhaniah
dan pengaruh luar biasa bagi jiwa
manusia. Ia membangkitkan emosi,
mengasah hati, menajamkan kepekaan
rasa, membuat ruh bersinar, dan
meningkatkan daya pikir. Ia menyejukkan
hati sekaligus menggugah akal. Hati
tentram, akal tenang. Saat itulah manusia
menikmati kepuasan yang memabukkan.”
Muhammad Farid Wajdi
13. Rasulullah saw bersabda, “Baca dan
amalkan Alquran, jangan berpaling
darinya, jangan melampaui batas
terhadapnya, jangan mencari makan
dengannya, dan jangan membacanya
banyak-banyak [tapi tak
mengamalkan].”
14. Suatu hari Nabi keluar menemui sahabat yang sedang
berkumpul melingkar, membaca dan mengkaji
Alquran. Dengan wajah riang beliau bersabda,
“Alhamdulillah! Kitab Allah satu, sementara kalian
dihadapkan dengan begitu banyak pilihan; ada yang
merah ada yang hitam. Bacalah Alquran sebelum
datang suatu kaum yang menancapkan huruf-
hurufnya seperti mereka menancapkan anak panah; ia
membaca Alquran hanya sampai di tenggorokan
mereka. Mereka membacanya tidak secara perlahan,
tetapi tergesa-gesa demi mengejar pahala.”
Riwayat Ibn Hibban
15. “Aku takut pada hari kiamat kelak akan ditanya,
apakah aku orang yang tahu tentang Alquran atau
orang yang tidak tahu, lalu aku menjawab jika aku
orang yang tahu tentang Alquran, baik ayat yang
berbicara tentang perintah atau larangan. Dan
semua ayat itu akan menanyaiku. Ayat-ayat
perintah akan bertanya: apakah kau mematuhi
perintah? Sementara ayat-ayat larangan akan
bertanya: apakah kau meninggalkan larangan? Aku
berlindung dari ilmu yang tidak diamalkan dan dari
doa yang tidak dikabulkan.”
Abu al-Darda`
16. “Pelajarilah Alquran per lima ayat. Kau
akan lebih mudah menghafalnya.
Pertama kali Jibril mendatangi Nabi
Muhammad pun untuk menyampaikan
lima ayat yang berurutan.”
Abu al-’Aliyah
17. “Bacalah Alquran sehingga ia
mampu mencegahmu dari
perbuatan mungkar. Jika belum
demikian, berarti kau belum
membacanya.”
Hasan ibn ‘Ali
18. “Ahli Alquran adalah mereka yang
mengetahui dan mengamalkan Alquran,
meskipun mereka tidak menghafal ayat atau
surahnya. Orang yang hafal Alquran tetapi
tidak memahami dan mengamalkan isinya,
sama sekali tidak punya hak untuk disebut
ahli Alquran, meskipun mampu
memancangkan huruf-hurufnya sekuat
memancangkan anak panah.”
Ibn al-Qayyim
19. “Alquran diturunkan tidak untuk
dijadikan jimat, tidak untuk dibaca di
kuburan dan tempat perkumpulan,
tidak untuk dibuat kaligrafi, tidak untuk
dihafalkan. Ia diturunkan tidak untuk
semua itu, tetapi agar menjadi petunjuk
menuju kebaikan dan kebahagiaan.”
Hasan al-Bana
20. “Di antara cara setan menjadikan orang-
orang tidak memdulikan kandungan Alquran
adalah membuat mereka menekuni secara
berlebihan tata cara baca Alquran. Setan
selalu membisikkan bahwa mereka salah
membaca huruf-huruf. Jika sudah begitu,
bagaimana mereka punya waktu untuk
mengungkap kandungan makna Alquran?!
Setan akan tertawa gembira.”
Imam al-Ghazali
21. Kisah 1
Honey adalah seorang wanita Inggris yang dibesarkan
dalam keluarga Kristen. Ia menggandrungi filsafat. Ia
berkelana ke Kanada untuk melanjutkan pendidikan
di sebuah perguruan tinggi. Di sana, ia berkenalan
dengan Islam. Ia memperlajarinya secara mendalam,
hingga akhirnya memeluknya. Seraya melukiskan
bagaimana saat pertama kali berjumpa dengan
Alquran, ia menulis, “Saya tak pernah bisa –meski
sudah berusaha keras- melukiskan kesan yang
ditinggalkan Alquran di hati saya. Begitu hampir
tuntas membaca surah ketiga, kudapati diriku telah
bersujud kepada Tuhan. Dan, inilah shalat pertama
saya dalam Islam.
22. Kisah 2
Kisah penyair Nicola Hanna saat mengakui
keindahan dan pengaruh Alquran. Ia menulis dalam
pengantar puisinya yang gemilang berjudul Min
wahy al-Qur`an: “Kubaca Alquran. Ia membuatku
lupa diri. Kuselami Alquran. Ia membuatku
terpukau. Kubaca ulang, lalu aku pun
memercayainya. Bagaimana tidak aku akan
beriman?! Mukjizat alquran tersaji di hadapan dan
kurasakan setiap waktu. Ia mukjizat yang tak biasa.
Ia mukjizat-illahiah yang abadi, berbicara sendiri,
tak perlu dibahas dan diperinci.
23. Kiat memetik manfaat Alquran:
1. Berdoa secara sungguh-sungguh agar Allah
membuka hati kita untuk menerima cahaya
firman-Nya, agar Ia memberi kita
kemampuan merenungi kalam-Nya, dan
dilakukan sebelum memulai membaca
Alquran. Ini penting untuk membangkitkan
semangat dan menyiapkan hati menyambut
cahaya-Nya.
24. 2. Banyak membaca Alquran, menghabiskan
waktu bersamanya, dan sebisa mungkin tidak
menyela dengan aktivitas lain agar tidak
kehilangan suasana. Dilakukan di tempat
yang tenang, jauh dari kebisingan, agar bisa
memfokuskan diri. Jangan lupa berwudhu
dan bersiwak sebelum membacanya.
25. 3. Membaca menggunakan mushaf, dengan
suara yang bisa didengar (tidak berbisik), dan
secara tartil. Membaca secara tartil
membantu kita memahami Alquran,
selanjutnya kita akan mudah merenunginya.
Maka, penting bagi kita memahami cara
membaca dan mengucapkan ayat-ayat
Alquran secara benar. Sebab, hanya dengan
memahaminya, membaca Alquran secara
tartil bisa dilakukan.
26. 4. Membaca secara tenang dan melibatkan
emosi. Kita mesti membaca Alquran secara
tartil, memerhatikan cara pengucapan huruf
sesuai tajwid, hingga kita mudah memahami
“kehidupan” setiap ayat dan mudah
merenungi maknanya. Selain itu, kita harus
membacanya dengan suara haru dan
melibatkan emosi.
27. 5. Memahami maksud ayat secara umum. Ini
mengharuskan kita berfokus, dan tidak
berarti kita harus berhenti di setiap ayat
untuk memhami maksudnya. Cukup
pemahaman secara umum saja yang kita
perlukan. Dari situ, dalam waktu yang tak
lama, secara bertahap, perasaan kita akan
tergerak, dan kita akan terikat dengan
Alquran secara emosional.
28. 6. Menganggap Alquran diturunkan kepadamu.
Seolah kitalah yang diajak bicara, berdialog,
dan diminta menjawab ayat-ayat pertanyaan
serta diminta mengamini ayat-ayat yang
memuat doa.
7. Mengulang-ulang ayat yang berkesan di hati
agar cahaya di hati semakin terang dan iman
semakin kuat. Lakukan terus sampai benar-
benar mengikat perasaan. Ayat alquran itu
ibarat berbuah. Setiap dikunyah, manisnya
meruah.
29. Umat ini sedang terjebak di dalam gua, dan sebuah batu raksasa
menutup jalan keluarnya. Semuanya berteriak, “Adakah jalan keluar?!”
Apakah kita akan mencari jalan keluar itu? Atau kita akan menyerah
sambil membentangkan kain kafan menunggu kematian?
Saudaraku, petunjuk jalan keluar itu sudah ada. Keberdayaannya sangat
dekat dengan kita, dan mampu membawa kita keluar dari gua itu.
Alqur`an! Ya, jalan keluar itu adalah Alquran! Allah dan Rasulullah telah
mengabarkannya kepada kita.
Mari kita mulai dari diri kita sendiri. Kita jadikan Alquran obat jiwa. Kita
hancurkan batu raksasa agar bisa keluar dari gua, sehingga kita bisa
merasakan hangatnya cahaya matahari dan menghirup udara segar.
Hati kita menjadi hidup, jiwa kita menjadi tenang. Kita tuntun saudara-
saudara kita keluar dari gua yang gelap dan pengap.
Semoga Allah mencurahkan salawat dan salam kepada pemimpin kita,
Nabi Muhammad beserta segenap keluarga dan para sahabat beliau.
Pesan Penulis untuk Segenap Muslim
30. Akhirnya, semoga kita bisa meyakini dan memang harus
yakin bahwa Alquran adalah jawaban semua
permasalahan kita saat ini. Umat terpuruk karena
petunjuk jalannya tak lagi diindahkan. Diindahkan hanya
lewat ritual-ritual kosong yang sama sekali tak menyentuh
pemaknaannya. Walhasil yang kita dapat pun hanya
kosong, hampa!
Buku ini tidak untuk menghakimi siapa pun. Hanya ingin
menyadarkan kita bahwa selama ini kita telah melupakan
satu-satunya petunjuk hidup yang itu tanda kasih sayang-
Nya. Semoga kita bisa lebih bijak memaknainya. Mari
jadikan Alquran sebagai teman
Bismillah, semoga Allah memudahkan jalan kita~
Komentar Pembaca. (Fauziah)