SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
POTENSI BUDIDAYA RUMPUT LAUT
A. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan dari hasil pembelajaran potensi budidaya rumput lain, antara
lain :
1. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan
karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan pigmen
berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek
di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
2. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan
karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan koloidnya
berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek
di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
3. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan
karakteristik rumput laut berdasarkan substansi thallusnya
berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek
di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
4. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan
karakteristik rumput laut berdasarkan percabangan thallusnya
berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek
di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
5. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peran rumput laut
pada industri pangan berdasarkan studi pustaka dan pengamatan
langsung di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab,
6. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peran rumput laut
pada industri non pangan berdasarkan studi pustaka dan
pengamatan langsung di lapangan dengan teliti dan penuh
tanggung jawab,
7. Peserta didik diharapkan mampu merumuskan pengembangan
potensi budidaya rumput laut berdasarkan studi pustaka dan
pengamatan langsung di lapangan dengan teliti dan penuh
tanggung jawab.
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan dari peserta didik
adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan
pigmen
2. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan
koloidnya
3. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan subtansi
thallusnya
4. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan percabangan
thallusnya
5. Menganalisis peran rumput laut pada industri pangan
6. Menganalisis peran rumput laut pada industri non pangan
7. Merumuskan pengembangan potensi budidaya rumput laut
C. Uraian Materi
1. Jenis dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan
Kandungan Pigmen
Rumput laut merupakan tanaman makro algae yang termasuk dalam
divisio Thallophyta, yaitu tumbuhan yang mempunyai struktur
kerangka tubuh yang terdiri dari batang/thalus dan tidak memiliki
daun serta akar. Salah satu faktor yang menyebabkan keragaman jenis
dari rumput laut adalah pigmen yang dikandungnya. Hal ini karena
untuk tumbuh dan berkembang rumput laut membutuhkan cahaya
untuk melakukan proses fotosintesis dimana rumput laut bersifat
autotrof dan mensitesa sendiri makanannya dengan bantuan sinar
matahari. Dalam penyerapan sinar matahari rumput laut memiliki
pigmen fotosintesis yaitu klorofil a yang terdapat pada semua jenis
rumput laut. Untuk proses fotosintesis klorofil dibantu dengan pigmen
lainnya.
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Jenis-jenis pigmen yang dikandung oleh rumput laut adalah pigmen
klorofil yaitu klorofil A, klorofil B, klorofil C1, C2 dan klorofil D.
Pigmen caroten yaitu β-caroten, fucoxanthin, siphonaxanthin dan
peridinin. Pigmen phycobilin yaitu phycoerythrobilin dan
phycocyanobilin.
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya rumput laut dikelompokkan
menjadi tiga kelas, yaitu :
1. Rumput laut coklat (Phaeophyceae),
2. Rumput laut merah (Rhodophyceae)
3. Rumput laut hijau (Chlorophyceae) (McHugh, 2003).
Jenis-jenis pigmen alami yang terdapat pada ketiga kelas rumput laut
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Pigmen alami yang terdapat pada masing-masing kelas
rumput laut
Kelas rumput Laut Pigmen alami yang dikandungnya
Chlorophyta (rumput
laut hijau )
Chlorophylls a, Chlorophylls b, β-carotens,
lutein, xanthophylls
Phaeophyta (rumput
laut coklat )
Chlorophylls a, Chlorophylls c, β-carotens,
fucoxantin, xanthophyll
Rhodophyta (rumput
laut merah)
Chlorophylls a, Chlorophylls d,
phycocyanins, phycoerythrin, α- dan β-
carotenes dan xanthophyl
Sumber : Bocanegra et al. (2009).
a. Rumput laut coklat (Phaeophyceae)
Kelompok rumput laut coklat memiliki bentuk yang bervariasi dan
sebagian besar jenis-jenisnya berwarna coklat atau pirang. Warna
tersebut tidak berubah walaupun alga ini mati atau kekeringan. Hanya
pada beberapa jenis diantaranya, misal pada Sargassum, warnanya
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
akan sedikit berubah menjadi hijau kebiru-biruan apabila mati
kekeringan.
Ciri-ciri umum rumput laut coklat berdasarkan kandungan pigmennya
adalah :
- Thallus berbentuk lembaran (Padina australis), bulatan
(Sargassum duplicatum) atau batangan (Dictyota bartayresiana)
yang bersifat lunak atau keras
- Berwarna pirang atau coklat
- Mengandung pigmen fotosintetik yaitu carotene, fucoxantin,
klorofil a dan klorofil c
Contoh beberapa jenis rumput laut coklat di perairan Indonesia yang
bernilai ekonomis disajikan pada Tabel 2.
b. Rumput laut merah (Rhodophyceae)
Rumput laut merah merupakan kelompok rumput laut dimana
jenisnya memiliki berbagai bentuk dan variasi warna. Salah satu
indikasi dari segi pewarnaan dari rumput laut merah adalah terjadinya
perubahan warna dari warna aslinya menjadi ungu atau merah apabila
rumput laut tersebut terkena panas sinar matahari secara langsung.
Ciri-ciri umum dari rumput laut merah adalah :
- Bentuk thalli ada yang silindris (Gelidium latifolium), pipih
(Gracillaria folifera) dan lembaran (Dictyopteris sp.)
- Warna thalli bervariasi ada yang merah (Dictyopteris sp.), pirang
(Eucheuma spinosum), coklat (Acanthophora muscoides) dan
hijau (Gracillaria gigas).
- Sistem percabangan thalli ada yang sederhana, kompleks dan juga
ada yang berselang-seling.
- Mengandung pigmen fotosintetik berupa karotin, xantofil,
fikobilin, dan r-fikoeritrin penyebab warna merah dan
klorofil a dan klorofil d.
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Beberapa jenis rumput laut merah di perairan Indonesia yang
mempunyai nilai ekonomis disajikan pada Tabel 3.
c. Rumput laut Hijau
Pada umumnya rumput laut hijau (chlorophyta), tumbuh secara
bergerombol atau berumpun. Keberadaannya dapat dijumpai di
paparan terumbu karang dan goba dengan kedalaman 1 – 200 m.
Hidup menancap atau menempel pada substrat dasar perairan laut
seperti karang mati, fragment karang, pasir dan pasir lumpuran.
Sampai saat ini, pemanfaatan rumput laut dari golongan alga hijau
belum dilakukan secara optimal. Masyarakat umumnya memanfaatkan
rumput laut hijau seperti Caulerpa racemos dan, Codium
decorticatum sebagai sayur lalapan dengan sambal pedas. Contoh
gambar rumput laut dari jenis alga hijau dapa dilihat pada tabel 4.
Ciri-ciri umum alga hijau adalah :
- Berwarna hijau
- Thallus berbentuk lembaran (Ulva lactuca), batangan (Caulerpa
corynophora) atau bulatan (Caulerpa sertlariodes) yang bersifat
lunak, keras atau siphonous terdiri dari uniseluler atau
multiseluler.
- Mengandung pigment fotosintetik, klorofil a dan b, carotene,
xantofil dan lutein.
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Tabel 2. Beberapa jenis rumput laut coklat yang bernilai ekonomis di
perairan Indonesia
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Lanjutan tabel 2...
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Tabel 3. Beberapa jenis rumput laut merah yang bernilai ekonomis
di perairan Indonesia
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Lanjutan Tabel 3....
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Tabel 4. Contoh rumput laut dari jenis alga hijau yang memiliki nilai
ekonomis di perairan laut Indonesia
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Lanjutan tabel 4....
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
2. Jenis dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan
Kandungan Koloidnya
Rumput laut merupakan tanaman laut yang banyak mengandung
koloid. Koloid yang terdapat pada rumput laut sering disebut dengan
hidrokoloid. Berdasarkan jenis koloid yang dikandungnya, rumput
laut dapat dibedakan menjadi :
1. Agarophyte (agarofit)
2. Carraginophyte (karaginofit)
3. Alginophyte (alginofit).
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
a. Agarophyte (agarofit)
Agarophyte (agarofit) merupakan kelompok rumput laut yang dapat
menghasilkan hidrokloid jenis agar. Agar merupakan senyawa
polisakarida dengan rantai panjang yang disusun oleh ulangan dari
pasangan dua unit molekul agarose dan agaropektin. Agar memiliki
rumus molekul sebagai (C12H14O5(OH)4)n . Sedangkan rumus
struktur kimia dari agar disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur kimia agar-agar
Hidrokoloid dari agar ini dihasilkan dari proses ekstraksi rumput laut
kelas Rhodophyceae (rumput laut merah), terutama jenis Glacilaria,
gelidium, Pterocladia, Achanthopeltis, dan Ceramium.
b. Carraginophyte (karaginofit)
Carraginophyte (karaginofit) merupakan jenis rumput laut yang
mengandung senyawa hidrokoloid dari jenis karagenan. Karagenan
adalah polisakarida sulfat yang diekstraksi dari beberapa spesies
rumput laut (rhodophyceae). Karagenan merupakan galaktan
tersulfatasi linear hidrofilik. Polimer ini merupakan pengulangan unit
disakarida. Terdapat tiga jenis karagenan komersial yang paling
penting adalah karagenan iota, kappa dan lambda. Perbedaan dari
ketiga jenis karagenan ini adalah pada kandungan sulfat yang
dikandungnya. Ketiga jenis karagenan ini juga memiliki sifat
pembentukan gel dan reaksi terhadap protein yang berbeda-beda.
Kappa-karagenan menghasilkan gel yang kuat (rigid), sedangkan iota-
karagenan menghasilkan gel yang halus dan lebih elastis, dan lamda
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
karagenan tidak dapat membentuk gel. Secara alami, jenis iota dan
kappa dibentuk secara enzimatis dari prekursornya oleh
sulfohydrolase. Sedangkan secara komersial, jenis ini diproduksi
menggunakan perlakuan alkali atau ekstraksi dengan alkali.
Saat ini jenis karagenan kappa secara umum diperoleh dari rumput
laut tropis Kappaphycus alvarezii, yang di dunia perdagangan dikenal
sebagai Eucheuma cottonii. Eucheuma denticulatum (dengan nama
dagang Eucheuma spinosum) adalah spesies utama untuk
menghasilkan jenis karagenan iota. Sedangkan karagenan lamda
diproduksi dari spesies Gigartina dan Condrus. Struktur kimia dari
karagenan disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2 . Struktur kimia karagenan
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
c. Alginophyte (alginofit)
Alginophyte (alginofit) merupakan jenis rumput laut yang dapat
menghasilkan alginat. Alginat merupakan polisakarida uronic yang
diisolasi dari dinding sel rumput laut coklat
(Phaeophyceae).Umumnya alginat terdapat dalam bentuk asam
alginat. Asam alginat adalah suatu polisacharida yang terdiri dari
D-mannuronic acid dan L-guluronic acid yang merupakan asam-asam
karbosiklik (R-COOH) dengan perbandingan mannuronic
acid/guluronic acid antara 0,3–2,35. Struktur kimia dari D-mannuronic
acid dan L-guluronic acid sebagai penyusun utama alginat disajikan
pada Gambar 3.
Gambar 3. Struktur kimia D-mannuronic acid dan L-guluronic acid
sebagai penyusun utama alginat.
Alginat diproduksi dari rumput laut jenis Laminaria, Lessonia,
Ascophyllum, Sargassum dan Turbinaria.
3. Jenis dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan Substansi
Thallusnya
Sifat substansi thallus rumput laut beraneka ragam. Pengelompokan
rumput laut berdasarkan substansi thallusnya dibedakan menjadi :
1. lunak seperti gelatin (gellatinous)
2. keras diliputi / mengandung zat kapur (calcareous)
3. lunak seperti tulang rawan (cartilagenous)
4. berserabut (spongious). (Aslan,1991)
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4. Thallus rumput laut berdasarkan
substansinya (a) gelatinous, (b) calcareous (c) cartilogenous
dan (d) spongeous
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
4. Jenis Dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan
Percabangan Thallusnya
Berdasarkan percabangan thallusnya, rumput laut dapat dibedakan
menjadi bebebrapa jenis diantaranya adalah:
1. Jenis tidak bercabang
Jenis ini mempunyai karakteristik yaitu hhallus tumbuh
memanjang atau menjalar dan tidak memiliki percabangan.
Gambar 5. Thallus rumput laut yang tidak bercabang
2. Dichotomous (Bercabang dua)
Tiap – tiap thallus yang tumbuh akan memiliki cabang dan dari
cabang ini akan muncul cabang lagi dan begitu seterusnya.
Gambar 6. Thallus rumput laut bercabang dua
3. Pinnate alternate
Thallus tumbuh bercabang dua – dua sepanjang thallus utama
secara berselang-seling (berganti-ganti).
Gambar 7. Thallus pinnate alternate
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
4. Pinnate distichous
Thallus tumbuh bercabang dua-dua sepanjang thallus utama
secara beraturan.
Gambar 8. Thallus pinnate distichous
5. Tetratichous
Thallus tumbuh dengan memiliki percabangan dua dua sepanjang
thallus utama.
Gambar 9. Thallus Tetratichous
6. Ferticillate
Cabang-cabang thallus tumbuh dengan melingkari thallus sebagai
sumbu utama.
Gambar 10. Thalus ferticillate
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
7. Polystichous
Cabang – cabang thallus tumbuh pada thallus utama secara tidak
beraturan (banyak cabang pada thallus utama).
Gambar 11. Thallus polystichous
8. Pectinate
Cabang – cabang thallus tumbuh pada satu sisi thallus
Gambar 12. Cabang thallus tumbuh pada satu sisi
9. Monopodial
Cabang tumbuh satu-satu pada tiap thallus.
Gambar 13. Cabang thallus monopodial
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
10. Sympodial
Percabangan pada thallus tumbuh searah dan bisa lebih dari satu
cabang pada masing-masing thallus.
Gambar 14. Percabangan thallus sympodial
5. Peranan Rumput Laut Pada Industri Pangan
Rumput laut telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah
satu sumber pangan. Sejak zaman dahulu negara-negara seperti Cina,
rumput laut digunakan sebagai jenis makanan istimewa dan disajikan
kepada kaisar. Demikian juga dengan di Jepang, orang Jepang
menganggap rumput laut sebagai jenis makanan yang penting.
Demikian juga di Indonesia, rumput laut telah dimanfaatkan oleh
masyarakat pesisir untuk dimakan langsung sebagai lalapan, asinan
atau bentuk makanan lainnya oleh manusia.
Rumput laut dijadikan bahan pangan oleh manusia karena
mengandung komposisi kimia yaitu zat gizi dan non gizi yang
diperlukan oleh manusia. Komposisi kimia berupa zat gizi yang
dimiliki oleh beberapa jenis rumput laut disajikan pada Tabel 5.
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Tabel 5 . Komposisi zat gizi dari beberapa jenis rumput laut
Jenis Rumput Laut
Komposisi Kimia (g / 100 g berat kering)
Karbohidrat Protein Lipida Abu
Chlorophyceae
Ulva spp 42,1 20-26,1 0,6-0,7 13,7-
22,6
U. lactuta NA 10-21 NA NA
Enteromorpha
spp
61,5 20,7 0,3 6,6
Phaeophyceae
Laminaria spp 49,1 6,7 1,6 19,2
Konbu Na 8,1-15 1,8 25,4
U. pinnatifida 47,8 12,7-14,1 1,5-2,7 21,2-
32,8
H. fusiforme 29,8 5,6-12,3 0,8-1,5 21,2-35
Fucus NA 3-11 NA NA
Rhodophyceae
P. tenera 40,5 33-47 0,7-1,6 8,5-8,7
Chondrus crispu 54,8 11,2 2,6 14,2
Gracilarid 58,4 7,9 0,1 17,8
Cianophyceae
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Nostoc c 55,7 20,9 1,2 7,5
Bahan pangan lain
Kedelai 7,32 40,3 21,27 NA
Kacang polong 47,06 28,8 3,75 NA
Wortel 63,3 11 1,8 NA
Tomat 58,33 14,5 3,5 NA
Telur 2,66 49,8 47,45 NA
Sumber : Bocanegra et al. (2009).
Berbagai produk olahan pangan berbasis rumput laut telah
dikembangkan oleh manusia, seperti nori, kerupuk, mie, es rumput
laut, dodol, dan lain-lain. Selain diolah sebagai produk pangan yang
langsung dapat dikonsumsi, rumput laut juga mengandung senyawa
hidrokoloid yang mempunyai sifat fungsional sehingga sangat banyak
aplikasinya pada industri pangan.
Dalam dinding sel rumput laut mengandung senyawa polisakarida
yaitu selullosa yang mengandung hidrokoloid yang sering dikenal
sebagai phycocholloid yang banyakt diekstrak untuk dimanfaatkan
sebagai bahan baku berbagai industri, terutama industri pangan.
Phycocholloid yang terkandung dalam rumput laut telah banyak
dimanfaatkan untuk industri pangan adalah agar, alginat dan
karagenan. Dengan beberapa sifat fungsional yang dimiliki, maka
agar, alginat dan karagenan pada produk pangan dapat berfungsi
sebagai gelling agent, thinkener, viscosity fiying agent, atau sebagai
emulsifying agent. Sifat hidrokoloid yang penting pada rumput laut
antara lain kemampuan membentuk gel yang kuat, kemampuan
mengikat air yang besar dan bersifat inert serta harganya yang relatif
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
murah dibandingkan hidrokoloid lain misal xhantan gum,
menyebabkan hidrokoloid dari rumput laut semakinluas diaplikasikan
pada industri pangan.
Beberapa pemanfaatan hidrokoloid dari rumput laut pada industri
pangan adalah sebagai berikut :
1. Agar
Penggunaan agar untuk industri pangan sangat luas. Agar
memiliki kemampuan membentuk lapisan gel atau film yang kuat,
sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengemulsi
(emulsifier), penstabil (stabilizer), pembentuk gel, pensuspensi,
pelapis, dan inhibitor. Pemanfaatan agar dalam bidang industri
pangan antara lain: pada produk es krim, keju, permen, jelly, dan
susu coklat, serta pengalengan ikan dan daging, Pemanfaatan agar
di bidang pangan juga ditujukan untuk pangan diet. Hal ini karena
agar tersusun oleh senyawa yang dapat berfungsi sebagai serat
pangan yang mengandung nilai kalori yang rendah.
2. Karagenan
Pemanfaatan karagenan di bidang pangan sangat luas. Banyak
industri pangan yang memanfaatkan karagenan untuk
menghasilkan karakteristik produk yang lebih baik. Kemampuan
karagenan mengikat air yang lebih baik dibandingkan jenis
hidrokoloid yang lain menyebabkan karagenan banyak
diaplikasikan pada banyak produk pangan. Beberapa contoh
aplikasi karagenan pada industri pangan adalah sebagai berikut :
a. Produk daging : karagenan memiliki kemampuan memgikat
air yang besar dan kemampuan membentuk jaringan gel
sehingga memperguat jaringan protein daging pada produk
olahan daging seperti bakso, sosis
b. Produk pangan low fat : karagenan dapat menstabilkan
emulsi lemak dan air pada industri susu
c. Industri keju : karagenan dapat berinteraksi dengan susu
membentuk sistem emulsi yang stabil
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
d. Produk roti : karagenan dapat membentuk gel yang inert
sehingga tidak mengganggu viscositas adonan dan tidak
mempengaruhi yeast.
3. Alginat.
Alginat sangat luas penggunaannya pada industri pangan .
Beberapa fungsi alginat pada produk pangan antara lain :
- Penstabil
- Gelling
- Pengemulsi
- Pembentuk film
- Pensuspensi
- Pengental
Sedangkan produk pangan yang memanfaatkan alginat adalah
sebagai berikut :
- Industri crackers, kue, roti memnafaatkan alginat untuk
mendapatkan tekstur yang renyah dan lembut
- Pembuatan saos dan kecap, menggunakan alginat sebagai
pengental.
- Industri susu coklat, es cream, jus buah atau industri
minuman lainnya memerlukan alginat sebagai stabilizer
- Industri permen memanfaatkan alginat sebagai pelapis
- Kemampuan alginat membentuk busa dan kejernihan
menyebabkan alginat banayak diaplikasikan pada industri bir
Beberapa pemanfaatan agar, karagenan dan alginat di bidang pangan
dirangkum dalam Tabel 6.
6. Peranan Rumput Laut Pada Industri Non Pangan
Pemanfaatan rumput laut untuk industri non pangan juga semakin
luas, hal ini karena sifat hidrokoloid yang dimiliki oleh rumput laut
dan juga harganya yang relatif murah dibandingkan dengan koloid
dari bahan lain.
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Beberapa industri non pangan yang memanfaatkan hidrokoloid
rumput laut adalah sebagai berikut :
1. Industri kosmetik
Hidrokoloid dari rumput laut dimafaatkan dalam industri
kosmetik dengan berbagai fungsi. Pemanfaatan agar, karagenan
dan alginat pada industri kosmetik dapat berfungsi sebagai
suspending agent, emulsifier, stabilizer, film former, binder,
coating agent, thickner, gelling agent, syneresis inhibitor,
encapsulating agent, flocculating agent dan protective koloid.
Penggunaan agar, karagenan dan alginat di bidang kosmetik
antara lain pada sabun krim dan sabun cair, sampho, lotion, pasta
gigi, pewarna bibir, dan produk-produk perawatan kulit.
Di dalam produk pasta gigi karagenan berfungsi sebagai binder
dan stabilizer. Sementara dalam lotion dan cream karagenan
berfungsi sebagai bodying agent
Tabel 6. Industri pangan yang memanfaatkan agar, alginat dan
karagenan
Sumber :
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
2. Industri Farmasi
Penggunaan hidrokoloid rumput laut di bidang farmasi sangat
luas. Dalam industri farmasi agar digunakan sebagai laxativa,
catakan gigi, suposutoria, pensuspensi untuk obat dengan pelarut
air. Agar dan karagenan juga digunakan sebagai penstabil dan
pengemulsi, seperti pada vitamin dan komponen obat sulfa.
Alginat banyak digunakan untuk preparasi tablet dalam proses
granulasi, sedangkan karagenan sebagai binder tablet. Selain itu
agar juga dipakai sebagai bahan tambahan pada kapsul
pembungkus obat serta sebagai bahan pengental dalam berbagai
jenis obat sirup.
Selain itu dengan berkembangnya metode ekstraksi, penggunaan
senyawa bioaktif dari rumput laut sebagai obat alternative dan
suplemen juga semakin berkembang. Pemeriksaan farmakologi
dan mikrobiologi dari ekstrak rumput laut memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang manfaat rumput laut di bidang farmasi
bagi pengembangan obat fitofarmaka dari bahan rumput laut.
3. Industri tekstil
Dalam industri tekstil, pemanfaatan agar dan alginat sebagai
perekat pada proses pengayaman benang. Agar digunakan dalam
proses textile sizing. Agar yang bermutu tinggi digunakan untuk
proses sizing pada kain sutra, yang mutunya rendah digunakan
untuk jenis tekstil macao, muslin, nonsoaks, voil dan lain lain.
Agar yang baik dapat diambil dari Chondrus dan Gigarin. Alginat
sering digunakan sebahai bahan perekat pengganti kanji. Alginat
juga dimanfaatkan dalam pewarnaan tekstil sehingga diperoleh
warna yang merata, tidak pecah dan lembut.
4. Industri Pakan
Pakan ternak atau ikan biasanya berupa makanan berbentuk pelet.
Agar, karaginan dan alginat merupakan hidrokoloid yang
diperlukan dalam industri pakan ternak. Fungsi hidrokoloid dalam
pakan adalah sebagai senyawa yang dapat menstabilkan dan
mempertahankan komposisi dari pakan supaya tetap stabil dan
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
merata. Untuk pakan ikan , alginat juga berperan dalam melapisi
pelet sehingga udara yang ada di dalam pelet akan tertahan
sehingga pelet tidak akan cepat tenggelam. Hidrokoloid juga
dapat mengurangi sinerasis dari formulasi pakan selama
penyimpanan dan pengankutan.
5. Industri Cat
Karaginan dan alginat dimanfaatkan dalam industri cat sebagai
stabilizer dan sebagai perekat cat pada permukaan dinding saat
proses pengeringan. Selain itu alginat juga dapat berfungsi
sebagai emulsifier dari resin cat sehingga air dan minyak pada
komposisi cat dapat tercampur dengan sempurna.
7. Pengembangan Potensi Budidaya Rumput Laut
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki jumlah pulau 17.504
pulau dan panjang garis pantai mencapai 81.000 km. Dengan kondisi
wilayah seperti ini, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar
bagi pengembangan komoditi rumput laut, dimana kegiatan
pengembangannya dapat dilakukan di seluruh perairan Indonesia
mulai, dari Provinsi Aceh sampai dengan Papua. Luas indikatif lahan
yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya komoditas rumput laut
Indonesia mencapai 769.452 ha. Dari jumlah itu, baru sekitar 50%
atau seluas 384.733 ha yang secara efektif dimanfaatkan, dan akan
terus dimanfaatkan sehingga target produksi tahun 2014 sebesar 10
juta ton dapat dicapai.
Berdasarkan Pusat Data Statistik Kementrian Kelautan dan Perikanan
(2013), total produksi rumput laut di Indonesia yang non budidaya
mencapai 557.474 ton dan total produksi budidaya rumput laut
mencapai 5,6 juta ton pada tahun 2013, dengan hasil ini Indonesia
menjadi negara produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah
Cina. Indonesia juga memiliki jenis rumput laut yang beragam.
Terdapat 782 jenis rumput laut yang tumbuh di Indonesia. Dari jumlah
tersebut, hanya beberapa jenis yang sudah dibudidayakan dan bernilai
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
ekonomis. Jenis rumput laut Eucheuma cottoni dan Gracilaria sp
merupakan dua jenis rumput laut unggul yang sebagian besar diekspor
Indonesia ke beberapa negara tujuan (Concon 2012). Rumput laut
yang dikembangkan dan diperdagangkan secara luas di Indonesia
adalah jenis karaginofit, (diataranya eucheuma spinosium, eucheuma
edule, eucheuma serra, eucheuma cottonii, dan eucheuma spp),
agarofit (gracilaria spp, gelidium spp dan gelidiella spp), serta
alginofit (sargassum spp, laminaria spp, ascophyllum spp dan
macrocystis spp), yang merupakan bahan baku berbagai industri
karena merupakan sumber keraginan (tepung rumput laut), agar-agar
dan alginat (Kementrian Perdagangan RI 2013).
Produksi rumput laut yang demikian besar menjadikan Indonesia
melakukan ekspor besar-besaran rumput laut kering ke beberapa
negara tujuan, seperti Cina, Jepang, Chili, Hongkong dan beberapa
negara lain.
Namun demikian potensi wilayah Indonesia yang sangat mendukung
untuk pengembangan usahaya budidaya rumput laut, belum
menjadikan sektor ini sebagai sumber perekonomian yang potesial.
Beberapa hal yang menyebabkan rumput laut belum dapat menjadi
andalan utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat adalah
:
1. Sampai saat ini Indonesia belum melakukan pengolahan
maksimal terhadap rumput laut. Indonesia masih mengekspor
rumput laut sebagai bahan mentah (rumput laut kering), sehingga
nilai ekonomi yang diperoleh juga kecil.
2. Sebagian mutu rumput laut Indonesia masih dibawah standar
3. Bahan baku yang diproduksi sering fluktuatif
4. Belum berkembang industri pengolahan rumput laut yang
memadai
5. Usaha budidaya rumput laut belum dikembangkan secara
potensial diseluruh Indonesia untuk mencukupi bahan baku bagi
industri pengolah rumput laut.
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Oleh sebab itu untuk pengembangan potensi budidaya rumput laut di
Indonesia, perlu kerjasama semua pihak, baik masyarakat (petani
rumput laut), masyarakat umum, pemerintah, dan pelaku industri.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam pengembangan potensi
budidaya rumput laut adalah :
1. Usaha untuk meningkatkan bahan baku rumput laut.
Harus dilakukan mulai dari proses budidaya, pasca panen hingga
penanganan pasca panen yang memenuhi standar.
2. Mengembangkan sentra industri pengolahan rumput laut di
daerah pusat penghasil rumput laut.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran 1 :
1. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok sesuai banyak
indikator yang terdapat dalam kegiatan belajar. Misalnya terdapat
2 indikator pada kegiatan pembelajaran, maka kelompok yang
dibentuk sebanyak 2 kelompok juga. (jumlah anggota masing-
masing kelompok dibagi rata sesuai jumlah peserta yang
mengikuti diklat )
2. Masing-masing kelompok mempelajari dan mendiskusikan
topik/judul yang diambil dari salah indikator kompetensi pada
kegiatan belajar sedang dibahas. Setiap anggota kelompok harus
aktif dalam diskusi kelompoknya sehingga dapat memahami topik
yang dibahas di kelompoknya.
3. Apabila pada setiap kelompok sudah selesai mempelajari dan
mendiskusikan masing-masing materi yang ditugaskan, maka
setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan topik
bahasan mereka masing-masing dan kelompok lain menyimak
dan memberikan masukan.
4. Setiap hasil diskusi kelompok yang telah dipresentasikan
merupakan pengalaman belajar bagi setiap peserta didik, sehingga
pemahaman dan penguasaan materinya lebih cepat dan lebih
mudah.
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Aktivitas pembelajaran 2 :
1. Masing-masing kelompok menganalisis jenis rumput laut dan
kemungkinan jenis pigmen yang mungkin terdapat dalam rumput
laut tersebut, gunakan referensi buku atau jurnal ilmiah yang
mendukung untuk membantu analisis. Isilah hasil analisis pada
tabel di samping setiap gambar.
Gambar Rumput Laut
Jenis dan Kelas Rumput Laut
Serta Pigmen Yang
Terkandung didalamnya
.........................................
.......................................
......................................
Sumber : manopoaradea.blogspot.com
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
........................................
........................................
.......................................
.....................................
...................................
..................................
Sumber : sumber : seaweedindustry.com
sumber : oceanexplorer.noaa.gov
• Gambar 2.5. Rumput laut
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
...........................................
...........................................
..........................................
...........................................
...........................................
...........................................
sumber : backyardnature.net
Sumber : backyardnature.net
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
..............................................
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
2. Berdasarkan hasil analisis di atas, coba anda jelaskan mengapa
masing-masing jenis rumput laut memempunyai kandungan
pigmen yang berbeda-beda? Jawablah hasil analisis anda pada
lembar berikut :
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Aktivitas Pembelajaran 3
1. Masing-masing kelompok menganalisis jenis-jenis produk pangan
yang kemungkinan memanfaatkan rumput laut atau hidrokoloid
dari rumput laut baik sebagai bahan baku utama atau pada proses
pengolahan untuk menghasilkan sifat fungsional tertentu dari
rumput laut tersebut. Gunakan referensi buku atau jurnal ilmiah
yang mendukung untuk membantu analisis. Isilah hasil analisis
pada tabel di bawah ini.
Jenis Produk
Pangan
Bahan Yang dimafaatkan Fungsinya
Rumput Laut
Kering
Agar Karagenan Alginat
Ice cream
Puding
Bakso
Roti
Permen
Ikan kaleng
Sirup
Susu
Cereal
Jelly
Selai
Dodol
Kerupuk
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
2. Berdasarkan Tabel yang anda isi, terlihat bahwa pemanfaatan
rumput laut bagi industri pangan sangat luas. Berikanlah analisis
anda mengapa rumput laut banyak sekali dimanfaatkan untuk
industri pangan. Tulislah uraian anda pada lembar kerja berikut :
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
E. Latihan / Kasus / Tugas
1. Sebutkan jenis-jenis rumput laut merah bernilai ekonomis yang
banyak terdapat di Indonesia!
2. Terdapat 3 jenis golongan rumput laut berdasarkan pigmen yang
dikandungnya, sebutkan!
3. Sebutkan ciri-ciri rumput laut Sargassum crassifolium!
4. Sebutkan 5 industri non pangan yang memanfaatkan rumput laut!
5. Sebutkan kendala yang menyebabkan rumput laut belum menjadi
komoditi inti perekonomian masyarakat!
F. Rangkuman
Jenis-jenis pigmen yang dikandung oleh rumput laut adalah pigmen
klorofil yaitu klorofil A, klorofil B, klorofil C1, C2 dan klorofil D.
Pigmen caroten yaitu β-caroten, fucoxanthin, siphonaxanthin dan
peridinin. Pigmen phycobilin yaitu phycoerythrobilin dan
phycocyanobilin. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya rumput
laut dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :
1. Rumput laut coklat (Phaeophyceae),
2. Rumput laut merah (Rhodophyceae)
3. Rumput laut hijau (Chlorophyceae) (McHugh, 2003).
Rumput laut merupakan tanaman laut yang banyak mengandung
koloid. Koloid yang terdapat pada rumput laut sering disebut dengan
hidrokoloid. Berdasarkan jenis koloid yang dikandungnya, rumput
laut dapat dibedakan menjadi :
1. Agarophyte (agarofit)
2. Carraginophyte (karaginofit)
3. Alginophyte (alginofit).
Sifat substansi thallus rumput laut beraneka ragam. Pengelompokan
rumput laut berdasarkan substansi thallusnya dibedakan menjadi :
1. lunak seperti gelatin (gellatinous)
2. keras diliputi / mengandung zat kapur (calcareous)
3. lunak seperti tulang rawan (cartilagenous)
4. berserabut (spongious). (Aslan,1991)
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
Berdasarkan percabangan thallusnya, rumput laut dapat dibedakan
menjadi bebebrapa jenis diantaranya adalah:
1. Jenis tidak bercabang
2. Dichotomous (Bercabang dua)
3. Pinnate alternate
4. Pinnate distichous
5. Tetratichous
6. Ferticillate
7. Polystichous
8. Pectinate
9. Monopodial
10. Sympodial
Berbagai produk olahan pangan berbasis rumput laut telah
dikembangkan oleh manusia, seperti nori, kerupuk, mie, es rumput
laut, dodol, dan lain-lain. Selain diolah sebagai produk pangan yang
langsung dapat dikonsumsi, rumput laut juga mengandung senyawa
hidrokoloid yang mempunyai sifat fungsional sehingga sangat banyak
aplikasinya pada industri pangan. Beberapa industri pangan yang
memanfaatkan hidrokoloid dari rumput laut adalah sebagai berikut :
1. Agar
2. Karagenan
3. Alginat.
Beberapa industri non pangan yang memanfaatkan hidrokoloid
rumput laut adalah sebagai berikut :
1. Industri kosmetik
2. Industri Farmasi
3. Industri tekstil
4. Industri Pakan
5. Industri Cat
Beberapa hal yang menyebabkan rumput laut belum dapat menjadi
andalan utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat adalah:
1. Sampai saat ini Indonesia belum melakukan pengolahan
maksimal terhadap rumput laut. Indonesia masih mengekspor
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
rumput laut sebagai bahan mentah (rumput laut kering), sehingga
nilai ekonomi yang diperoleh juga kecil.
2. Sebagian mutu rumput laut Indonesia masih dibawah standar
3. Bahan baku yang diproduksi sering fluktuatif
4. Belum berkembang industri pengolahan rumput laut yang
memadai
5. Usaha budidaya rumput laut belum dikembangkan secara
potensial diseluruh Indonesia untuk mencukupi bahan baku bagi
industri pengolah rumput laut.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam pengembangan potensi
budidaya rumput laut adalah :
1. Usaha untuk meningkatkan bahan baku rumput laut.
Harus dilakukan mulai dari proses budidaya, pasca panen hingga
penanganan pasca panen yang memenuhi standar.
2. Mengembangkan sentra industri pengolahan rumput laut di
daerah pusat penghasil rumput laut.
G. Umpan Balik danTindak Lanjut
Isilah pernyataan berikut ini sebagai refleksi pembelajaran!
1 Dari hasil kegiatan pembelajaran apa saja yang telah anda
peroleh dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap?
2 Apakah anda merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut, jika
ya apa manfaat yang anda peroleh? jika tidak mengapa?
3 Apa yang anda rencanakan untuk mengimplementasikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap dari apa yang telah anda
pelajari?
4 Apa yang anda harapkan untuk pembelajaran berikutnya?
Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan
H. Kunci Jawaban
1. Jenis-jenis rumput laut merah bernilai ekonomis yang banyak
terdapat di Indonesia yaitu Eucheuma cottoni, Eucheuma
spinosum, Eucheuma edule, Geliedella acerosa, Acanthophora
muscoides, Gelidium latifolium, Gelidium sp, dan Gracillaria
foliferas.
2. Terdapat 3 jenis golongan rumput laut berdasarkan pigmen yang
dikandungnya yaitu : Rumput laut coklat (Phaeophyceae),
Rumput laut merah (Rhodophyceae), Rumput laut hijau
(Chlorophyceae).
3. Ciri-ciri rumput laut Sargassum crassifolium yaitu thallus agak
pipih, licin, tetapi batang utama bulat dan agak kasar, tumbuh
pada substrat dasar batu di daerah yang terkena ombak.
4. Industri non pangan yang memanfaatkan rumput laut yaitu
Industri kosmetik, Industri Farmasi, Industri tekstil, Industri
Pakan dan Industri Cat
5. Kendala yang menyebabkan rumput laut belum menjadi komoditi
inti perekonomian masyarakat yaitu
- Sampai saat ini Indonesia belum melakukan pengolahan
maksimal terhadap rumput laut. Indonesia masih mengekspor
rumput laut sebagai bahan mentah (rumput laut kering),
sehingga nilai ekonomi yang diperoleh juga kecil.
- Sebagian mutu rumput laut Indonesia masih dibawah standar
- Bahan baku yang diproduksi sering fluktuatif
- Belum berkembang industri pengolahan rumput laut yang
memadai
- Usaha budidaya rumput laut belum dikembangkan secara
potensial diseluruh Indonesia untuk mencukupi bahan baku
bagi industri pengolah rumput laut.
Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut
Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut
SMK Negeri 3 Tarakan

More Related Content

Similar to FIX ISI 1.docx

Bahan rhodophyta
Bahan rhodophytaBahan rhodophyta
Bahan rhodophytaYulia M
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKRepository Ipb
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxDian631634
 
Potensi laut sebagai sumber obattan
Potensi laut sebagai sumber obattanPotensi laut sebagai sumber obattan
Potensi laut sebagai sumber obattanRahmi Soleha
 
Pengaruh kadar garam dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein bakasang...
Pengaruh kadar garam dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein bakasang...Pengaruh kadar garam dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein bakasang...
Pengaruh kadar garam dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein bakasang...Calvin Talakua
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfDian631634
 
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)MohdNapi
 
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversiferdibahtiar
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Jessy Damayanti
 
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautBab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautRohman Efendi
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxthobiaspopodje
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalRoni Darmanto
 
Manfaat Pakan Alami dalam Bidang Akuakultur
Manfaat Pakan Alami dalam Bidang Akuakultur Manfaat Pakan Alami dalam Bidang Akuakultur
Manfaat Pakan Alami dalam Bidang Akuakultur arifarifstiawan
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajunganAbd Taj Khalwatiyah
 

Similar to FIX ISI 1.docx (20)

Bahan rhodophyta
Bahan rhodophytaBahan rhodophyta
Bahan rhodophyta
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
 
ALGA
ALGAALGA
ALGA
 
Tugas media
Tugas mediaTugas media
Tugas media
 
Potensi laut sebagai sumber obattan
Potensi laut sebagai sumber obattanPotensi laut sebagai sumber obattan
Potensi laut sebagai sumber obattan
 
Pengaruh kadar garam dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein bakasang...
Pengaruh kadar garam dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein bakasang...Pengaruh kadar garam dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein bakasang...
Pengaruh kadar garam dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein bakasang...
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
 
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
 
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
 
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
 
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautBab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 
Terjemahan Jurnal
Terjemahan JurnalTerjemahan Jurnal
Terjemahan Jurnal
 
Manfaat Pakan Alami dalam Bidang Akuakultur
Manfaat Pakan Alami dalam Bidang Akuakultur Manfaat Pakan Alami dalam Bidang Akuakultur
Manfaat Pakan Alami dalam Bidang Akuakultur
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajungan
 

Recently uploaded

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

FIX ISI 1.docx

  • 1. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 POTENSI BUDIDAYA RUMPUT LAUT A. Tujuan Pembelajaran : Tujuan dari hasil pembelajaran potensi budidaya rumput lain, antara lain : 1. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan pigmen berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab, 2. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan koloidnya berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab, 3. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan substansi thallusnya berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab, 4. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan percabangan thallusnya berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung atau praktek di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab, 5. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peran rumput laut pada industri pangan berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab, 6. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peran rumput laut pada industri non pangan berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab, 7. Peserta didik diharapkan mampu merumuskan pengembangan potensi budidaya rumput laut berdasarkan studi pustaka dan pengamatan langsung di lapangan dengan teliti dan penuh tanggung jawab.
  • 2. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan B. Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan dari peserta didik adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan pigmen 2. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan kandungan koloidnya 3. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan subtansi thallusnya 4. Menganalisis jenis dan karakteristik rumput laut berdasarkan percabangan thallusnya 5. Menganalisis peran rumput laut pada industri pangan 6. Menganalisis peran rumput laut pada industri non pangan 7. Merumuskan pengembangan potensi budidaya rumput laut C. Uraian Materi 1. Jenis dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan Kandungan Pigmen Rumput laut merupakan tanaman makro algae yang termasuk dalam divisio Thallophyta, yaitu tumbuhan yang mempunyai struktur kerangka tubuh yang terdiri dari batang/thalus dan tidak memiliki daun serta akar. Salah satu faktor yang menyebabkan keragaman jenis dari rumput laut adalah pigmen yang dikandungnya. Hal ini karena untuk tumbuh dan berkembang rumput laut membutuhkan cahaya untuk melakukan proses fotosintesis dimana rumput laut bersifat autotrof dan mensitesa sendiri makanannya dengan bantuan sinar matahari. Dalam penyerapan sinar matahari rumput laut memiliki pigmen fotosintesis yaitu klorofil a yang terdapat pada semua jenis rumput laut. Untuk proses fotosintesis klorofil dibantu dengan pigmen lainnya.
  • 3. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Jenis-jenis pigmen yang dikandung oleh rumput laut adalah pigmen klorofil yaitu klorofil A, klorofil B, klorofil C1, C2 dan klorofil D. Pigmen caroten yaitu β-caroten, fucoxanthin, siphonaxanthin dan peridinin. Pigmen phycobilin yaitu phycoerythrobilin dan phycocyanobilin. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya rumput laut dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu : 1. Rumput laut coklat (Phaeophyceae), 2. Rumput laut merah (Rhodophyceae) 3. Rumput laut hijau (Chlorophyceae) (McHugh, 2003). Jenis-jenis pigmen alami yang terdapat pada ketiga kelas rumput laut disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Pigmen alami yang terdapat pada masing-masing kelas rumput laut Kelas rumput Laut Pigmen alami yang dikandungnya Chlorophyta (rumput laut hijau ) Chlorophylls a, Chlorophylls b, β-carotens, lutein, xanthophylls Phaeophyta (rumput laut coklat ) Chlorophylls a, Chlorophylls c, β-carotens, fucoxantin, xanthophyll Rhodophyta (rumput laut merah) Chlorophylls a, Chlorophylls d, phycocyanins, phycoerythrin, α- dan β- carotenes dan xanthophyl Sumber : Bocanegra et al. (2009). a. Rumput laut coklat (Phaeophyceae) Kelompok rumput laut coklat memiliki bentuk yang bervariasi dan sebagian besar jenis-jenisnya berwarna coklat atau pirang. Warna tersebut tidak berubah walaupun alga ini mati atau kekeringan. Hanya pada beberapa jenis diantaranya, misal pada Sargassum, warnanya
  • 4. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan akan sedikit berubah menjadi hijau kebiru-biruan apabila mati kekeringan. Ciri-ciri umum rumput laut coklat berdasarkan kandungan pigmennya adalah : - Thallus berbentuk lembaran (Padina australis), bulatan (Sargassum duplicatum) atau batangan (Dictyota bartayresiana) yang bersifat lunak atau keras - Berwarna pirang atau coklat - Mengandung pigmen fotosintetik yaitu carotene, fucoxantin, klorofil a dan klorofil c Contoh beberapa jenis rumput laut coklat di perairan Indonesia yang bernilai ekonomis disajikan pada Tabel 2. b. Rumput laut merah (Rhodophyceae) Rumput laut merah merupakan kelompok rumput laut dimana jenisnya memiliki berbagai bentuk dan variasi warna. Salah satu indikasi dari segi pewarnaan dari rumput laut merah adalah terjadinya perubahan warna dari warna aslinya menjadi ungu atau merah apabila rumput laut tersebut terkena panas sinar matahari secara langsung. Ciri-ciri umum dari rumput laut merah adalah : - Bentuk thalli ada yang silindris (Gelidium latifolium), pipih (Gracillaria folifera) dan lembaran (Dictyopteris sp.) - Warna thalli bervariasi ada yang merah (Dictyopteris sp.), pirang (Eucheuma spinosum), coklat (Acanthophora muscoides) dan hijau (Gracillaria gigas). - Sistem percabangan thalli ada yang sederhana, kompleks dan juga ada yang berselang-seling. - Mengandung pigmen fotosintetik berupa karotin, xantofil, fikobilin, dan r-fikoeritrin penyebab warna merah dan klorofil a dan klorofil d.
  • 5. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Beberapa jenis rumput laut merah di perairan Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis disajikan pada Tabel 3. c. Rumput laut Hijau Pada umumnya rumput laut hijau (chlorophyta), tumbuh secara bergerombol atau berumpun. Keberadaannya dapat dijumpai di paparan terumbu karang dan goba dengan kedalaman 1 – 200 m. Hidup menancap atau menempel pada substrat dasar perairan laut seperti karang mati, fragment karang, pasir dan pasir lumpuran. Sampai saat ini, pemanfaatan rumput laut dari golongan alga hijau belum dilakukan secara optimal. Masyarakat umumnya memanfaatkan rumput laut hijau seperti Caulerpa racemos dan, Codium decorticatum sebagai sayur lalapan dengan sambal pedas. Contoh gambar rumput laut dari jenis alga hijau dapa dilihat pada tabel 4. Ciri-ciri umum alga hijau adalah : - Berwarna hijau - Thallus berbentuk lembaran (Ulva lactuca), batangan (Caulerpa corynophora) atau bulatan (Caulerpa sertlariodes) yang bersifat lunak, keras atau siphonous terdiri dari uniseluler atau multiseluler. - Mengandung pigment fotosintetik, klorofil a dan b, carotene, xantofil dan lutein.
  • 6. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Tabel 2. Beberapa jenis rumput laut coklat yang bernilai ekonomis di perairan Indonesia
  • 7. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Lanjutan tabel 2...
  • 8. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Tabel 3. Beberapa jenis rumput laut merah yang bernilai ekonomis di perairan Indonesia
  • 9. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Lanjutan Tabel 3....
  • 10. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Tabel 4. Contoh rumput laut dari jenis alga hijau yang memiliki nilai ekonomis di perairan laut Indonesia
  • 11. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Lanjutan tabel 4....
  • 12. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan 2. Jenis dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan Kandungan Koloidnya Rumput laut merupakan tanaman laut yang banyak mengandung koloid. Koloid yang terdapat pada rumput laut sering disebut dengan hidrokoloid. Berdasarkan jenis koloid yang dikandungnya, rumput laut dapat dibedakan menjadi : 1. Agarophyte (agarofit) 2. Carraginophyte (karaginofit) 3. Alginophyte (alginofit).
  • 13. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan a. Agarophyte (agarofit) Agarophyte (agarofit) merupakan kelompok rumput laut yang dapat menghasilkan hidrokloid jenis agar. Agar merupakan senyawa polisakarida dengan rantai panjang yang disusun oleh ulangan dari pasangan dua unit molekul agarose dan agaropektin. Agar memiliki rumus molekul sebagai (C12H14O5(OH)4)n . Sedangkan rumus struktur kimia dari agar disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Struktur kimia agar-agar Hidrokoloid dari agar ini dihasilkan dari proses ekstraksi rumput laut kelas Rhodophyceae (rumput laut merah), terutama jenis Glacilaria, gelidium, Pterocladia, Achanthopeltis, dan Ceramium. b. Carraginophyte (karaginofit) Carraginophyte (karaginofit) merupakan jenis rumput laut yang mengandung senyawa hidrokoloid dari jenis karagenan. Karagenan adalah polisakarida sulfat yang diekstraksi dari beberapa spesies rumput laut (rhodophyceae). Karagenan merupakan galaktan tersulfatasi linear hidrofilik. Polimer ini merupakan pengulangan unit disakarida. Terdapat tiga jenis karagenan komersial yang paling penting adalah karagenan iota, kappa dan lambda. Perbedaan dari ketiga jenis karagenan ini adalah pada kandungan sulfat yang dikandungnya. Ketiga jenis karagenan ini juga memiliki sifat pembentukan gel dan reaksi terhadap protein yang berbeda-beda. Kappa-karagenan menghasilkan gel yang kuat (rigid), sedangkan iota- karagenan menghasilkan gel yang halus dan lebih elastis, dan lamda
  • 14. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan karagenan tidak dapat membentuk gel. Secara alami, jenis iota dan kappa dibentuk secara enzimatis dari prekursornya oleh sulfohydrolase. Sedangkan secara komersial, jenis ini diproduksi menggunakan perlakuan alkali atau ekstraksi dengan alkali. Saat ini jenis karagenan kappa secara umum diperoleh dari rumput laut tropis Kappaphycus alvarezii, yang di dunia perdagangan dikenal sebagai Eucheuma cottonii. Eucheuma denticulatum (dengan nama dagang Eucheuma spinosum) adalah spesies utama untuk menghasilkan jenis karagenan iota. Sedangkan karagenan lamda diproduksi dari spesies Gigartina dan Condrus. Struktur kimia dari karagenan disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 . Struktur kimia karagenan
  • 15. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan c. Alginophyte (alginofit) Alginophyte (alginofit) merupakan jenis rumput laut yang dapat menghasilkan alginat. Alginat merupakan polisakarida uronic yang diisolasi dari dinding sel rumput laut coklat (Phaeophyceae).Umumnya alginat terdapat dalam bentuk asam alginat. Asam alginat adalah suatu polisacharida yang terdiri dari D-mannuronic acid dan L-guluronic acid yang merupakan asam-asam karbosiklik (R-COOH) dengan perbandingan mannuronic acid/guluronic acid antara 0,3–2,35. Struktur kimia dari D-mannuronic acid dan L-guluronic acid sebagai penyusun utama alginat disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Struktur kimia D-mannuronic acid dan L-guluronic acid sebagai penyusun utama alginat. Alginat diproduksi dari rumput laut jenis Laminaria, Lessonia, Ascophyllum, Sargassum dan Turbinaria. 3. Jenis dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan Substansi Thallusnya Sifat substansi thallus rumput laut beraneka ragam. Pengelompokan rumput laut berdasarkan substansi thallusnya dibedakan menjadi : 1. lunak seperti gelatin (gellatinous) 2. keras diliputi / mengandung zat kapur (calcareous) 3. lunak seperti tulang rawan (cartilagenous) 4. berserabut (spongious). (Aslan,1991)
  • 16. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan (a) (b) (c) (d) Gambar 4. Thallus rumput laut berdasarkan substansinya (a) gelatinous, (b) calcareous (c) cartilogenous dan (d) spongeous
  • 17. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan 4. Jenis Dan Karakteristik Rumput Laut Berdasarkan Percabangan Thallusnya Berdasarkan percabangan thallusnya, rumput laut dapat dibedakan menjadi bebebrapa jenis diantaranya adalah: 1. Jenis tidak bercabang Jenis ini mempunyai karakteristik yaitu hhallus tumbuh memanjang atau menjalar dan tidak memiliki percabangan. Gambar 5. Thallus rumput laut yang tidak bercabang 2. Dichotomous (Bercabang dua) Tiap – tiap thallus yang tumbuh akan memiliki cabang dan dari cabang ini akan muncul cabang lagi dan begitu seterusnya. Gambar 6. Thallus rumput laut bercabang dua 3. Pinnate alternate Thallus tumbuh bercabang dua – dua sepanjang thallus utama secara berselang-seling (berganti-ganti). Gambar 7. Thallus pinnate alternate
  • 18. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan 4. Pinnate distichous Thallus tumbuh bercabang dua-dua sepanjang thallus utama secara beraturan. Gambar 8. Thallus pinnate distichous 5. Tetratichous Thallus tumbuh dengan memiliki percabangan dua dua sepanjang thallus utama. Gambar 9. Thallus Tetratichous 6. Ferticillate Cabang-cabang thallus tumbuh dengan melingkari thallus sebagai sumbu utama. Gambar 10. Thalus ferticillate
  • 19. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan 7. Polystichous Cabang – cabang thallus tumbuh pada thallus utama secara tidak beraturan (banyak cabang pada thallus utama). Gambar 11. Thallus polystichous 8. Pectinate Cabang – cabang thallus tumbuh pada satu sisi thallus Gambar 12. Cabang thallus tumbuh pada satu sisi 9. Monopodial Cabang tumbuh satu-satu pada tiap thallus. Gambar 13. Cabang thallus monopodial
  • 20. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan 10. Sympodial Percabangan pada thallus tumbuh searah dan bisa lebih dari satu cabang pada masing-masing thallus. Gambar 14. Percabangan thallus sympodial 5. Peranan Rumput Laut Pada Industri Pangan Rumput laut telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu sumber pangan. Sejak zaman dahulu negara-negara seperti Cina, rumput laut digunakan sebagai jenis makanan istimewa dan disajikan kepada kaisar. Demikian juga dengan di Jepang, orang Jepang menganggap rumput laut sebagai jenis makanan yang penting. Demikian juga di Indonesia, rumput laut telah dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir untuk dimakan langsung sebagai lalapan, asinan atau bentuk makanan lainnya oleh manusia. Rumput laut dijadikan bahan pangan oleh manusia karena mengandung komposisi kimia yaitu zat gizi dan non gizi yang diperlukan oleh manusia. Komposisi kimia berupa zat gizi yang dimiliki oleh beberapa jenis rumput laut disajikan pada Tabel 5.
  • 21. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Tabel 5 . Komposisi zat gizi dari beberapa jenis rumput laut Jenis Rumput Laut Komposisi Kimia (g / 100 g berat kering) Karbohidrat Protein Lipida Abu Chlorophyceae Ulva spp 42,1 20-26,1 0,6-0,7 13,7- 22,6 U. lactuta NA 10-21 NA NA Enteromorpha spp 61,5 20,7 0,3 6,6 Phaeophyceae Laminaria spp 49,1 6,7 1,6 19,2 Konbu Na 8,1-15 1,8 25,4 U. pinnatifida 47,8 12,7-14,1 1,5-2,7 21,2- 32,8 H. fusiforme 29,8 5,6-12,3 0,8-1,5 21,2-35 Fucus NA 3-11 NA NA Rhodophyceae P. tenera 40,5 33-47 0,7-1,6 8,5-8,7 Chondrus crispu 54,8 11,2 2,6 14,2 Gracilarid 58,4 7,9 0,1 17,8 Cianophyceae
  • 22. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Nostoc c 55,7 20,9 1,2 7,5 Bahan pangan lain Kedelai 7,32 40,3 21,27 NA Kacang polong 47,06 28,8 3,75 NA Wortel 63,3 11 1,8 NA Tomat 58,33 14,5 3,5 NA Telur 2,66 49,8 47,45 NA Sumber : Bocanegra et al. (2009). Berbagai produk olahan pangan berbasis rumput laut telah dikembangkan oleh manusia, seperti nori, kerupuk, mie, es rumput laut, dodol, dan lain-lain. Selain diolah sebagai produk pangan yang langsung dapat dikonsumsi, rumput laut juga mengandung senyawa hidrokoloid yang mempunyai sifat fungsional sehingga sangat banyak aplikasinya pada industri pangan. Dalam dinding sel rumput laut mengandung senyawa polisakarida yaitu selullosa yang mengandung hidrokoloid yang sering dikenal sebagai phycocholloid yang banyakt diekstrak untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai industri, terutama industri pangan. Phycocholloid yang terkandung dalam rumput laut telah banyak dimanfaatkan untuk industri pangan adalah agar, alginat dan karagenan. Dengan beberapa sifat fungsional yang dimiliki, maka agar, alginat dan karagenan pada produk pangan dapat berfungsi sebagai gelling agent, thinkener, viscosity fiying agent, atau sebagai emulsifying agent. Sifat hidrokoloid yang penting pada rumput laut antara lain kemampuan membentuk gel yang kuat, kemampuan mengikat air yang besar dan bersifat inert serta harganya yang relatif
  • 23. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan murah dibandingkan hidrokoloid lain misal xhantan gum, menyebabkan hidrokoloid dari rumput laut semakinluas diaplikasikan pada industri pangan. Beberapa pemanfaatan hidrokoloid dari rumput laut pada industri pangan adalah sebagai berikut : 1. Agar Penggunaan agar untuk industri pangan sangat luas. Agar memiliki kemampuan membentuk lapisan gel atau film yang kuat, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengemulsi (emulsifier), penstabil (stabilizer), pembentuk gel, pensuspensi, pelapis, dan inhibitor. Pemanfaatan agar dalam bidang industri pangan antara lain: pada produk es krim, keju, permen, jelly, dan susu coklat, serta pengalengan ikan dan daging, Pemanfaatan agar di bidang pangan juga ditujukan untuk pangan diet. Hal ini karena agar tersusun oleh senyawa yang dapat berfungsi sebagai serat pangan yang mengandung nilai kalori yang rendah. 2. Karagenan Pemanfaatan karagenan di bidang pangan sangat luas. Banyak industri pangan yang memanfaatkan karagenan untuk menghasilkan karakteristik produk yang lebih baik. Kemampuan karagenan mengikat air yang lebih baik dibandingkan jenis hidrokoloid yang lain menyebabkan karagenan banyak diaplikasikan pada banyak produk pangan. Beberapa contoh aplikasi karagenan pada industri pangan adalah sebagai berikut : a. Produk daging : karagenan memiliki kemampuan memgikat air yang besar dan kemampuan membentuk jaringan gel sehingga memperguat jaringan protein daging pada produk olahan daging seperti bakso, sosis b. Produk pangan low fat : karagenan dapat menstabilkan emulsi lemak dan air pada industri susu c. Industri keju : karagenan dapat berinteraksi dengan susu membentuk sistem emulsi yang stabil
  • 24. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan d. Produk roti : karagenan dapat membentuk gel yang inert sehingga tidak mengganggu viscositas adonan dan tidak mempengaruhi yeast. 3. Alginat. Alginat sangat luas penggunaannya pada industri pangan . Beberapa fungsi alginat pada produk pangan antara lain : - Penstabil - Gelling - Pengemulsi - Pembentuk film - Pensuspensi - Pengental Sedangkan produk pangan yang memanfaatkan alginat adalah sebagai berikut : - Industri crackers, kue, roti memnafaatkan alginat untuk mendapatkan tekstur yang renyah dan lembut - Pembuatan saos dan kecap, menggunakan alginat sebagai pengental. - Industri susu coklat, es cream, jus buah atau industri minuman lainnya memerlukan alginat sebagai stabilizer - Industri permen memanfaatkan alginat sebagai pelapis - Kemampuan alginat membentuk busa dan kejernihan menyebabkan alginat banayak diaplikasikan pada industri bir Beberapa pemanfaatan agar, karagenan dan alginat di bidang pangan dirangkum dalam Tabel 6. 6. Peranan Rumput Laut Pada Industri Non Pangan Pemanfaatan rumput laut untuk industri non pangan juga semakin luas, hal ini karena sifat hidrokoloid yang dimiliki oleh rumput laut dan juga harganya yang relatif murah dibandingkan dengan koloid dari bahan lain.
  • 25. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Beberapa industri non pangan yang memanfaatkan hidrokoloid rumput laut adalah sebagai berikut : 1. Industri kosmetik Hidrokoloid dari rumput laut dimafaatkan dalam industri kosmetik dengan berbagai fungsi. Pemanfaatan agar, karagenan dan alginat pada industri kosmetik dapat berfungsi sebagai suspending agent, emulsifier, stabilizer, film former, binder, coating agent, thickner, gelling agent, syneresis inhibitor, encapsulating agent, flocculating agent dan protective koloid. Penggunaan agar, karagenan dan alginat di bidang kosmetik antara lain pada sabun krim dan sabun cair, sampho, lotion, pasta gigi, pewarna bibir, dan produk-produk perawatan kulit. Di dalam produk pasta gigi karagenan berfungsi sebagai binder dan stabilizer. Sementara dalam lotion dan cream karagenan berfungsi sebagai bodying agent Tabel 6. Industri pangan yang memanfaatkan agar, alginat dan karagenan Sumber :
  • 26. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan 2. Industri Farmasi Penggunaan hidrokoloid rumput laut di bidang farmasi sangat luas. Dalam industri farmasi agar digunakan sebagai laxativa, catakan gigi, suposutoria, pensuspensi untuk obat dengan pelarut air. Agar dan karagenan juga digunakan sebagai penstabil dan pengemulsi, seperti pada vitamin dan komponen obat sulfa. Alginat banyak digunakan untuk preparasi tablet dalam proses granulasi, sedangkan karagenan sebagai binder tablet. Selain itu agar juga dipakai sebagai bahan tambahan pada kapsul pembungkus obat serta sebagai bahan pengental dalam berbagai jenis obat sirup. Selain itu dengan berkembangnya metode ekstraksi, penggunaan senyawa bioaktif dari rumput laut sebagai obat alternative dan suplemen juga semakin berkembang. Pemeriksaan farmakologi dan mikrobiologi dari ekstrak rumput laut memberikan gambaran yang lebih jelas tentang manfaat rumput laut di bidang farmasi bagi pengembangan obat fitofarmaka dari bahan rumput laut. 3. Industri tekstil Dalam industri tekstil, pemanfaatan agar dan alginat sebagai perekat pada proses pengayaman benang. Agar digunakan dalam proses textile sizing. Agar yang bermutu tinggi digunakan untuk proses sizing pada kain sutra, yang mutunya rendah digunakan untuk jenis tekstil macao, muslin, nonsoaks, voil dan lain lain. Agar yang baik dapat diambil dari Chondrus dan Gigarin. Alginat sering digunakan sebahai bahan perekat pengganti kanji. Alginat juga dimanfaatkan dalam pewarnaan tekstil sehingga diperoleh warna yang merata, tidak pecah dan lembut. 4. Industri Pakan Pakan ternak atau ikan biasanya berupa makanan berbentuk pelet. Agar, karaginan dan alginat merupakan hidrokoloid yang diperlukan dalam industri pakan ternak. Fungsi hidrokoloid dalam pakan adalah sebagai senyawa yang dapat menstabilkan dan mempertahankan komposisi dari pakan supaya tetap stabil dan
  • 27. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan merata. Untuk pakan ikan , alginat juga berperan dalam melapisi pelet sehingga udara yang ada di dalam pelet akan tertahan sehingga pelet tidak akan cepat tenggelam. Hidrokoloid juga dapat mengurangi sinerasis dari formulasi pakan selama penyimpanan dan pengankutan. 5. Industri Cat Karaginan dan alginat dimanfaatkan dalam industri cat sebagai stabilizer dan sebagai perekat cat pada permukaan dinding saat proses pengeringan. Selain itu alginat juga dapat berfungsi sebagai emulsifier dari resin cat sehingga air dan minyak pada komposisi cat dapat tercampur dengan sempurna. 7. Pengembangan Potensi Budidaya Rumput Laut Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki jumlah pulau 17.504 pulau dan panjang garis pantai mencapai 81.000 km. Dengan kondisi wilayah seperti ini, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi pengembangan komoditi rumput laut, dimana kegiatan pengembangannya dapat dilakukan di seluruh perairan Indonesia mulai, dari Provinsi Aceh sampai dengan Papua. Luas indikatif lahan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya komoditas rumput laut Indonesia mencapai 769.452 ha. Dari jumlah itu, baru sekitar 50% atau seluas 384.733 ha yang secara efektif dimanfaatkan, dan akan terus dimanfaatkan sehingga target produksi tahun 2014 sebesar 10 juta ton dapat dicapai. Berdasarkan Pusat Data Statistik Kementrian Kelautan dan Perikanan (2013), total produksi rumput laut di Indonesia yang non budidaya mencapai 557.474 ton dan total produksi budidaya rumput laut mencapai 5,6 juta ton pada tahun 2013, dengan hasil ini Indonesia menjadi negara produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah Cina. Indonesia juga memiliki jenis rumput laut yang beragam. Terdapat 782 jenis rumput laut yang tumbuh di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya beberapa jenis yang sudah dibudidayakan dan bernilai
  • 28. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan ekonomis. Jenis rumput laut Eucheuma cottoni dan Gracilaria sp merupakan dua jenis rumput laut unggul yang sebagian besar diekspor Indonesia ke beberapa negara tujuan (Concon 2012). Rumput laut yang dikembangkan dan diperdagangkan secara luas di Indonesia adalah jenis karaginofit, (diataranya eucheuma spinosium, eucheuma edule, eucheuma serra, eucheuma cottonii, dan eucheuma spp), agarofit (gracilaria spp, gelidium spp dan gelidiella spp), serta alginofit (sargassum spp, laminaria spp, ascophyllum spp dan macrocystis spp), yang merupakan bahan baku berbagai industri karena merupakan sumber keraginan (tepung rumput laut), agar-agar dan alginat (Kementrian Perdagangan RI 2013). Produksi rumput laut yang demikian besar menjadikan Indonesia melakukan ekspor besar-besaran rumput laut kering ke beberapa negara tujuan, seperti Cina, Jepang, Chili, Hongkong dan beberapa negara lain. Namun demikian potensi wilayah Indonesia yang sangat mendukung untuk pengembangan usahaya budidaya rumput laut, belum menjadikan sektor ini sebagai sumber perekonomian yang potesial. Beberapa hal yang menyebabkan rumput laut belum dapat menjadi andalan utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat adalah : 1. Sampai saat ini Indonesia belum melakukan pengolahan maksimal terhadap rumput laut. Indonesia masih mengekspor rumput laut sebagai bahan mentah (rumput laut kering), sehingga nilai ekonomi yang diperoleh juga kecil. 2. Sebagian mutu rumput laut Indonesia masih dibawah standar 3. Bahan baku yang diproduksi sering fluktuatif 4. Belum berkembang industri pengolahan rumput laut yang memadai 5. Usaha budidaya rumput laut belum dikembangkan secara potensial diseluruh Indonesia untuk mencukupi bahan baku bagi industri pengolah rumput laut.
  • 29. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Oleh sebab itu untuk pengembangan potensi budidaya rumput laut di Indonesia, perlu kerjasama semua pihak, baik masyarakat (petani rumput laut), masyarakat umum, pemerintah, dan pelaku industri. Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam pengembangan potensi budidaya rumput laut adalah : 1. Usaha untuk meningkatkan bahan baku rumput laut. Harus dilakukan mulai dari proses budidaya, pasca panen hingga penanganan pasca panen yang memenuhi standar. 2. Mengembangkan sentra industri pengolahan rumput laut di daerah pusat penghasil rumput laut. D. Aktivitas Pembelajaran Aktivitas pembelajaran 1 : 1. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok sesuai banyak indikator yang terdapat dalam kegiatan belajar. Misalnya terdapat 2 indikator pada kegiatan pembelajaran, maka kelompok yang dibentuk sebanyak 2 kelompok juga. (jumlah anggota masing- masing kelompok dibagi rata sesuai jumlah peserta yang mengikuti diklat ) 2. Masing-masing kelompok mempelajari dan mendiskusikan topik/judul yang diambil dari salah indikator kompetensi pada kegiatan belajar sedang dibahas. Setiap anggota kelompok harus aktif dalam diskusi kelompoknya sehingga dapat memahami topik yang dibahas di kelompoknya. 3. Apabila pada setiap kelompok sudah selesai mempelajari dan mendiskusikan masing-masing materi yang ditugaskan, maka setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan topik bahasan mereka masing-masing dan kelompok lain menyimak dan memberikan masukan. 4. Setiap hasil diskusi kelompok yang telah dipresentasikan merupakan pengalaman belajar bagi setiap peserta didik, sehingga pemahaman dan penguasaan materinya lebih cepat dan lebih mudah.
  • 30. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Aktivitas pembelajaran 2 : 1. Masing-masing kelompok menganalisis jenis rumput laut dan kemungkinan jenis pigmen yang mungkin terdapat dalam rumput laut tersebut, gunakan referensi buku atau jurnal ilmiah yang mendukung untuk membantu analisis. Isilah hasil analisis pada tabel di samping setiap gambar. Gambar Rumput Laut Jenis dan Kelas Rumput Laut Serta Pigmen Yang Terkandung didalamnya ......................................... ....................................... ...................................... Sumber : manopoaradea.blogspot.com
  • 31. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan ........................................ ........................................ ....................................... ..................................... ................................... .................................. Sumber : sumber : seaweedindustry.com sumber : oceanexplorer.noaa.gov • Gambar 2.5. Rumput laut
  • 32. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan ........................................... ........................................... .......................................... ........................................... ........................................... ........................................... sumber : backyardnature.net Sumber : backyardnature.net
  • 33. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan ............................................... ............................................... ............................................... ............................................... ............................................... ..............................................
  • 34. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan 2. Berdasarkan hasil analisis di atas, coba anda jelaskan mengapa masing-masing jenis rumput laut memempunyai kandungan pigmen yang berbeda-beda? Jawablah hasil analisis anda pada lembar berikut :
  • 35. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Aktivitas Pembelajaran 3 1. Masing-masing kelompok menganalisis jenis-jenis produk pangan yang kemungkinan memanfaatkan rumput laut atau hidrokoloid dari rumput laut baik sebagai bahan baku utama atau pada proses pengolahan untuk menghasilkan sifat fungsional tertentu dari rumput laut tersebut. Gunakan referensi buku atau jurnal ilmiah yang mendukung untuk membantu analisis. Isilah hasil analisis pada tabel di bawah ini. Jenis Produk Pangan Bahan Yang dimafaatkan Fungsinya Rumput Laut Kering Agar Karagenan Alginat Ice cream Puding Bakso Roti Permen Ikan kaleng Sirup Susu Cereal Jelly Selai Dodol Kerupuk
  • 36. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan 2. Berdasarkan Tabel yang anda isi, terlihat bahwa pemanfaatan rumput laut bagi industri pangan sangat luas. Berikanlah analisis anda mengapa rumput laut banyak sekali dimanfaatkan untuk industri pangan. Tulislah uraian anda pada lembar kerja berikut :
  • 37. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan E. Latihan / Kasus / Tugas 1. Sebutkan jenis-jenis rumput laut merah bernilai ekonomis yang banyak terdapat di Indonesia! 2. Terdapat 3 jenis golongan rumput laut berdasarkan pigmen yang dikandungnya, sebutkan! 3. Sebutkan ciri-ciri rumput laut Sargassum crassifolium! 4. Sebutkan 5 industri non pangan yang memanfaatkan rumput laut! 5. Sebutkan kendala yang menyebabkan rumput laut belum menjadi komoditi inti perekonomian masyarakat! F. Rangkuman Jenis-jenis pigmen yang dikandung oleh rumput laut adalah pigmen klorofil yaitu klorofil A, klorofil B, klorofil C1, C2 dan klorofil D. Pigmen caroten yaitu β-caroten, fucoxanthin, siphonaxanthin dan peridinin. Pigmen phycobilin yaitu phycoerythrobilin dan phycocyanobilin. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya rumput laut dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu : 1. Rumput laut coklat (Phaeophyceae), 2. Rumput laut merah (Rhodophyceae) 3. Rumput laut hijau (Chlorophyceae) (McHugh, 2003). Rumput laut merupakan tanaman laut yang banyak mengandung koloid. Koloid yang terdapat pada rumput laut sering disebut dengan hidrokoloid. Berdasarkan jenis koloid yang dikandungnya, rumput laut dapat dibedakan menjadi : 1. Agarophyte (agarofit) 2. Carraginophyte (karaginofit) 3. Alginophyte (alginofit). Sifat substansi thallus rumput laut beraneka ragam. Pengelompokan rumput laut berdasarkan substansi thallusnya dibedakan menjadi : 1. lunak seperti gelatin (gellatinous) 2. keras diliputi / mengandung zat kapur (calcareous) 3. lunak seperti tulang rawan (cartilagenous) 4. berserabut (spongious). (Aslan,1991)
  • 38. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan Berdasarkan percabangan thallusnya, rumput laut dapat dibedakan menjadi bebebrapa jenis diantaranya adalah: 1. Jenis tidak bercabang 2. Dichotomous (Bercabang dua) 3. Pinnate alternate 4. Pinnate distichous 5. Tetratichous 6. Ferticillate 7. Polystichous 8. Pectinate 9. Monopodial 10. Sympodial Berbagai produk olahan pangan berbasis rumput laut telah dikembangkan oleh manusia, seperti nori, kerupuk, mie, es rumput laut, dodol, dan lain-lain. Selain diolah sebagai produk pangan yang langsung dapat dikonsumsi, rumput laut juga mengandung senyawa hidrokoloid yang mempunyai sifat fungsional sehingga sangat banyak aplikasinya pada industri pangan. Beberapa industri pangan yang memanfaatkan hidrokoloid dari rumput laut adalah sebagai berikut : 1. Agar 2. Karagenan 3. Alginat. Beberapa industri non pangan yang memanfaatkan hidrokoloid rumput laut adalah sebagai berikut : 1. Industri kosmetik 2. Industri Farmasi 3. Industri tekstil 4. Industri Pakan 5. Industri Cat Beberapa hal yang menyebabkan rumput laut belum dapat menjadi andalan utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat adalah: 1. Sampai saat ini Indonesia belum melakukan pengolahan maksimal terhadap rumput laut. Indonesia masih mengekspor
  • 39. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan rumput laut sebagai bahan mentah (rumput laut kering), sehingga nilai ekonomi yang diperoleh juga kecil. 2. Sebagian mutu rumput laut Indonesia masih dibawah standar 3. Bahan baku yang diproduksi sering fluktuatif 4. Belum berkembang industri pengolahan rumput laut yang memadai 5. Usaha budidaya rumput laut belum dikembangkan secara potensial diseluruh Indonesia untuk mencukupi bahan baku bagi industri pengolah rumput laut. Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam pengembangan potensi budidaya rumput laut adalah : 1. Usaha untuk meningkatkan bahan baku rumput laut. Harus dilakukan mulai dari proses budidaya, pasca panen hingga penanganan pasca panen yang memenuhi standar. 2. Mengembangkan sentra industri pengolahan rumput laut di daerah pusat penghasil rumput laut. G. Umpan Balik danTindak Lanjut Isilah pernyataan berikut ini sebagai refleksi pembelajaran! 1 Dari hasil kegiatan pembelajaran apa saja yang telah anda peroleh dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap? 2 Apakah anda merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut, jika ya apa manfaat yang anda peroleh? jika tidak mengapa? 3 Apa yang anda rencanakan untuk mengimplementasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari apa yang telah anda pelajari? 4 Apa yang anda harapkan untuk pembelajaran berikutnya?
  • 40. Modul 1 Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan H. Kunci Jawaban 1. Jenis-jenis rumput laut merah bernilai ekonomis yang banyak terdapat di Indonesia yaitu Eucheuma cottoni, Eucheuma spinosum, Eucheuma edule, Geliedella acerosa, Acanthophora muscoides, Gelidium latifolium, Gelidium sp, dan Gracillaria foliferas. 2. Terdapat 3 jenis golongan rumput laut berdasarkan pigmen yang dikandungnya yaitu : Rumput laut coklat (Phaeophyceae), Rumput laut merah (Rhodophyceae), Rumput laut hijau (Chlorophyceae). 3. Ciri-ciri rumput laut Sargassum crassifolium yaitu thallus agak pipih, licin, tetapi batang utama bulat dan agak kasar, tumbuh pada substrat dasar batu di daerah yang terkena ombak. 4. Industri non pangan yang memanfaatkan rumput laut yaitu Industri kosmetik, Industri Farmasi, Industri tekstil, Industri Pakan dan Industri Cat 5. Kendala yang menyebabkan rumput laut belum menjadi komoditi inti perekonomian masyarakat yaitu - Sampai saat ini Indonesia belum melakukan pengolahan maksimal terhadap rumput laut. Indonesia masih mengekspor rumput laut sebagai bahan mentah (rumput laut kering), sehingga nilai ekonomi yang diperoleh juga kecil. - Sebagian mutu rumput laut Indonesia masih dibawah standar - Bahan baku yang diproduksi sering fluktuatif - Belum berkembang industri pengolahan rumput laut yang memadai - Usaha budidaya rumput laut belum dikembangkan secara potensial diseluruh Indonesia untuk mencukupi bahan baku bagi industri pengolah rumput laut.
  • 41. Modul 1Teknik Penanaman Rumput Laut Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut SMK Negeri 3 Tarakan