Struktur chart digunakan untuk mendefinisikan sistem secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul serta menunjukkan hubungan antar elemen. Struktur chart memiliki simbol-simbol seperti modul, hubungan, loop, dan decision. Terdapat tiga model struktur chart yaitu transformed-centered, transaction-centered, dan lexical-inclusion. Struktur chart berguna untuk merancang program secara modular dengan mengidentifikasi modul, hubungan, dan informasi yang dikirimkan antar modul.
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
STRUCTURE_CHART.doc
1. Nama : Agung Jati Swiknyo
NIM : H1051151013
Tugas Rekayasa Perangkat Lunak, contoh penggunaan struktur chart
STRUCTURE CHART
Algoritma merupakan pola pikir yang terstruktur yang berisi tahap-tahapan
penyelesaian masalah, dapat disajikan dengan menggunakan teknik :
English Structure
Tulisan
Pseudocode
Algoritma
Structure Chart
Gambar HIPO
Flowchart
Nassi Schneiderman Chart
Salah satu Algoritma gambar adalah structur chart, dan pada kesempatan
kali ini saya akan membahas structur chart.
A. STRUCTUR CHART (BAGAN STRUKTUR)
Fungsi dari Structure Chart digunakan untuk mendefinisikan dan
mengilustrasikan dari sistem secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub
modul. Structure Chart juga menunjukkan hubungan elemen data dan elemen
kontrol serta hubungan antar modulnya, sehingga Structure Chart dapat
memberikan penjelasan yang lengkap dari sistem dipandang dari elemen data,
elemen kontrol, modul dan hubungan antar modulnya.
1. Simbol-Simbol Dasar
2. Dalam menggambarkan struktur organisasi sistem secara berjenjang
digunakan beberapa macam simbol. Simbol-simbol ini merupakan simbol-simbol
standar yang paling banyak digunakan.
Disamping simbol-simbol standar tersebut, pemrogram juga dapat
menambah khasanah simbol yang akan digunakan dalam penggambaran tersebut,
tetapi pemrogram juga harus memberi penjelasan tentang maksud dari simbol
yang dibuat tersebut dalam bentuk kamus simbol agar mudah dipahami.
Gambar Nama Keterangan
Module
Simbol ini menunjukkan suatu
modul
Connection
Simbol ini digunakan untuk
menghubungkan suatu modul
dengan modul yang
Lainnya
Loop
Simbol ini menunjukkan suatu
perulangan didalam modul
Decision
Simbol ini menunjukkan suatu
penyeleksian kondisi didalam
modul
Couple
Simbol ini menunjukkan suatu
data/elemen yang dikirimkan
dari satu modul ke modul
lainnya. Anak panah dengan
lingkaran yang kosong
menunjukkan data yang
dikirimkan, sedangkan anak
panah dengan lingkaran padat
menunjukkan elemen kontrol
yang dikirimkan
Table 1. symbol-simbol chart
3. Contoh penggunaan simbol-simbol pada structure chart dalam menggambarkan
struktur suatu sistem.
Gambar Keterangan
Menunjukkan suatu modul dengan
nama “Luas Persegi Panjang”
Modul A memanggil Modul B. Setelah
proses dari modul B selesai, maka
proses kembali ke modul yang
memanggil
Table 2. penggunaan struktur chart
2. Model Bagan Terstruktur
Bagan terstruktur adalah mendefinisikan dan Mengilustrasikan Organisasi
dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul.
Contoh Bagan Terstruktur dari suatu sistem penggajian:
Gambar 1. Bagan Terstruktur
Gambar Ilustrasi ini adalah hirarki grafik yang merepresentasikan data
yang lewat di antara dua modul. Ketika Pay_Bill modul dijalankan, pseudocode
memeriksa apakah sudah membayar tagihan dengan pencarian bukti pembayaran
(mengeksekusi Search_Receipt). Jika penerimaan tidak ditemukan maka akan
mengeksekusi Give_Money_To_Debt_Collector modul untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Luas Persegi
Panjang
4. Structure Chart memiliki tiga model penggambaran sistem, yaitu Transformes-
Centered, Transaction-Centered dan, Lexical–Inclussion Structure Chart
a. Transformed-Centered
Structure Chart dengan model Transformed Centered menggambarkan
sistem dalam cabang utama, yaitu:
Cabang Input yang merupakan cabang yang akan menerima input
dan menentukan status input untuk siap di proses
Cabang Proses yang merupakan cabang yang akan melakukan
fungsi utama dari sistem, yaitu memproses input yang dikirim dari
cabang input
Cabang Output, merupakan cabang yang akan memformat data
menjadi output
Contoh:
B
A A
B
Input Branch / Afferent
Branch
Process Branch
Transform Brannch
Central Trannsform
Output Branch
Efferent Brannch
b. Transaction-Centered
bagan ini menggambarkan suatu sistem yang menangani beberapa tipe
transaksi yang mempunyai jalur berbeda.
Sistem
Proses A
menjadi B
Input A Output B
5. Seringkali sebuah diagram arus data akan menggambarkan suatu sistem
yang menangani beberapa tipe transaksi yang mempunyai sebuah jalur
yang berbeda.
Diagram tersebut mungkin akan sulit dipilah‐pilah berdasarkan transforma
sinya.
Untuk diagram alur data tersebut, dapat dibuat bagan terstruktur model tra
nsaction‐center.
Contoh:
Cetak
Jurnal
Update
File P
Edit
Transaksi A
Proses
Tipe C
Proses
Tipe B
Proses
Tipe A
Dispatcher
Analyzer tipe
transaski
Masukan Data
Transasksi
Proses
Transaksi
Update
File R
Edit
Transakssi C
Update
File Q
Edit
Transaksi B
6. c. Lexical–Inclussion Structure Chart
Lexical inclusion adalah bentuk penggambaran secara logika di mana
suatu modul berada di dalam modul yang lainnya. Pada contoh berikut ini, tipe
transaksi dispatch merupakan modul yang sangat sederhana. Modul tersebut
hanya berisi keputusan kemana proses akan diarahkan. Oleh karena itu
modul ini dapat digabungkan pada modul proses pesanan.
Proses verifikasi dalam Lexical inclusion merupakan proses yang
dilakukan dengan menggunakan sebuah aplikasi yang kemudian kita sebut sebagai
Dispatcher. Pada dasarnya aplikasi dispatcher seperti aplikasi yang
mengumpulkan dan memilah semua data dari berbagai sumber yang digunakan
Perguruan Tinggi. Ibarat sebuah loket penerimaan, aplikasi dispatcher akan
memilah data mana yang benar sehingga langsung bisa dieksekusi dan data mana
saja yang perlu dikembalikan untuk diperbaiki terlebih dahulu oleh Perguruan
Tinggi yang bersangkutan.
Untuk mengakses aplikasi Dispatcher, anda membutuhkan aplikasi web
browser seperti internet explorer, chrome ataupun mozilla firefox. Kemudian
masukkan alamat Fast track dispatch login dan anda akan menemui tampilan login
seperti tampak pada gambar dibawah ini
Gambar. Tampilan Login Dispatcher
Masukkan user name dan password yang diberikan Fast track kepada
setiap pengunjung dan kemudian tekan tombol OK. Saat ini default user dan
password dispatcher Fast track akan terbentuk.
7. Anda bisa merubahnya atau tetap membiarkannya sama dengan user dan
password yang ada di evaluasi. Setelah login anda diterima, maka akan muncul di
layar tampilan utama aplikasi dispatcher.
B. CONTOH PENERAPAN STRUCTURE CHART
1. Menggambarkan Rancangan Program Menggunakan Structure Chart
Seiring dengan berkembangnya suatu bisnis, kompleksitas dalam
organisasi dan sistem dalam bisnis turut pula meningkat. Kompleksitas sistem
juga dapat terjadi mengikuti proses bisnis yang ada dalam perusahaan termasuk
program yang bekerja di dalamnya. Rancangan program yang baik pada umumnya
menggunakan pendekatan top-down modular dimana permasalahan dipecah
menjadi lebih kecil atau sederhana dan terus akan dipecah sampai pada level
tertentu yang paling sederhana. Contoh rancangan top-down modular adalah menu
telepon yang berisi log telepon dan pesan. Di dalam log pesan terdapat beberapa
folder, seperti kotak masuk, pesan terkirim, draft, dan sebagainya. Mengacu pada
pendekatan top-down modular, analis membuat diagram level tinggi (high-level
diagram) yang menunjukkan variasi komponen dalam sebuah program berikut
seperti apa sebuah program diatur atau diorganisasikan dan dalam cara seperti apa
komponen berhubungan satu sama lain menggunakan sebuah diagram yang
dikenal dengan Structure Chart.
a. Proses Pembuatan
Untuk membuat sebuah structure chart, terdapat empat tahapan proses
yang dapat dilakukan:
Tahap 1: Mengidentifikasi Modul dan Level. Pada tahap ini, analis dapat
mengidentifikasi modul dan level dengan melakukan konversi proses yang ada
pada DFD ke dalam modul-modul structure chart. Perbedaan tingkatan atau level
yang telah dibuat pada DFD diterjemahkan ke dalam modul dengan tingkatan
yang berbeda pula pada structure chart. Pada gambar di bawah, DFD level
konteks (level-context DFD) ditempatkan pada bagian tertinggi dari structure chart
untuk merepresentasikan modul kontrol yang mengatur keseluruhan fungsi sistem.
Lalu di bawahnya ditempatkan DFD Level 0 sebagai modul subordinat. Pola
8. struktur seperti ini berlanjut mengikuti hierarki tingkatan DFD. Contoh diberikan
pada gambar di bawah ini:
Sumber: Buku System Analysis and Design, 2013
Tahap 2: Mengidentifikasi Hubungan Spesial. Pada tahap ini, yang dilakukan
adalah menambahkan notasi loop (iterasi) dan conditional line (garis kondisi). Hal
ini dilakukan untuk merepresentasikan modul mana yang bersifat perulangan
ataupun modul yang bersifat opsional. Contoh diberikan pada gambar di bawah
ini:
Sumber: Buku System Analysis and Design, 2013
Tahap 3: Menambahkan Couples. Pada tahap ini, analis mengidentifikasi
informasi yang terdapat di antara modul-modul. Informasi ini dapat berupa atribut
suatu data atau parameter kontrol. Informasi yang berupa atribut data dinotasikan
oleh panah dengan lingkaran kosong. Sedangkan informasi yang berupa parameter
kontrol dinotasikan oleh panah dengan lingkaran penuh. Arah panah menunjukkan
9. informasi mengalir dari suatu modul ke modul lain. Contoh diberikan pada
gambar di bawah ini:
Sumber: Buku System Analysis and Design, 2013
Tahap 4: Meninjau dan Merevisi Structure Chart. Pada tahap ini, analis akan
meninjau ulang dan melakukan revisi terhadap structure chart versi pertama yang
telah dibuat berdasarkan DFD, use case, dan definisi kebutuhan pengguna. Namun
masih terdapat bagian yang perlu dilakukan konfirmasi yang sesuai dengan
informasi yang ada dalam proses bisnis ataupun perubahan yang diinginkan
pengguna.