Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Bahasa Indonesia SMA
1.
2. • Adrian Alam
• Fadila Rahayu
• Mayke Indra Yeni
• Nur Atika
• Sari Maryani
• Winda Permata
3. Cerpen(cerita pendek)adalahprosaatau
karanganpendek yang pada umumnya
mengisahkanmasalahsederhanadan diceritakan
secara singkat.
Karakteristik Cerpen :
- Selesai dalam sekali baca.
- Imajinasi pengarangnya.
- Perwatakan tokoh digambar secara sekilas.
- Biasanya antara 1500 –3000 kata (6 –10 halaman).
- Hanya berisi satu tema dan satu konflik.
- Bercerita tentang sepenggal peristiwa dalam kehidupan tokoh.
4. Unsur intrinsikadalahunsur yang membangun sebuah karyasastra dari
dalam karya sastra itu sendiri.
Sedangkan unsur yang membangun karya sastra dariluar karya sastra
tersebut dinamakanunsur ekstrinsik.
UnsurIntrinsikmeliputi :
1. Tema
2. Alur
3. Latar
4. Penokohan
5. Tokoh
6. Sudut Pandang
7. Amanat
6. 2. Alur
Misalnya karena ada peristiwa 1 (pacarnya lari)
maka akibatnya terjadilah peristiwa 2 (tokoh A
frustasi). Jalinan itu yang dinamakan alur/plot.
7. Jenis-JenisAlur
Alur maju atau progresif : alur yang
menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita
secara kronologis. Cerita diawali dengan tahap
pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian .
Alur sorot balik atau regresif :alur yang
menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita
secara terbalik. Cerita dimulai dari tahap
penampilan masalah , puncak ketegangan, atau
penyelesaian.
Alur gabungan : perpaduan dari alur
maju dan sorot balik.
9. 3. Latar
Latar merupakan sebuah keterangan , baik
mengenai waktu, ruang, maupun suasana
terjadinya peristiwa atau cerita.
Jenis-jenis Latar :
Latarwaktu:keterangantentangkapanperistiwadalam
cerpen tersebutterjadi.
Misalnya:pagi hari,sianghari, malam hari.Danjuga
mengacu padabulan,musim, tahun,periode sejarah.
Latartempat:keterangantempatperistiwaterjadi.
Misalnya: di rumah,di kamar, dihalaman, diJakarta.
Latarsusasana:menggambarkan
suasanaperistiwayangterjadi.
Misalnya:gembira, sedih, romantis.
10. 4. Penokohan
Penokohan disebut juga dengan perwatakan.
Perwatakan atau penokohan adalah pemberian sifat pada pelaku – pelaku cerita .
Sifat yang diberikan tercermin dalam pikiran, perbuatan, ucapan, dan pandangan tokoh
terhadap sesuatu .
Metode yang digunakanpengarang cerpen
untukmenampilkan sifat tokoh
1. MetodeAnalitik
Pengaranglangsungmemaparkansifattokoh
denganjalanmenyebutkansifat-sifatnya.
Misalnya:pemarah,penakut,sombong,pemalu,
ataukeraskepala.
2. Metode Dramatik
Pengarangsecara tidak langsung
menampilkan sifat tokoh dalam cerpen
karyanya .
11. 5. Tokoh
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami
peristiwa atau berkelakuan (memiliki
sifat/watak) di dalam berbagai peristiwa dalam
cerita.
Berdasarkan peranannya dalam cerita, tokoh
dibedakan menjadi tiga yaitu tokoh utama,
tokoh pembantu, danfiguran.
Sedangkan berdasarkan wataknya, tokoh
dibagi menjadi tiga yaitu tokoh protagonis
(tokoh baik),tokoh antagonis (tokoh jahat),
dan tokoh tritagonis (tokoh penengah)
12. 6. SudutPandang
Sudut pandang adalah cara memandang
tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan
dirinya pada posisi tertentu.
Macam Sudut Pandang
Sudut pandang persona ketiga : ”Dia”
Pengisahan cerita yang mempergunakan sudut
pandang persona ketiga gaya ”Dia”, naratornya
adalah seorang yang berada di luar cerita yang
menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut
nama, atau kata gantinya: ia, dia, atau mereka.
13. Sudut Pandang Persona Pertama:
”Aku”
Dalam pengisahan cerita yang
mempergunakan sudut pandang persona
pertama gaya ”Aku” naratornya adalah
seseorang yang ikut terlibat dalam cerita.
Jadi si ”aku” ialah tokoh yang
mengisahkan kesadaran dirinya sendiri,
mengisahkan peristiwa atau tindakan yang
diketahui, dilihat, didengar,dialami dan
dirasakan, serta sikapnya terhadap orang (tokoh)
lain kepada pembaca.
14. 7. Amanat
Pesan atau nasihat yang ingin disampaikan
pengarang melalui cerita.
Amanat dalam cerita bisa berupa nasihat,
anjuran, atau larangan untuk melakukan/tidak
melakukan sesuatu. Yang jelas, amanat dalam
sebuah cerita pasti bersifat positif.
Misalnya :
Hendaknya kita selalu berbakti kepada orang
tua.
Janganlah kita senang berbohong.