SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
TEORI HIMPUNAN 
1. DEVI ALVIONITA (09311140) 
2. FEBRIANA (09311165) 
3. FRISKA OKTAVIA S. (09311366) 
4. KOMANG ERAWATI (09311374) 
5. LIA MELISA () 
6. LISMA DEWI (09311383) 
7. MATIUSTEJO (09311390) 
8. NOVIANSYAH N. (09311242) 
9. RISMAWATI (09311553) 
10. ROSYANTI ANJAR R. (09311413) 
11. WAYAN LEKIS WINATA (09311301) 
NEXT
PENGERTIAN 
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang 
dapat didefinisikan dengan jelas, sehingga dengan tepat 
dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan 
yang tidak termasuk dalam himpunan tersebut. (Cara 
pengumpulan objek – objek itu biasanya berdasarkan 
sifat/keadaan mereka yang sama, ataupun berdasarkan 
suatu aturan tertentu yang ditentukan) 
BACK NEXT
CONTOH 
Misalnya himpunan yang terdiri dari mahasiswa – mahasiswa Jakarta atau himpunan dari semua 
bilangan asli yang lebih besar dari 9, ataupun himpunan yang terdiri dari ayam, bebek dan sapi. 
Catatan : 
Objek – objek diatas disebut elemen (unsure anggota) himpunan dan biasanya 
dinyatakan dengan huruf kecil, misalnnya a, b, p, x dan lain – lain. 
Suatu himpunan biasanya dinyatakan dengan huruf besar, misalnya himpunan A, B, P, Y 
dan lain – lain. 
Bila a merupakan elemen dari himpunan A, sedangkan b bukan elemen dari himpunan 
A, maka kita dapat menuliskan sebagai 
Kita mengenal 2 bentuk dalam penulisan suatu himpunan sebagai berikut : 
Bentuk pendaftaran (Tabular form) yaitu dengan menuliskan semua element himpunan 
tersebut didalam kurung kurawal. 
Sebagai contoh : 
Himpunan A = {Jakarta, Medan, Surabaya} 
Himpunan N = {1, 2, 3, …} 
Bentuk perincian (Set Builder Form) yaitu dengan menuliskan sifat/ketentuan mengenai 
element himpunan tersebut. Sebagai Contoh : 
Himpunan S = {x|x adalah bilangan genap} 
Himpunan T = {x|x adalah pelajar yang pandai} 
BACK NEXT
Bentuk Penulisa Himpunan 
• Bentuk pendaftaran (Tabular form) yaitu dengan menuliskan semua 
element himpunan tersebut didalam kurung kurawal. 
Sebagai contoh : 
Himpunan A = {Jakarta, Medan, Surabaya} 
Himpunan N = {1, 2, 3, …} 
• Bentuk perincian (Set Builder Form) yaitu dengan menuliskan 
sifat/ketentuan mengenai element himpunan tersebut. Sebagai Contoh : 
Himpunan S = {x|x adalah bilangan genap} 
Himpunan T = {x|x adalah pelajar yang pandai} 
BACK NEXT
CARA MENYATAKAN SUATU HIMPUNAN 
1. Enumerasi: dengan mendaftarkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan 
didalam sepasang tanda kurung kurawal, dan diantara setiap anggotanya 
dipisahkan dengan tanda koma. Contoh: 
A = {a, i, u, e, o} 
2. Simbol baku: dengan menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati. 
Contoh: 
P adalah himpunan bilangan bulat positif 
Z adalah himpunan bilangan bulat 
R adalah himpunan bilangan riil 
C adalah himpunan bilangan komplek 
3. Notasi pembentuk himpunan: dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat 
umum (role) dari anggota. Contoh : 
A = {x|x adalah himpunan bilangan bulat} 
4. Diagram Venn: menyajikan himpunan secara grafis dengan tiap-tiap himpunan 
digambarkan sebagai lingkaran dan memiliki himpunan semesta (U) yg 
digambarkan dng segi empat. 
BACK NEXT
TEORI HIMPUNAN 
Georg Cantor 
• Georg Cantor (1845-1918) ialah seorang 
matematikawan asal Jerman keturunan Yahudi. 
Ia adalah orang pertama yang menemukan teori 
himpunan. Ketika teori himpunan diperkenalkan 
pertama kalinya oleh Georg Cantor, tidak banyak 
matematikawan yang melihat seberapa penting 
teori itu. Akan tetapi, sekarang teori himpunan 
digunakan sebagai dasar untuk mempelajari 
matematika modern. 
John Venn 
• John Venn (1834-1923) ialah seorang 
matematikawan asal Inggris yang 
menemukan diagram Venn. Dengan 
menggunakan diagram Venn, relasi 
antarhimpunan lebih mudah 
dipahami. 
BACK NEXT
MACAM- MACAM HIMPUNAN 
Himpunan Kosong 
Himpunan A dikatakan himpunan kosong bila bilangan kardinal dari 
himpunan A = 0 atau n(A) = 0. Himpunan kosong dinotasikan dengan ф (phi) atau . 
Jadi apabila A = {x|x < 1, € bilangan bulat}, maka A = ф atau A ={ } dan n(A) = 0. 
Perhatikan contoh di bawah ini! 
B = {x|x2 < 0,x € bilangan bulat} 
C = {x|1< x < 2,x € bilangan asli} 
D = {x|x bilangan negatif dan x > 1} 
E = { } dan F = (ф) 
Contoh 1, 2 dan 3 merupakan contoh himpunan yang tidak memiliki 
anggota atau n(B) = n(C) = n(D) = 0. Tetapi contoh 4, himpunan E dan F bukan contoh 
himpunan kosong, karena E memiliki anggota yaitu “0” dan F juga memiliki anggota 
yaitu ф 
BACK NEXT
Himpunan Berhingga 
Himpunan A berhingga apabila A memiliki anggota himpunan 
tertentu atau n(A) = a, a bilangan cacah. Dengan perkataan lain, himpunan 
berhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya dapat dinyatakan 
dengan suatu bilangan cacah. 
Contoh 6: 
a. A = {} karena n(A) = 0, 0 bilangan cacah. 
b. B = {1,2,3,….75} n(B) = 75, 75 bilangan cacah. 
c. C = {x|x nama hari dalam seminggu} n(C0 = 7, 7 bilangan cacah. 
BACK NEXT
Himpunan Semesta 
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan U (Universum) yang 
berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata 
lainya himpunan dari objek yang sedang dibicarakan. Biasanya hinpunan 
semesta ditetapkan sebelum kita membicarakan suatu himpunan dengan 
demikian seluruh himpunan lain dalam pembicaraan tersebut merupakan 
bagian dari himpunan pembicaraan. 
a. Apabila kita membicarakan himpunan A maka yang dapat menjadi himpunan 
semesta adalah: 
U = {x|x bilangan cacah}, 
U = {x|x bilangan prima}, 
U = {x|x bilangan bulat positif} atau himpunan lain yang memuat A. 
b. Apabila kita membicarakn himpunan B ={x|x Mahasiswa wanita S1 Matematika 
kelas A FMIPA UNG} , maka yang menjadi himpunan semestanya adalah : 
U = {x|x Mahasiswa wanita S1 Matematika FMIPA UNG } 
U = {x|x Mahasiswa Matematika FMIPA UNG} 
U = {x|x Mahasiswa UNG} 
BACK NEXT
Himpunan Tak Berhingga 
Himpunan A disebut himpunan tak berhingga apabila tidak 
memenuhi syarat himpunan berhingga. Himpunan A apabila anggota-anggotanya 
sedang dihitung, maka proses perhitunganya tidak akan 
berakhir. Dengan perkataan lain himpunan A, n banyak anggotanya 
tidak dapat ditentukan/ditulis dengan bilangan cacah. 
Contoh : 
Q= {1,2,3,4…..} 
Apabila kita menghitung anggota himpunan Q, maka proses 
perhitungan anggota Q tidak akan berakhir. Jadi Q adalah himpunan 
tak berhingga dan n(Q) = ~. 
BACK NEXT
Himpunan Terbilang 
Himpunan A dikatakan himpunan terbilang bila anggota himpunan A tersebut 
dapat ditunjukkan atau dihitung satu persatu. 
Contoh : 
A = {1,2,3} 
Himpunan A di atas merupakan contoh himpunan terbilang sebab dapat dihitung satu 
persatu, sekaligus contoh himpunan terhingga sebab n(A) = 3. 
B = {1,2,3…} 
Himpunan B di atas merupakan contoh himpunan terbilang, tetapi juga merupakan contoh 
himpunan tak hingga sebab n(B) = ~. 
Himpunan Tak Terbilang 
Himpunan A dikatakan tak terbilang bila anggota himpunan A tersebut tidak dapat 
dihitung satu persatu. 
Contoh : 
R = {x|2 < x < 3,x € bilangan real} 
Himpunan R merupakan contoh himpunan tak terbilang, karena anggotanya tak 
dapat dihitung satu persatu. Himpunan R juga merupakan himpunan tak berhingga, karena 
n(R) = ~. 
BACK NEXT
Himpunan Terbatas 
Himpunan A dikatakan himpunan terbatas bila himpunan A mempunyai 
batas di sebelah kiri saja disebut himpunan terbatas kiri. Dan jika himpunan tersebut 
hanya mempunyai batas sebelah kanan disebut himpunan terbatas kanan. Batas 
sebelah kiri juga disebut batas bawah sedangkan batas sebelah kanan disebut batas 
atas. 
Contoh 10: 
P ={0,1,2,3} , mempunyai batas bawah 0 dan batas atas 4. 
Q ={x|0 < x < 3, x € R}, mempunyai batas bawah 0 dan batas atas 3. 
Tetapi 0 € R dan 3 € ≠Q. 
Khusus untuk himpunan tak terbatas yang semesta pembicaraanya bilangan real 
penulisan himpunanya dapat menggunakan notasi interval. 
Contoh 
A ={x|0 ≤ x ≤ 5} dapat ditulis [0,5] 
B ={x|0 ≤ x ≤ 5} dapat ditulis (0,5] 
C ={x|0 ≤ x ≤ 5} dapat ditulis [0,5) 
D ={x|0 ≤ x ≤ 5} dapat ditulis (0,5) 
BACK NEXT
Himpunan Tak Terbatas 
Himpunan A dikatakan himpunan tak terbatas bila himpunan tersebut tidak memiliki batas. 
Contoh 
R = {x|- ~ < x < + ~, x € R } 
Himpunan Kuasa 
Himpunan kuasa dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan 
semua himpunan bagiian dari A, termasuk himpunan kosong dari A itu sendiri. Notasinya P(A) 
atau 2A. 
Contoh : 
Jika A = { 1, 2, }, maka P(A) = { { 1 },{ 2 }, { 1, 2, }, } 
Himpunan Saling lepas 
Dua buah himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak memiliki elemen yang 
sama. Notasi A // B. 
Contoh : 
A = {1, 2, 3} dan B = {a, b, c} maka A //B. 
BACK NEXT
TEORI HIMPUNAN

More Related Content

What's hot (20)

Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT HimpunanPuspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
 
Materi himpunan
Materi himpunanMateri himpunan
Materi himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Pengantar dasar matematika
Pengantar dasar matematikaPengantar dasar matematika
Pengantar dasar matematika
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)
 
Kalkulus modul i himpunan
Kalkulus modul i himpunanKalkulus modul i himpunan
Kalkulus modul i himpunan
 
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika MatematikaHimpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
 
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Pertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunanPertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
himpunan
himpunanhimpunan
himpunan
 
Logika dan Himpunan Matematika
Logika dan Himpunan MatematikaLogika dan Himpunan Matematika
Logika dan Himpunan Matematika
 
Himpunan 4
Himpunan 4Himpunan 4
Himpunan 4
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 

Viewers also liked

Rekayasa perangkat lunak
Rekayasa perangkat lunakRekayasa perangkat lunak
Rekayasa perangkat lunakFebri Ana
 
PRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT PORTFOLIO
PRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT PORTFOLIOPRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT PORTFOLIO
PRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT PORTFOLIOjackieinocentes
 
Tugas jaringan komunikasi
Tugas jaringan komunikasiTugas jaringan komunikasi
Tugas jaringan komunikasiFebri Ana
 
A Node.js Developer's Guide to Bluemix
A Node.js Developer's Guide to BluemixA Node.js Developer's Guide to Bluemix
A Node.js Developer's Guide to Bluemixibmwebspheresoftware
 
A Taste of Monitoring and Post Mortem Debugging with Node
A Taste of Monitoring and Post Mortem Debugging with Node A Taste of Monitoring and Post Mortem Debugging with Node
A Taste of Monitoring and Post Mortem Debugging with Node ibmwebspheresoftware
 
IBM WebSphere Application Foundation Sessions at IBM InterConnect 2015
IBM WebSphere Application Foundation Sessions at IBM InterConnect 2015IBM WebSphere Application Foundation Sessions at IBM InterConnect 2015
IBM WebSphere Application Foundation Sessions at IBM InterConnect 2015ibmwebspheresoftware
 
Parallel Wireless Public Safety LTE Deployment Stories
Parallel Wireless Public Safety LTE Deployment StoriesParallel Wireless Public Safety LTE Deployment Stories
Parallel Wireless Public Safety LTE Deployment StoriesParallel Wireless, Inc.
 

Viewers also liked (10)

Rekayasa perangkat lunak
Rekayasa perangkat lunakRekayasa perangkat lunak
Rekayasa perangkat lunak
 
PRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT PORTFOLIO
PRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT PORTFOLIOPRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT PORTFOLIO
PRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT PORTFOLIO
 
Tugas jaringan komunikasi
Tugas jaringan komunikasiTugas jaringan komunikasi
Tugas jaringan komunikasi
 
A Node.js Developer's Guide to Bluemix
A Node.js Developer's Guide to BluemixA Node.js Developer's Guide to Bluemix
A Node.js Developer's Guide to Bluemix
 
Node on Guard!
Node on Guard! Node on Guard!
Node on Guard!
 
A Taste of Monitoring and Post Mortem Debugging with Node
A Taste of Monitoring and Post Mortem Debugging with Node A Taste of Monitoring and Post Mortem Debugging with Node
A Taste of Monitoring and Post Mortem Debugging with Node
 
NodeConf EU 2015 Keynote
NodeConf EU 2015 Keynote NodeConf EU 2015 Keynote
NodeConf EU 2015 Keynote
 
JavaOne 2015 Keynote Presentation
JavaOne 2015 Keynote PresentationJavaOne 2015 Keynote Presentation
JavaOne 2015 Keynote Presentation
 
IBM WebSphere Application Foundation Sessions at IBM InterConnect 2015
IBM WebSphere Application Foundation Sessions at IBM InterConnect 2015IBM WebSphere Application Foundation Sessions at IBM InterConnect 2015
IBM WebSphere Application Foundation Sessions at IBM InterConnect 2015
 
Parallel Wireless Public Safety LTE Deployment Stories
Parallel Wireless Public Safety LTE Deployment StoriesParallel Wireless Public Safety LTE Deployment Stories
Parallel Wireless Public Safety LTE Deployment Stories
 

Similar to TEORI HIMPUNAN (20)

Materi himpunan ok
Materi himpunan okMateri himpunan ok
Materi himpunan ok
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
 
Rangkuman himpunan
Rangkuman himpunanRangkuman himpunan
Rangkuman himpunan
 
1. himpunan.ppt
1. himpunan.ppt1. himpunan.ppt
1. himpunan.ppt
 
PERTEMUAN KE II HIMPUNAN.pptx
PERTEMUAN KE II HIMPUNAN.pptxPERTEMUAN KE II HIMPUNAN.pptx
PERTEMUAN KE II HIMPUNAN.pptx
 
Pertemuan ke ii himpunan
Pertemuan ke ii himpunanPertemuan ke ii himpunan
Pertemuan ke ii himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
2. HIMPUNAN.ppt
2. HIMPUNAN.ppt2. HIMPUNAN.ppt
2. HIMPUNAN.ppt
 
Pertemuan ke iii himpunan
Pertemuan ke iii himpunanPertemuan ke iii himpunan
Pertemuan ke iii himpunan
 
PPT by Liza juwita
PPT by Liza juwitaPPT by Liza juwita
PPT by Liza juwita
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
 
Sundus siana ict Belajar ICT
Sundus siana ict Belajar ICTSundus siana ict Belajar ICT
Sundus siana ict Belajar ICT
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
HIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKAHIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKA
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 
Modul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunanModul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunan
 
Matematika Diskret 1.ppt
Matematika Diskret 1.pptMatematika Diskret 1.ppt
Matematika Diskret 1.ppt
 

TEORI HIMPUNAN

  • 1. TEORI HIMPUNAN 1. DEVI ALVIONITA (09311140) 2. FEBRIANA (09311165) 3. FRISKA OKTAVIA S. (09311366) 4. KOMANG ERAWATI (09311374) 5. LIA MELISA () 6. LISMA DEWI (09311383) 7. MATIUSTEJO (09311390) 8. NOVIANSYAH N. (09311242) 9. RISMAWATI (09311553) 10. ROSYANTI ANJAR R. (09311413) 11. WAYAN LEKIS WINATA (09311301) NEXT
  • 2. PENGERTIAN Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas, sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam himpunan tersebut. (Cara pengumpulan objek – objek itu biasanya berdasarkan sifat/keadaan mereka yang sama, ataupun berdasarkan suatu aturan tertentu yang ditentukan) BACK NEXT
  • 3. CONTOH Misalnya himpunan yang terdiri dari mahasiswa – mahasiswa Jakarta atau himpunan dari semua bilangan asli yang lebih besar dari 9, ataupun himpunan yang terdiri dari ayam, bebek dan sapi. Catatan : Objek – objek diatas disebut elemen (unsure anggota) himpunan dan biasanya dinyatakan dengan huruf kecil, misalnnya a, b, p, x dan lain – lain. Suatu himpunan biasanya dinyatakan dengan huruf besar, misalnya himpunan A, B, P, Y dan lain – lain. Bila a merupakan elemen dari himpunan A, sedangkan b bukan elemen dari himpunan A, maka kita dapat menuliskan sebagai Kita mengenal 2 bentuk dalam penulisan suatu himpunan sebagai berikut : Bentuk pendaftaran (Tabular form) yaitu dengan menuliskan semua element himpunan tersebut didalam kurung kurawal. Sebagai contoh : Himpunan A = {Jakarta, Medan, Surabaya} Himpunan N = {1, 2, 3, …} Bentuk perincian (Set Builder Form) yaitu dengan menuliskan sifat/ketentuan mengenai element himpunan tersebut. Sebagai Contoh : Himpunan S = {x|x adalah bilangan genap} Himpunan T = {x|x adalah pelajar yang pandai} BACK NEXT
  • 4. Bentuk Penulisa Himpunan • Bentuk pendaftaran (Tabular form) yaitu dengan menuliskan semua element himpunan tersebut didalam kurung kurawal. Sebagai contoh : Himpunan A = {Jakarta, Medan, Surabaya} Himpunan N = {1, 2, 3, …} • Bentuk perincian (Set Builder Form) yaitu dengan menuliskan sifat/ketentuan mengenai element himpunan tersebut. Sebagai Contoh : Himpunan S = {x|x adalah bilangan genap} Himpunan T = {x|x adalah pelajar yang pandai} BACK NEXT
  • 5. CARA MENYATAKAN SUATU HIMPUNAN 1. Enumerasi: dengan mendaftarkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan didalam sepasang tanda kurung kurawal, dan diantara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma. Contoh: A = {a, i, u, e, o} 2. Simbol baku: dengan menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati. Contoh: P adalah himpunan bilangan bulat positif Z adalah himpunan bilangan bulat R adalah himpunan bilangan riil C adalah himpunan bilangan komplek 3. Notasi pembentuk himpunan: dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum (role) dari anggota. Contoh : A = {x|x adalah himpunan bilangan bulat} 4. Diagram Venn: menyajikan himpunan secara grafis dengan tiap-tiap himpunan digambarkan sebagai lingkaran dan memiliki himpunan semesta (U) yg digambarkan dng segi empat. BACK NEXT
  • 6. TEORI HIMPUNAN Georg Cantor • Georg Cantor (1845-1918) ialah seorang matematikawan asal Jerman keturunan Yahudi. Ia adalah orang pertama yang menemukan teori himpunan. Ketika teori himpunan diperkenalkan pertama kalinya oleh Georg Cantor, tidak banyak matematikawan yang melihat seberapa penting teori itu. Akan tetapi, sekarang teori himpunan digunakan sebagai dasar untuk mempelajari matematika modern. John Venn • John Venn (1834-1923) ialah seorang matematikawan asal Inggris yang menemukan diagram Venn. Dengan menggunakan diagram Venn, relasi antarhimpunan lebih mudah dipahami. BACK NEXT
  • 7. MACAM- MACAM HIMPUNAN Himpunan Kosong Himpunan A dikatakan himpunan kosong bila bilangan kardinal dari himpunan A = 0 atau n(A) = 0. Himpunan kosong dinotasikan dengan ф (phi) atau . Jadi apabila A = {x|x < 1, € bilangan bulat}, maka A = ф atau A ={ } dan n(A) = 0. Perhatikan contoh di bawah ini! B = {x|x2 < 0,x € bilangan bulat} C = {x|1< x < 2,x € bilangan asli} D = {x|x bilangan negatif dan x > 1} E = { } dan F = (ф) Contoh 1, 2 dan 3 merupakan contoh himpunan yang tidak memiliki anggota atau n(B) = n(C) = n(D) = 0. Tetapi contoh 4, himpunan E dan F bukan contoh himpunan kosong, karena E memiliki anggota yaitu “0” dan F juga memiliki anggota yaitu ф BACK NEXT
  • 8. Himpunan Berhingga Himpunan A berhingga apabila A memiliki anggota himpunan tertentu atau n(A) = a, a bilangan cacah. Dengan perkataan lain, himpunan berhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya dapat dinyatakan dengan suatu bilangan cacah. Contoh 6: a. A = {} karena n(A) = 0, 0 bilangan cacah. b. B = {1,2,3,….75} n(B) = 75, 75 bilangan cacah. c. C = {x|x nama hari dalam seminggu} n(C0 = 7, 7 bilangan cacah. BACK NEXT
  • 9. Himpunan Semesta Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan U (Universum) yang berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya himpunan dari objek yang sedang dibicarakan. Biasanya hinpunan semesta ditetapkan sebelum kita membicarakan suatu himpunan dengan demikian seluruh himpunan lain dalam pembicaraan tersebut merupakan bagian dari himpunan pembicaraan. a. Apabila kita membicarakan himpunan A maka yang dapat menjadi himpunan semesta adalah: U = {x|x bilangan cacah}, U = {x|x bilangan prima}, U = {x|x bilangan bulat positif} atau himpunan lain yang memuat A. b. Apabila kita membicarakn himpunan B ={x|x Mahasiswa wanita S1 Matematika kelas A FMIPA UNG} , maka yang menjadi himpunan semestanya adalah : U = {x|x Mahasiswa wanita S1 Matematika FMIPA UNG } U = {x|x Mahasiswa Matematika FMIPA UNG} U = {x|x Mahasiswa UNG} BACK NEXT
  • 10. Himpunan Tak Berhingga Himpunan A disebut himpunan tak berhingga apabila tidak memenuhi syarat himpunan berhingga. Himpunan A apabila anggota-anggotanya sedang dihitung, maka proses perhitunganya tidak akan berakhir. Dengan perkataan lain himpunan A, n banyak anggotanya tidak dapat ditentukan/ditulis dengan bilangan cacah. Contoh : Q= {1,2,3,4…..} Apabila kita menghitung anggota himpunan Q, maka proses perhitungan anggota Q tidak akan berakhir. Jadi Q adalah himpunan tak berhingga dan n(Q) = ~. BACK NEXT
  • 11. Himpunan Terbilang Himpunan A dikatakan himpunan terbilang bila anggota himpunan A tersebut dapat ditunjukkan atau dihitung satu persatu. Contoh : A = {1,2,3} Himpunan A di atas merupakan contoh himpunan terbilang sebab dapat dihitung satu persatu, sekaligus contoh himpunan terhingga sebab n(A) = 3. B = {1,2,3…} Himpunan B di atas merupakan contoh himpunan terbilang, tetapi juga merupakan contoh himpunan tak hingga sebab n(B) = ~. Himpunan Tak Terbilang Himpunan A dikatakan tak terbilang bila anggota himpunan A tersebut tidak dapat dihitung satu persatu. Contoh : R = {x|2 < x < 3,x € bilangan real} Himpunan R merupakan contoh himpunan tak terbilang, karena anggotanya tak dapat dihitung satu persatu. Himpunan R juga merupakan himpunan tak berhingga, karena n(R) = ~. BACK NEXT
  • 12. Himpunan Terbatas Himpunan A dikatakan himpunan terbatas bila himpunan A mempunyai batas di sebelah kiri saja disebut himpunan terbatas kiri. Dan jika himpunan tersebut hanya mempunyai batas sebelah kanan disebut himpunan terbatas kanan. Batas sebelah kiri juga disebut batas bawah sedangkan batas sebelah kanan disebut batas atas. Contoh 10: P ={0,1,2,3} , mempunyai batas bawah 0 dan batas atas 4. Q ={x|0 < x < 3, x € R}, mempunyai batas bawah 0 dan batas atas 3. Tetapi 0 € R dan 3 € ≠Q. Khusus untuk himpunan tak terbatas yang semesta pembicaraanya bilangan real penulisan himpunanya dapat menggunakan notasi interval. Contoh A ={x|0 ≤ x ≤ 5} dapat ditulis [0,5] B ={x|0 ≤ x ≤ 5} dapat ditulis (0,5] C ={x|0 ≤ x ≤ 5} dapat ditulis [0,5) D ={x|0 ≤ x ≤ 5} dapat ditulis (0,5) BACK NEXT
  • 13. Himpunan Tak Terbatas Himpunan A dikatakan himpunan tak terbatas bila himpunan tersebut tidak memiliki batas. Contoh R = {x|- ~ < x < + ~, x € R } Himpunan Kuasa Himpunan kuasa dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagiian dari A, termasuk himpunan kosong dari A itu sendiri. Notasinya P(A) atau 2A. Contoh : Jika A = { 1, 2, }, maka P(A) = { { 1 },{ 2 }, { 1, 2, }, } Himpunan Saling lepas Dua buah himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. Notasi A // B. Contoh : A = {1, 2, 3} dan B = {a, b, c} maka A //B. BACK NEXT