SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Migrain adalah nyeri kepala vaskular yang proksimal dan berulang,
berlangsung 2-72 jam, serta bebas dari nyeri kepala dan kelainan neurologik antar
serangan. Serangan nyeri kepala yang timbul secara tiba-tiba dan biasanya unilateral
(80%), proksimal dan rekuren. Nyeri kepala dirasakan sebagai nyeri kepala yang
berdenyut, menusuk-nusuk, rasa kepala mau pecah. Kadang-kadang terdapat kelainan
neurologik (misalnya gangguan motorik, sensorik, kejiwaan) yang menyertai, timbul
kemudian atau mendahului serangan migrain dan biasanya berlangsung sepintas atau
reversibel (Harsono, 2009 : 240).
Menderita migrain atau dikenal dengan sakit kepala sebelah memang tidak
menyenangkan. Rasa berdenyut di kepala yang seringkali disertai mual di perut sangat
mengganggu konsentrasi belajar, bekerja bahkan jika keadaannya berat dapat
menganggu istirahat. Pembedaan migrain dengan nyeri kepala jenis lain adalah
adanya gejala pendahulu dan setelah nyeri kepala itu sendiri. Seorang dapat
mengalami perubahan mood, mudah tersinggung, mual, rasa pegal pada otot badan
dan leher, mengantuk, nafsu makan terganggu, hidung tersumbat atau pilek, gangguan
emosi, dan lain-lain, akibat adanya perubahan kimiawi pada saat proses yang
menyebabkan migrain (Irianto, 2010 :88).
Berdasarkan data WHO (2001) di negara barat angka kejadian migrain
berkisar antara 8-14%, di Eropa dan Amerika menunjukkan bahwa 15-18%
perempuan, 6-8% laki-laki, 4% anak-anak mengalami migrain setiap tahun,
sedangkan di Asia 10% yang terjadi pada perempuan dan 3% pada laki-laki. Laporan
WHO juga menunjukkan bahwa 3000 serangan migrain terjadi setiap hari untuk
setiap juta dari populasi di dunia.
Data di Indonesia menunjukkan angka kejadian migrain di Medan sebesar
18,26% pada perempuan 14,87% pada laki-laki sedangkan di jakarta sebesar 52,5%
pada perempuan dan 35,8% pada laki-laki (Zuraini, et al, 2005).
Serangan migrain dengan nyeri kepala lebih dari 72 jam walupun telah di
obati sebagaimana mestinya. Telah diupayakan memberi obat yang berlebihan namun
demikian nyeri kepala tidak kunjung berhenti. Contoh pemberian obat pemberian obat
yang berlebihan misalnya ergotamin setiap hari atau lebih dari 30 mg tiap bulan,
aspirin lebih dari 45 gram, morfin lebih dari 2 kali sebulan, dan telah menggunakan
lebih dari 300 mg diazepam atau sejenisnya setiap bulannya. Selama serangan
migrain berlangsung maka sekurang-kurangnya akan terjadi suatu serangan seperti
mual atau dengan muntah, fotofobia atau dengan fonofobia.
Pengobatan bekam juga sudah umum dipakai para tabib bersama-sama dengan
jenis pengobatan lainnya. Dalam melakukan bekam, para tabib memakai pedoman
titik-titik tertentu di tubuh pasien. Dalam menentukan titik-titik itu, mereka
menggunakan pedoman dalam lembaran papyrus yang mana didalamnya telah
digambarkan titik-titik ath-tho’ atau at-ta’ ataupun tun, namun belum lengkap. Tidak
ada perbedaan antara titik-titik kecil (Wadda’ A, 2007).
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Ahmadi (2008) The Efficacy
Of Wet Cupping in the Treatment of Tension and Migraine Headache mengatakan
bekam basah menunjukkan peningkatan gejala klinik yang relevan untuk tindakan
utama pada pasien nyeri. Hasil penelitian Farhadi (2009) The Effectiveness of Wet-
cupping for nonspesiffic low back pain in Iran: Arandomized controlled trial
mengatakan bahwa pasien yang dilakukan bekam basah menunjukkan gejala klinik
penurunan nyeri belakang signifikan setelah 3 bulan terapi.
DAMPAK...............................
.
Dari hasil wawancara dan observasi melihat data-data penyakit yang ada di
Puskesmas Korpi ditemukan ada 234 jiwa pada umur 45-59 menderita penyakit
migrain dan dari 234 jiwa tersebut tidak hanya menderita penyakit migrain mereka
juga mempunyai penyakit lainnya. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik
untuk mengangkat judul penelitian mengenai “pengaruh terapi bekam terhadap
penurunan tingkat nyeri pada pasien migrain di Puskesmas Korpri tahun 2014”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ditemukan berdasarkan latar belakang di atas adalah
sebagai berikut :
1. Ditemukan angka kejadian migrain pada usia 45-59 tahun dengan disertai
penyakit penyerta lainnya yakni 234 jiwa di wilayah kerja Puskesmas
Korpri.
2. Upaya-upaya yang telah dilakukan dengan penanganan migrain adalah
dengan memberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri pada
migrain.
3. Dampak yang timbul dapat mempengaruhi fungsi dan kesehatan sebagai
akibat langsung serangan dan efek jangka panjang dapat berpengaruh pada
prestasi, kesuksesan kerja, produktifitas, kesehatan mental, hubungan
keluarga dan sosial.
Adapun pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
a. Adakah pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tingkat nyeri pada
pasien migrain ?
b. Adakah manfaat terapi bekam pada penderita migrain ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adakah pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tingkat
nyeri pada pasien migrain di Puskesmas Kopri tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui manfaat terapi bekam pada penderita migrain di Puskesmas
Korpri tahun 2014.
Untk mengetahui seberapa jauh manfaat terapi bekam pada migrain dibandingkan
terapi lainnya.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengetahui
pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita migrain
2. Bagi instansi pendidikan
Diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan menjadi data untuk penelitian
selanjutnya
3. Bagi puskesmas
Diharapkan dengan hasil penelitia ini dapat menjadi referensi bagi puskesmas
untuk menangani msalah kesehatan-kesehata khususnya yang berhubungan
dengan migrain.
4. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan masukan bagi
masyarakat dalam menentukan pengobatan terbaik terutama pada penderita
migrain kearah mutu pelayan kesehatan yang optimal.
3. Bagi puskesmas
Diharapkan dengan hasil penelitia ini dapat menjadi referensi bagi puskesmas
untuk menangani msalah kesehatan-kesehata khususnya yang berhubungan
dengan migrain.
4. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan masukan bagi
masyarakat dalam menentukan pengobatan terbaik terutama pada penderita
migrain kearah mutu pelayan kesehatan yang optimal.

More Related Content

What's hot

PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
Ratih Aini
 
Standar operasional prosedur
Standar operasional prosedurStandar operasional prosedur
Standar operasional prosedur
Devy Permata Sari
 
Nesma putri arif widodo fix
Nesma putri arif widodo fixNesma putri arif widodo fix
Nesma putri arif widodo fix
Mepsa Putra
 
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
Yabniel Lit Jingga
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
KANDA IZUL
 

What's hot (16)

PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
 
0510156 chapter1
0510156 chapter10510156 chapter1
0510156 chapter1
 
Kedokteran kerja
Kedokteran kerjaKedokteran kerja
Kedokteran kerja
 
Akupuntur
AkupunturAkupuntur
Akupuntur
 
Manajemen Nyeri
Manajemen NyeriManajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
 
Chapter i 2
Chapter i 2Chapter i 2
Chapter i 2
 
Standar operasional prosedur
Standar operasional prosedurStandar operasional prosedur
Standar operasional prosedur
 
Nesma putri arif widodo fix
Nesma putri arif widodo fixNesma putri arif widodo fix
Nesma putri arif widodo fix
 
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri NonfarmakologiManajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Askep akupuntur
Askep akupunturAskep akupuntur
Askep akupuntur
 
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
 
Jurnal Hipnoterapi
Jurnal HipnoterapiJurnal Hipnoterapi
Jurnal Hipnoterapi
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
 
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiStandar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
 
Kepatuhan minum obat schizoprenia
Kepatuhan minum obat schizopreniaKepatuhan minum obat schizoprenia
Kepatuhan minum obat schizoprenia
 

Similar to Bab i + halaman fix towo

MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
LisaSofitriana
 

Similar to Bab i + halaman fix towo (20)

Marny askep tth
Marny askep tthMarny askep tth
Marny askep tth
 
Marny askep tth AKPER PEMKAB MUNA
Marny askep tth AKPER PEMKAB MUNA Marny askep tth AKPER PEMKAB MUNA
Marny askep tth AKPER PEMKAB MUNA
 
Marny askep tth AKPER PEMKAB MUNA
Marny askep tth AKPER PEMKAB MUNA Marny askep tth AKPER PEMKAB MUNA
Marny askep tth AKPER PEMKAB MUNA
 
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
 
Holistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul Rakan
Holistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul RakanHolistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul Rakan
Holistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul Rakan
 
CONTOH PPT SEMPRO.pptx
CONTOH PPT SEMPRO.pptxCONTOH PPT SEMPRO.pptx
CONTOH PPT SEMPRO.pptx
 
Pedoman Kontrol Nyeri Perawatan Paliatif.pdf
Pedoman Kontrol Nyeri Perawatan Paliatif.pdfPedoman Kontrol Nyeri Perawatan Paliatif.pdf
Pedoman Kontrol Nyeri Perawatan Paliatif.pdf
 
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdfObat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
 
Skenario Sakit Kepala_10B_FK UKI_2023.pptx
Skenario Sakit Kepala_10B_FK UKI_2023.pptxSkenario Sakit Kepala_10B_FK UKI_2023.pptx
Skenario Sakit Kepala_10B_FK UKI_2023.pptx
 
System of Neuromuskuloskeletal
System  of NeuromuskuloskeletalSystem  of Neuromuskuloskeletal
System of Neuromuskuloskeletal
 
Presentasi1.pptx
Presentasi1.pptxPresentasi1.pptx
Presentasi1.pptx
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
 
Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Kuliah NYERI KEPALA
Kuliah NYERI KEPALAKuliah NYERI KEPALA
Kuliah NYERI KEPALA
 
Indri farmakologi
Indri farmakologiIndri farmakologi
Indri farmakologi
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Makalah psikofarmaka
Makalah psikofarmakaMakalah psikofarmaka
Makalah psikofarmaka
 
0510156 chapter1 4
0510156 chapter1 40510156 chapter1 4
0510156 chapter1 4
 

Bab i + halaman fix towo

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Migrain adalah nyeri kepala vaskular yang proksimal dan berulang, berlangsung 2-72 jam, serta bebas dari nyeri kepala dan kelainan neurologik antar serangan. Serangan nyeri kepala yang timbul secara tiba-tiba dan biasanya unilateral (80%), proksimal dan rekuren. Nyeri kepala dirasakan sebagai nyeri kepala yang berdenyut, menusuk-nusuk, rasa kepala mau pecah. Kadang-kadang terdapat kelainan neurologik (misalnya gangguan motorik, sensorik, kejiwaan) yang menyertai, timbul kemudian atau mendahului serangan migrain dan biasanya berlangsung sepintas atau reversibel (Harsono, 2009 : 240). Menderita migrain atau dikenal dengan sakit kepala sebelah memang tidak menyenangkan. Rasa berdenyut di kepala yang seringkali disertai mual di perut sangat mengganggu konsentrasi belajar, bekerja bahkan jika keadaannya berat dapat menganggu istirahat. Pembedaan migrain dengan nyeri kepala jenis lain adalah adanya gejala pendahulu dan setelah nyeri kepala itu sendiri. Seorang dapat mengalami perubahan mood, mudah tersinggung, mual, rasa pegal pada otot badan dan leher, mengantuk, nafsu makan terganggu, hidung tersumbat atau pilek, gangguan emosi, dan lain-lain, akibat adanya perubahan kimiawi pada saat proses yang menyebabkan migrain (Irianto, 2010 :88). Berdasarkan data WHO (2001) di negara barat angka kejadian migrain berkisar antara 8-14%, di Eropa dan Amerika menunjukkan bahwa 15-18% perempuan, 6-8% laki-laki, 4% anak-anak mengalami migrain setiap tahun, sedangkan di Asia 10% yang terjadi pada perempuan dan 3% pada laki-laki. Laporan
  • 2. WHO juga menunjukkan bahwa 3000 serangan migrain terjadi setiap hari untuk setiap juta dari populasi di dunia. Data di Indonesia menunjukkan angka kejadian migrain di Medan sebesar 18,26% pada perempuan 14,87% pada laki-laki sedangkan di jakarta sebesar 52,5% pada perempuan dan 35,8% pada laki-laki (Zuraini, et al, 2005). Serangan migrain dengan nyeri kepala lebih dari 72 jam walupun telah di obati sebagaimana mestinya. Telah diupayakan memberi obat yang berlebihan namun demikian nyeri kepala tidak kunjung berhenti. Contoh pemberian obat pemberian obat yang berlebihan misalnya ergotamin setiap hari atau lebih dari 30 mg tiap bulan, aspirin lebih dari 45 gram, morfin lebih dari 2 kali sebulan, dan telah menggunakan lebih dari 300 mg diazepam atau sejenisnya setiap bulannya. Selama serangan migrain berlangsung maka sekurang-kurangnya akan terjadi suatu serangan seperti mual atau dengan muntah, fotofobia atau dengan fonofobia. Pengobatan bekam juga sudah umum dipakai para tabib bersama-sama dengan jenis pengobatan lainnya. Dalam melakukan bekam, para tabib memakai pedoman titik-titik tertentu di tubuh pasien. Dalam menentukan titik-titik itu, mereka menggunakan pedoman dalam lembaran papyrus yang mana didalamnya telah digambarkan titik-titik ath-tho’ atau at-ta’ ataupun tun, namun belum lengkap. Tidak ada perbedaan antara titik-titik kecil (Wadda’ A, 2007). Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Ahmadi (2008) The Efficacy Of Wet Cupping in the Treatment of Tension and Migraine Headache mengatakan bekam basah menunjukkan peningkatan gejala klinik yang relevan untuk tindakan utama pada pasien nyeri. Hasil penelitian Farhadi (2009) The Effectiveness of Wet- cupping for nonspesiffic low back pain in Iran: Arandomized controlled trial
  • 3. mengatakan bahwa pasien yang dilakukan bekam basah menunjukkan gejala klinik penurunan nyeri belakang signifikan setelah 3 bulan terapi. DAMPAK............................... . Dari hasil wawancara dan observasi melihat data-data penyakit yang ada di Puskesmas Korpi ditemukan ada 234 jiwa pada umur 45-59 menderita penyakit migrain dan dari 234 jiwa tersebut tidak hanya menderita penyakit migrain mereka juga mempunyai penyakit lainnya. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian mengenai “pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien migrain di Puskesmas Korpri tahun 2014”. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ditemukan berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut : 1. Ditemukan angka kejadian migrain pada usia 45-59 tahun dengan disertai penyakit penyerta lainnya yakni 234 jiwa di wilayah kerja Puskesmas Korpri. 2. Upaya-upaya yang telah dilakukan dengan penanganan migrain adalah dengan memberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri pada migrain. 3. Dampak yang timbul dapat mempengaruhi fungsi dan kesehatan sebagai akibat langsung serangan dan efek jangka panjang dapat berpengaruh pada
  • 4. prestasi, kesuksesan kerja, produktifitas, kesehatan mental, hubungan keluarga dan sosial. Adapun pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini adalah : a. Adakah pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien migrain ? b. Adakah manfaat terapi bekam pada penderita migrain ? C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui adakah pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien migrain di Puskesmas Kopri tahun 2014. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui manfaat terapi bekam pada penderita migrain di Puskesmas Korpri tahun 2014. Untk mengetahui seberapa jauh manfaat terapi bekam pada migrain dibandingkan terapi lainnya. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita migrain 2. Bagi instansi pendidikan Diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan menjadi data untuk penelitian selanjutnya
  • 5. 3. Bagi puskesmas Diharapkan dengan hasil penelitia ini dapat menjadi referensi bagi puskesmas untuk menangani msalah kesehatan-kesehata khususnya yang berhubungan dengan migrain. 4. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan masukan bagi masyarakat dalam menentukan pengobatan terbaik terutama pada penderita migrain kearah mutu pelayan kesehatan yang optimal.
  • 6. 3. Bagi puskesmas Diharapkan dengan hasil penelitia ini dapat menjadi referensi bagi puskesmas untuk menangani msalah kesehatan-kesehata khususnya yang berhubungan dengan migrain. 4. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan masukan bagi masyarakat dalam menentukan pengobatan terbaik terutama pada penderita migrain kearah mutu pelayan kesehatan yang optimal.