Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
FIX ISI 1.docx
1. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
POTENSI BUDIDAYA RUMPUT LAUT
A. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan dari hasil pembelajaran potensi budidaya rumput lain, antara
lain :
1. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan
karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan pigmen
berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek
di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
2. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan
karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan koloidnya
berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek
di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
3. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan
karakteristik rumput laut berdasarkan substansi thallusnya
berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek
di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
4. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan
karakteristik rumput laut berdasarkan percabangan thallusnya
berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek
di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
5. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peran rumput laut
pada industri pangan berdasarkan studi pustaka dan pengamatan
langsung di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
6. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peran rumput laut
pada industri non pangan berdasarkan studi pustaka dan
pengamatan langsung di lapangan dengan teliti dan penuh
tanggung jawab,
7. Peserta didik diharapkan mampu merumuskan pengembangan
potensi budidaya rumput laut berdasarkan studi pustaka dan
pengamatan langsung di lapangan dengan teliti dan penuh
tanggung jawab.
2. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan dari peserta didik
adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan
pigmen
2. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan
koloidnya
3. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan subtansi
thallusnya
4. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan percabangan
thallusnya
5. Menganalisis peran rumput laut pada industri pangan
6. Menganalisis peran rumput laut pada industri non pangan
7. Merumuskan pengembangan potensi budidaya rumput laut
C. Uraian Materi
1. Jenis dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan
Kandungan Pigmen
Rumput laut merupakan tanaman makro algae yang termasuk dalam
divisio Thallophyta, yaitu tumbuhan yang mempunyai struktur
kerangka tubuh yang terdiri dari batang/thalus dan tidak memiliki
daun serta akar. Salah satu faktor yang menyebabkan keragaman jenis
dari rumput laut adalah pigmen yang dikandungnya. Hal ini karena
untuk tumbuh dan berkembang rumput laut membutuhkan cahaya
untuk melakukan proses fotosintesis dimana rumput laut bersifat
autotrof dan mensitesa sendiri makanannya dengan bantuan sinar
matahari. Dalam penyerapan sinar matahari rumput laut memiliki
pigmen fotosintesis yaitu klorofil a yang terdapat pada semua jenis
rumput laut. Untuk proses fotosintesis klorofil dibantu dengan pigmen
lainnya.
3. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Jenis-jenis pigmen yang dikandung oleh rumput laut adalah pigmen
klorofil yaitu klorofil A, klorofil B, klorofil C1, C2 dan klorofil D.
Pigmen caroten yaitu β-caroten, fucoxanthin, siphonaxanthin dan
peridinin. Pigmen phycobilin yaitu phycoerythrobilin dan
phycocyanobilin.
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya rumput laut dikelompokkan
menjadi tiga kelas, yaitu :
1. Rumput laut coklat (Phaeophyceae),
2. Rumput laut merah (Rhodophyceae)
3. Rumput laut hijau (Chlorophyceae) (McHugh, 2003).
Jenis-jenis pigmen alami yang terdapat pada ketiga kelas rumput laut
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Pigmen alami yang terdapat pada masing-masing kelas
rumput laut
Kelas rumput Laut Pigmen alami yang dikandungnya
Chlorophyta (rumput
laut hijau )
Chlorophylls a, Chlorophylls b, β-carotens,
lutein, xanthophylls
Phaeophyta (rumput
laut coklat )
Chlorophylls a, Chlorophylls c, β-carotens,
fucoxantin, xanthophyll
Rhodophyta (rumput
laut merah)
Chlorophylls a, Chlorophylls d,
phycocyanins, phycoerythrin, α- dan β-
carotenes dan xanthophyl
Sumber : Bocanegra et al. (2009).
a. Rumput laut coklat (Phaeophyceae)
Kelompok rumput laut coklat memiliki bentuk yang bervariasi dan
sebagian besar jenis-jenisnya berwarna coklat atau pirang. Warna
tersebut tidak berubah walaupun alga ini mati atau kekeringan. Hanya
pada beberapa jenis diantaranya, misal pada Sargassum, warnanya
4. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
akan sedikit berubah menjadi hijau kebiru-biruan apabila mati
kekeringan.
Ciri-ciri umum rumput laut coklat berdasarkan kandungan pigmennya
adalah :
- Thallus berbentuk lembaran (Padina australis), bulatan
(Sargassum duplicatum) atau batangan (Dictyota bartayresiana)
yang bersifat lunak atau keras
- Berwarna pirang atau coklat
- Mengandung pigmen fotosintetik yaitu carotene, fucoxantin,
klorofil a dan klorofil c
Contoh beberapa jenis rumput laut coklat di perairan Indonesia yang
bernilai ekonomis disajikan pada Tabel 2.
b. Rumput laut merah (Rhodophyceae)
Rumput laut merah merupakan kelompok rumput laut dimana
jenisnya memiliki berbagai bentuk dan variasi warna. Salah satu
indikasi dari segi pewarnaan dari rumput laut merah adalah terjadinya
perubahan warna dari warna aslinya menjadi ungu atau merah apabila
rumput laut tersebut terkena panas sinar matahari secara langsung.
Ciri-ciri umum dari rumput laut merah adalah :
- Bentuk thalli ada yang silindris (Gelidium latifolium), pipih
(Gracillaria folifera) dan lembaran (Dictyopteris sp.)
- Warna thalli bervariasi ada yang merah (Dictyopteris sp.), pirang
(Eucheuma spinosum), coklat (Acanthophora muscoides) dan
hijau (Gracillaria gigas).
- Sistem percabangan thalli ada yang sederhana, kompleks dan juga
ada yang berselang-seling.
- Mengandung pigmen fotosintetik berupa karotin, xantofil,
fikobilin, dan r-fikoeritrin penyebab warna merah dan
klorofil a dan klorofil d.
5. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Beberapa jenis rumput laut merah di perairan Indonesia yang
mempunyai nilai ekonomis disajikan pada Tabel 3.
c. Rumput laut Hijau
Pada umumnya rumput laut hijau (chlorophyta), tumbuh secara
bergerombol atau berumpun. Keberadaannya dapat dijumpai di
paparan terumbu karang dan goba dengan kedalaman 1 – 200 m.
Hidup menancap atau menempel pada substrat dasar perairan laut
seperti karang mati, fragment karang, pasir dan pasir lumpuran.
Sampai saat ini, pemanfaatan rumput laut dari golongan alga hijau
belum dilakukan secara optimal. Masyarakat umumnya memanfaatkan
rumput laut hijau seperti Caulerpa racemos dan, Codium
decorticatum sebagai sayur lalapan dengan sambal pedas. Contoh
gambar rumput laut dari jenis alga hijau dapa dilihat pada tabel 4.
Ciri-ciri umum alga hijau adalah :
- Berwarna hijau
- Thallus berbentuk lembaran (Ulva lactuca), batangan (Caulerpa
corynophora) atau bulatan (Caulerpa sertlariodes) yang bersifat
lunak, keras atau siphonous terdiri dari uniseluler atau
multiseluler.
- Mengandung pigment fotosintetik, klorofil a dan b, carotene,
xantofil dan lutein.
6. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Tabel 2. Beberapa jenis rumput laut coklat yang bernilai ekonomis di
perairan Indonesia
7. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Lanjutan tabel 2...
8. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Tabel 3. Beberapa jenis rumput laut merah yang bernilai ekonomis
di perairan Indonesia
9. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Lanjutan Tabel 3....
10. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Tabel 4. Contoh rumput laut dari jenis alga hijau yang memiliki nilai
ekonomis di perairan laut Indonesia
11. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Lanjutan tabel 4....
12. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
2. Jenis dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan
Kandungan Koloidnya
Rumput laut merupakan tanaman laut yang banyak mengandung
koloid. Koloid yang terdapat pada rumput laut sering disebut dengan
hidrokoloid. Berdasarkan jenis koloid yang dikandungnya, rumput
laut dapat dibedakan menjadi :
1. Agarophyte (agarofit)
2. Carraginophyte (karaginofit)
3. Alginophyte (alginofit).
13. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
a. Agarophyte (agarofit)
Agarophyte (agarofit) merupakan kelompok rumput laut yang dapat
menghasilkan hidrokloid jenis agar. Agar merupakan senyawa
polisakarida dengan rantai panjang yang disusun oleh ulangan dari
pasangan dua unit molekul agarose dan agaropektin. Agar memiliki
rumus molekul sebagai (C12H14O5(OH)4)n . Sedangkan rumus
struktur kimia dari agar disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur kimia agar-agar
Hidrokoloid dari agar ini dihasilkan dari proses ekstraksi rumput laut
kelas Rhodophyceae (rumput laut merah), terutama jenis Glacilaria,
gelidium, Pterocladia, Achanthopeltis, dan Ceramium.
b. Carraginophyte (karaginofit)
Carraginophyte (karaginofit) merupakan jenis rumput laut yang
mengandung senyawa hidrokoloid dari jenis karagenan. Karagenan
adalah polisakarida sulfat yang diekstraksi dari beberapa spesies
rumput laut (rhodophyceae). Karagenan merupakan galaktan
tersulfatasi linear hidrofilik. Polimer ini merupakan pengulangan unit
disakarida. Terdapat tiga jenis karagenan komersial yang paling
penting adalah karagenan iota, kappa dan lambda. Perbedaan dari
ketiga jenis karagenan ini adalah pada kandungan sulfat yang
dikandungnya. Ketiga jenis karagenan ini juga memiliki sifat
pembentukan gel dan reaksi terhadap protein yang berbeda-beda.
Kappa-karagenan menghasilkan gel yang kuat (rigid), sedangkan iota-
karagenan menghasilkan gel yang halus dan lebih elastis, dan lamda
14. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
karagenan tidak dapat membentuk gel. Secara alami, jenis iota dan
kappa dibentuk secara enzimatis dari prekursornya oleh
sulfohydrolase. Sedangkan secara komersial, jenis ini diproduksi
menggunakan perlakuan alkali atau ekstraksi dengan alkali.
Saat ini jenis karagenan kappa secara umum diperoleh dari rumput
laut tropis Kappaphycus alvarezii, yang di dunia perdagangan dikenal
sebagai Eucheuma cottonii. Eucheuma denticulatum (dengan nama
dagang Eucheuma spinosum) adalah spesies utama untuk
menghasilkan jenis karagenan iota. Sedangkan karagenan lamda
diproduksi dari spesies Gigartina dan Condrus. Struktur kimia dari
karagenan disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2 . Struktur kimia karagenan
15. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
c. Alginophyte (alginofit)
Alginophyte (alginofit) merupakan jenis rumput laut yang dapat
menghasilkan alginat. Alginat merupakan polisakarida uronic yang
diisolasi dari dinding sel rumput laut coklat
(Phaeophyceae).Umumnya alginat terdapat dalam bentuk asam
alginat. Asam alginat adalah suatu polisacharida yang terdiri dari
D-mannuronic acid dan L-guluronic acid yang merupakan asam-asam
karbosiklik (R-COOH) dengan perbandingan mannuronic
acid/guluronic acid antara 0,3–2,35. Struktur kimia dari D-mannuronic
acid dan L-guluronic acid sebagai penyusun utama alginat disajikan
pada Gambar 3.
Gambar 3. Struktur kimia D-mannuronic acid dan L-guluronic acid
sebagai penyusun utama alginat.
Alginat diproduksi dari rumput laut jenis Laminaria, Lessonia,
Ascophyllum, Sargassum dan Turbinaria.
3. Jenis dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan Substansi
Thallusnya
Sifat substansi thallus rumput laut beraneka ragam. Pengelompokan
rumput laut berdasarkan substansi thallusnya dibedakan menjadi :
1. lunak seperti gelatin (gellatinous)
2. keras diliputi / mengandung zat kapur (calcareous)
3. lunak seperti tulang rawan (cartilagenous)
4. berserabut (spongious). (Aslan,1991)
16. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4. Thallus rumput laut berdasarkan
substansinya (a) gelatinous, (b) calcareous (c) cartilogenous
dan (d) spongeous
17. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
4. Jenis Dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan
Percabangan Thallusnya
Berdasarkan percabangan thallusnya, rumput laut dapat dibedakan
menjadi bebebrapa jenis diantaranya adalah:
1. Jenis tidak bercabang
Jenis ini mempunyai karakteristik yaitu hhallus tumbuh
memanjang atau menjalar dan tidak memiliki percabangan.
Gambar 5. Thallus rumput laut yang tidak bercabang
2. Dichotomous (Bercabang dua)
Tiap – tiap thallus yang tumbuh akan memiliki cabang dan dari
cabang ini akan muncul cabang lagi dan begitu seterusnya.
Gambar 6. Thallus rumput laut bercabang dua
3. Pinnate alternate
Thallus tumbuh bercabang dua – dua sepanjang thallus utama
secara berselang-seling (berganti-ganti).
Gambar 7. Thallus pinnate alternate
18. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
4. Pinnate distichous
Thallus tumbuh bercabang dua-dua sepanjang thallus utama
secara beraturan.
Gambar 8. Thallus pinnate distichous
5. Tetratichous
Thallus tumbuh dengan memiliki percabangan dua dua sepanjang
thallus utama.
Gambar 9. Thallus Tetratichous
6. Ferticillate
Cabang-cabang thallus tumbuh dengan melingkari thallus sebagai
sumbu utama.
Gambar 10. Thalus ferticillate
19. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
7. Polystichous
Cabang – cabang thallus tumbuh pada thallus utama secara tidak
beraturan (banyak cabang pada thallus utama).
Gambar 11. Thallus polystichous
8. Pectinate
Cabang – cabang thallus tumbuh pada satu sisi thallus
Gambar 12. Cabang thallus tumbuh pada satu sisi
9. Monopodial
Cabang tumbuh satu-satu pada tiap thallus.
Gambar 13. Cabang thallus monopodial
20. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
10. Sympodial
Percabangan pada thallus tumbuh searah dan bisa lebih dari satu
cabang pada masing-masing thallus.
Gambar 14. Percabangan thallus sympodial
5. Peranan Rumput Laut Pada Industri Pangan
Rumput laut telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah
satu sumber pangan. Sejak zaman dahulu negara-negara seperti Cina,
rumput laut digunakan sebagai jenis makanan istimewa dan disajikan
kepada kaisar. Demikian juga dengan di Jepang, orang Jepang
menganggap rumput laut sebagai jenis makanan yang penting.
Demikian juga di Indonesia, rumput laut telah dimanfaatkan oleh
masyarakat pesisir untuk dimakan langsung sebagai lalapan, asinan
atau bentuk makanan lainnya oleh manusia.
Rumput laut dijadikan bahan pangan oleh manusia karena
mengandung komposisi kimia yaitu zat gizi dan non gizi yang
diperlukan oleh manusia. Komposisi kimia berupa zat gizi yang
dimiliki oleh beberapa jenis rumput laut disajikan pada Tabel 5.
21. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Tabel 5 . Komposisi zat gizi dari beberapa jenis rumput laut
Jenis Rumput Laut
Komposisi Kimia (g / 100 g berat kering)
Karbohidrat Protein Lipida Abu
Chlorophyceae
Ulva spp 42,1 20-26,1 0,6-0,7 13,7-
22,6
U. lactuta NA 10-21 NA NA
Enteromorpha
spp
61,5 20,7 0,3 6,6
Phaeophyceae
Laminaria spp 49,1 6,7 1,6 19,2
Konbu Na 8,1-15 1,8 25,4
U. pinnatifida 47,8 12,7-14,1 1,5-2,7 21,2-
32,8
H. fusiforme 29,8 5,6-12,3 0,8-1,5 21,2-35
Fucus NA 3-11 NA NA
Rhodophyceae
P. tenera 40,5 33-47 0,7-1,6 8,5-8,7
Chondrus crispu 54,8 11,2 2,6 14,2
Gracilarid 58,4 7,9 0,1 17,8
Cianophyceae
22. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Nostoc c 55,7 20,9 1,2 7,5
Bahan pangan lain
Kedelai 7,32 40,3 21,27 NA
Kacang polong 47,06 28,8 3,75 NA
Wortel 63,3 11 1,8 NA
Tomat 58,33 14,5 3,5 NA
Telur 2,66 49,8 47,45 NA
Sumber : Bocanegra et al. (2009).
Berbagai produk olahan pangan berbasis rumput laut telah
dikembangkan oleh manusia, seperti nori, kerupuk, mie, es rumput
laut, dodol, dan lain-lain. Selain diolah sebagai produk pangan yang
langsung dapat dikonsumsi, rumput laut juga mengandung senyawa
hidrokoloid yang mempunyai sifat fungsional sehingga sangat banyak
aplikasinya pada industri pangan.
Dalam dinding sel rumput laut mengandung senyawa polisakarida
yaitu selullosa yang mengandung hidrokoloid yang sering dikenal
sebagai phycocholloid yang banyakt diekstrak untuk dimanfaatkan
sebagai bahan baku berbagai industri, terutama industri pangan.
Phycocholloid yang terkandung dalam rumput laut telah banyak
dimanfaatkan untuk industri pangan adalah agar, alginat dan
karagenan. Dengan beberapa sifat fungsional yang dimiliki, maka
agar, alginat dan karagenan pada produk pangan dapat berfungsi
sebagai gelling agent, thinkener, viscosity fiying agent, atau sebagai
emulsifying agent. Sifat hidrokoloid yang penting pada rumput laut
antara lain kemampuan membentuk gel yang kuat, kemampuan
mengikat air yang besar dan bersifat inert serta harganya yang relatif
23. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
murah dibandingkan hidrokoloid lain misal xhantan gum,
menyebabkan hidrokoloid dari rumput laut semakinluas diaplikasikan
pada industri pangan.
Beberapa pemanfaatan hidrokoloid dari rumput laut pada industri
pangan adalah sebagai berikut :
1. Agar
Penggunaan agar untuk industri pangan sangat luas. Agar
memiliki kemampuan membentuk lapisan gel atau film yang kuat,
sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengemulsi
(emulsifier), penstabil (stabilizer), pembentuk gel, pensuspensi,
pelapis, dan inhibitor. Pemanfaatan agar dalam bidang industri
pangan antara lain: pada produk es krim, keju, permen, jelly, dan
susu coklat, serta pengalengan ikan dan daging, Pemanfaatan agar
di bidang pangan juga ditujukan untuk pangan diet. Hal ini karena
agar tersusun oleh senyawa yang dapat berfungsi sebagai serat
pangan yang mengandung nilai kalori yang rendah.
2. Karagenan
Pemanfaatan karagenan di bidang pangan sangat luas. Banyak
industri pangan yang memanfaatkan karagenan untuk
menghasilkan karakteristik produk yang lebih baik. Kemampuan
karagenan mengikat air yang lebih baik dibandingkan jenis
hidrokoloid yang lain menyebabkan karagenan banyak
diaplikasikan pada banyak produk pangan. Beberapa contoh
aplikasi karagenan pada industri pangan adalah sebagai berikut :
a. Produk daging : karagenan memiliki kemampuan memgikat
air yang besar dan kemampuan membentuk jaringan gel
sehingga memperguat jaringan protein daging pada produk
olahan daging seperti bakso, sosis
b. Produk pangan low fat : karagenan dapat menstabilkan
emulsi lemak dan air pada industri susu
c. Industri keju : karagenan dapat berinteraksi dengan susu
membentuk sistem emulsi yang stabil
24. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
d. Produk roti : karagenan dapat membentuk gel yang inert
sehingga tidak mengganggu viscositas adonan dan tidak
mempengaruhi yeast.
3. Alginat.
Alginat sangat luas penggunaannya pada industri pangan .
Beberapa fungsi alginat pada produk pangan antara lain :
- Penstabil
- Gelling
- Pengemulsi
- Pembentuk film
- Pensuspensi
- Pengental
Sedangkan produk pangan yang memanfaatkan alginat adalah
sebagai berikut :
- Industri crackers, kue, roti memnafaatkan alginat untuk
mendapatkan tekstur yang renyah dan lembut
- Pembuatan saos dan kecap, menggunakan alginat sebagai
pengental.
- Industri susu coklat, es cream, jus buah atau industri
minuman lainnya memerlukan alginat sebagai stabilizer
- Industri permen memanfaatkan alginat sebagai pelapis
- Kemampuan alginat membentuk busa dan kejernihan
menyebabkan alginat banayak diaplikasikan pada industri bir
Beberapa pemanfaatan agar, karagenan dan alginat di bidang pangan
dirangkum dalam Tabel 6.
6. Peranan Rumput Laut Pada Industri Non Pangan
Pemanfaatan rumput laut untuk industri non pangan juga semakin
luas, hal ini karena sifat hidrokoloid yang dimiliki oleh rumput laut
dan juga harganya yang relatif murah dibandingkan dengan koloid
dari bahan lain.
25. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Beberapa industri non pangan yang memanfaatkan hidrokoloid
rumput laut adalah sebagai berikut :
1. Industri kosmetik
Hidrokoloid dari rumput laut dimafaatkan dalam industri
kosmetik dengan berbagai fungsi. Pemanfaatan agar, karagenan
dan alginat pada industri kosmetik dapat berfungsi sebagai
suspending agent, emulsifier, stabilizer, film former, binder,
coating agent, thickner, gelling agent, syneresis inhibitor,
encapsulating agent, flocculating agent dan protective koloid.
Penggunaan agar, karagenan dan alginat di bidang kosmetik
antara lain pada sabun krim dan sabun cair, sampho, lotion, pasta
gigi, pewarna bibir, dan produk-produk perawatan kulit.
Di dalam produk pasta gigi karagenan berfungsi sebagai binder
dan stabilizer. Sementara dalam lotion dan cream karagenan
berfungsi sebagai bodying agent
Tabel 6. Industri pangan yang memanfaatkan agar, alginat dan
karagenan
Sumber :
26. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
2. Industri Farmasi
Penggunaan hidrokoloid rumput laut di bidang farmasi sangat
luas. Dalam industri farmasi agar digunakan sebagai laxativa,
catakan gigi, suposutoria, pensuspensi untuk obat dengan pelarut
air. Agar dan karagenan juga digunakan sebagai penstabil dan
pengemulsi, seperti pada vitamin dan komponen obat sulfa.
Alginat banyak digunakan untuk preparasi tablet dalam proses
granulasi, sedangkan karagenan sebagai binder tablet. Selain itu
agar juga dipakai sebagai bahan tambahan pada kapsul
pembungkus obat serta sebagai bahan pengental dalam berbagai
jenis obat sirup.
Selain itu dengan berkembangnya metode ekstraksi, penggunaan
senyawa bioaktif dari rumput laut sebagai obat alternative dan
suplemen juga semakin berkembang. Pemeriksaan farmakologi
dan mikrobiologi dari ekstrak rumput laut memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang manfaat rumput laut di bidang farmasi
bagi pengembangan obat fitofarmaka dari bahan rumput laut.
3. Industri tekstil
Dalam industri tekstil, pemanfaatan agar dan alginat sebagai
perekat pada proses pengayaman benang. Agar digunakan dalam
proses textile sizing. Agar yang bermutu tinggi digunakan untuk
proses sizing pada kain sutra, yang mutunya rendah digunakan
untuk jenis tekstil macao, muslin, nonsoaks, voil dan lain lain.
Agar yang baik dapat diambil dari Chondrus dan Gigarin. Alginat
sering digunakan sebahai bahan perekat pengganti kanji. Alginat
juga dimanfaatkan dalam pewarnaan tekstil sehingga diperoleh
warna yang merata, tidak pecah dan lembut.
4. Industri Pakan
Pakan ternak atau ikan biasanya berupa makanan berbentuk pelet.
Agar, karaginan dan alginat merupakan hidrokoloid yang
diperlukan dalam industri pakan ternak. Fungsi hidrokoloid dalam
pakan adalah sebagai senyawa yang dapat menstabilkan dan
mempertahankan komposisi dari pakan supaya tetap stabil dan
27. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
merata. Untuk pakan ikan , alginat juga berperan dalam melapisi
pelet sehingga udara yang ada di dalam pelet akan tertahan
sehingga pelet tidak akan cepat tenggelam. Hidrokoloid juga
dapat mengurangi sinerasis dari formulasi pakan selama
penyimpanan dan pengankutan.
5. Industri Cat
Karaginan dan alginat dimanfaatkan dalam industri cat sebagai
stabilizer dan sebagai perekat cat pada permukaan dinding saat
proses pengeringan. Selain itu alginat juga dapat berfungsi
sebagai emulsifier dari resin cat sehingga air dan minyak pada
komposisi cat dapat tercampur dengan sempurna.
7. Pengembangan Potensi Budidaya Rumput Laut
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki jumlah pulau 17.504
pulau dan panjang garis pantai mencapai 81.000 km. Dengan kondisi
wilayah seperti ini, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar
bagi pengembangan komoditi rumput laut, dimana kegiatan
pengembangannya dapat dilakukan di seluruh perairan Indonesia
mulai, dari Provinsi Aceh sampai dengan Papua. Luas indikatif lahan
yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya komoditas rumput laut
Indonesia mencapai 769.452 ha. Dari jumlah itu, baru sekitar 50%
atau seluas 384.733 ha yang secara efektif dimanfaatkan, dan akan
terus dimanfaatkan sehingga target produksi tahun 2014 sebesar 10
juta ton dapat dicapai.
Berdasarkan Pusat Data Statistik Kementrian Kelautan dan Perikanan
(2013), total produksi rumput laut di Indonesia yang non budidaya
mencapai 557.474 ton dan total produksi budidaya rumput laut
mencapai 5,6 juta ton pada tahun 2013, dengan hasil ini Indonesia
menjadi negara produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah
Cina. Indonesia juga memiliki jenis rumput laut yang beragam.
Terdapat 782 jenis rumput laut yang tumbuh di Indonesia. Dari jumlah
tersebut, hanya beberapa jenis yang sudah dibudidayakan dan bernilai
28. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
ekonomis. Jenis rumput laut Eucheuma cottoni dan Gracilaria sp
merupakan dua jenis rumput laut unggul yang sebagian besar diekspor
Indonesia ke beberapa negara tujuan (Concon 2012). Rumput laut
yang dikembangkan dan diperdagangkan secara luas di Indonesia
adalah jenis karaginofit, (diataranya eucheuma spinosium, eucheuma
edule, eucheuma serra, eucheuma cottonii, dan eucheuma spp),
agarofit (gracilaria spp, gelidium spp dan gelidiella spp), serta
alginofit (sargassum spp, laminaria spp, ascophyllum spp dan
macrocystis spp), yang merupakan bahan baku berbagai industri
karena merupakan sumber keraginan (tepung rumput laut), agar-agar
dan alginat (Kementrian Perdagangan RI 2013).
Produksi rumput laut yang demikian besar menjadikan Indonesia
melakukan ekspor besar-besaran rumput laut kering ke beberapa
negara tujuan, seperti Cina, Jepang, Chili, Hongkong dan beberapa
negara lain.
Namun demikian potensi wilayah Indonesia yang sangat mendukung
untuk pengembangan usahaya budidaya rumput laut, belum
menjadikan sektor ini sebagai sumber perekonomian yang potesial.
Beberapa hal yang menyebabkan rumput laut belum dapat menjadi
andalan utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat adalah
:
1. Sampai saat ini Indonesia belum melakukan pengolahan
maksimal terhadap rumput laut. Indonesia masih mengekspor
rumput laut sebagai bahan mentah (rumput laut kering), sehingga
nilai ekonomi yang diperoleh juga kecil.
2. Sebagian mutu rumput laut Indonesia masih dibawah standar
3. Bahan baku yang diproduksi sering fluktuatif
4. Belum berkembang industri pengolahan rumput laut yang
memadai
5. Usaha budidaya rumput laut belum dikembangkan secara
potensial diseluruh Indonesia untuk mencukupi bahan baku bagi
industri pengolah rumput laut.
29. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Oleh sebab itu untuk pengembangan potensi budidaya rumput laut di
Indonesia, perlu kerjasama semua pihak, baik masyarakat (petani
rumput laut), masyarakat umum, pemerintah, dan pelaku industri.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam pengembangan potensi
budidaya rumput laut adalah :
1. Usaha untuk meningkatkan bahan baku rumput laut.
Harus dilakukan mulai dari proses budidaya, pasca panen hingga
penanganan pasca panen yang memenuhi standar.
2. Mengembangkan sentra industri pengolahan rumput laut di
daerah pusat penghasil rumput laut.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran 1 :
1. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok sesuai banyak
indikator yang terdapat dalam kegiatan belajar. Misalnya terdapat
2 indikator pada kegiatan pembelajaran, maka kelompok yang
dibentuk sebanyak 2 kelompok juga. (jumlah anggota masing-
masing kelompok dibagi rata sesuai jumlah peserta yang
mengikuti diklat )
2. Masing-masing kelompok mempelajari dan mendiskusikan
topik/judul yang diambil dari salah indikator kompetensi pada
kegiatan belajar sedang dibahas. Setiap anggota kelompok harus
aktif dalam diskusi kelompoknya sehingga dapat memahami topik
yang dibahas di kelompoknya.
3. Apabila pada setiap kelompok sudah selesai mempelajari dan
mendiskusikan masing-masing materi yang ditugaskan, maka
setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan topik
bahasan mereka masing-masing dan kelompok lain menyimak
dan memberikan masukan.
4. Setiap hasil diskusi kelompok yang telah dipresentasikan
merupakan pengalaman belajar bagi setiap peserta didik, sehingga
pemahaman dan penguasaan materinya lebih cepat dan lebih
mudah.
30. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Aktivitas pembelajaran 2 :
1. Masing-masing kelompok menganalisis jenis rumput laut dan
kemungkinan jenis pigmen yang mungkin terdapat dalam rumput
laut tersebut, gunakan referensi buku atau jurnal ilmiah yang
mendukung untuk membantu analisis. Isilah hasil analisis pada
tabel di samping setiap gambar.
Gambar Rumput Laut
Jenis dan Kelas Rumput Laut
Serta Pigmen Yang
Terkandung didalamnya
.........................................
.......................................
......................................
Sumber : manopoaradea.blogspot.com
31. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
........................................
........................................
.......................................
.....................................
...................................
..................................
Sumber : sumber : seaweedindustry.com
sumber : oceanexplorer.noaa.gov
• Gambar 2.5. Rumput laut
32. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
...........................................
...........................................
..........................................
...........................................
...........................................
...........................................
sumber : backyardnature.net
Sumber : backyardnature.net
33. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
..............................................
34. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
2. Berdasarkan hasil analisis di atas, coba anda jelaskan mengapa
masing-masing jenis rumput laut memempunyai kandungan
pigmen yang berbeda-beda? Jawablah hasil analisis anda pada
lembar berikut :
35. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Aktivitas Pembelajaran 3
1. Masing-masing kelompok menganalisis jenis-jenis produk pangan
yang kemungkinan memanfaatkan rumput laut atau hidrokoloid
dari rumput laut baik sebagai bahan baku utama atau pada proses
pengolahan untuk menghasilkan sifat fungsional tertentu dari
rumput laut tersebut. Gunakan referensi buku atau jurnal ilmiah
yang mendukung untuk membantu analisis. Isilah hasil analisis
pada tabel di bawah ini.
Jenis Produk
Pangan
Bahan Yang dimafaatkan Fungsinya
Rumput Laut
Kering
Agar Karagenan Alginat
Ice cream
Puding
Bakso
Roti
Permen
Ikan kaleng
Sirup
Susu
Cereal
Jelly
Selai
Dodol
Kerupuk
36. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
2. Berdasarkan Tabel yang anda isi, terlihat bahwa pemanfaatan
rumput laut bagi industri pangan sangat luas. Berikanlah analisis
anda mengapa rumput laut banyak sekali dimanfaatkan untuk
industri pangan. Tulislah uraian anda pada lembar kerja berikut :
37. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
E. Latihan / Kasus / Tugas
1. Sebutkan jenis-jenis rumput laut merah bernilai ekonomis yang
banyak terdapat di Indonesia!
2. Terdapat 3 jenis golongan rumput laut berdasarkan pigmen yang
dikandungnya, sebutkan!
3. Sebutkan ciri-ciri rumput laut Sargassum crassifolium!
4. Sebutkan 5 industri non pangan yang memanfaatkan rumput laut!
5. Sebutkan kendala yang menyebabkan rumput laut belum menjadi
komoditi inti perekonomian masyarakat!
F. Rangkuman
Jenis-jenis pigmen yang dikandung oleh rumput laut adalah pigmen
klorofil yaitu klorofil A, klorofil B, klorofil C1, C2 dan klorofil D.
Pigmen caroten yaitu β-caroten, fucoxanthin, siphonaxanthin dan
peridinin. Pigmen phycobilin yaitu phycoerythrobilin dan
phycocyanobilin. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya rumput
laut dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :
1. Rumput laut coklat (Phaeophyceae),
2. Rumput laut merah (Rhodophyceae)
3. Rumput laut hijau (Chlorophyceae) (McHugh, 2003).
Rumput laut merupakan tanaman laut yang banyak mengandung
koloid. Koloid yang terdapat pada rumput laut sering disebut dengan
hidrokoloid. Berdasarkan jenis koloid yang dikandungnya, rumput
laut dapat dibedakan menjadi :
1. Agarophyte (agarofit)
2. Carraginophyte (karaginofit)
3. Alginophyte (alginofit).
Sifat substansi thallus rumput laut beraneka ragam. Pengelompokan
rumput laut berdasarkan substansi thallusnya dibedakan menjadi :
1. lunak seperti gelatin (gellatinous)
2. keras diliputi / mengandung zat kapur (calcareous)
3. lunak seperti tulang rawan (cartilagenous)
4. berserabut (spongious). (Aslan,1991)
38. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Berdasarkan percabangan thallusnya, rumput laut dapat dibedakan
menjadi bebebrapa jenis diantaranya adalah:
1. Jenis tidak bercabang
2. Dichotomous (Bercabang dua)
3. Pinnate alternate
4. Pinnate distichous
5. Tetratichous
6. Ferticillate
7. Polystichous
8. Pectinate
9. Monopodial
10. Sympodial
Berbagai produk olahan pangan berbasis rumput laut telah
dikembangkan oleh manusia, seperti nori, kerupuk, mie, es rumput
laut, dodol, dan lain-lain. Selain diolah sebagai produk pangan yang
langsung dapat dikonsumsi, rumput laut juga mengandung senyawa
hidrokoloid yang mempunyai sifat fungsional sehingga sangat banyak
aplikasinya pada industri pangan. Beberapa industri pangan yang
memanfaatkan hidrokoloid dari rumput laut adalah sebagai berikut :
1. Agar
2. Karagenan
3. Alginat.
Beberapa industri non pangan yang memanfaatkan hidrokoloid
rumput laut adalah sebagai berikut :
1. Industri kosmetik
2. Industri Farmasi
3. Industri tekstil
4. Industri Pakan
5. Industri Cat
Beberapa hal yang menyebabkan rumput laut belum dapat menjadi
andalan utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat adalah:
1. Sampai saat ini Indonesia belum melakukan pengolahan
maksimal terhadap rumput laut. Indonesia masih mengekspor
39. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
rumput laut sebagai bahan mentah (rumput laut kering), sehingga
nilai ekonomi yang diperoleh juga kecil.
2. Sebagian mutu rumput laut Indonesia masih dibawah standar
3. Bahan baku yang diproduksi sering fluktuatif
4. Belum berkembang industri pengolahan rumput laut yang
memadai
5. Usaha budidaya rumput laut belum dikembangkan secara
potensial diseluruh Indonesia untuk mencukupi bahan baku bagi
industri pengolah rumput laut.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam pengembangan potensi
budidaya rumput laut adalah :
1. Usaha untuk meningkatkan bahan baku rumput laut.
Harus dilakukan mulai dari proses budidaya, pasca panen hingga
penanganan pasca panen yang memenuhi standar.
2. Mengembangkan sentra industri pengolahan rumput laut di
daerah pusat penghasil rumput laut.
G. Umpan Balik danTindak Lanjut
Isilah pernyataan berikut ini sebagai refleksi pembelajaran!
1 Dari hasil kegiatan pembelajaran apa saja yang telah anda
peroleh dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap?
2 Apakah anda merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut, jika
ya apa manfaat yang anda peroleh? jika tidak mengapa?
3 Apa yang anda rencanakan untuk mengimplementasikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap dari apa yang telah anda
pelajari?
4 Apa yang anda harapkan untuk pembelajaran berikutnya?
40. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
H. Kunci Jawaban
1. Jenis-jenis rumput laut merah bernilai ekonomis yang banyak
terdapat di Indonesia yaitu Eucheuma cottoni, Eucheuma
spinosum, Eucheuma edule, Geliedella acerosa, Acanthophora
muscoides, Gelidium latifolium, Gelidium sp, dan Gracillaria
foliferas.
2. Terdapat 3 jenis golongan rumput laut berdasarkan pigmen yang
dikandungnya yaitu : Rumput laut coklat (Phaeophyceae),
Rumput laut merah (Rhodophyceae), Rumput laut hijau
(Chlorophyceae).
3. Ciri-ciri rumput laut Sargassum crassifolium yaitu thallus agak
pipih, licin, tetapi batang utama bulat dan agak kasar, tumbuh
pada substrat dasar batu di daerah yang terkena ombak.
4. Industri non pangan yang memanfaatkan rumput laut yaitu
Industri kosmetik, Industri Farmasi, Industri tekstil, Industri
Pakan dan Industri Cat
5. Kendala yang menyebabkan rumput laut belum menjadi komoditi
inti perekonomian masyarakat yaitu
- Sampai saat ini Indonesia belum melakukan pengolahan
maksimal terhadap rumput laut. Indonesia masih mengekspor
rumput laut sebagai bahan mentah (rumput laut kering),
sehingga nilai ekonomi yang diperoleh juga kecil.
- Sebagian mutu rumput laut Indonesia masih dibawah standar
- Bahan baku yang diproduksi sering fluktuatif
- Belum berkembang industri pengolahan rumput laut yang
memadai
- Usaha budidaya rumput laut belum dikembangkan secara
potensial diseluruh Indonesia untuk mencukupi bahan baku
bagi industri pengolah rumput laut.
41. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan