SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Teknologi Lingkungan II
Primary Treatment
Filtrasi dan Flotasi
KELOMPOK 4 KA01 2013
1
Anggota
Ahmad Fakih Budiarto (1513001)
Kurnia Amanda (1513009)
Nadya Nanda Islami (1513010)
Lestari Cahyati (1513006)2
1
3
4
5 Dika Kustiani (1513022)
2
Outline
 Pengertian filtrasi
 Faktor-factor yang mempengaruhi filtrasi
 Macam-macam peralatan filtrasi
 Tipe filter berdasarkan kapasitas produk air yang terolah
3
 Pengertian Flotasi
 Faktor-factor yang mempengaruhi flotasi
 Langkah-langkah flotasi
 Macam fase flotasi
 Jenis-jenis flotasi
 Syarat-syarat flotasi
 Mekanisme flotasi
 Flotasi Mineral
 Reagen Flotasi
 Fungsi sel flotasi
Pengertian Fltrasi
dan Faktor yang mempengaruhinya
Proses pemisahan partikel padat dari campuran fluida (mis: fasa cair)
dengan driving force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa
cair melalui lubang kecil dari suatu screen atau cloth.
4
Tipe padatan
Kecepatan linear
yang melewati
luasan filter
Viskositas larutan
Pressure drop
Komposisi padatan
dan cairan dalam
campuran
Faktor yang
mempengaruhi filtrasi
Macam-macam Peralatan filtrasi
gambar
Leaf filter
Bed filter
Gambarrrr
Rotary drum filter
gambar
Plate and frame filter
gambar
5
Tipe Filter bedasarkan kapasitas produk air
yang terolah
Filter pasir cepat atau rapid sand filter adalah filter yang mempunyai kecepatan
filtrasi cepat, berkisar 4 hingga 21 m/jam. Filter ini selalu didahului dengan proses
koagulasi – flokulasi dan pengendapan untuk memisahkan padatan tersuspensi.
Jika kekeruhan pada influen filter pasir cepat berkisar 5 – 10 NTU
maka efisiensi penurunan kekeruhannya dapat mencapai 90 – 98%.
1. Filter Pasir Cepat
6
Kategori filter pasir cepat
Bedasarkan
control
kecepatan
Berdasarkan
Arah
aliran
Berdasarkan
System
pengaliran
7
• Constant rate
• Declining
rate/ constant
head
• Filter aliran down flow
(ke bawah)
• Filter aliran upflow
(ke atas)
• Filter aliran horizontal
• Filter dengan
aliran secara
grafitasi
(gravity filter)
• Filter dengan
aliran
bertekanan
(pressure
filter)
Tipe Filter bedasarkan kapasitas produk air
yang terolah
Filter pasir lambat atau slow sand filter adalah filter yang mempunyai
kecepatan filtrasi lambat, yaitu sekitar 0,1 hingga 0,4 m/jam.
Kecepatan yang lebih lambat ini disebabkan ukuran Media pasir lebih kecil
(effective size = 0,15 – 0,35 mm). Filter pasir lambat merupakan
system filtrasi yang pertama kali digunakan untuk pengolahan air,
dimana sistem ini dikembangkan sejak Tahun 1800 SM.
Prasedimantasi dilakukan pada air baku mendahului proses filtrasi
2. Filter Pasir lambat
8
Pengertian Flotasi
Flotation (flotasi) berasal dari kata float yang berarti mengapung atau mengambang.
Flotalasi dapat diartikan sebagai suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya
pada suatu cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan
dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap
berada fasa air sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan terikat
pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan
membentuk buih yang kemudian dapat dipisahkan dari cairan tersebut.
9
Pengertian Flotasi secara singkat
10
Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi kimia fisika untuk memisahkan
mineral berharga dari yang tidak berharga, dengan mendasarkan atas sifat
permukaan mineral yaitu senang tidaknya terhadap udara.
Faktor-factor yang mempengaruhi flotasi
11
1. Ukuran Partikel
2. pH larutan
3. Surfaktan
4. Penambahan reagen kimia
5. Ketebalan lapisan buih
Faktor-factor yang mempengaruhi flotasi
12
6. Ukuran gelembung udara
7. Laju udara
8. Bahan kimia lainnya misalnya koagulan
Langkah-langkah flotasi
13
1. Liberasi, analisis pendahuluan
2. conditioning
3. Proses flotasi
Macam-macam fase flotasi
• Description of the contents
• Description of the contents
• Description of the contents
• Description of the contents
• Description of the contents
• Description of the contents
Fase cair
(sebagai media)
Fase gas
(gelembung udara)
Fase padat
(yg terkandung dlm
cairan)
14
Jenis-jenis flotasi
15
1. Aerasi pada tekanan atmosfer (air flotation)
2. Dissolved air flotation (DAF)
3. Vakum flotasi
Syarat-syarat flotasi
16
1. Mempunyai penerima dan pengeluaran konsentrat
2. Dapat menghasilkan atau ada aliran udara yang dapat dimasukan ke dalam
system tersebut
3. Feed harus dalam bentuk sludge atau bubur
Mekanisme flotasi
17
1. Kimia
2. Fisika
Pemisahan menggunakan cara kimia
biasanya menghilangkan partikel-
partikel yang sulit untuk diendapkan
atau tidak mudah mengendap.
Sehingga dengan adanya
penambahan bahan kimia tertentu
yang diperlukan maka partikel yang
tidak mudah diendapkan menjadi
mudah diendapan. Sebagai contoh
penyisihkan bahan-bahan organik
beracun seperti fenol dan sianida
pada konsentrasi yang rendah dapat
dilakukan dengan
mengoksidasikannya dengan klor
(Cl2), kalsium permanganate, dan
lain-lain.
Pengambilan bahan-bahan yang
tersuspensi berukuran besar dan
bahan yang mudah mengendap
atau bahan yang dapat terapung
terlebih dahulu disingkirkan atau
dibuang. Cara yang paling efisien
untuk menyisihkan bahan yang
tersuspensi berukuran besar
dengan cara pengendapan.
Sedangkan bahan yang
tersuspensi dapat mengendap
dapat dipisahkan dengan cara
pengendapan.
Flotasi mineral
18
FLOTASI MINERAL
Mineral logam
Mineral non
logam
Reagen flotasi
19
Agar proses flotasi dapat berlangsung maka diperlukan reagen flotasi.
Penggunaan reagen flotasi ini tidak dimaksudkan untuk mengubah sifat –
sifat kimia dari partikel tersebut tetapi hanya mengubah sifat permukaan
dengan menyerap ( adsorsi) reagen flotasi tersebut. Keberhasilan
pemisahan mineral secara flotasi ditentukan oleh ketepatan penentuan
reagen kimia yang digunakan. Secara garis besarnya reagen yang
digunakan dibagi menjadi tiga
kolektor
modifier
frother
Kolektor
20
Kolektor adalah senyawa organic yang ditambahkan kedalam pulp untuk
mengubah permukaan mineral dari hidropilik menjadi hidropobik dengan proses
penyerapan (adsorbsi). Klasifikasi dari kolektor berdasarkan sifat ionnya, yaitu
kationik dan anionic umumnya kolektor dari golongan ini dipakai pada pekerjaan
flotasi sulfide. Tetapi ini juga memungkinkan dipakai dalam pekerjaan flotasi mineral
non sulfida . sedangkan kolektor kationic untuk flotasi non sulfide. Dalam
pemakaian harus diperhatikan mengenai jumlah kolektor. Kolektor yang digunakan
bila digunakan terlalu sedikit tidak dapat mengapungkan mineral secara selektif,
sedangkan bila terlalu banyak akan menghasilkan flotasi yang tidak terlalu baik.
Contoh Kolektor : Xanthate
Modifier
21
Modifier adalah reagen kimia yang diperlukan dalam proses flotasi untuk
mengintensifkan selektifitas dari pekerjaan kolektor. Efek yang umum
dihasilkan adalah menaikaan dan menurunkan hidropobisitas dari suatu
permukaan partikel tertentu. Jenis modifier ini adalah PH regulator
(pengatur pH), activator, depresan dan dispersan.
Frother
22
Frother (pembuih) akan terkonsentrasi pada antar muka
udara dan air. Kehadiran froter pada fasa cair pada larutan
reagen kimia yang dipakai dalam flotasi untuk membentuk
buih atau busa. Reagen ini mempunyai permukaan yang
aktif dan biasanya pada flotasi berguna untuk
meningkatkan gelembung udara dan menolong supaya
gelembung menyebar. Ini berarti memperbaiki kondisi
penempelan partikel mineral dan menaikaan stabilitas
busa.
Fungsi sel flotasi
untuk menerima pulp dan dilakukan proses
flotasi. Jenis sel mendasarkan atas
pemasukan udara
23
Macam-macam sel flotasi
24
1. Agnitation Cell
4. Cascade Cell
5. Vacum and Pressure Cell
3. Pneumatic Cell
2. Sub Aeration Cell
25
26
KELOMPOK 4 KA01 2013
Terima Kasih
27

More Related Content

What's hot

9. teknologi-surfaktan
9. teknologi-surfaktan9. teknologi-surfaktan
9. teknologi-surfaktan
Angelia Putri
 
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalatePolimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Akhmad Kautsar
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
Fransiska Puteri
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
Iffa M.Nisa
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
Panji Wijaksono
 

What's hot (20)

9. teknologi-surfaktan
9. teknologi-surfaktan9. teknologi-surfaktan
9. teknologi-surfaktan
 
Sifat Fisis Larutan
Sifat Fisis LarutanSifat Fisis Larutan
Sifat Fisis Larutan
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalatePolimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merah
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
kimia air
kimia airkimia air
kimia air
 
3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Kromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cairKromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cair
 
Difusivitas Integral
Difusivitas IntegralDifusivitas Integral
Difusivitas Integral
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Tabulasi kation
Tabulasi kationTabulasi kation
Tabulasi kation
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 

Similar to Filtrasi dan flotasi

Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
thiarramadhan
 

Similar to Filtrasi dan flotasi (20)

Tugas TPL01_Kelompok 4_Slude Dewatering.pptx
Tugas TPL01_Kelompok 4_Slude Dewatering.pptxTugas TPL01_Kelompok 4_Slude Dewatering.pptx
Tugas TPL01_Kelompok 4_Slude Dewatering.pptx
 
PPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptxPPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptx
 
Makalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasiMakalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasi
 
13922695.ppt
13922695.ppt13922695.ppt
13922695.ppt
 
Flotasi
FlotasiFlotasi
Flotasi
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
 
Filtrasi d
Filtrasi dFiltrasi d
Filtrasi d
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
 
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Koagulasi dan-flokulasi1-131112073350-phpapp01
Koagulasi dan-flokulasi1-131112073350-phpapp01Koagulasi dan-flokulasi1-131112073350-phpapp01
Koagulasi dan-flokulasi1-131112073350-phpapp01
 
Adsorben makalah
Adsorben makalahAdsorben makalah
Adsorben makalah
 
Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Tertiary Treatment
Tertiary TreatmentTertiary Treatment
Tertiary Treatment
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
Metode pemisahan standar
Metode pemisahan standarMetode pemisahan standar
Metode pemisahan standar
 
Rotary Drum Filter
Rotary Drum FilterRotary Drum Filter
Rotary Drum Filter
 
WWTP
WWTPWWTP
WWTP
 
PPT LIMBAH INDUSTRI CAT.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI CAT.pptxPPT LIMBAH INDUSTRI CAT.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI CAT.pptx
 

Filtrasi dan flotasi

  • 1. Teknologi Lingkungan II Primary Treatment Filtrasi dan Flotasi KELOMPOK 4 KA01 2013 1
  • 2. Anggota Ahmad Fakih Budiarto (1513001) Kurnia Amanda (1513009) Nadya Nanda Islami (1513010) Lestari Cahyati (1513006)2 1 3 4 5 Dika Kustiani (1513022) 2
  • 3. Outline  Pengertian filtrasi  Faktor-factor yang mempengaruhi filtrasi  Macam-macam peralatan filtrasi  Tipe filter berdasarkan kapasitas produk air yang terolah 3  Pengertian Flotasi  Faktor-factor yang mempengaruhi flotasi  Langkah-langkah flotasi  Macam fase flotasi  Jenis-jenis flotasi  Syarat-syarat flotasi  Mekanisme flotasi  Flotasi Mineral  Reagen Flotasi  Fungsi sel flotasi
  • 4. Pengertian Fltrasi dan Faktor yang mempengaruhinya Proses pemisahan partikel padat dari campuran fluida (mis: fasa cair) dengan driving force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melalui lubang kecil dari suatu screen atau cloth. 4 Tipe padatan Kecepatan linear yang melewati luasan filter Viskositas larutan Pressure drop Komposisi padatan dan cairan dalam campuran Faktor yang mempengaruhi filtrasi
  • 5. Macam-macam Peralatan filtrasi gambar Leaf filter Bed filter Gambarrrr Rotary drum filter gambar Plate and frame filter gambar 5
  • 6. Tipe Filter bedasarkan kapasitas produk air yang terolah Filter pasir cepat atau rapid sand filter adalah filter yang mempunyai kecepatan filtrasi cepat, berkisar 4 hingga 21 m/jam. Filter ini selalu didahului dengan proses koagulasi – flokulasi dan pengendapan untuk memisahkan padatan tersuspensi. Jika kekeruhan pada influen filter pasir cepat berkisar 5 – 10 NTU maka efisiensi penurunan kekeruhannya dapat mencapai 90 – 98%. 1. Filter Pasir Cepat 6
  • 7. Kategori filter pasir cepat Bedasarkan control kecepatan Berdasarkan Arah aliran Berdasarkan System pengaliran 7 • Constant rate • Declining rate/ constant head • Filter aliran down flow (ke bawah) • Filter aliran upflow (ke atas) • Filter aliran horizontal • Filter dengan aliran secara grafitasi (gravity filter) • Filter dengan aliran bertekanan (pressure filter)
  • 8. Tipe Filter bedasarkan kapasitas produk air yang terolah Filter pasir lambat atau slow sand filter adalah filter yang mempunyai kecepatan filtrasi lambat, yaitu sekitar 0,1 hingga 0,4 m/jam. Kecepatan yang lebih lambat ini disebabkan ukuran Media pasir lebih kecil (effective size = 0,15 – 0,35 mm). Filter pasir lambat merupakan system filtrasi yang pertama kali digunakan untuk pengolahan air, dimana sistem ini dikembangkan sejak Tahun 1800 SM. Prasedimantasi dilakukan pada air baku mendahului proses filtrasi 2. Filter Pasir lambat 8
  • 9. Pengertian Flotasi Flotation (flotasi) berasal dari kata float yang berarti mengapung atau mengambang. Flotalasi dapat diartikan sebagai suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap berada fasa air sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih yang kemudian dapat dipisahkan dari cairan tersebut. 9
  • 10. Pengertian Flotasi secara singkat 10 Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi kimia fisika untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak berharga, dengan mendasarkan atas sifat permukaan mineral yaitu senang tidaknya terhadap udara.
  • 11. Faktor-factor yang mempengaruhi flotasi 11 1. Ukuran Partikel 2. pH larutan 3. Surfaktan 4. Penambahan reagen kimia 5. Ketebalan lapisan buih
  • 12. Faktor-factor yang mempengaruhi flotasi 12 6. Ukuran gelembung udara 7. Laju udara 8. Bahan kimia lainnya misalnya koagulan
  • 13. Langkah-langkah flotasi 13 1. Liberasi, analisis pendahuluan 2. conditioning 3. Proses flotasi
  • 14. Macam-macam fase flotasi • Description of the contents • Description of the contents • Description of the contents • Description of the contents • Description of the contents • Description of the contents Fase cair (sebagai media) Fase gas (gelembung udara) Fase padat (yg terkandung dlm cairan) 14
  • 15. Jenis-jenis flotasi 15 1. Aerasi pada tekanan atmosfer (air flotation) 2. Dissolved air flotation (DAF) 3. Vakum flotasi
  • 16. Syarat-syarat flotasi 16 1. Mempunyai penerima dan pengeluaran konsentrat 2. Dapat menghasilkan atau ada aliran udara yang dapat dimasukan ke dalam system tersebut 3. Feed harus dalam bentuk sludge atau bubur
  • 17. Mekanisme flotasi 17 1. Kimia 2. Fisika Pemisahan menggunakan cara kimia biasanya menghilangkan partikel- partikel yang sulit untuk diendapkan atau tidak mudah mengendap. Sehingga dengan adanya penambahan bahan kimia tertentu yang diperlukan maka partikel yang tidak mudah diendapkan menjadi mudah diendapan. Sebagai contoh penyisihkan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi yang rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasikannya dengan klor (Cl2), kalsium permanganate, dan lain-lain. Pengambilan bahan-bahan yang tersuspensi berukuran besar dan bahan yang mudah mengendap atau bahan yang dapat terapung terlebih dahulu disingkirkan atau dibuang. Cara yang paling efisien untuk menyisihkan bahan yang tersuspensi berukuran besar dengan cara pengendapan. Sedangkan bahan yang tersuspensi dapat mengendap dapat dipisahkan dengan cara pengendapan.
  • 19. Reagen flotasi 19 Agar proses flotasi dapat berlangsung maka diperlukan reagen flotasi. Penggunaan reagen flotasi ini tidak dimaksudkan untuk mengubah sifat – sifat kimia dari partikel tersebut tetapi hanya mengubah sifat permukaan dengan menyerap ( adsorsi) reagen flotasi tersebut. Keberhasilan pemisahan mineral secara flotasi ditentukan oleh ketepatan penentuan reagen kimia yang digunakan. Secara garis besarnya reagen yang digunakan dibagi menjadi tiga kolektor modifier frother
  • 20. Kolektor 20 Kolektor adalah senyawa organic yang ditambahkan kedalam pulp untuk mengubah permukaan mineral dari hidropilik menjadi hidropobik dengan proses penyerapan (adsorbsi). Klasifikasi dari kolektor berdasarkan sifat ionnya, yaitu kationik dan anionic umumnya kolektor dari golongan ini dipakai pada pekerjaan flotasi sulfide. Tetapi ini juga memungkinkan dipakai dalam pekerjaan flotasi mineral non sulfida . sedangkan kolektor kationic untuk flotasi non sulfide. Dalam pemakaian harus diperhatikan mengenai jumlah kolektor. Kolektor yang digunakan bila digunakan terlalu sedikit tidak dapat mengapungkan mineral secara selektif, sedangkan bila terlalu banyak akan menghasilkan flotasi yang tidak terlalu baik. Contoh Kolektor : Xanthate
  • 21. Modifier 21 Modifier adalah reagen kimia yang diperlukan dalam proses flotasi untuk mengintensifkan selektifitas dari pekerjaan kolektor. Efek yang umum dihasilkan adalah menaikaan dan menurunkan hidropobisitas dari suatu permukaan partikel tertentu. Jenis modifier ini adalah PH regulator (pengatur pH), activator, depresan dan dispersan.
  • 22. Frother 22 Frother (pembuih) akan terkonsentrasi pada antar muka udara dan air. Kehadiran froter pada fasa cair pada larutan reagen kimia yang dipakai dalam flotasi untuk membentuk buih atau busa. Reagen ini mempunyai permukaan yang aktif dan biasanya pada flotasi berguna untuk meningkatkan gelembung udara dan menolong supaya gelembung menyebar. Ini berarti memperbaiki kondisi penempelan partikel mineral dan menaikaan stabilitas busa.
  • 23. Fungsi sel flotasi untuk menerima pulp dan dilakukan proses flotasi. Jenis sel mendasarkan atas pemasukan udara 23
  • 24. Macam-macam sel flotasi 24 1. Agnitation Cell 4. Cascade Cell 5. Vacum and Pressure Cell 3. Pneumatic Cell 2. Sub Aeration Cell
  • 25. 25
  • 26. 26
  • 27. KELOMPOK 4 KA01 2013 Terima Kasih 27