SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
eChannel . eCommerce. Fintech. eLifestyle
IT BUSINESS
OUTLOOK
20
23
sharing_vision Sharing Vision Indonesia pt-sharing-vision-indonesia
2
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision with Business, Professionals, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third
parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between (this document is v 1.1).
Published on:
Sharing VisionIT Business Outlook2023Event. Saturday, 7 January 202309.30 -10.50 wib (online)
Document Name:
Sharing VisionIT Business Outlook2023: eChannel, eCommerce,Fintech,eLifestyle
Outlook Team:
Ali Akbar S.T., M.T., CISA, TOGAF, CDSM –CEO
Nur Islami Javad, S. Si,MM.,MBA , ITIL,CITPE, CICPE, CDSM,PRINCE2 –Chief DEF(Digital startup, Ecommerce & Fintech)
Dicky WizanajaniRakhmatullah, S.T., M.P.Mat, CISA, CDSM, CICPE –Senior Data Scientists
Frida Kurniasih S.T., ITIL, CDSM –Senior Consultant
Azhar Hafizh Nasution –Expert
Thaariqh Alfath–Designer
Sharing VisionResearchTeam
Expert Advisory:
Dr. Ir. DimitriMahayana, M.Eng.,CISA.,ATD. –Lecturer, Institut TeknologiBandung
Dr. Ir. Arry Akhmad Arman,MT., TOGAF. –Lecturer, InstitutTeknologiBandung
info@sharingvision.com sharing_vision Sharing Vision Indonesia pt-sharing-vision-indonesia
Indonesia Top IT Consulting 2015-2022
Top Digital Strategy - BRI Partner Award 2021
Publication:
https://money.kompas.com/read/2022/12/23/063448726/digital-crossover-indonesia-masuki-era-perbankan-dalam-genggaman-di-2023
https://money.kompas.com/read/2023/01/06/113600226/fenomena-qris-digital-payment-dikuasai-pemain-nasional?page=2
etc
Thankyou for 6.985 respondents from Indonesia. Mostly Gen Z, from occupation: Pelajar / Mahasiswa, Pegawai / Karyawan, Ibu Rumah Tangga, Pengusaha, Profesional (Dokter, Dosen, Pengacara, dll), BUMN, Pensiunan, Tenaga Pendidikan, Wiraswasta, BUMD, Belum / Tidak Bekerja,
Freelance, Wira Usaha, Ojek Online, Tenaga Kesehatan, Asuransi, Konsultan, UMKM, Writer, Desainer,Intern, Penulis, Self Employed.
Thankyou for all honorable participant 233 participant from Sabang to Merauke Participant: Bank Jatim, Bank Rakyat Indonesia, Bank Raya, Bank Raya Indonesia, Bank Sulselbar, BIM BANDUNG, BPJS Kesehatan, BRI, CV Tepas WijayaSimultan, Digiternak, FK Unaya, FSA, Heksa Solution,
Hijra Bank, IAIN Bukittinggi, Ikatan DokterHewan Sapi Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Komunitas TSM, LapakTani,Mercu Buana, OJK, Paktukang, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT DIPANTARA INOVASI TEKNOLOGI, PT Jalin Pembayaran Nusantara, PT Mabrur Ghani, PT
Miftah Export Indonesia, PT PLN (Persero), PT Pos Indonesia, PT Pos Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Rintis Sejahtera, PT Sharing Vision Indonesia, PT Smartfren Telecom, Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Telkom Indonesia, Tbk, PT
Wide Technologies Indonesia, Sinergi-7, Startup Pasarternate, Telkom University, TK Az-zahra Behesty, Tokopedia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung , Universitas Gadjah Mada, Universitas HKBP Nommensen Medan, Universitas Indraprasta PGRI, Universitas Informatika & Bisnis
Indonesia, Universitas Insan Pembangunan Indonesia, Universitas Jenderal Achmad Yani, Universitas Mercubuana, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Nasional Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Semarang, Universitas SumateraUt ara, Universitas
Sutomo, Universitas Syiah Kuala, Wowrack Indonesia, Yayasan Ganesha Dian Husada, and many others. Thank you very much.
Intro
Sharing Vision
IT BusinessOutlook 2023
4
humancenteredAI,robots&controls
5
BROADBAND (5G & FTTH EVERY) mobile
6
CLOUD
QUANTUM
EDGE
7
big
8
COMMERCE
&LIFESTYLE
E
Seperti belitan kuantum,
kemajuan digital
demikian menakjubkan.
Pada saat yang sama,
risiko digital life style
juga melejit.
Online activities crossover, waktu online hampir setengah
dari responden melebihi 8 jam sehari.
Mobile banking mendominasi eChannel services,
penggunaannya 4 kali lipat dibanding seluruh channel lain
Bank Digital melejit , yakni saat ini sekitar 81 juta pelanggan, dan
segera akan melewati 100 juta
Uang elektronik dan QRIS juga mencatat perkembangan yang luar
biasa
Namun demikian, untuk seluruh layanan tersebut,
kehandalan layanan masih menjadi isu utama.
Terutama masih cukup banyak
saldo terpotong walaupun layanan tidak berhasil
Terdapat kurang lebih 81 Juta
nasabah bank digital saat ini
sharing_vision Sharing Vision Indonesia pt-sharing-vision-indonesia
11
Penipuan mengatasnamakan Bank semakin beragam dan berkembang.
Hal ini menjadi hal yang serius untuk diperhatikan.
1. Modus perubahan tarif transaksi,
pengguna diberikan link untuk login
2. Modus menggunakan kurir, nasabah disuruh
install apk , yang ternyata dapat memberikan akses
ke aplikasi perbankan nasabah
4. Modus memberikan
hadiah, nasabah diberi
arahan untuk
melakukan transaksi
agar mendapatkan
hadiah uang tunai
3. Modus akun palsu Bank di social
media
Hasil Survey
eChannel . eCommerce . Fintech. eLifestyle
13
Hampir setengah dari responden frekuensi aktivitas onlinenya meningkat selama tiga
bulan terakhir. 45% responden menggunakan internet lebih dari 8 jam setiap hari.
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
Apakah aktivitas online Anda meningkat
dalam 3 bulan terakhir?
Berapa lama rata-rata durasi menggunakan
internet aktif setiap harinya (dalam jam)?
47%
40%
13%
Ya
Sama Saja
Tidak
Jumlah responden menjawab, n = 6979
1%
3%6%
7%
11%
10%
5%
14%
45%
1 2
3 4
5 6
7 8
>8
Jumlah responden menjawab, n = 5032
14
Seperti halnya belitan kuantum, sebagaimana masyarakat mulai lebih banyak
berbelanja dan berkegiatan ekonomi secara online, kehidupan sehari-hari pun
mulai didominasi kegiatan online.
Bila kita bayangkan
waktu rehat manusia
normal dalam sehari
adalah
waktu untuk berbagai
aktifitas lain adalah
8 jam 16 jam
kehidupan netizen nampaknya mulai lebih dominan online daripada offline. Bila kita amati,
kecenderunganini memang dari tahun ke tahun konsisten.
15
Secara umum penggunaan berbagai transaksi electronic channel untuk layanan perbankan
meningkat luar biasa. Namun demikian, mobile banking semakin menjadi primadona. Responden
yang menggunakan mobile banking lebih dari 10 kali per bulan meningkat lebih dari 50%.
*hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan channel bank di atas
4%
8%
16%
26%
56%
2%
5%
15%
13%
21%
10%
12%
48%
19%
17%
59%
20%
19%
16%
4%
26%
54%
1%
25%
2%
Datang ke Kantor Cabang
SMS Banking
ATM
Internet Banking
Mobile Banking
> 10 kali per bulan
6-9 kali per bulan
2-5 kali per bulan
Kurang dari/ setidaknya 1 kali per bulan
Tidak Pernah
2021 2022
2%
4%
5%
8%
10%
16%
14%
26%
34%
56%
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
16
2020 2021
Penggunaan mobile banking jauh lebih tinggi dari total penggunaan seluruh channel lain.
Seolah-olah kita bisa mengatakan, kita memasuki era di mana banking ada dalam
genggaman.
*hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan channel bank di atas
2022
76%
81%
81%
82%
82%
85%
Mutasi Rekening
Cek Saldo
Pembayaran Tagihan
Transfer antar bank
Transfer antar rekening (sesama bank)
Pembelian Pulsa, eMoney atau voucher-voucher lain
Mobile Banking
Internet Banking
SMS Banking
ATM
Datang ke cabang bank
69%
79%
85%
68%
82%
66%
82%
65%
81%
68%
81%
53%
61%
76%
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
17
Keluhan utama untuk layanan eChannel adalah layanan down. Namun hal lain yang perlu
diperhatikan adalah cukup banyaknya keluhan terkait saldo yang terpotong ketika
proses tidak berhasil bahkan ketika tidak melakukan transaksi.
3%
5%
6%
15%
78%
Lainnya
Tidak melakukan transaksi tapi saldo terpotong
Transaksi/ pembayaran yang sama terjadi dua kali
Proses tidak berhasil namun saldo terpotong
Layanan/Sistem down
2021 2022
76%
78%
13%
15%
7%
6%
6%
5%
11%
3%
*jumlah responden yang menjawab, n = 6963
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
18
39% responden pernah membuka rekening di digital bank atau membuka rekening
secara online. Bila netizen di Indonesia kira2 adalah 210 juta orang, artinya kira-kira 80
juta masyarakat Indonesia pernah membuka digital bank. Lebih lanjut dilihat dari gaung
digital bank, kami memperkirakan jumlah ini akan menembus 100 juta orang pada 2023.
39%
61%
Tidak
Pernah
*Jumlah responden yang menjawab, n = 6953
22% 25%
39%
2020 2021 2022
Pernah membuka
rekening digital bank
Pernah
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
19
*hanya ditanyakan kepada responden yangmenggunakan fullonlinebank/ digital banking
3%
1%
3%
7%
11%
45%
Lainnya
Rekening dihack
Tidak melakukan transaksi tapi saldo berkurang/ada transaksi
Transaksi tidak berhasil namun saldo berkurang
Kesulitan menghubungi customer service
Sistem Error/tidak dapat diakses
2022
2021
44%
45%
13%
11%
7%
7%
5%
3%
6%
3%
3%
1%
Keluhan utama pada penggunaan layanan digital banking adalah layanan tidak dapat
diakses/error. Setelah itu kesulitan mengubungi customer service menjadi keluhan yang
paling banyak kedua untuk layanan digital banking.
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
20
5% Responden melakukanpendaftaran aplikasi kartu kredit secara online
5%
95%
Pernah Tidak Pernah
Jumlah responden menjawab, n = 6895
3,0% 3,3% 5,0%
2020 2021 2022
Pernah melakukan pendaftaran
aplikasi kartu kredit secara online
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
21
93% Responden telah menggunakan uang elektronik.
Di antara pengguna uang elektronik, Gopay, Shopee Pay dan OVO tetap sebagai top three.
2%
1%
1%
6%
16%
25%
32%
39%
59%
61%
81%
Lainnya
iSaku
JakCard
Brizzi
LinkAja
Flazz BCA
eMoney Mandiri
Dana
OVO
ShopeePay
GoPay
2%
1%
1%
1%
1%
7%
6%
16%
16%
18%
25%
19%
32%
38%
39%
63%
59%
55%
61%
75%
81%
2021 2022
93
%
7%
Menggunakan
Tidak menggunakan
Jumlah responden menjawab, n = 6911
*hanya ditanyakan kepada responden
yang menggunakan uang elektronik
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
22
Penggunaanuang elektronik
Alasan Penggunaan uang
elektronik
Penggunaan uang elektronik
4%
31%
47%
53%
75%
80%
Lainnya
Aman
Tidak perlu datang ke
bank
Promo
Efisien secara waktu
Simple
2%
25%
33%
39%
42%
48%
50%
51%
62%
66%
74%
Lainnya
Pembayaran utilitas (PLN, PDAM, dll)
Pembayaran transportasi umum
Pembayaran tiket parkir
Pembayaran di minimarket
Pembayaran tol
Pembelian pulsa
Pembayaran di restauran/ cafe
Pembayaran e-commerce
Pembayaran transportasi online
Pembelian delivery makanan
*hanya ditanyakan kepada responden yang
menggunakan uang elektronik
Jumlah responden menjawab, n = 6380 Jumlah responden menjawab, n = 6397
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
23
Top-up uang elektronik terbanyak dilakukan melalui mobile banking (86%).
Cara top up fisik seperti di mini market maupun melalui driver turun signifikan.
1%
1%
1%
2%
11%
18%
19%
86%
Lainnya
Melalui loket PPOB
SMS Banking
Melalui Driver
Internet Banking
ATM
Top up di minimarket
Mobile Banking
*hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang elektronik
Jumlah responden menjawab, n = 6349
Cara Top Up
0% 1%
1%
1%
7%
2%
10%
11%
25%
18%
27%
19%
79%
86%
2021 2022
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
24
Terjadi kenaikan signifikan proporsi responden yang lakukan top up di atas Rp. 300.000,-.
Nampaknya hal ini menggambarkan masyarakat netizen di Indonesia semakin berperilaku
less-cash di mana uang elektronik menjadi salah satu kuda hitam layanannya.
*hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang
elektronik
14%
12%
29%
18%
19%
38%
< Rp 25.000,-
Rp 25.000 – Rp 50.000,-
Rp 50.001 – Rp 100.000
Rp 100.001 – Rp 150.000
Rp 150.001 – Rp 300.000
> Rp 300.000
Nominal Top Up
2021 2022
2%
14%
17%
12%
34%
29%
19%
18%
15%
19%
12%
38%
Jumlah responden menjawab, n = 6352
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
25
Responden yang melakukan top up sangat sering (beberapa kali dalam seminggu), maupun
sering (kurang lebih sekali dalam seminggu) naik signifikan. Ini nampaknya menunjukkan
kecenderungan yang sama, yaitu less cash dan menguatnya uang elektronik.
*hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang elektronik
Frekuensi Top Up
2021 2022
20%
24%
30%
21%
33%
39%
13%
16%
16%
39%
21%
24%
Sangat Sering (beberapa
kali dalam seminggu)
Sering (kurang lebih 1
kali seminggu)
Jarang (kurang lebih 1
kali sebulan) Sangat
jarang
Hanya mengisi jika akan
menggunakan
Jumlah responden menjawab, n = 6403
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
26
Hampir 40% tidak bisa mengakses aplikasi. Namun yang sangat mengkhawatirkan adalah
telah top up namun saldo tidak bertambah maupun nominal saldo berkurang walaupun tidak
bertransaksi. Hal ini menyangkut hak paling dasar dari pengguna uang elektronik.
*hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang elektronik
3%
5%
14%
23%
39%
Lainnya
Nominal saldo berkurang tanpa digunakan untuk
transaksi
Telah Top Up tapi saldo tidak bertambah
Kartu eMoney tidak terdeteksi
Aplikasi tidak bisa digunakan/ diakses
2021 2022
48%
39%
14%
23%
13%
14%
5%
5%
18%
3%
Jumlah responden menjawab, n = 4382
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
27
81% responden pernah bertransaksimenggunakan QR Code. 89% nya pernah menggunakanQRIS.
Selamat bagi Pemerintah melalui Bank Indonesia dengan inisiatif QRIS yang sejauh ini sangat sukses
dan membantu melawan keganasan pandemic Covid 19.
78%
80% 81%
2020 2021 2022
Pengguna
QR Code
1%
12%
46%
69%
89%
Lainnya
Paytren
LinkAja
OVO
GoPay
QRIS
2020 2021
Jumlah responden menjawab, n= 5610
Jumlah responden menjawab, n= 6894
81%
19%
Responden pernah
menggunakan layanan
pembayaran melalui QR Code
2022
89%
63,7%
70,2%
69%
55,9%
56,7%
46%
8,7%
11,2%
12%
0,5%
0,2%
1%
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
28
80% dari responden yang pernah menggunakan QR Code, pernah melakukan
transaksi QR Code di kafe/restoran
Tempat Penggunaan QR Code
2020
3%
10%
49%
49%
58%
68%
80%
Lainnya
Pasar tradisional
Pedagang kaki lima / warung-warung pinggir jalan
Tempat hiburan/ rekreasi (seperti bioskop, game
master, dll)
Supermarket/ Mall
Mini market
Cafe/ restaurant
2021 2022
Jumlah responden menjawab, n= 5610
62%
70%
80%
36%
39%
68%
30%
34%
58%
26%
30%
49%
24% 18%
49%
3%
2%
10%
3%
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
29
2021
2020
Sharing Vision membuat grafik seperti ini setelah pidato RI-1 2017 bahwa Indonesia semakin bergeser online. Mall-
mall yang cenderung sepi bukan berarti ekonomi melemah. Hasil survey saat itu mengkonfirmasi pernyataan Presiden
RI. Dan semakin hari hal ini semakin terjadi. Sebagai contoh groceries. Dahulu persentase groceries amat kecil, jauh di
bawah 5% , namun saat ini sudah 26% lebih suka melakukannya online.
17%
21%
26%
34%
45%
59%
61%
63%
76%
90%
91%
83%
79%
74%
66%
55%
41%
39%
37%
24%
10%
9%
Laptop/computer
Handphone
Groceries /keperluan sehari-hari
Alat elektronik rumah tangga
Fashion & mode
Makanan & minuman
Kosmetik & alat kecantikan/perawatan badan
Buku, hobi & koleksi
Tiket bioskop, tiket wisata
Tiket pesawat, tiket kereta api, hotel
Pulsa (data & komunikasi)
Online Offline/langsung datang ke toko fisik
2017 2019 2022
12%
17%
16%
21%
3%
26%
6%
34%
22%
45%
33%
59%
24%
61%
32%
63%
28%
76%
90%
90%
60%
91%
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
30
93% responden memilih berbelanja online di marketplace. Namun demikian jasa delivery online
maupun social media shopping memiliki signifikansi yang tinggi. Social shopping nampaknya
cenderung turun.
2%
2%
4%
10%
14%
14%
16%
72%
93%
Lainnya
Line
Facebook
Whatsapp
Tiktok
Instagram
Website toko online
Jasa Layanan Delivery Online
Marketplace
2020 2021 2022
1%
2%
5%
2%
4%
4%
14%
10%
14%
32%
14%
30%
16%
72%
72%
94%
92%
93%
Tempat untuk berbelanja online
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
31
5%
2%
3%
7%
8%
10%
17%
38%
65%
71%
78%
Lainnya
JD.id
Blibli
Bukalapak
Tiket.com
Lazada
Traveloka
Grab (GrabFood, Grabmart, dll)
Tokopedia
Gojek (GoFood, GoShop, dll)
Shopee
Shopee, Gojek, Tokopedia, Grab bersaing ketat sebagai marketplace/online
delivery favorit. Beberapa yang lain seperti Traveloka dan Tiket sangat kuat dalam online travel.
Jumlah responden menjawab, n = 6894
2020 2021 2022 Marketplace/onlinedelivery favorit untuk berbelanja online
79%
78%
78%
68%
71%
59%
65%
49%
38%
16%
17%
12%
10%
6%
8%
12%
7%
4% 2%
3%
4%
2%
5%
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
32
Masih cukup banyak keluhan saat belanja online yang perlu mendapat
perhatian regulator maupun player untuk ditindaklanjuti.
2020 2021 2022 Keluhan saat berbelanja online
2%
5%
13%
19%
30%
31%
69%
Lainnya
Saldo eMoney/ eWallet berkurang tanpa
melakukan transaksi
Pembayaran telah dilakukan tetapi tidak
terdeteksi/ terkonfirmasi
Jumlah barang yang diterima kurang
Pembayaran sudah dilakukan, tetapi barang
ternyata tidak tersedia
Barang rusak/ salah tetapi tidak dapat
dikembalikan
Barang yang diperoleh tidak sesuai dengan
spesifikasi/ tampilan di situs
5%
5%
16%
19%
17%
13%
28%
30%
34%
31%
67%
58%
69%
2%
Jumlah responden menjawab, n= 6155
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
33
7%
16%
20%
19%
38%
23% respondenberbelanjamelalui social media lebih dari 2 kali
sebulan.
2021 2022
28%
38%
27%
19%
22% 20%
17%
16%
7%
7%
Tidak Pernah
Sangat Jarang
Jarang (± 1 kali sebulan)
Sering (2-5 kali sebulan)
Sangat Sering (>5 kali sebulan)
Jumlah responden menjawab, n= 6890
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
34
Alasan utama berbelanja di social media karena barang lebih beragam, lebih
banyak promo dan karena barang yang hanya dijual di social media.
2021 2022 Alasan berbelanja online di social media
3%
7%
14%
17%
26%
33%
35%
37%
37%
Lainnya
Kualitas barang terjamin
Bisa CoD
Bisa customize
Lebih murah
Lebih mudah
Barang hanya dijual melalui social media
Lebih banyak promo
Barang lebih beragam
Jumlah responden menjawab, n= 3853
23%
37%
17%
37%
35%
35%
18%
33%
18%
26%
15%
17%
8%
14%
6%
7%
4% 3%
*hanya ditanyakan kepada responden yang pernah berbelanja di social media
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
35
Pengalaman tidak menyenangkan ketika belanja online di social media proporsinyasangat tinggi.
Ada indikasi bahwa penipuan lewat sosial media melewati social shopping ini meningkat.
Perlu ada pengetatan dari sisi regulasi maupun penegakan hukumuntuk menjaga keberlangsungan
social shopping dan orang-orangyang ekonominyatergantung pada social shopping.
Jumlah responden menjawab, = 4301
Pengalaman tidak menyenangkan berbelanja di sosmed
1%
8%
12%
17%
19%
20%
27%
35%
Lainnya
Sudah transfer tapi barang tidak dikirim
Barang yang diperoleh ternyata palsu/ tidak original
Penjual susah dihubungi
Penjual online ternyata penipu
Ketika mau membeli barang sudah "sold out"
Pengiriman lama
Barang yang dikirim tidak sesuai gambar di sosmed
2021 2022
29%
35%
22%
27%
22%
20%
18%
19%
22%
17%
11%
12%
8% 8%
2%
1%
*hanya ditanyakan kepada responden yang pernah berbelanja di social media
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
36
61% Responden menggunakan uang elektronik/eWallet milik marketplace
untuk berbelanja online.
Pembayaran yang digunakan untuk belanja online
2020 2021 2022
Jumlah responden menjawab, n= 6897
56%
61%
66%
52%
45%
50%
25%
25%
11%
13%
30%
13%
14%
7%
3%
4%
0,4%
1%
0,1%
1%
4%
7%
13%
13%
25%
50%
52%
61%
Lainnya
Melalui layanan fintech credit loan (seperti kredivo,
akulaku, dll)
Menggunakan fitur Paylater
Melalui minimarket
Kartu Kredit / Debit Online
Transfer via ATM
COD (Cash on Delivery)
Transfer ke rekening bank melalui SMS/Mobile
Banking atau Internet Banking
Transfer via Virtual Account
Melalui eMoney atau eWallet milik marketplace
(seperti shopeepay, dana, OVO, dll)
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
37
5% responden menggunakan pinjaman online. Angka ini cenderung stagnan.
Berita negatif tentang pinjol nampaknya menahan laju perkembangan pinjol.
Ada kemungkinan pinjol akan didisrupsi oleh layanan pinjaman digital bank.
8,2%
0,6%
1,2%
1,5%
3,2%
3,8%
4,7%
5,6%
6,2%
7,0%
7,3%
8,5%
9,4%
10,0%
11,4%
34,9%
39,9%
Lainnya
Pinang by Bank Raya
Crowdo
Taralite
AwanTunai
Uangteman
Flexi cash by Jenius
Cicil
Danamas
Modalku
Koinworks
Amartha
Danacepat
Akseleran
Investree
Akulaku
Kredivo
Pengguna
pinjaman online
2021 2022
5%
95%
Ya Tidak
5%
6%
5%
2020 2021 2022
35,8%
39,9%
29,3%
34,9%
8,9%
11,4%
7,3%
10%
9,8%
9,4%
12,2% 8,5%
10,6% 7,3%
8,9%
7,0%
8,1%
6,2%
17,9%
5,6%
4,7%
4,1%
3,8%
1,6%
3,2%
0,8% 1,5%
0,8% 1,2%
0,6%
18,7%
8,2%
Jumlah responden menjawab, n = 6333
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
38
29% responden menyatakan proses pengajuan pinjaman melibatkan proses verifikasi. 71% lainnya
hanya menggunakan kartu penduduk dan kartu keluarga.Sementara itu masalah yang dialami utama
yaitu bungayang tinggi. Namun perlu diperhatikan bahwa penagihan dilakukan kepada pihak lain
dan teror oleh debt collector menjadi masalah yang meningkat.
71%
29%
Tidak, hanya perlu
menggunakan foto KTP
dan KK
Ya, ada proses verifikasi
Jumlah responden menjawab, n = 200
Proses Verifikasi Saat
Pengajuan
2021 2022
Masalah yang dialami
7% 12%
11%
12%
18%
17%
20%
32%
12%
12%
17%
32%
Teror oleh debt collector
Penagihan dilakukan kepada pihak
selain peminjam yang bersangkutan
Aplikasi/web tidak dapat/sulit
diakses
Bunga tinggi
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
39
Jumlah responden menjawab, n = 1676
3,5% Respondenmenggunakan layananfintech untuk investasi.
3,5%
Responden pernah
menggunakan layananfintech
untuk investasi
(dan lain-lain)
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
40
Lebih dari separuh responden(58%) mengetahui keberadaan regulator
OJK/BI yang mengatur Fintech di Indonesia
58%
42%
Ya Tahu Tidak Tahu
Jumlah responden menjawab, n = 660
46% 53%
58%
2020 2021 2022
69%
31%
Ya
Tidak
Apakah status fintech yang
terdaftar dan diawasi oleh
OJK/BI menjadi salah satu
pertimbangan penting bagi
Anda untuk menggunakan
layanan Fintech tersebut?
Mengetahui regulasi OJK
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
41
10% Responden telah memiliki Coin/Token/Wallet Cryptocurrency,dan 32% diantaranya telah
menggunakanCryptocurrencysebagai alat transaksi. Dilihat dari angkaini, cryptocurrencysecara
umum sudah menjadi bagian dari realitas kehidupan ekonomimasyarakat di Indonesia. Pemerintah
diharapkan lebih serius dalam meregulasi dan menjaga supremasi hukumpada sektor ini.
10%
Responden memiliki
Coin/Token/ Wallet
Cryptocurrency
*jumlah responden yang menjawab,
n = 6753
32%
Responden pernah
menggunakan
Cryptocurrency
sebagai alat transaksi
*jumlah responden yang menjawab,n = 678
*hanya ditanyakan kepada responden yangmemiliki Coin/Token/
Wallet Cryptocurrency
9%
14%
14%
19%
20%
23%
32%
35%
Kegiatan sosial
Lainnya
Pembayaran jasa
Belanja di platform digital
Transaksi di Web3/Metaverse
Belanja Barang
Beli NFT
Mengisi/Top-up Balance aplikasi/platform
Tujuan Transaksi menggunakan Cryptocurrency
42
69% Responden pernahmelakukan trading/spot/futuresCryptocurrency,32%responden pernah
melakukan mining Cryptocurrency,dan Bitcoin masih menjadi cryptocurrencyyang paling banyak
digunakan (67%).Jika dilihat dari jumlah responden total, jumlah ini kira-kiraadalah 6 hingga 7 %.
Artinya diestimasikan sekitar 12 sampai 14 juta masyarakat netizen di Indoensia pernah melakukan
trading/spot/futurescryptocurrency.Dan jutaan orang melakukan mining cryptocurrency sampai
saat ini (di sisi lain rata-rata hasil mining drop pasca ETH merge 15 September 2022).
Responden pernah
melakukan
trading/spot/futures
Cryptrocurrency
69%
*hanya ditanyakan kepada responden yangmemiliki Coin/Token/ Wallet Cryptocurrency
*jumlah responden yang menjawab,n = 622
Responden
melakukan
mining
Cryptocurrency
32%
*jumlah responden yang menjawab,n = 620
49%
Responden pernah
melakukan Staking
Cryptrocurrency
30%
*jumlah responden yang menjawab,n = 617
Diantaranya, masih
melakukan mining
Cryptocurrency
sampai sekarang
*jumlah responden yang menjawab,n = 197
Cryptocurrency
yang digunakan
22%
12%
21%
39%
56%
67%
Lainnya
Litecoin
Shiba Inu
Dogecoin
Ethereum
Bitcoin
Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
Remarks
Sharing Vision
IT BusinessOutlook 2023
Seperti belitan kuantum,
kemajuan digital
demikian menakjubkan.
Pada saat yang sama,
risiko digital life style
juga melejit.
Online activities crossover, waktu online hampir setengah
dari responden melebihi 8 jam sehari.
Mobile banking mendominasi eChannel services,
penggunaannya 4 kali lipat dibanding seluruh channel lain
Bank Digital melejit , yakni saat ini sekitar 81 juta pelanggan, dan
segera akan melewati 100 juta
Uang elektronik dan QRIS juga mencatat perkembangan yang luar
biasa
Namun demikian, untuk seluruh layanan tersebut,
kehandalan layanan masih menjadi isu utama.
Terutama masih cukup banyak
saldo terpotong walaupun layanan tidak berhasil
Tidak seperti fintech dalam sistem pembayaran seperti uang
elektronik , Fintech pinjaman cenderung stagnan.
Digital Bank memilik chance besar untuk mengambil opportunity ini,
terutama dengan mengamati faktor-faktor yang menyebabkan
nasabah menjauhi Fintech pinjaman.
2021 2022
Masalah yang dialami
7% 12%
11%
12%
18%
17%
20% 32%
12%
12%
17%
32%
Teror oleh debt collector
Penagihan dilakukan kepada pihak selain
peminjam yang bersangkutan
Aplikasi/web tidak dapat/sulit diakses
Bunga tinggi
Fintech
Jumlah responden menjawab, n = 200
5%
6%
5%
2020 2021 2022
10% Responden telah memiliki Coin/Token/Wallet
Cryptocurrency,dan 32% diantaranyatelah menggunakan
Cryptocurrencysebagai alat transaksi.
Dilihatdari angka ini, cryptocurrencysecara umum sudah menjadi
bagian dari realitas kehidupan ekonomi masyarakatdi Indonesia.
Pemerintah diharapkan lebih serius dalam meregulasi dan menjaga
supremasi hukum pada sektor ini.
Volatilitas cryptocurrencymaupun banyaknyapenipuan
berkedok robottrading menjadi warning dan membutuhkan
perhatian khusus regulator maupun masyarakat.
9%
14%
14%
19%
20%
23%
32%
35%
Kegiatan sosial
Lainnya
Pembayaran jasa
Belanja di platform digital
Transaksi di Web3/Metaverse
Belanja Barang
Beli NFT
Mengisi/Top-up Balance…
Tujuan Transaksi menggunakan Cryptocurrency
10%
Responden memiliki
Coin/Token/ Wallet
Cryptocurrency
*jumlah responden yang menjawab, n = 6753
32%
Responden pernah
menggunakan
Cryptocurrency
sebagai alat transaksi
*jumlah responden yang menjawab, n = 678
*hanya ditanyakan kepada responden yang memiliki Coin/Token/ Wallet Cryptocurrency
Crypto
currency
Agar digital risk semakin tidak membesar
dengan melejitnya mobile & digital crossover
Pemerintah perlu meningkatkan regulasi dan
pengawasan serta layanan dasar digitalnya,
dengan cara yang lebih bijak, proaktif
dan antisipatif, salah satunya adalah
dengan meningkatkan IT
Governance, Data Governance
maupun perbaikan infrastruktur
dasar, misalnya adalah data dukcapil
Industri digital services perlu meningkatkan
security servicesnya dan manajemen resiko digital
terutama dengan investasi
yang cukup pada digital talent,
terutama digital security talent
dan Fraud Scientist talent
Perlu peningkatan awareness besar-besaran untuk para pengguna yang semakin
menuju the bottom of the pyramids, yang merupakan tugas seluruh elemen masyarakat.
Hal ini perlu mulai diajarkan sejak dari SD, SMP, SMA maupun Universitas juga.
Perlu terobosan inovatif khusus dalam people,
process maupun technology yang teruji dan
terbukti efektif untuk mengurangi berbagai kasus
social engineering dan hacking yang merugikan
bank dan nasabahnya.
1. Modus perubahan tarif transaksi,
pengguna diberikan link untuk login
2. Modus menggunakan kurir, nasabah disuruh install
apk , yang ternyata dapat memberikan akses ke
aplikasi perbankan nasabah
4. Modus memberikan
hadiah, nasabah diberi
arahan untuk
melakukan transaksi
agar mendapatkan
hadiah uang tunai
3. Modus akun palsu Bank di social
media
Social
Engineering
Hacking
THANK YOU
WELCOME
2022
2023
sharing_vision Sharing Vision Indonesia pt-sharing-vision-indonesia

More Related Content

Similar to eChannel, eCommerce, Fintech dan eLifestyle

Bank indonesia menavigasi sistem pembayaran nasional di era digital
Bank indonesia menavigasi sistem pembayaran nasional di era digitalBank indonesia menavigasi sistem pembayaran nasional di era digital
Bank indonesia menavigasi sistem pembayaran nasional di era digitalEra Wibowo
 
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"Kanaidi ken
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018Agus Ja'far Sodiq
 
Uang elektronik
Uang elektronikUang elektronik
Uang elektronikmysteak
 
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanMeningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanLestari Moerdijat
 
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabelTugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabelTheresia Magdalena
 
25571-Article Text-117237-1-10-20201106.pdf
25571-Article Text-117237-1-10-20201106.pdf25571-Article Text-117237-1-10-20201106.pdf
25571-Article Text-117237-1-10-20201106.pdfYosepMulyanap
 
Informasi Qris for Desa pay
Informasi Qris for Desa payInformasi Qris for Desa pay
Informasi Qris for Desa payTV Desa
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxYulisaLin
 
ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi Fachrul Nita
 
Muhamad rafi hadi 10514087 karya ilmiah_kw-4
Muhamad rafi hadi 10514087 karya ilmiah_kw-4Muhamad rafi hadi 10514087 karya ilmiah_kw-4
Muhamad rafi hadi 10514087 karya ilmiah_kw-4muhammad rafi hadi
 
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...Kanaidi ken
 
Company pt bimasakti multiwealth
Company pt bimasakti multiwealthCompany pt bimasakti multiwealth
Company pt bimasakti multiwealthpartnersejati
 
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiSia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiWulan Sari
 
Online Payment Indonesia | Sistem Pembayaran Online | Bisnis Online
Online Payment Indonesia | Sistem Pembayaran Online | Bisnis OnlineOnline Payment Indonesia | Sistem Pembayaran Online | Bisnis Online
Online Payment Indonesia | Sistem Pembayaran Online | Bisnis OnlineFOG communication
 
TUGAS MGT PERTAMA.pptx
TUGAS MGT PERTAMA.pptxTUGAS MGT PERTAMA.pptx
TUGAS MGT PERTAMA.pptxLatifaRania
 

Similar to eChannel, eCommerce, Fintech dan eLifestyle (20)

Bank indonesia menavigasi sistem pembayaran nasional di era digital
Bank indonesia menavigasi sistem pembayaran nasional di era digitalBank indonesia menavigasi sistem pembayaran nasional di era digital
Bank indonesia menavigasi sistem pembayaran nasional di era digital
 
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018
 
Uang elektronik
Uang elektronikUang elektronik
Uang elektronik
 
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanMeningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
 
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabelTugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
 
e-marketing strategi marketing umkm berbasis internet
e-marketing strategi marketing umkm berbasis internete-marketing strategi marketing umkm berbasis internet
e-marketing strategi marketing umkm berbasis internet
 
e-Commerce : Tren & Solusi
e-Commerce : Tren & Solusie-Commerce : Tren & Solusi
e-Commerce : Tren & Solusi
 
25571-Article Text-117237-1-10-20201106.pdf
25571-Article Text-117237-1-10-20201106.pdf25571-Article Text-117237-1-10-20201106.pdf
25571-Article Text-117237-1-10-20201106.pdf
 
Informasi Qris for Desa pay
Informasi Qris for Desa payInformasi Qris for Desa pay
Informasi Qris for Desa pay
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
 
akurat3009.pptx
akurat3009.pptxakurat3009.pptx
akurat3009.pptx
 
ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi
 
Muhamad rafi hadi 10514087 karya ilmiah_kw-4
Muhamad rafi hadi 10514087 karya ilmiah_kw-4Muhamad rafi hadi 10514087 karya ilmiah_kw-4
Muhamad rafi hadi 10514087 karya ilmiah_kw-4
 
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...
 
Company pt bimasakti multiwealth
Company pt bimasakti multiwealthCompany pt bimasakti multiwealth
Company pt bimasakti multiwealth
 
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiSia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptx
 
Online Payment Indonesia | Sistem Pembayaran Online | Bisnis Online
Online Payment Indonesia | Sistem Pembayaran Online | Bisnis OnlineOnline Payment Indonesia | Sistem Pembayaran Online | Bisnis Online
Online Payment Indonesia | Sistem Pembayaran Online | Bisnis Online
 
TUGAS MGT PERTAMA.pptx
TUGAS MGT PERTAMA.pptxTUGAS MGT PERTAMA.pptx
TUGAS MGT PERTAMA.pptx
 

eChannel, eCommerce, Fintech dan eLifestyle

  • 1. eChannel . eCommerce. Fintech. eLifestyle IT BUSINESS OUTLOOK 20 23 sharing_vision Sharing Vision Indonesia pt-sharing-vision-indonesia
  • 2. 2 Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision with Business, Professionals, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between (this document is v 1.1). Published on: Sharing VisionIT Business Outlook2023Event. Saturday, 7 January 202309.30 -10.50 wib (online) Document Name: Sharing VisionIT Business Outlook2023: eChannel, eCommerce,Fintech,eLifestyle Outlook Team: Ali Akbar S.T., M.T., CISA, TOGAF, CDSM –CEO Nur Islami Javad, S. Si,MM.,MBA , ITIL,CITPE, CICPE, CDSM,PRINCE2 –Chief DEF(Digital startup, Ecommerce & Fintech) Dicky WizanajaniRakhmatullah, S.T., M.P.Mat, CISA, CDSM, CICPE –Senior Data Scientists Frida Kurniasih S.T., ITIL, CDSM –Senior Consultant Azhar Hafizh Nasution –Expert Thaariqh Alfath–Designer Sharing VisionResearchTeam Expert Advisory: Dr. Ir. DimitriMahayana, M.Eng.,CISA.,ATD. –Lecturer, Institut TeknologiBandung Dr. Ir. Arry Akhmad Arman,MT., TOGAF. –Lecturer, InstitutTeknologiBandung info@sharingvision.com sharing_vision Sharing Vision Indonesia pt-sharing-vision-indonesia Indonesia Top IT Consulting 2015-2022 Top Digital Strategy - BRI Partner Award 2021 Publication: https://money.kompas.com/read/2022/12/23/063448726/digital-crossover-indonesia-masuki-era-perbankan-dalam-genggaman-di-2023 https://money.kompas.com/read/2023/01/06/113600226/fenomena-qris-digital-payment-dikuasai-pemain-nasional?page=2 etc Thankyou for 6.985 respondents from Indonesia. Mostly Gen Z, from occupation: Pelajar / Mahasiswa, Pegawai / Karyawan, Ibu Rumah Tangga, Pengusaha, Profesional (Dokter, Dosen, Pengacara, dll), BUMN, Pensiunan, Tenaga Pendidikan, Wiraswasta, BUMD, Belum / Tidak Bekerja, Freelance, Wira Usaha, Ojek Online, Tenaga Kesehatan, Asuransi, Konsultan, UMKM, Writer, Desainer,Intern, Penulis, Self Employed. Thankyou for all honorable participant 233 participant from Sabang to Merauke Participant: Bank Jatim, Bank Rakyat Indonesia, Bank Raya, Bank Raya Indonesia, Bank Sulselbar, BIM BANDUNG, BPJS Kesehatan, BRI, CV Tepas WijayaSimultan, Digiternak, FK Unaya, FSA, Heksa Solution, Hijra Bank, IAIN Bukittinggi, Ikatan DokterHewan Sapi Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Komunitas TSM, LapakTani,Mercu Buana, OJK, Paktukang, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT DIPANTARA INOVASI TEKNOLOGI, PT Jalin Pembayaran Nusantara, PT Mabrur Ghani, PT Miftah Export Indonesia, PT PLN (Persero), PT Pos Indonesia, PT Pos Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Rintis Sejahtera, PT Sharing Vision Indonesia, PT Smartfren Telecom, Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Telkom Indonesia, Tbk, PT Wide Technologies Indonesia, Sinergi-7, Startup Pasarternate, Telkom University, TK Az-zahra Behesty, Tokopedia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung , Universitas Gadjah Mada, Universitas HKBP Nommensen Medan, Universitas Indraprasta PGRI, Universitas Informatika & Bisnis Indonesia, Universitas Insan Pembangunan Indonesia, Universitas Jenderal Achmad Yani, Universitas Mercubuana, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Nasional Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Semarang, Universitas SumateraUt ara, Universitas Sutomo, Universitas Syiah Kuala, Wowrack Indonesia, Yayasan Ganesha Dian Husada, and many others. Thank you very much.
  • 5. 5 BROADBAND (5G & FTTH EVERY) mobile
  • 9. Seperti belitan kuantum, kemajuan digital demikian menakjubkan. Pada saat yang sama, risiko digital life style juga melejit. Online activities crossover, waktu online hampir setengah dari responden melebihi 8 jam sehari. Mobile banking mendominasi eChannel services, penggunaannya 4 kali lipat dibanding seluruh channel lain Bank Digital melejit , yakni saat ini sekitar 81 juta pelanggan, dan segera akan melewati 100 juta Uang elektronik dan QRIS juga mencatat perkembangan yang luar biasa Namun demikian, untuk seluruh layanan tersebut, kehandalan layanan masih menjadi isu utama. Terutama masih cukup banyak saldo terpotong walaupun layanan tidak berhasil
  • 10. Terdapat kurang lebih 81 Juta nasabah bank digital saat ini sharing_vision Sharing Vision Indonesia pt-sharing-vision-indonesia
  • 11. 11 Penipuan mengatasnamakan Bank semakin beragam dan berkembang. Hal ini menjadi hal yang serius untuk diperhatikan. 1. Modus perubahan tarif transaksi, pengguna diberikan link untuk login 2. Modus menggunakan kurir, nasabah disuruh install apk , yang ternyata dapat memberikan akses ke aplikasi perbankan nasabah 4. Modus memberikan hadiah, nasabah diberi arahan untuk melakukan transaksi agar mendapatkan hadiah uang tunai 3. Modus akun palsu Bank di social media
  • 12. Hasil Survey eChannel . eCommerce . Fintech. eLifestyle
  • 13. 13 Hampir setengah dari responden frekuensi aktivitas onlinenya meningkat selama tiga bulan terakhir. 45% responden menggunakan internet lebih dari 8 jam setiap hari. Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985 Apakah aktivitas online Anda meningkat dalam 3 bulan terakhir? Berapa lama rata-rata durasi menggunakan internet aktif setiap harinya (dalam jam)? 47% 40% 13% Ya Sama Saja Tidak Jumlah responden menjawab, n = 6979 1% 3%6% 7% 11% 10% 5% 14% 45% 1 2 3 4 5 6 7 8 >8 Jumlah responden menjawab, n = 5032
  • 14. 14 Seperti halnya belitan kuantum, sebagaimana masyarakat mulai lebih banyak berbelanja dan berkegiatan ekonomi secara online, kehidupan sehari-hari pun mulai didominasi kegiatan online. Bila kita bayangkan waktu rehat manusia normal dalam sehari adalah waktu untuk berbagai aktifitas lain adalah 8 jam 16 jam kehidupan netizen nampaknya mulai lebih dominan online daripada offline. Bila kita amati, kecenderunganini memang dari tahun ke tahun konsisten.
  • 15. 15 Secara umum penggunaan berbagai transaksi electronic channel untuk layanan perbankan meningkat luar biasa. Namun demikian, mobile banking semakin menjadi primadona. Responden yang menggunakan mobile banking lebih dari 10 kali per bulan meningkat lebih dari 50%. *hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan channel bank di atas 4% 8% 16% 26% 56% 2% 5% 15% 13% 21% 10% 12% 48% 19% 17% 59% 20% 19% 16% 4% 26% 54% 1% 25% 2% Datang ke Kantor Cabang SMS Banking ATM Internet Banking Mobile Banking > 10 kali per bulan 6-9 kali per bulan 2-5 kali per bulan Kurang dari/ setidaknya 1 kali per bulan Tidak Pernah 2021 2022 2% 4% 5% 8% 10% 16% 14% 26% 34% 56% Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 16. 16 2020 2021 Penggunaan mobile banking jauh lebih tinggi dari total penggunaan seluruh channel lain. Seolah-olah kita bisa mengatakan, kita memasuki era di mana banking ada dalam genggaman. *hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan channel bank di atas 2022 76% 81% 81% 82% 82% 85% Mutasi Rekening Cek Saldo Pembayaran Tagihan Transfer antar bank Transfer antar rekening (sesama bank) Pembelian Pulsa, eMoney atau voucher-voucher lain Mobile Banking Internet Banking SMS Banking ATM Datang ke cabang bank 69% 79% 85% 68% 82% 66% 82% 65% 81% 68% 81% 53% 61% 76% Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 17. 17 Keluhan utama untuk layanan eChannel adalah layanan down. Namun hal lain yang perlu diperhatikan adalah cukup banyaknya keluhan terkait saldo yang terpotong ketika proses tidak berhasil bahkan ketika tidak melakukan transaksi. 3% 5% 6% 15% 78% Lainnya Tidak melakukan transaksi tapi saldo terpotong Transaksi/ pembayaran yang sama terjadi dua kali Proses tidak berhasil namun saldo terpotong Layanan/Sistem down 2021 2022 76% 78% 13% 15% 7% 6% 6% 5% 11% 3% *jumlah responden yang menjawab, n = 6963 Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 18. 18 39% responden pernah membuka rekening di digital bank atau membuka rekening secara online. Bila netizen di Indonesia kira2 adalah 210 juta orang, artinya kira-kira 80 juta masyarakat Indonesia pernah membuka digital bank. Lebih lanjut dilihat dari gaung digital bank, kami memperkirakan jumlah ini akan menembus 100 juta orang pada 2023. 39% 61% Tidak Pernah *Jumlah responden yang menjawab, n = 6953 22% 25% 39% 2020 2021 2022 Pernah membuka rekening digital bank Pernah Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 19. 19 *hanya ditanyakan kepada responden yangmenggunakan fullonlinebank/ digital banking 3% 1% 3% 7% 11% 45% Lainnya Rekening dihack Tidak melakukan transaksi tapi saldo berkurang/ada transaksi Transaksi tidak berhasil namun saldo berkurang Kesulitan menghubungi customer service Sistem Error/tidak dapat diakses 2022 2021 44% 45% 13% 11% 7% 7% 5% 3% 6% 3% 3% 1% Keluhan utama pada penggunaan layanan digital banking adalah layanan tidak dapat diakses/error. Setelah itu kesulitan mengubungi customer service menjadi keluhan yang paling banyak kedua untuk layanan digital banking. Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 20. 20 5% Responden melakukanpendaftaran aplikasi kartu kredit secara online 5% 95% Pernah Tidak Pernah Jumlah responden menjawab, n = 6895 3,0% 3,3% 5,0% 2020 2021 2022 Pernah melakukan pendaftaran aplikasi kartu kredit secara online Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 21. 21 93% Responden telah menggunakan uang elektronik. Di antara pengguna uang elektronik, Gopay, Shopee Pay dan OVO tetap sebagai top three. 2% 1% 1% 6% 16% 25% 32% 39% 59% 61% 81% Lainnya iSaku JakCard Brizzi LinkAja Flazz BCA eMoney Mandiri Dana OVO ShopeePay GoPay 2% 1% 1% 1% 1% 7% 6% 16% 16% 18% 25% 19% 32% 38% 39% 63% 59% 55% 61% 75% 81% 2021 2022 93 % 7% Menggunakan Tidak menggunakan Jumlah responden menjawab, n = 6911 *hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang elektronik Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 22. 22 Penggunaanuang elektronik Alasan Penggunaan uang elektronik Penggunaan uang elektronik 4% 31% 47% 53% 75% 80% Lainnya Aman Tidak perlu datang ke bank Promo Efisien secara waktu Simple 2% 25% 33% 39% 42% 48% 50% 51% 62% 66% 74% Lainnya Pembayaran utilitas (PLN, PDAM, dll) Pembayaran transportasi umum Pembayaran tiket parkir Pembayaran di minimarket Pembayaran tol Pembelian pulsa Pembayaran di restauran/ cafe Pembayaran e-commerce Pembayaran transportasi online Pembelian delivery makanan *hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang elektronik Jumlah responden menjawab, n = 6380 Jumlah responden menjawab, n = 6397 Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 23. 23 Top-up uang elektronik terbanyak dilakukan melalui mobile banking (86%). Cara top up fisik seperti di mini market maupun melalui driver turun signifikan. 1% 1% 1% 2% 11% 18% 19% 86% Lainnya Melalui loket PPOB SMS Banking Melalui Driver Internet Banking ATM Top up di minimarket Mobile Banking *hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang elektronik Jumlah responden menjawab, n = 6349 Cara Top Up 0% 1% 1% 1% 7% 2% 10% 11% 25% 18% 27% 19% 79% 86% 2021 2022 Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 24. 24 Terjadi kenaikan signifikan proporsi responden yang lakukan top up di atas Rp. 300.000,-. Nampaknya hal ini menggambarkan masyarakat netizen di Indonesia semakin berperilaku less-cash di mana uang elektronik menjadi salah satu kuda hitam layanannya. *hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang elektronik 14% 12% 29% 18% 19% 38% < Rp 25.000,- Rp 25.000 – Rp 50.000,- Rp 50.001 – Rp 100.000 Rp 100.001 – Rp 150.000 Rp 150.001 – Rp 300.000 > Rp 300.000 Nominal Top Up 2021 2022 2% 14% 17% 12% 34% 29% 19% 18% 15% 19% 12% 38% Jumlah responden menjawab, n = 6352 Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 25. 25 Responden yang melakukan top up sangat sering (beberapa kali dalam seminggu), maupun sering (kurang lebih sekali dalam seminggu) naik signifikan. Ini nampaknya menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu less cash dan menguatnya uang elektronik. *hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang elektronik Frekuensi Top Up 2021 2022 20% 24% 30% 21% 33% 39% 13% 16% 16% 39% 21% 24% Sangat Sering (beberapa kali dalam seminggu) Sering (kurang lebih 1 kali seminggu) Jarang (kurang lebih 1 kali sebulan) Sangat jarang Hanya mengisi jika akan menggunakan Jumlah responden menjawab, n = 6403 Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 26. 26 Hampir 40% tidak bisa mengakses aplikasi. Namun yang sangat mengkhawatirkan adalah telah top up namun saldo tidak bertambah maupun nominal saldo berkurang walaupun tidak bertransaksi. Hal ini menyangkut hak paling dasar dari pengguna uang elektronik. *hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan uang elektronik 3% 5% 14% 23% 39% Lainnya Nominal saldo berkurang tanpa digunakan untuk transaksi Telah Top Up tapi saldo tidak bertambah Kartu eMoney tidak terdeteksi Aplikasi tidak bisa digunakan/ diakses 2021 2022 48% 39% 14% 23% 13% 14% 5% 5% 18% 3% Jumlah responden menjawab, n = 4382 Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 27. 27 81% responden pernah bertransaksimenggunakan QR Code. 89% nya pernah menggunakanQRIS. Selamat bagi Pemerintah melalui Bank Indonesia dengan inisiatif QRIS yang sejauh ini sangat sukses dan membantu melawan keganasan pandemic Covid 19. 78% 80% 81% 2020 2021 2022 Pengguna QR Code 1% 12% 46% 69% 89% Lainnya Paytren LinkAja OVO GoPay QRIS 2020 2021 Jumlah responden menjawab, n= 5610 Jumlah responden menjawab, n= 6894 81% 19% Responden pernah menggunakan layanan pembayaran melalui QR Code 2022 89% 63,7% 70,2% 69% 55,9% 56,7% 46% 8,7% 11,2% 12% 0,5% 0,2% 1% Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 28. 28 80% dari responden yang pernah menggunakan QR Code, pernah melakukan transaksi QR Code di kafe/restoran Tempat Penggunaan QR Code 2020 3% 10% 49% 49% 58% 68% 80% Lainnya Pasar tradisional Pedagang kaki lima / warung-warung pinggir jalan Tempat hiburan/ rekreasi (seperti bioskop, game master, dll) Supermarket/ Mall Mini market Cafe/ restaurant 2021 2022 Jumlah responden menjawab, n= 5610 62% 70% 80% 36% 39% 68% 30% 34% 58% 26% 30% 49% 24% 18% 49% 3% 2% 10% 3% Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 29. 29 2021 2020 Sharing Vision membuat grafik seperti ini setelah pidato RI-1 2017 bahwa Indonesia semakin bergeser online. Mall- mall yang cenderung sepi bukan berarti ekonomi melemah. Hasil survey saat itu mengkonfirmasi pernyataan Presiden RI. Dan semakin hari hal ini semakin terjadi. Sebagai contoh groceries. Dahulu persentase groceries amat kecil, jauh di bawah 5% , namun saat ini sudah 26% lebih suka melakukannya online. 17% 21% 26% 34% 45% 59% 61% 63% 76% 90% 91% 83% 79% 74% 66% 55% 41% 39% 37% 24% 10% 9% Laptop/computer Handphone Groceries /keperluan sehari-hari Alat elektronik rumah tangga Fashion & mode Makanan & minuman Kosmetik & alat kecantikan/perawatan badan Buku, hobi & koleksi Tiket bioskop, tiket wisata Tiket pesawat, tiket kereta api, hotel Pulsa (data & komunikasi) Online Offline/langsung datang ke toko fisik 2017 2019 2022 12% 17% 16% 21% 3% 26% 6% 34% 22% 45% 33% 59% 24% 61% 32% 63% 28% 76% 90% 90% 60% 91% Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 30. 30 93% responden memilih berbelanja online di marketplace. Namun demikian jasa delivery online maupun social media shopping memiliki signifikansi yang tinggi. Social shopping nampaknya cenderung turun. 2% 2% 4% 10% 14% 14% 16% 72% 93% Lainnya Line Facebook Whatsapp Tiktok Instagram Website toko online Jasa Layanan Delivery Online Marketplace 2020 2021 2022 1% 2% 5% 2% 4% 4% 14% 10% 14% 32% 14% 30% 16% 72% 72% 94% 92% 93% Tempat untuk berbelanja online Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 31. 31 5% 2% 3% 7% 8% 10% 17% 38% 65% 71% 78% Lainnya JD.id Blibli Bukalapak Tiket.com Lazada Traveloka Grab (GrabFood, Grabmart, dll) Tokopedia Gojek (GoFood, GoShop, dll) Shopee Shopee, Gojek, Tokopedia, Grab bersaing ketat sebagai marketplace/online delivery favorit. Beberapa yang lain seperti Traveloka dan Tiket sangat kuat dalam online travel. Jumlah responden menjawab, n = 6894 2020 2021 2022 Marketplace/onlinedelivery favorit untuk berbelanja online 79% 78% 78% 68% 71% 59% 65% 49% 38% 16% 17% 12% 10% 6% 8% 12% 7% 4% 2% 3% 4% 2% 5% Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 32. 32 Masih cukup banyak keluhan saat belanja online yang perlu mendapat perhatian regulator maupun player untuk ditindaklanjuti. 2020 2021 2022 Keluhan saat berbelanja online 2% 5% 13% 19% 30% 31% 69% Lainnya Saldo eMoney/ eWallet berkurang tanpa melakukan transaksi Pembayaran telah dilakukan tetapi tidak terdeteksi/ terkonfirmasi Jumlah barang yang diterima kurang Pembayaran sudah dilakukan, tetapi barang ternyata tidak tersedia Barang rusak/ salah tetapi tidak dapat dikembalikan Barang yang diperoleh tidak sesuai dengan spesifikasi/ tampilan di situs 5% 5% 16% 19% 17% 13% 28% 30% 34% 31% 67% 58% 69% 2% Jumlah responden menjawab, n= 6155 Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 33. 33 7% 16% 20% 19% 38% 23% respondenberbelanjamelalui social media lebih dari 2 kali sebulan. 2021 2022 28% 38% 27% 19% 22% 20% 17% 16% 7% 7% Tidak Pernah Sangat Jarang Jarang (± 1 kali sebulan) Sering (2-5 kali sebulan) Sangat Sering (>5 kali sebulan) Jumlah responden menjawab, n= 6890 Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 34. 34 Alasan utama berbelanja di social media karena barang lebih beragam, lebih banyak promo dan karena barang yang hanya dijual di social media. 2021 2022 Alasan berbelanja online di social media 3% 7% 14% 17% 26% 33% 35% 37% 37% Lainnya Kualitas barang terjamin Bisa CoD Bisa customize Lebih murah Lebih mudah Barang hanya dijual melalui social media Lebih banyak promo Barang lebih beragam Jumlah responden menjawab, n= 3853 23% 37% 17% 37% 35% 35% 18% 33% 18% 26% 15% 17% 8% 14% 6% 7% 4% 3% *hanya ditanyakan kepada responden yang pernah berbelanja di social media Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 35. 35 Pengalaman tidak menyenangkan ketika belanja online di social media proporsinyasangat tinggi. Ada indikasi bahwa penipuan lewat sosial media melewati social shopping ini meningkat. Perlu ada pengetatan dari sisi regulasi maupun penegakan hukumuntuk menjaga keberlangsungan social shopping dan orang-orangyang ekonominyatergantung pada social shopping. Jumlah responden menjawab, = 4301 Pengalaman tidak menyenangkan berbelanja di sosmed 1% 8% 12% 17% 19% 20% 27% 35% Lainnya Sudah transfer tapi barang tidak dikirim Barang yang diperoleh ternyata palsu/ tidak original Penjual susah dihubungi Penjual online ternyata penipu Ketika mau membeli barang sudah "sold out" Pengiriman lama Barang yang dikirim tidak sesuai gambar di sosmed 2021 2022 29% 35% 22% 27% 22% 20% 18% 19% 22% 17% 11% 12% 8% 8% 2% 1% *hanya ditanyakan kepada responden yang pernah berbelanja di social media Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 36. 36 61% Responden menggunakan uang elektronik/eWallet milik marketplace untuk berbelanja online. Pembayaran yang digunakan untuk belanja online 2020 2021 2022 Jumlah responden menjawab, n= 6897 56% 61% 66% 52% 45% 50% 25% 25% 11% 13% 30% 13% 14% 7% 3% 4% 0,4% 1% 0,1% 1% 4% 7% 13% 13% 25% 50% 52% 61% Lainnya Melalui layanan fintech credit loan (seperti kredivo, akulaku, dll) Menggunakan fitur Paylater Melalui minimarket Kartu Kredit / Debit Online Transfer via ATM COD (Cash on Delivery) Transfer ke rekening bank melalui SMS/Mobile Banking atau Internet Banking Transfer via Virtual Account Melalui eMoney atau eWallet milik marketplace (seperti shopeepay, dana, OVO, dll) Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 37. 37 5% responden menggunakan pinjaman online. Angka ini cenderung stagnan. Berita negatif tentang pinjol nampaknya menahan laju perkembangan pinjol. Ada kemungkinan pinjol akan didisrupsi oleh layanan pinjaman digital bank. 8,2% 0,6% 1,2% 1,5% 3,2% 3,8% 4,7% 5,6% 6,2% 7,0% 7,3% 8,5% 9,4% 10,0% 11,4% 34,9% 39,9% Lainnya Pinang by Bank Raya Crowdo Taralite AwanTunai Uangteman Flexi cash by Jenius Cicil Danamas Modalku Koinworks Amartha Danacepat Akseleran Investree Akulaku Kredivo Pengguna pinjaman online 2021 2022 5% 95% Ya Tidak 5% 6% 5% 2020 2021 2022 35,8% 39,9% 29,3% 34,9% 8,9% 11,4% 7,3% 10% 9,8% 9,4% 12,2% 8,5% 10,6% 7,3% 8,9% 7,0% 8,1% 6,2% 17,9% 5,6% 4,7% 4,1% 3,8% 1,6% 3,2% 0,8% 1,5% 0,8% 1,2% 0,6% 18,7% 8,2% Jumlah responden menjawab, n = 6333 Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 38. 38 29% responden menyatakan proses pengajuan pinjaman melibatkan proses verifikasi. 71% lainnya hanya menggunakan kartu penduduk dan kartu keluarga.Sementara itu masalah yang dialami utama yaitu bungayang tinggi. Namun perlu diperhatikan bahwa penagihan dilakukan kepada pihak lain dan teror oleh debt collector menjadi masalah yang meningkat. 71% 29% Tidak, hanya perlu menggunakan foto KTP dan KK Ya, ada proses verifikasi Jumlah responden menjawab, n = 200 Proses Verifikasi Saat Pengajuan 2021 2022 Masalah yang dialami 7% 12% 11% 12% 18% 17% 20% 32% 12% 12% 17% 32% Teror oleh debt collector Penagihan dilakukan kepada pihak selain peminjam yang bersangkutan Aplikasi/web tidak dapat/sulit diakses Bunga tinggi Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 39. 39 Jumlah responden menjawab, n = 1676 3,5% Respondenmenggunakan layananfintech untuk investasi. 3,5% Responden pernah menggunakan layananfintech untuk investasi (dan lain-lain) Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 40. 40 Lebih dari separuh responden(58%) mengetahui keberadaan regulator OJK/BI yang mengatur Fintech di Indonesia 58% 42% Ya Tahu Tidak Tahu Jumlah responden menjawab, n = 660 46% 53% 58% 2020 2021 2022 69% 31% Ya Tidak Apakah status fintech yang terdaftar dan diawasi oleh OJK/BI menjadi salah satu pertimbangan penting bagi Anda untuk menggunakan layanan Fintech tersebut? Mengetahui regulasi OJK Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 41. 41 10% Responden telah memiliki Coin/Token/Wallet Cryptocurrency,dan 32% diantaranya telah menggunakanCryptocurrencysebagai alat transaksi. Dilihat dari angkaini, cryptocurrencysecara umum sudah menjadi bagian dari realitas kehidupan ekonomimasyarakat di Indonesia. Pemerintah diharapkan lebih serius dalam meregulasi dan menjaga supremasi hukumpada sektor ini. 10% Responden memiliki Coin/Token/ Wallet Cryptocurrency *jumlah responden yang menjawab, n = 6753 32% Responden pernah menggunakan Cryptocurrency sebagai alat transaksi *jumlah responden yang menjawab,n = 678 *hanya ditanyakan kepada responden yangmemiliki Coin/Token/ Wallet Cryptocurrency 9% 14% 14% 19% 20% 23% 32% 35% Kegiatan sosial Lainnya Pembayaran jasa Belanja di platform digital Transaksi di Web3/Metaverse Belanja Barang Beli NFT Mengisi/Top-up Balance aplikasi/platform Tujuan Transaksi menggunakan Cryptocurrency
  • 42. 42 69% Responden pernahmelakukan trading/spot/futuresCryptocurrency,32%responden pernah melakukan mining Cryptocurrency,dan Bitcoin masih menjadi cryptocurrencyyang paling banyak digunakan (67%).Jika dilihat dari jumlah responden total, jumlah ini kira-kiraadalah 6 hingga 7 %. Artinya diestimasikan sekitar 12 sampai 14 juta masyarakat netizen di Indoensia pernah melakukan trading/spot/futurescryptocurrency.Dan jutaan orang melakukan mining cryptocurrency sampai saat ini (di sisi lain rata-rata hasil mining drop pasca ETH merge 15 September 2022). Responden pernah melakukan trading/spot/futures Cryptrocurrency 69% *hanya ditanyakan kepada responden yangmemiliki Coin/Token/ Wallet Cryptocurrency *jumlah responden yang menjawab,n = 622 Responden melakukan mining Cryptocurrency 32% *jumlah responden yang menjawab,n = 620 49% Responden pernah melakukan Staking Cryptrocurrency 30% *jumlah responden yang menjawab,n = 617 Diantaranya, masih melakukan mining Cryptocurrency sampai sekarang *jumlah responden yang menjawab,n = 197 Cryptocurrency yang digunakan 22% 12% 21% 39% 56% 67% Lainnya Litecoin Shiba Inu Dogecoin Ethereum Bitcoin Sumber: Sharing Vision Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2022, N = 6985
  • 44. Seperti belitan kuantum, kemajuan digital demikian menakjubkan. Pada saat yang sama, risiko digital life style juga melejit. Online activities crossover, waktu online hampir setengah dari responden melebihi 8 jam sehari. Mobile banking mendominasi eChannel services, penggunaannya 4 kali lipat dibanding seluruh channel lain Bank Digital melejit , yakni saat ini sekitar 81 juta pelanggan, dan segera akan melewati 100 juta Uang elektronik dan QRIS juga mencatat perkembangan yang luar biasa Namun demikian, untuk seluruh layanan tersebut, kehandalan layanan masih menjadi isu utama. Terutama masih cukup banyak saldo terpotong walaupun layanan tidak berhasil
  • 45. Tidak seperti fintech dalam sistem pembayaran seperti uang elektronik , Fintech pinjaman cenderung stagnan. Digital Bank memilik chance besar untuk mengambil opportunity ini, terutama dengan mengamati faktor-faktor yang menyebabkan nasabah menjauhi Fintech pinjaman. 2021 2022 Masalah yang dialami 7% 12% 11% 12% 18% 17% 20% 32% 12% 12% 17% 32% Teror oleh debt collector Penagihan dilakukan kepada pihak selain peminjam yang bersangkutan Aplikasi/web tidak dapat/sulit diakses Bunga tinggi Fintech Jumlah responden menjawab, n = 200 5% 6% 5% 2020 2021 2022
  • 46. 10% Responden telah memiliki Coin/Token/Wallet Cryptocurrency,dan 32% diantaranyatelah menggunakan Cryptocurrencysebagai alat transaksi. Dilihatdari angka ini, cryptocurrencysecara umum sudah menjadi bagian dari realitas kehidupan ekonomi masyarakatdi Indonesia. Pemerintah diharapkan lebih serius dalam meregulasi dan menjaga supremasi hukum pada sektor ini. Volatilitas cryptocurrencymaupun banyaknyapenipuan berkedok robottrading menjadi warning dan membutuhkan perhatian khusus regulator maupun masyarakat. 9% 14% 14% 19% 20% 23% 32% 35% Kegiatan sosial Lainnya Pembayaran jasa Belanja di platform digital Transaksi di Web3/Metaverse Belanja Barang Beli NFT Mengisi/Top-up Balance… Tujuan Transaksi menggunakan Cryptocurrency 10% Responden memiliki Coin/Token/ Wallet Cryptocurrency *jumlah responden yang menjawab, n = 6753 32% Responden pernah menggunakan Cryptocurrency sebagai alat transaksi *jumlah responden yang menjawab, n = 678 *hanya ditanyakan kepada responden yang memiliki Coin/Token/ Wallet Cryptocurrency Crypto currency
  • 47. Agar digital risk semakin tidak membesar dengan melejitnya mobile & digital crossover Pemerintah perlu meningkatkan regulasi dan pengawasan serta layanan dasar digitalnya, dengan cara yang lebih bijak, proaktif dan antisipatif, salah satunya adalah dengan meningkatkan IT Governance, Data Governance maupun perbaikan infrastruktur dasar, misalnya adalah data dukcapil Industri digital services perlu meningkatkan security servicesnya dan manajemen resiko digital terutama dengan investasi yang cukup pada digital talent, terutama digital security talent dan Fraud Scientist talent Perlu peningkatan awareness besar-besaran untuk para pengguna yang semakin menuju the bottom of the pyramids, yang merupakan tugas seluruh elemen masyarakat. Hal ini perlu mulai diajarkan sejak dari SD, SMP, SMA maupun Universitas juga.
  • 48. Perlu terobosan inovatif khusus dalam people, process maupun technology yang teruji dan terbukti efektif untuk mengurangi berbagai kasus social engineering dan hacking yang merugikan bank dan nasabahnya. 1. Modus perubahan tarif transaksi, pengguna diberikan link untuk login 2. Modus menggunakan kurir, nasabah disuruh install apk , yang ternyata dapat memberikan akses ke aplikasi perbankan nasabah 4. Modus memberikan hadiah, nasabah diberi arahan untuk melakukan transaksi agar mendapatkan hadiah uang tunai 3. Modus akun palsu Bank di social media Social Engineering Hacking
  • 49. THANK YOU WELCOME 2022 2023 sharing_vision Sharing Vision Indonesia pt-sharing-vision-indonesia