SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
EKSTRAKSI FASE PADAT
Isnan Rizal
    Hesti Amalia
Septeriana Ayu Dewi
   Ryan Legawa
 Febrian Rizkianto
    Rio Permana
  Pidinia Raeh R
Vivian Nur Shabrina
    Anisa Nindita
PENDAHULUAN

 Ekstraksi fase padat atau Solid Phase
 Extraction merupakan metode ekstraksi yang
 berkembang saat ini dengan menggunakan
 kolom yang berbasis kromatografi
PRINSIP
 Alat ini diperangkap pada medium SPE(Solid
 Phase        Extraction)   dengan    cara
 memasukannya pada kolom di dalam suatu
 pelarut yang memiliki daya mengelusi
 rendah.

 Analit tersebut kemudian dapat dibilas
 dengan pelarut lain yang berdaya elusi
 rendah dan kemudian akhirnya dielusi
 dengan pelarut kuat bervolume kecil.
DIAGRAM SKEMATIK PROSEDUR SPE SEBAGAI
BERIKUT :
DARI DIAGRAM ATAS DAPAT DIKETAHUI BAHWA ADA
 4 TAHAP DALAM PROSEDUR SPE, YAITU:
Pengkondisian
Cartridge (Penjerap) dialiri dengan pelarut sampel untuk membasahi
permukaan penjerap dan untuk menciptakan nilai pH yang sama, sehingga
perubahan-perubahan kimia yang tidak diharapkan ketika sampel
dimasukkan dapat dihindari.


          Retensi (tertahannya) sampel
          Larutan sampel dilewatkan ke cartridge untuk menahan
          analit yang diharapkan sementara komponen lain terelusi
          atau untuk menahan komponen yang tidak diharapkan
          sementara analit yang dikehendaki
                      Pembilasan
                      Tahap untuk menghilangkan seluruh komponen
                      yang tidak tertahan oleh penjerap selama tahap
                      retensi.
                        Elusi
                        Tahap akhir untuk mengambil analit yang
                        dikehendaki jika analit tersebut tertahan pada
                        penjerap.
KEUNGGULAN SPE DIBANDINGKAN DENGAN
EKSTRAKSI CAIR-CAIR ADALAH:

 Proses ekstraksi lebih sempurna
 Pemisahan analit dari penganggu yang
  mungkin ada menjadi lebih efisien
 Fraksi analit yang diperoleh lebih mudah
  dikumpulkan
 Mampu menghilangkan partikulat

 Fase padat tidak dapat bercampur dengan
  pelarut
 Emulsi tidak terbentuk diantara kedua fase
KETERBATASAN

 Kolom-kolom SPE berbasis silica gel tidak
  stabil terhadap kondisi basa kuat
 Banyaknya jenis cartridge (berisi penjerap
  tertentu) yang beredar di pasaran sehingga
  reprodusibilitas hasil bervariasi jika
  menggunakan cartridge yang berbeda
 Adanya adsorpsi yang bolak-balik pada
  cartridge SPE.
FASE SPE

    Berbagai macam cartridge SPE yang
 berisi berbagai macam penjerap diringkas
 dalam tabel.
    Suatu penjerap pada SPE harus dipilih
 yang mampu menahan analit secara kuat
 selama pemasukan sampel ke dalam
 cartridge.
JENIS FASE SPE DAN KONDISI-KONDISINYA
PENGEMBANGAN METODE
   Pendekatan empirik untuk melakukan pengembangan metode
    SPE melibatkan screening penjerap yang tersedia.
   Langkah pertama adalah menentukan penjerap mana yang
    paling baik dalam hal menahan analit yang dituju
   Pertimbangan kedua adalah pelarut apa yang dibutuhkan untuk
    mengelusi analit yang dituju.
   Langkah ketiga adalah menguji matriks sampel blanko untuk
    mengevaluasi adanya pengganggu yang mungkin ada
   Langkah keempat adalah menentukan recovery dengan
    menambah analit dalam jumlah tertentu harus dilakukan.
   Polaritas pelarut yang meningkat dibutuhkan untuk mengelusi
    senyawa yang tertahan dalam penjerap silika; sementara untuk
    senyawa yang tertahan dalam penjerap non polar (seperti C18)
    digunakan pelarut non polar.
PENERAPAN

 Pemanfaatan utama untuk pemisahan
  selektif pengganggu-pengganggu dari
  analit,yang tidak mudah dicapai dengan
  ekstraksi cair/cair
 Banyak digunakan dalam pengukuran
  bioanalisis dan pemantauan lingkungan
  untuk memekatkan analit.
APLIKASI

•   SPE cepat berkembang sebagai alat yang
    utama untuk pra-perlakuan sampel atau
    untuk clean-up sampel-sampel yang
    kotor, misal sampel-sampel yang mempunyai
    kandungan matriks yang tinggi seperti
    garam-garam, protein, polimer, resin, dll.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (20)

Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksi
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Ekstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cairEkstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cair
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografi
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Kromatografi2
Kromatografi2Kromatografi2
Kromatografi2
 
Pill
PillPill
Pill
 
Spektrofluorumeter
SpektrofluorumeterSpektrofluorumeter
Spektrofluorumeter
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
 
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSIPERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
 
Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21
 
Kromatografi hplc ppt
Kromatografi hplc pptKromatografi hplc ppt
Kromatografi hplc ppt
 

Similar to EKSTRAKSI FASE PADAT

Similar to EKSTRAKSI FASE PADAT (20)

Hplc kompre
Hplc kompreHplc kompre
Hplc kompre
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
 
Ekstraksi kimia analitik
Ekstraksi kimia analitikEkstraksi kimia analitik
Ekstraksi kimia analitik
 
PPT - HPLC.pptx
PPT - HPLC.pptxPPT - HPLC.pptx
PPT - HPLC.pptx
 
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptxKelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
 
parasetamol
parasetamolparasetamol
parasetamol
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
 
laboratorium instrument pada industri .pptx
laboratorium instrument pada industri  .pptxlaboratorium instrument pada industri  .pptx
laboratorium instrument pada industri .pptx
 
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptxSOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
 
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smk
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
High Performa Liquid Chromatograph
High Performa Liquid ChromatographHigh Performa Liquid Chromatograph
High Performa Liquid Chromatograph
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Pemisahan zat dalam organik
Pemisahan zat dalam organikPemisahan zat dalam organik
Pemisahan zat dalam organik
 

EKSTRAKSI FASE PADAT

  • 2. Isnan Rizal Hesti Amalia Septeriana Ayu Dewi Ryan Legawa Febrian Rizkianto Rio Permana Pidinia Raeh R Vivian Nur Shabrina Anisa Nindita
  • 3. PENDAHULUAN Ekstraksi fase padat atau Solid Phase Extraction merupakan metode ekstraksi yang berkembang saat ini dengan menggunakan kolom yang berbasis kromatografi
  • 4. PRINSIP Alat ini diperangkap pada medium SPE(Solid Phase Extraction) dengan cara memasukannya pada kolom di dalam suatu pelarut yang memiliki daya mengelusi rendah. Analit tersebut kemudian dapat dibilas dengan pelarut lain yang berdaya elusi rendah dan kemudian akhirnya dielusi dengan pelarut kuat bervolume kecil.
  • 5. DIAGRAM SKEMATIK PROSEDUR SPE SEBAGAI BERIKUT :
  • 6. DARI DIAGRAM ATAS DAPAT DIKETAHUI BAHWA ADA 4 TAHAP DALAM PROSEDUR SPE, YAITU: Pengkondisian Cartridge (Penjerap) dialiri dengan pelarut sampel untuk membasahi permukaan penjerap dan untuk menciptakan nilai pH yang sama, sehingga perubahan-perubahan kimia yang tidak diharapkan ketika sampel dimasukkan dapat dihindari. Retensi (tertahannya) sampel Larutan sampel dilewatkan ke cartridge untuk menahan analit yang diharapkan sementara komponen lain terelusi atau untuk menahan komponen yang tidak diharapkan sementara analit yang dikehendaki Pembilasan Tahap untuk menghilangkan seluruh komponen yang tidak tertahan oleh penjerap selama tahap retensi. Elusi Tahap akhir untuk mengambil analit yang dikehendaki jika analit tersebut tertahan pada penjerap.
  • 7. KEUNGGULAN SPE DIBANDINGKAN DENGAN EKSTRAKSI CAIR-CAIR ADALAH:  Proses ekstraksi lebih sempurna  Pemisahan analit dari penganggu yang mungkin ada menjadi lebih efisien  Fraksi analit yang diperoleh lebih mudah dikumpulkan  Mampu menghilangkan partikulat  Fase padat tidak dapat bercampur dengan pelarut  Emulsi tidak terbentuk diantara kedua fase
  • 8. KETERBATASAN  Kolom-kolom SPE berbasis silica gel tidak stabil terhadap kondisi basa kuat  Banyaknya jenis cartridge (berisi penjerap tertentu) yang beredar di pasaran sehingga reprodusibilitas hasil bervariasi jika menggunakan cartridge yang berbeda  Adanya adsorpsi yang bolak-balik pada cartridge SPE.
  • 9. FASE SPE Berbagai macam cartridge SPE yang berisi berbagai macam penjerap diringkas dalam tabel. Suatu penjerap pada SPE harus dipilih yang mampu menahan analit secara kuat selama pemasukan sampel ke dalam cartridge.
  • 10. JENIS FASE SPE DAN KONDISI-KONDISINYA
  • 11. PENGEMBANGAN METODE  Pendekatan empirik untuk melakukan pengembangan metode SPE melibatkan screening penjerap yang tersedia.  Langkah pertama adalah menentukan penjerap mana yang paling baik dalam hal menahan analit yang dituju  Pertimbangan kedua adalah pelarut apa yang dibutuhkan untuk mengelusi analit yang dituju.  Langkah ketiga adalah menguji matriks sampel blanko untuk mengevaluasi adanya pengganggu yang mungkin ada  Langkah keempat adalah menentukan recovery dengan menambah analit dalam jumlah tertentu harus dilakukan.  Polaritas pelarut yang meningkat dibutuhkan untuk mengelusi senyawa yang tertahan dalam penjerap silika; sementara untuk senyawa yang tertahan dalam penjerap non polar (seperti C18) digunakan pelarut non polar.
  • 12. PENERAPAN  Pemanfaatan utama untuk pemisahan selektif pengganggu-pengganggu dari analit,yang tidak mudah dicapai dengan ekstraksi cair/cair  Banyak digunakan dalam pengukuran bioanalisis dan pemantauan lingkungan untuk memekatkan analit.
  • 13. APLIKASI • SPE cepat berkembang sebagai alat yang utama untuk pra-perlakuan sampel atau untuk clean-up sampel-sampel yang kotor, misal sampel-sampel yang mempunyai kandungan matriks yang tinggi seperti garam-garam, protein, polimer, resin, dll.