SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENDAHULUAN
PENANGANAN PASCA-PANEN
BIJI-BIJIAN, SAYUR DAN BUAH
Carmencita Tjahjadi
Herlina Marta
Panen:
usaha memisahkan (secara sengaja) bahan pangan baik
dengan ataupun tanpa bagian-bagian yang tidak dapat
dikonsumsi (tangkai, daun, sisik, kulit, dsb.) dari
medium tumbuhnya
Pasca-panen:
• Periode antara panen dan saat bahan pangan tersebut
memasuki proses penyiapan untuk konsumsi langsung
• Periode pemasaran dan periode distribusi bahan pangan,
atau periode antara saat panen dan saat komoditas
berpindah tangan ke konsumen terakhir
1.1 Pengertian dan Peran Penanganan Pasca-Panen
Bahan Pangan:
– Bagian yang dapat dimakan dari komoditas yang
dihasilkan/dikumpulkan / dipanen / ditangkap
untuk konsumsi masyarakat
– Daun
– Biji
– Kulit
– Tangkai
dapat dikategorikan bahan pangan
apabila sudah diterima
masyarakat dan diterima luas
Bahan pangan dibedakan atas 2 golongan, yaitu:
• Bahan pangan yang mudah rusak
Contoh: serealia dan kacang-kacangan
(=biji-bijian/grains)
• Bahan pangan yang tidak awet/mudah busuk
(perishable)
Contoh: sayuran dan buah-buahan
Biji-bijian dibandingkan dengan sayuran dan buah-
buahan berbeda dalam hal:
• Faktor-faktor penyebab kerusakan
• Laju pembusukan/kerusakan
• Tingkat kerusakan
• Usaha-usaha yang diperlukan untuk mencegah
kerusakan/pembusukan
Biji-Bijian Sayuran dan Buah-Buahan
1. Kadar air rendah: 10 – 20%
2. Terdiri dari unit-unit berukuran kecil;
umumnya kurang dari 1 g per satuan
3. Laju respirasi lambat sekali; evolusi
panas rata-rata sedikit. Produksi
panas: 0.05 megajoule/ ton/hari pada
biji-bijian kering
4. Memiliki tekstur keras
5. Daya tahan simpan/umur simpan
alami panjang yaitu 1 – beberapa tahun
6. Kehilangan pasca-panen umumnya
karena kapang, hama, dan tikus
7. Kehilangan di negara berkembang
mencapai 10 – 20%
1. Kadar air tinggi: 70 – 95%
2. Terdiri dari unit-unit berukuran besar,
umumnya 5 gt – 5 kg/satuan
3. Laju respirasi tinggi – sangat tinggi.
Produksi panas rata-rata:
a. 0.5 – 10 megajoule/ton/hari pada 0 0C
b. 5 – 70 megajoule/ton/hari pada 20 0C
4. Memiliki tekstur lunak; karena itu mudah
memar
5. Mudah busuk; umur simpan alami pendek
yaitu beberapa hari – beberapa bulan
6. Kehilangan pasca-panen umumnya karena
pembusukan oleh bakteri dan kapang,
senesensi, pertunasan, dan memar
7. Kehilangan di negara berkembang
mencapai 15 – 50%
Karakteristik Biji-Bijian Dibandingkan dengan Sayuran dan Buah-Buahan
Panenan masih melanjutkan proses kehidupan
PANEN KONSUMSI
KEHILANGAN :
5 - 25% NEGARA MAJU
20 – 50% NEGARA BERKEMBANG
Thailand 17% (30 – 35%) tergantung cuaca
1.2 Kehilangan dan Kerusakan Panen setelah
Pemanenan
1. Teknologi pasca-panen negara maju merupakan
bagian integral dari usaha tani
2. Teknologi pengemasan, penyimpanan, transportasi
dan penanganan telah lebih maju
3. Tenaga ahli bidang penanganan pasca-panen telah
tersedia.
Perbedaan tingkat kehilangan pasca-panen antara
negara maju dan negara berkembang, karena:
Kehilangan pangan dapat
diukur dengan:
• Kehilangan ekonomis
• Kehilangan kuantitatif
• Kehilangan kualitatif
• Penurunan nilai gizi
Kehilangan pangan disebabkan oleh 2 faktor:
1. Faktor primer
2. Faktor sekunder
1.3 Faktor-faktor Penyebab Kehilangan Pangan
Faktor Primer
 Langsung memengaruhi kerusakan
1. Faktor Biologis
2. Faktor Mikrobiologis
3. Faktor Kimia
4. Faktor Biokimia
5. Faktor Mekanis
6. Faktor Fisik
7. Faktor Fisiologis
8. Faktor Psikologis
1. Faktor Biologis
• Dimakan tikus, burung, monyet dan satwa lain
• Terkontaminasi oleh kotoran, rambut/bulu hewan terserang
hama, sarang, bau dan panas yang ditimbulkan hama
2. Faktor Mikrobiologis
• Kehilangan langsung: kecil sekali
• Kehilangan utama : - Kerusakan/pembusukan pangan
- Toksin yang diproduksi
mikroorganisme
3. Faktor Kimia
• Reaksi spontan antara komponen alamiah dalam bahan
pangan (perubahan warna, tekstur, cita-rasa/flavor, dan nilai
gizi pangan)
• Kontaminasi pangan dengan cemaran kimia yang berbahaya
5. Faktor Mekanis
Menimbulkan kerusakan berupa memar, terpotong,
dan pengelupasan yang berlebihan.
4. Faktor Biokimia
Kerusakan akibat reaksi enzimatis dalam bahan pangan
selama penyimpanan yang dapat menimbulkan
diskolorasi, cita-rasa yang menyimpang dan pelunakan
jaringan
6. Faktor Fisik
Kerusakan karena perlakuan panas atau dingin yang
kurang memadai dan penyimpanan dalam atmosfir
yang tidak cocok.
7. Faktor Fisiologis
Ditimbulkan oleh:
a. Respirasi sel, yang menghasilkan susut berat dan panas
b. Pematangan (ripening), senesensi (pelayuan),
pertunasan, perkecambahan (= terminasi dormansi)
Proses fisiologis ini menimbulkan:
• Meningkatnya kepekaan terhadap kerusakan
mekanis
• Meningkatnya kepekaan terhadap infeksi oleh
mikroorganisme patogen
• Menurunnya penerimaan produk oleh konsumen
akibat perubahan pada sifat inderawi produk
c. Produksi/sintesis etilen oleh komoditas tertentu,
menimbulkan pematangan dini
8. Faktor Psikologis
kehilangan yang berkaitan dengan selera masyarakat
Contoh : tempe bosok, nenas (tabu)
Faktor Sekunder
 Meningkatkan aktivitas faktor primer, yaitu:
• Kurang keterampilan : 1. Pemanenan
2. Pengemasan
• Sarana fisik kurang memadai : 1. Pendinginan
2. Transportasi
3. Gudang penyimpanan
• Manajemen penyimpanan dan pemasaran
• Standar dan undang-undang belum ada
Gambar 1.1 Jalur Penyaluran Pangan serta Kehilangan dan Kerusakan
Pangan yang Terjadi pada Jalur Tersebut (Salunkhe, D.K.
dan Desai, B.B. 1984. Post-harvest Biotechnology of Fruits
Vol. 1. CRC Press, Inc., Boca Raton
1.4 Tahapan Pengelolaan Pangan di mana terjadi Kehilangan
Faktor yang mempengaruhi besarnya kehilangan
pangan:
a. Jenis pangan
b. Kondisi lingkungan
c. Manajemen sistem suplai bahan pangan
d. Lama penyimpanan
Metode Evaluasi Kehilangan:
a. Penilaian Kehilangan (Assessment)
b. Pengukuran Kehilangan (Measurement)
c. Perkiraan/Estimasi (Estimation)
1. Pengawetan
Usaha pencegahan kehilangan atau pembusukan
antara lain dengan cara pendinginan, pengeringan,
penggunaan fungisida untuk mencegah
pertumbuhan kapang pada buah-buahan.
2. Pengolahan
Usaha mengubah bahan pangan menjadi bentuk
yang lebih akseptabel/disukai atau memiliki lebih
banyak kemudahan (convenience) bagi konsumen.
Contoh: saribuah, sayur dan buah kalengan.
Cara-Cara Pencegahan Kehilangan
3. Penyimpanan
Usaha untuk penyimpanan bahan pangan sanpai saat
akan dikonsumsi; umumnya penyimpanan pada suhu
kamar; tetapi dapat pula penyimpanan refrigerasi
atau penyimpanan CA (Controled Atmosphere).
4. Transportasi
Usaha untuk memindahkan bahan pangan dari lokasi
produksi ke lokasi konsumsi.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Kelompok vi
Kelompok viKelompok vi
Kelompok vimaner b1
 
Panen dan penanganan pasca panen
Panen dan penanganan pasca panenPanen dan penanganan pasca panen
Panen dan penanganan pasca panenAndrew Hutabarat
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenGoogle
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurEkal Kurniawan
 
02 sifat dan perubahan hasil panen
02 sifat dan perubahan hasil panen02 sifat dan perubahan hasil panen
02 sifat dan perubahan hasil paneniswoyo
 
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)Fadly Rian Saputra
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labagronomy
 
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentangMakalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentangSANDI TINDAON
 
Panen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaranPanen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaranJoel mabes
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaAIAT East Java
 
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAAGROTEKNOLOGI
 
1. bentuk dan ukuran revisi 2
1. bentuk dan ukuran   revisi 21. bentuk dan ukuran   revisi 2
1. bentuk dan ukuran revisi 2Noer Azza
 
MODIFIKASI ATMOSFER DENGAN PENGEMASAN UNTUK PRODUK HORTIKULTURA
MODIFIKASI ATMOSFER DENGAN PENGEMASAN UNTUK PRODUK HORTIKULTURAMODIFIKASI ATMOSFER DENGAN PENGEMASAN UNTUK PRODUK HORTIKULTURA
MODIFIKASI ATMOSFER DENGAN PENGEMASAN UNTUK PRODUK HORTIKULTURAAGROTEKNOLOGI
 
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Nining Nuraida
 
Penyimpanan hasil – hasil pertanian
Penyimpanan hasil – hasil pertanianPenyimpanan hasil – hasil pertanian
Penyimpanan hasil – hasil pertanianagronomy
 
Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan
Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan
Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan lombkTBK
 

What's hot (20)

Kelompok vi
Kelompok viKelompok vi
Kelompok vi
 
Kualitas hasil pertanian
Kualitas hasil pertanianKualitas hasil pertanian
Kualitas hasil pertanian
 
Panen dan penanganan pasca panen
Panen dan penanganan pasca panenPanen dan penanganan pasca panen
Panen dan penanganan pasca panen
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan Sayur
 
02 sifat dan perubahan hasil panen
02 sifat dan perubahan hasil panen02 sifat dan perubahan hasil panen
02 sifat dan perubahan hasil panen
 
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanianSifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
 
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
 
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentangMakalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
 
Panen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaranPanen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaran
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
 
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
 
1. bentuk dan ukuran revisi 2
1. bentuk dan ukuran   revisi 21. bentuk dan ukuran   revisi 2
1. bentuk dan ukuran revisi 2
 
MODIFIKASI ATMOSFER DENGAN PENGEMASAN UNTUK PRODUK HORTIKULTURA
MODIFIKASI ATMOSFER DENGAN PENGEMASAN UNTUK PRODUK HORTIKULTURAMODIFIKASI ATMOSFER DENGAN PENGEMASAN UNTUK PRODUK HORTIKULTURA
MODIFIKASI ATMOSFER DENGAN PENGEMASAN UNTUK PRODUK HORTIKULTURA
 
Pengaruh Penanganan Pasca Panen
Pengaruh Penanganan Pasca PanenPengaruh Penanganan Pasca Panen
Pengaruh Penanganan Pasca Panen
 
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
 
2 ta13259
2 ta132592 ta13259
2 ta13259
 
Penyimpanan hasil – hasil pertanian
Penyimpanan hasil – hasil pertanianPenyimpanan hasil – hasil pertanian
Penyimpanan hasil – hasil pertanian
 
Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan
Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan
Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan
 

Similar to OPTIMALKAN PENGELOLAAN PASCA PANEN

sifat dan perubahan hasil panen
sifat dan perubahan hasil panensifat dan perubahan hasil panen
sifat dan perubahan hasil paneniswoyo
 
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk NabatiKerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk NabatiSyartiwidya Syariful
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziTeknologi Hasil Pertanian
 
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptxNicholasGmarzai1
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1Titin Indrawati
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)GhufronFisheries
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)GhufronFisheries
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganSutyawan
 
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptPPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptelvina181
 
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...SetiyoBudi27
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmHygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmadisalim
 
DOC-20221107-WA0027..pptx
DOC-20221107-WA0027..pptxDOC-20221107-WA0027..pptx
DOC-20221107-WA0027..pptxSadaria2
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minumanFadhil Hayat
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanansunarto bin sudi
 
Penyimpanan dan Pengolahan Bahan Setengah Jadi Kacang-Kacangan
Penyimpanan dan Pengolahan Bahan Setengah Jadi Kacang-KacanganPenyimpanan dan Pengolahan Bahan Setengah Jadi Kacang-Kacangan
Penyimpanan dan Pengolahan Bahan Setengah Jadi Kacang-KacanganLaila Fitri
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptAnggoroSetiawati
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaYusuf Ahmad
 
6 prinsip hygiene sanitasi pangan
6 prinsip hygiene sanitasi pangan6 prinsip hygiene sanitasi pangan
6 prinsip hygiene sanitasi pangansanitasirsud1
 

Similar to OPTIMALKAN PENGELOLAAN PASCA PANEN (20)

sifat dan perubahan hasil panen
sifat dan perubahan hasil panensifat dan perubahan hasil panen
sifat dan perubahan hasil panen
 
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk NabatiKerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
 
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptPPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
 
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmHygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
DOC-20221107-WA0027..pptx
DOC-20221107-WA0027..pptxDOC-20221107-WA0027..pptx
DOC-20221107-WA0027..pptx
 
PPT THP KELOMPOK 3.pptx
PPT THP KELOMPOK 3.pptxPPT THP KELOMPOK 3.pptx
PPT THP KELOMPOK 3.pptx
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
 
Penyimpanan dan Pengolahan Bahan Setengah Jadi Kacang-Kacangan
Penyimpanan dan Pengolahan Bahan Setengah Jadi Kacang-KacanganPenyimpanan dan Pengolahan Bahan Setengah Jadi Kacang-Kacangan
Penyimpanan dan Pengolahan Bahan Setengah Jadi Kacang-Kacangan
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
6 prinsip hygiene sanitasi pangan
6 prinsip hygiene sanitasi pangan6 prinsip hygiene sanitasi pangan
6 prinsip hygiene sanitasi pangan
 

OPTIMALKAN PENGELOLAAN PASCA PANEN

  • 1. PENDAHULUAN PENANGANAN PASCA-PANEN BIJI-BIJIAN, SAYUR DAN BUAH Carmencita Tjahjadi Herlina Marta
  • 2. Panen: usaha memisahkan (secara sengaja) bahan pangan baik dengan ataupun tanpa bagian-bagian yang tidak dapat dikonsumsi (tangkai, daun, sisik, kulit, dsb.) dari medium tumbuhnya Pasca-panen: • Periode antara panen dan saat bahan pangan tersebut memasuki proses penyiapan untuk konsumsi langsung • Periode pemasaran dan periode distribusi bahan pangan, atau periode antara saat panen dan saat komoditas berpindah tangan ke konsumen terakhir 1.1 Pengertian dan Peran Penanganan Pasca-Panen
  • 3. Bahan Pangan: – Bagian yang dapat dimakan dari komoditas yang dihasilkan/dikumpulkan / dipanen / ditangkap untuk konsumsi masyarakat – Daun – Biji – Kulit – Tangkai dapat dikategorikan bahan pangan apabila sudah diterima masyarakat dan diterima luas
  • 4. Bahan pangan dibedakan atas 2 golongan, yaitu: • Bahan pangan yang mudah rusak Contoh: serealia dan kacang-kacangan (=biji-bijian/grains) • Bahan pangan yang tidak awet/mudah busuk (perishable) Contoh: sayuran dan buah-buahan
  • 5. Biji-bijian dibandingkan dengan sayuran dan buah- buahan berbeda dalam hal: • Faktor-faktor penyebab kerusakan • Laju pembusukan/kerusakan • Tingkat kerusakan • Usaha-usaha yang diperlukan untuk mencegah kerusakan/pembusukan
  • 6. Biji-Bijian Sayuran dan Buah-Buahan 1. Kadar air rendah: 10 – 20% 2. Terdiri dari unit-unit berukuran kecil; umumnya kurang dari 1 g per satuan 3. Laju respirasi lambat sekali; evolusi panas rata-rata sedikit. Produksi panas: 0.05 megajoule/ ton/hari pada biji-bijian kering 4. Memiliki tekstur keras 5. Daya tahan simpan/umur simpan alami panjang yaitu 1 – beberapa tahun 6. Kehilangan pasca-panen umumnya karena kapang, hama, dan tikus 7. Kehilangan di negara berkembang mencapai 10 – 20% 1. Kadar air tinggi: 70 – 95% 2. Terdiri dari unit-unit berukuran besar, umumnya 5 gt – 5 kg/satuan 3. Laju respirasi tinggi – sangat tinggi. Produksi panas rata-rata: a. 0.5 – 10 megajoule/ton/hari pada 0 0C b. 5 – 70 megajoule/ton/hari pada 20 0C 4. Memiliki tekstur lunak; karena itu mudah memar 5. Mudah busuk; umur simpan alami pendek yaitu beberapa hari – beberapa bulan 6. Kehilangan pasca-panen umumnya karena pembusukan oleh bakteri dan kapang, senesensi, pertunasan, dan memar 7. Kehilangan di negara berkembang mencapai 15 – 50% Karakteristik Biji-Bijian Dibandingkan dengan Sayuran dan Buah-Buahan
  • 7. Panenan masih melanjutkan proses kehidupan PANEN KONSUMSI KEHILANGAN : 5 - 25% NEGARA MAJU 20 – 50% NEGARA BERKEMBANG Thailand 17% (30 – 35%) tergantung cuaca 1.2 Kehilangan dan Kerusakan Panen setelah Pemanenan
  • 8. 1. Teknologi pasca-panen negara maju merupakan bagian integral dari usaha tani 2. Teknologi pengemasan, penyimpanan, transportasi dan penanganan telah lebih maju 3. Tenaga ahli bidang penanganan pasca-panen telah tersedia. Perbedaan tingkat kehilangan pasca-panen antara negara maju dan negara berkembang, karena:
  • 9. Kehilangan pangan dapat diukur dengan: • Kehilangan ekonomis • Kehilangan kuantitatif • Kehilangan kualitatif • Penurunan nilai gizi
  • 10. Kehilangan pangan disebabkan oleh 2 faktor: 1. Faktor primer 2. Faktor sekunder 1.3 Faktor-faktor Penyebab Kehilangan Pangan Faktor Primer  Langsung memengaruhi kerusakan 1. Faktor Biologis 2. Faktor Mikrobiologis 3. Faktor Kimia 4. Faktor Biokimia 5. Faktor Mekanis 6. Faktor Fisik 7. Faktor Fisiologis 8. Faktor Psikologis
  • 11. 1. Faktor Biologis • Dimakan tikus, burung, monyet dan satwa lain • Terkontaminasi oleh kotoran, rambut/bulu hewan terserang hama, sarang, bau dan panas yang ditimbulkan hama 2. Faktor Mikrobiologis • Kehilangan langsung: kecil sekali • Kehilangan utama : - Kerusakan/pembusukan pangan - Toksin yang diproduksi mikroorganisme 3. Faktor Kimia • Reaksi spontan antara komponen alamiah dalam bahan pangan (perubahan warna, tekstur, cita-rasa/flavor, dan nilai gizi pangan) • Kontaminasi pangan dengan cemaran kimia yang berbahaya
  • 12. 5. Faktor Mekanis Menimbulkan kerusakan berupa memar, terpotong, dan pengelupasan yang berlebihan. 4. Faktor Biokimia Kerusakan akibat reaksi enzimatis dalam bahan pangan selama penyimpanan yang dapat menimbulkan diskolorasi, cita-rasa yang menyimpang dan pelunakan jaringan 6. Faktor Fisik Kerusakan karena perlakuan panas atau dingin yang kurang memadai dan penyimpanan dalam atmosfir yang tidak cocok.
  • 13. 7. Faktor Fisiologis Ditimbulkan oleh: a. Respirasi sel, yang menghasilkan susut berat dan panas b. Pematangan (ripening), senesensi (pelayuan), pertunasan, perkecambahan (= terminasi dormansi) Proses fisiologis ini menimbulkan: • Meningkatnya kepekaan terhadap kerusakan mekanis • Meningkatnya kepekaan terhadap infeksi oleh mikroorganisme patogen • Menurunnya penerimaan produk oleh konsumen akibat perubahan pada sifat inderawi produk c. Produksi/sintesis etilen oleh komoditas tertentu, menimbulkan pematangan dini
  • 14. 8. Faktor Psikologis kehilangan yang berkaitan dengan selera masyarakat Contoh : tempe bosok, nenas (tabu)
  • 15. Faktor Sekunder  Meningkatkan aktivitas faktor primer, yaitu: • Kurang keterampilan : 1. Pemanenan 2. Pengemasan • Sarana fisik kurang memadai : 1. Pendinginan 2. Transportasi 3. Gudang penyimpanan • Manajemen penyimpanan dan pemasaran • Standar dan undang-undang belum ada
  • 16. Gambar 1.1 Jalur Penyaluran Pangan serta Kehilangan dan Kerusakan Pangan yang Terjadi pada Jalur Tersebut (Salunkhe, D.K. dan Desai, B.B. 1984. Post-harvest Biotechnology of Fruits Vol. 1. CRC Press, Inc., Boca Raton 1.4 Tahapan Pengelolaan Pangan di mana terjadi Kehilangan
  • 17. Faktor yang mempengaruhi besarnya kehilangan pangan: a. Jenis pangan b. Kondisi lingkungan c. Manajemen sistem suplai bahan pangan d. Lama penyimpanan Metode Evaluasi Kehilangan: a. Penilaian Kehilangan (Assessment) b. Pengukuran Kehilangan (Measurement) c. Perkiraan/Estimasi (Estimation)
  • 18. 1. Pengawetan Usaha pencegahan kehilangan atau pembusukan antara lain dengan cara pendinginan, pengeringan, penggunaan fungisida untuk mencegah pertumbuhan kapang pada buah-buahan. 2. Pengolahan Usaha mengubah bahan pangan menjadi bentuk yang lebih akseptabel/disukai atau memiliki lebih banyak kemudahan (convenience) bagi konsumen. Contoh: saribuah, sayur dan buah kalengan. Cara-Cara Pencegahan Kehilangan
  • 19. 3. Penyimpanan Usaha untuk penyimpanan bahan pangan sanpai saat akan dikonsumsi; umumnya penyimpanan pada suhu kamar; tetapi dapat pula penyimpanan refrigerasi atau penyimpanan CA (Controled Atmosphere). 4. Transportasi Usaha untuk memindahkan bahan pangan dari lokasi produksi ke lokasi konsumsi.