Dokumen tersebut membahas tentang farmakognosi, ilmu yang mempelajari sumber bahan alami yang digunakan sebagai obat. Farmakognosi berhubungan erat dengan botani dan zoologi karena pentingnya identitas spesies tanaman atau hewan yang digunakan sebagai bahan obat. Dokumen ini juga menjelaskan tata nama latin untuk tanaman obat, cara pemeriksaan kualitas bahan obat alami, dan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu b
2. Farmakognosi
• Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
sumber bahan alami yang digunakan sebagai
obat.
• Merupakan bagian dari biofarmasi, biokimia,
kimia sintetis, sehingga didefinisikan menurut
Fluckeiger :
Penggunaan secara bersamaan berbagai ilmu
pengetahuan untuk memperoleh segala yang
perlu diketahui tentang obat
2
3. Hubungan Farmakognosi
Dengan Botani dan Zoologi
Mengingat pentingnya identitas botani-
zoologi, simplisia harus memiliki identitas
botani dan zoologi yang tepat, dimaksudkan
dengan tepat nama latin tanaman atau
hewan yang digunakan sebagai simplisia.
3
4. Tata Nama Simplisia
• Nama latin tananman terdidri dari 2 kata,
Kata pertama menunjukan genus dan
Kata kedua menunjukan spesies, contoh Oryza
sativa L,
Oryza adalah genusnya, sativa adalah
spesiesnya.
• Nama latin tananman tidak boleh lebih dari 2 kata,
jika lebih 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan
dengan tanda (-). Contoh : Hibiscus rosa – sinensis
• Homonim adalah kadang-kadang penggunan 1
nama latin terhadap 2 tanaman yang berbeda,
kekeliruan menggunakan nama latin karena
persamaan yang juga cocok dengan uraian 4
5. Tata Nama Simplisia
• Ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan
bahwa nama simplisia nabati ditulis dengan
menyebutkan nama genus atau spesies nama
tananman, diikuti nama bagian tanaman yang
digunakan.
• Ketentuan tidak berlaku untuk simplisisa nabati
yang diperoleh dari beberapa macam tanaman dan
untuk eksudat nabati.
5
6. Cara Pemeriksaan Simpilsia
1. Secara Organoleptik
Adalah cara pemeriksaan dengan panca indera, meliputi
pemeriksaan bentuk,bau,rasa pada lidah dan tangan,
2. Secara Mikroskopik
Umumnya pemeriksaan meliputi pengamatan terhadap irisan
melintang dan terhadap serbuk.
3. Secara Fisika
Meliputi penetapan daya larut, bobot jenis, rotasi optik, titik lebur,
titik beku, kadar air, sifat-sifat simplisia dibawah sinar ultra violet,
pengamatan mikroskopik dengan sinar polarisasi dllnya.
6
7. Cara Pemeriksaan Simpilsia
4. Secara Kimia
Bersifat kualitatif disebut identifikasi penetapan kadar,
umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan.
5. Secara hayati / Biologi
Umumnya bersifat penetapan potensi zat berkhasiat.
7
8. Mutu Simplisia
1. Simplisia bermutu rendah
Tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah
ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya.
Disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan
pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, kena
pengaruh kelembaban, panas atau penyulingan.
2. Simplisia rusak
Tidak lagi memenuhi syarat, misalnya menjadi basah
oleh air laut, tercampur minyak pelumas waktu
diangkut dengan kapal dan lain sebagainya.
8
9. Mutu Simplisia
3. Simplisia bulukan
Kualitasnya turun karena rusak oleh bakteri,
cendawan atau serangga.
4. Simplisia tercampur
Secara tidak sengaja terdapat bersama-sama bahan-
bahan atau bagian tanaman lain, misalnya kuncup
Cengkeh tercampur dengan tangkainya, daun Sena
tercampur dengan tangkai daun.
5. Simplisia dipalsukan
Secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan
lain yang tidak semestinya. Misalnya minyak zaitun
diganti minyak biji kapas, tetapi dijual dengan nama
minyak zaitun.
9
10. Reuni KAFP UNPAD Lintas Angkatan 8 April 2015 10
SEDANA GOLF & COUNTRY CLUB
KARAWANG BARAT
11. Reuni KAFP UNPAD Lintas Angkatan 8 April 2015 11
SEDANA GOLF & COUNTRY CLUB
KARAWANG BARAT