Deskripsi Singkat Mata Kuliah
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi S1 Ilmu Farmasi yang memberi pengetahuan tentang sumber bahan alami (tumbuhan, hewan, mineral) yang digunakan sebagai obat, bahan alami dalam pengobatan, obat gubal (crude drugs): tata nama, produksi obat gubal (simplisia), bahasan mengenai karbohidrat; glikosida; terpenoid dan minyak atsiri; minyak lemak; senyawa golongan alkaloid; steroid dan hormon; termasuk simplisia-simplisia yang menghasilkan senyawa golongan tersebut.
2. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEMESTER (RPKPS)
Deskripsi Singkat Mata Kuliah
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi
mahasiswa program studi S1 Ilmu Farmasi yang
memberi pengetahuan tentang sumber bahan alami
(tumbuhan, hewan, mineral) yang digunakan
sebagai obat, bahan alami dalam pengobatan, obat
gubal (crude drugs): tata nama, produksi obat gubal
(simplisia), bahasan mengenai karbohidrat; glikosida;
terpenoid dan minyak atsiri; minyak lemak; senyawa
golongan alkaloid; steroid dan hormon; termasuk
simplisia-simplisia yang menghasilkan senyawa
golongan tersebut.
3. Tujuan Pembelajaran
Mata kuliah ini memberikan dasar-dasar dalam
mengenali, mengetahui dan mengerti seluk
beluk dan ruang lingkup farmakognosi, dengan
tujuan dapat mengidentifikasi, mengolah bahan
alami menjadi bahan dasar obat herbal serta
mengetahui jenis-jenis bahan alami dan
kandungan kimia bahan tersebut.
4. Tujuan Pembelajaran Khusus
a. Mampu menjelaskan definisi dan sejarah perkembangan farmakognosi,
b. Mampu menjelaskan definisi , sumber-sumber dan tata nama simplisia.
c. Mampu menyebutkan penggolongan karbohidrat dan menyebutkan nama
simplisia dan nama
spesies, kegunaan, dan senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan
yang mengandung senyawa yang termasuk karbohidrat,
d. Mampu menyebutkan nama simplisia dan nama spesies, kegunaan dan
senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan yang mengandung
senyawa golongan glikosida.
e. Mampu menyebutkan nama simplisia dan nama spesies, kegunaan dan
senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan yang mengandung
senyawa golongan terpenoid dan minyak atsiri.
f. Mampu menyebutkan nama simplisia dan nama spesies, kegunaan dan
senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan yang mengandung
senyawa golongan minyak lemak.
5. SEJARAH SINGKAT
Pharmacognosy
pharmakon (drug), and
gnosis (knowledge)
first time by the Austrian physician Schmidt in
1811 and 1815 by Crr. Anotheus Seydler in a
work titled Analecta Pharmacognostica.
ILMU PENGETAHUAN
TENTANG OBAT-OBATAN
6. The study of these materials under the
name pharmakognosie was first developed in
German-speaking areas of Europe, while
other language areas often used the older
term materia medica taken from the works
of Galen and Dioscorides.
In German the term drogenkunde
("science of crude drugs") is also used
synonymously.
7. the American Society of
Pharmacognosy also defines
pharmacognosy
"the study of natural product molecules
(typically secondary metabolites) that are useful
for their medicinal, ecological, gustatory, or
other functional properties." Other definitions
are more encompassing, drawing on a broad
spectrum of biological subjects, including
botany, ethnobotany, marine biology,
microbiology, herbal medicine, chemistry,
biotechnology, phytochemistry, pharmacology,
pharmaceutics, clinical pharmacy and pharmacy
practice.
8. medical ethnobotany: the study of the traditional
use of plants for medicinal purposes;
ethnopharmacology: the study of the
pharmacological qualities of traditional medicinal
substances;
the study of phytotherapy (the medicinal use of
plant extracts); and
phytochemistry, the study of chemicals derived
from plants (including the identification of new drug
candidates derived from plant sources).
zoopharmacognosy, the process by which animals
self-medicate, by selecting and using plants, soils,
and insects to treat and prevent disease.
marine pharmacognosy, the study of chemicals
derived from marine organisms.
9. ILMU YG TERKAIT FARMAKOGNOSI
Farmakobotani : mempelajari morfologi,
anatomi & sistematika tanaman berkhasiat
obat
Farmakorafi : mempelajari cara-cara
pemeriksaan simplisia secara mikroskopik
untuk mengetahui adanya pemalsuan,
campuran dlm suatu simplisia atau bagus
tidaknya suatu simplisia
Fitokimia : mempelajari cara isolasi & zat
berkhasiat dari tanaman.
11. Tata nama latin tanaman
Terdiri atas nama genus (diawali huruf kapital) dan nama spesies ( huruf kecil). Contoh :
Oryza sativa
Nama ilmiah lengkap dari suatu tanaman terdiri dari nama Latin diikuti dgn singkatan
nama ahli botani yg memberikan nama Latis tersebut. Contoh : Oryza sativa L. (= Linneus.
Foeniculum vulgare Mill. (= Miller)
Nama Latin tidak boleh terdiri dari 3 kata. Jika penamaan 3 kata maka 2 dari 3 kata harus
digabungkan dgn tanda (-). Contoh : Strycnos nux-vomica
seringkali 1 tanaman mempunyai beberapa nama Latin. Dalam hal seperti ini, umumnya
nama yg paling dulu diberikan dianggap sebagai nama yg sah/resmi ( sejauh tdk melanggar
peraturan tatanam) sedang nama-nama lain dianggap senagai sinonim. Contoh : Centella
asiatica = Hydrocotyle asiatica
Kadang-kadang terjadi penggunaan 1 nama Latin terhdp 2 tanaman yg berbeda. Hal ini
disebtu HOMONIM. Karena uraian morfologis tanaman pertama sangat kurang terperinci
ad ahli botani keliru menggunakan nama Latin.
Dalam dunia hewan, nama genus boleh digunakan sebgai nama spesies ad Nama Latin
hewan tsb terdiri dari 2 kata yg sama. Ini disebut TAUTONIM. Contoh : ular cobra India >
Naja naja namun pada tumbuhan TIDAK BOLEH ADATAUTONIM tp nama spsies boleh
dipakai sbg nama varietas. Contoh : Buah Adas Manis diperoleh dari tanaman Foeniculum
vulgare var. Vulgare.
12. simplisia
Berasal dari nama Latin dan merupakan bentuk majemuk dari
kata tunggal Simplex = satu, tidak tercampur atau sederhana.
Istilah simplisia digunakan terhdp bahan-bahan alam terutama
yg berasal dari tumbuhan dan hewan. Maknanya bahan tsb
secara sederhana diperoleh dari tumbuhan dan hewan yg belum
diolah kecuali dibersihkan dari debu, pasir dan bagian tanaman
atau fragmen jaringan yg tidak boleh tercampur dalam simplisia
tsb.
Seharusnya pati, minyak, gelatina, agar, lemak bulu domba dan
beberapa hasil pengolahan lainnya tidak dimasukkan golongan
simplisia tapi karena belum merupakan bahan tunggal kimia yg
mempunyai rumus bangun dan berat molekul serta karena pada
ketentuan dari bahan-bahan tsb masih disebutkan nama
tanaman/hewan asalnya maka bahan hasil olahan tsb
digolongkan simplisia.
13. Tata nama simplisia
Nama simplisia nabati ditulis dengan
menyebutkan genus atau spesies nama
tanaman diikuti nama bagian tanaman yang
digunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk
simplisia nabati yg diperoleh dari beberapa
macam tanaman dan untuk eksudat nabati.
Genus : Chinchonae cortex. Digitalis Folium.
Thymi Herba
Spesies : Belladonnae Herba. Ipecacuanhae
Radix. Stramonii Herba
14. Lanjut.................
Ada bebrapa nama simplisia tidak mengikuti
tata nama yg telah ditetapkan. Contoh :
Aurantii Fructus Cortex – Citrus sinensis
Galange Rhizoma- Alpinia officinarum