Studi kasus Investree tahun 2017-2019 menunjukkan bahwa pinjaman fintech mendukung inklusi keuangan dan pertumbuhan bisnis UKM di Indonesia. Dari 261 responden, 52% bisnis industri kreatif meningkatkan omzet 20%-50% setelah meminjam dari Investree. Sektor perdagangan, hotel dan restoran mendapatkan kenaikan penghasilan sebesar 20%-50%. Pinjaman fintech juga memungkinkan bisnis untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak dan m

1. Dampak Sosial dan Ekonomi
Fintech Lending di Indonesia
Studi Kasus Investree 2017-2019
Kredit atau pinjaman dari fintech menjangkau berbagai sektor produktif dalam perekonomian Indonesia. Untuk
mengetahui peran fintech lending dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia, Lembaga Demografi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melakukan sebuah riset dengan studi kasus Investree.
Metodologi: Wawancara tatap muka dengan peminjam fintech
menggunakan kuesioner terstruktur.
Demografi Borrower
Industri Kreatif & Inklusi Keuangan
Proporsi Kategori Pinjaman dari Industri Kreatif
3 Area Peningkatan Bisnis
dari Peminjam
261 Total Responden
Borrower Investree
Invoice Financing (32%)
Working Capital Term Loan (6%)
Online Seller Financing (62%)
Jenis Pinjaman:
Jabodetabek (77%)
Jawa Barat (15%)
Jawa Tengah & Jawa Timur (8%)
Lokasi
(berdasarkan kantor Investree):
Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
Manufaktur
31% 27%
Keuangan dan
Real Estate
19%
Jasa
18%
Industri kreatif menggunakan Invoice Financing.
52%
Mengalami peningkatan omzet sekitar 20%-50%
setelah meminjam melalui Investree.
15%
Pendapatan
56%
Peminjam berhasil meningkatkan
pendapatan serta mengembangkan
bisnis mereka setelah mendapatkan
pinjaman dari Investree.
Penyerapan Tenaga Kerja
44%
Skala bisnis berkembang dengan
menaikkan jumlah pekerja sebesar
Mendapatkan Kepercayaan Dari Institusi
Perbankan
Peminjam mengalami peningkatan kredibilitas dan
kepercayaan dengan mendapatkan akses pinjaman
dari institusi Perbankan dan investor, setelah
meminjam dari Investree lebih dari 1 (satu) kali.
52% bisnis dari industri kreatif berhasil meningkatkan omzet usahanya
Proporsi Kategori Pinjaman dari Pembiayaan Syariah
54% Bisnis syariah mengembangkan bisnis mereka
Dampak Terhadap Bisnis UKM
Sektor industri yang memperoleh kenaikan penghasilan mereka sebesar 20% - 50%.
30%
15%
7%
Peningkatan Omzet 20%
Omzet awal Rp 1,9 Milyar, meningkat Rp 3 Milyar.
Peningkatan Omzet 30-50%
Omzet awal Rp 1,6 Milyar, meningkat Rp 3,5 Milyar.
Peningkatan Omzet >50%
Omzet awal Rp 2,5 Milyar, meningkat Rp 4,3 Milyar.
20%
Omzet awal Rp 1,6 Milyar,
meningkat Rp 4,3 Milyar.
Pertumbuhan
Bisnis 30%
34%
Omzet awal Rp 1,3 Milyar,
meningkat Rp 3 Milyar.
Pertumbuhan
Bisnis 20%
40%
Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
50%
Transportasi &
Komunikasi
38%
Keuangan dan
Real Estate
58%
Manufaktur
51%
Konstruksi
52%
Jasa
Lembaga Demogragfi FEB UI @ldfebui ldfebui.org