Makalah ini membahas tokoh-tokoh dan pandangan geografi pada abad ke-19. Tokoh-tokoh yang dibahas meliputi George Peskins Marsh, John Wisley Powell, Friedrich Ratzel, Ellsworth Huntington, dan Von Richthofen. Pandangan geografi pada abad ini menekankan pada hubungan antara bentuk bumi, iklim, dan kehidupan. Friedrich Ratzel memperkenalkan pandangan bahwa lingkungan fisik menentukan kehidupan manusia.
1. Pandangan Geografi abad ke-19 | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. karena berkat limpahan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Aneka
Pandangan Geografi pada Abad ke-19”. Penulisan makalah ini berkaitan dengan
beragamnya pandangan geografi dari beberapa ahli yang disebabkan karena faktor
tertentu yang mengkhusus pada abad ke-19.
Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Allah SWT, dan dosen
Geografi kami, karena tanpa bantuan dari mereka, kami tak mungkin bisa
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, agar mampu memahami lebih mendalam geografi secara bijak.
Makassar, 5 April 2015
Penyusun
2. Pandangan Geografi abad ke-19 | 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................3
I.1 Latar Belakang....................................................................................3
I.2 Rumusan Masalah...............................................................................4
I.3 Tujuan Masalah..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................5
II.1 Tokoh-tokoh Geografi Akhir abad ke-19.........................................5
II.2 Pandangan Geografi Akhir abad ke-19............................................6
BAB III PENUTUP..........................................................................................9
III.1 Kesimpulan......................................................................................9
III.2 Saran................................................................................................9
PENUTUP ........................................................................................................10
3. Pandangan Geografi abad ke-19 | 3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Geografi adalah salah satu institusi pengetahuan yang tertua di dunia dan
telah mengalami perkembangan yang sangat dinamik sejak Zaman
Klasik Yunani sehingga kini. Ia boleh dijelaskan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari perbedaan dan persamaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan. ilmu yang menghuraikan
tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna serta hasil – hasil yang
diperoleh daripada bumi.
Ia juga boleh dijelaskan dari segi disiplin ilmu yang menganalisis variasi
keruangan dalam veriabel kawasan-kawasan dan hubungan antara variabel –
variabel keruangan. Ia boleh dikaitkan tentang hubungan–hubungan yang ada
antara kehidupan dengan lingkungan fisiknya dan dalah suatu penyajian dengan
peta dan sebagian pemukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum yang
terdapat padanya.
Dalam geografi kita akan mempelajari segala sesuatu yang tampak di
permukaan bumi, baik bentuk kehidupan, kenampakan permukaan bumi dengan
segala gejala-gejalanya mahupun faktor – faktor yang mempengaruhinya,
seperti benda-benda di luar angkasa, keadaan dan benda-benda di dalam bumi
mahupun di permukaan bumi. Oleh karana itu, kita boleh mendefinisikan
geografi secara luas adalah ilmu yang mempelajari bumi bagian dalam,
permukaan bumi, dan atas (luar angkasa) secara keseluruhan yang berinteraksi
dengan alam lingkungannva supaya pandangan tentang geografi itu lebih luas.
Pandangan geografi di bedakan menjadi 5 kelompok, yaitu pandangan
geografi klasik, pandangan geografi modern ( abad ke-18 ), pandangan geografi
akhir abad ke-19, pandangan geografi abad ke-20 dan pandangan geografi
mutakhir.
4. Pandangan Geografi abad ke-19 | 4
I.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam makalah ini adalah masalah pandangan
geografi pada abad ke-19. Rumusan masalah secara lebih rinci dijelaskan
sebagai berikut :
1. Siapakah tokoh-tokoh Geografi Akhir abad ke-19 ?
2. Bagaimanakah pandangan Geografi Akhir abad ke-19?
I.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui siapa tokoh-tokoh Geografi Akhir abad ke-19 ?
2. Mengetahui bagaimana pandangan Geografi Akhir abad ke-19?
5. Pandangan Geografi abad ke-19 | 5
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Tokoh-tokoh Geografi pada Abad ke-19
Adapun tokoh-tokoh yang berperan pada Geografi Akhir abad ke-19 yaitu :
1. George Peskins Marsh (1801-1882) adalah seorang ahli geografi dari
Amerika Serikat yang perhatiannya adalah tentang pentingnya
melakukan konservasi terhadap sumber daya. Mars menekankan
bahwa ban permukaan bumi yang menentukan kehidupan manusia,
tetapi manusia yang mengubah permukaan bumi untuk kehidupan
yang lebih baik.
2. John Wisley Powell (1834-1902) adalah juga seorang ahli geografi
dari Amerika Seikat yang mempelajari bentang alam dan sumber daya
air untuk dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan sebaik-baiknya.
3. Friedrich Ratzel (1844-1904) mempelajari pengaruh lingkungan fisik
terhadap kehidupan manusia. Ratzel dikenal tokoh geografi yang
berpaham fisik determinis. Pendapatnya yang terkenal adalah alam
sangat menentukan kehidupan manusia.
4. Ellsworth Huntington
5. Von Richthofen, (jerman) mengajak meninggalkan natur dterminism
Ratzel, geografi harus merupakan ilmu khorologis (uraian tentang
tempat).
6. Hettner, geografi ilmu tentang wilayah diterangkan secara analitis dan
sintesis.
6. Pandangan Geografi abad ke-19 | 6
II.2 Pandangan Geografi Akhir Abad ke-19
Pada abad ke-19 geografi memusatkan perhatiannya terhadap iklim,
tumbuhan, dan hewan, dan terutama terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli-
ahli geografi pada periode ini memperdalam geologi dan mempergunakan
metodologi geologi dalam penyelidikannya. Dan sebaliknya geografi manusia
menjadi semakin lemah geografi manusia pada akhir abad ke-19 masih
bercorak geografi Ritter di mana geografi ini mencitra manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan, tanpa ada perspektif baru. Hal ini mungkin
disebabkan karena kedudukan Ritter sebagai tokoh geografi di Universitas
Berlin setelah kematiannya tahun 1859 untuk waktu yang lama dan tidak ada
yang menggantikannya. Demikian juga di Inggris sejak pengunduran diri tokoh
geografi Alexander Maconochie di tahun 1830-an, menyebabkan geografi di
negara itu tidak berkembang.
Meskipun di universitas geografi manusia tidak memperoleh
kemajuan tetapi tidak demikian halnya di luar universitas. Di Amerika Serikat
Mayor John Wisley Powell (1834-1902) mempelajari bentang alam dan
sumber daya air untuk menyarankan penggunaan tanah di suatu tempat dengan
sebaik-baiknya. George Peskina Marsh (1802-1882) mempunyai perhatian
khusus tentang betapa pentingnya mengkonservasi sumber daya. Pada
pendahuluan bukunya yang berjudul Man and Nature, bor Physical Geography
as Modifed By Human Action (1864), Marsh berpendapat bahwa Von
Humboldt dan Ritter merupakan tokoh-tokoh dari pada aliran baru geografi
yang pernah mengatakan bahwa “seberapa jauh keadaan lingkungan fisikal
mempengaruhi kehidupan dan kemajuan sosial”. Kemudian timbul pertanyaan
pada diri Marsh : bagaimana manusia mengubah permukaan bumi? Dalam hal
ini Marsh ingin menekankan bahwa permukaan bumi yang menentukan
kehidupan manusia, tetapi manusia yang mengubah permukaan bumi untuk
kehidupan yang lebih baik, namun keadaan yang lebih jelek akan terjadi
apabila manusia merusak lingkungan alamnya.
7. Pandangan Geografi abad ke-19 | 7
Selain dari pada itu Friedrich Ratzel (1844-1904) telah mempelajari
pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan manusia. Jilid pertama dari
bukunya Anhthropogeographie terbit di tahun 1882. Ratzel menambahkan
selain lingkungan alam, aktivitas manusia merupakan faktor penting dalam
suatu kehidupan di suatu lingkungan. Selain geografi, Rtazel juga belajar, dia
berpendapat bahwa diadakan perbandingan antara kelompok manusia yang
berbeda, pastilah manusia itu sendiri yang menentukan dan terutama keadaan
yang ditimbulkan oleh lingkungan kebudayaannya. Berbeda
Anthropogeographie jilid pertama, buku jilid kedua (1891) menekankan
kepada uraian tentang penyebaran dan kepadatan penduduk, pembentukan
pemukiman, migrasi penduduk, dan penyebaran kebudayaan. Untuk
menjelaskan hal ini Ratzel tidak menitik beratkan kepada pengaruh lingkungan
terhadap manusia tetapi kedua fenomena ini sama kedudukannya. Pada waktu
itu Ratzel mempunyai pengaruh besar terhadap ahli-ahli geografi di Amerika
Serikat.
Pada abad ke-19 di Amerika Serikat timbul dorongan untuk mengenal
lingkungan sekitar dengan tokohnya yaitu Mayor Powell serta Marsh.
Pemikirannya lebih diarahkan kepada pemanfaatan sumber daya yang baik
serta pengawetannya. Mereka melanjutkan pemikiran dari Humboldt dan Ritter
bagaimana kondisi alam luar mempengaruhi kemajuan serta kehidupan sosial
manusia.
Setelah Humboldt dan Ritter meninggal pada tahun 1859, muncul
buku dari Darwin “On The Origin of Species” yang mempengaruhi pandangan
ahli kembali pada konsep lama geografi, maka timbul hubungan kegiatan
ekonomi dan budaya dengan lingkungan alam. Friedrich Ratzel melalui buku
Antrhropogeographie menjelaskan bahwa adanya pengaruh lingkungan fisis
terhadap kehidupan manusia yang sesuai dengan paham adaptasi manusia dan
evolusi menurut Darwin. Dalam bukunya diuraikan tentang bagaimana kondisi
penduduk beserta persebarannya dan hal yang mempengaruhi. Dijelaskan pula
adanya gejala interelasi antara gejala di bumi.
8. Pandangan Geografi abad ke-19 | 8
Ritter dengan Ratzel menandang geografi sosial secara sistematis
bukan secara regional serta bertolak pikir terhadap paham Darwin. Namun
antar keduanya memiliki perbedaan , jika Ritter berkesimpulan bahwa
hubungan timbal serta balik manusia dengan alam adalah sejalan sesuai dengan
kehendak Pencipta, namun Ratzel memandang keberadaan manusia adalah
sebagai hasil bentukan lingkungan yang berasal dari berbagai kekuatan alam
yang ada dengan adaptasinya yang tepat.
Paham determinisme yang diajarkan oleh Ratzel terbawa dan
diteruskan di Amerika Serikat oleh anak didik Ratzel, E.C. Semple.
Pengaruhnya tampak pada munculnya Davis, Ellsworth Huntington, dan
Griffith Taylor pada awal abad ke-20. pengaruh determinisme alam tampak
jelas tertuang dalam buku-buku geografi sebagai buku ajar. Dalam kurun waktu
1903 – 1930 geografi terbagi menjadi geografi fisis dan geografi manusia yang
mengindikasikan adanya hubungan manusia dengan alam bahwa manusia dan
perilakunya merupakan produk dari pengaruh-pengaruh lingkungan alam dan
mengesampingkan faktor serta pengaruh lain.
Lain cerita di Jerman, tahun 1883 paham natur-determinisme
ditinggalkan karena geografi harusnya menjadi ilmu yang khorologis sebagai
uraian dari suatu lokasi yang berperan memberi pengertian interelasi antara
alam dan manusia yang mampu menunjukkan karakter suatu lokasi. Pernyataan
tersebut dikemukakan oleh Von Richthofen yang kemudian dilanjutkan
usahanya oleh muridnya Hettner yang mengarahkan studinya terhadap seluk
beluk wilayah. menurut Hettner, geografi bukanlah ilmu yang umum tentang
bumi , melainkan ilmu yang khorologis menyangkut tentang permukaan bumi
terutama membahas gejala alam dengan manusia selain menilai hubungan ke
ruangan. Tujuan utama geografi adalah menelaah wilayah untuk diterangkan
secara analisis dan sintesis.
Tata kerja Hettner ini kemudian banyak dicontoh oleh para ahli
geografi modern tentang deskripsi dan penjelasannya. Hal yang kurang berupa
perencanaan telaah geografis.
9. Pandangan Geografi abad ke-19 | 9
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari makalah ini berupa :
1. Tokoh-tokoh geografi akhir abad ke-19yaitu George Peskins Marsh ,John
Wisley Powell, Friedrich Ratzel, Ellsworth Huntington, Von Richthofen,
Hettner.
2. Pandangan geografi akhir abad ke-19 menitik beratkan pada bentang alam
dalam hubungannya dengan iklim dan kehidupan. Tokoh pandangan ini
adalah Friedrich Ratzel (1844-1904). Ratzel mempelajari pengaruh
lingkungan fisik terhadap kehidupan manusia. Menurutnya alam
menentukan kehidupan manusia.
III.2 Saran
Di harapkan dengan adanya makalah ini, kita para pembaca dapat lebih
mengetahui tentang apa-apa saja pandangan yang ada saat abad ke-19 yang
berhubungan dengan geografi.
10. Pandangan Geografi abad ke-19 | 10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Perkembangan Geografi dari masa ke masa.
http://geograph88.blogspot.com/. Diakses 5 April 2015.
Anonim. 2013. Perkembangan Ilmu Geografi. http://geografier.blogspot.com/.
Diakses 5 April 2015.
Anonim. 2013. Pandangan Geografi. http://kumpulan-materi-
belajar.blogspot.com/. Di akses 5 April 2015.