Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geografi sangat dipengaruhi oleh determinisme lingkungan, yang menggagas ide bahwa perilaku manusia terutama ditentukan oleh lingkungan fisik.
Sarjana-sarjana seperti Friedrich Ratzel, Ellsworth Huntington dan Ellen Semple berfokus pada dampak geografi terhadap perkembangan peradaban.
Pada era ini secara eksplisit sudah muncul salah satu aliran pemikiran relasi manusia dan lingkungan (determinisme lingkungan) dan sekaligus mengindikasikan embrio geografi fisik, geografi regional dan geografi manusia
Geografi fisik adalah cabang dari ilmu geografi yang mempelajari lingkungan fisik bumi.
Geografi fisik berfokus pada pemahaman dan analisis tentang aspek fisik seperti relief, iklim, vegetasi, hidrologi, dan proses geologis yang membentuk planet ini.
Geografi fisik membahas interaksi antara unsur-unsur alam ini serta dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan manusia.
Geografi fisik juga mempelajari bagaimana faktor-faktor fisik ini saling terkait dan bagaimana mereka berubah dari waktu ke waktu.Geografi manusia sebagai bidang ilmu mulai mendapat pengakuan dan momentum sebagai disiplin yang berbeda pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Istilah itu sendiri muncul pada awal abad ke-20 untuk menunjukkan fokus geografi pada aktivitas manusia, masyarakat, dan budaya dalam disiplin geografi yang lebih luas.
Sarjana seperti Vidal de La Blache, Carl Sauer, dan Ellen Semple memainkan peran penting dalam membentuk dasar-dasar geografi manusia selama periode ini.
Subbidang seperti geografi perkotaan, geografi ekonomi, geografi politik, dan geografi budaya muncul, mempelajari topik seperti urbanisasi, globalisasi, migrasi, dan organisasi spasial masyarakat.
1. Beberapa Tonggak Sejarah &
Filsafat Geografi
Disampaikan dalam Kajian Berseri Tentang Materi Inti Geografi
untuk Pengembangan Kurikulum Nasional di Persekolahan
18 November 2023
rijanta@ugm.ac.id
Departemen Geografi Pembangunan
Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada
2. Struktur presentasi
1. Geografi kuno
2. Geografi klasik
3. Era penjelajahan dunia
4. Determinisme lingkungan
5. Geografi manusia
6. Geografi regional
7. Revolusi kuantitatif
7. Geografi humanistic
8. Geografi post modernism
9. Ruang sebagai konstruksi
sosial
10. Globalisasi
11. Geografi kontemporer
12. Ruang virtual
3. Geografi Kuno
• Asal-usul geografi dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno
seperti Mesopotamia, Mesir, dan Yunani
• Geografer awal berfokus pada pemetaan dan deskripsi fitur
fisik bumi, bersama dengan memahami hubungan antara
manusia dan lingkungan mereka.
4. Geografi Klasik
• Selama periode Helenistik, sarjana-sarjana Yunani seperti
Eratosthenes dan Ptolemy memberikan kontribusi substansial
terhadap geografi.
• Eratosthenes dengan akurat menghitung keliling bumi,
sementara Ptolemy membuat peta dengan garis lintang dan
bujur.
• Periode Helenistik mengacu pada masa setelah kematian Alexander Agung
pada tahun 323 SM dan berlangsung hingga pendirian Kekaisaran Romawi
sekitar tahun 31 SM.
• Periode ini ditandai dengan perubahan budaya, politik, dan sosial yang
signifikan di sepanjang wilayah Mediterania dan Timur Dekat.
5. Era Penjelajahan Dunia
• Renaisans dan Era Penjelajahan (abad ke-15 hingga ke-17)
membawa gelombang baru pengetahuan geografis.
• Penjelajah seperti Christopher Columbus, Vasco da Gama, dan
Ferdinand Magellan menemukan tanah baru dan memetakan
wilayah yang sebelumnya tidak diketahui.
• Era ini juga mengangkat perkembangan kartografi dan
pembuatan peta yang lebih akurat.
6. Determinisme Lingkungan
• Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geografi sangat
dipengaruhi oleh determinisme lingkungan, yang menggagas
ide bahwa perilaku manusia terutama ditentukan oleh
lingkungan fisik.
• Sarjana-sarjana seperti Friedrich Ratzel, Ellsworth Huntington
dan Ellen Semple berfokus pada dampak geografi terhadap
perkembangan peradaban.
• Pada era ini secara eksplisit sudah muncul salah satu aliran
pemikiran relasi manusia dan lingkungan (determinisme
lingkungan) dan sekaligus mengindikasikan embrio geografi
fisik, geografi regional dan geografi manusia
7. Geografi fisik
• Geografi fisik adalah cabang dari ilmu geografi yang
mempelajari lingkungan fisik bumi.
• Geografi fisik berfokus pada pemahaman dan analisis
tentang aspek fisik seperti relief, iklim, vegetasi,
hidrologi, dan proses geologis yang membentuk planet
ini.
• Geografi fisik membahas interaksi antara unsur-unsur
alam ini serta dampaknya terhadap lingkungan dan
kehidupan manusia.
• Geografi fisik juga mempelajari bagaimana faktor-faktor
fisik ini saling terkait dan bagaimana mereka berubah
dari waktu ke waktu.
8. Geografi Manusia
• Geografi manusia sebagai bidang ilmu mulai mendapat pengakuan dan
momentum sebagai disiplin yang berbeda pada akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20.
• Istilah itu sendiri muncul pada awal abad ke-20 untuk menunjukkan fokus
geografi pada aktivitas manusia, masyarakat, dan budaya dalam disiplin
geografi yang lebih luas.
• Sarjana seperti Vidal de La Blache, Carl Sauer, dan Ellen Semple memainkan
peran penting dalam membentuk dasar-dasar geografi manusia selama
periode ini.
• Subbidang seperti geografi perkotaan, geografi ekonomi, geografi politik,
dan geografi budaya muncul, mempelajari topik seperti urbanisasi,
globalisasi, migrasi, dan organisasi spasial masyarakat.
9. Geografi Regional
• Geografi regional adalah cabang dari geografi yang berfokus pada studi
karakteristik, fitur, dan interaksi khas dalam wilayah geografis tertentu. Studi
geografi regional melibatkan analisis aspek fisik, lingkungan, budaya,
ekonomi, dan sosial yang mendefinisikan area tertentu.
• Geografi regional memberikan kerangka kerja untuk memahami
kompleksitas dan keunikan berbagai area, mengakui bahwa wilayah tidak
hanya didefinisikan oleh batas fisik tetapi juga oleh faktor-faktor sosial,
budaya, dan ekonomi.
• Geografi regional membantu memahami sifat dinamis wilayah dan
bagaimana mereka berevolusi seiring waktu karena perubahan alami dan
yang disebabkan oleh manusia.
10. Bapak Geografi Regional dan Kontribusinya
• Paul Vidal de La Blache: Seorang ahli geografi Prancis yang dianggap oleh banyak
orang sebagai pelopor dalam geografi regional. Dia menekankan studi wilayah sebagai
entitas yang berbeda, fokus pada interaksi antara manusia dan lingkungannya.
• Carl O. Sauer: Seorang ahli geografi Amerika yang memberikan kontribusi besar pada
geografi budaya dan sejarah. Dia menekankan lanskap budaya dan interaksi manusia
dengan lingkungan, memengaruhi perkembangan geografi regional di Amerika Serikat.
• Richard Hartshorne: Dikenal atas karyanya dalam geografi regional, Hartshorne
menekankan pentingnya memahami wilayah sebagai entitas dinamis yang dibentuk
oleh faktor fisik, budaya, dan sejarah.
• Tokoh-tokoh tersebut memainkan peran penting dalam membentuk bidang geografi
regional, memberikan teori, metode, dan perspektif yang telah memengaruhi studi
wilayah tertentu beserta karakteristik uniknya.
11. Revolusi Kuantitatif
• Pada pertengahan abad ke-20, geografi mengalami
transformasi signifikan dengan munculnya revolusi kuantitatif.
• Geografer mulai menggunakan model matematika, teknik
statistik, dan analisis berbasis komputer untuk mempelajari
pola dan proses spasial.
• Pendekatan ini menekankan penggunaan data dan metode
kuantitatif dalam penelitian geografis.
• Bangunan ilmu geografi berubah dari bangunan ilmu
idiografik menjadi bangunan ilmu nomotetik (seperti yang
kebanyakan dilakukan saat ini di Indonesia)
12. Revolusi kuantitatif
• Revolusi kuantitatif merupakan perubahan yang besar dalam pendekatan
penelitian geografi pada tahun 1950-an hingga 1960-an, bahkan sampai
sekarang, yang mengedepankan penggunaan metode kuantitatif dan
statistik dalam analisis geografi.
• Periode ini menandai pergeseran paradigma dari penelitian deskriptif dan
kualitatif menuju pendekatan yang lebih terfokus pada pengukuran,
perhitungan, dan analisis data kuantitatif dalam geografi.
• Revolusi kuantitatif tidak hanya memperkaya alat dan teknik analisis
geografis, tetapi juga mengubah cara geografi memandang dunia.
Revolusi kuantitatif tidak sepenuhnya menggantikan pendekatan
kualitatif, tetapi lebih merupakan tambahan dalam alat dan kerangka
kerja analisis dalam disiplin ilmu geografi.
13. Geografi Humanistik (Yi Fu Tuan)
• Secara keseluruhan, geografi humanistik Tuan berfokus pada pengalaman subjektif, emosi, dan persepsi
individu dalam ruang, dengan menekankan pentingnya memahami unsur manusiawi dalam membentuk dan
menginterpretasi lingkungan melaui beberapa konsep berikut.
• Human experience of space, Tuan menekankan pengalaman subjektif individu dalam ruang dan tempat. Dia
berfokus pada bagaimana orang merasakan, merasa, dan melekatkan makna pada lingkungan sekitar mereka,
mempertimbangkan emosi, indera, kenangan, dan hubungan personal.
• Sense of place: Tuan menyoroti pentingnya "tempat" dalam geografi manusia. Dia mengeksplorasi bagaimana
orang mengembangkan rasa keterikatan, identitas, dan keberadaan pada lokasi tertentu, dengan menekankan
hubungan emosional dan psikologis yang dibentuk individu dengan tempat.
• Spatial behavious and culture: Tuan memeriksa bagaimana norma budaya, nilai, dan kepercayaan
mempengaruhi perilaku spasial. Dia mempelajari cara di mana masyarakat dan budaya membentuk interaksi
manusia dengan lingkungan dan bagaimana interaksi ini, pada gilirannya, berkontribusi pada pembentukan
lanskap budaya.
• Landscape perception: Tuan menyelidiki persepsi terhadap lanskap dan bagaimana orang
menginterpretasikan serta memberikan makna pada lingkungan sekitarnya. Dia mengeksplorasi bagaimana
faktor budaya, sosial, dan psikologis memengaruhi cara individu melihat dan mengalami lanskap.
14. Geografi Post Modernisme
• Pada bagian akhir abad ke-20, geografi post-modernisme
muncul sebagai respons terhadap keterbatasan pendekatan
sebelumnya.
• Geografer post-modernisme bertujuan untuk menganalisis
struktur kekuasaan, ketidaksetaraan sosial, dan dimensi politik
ruang.
• Perspektif ini merujuk pada teori post-modernisme,
feminisme, pascakolonialisme, dan teori kritis lainnya.
15. Ruang sebagai konstruksi sosial
• Konstruksi sosial dari ruang dalam geografi mengacu pada
gagasan bahwa ruang, dibentuk dan ditentukan oleh proses
sosial, interaksi manusia, dan makna budaya; bukan sekedar
entitas objektif dan fisik semata.
• Perspektif ini menentang gagasan tradisional bahwa ruang
semata-mata adalah produk dari dimensi fisik atau fitur
geografis.
• Sebaliknya, ruang sebagai konstruksi sosial menekankan
bagaimana faktor-faktor sosial berkontribusi pada penciptaan,
interpretasi, dan penggunaan ruang.
16. Geografi Kontemporer
• Geografi pada abad ke-21 terus berkembang, menggabungkan pendekatan
lintas disiplin dan teknologi baru.
• Sistem Informasi Geografis (SIG), penginderaan jauh, dan analisis spasial
telah merevolusi pengumpulan, analisis, dan visualisasi data.
• Juga terdapat peningkatan fokus pada keberlanjutan, perubahan iklim,
dan interaksi antara aktivitas manusia dan lingkungan alam.
• Ruang hidup manusia mengalami perubahan dari ruang fisik ke ruang
virtual, semakin banyak waktu dihabiskan di ruang virtual
• Pengaruh ruang virtual ini sangat besar dan terus berkembang seiring
dengan perkembangan teknologi, mempengaruhi banyak aspek kehidupan
sehari-hari.
17. Bagaimana ruang virtual mempengaruhi kehidupan?
1. Komunikasi: Ruang virtual memungkinkan komunikasi instan di seluruh dunia melalui platform seperti
email, obrolan, dan media sosial. Ini memengaruhi cara kita berhubungan satu sama lain, baik secara
pribadi maupun profesional.
2. Kerja dan Pendidikan Jarak Jauh: Kehadiran ruang virtual telah mengubah cara kerja dan pembelajaran.
Banyak orang sekarang dapat bekerja dari jarak jauh atau mengakses pendidikan online, memberikan
fleksibilitas yang lebih besar.
3. Perdagangan dan Bisnis Online: E-commerce dan pasar daring telah menjadi semakin penting,
memungkinkan penjualan, pembelian, dan bisnis dilakukan tanpa batasan geografis.
4. Hiburan dan Media: Media digital, streaming, game online, dan hiburan virtual telah menjadi bagian
integral dari kehidupan sehari-hari, memengaruhi cara kita mengakses informasi dan bersantai.
5. Perubahan Sosial: Virtual space memainkan peran dalam mempercepat perubahan sosial dan gerakan
seperti aktivisme daring, meningkatnya kesadaran akan isu-isu global, dan penyebaran informasi.
6. Privasi dan Keamanan: Kehadiran virtual juga telah memunculkan keprihatinan tentang privasi dan
keamanan data, mengingat perubahan besar dalam bagaimana informasi kita disimpan, dibagikan, dan
diakses.
7. Inovasi Teknologi: Ruang virtual menjadi tonggak untuk inovasi teknologi baru, yang terus mengubah cara
kita berinteraksi dengan dunia.