Dokumen tersebut membahas tentang overuse obat pada sakit kepala, dimana konsumsi berlebihan obat-obatan seperti triptan, NSAID, dan analgesik kombinasi dapat menyebabkan sakit kepala menjadi kronis. Overuse obat umumnya terjadi pada pasien migrain kronis hingga 32% dan lebih sering pada wanita. Faktor risikonya antara lain usia muda, jenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan rendah, mer
3. DEFINISI
Gangguan neurologis → mengakibatkan kecacatan dan penderitaan
yang sangat besar dan memainkan peran penting dalam transformasi
dari episodik menjadi kronis → sakit kepala primer (migrain) atau sakit
kepala tipe tegang → obat secara berlebihan → meringankan gejala
sakit kepala utama.
5. EPIDEMIOLOGI
- Berdasarkan studi Global Burden of Disease (GBD) 2015,
prevalensinya diperkirakan 1% di seluruh dunia (sekitar 58,5 juta
orang)
- dimasukkan ke dalam 20 penyakit yang paling melemahkan.
- ini terjadi cukup umum pada pasien dengan migrain kronis (CM),
dengan perkiraan sekitar 32%
- lebih sering terjadi pada wanita (rasio M:F berkisar antara 1:2 hingga
1:5) dan pada mereka dengan status sosial ekonomi rendah.
6. FAKTOR RESIKO
Demografis
• Usia (kurang dari 50 tahun
• Perempuan-Tingkat pendidikan rendah
• Keluhan yang dilaporkan sendiri
• Keluhan muskuloskeletal kronis Keluhan
gastrointestinal--1.6
• Kecemasan atau depresi--4.7
Gaya hidup
Merokok
Tidak aktif secara fisik
Sindrom metabolik
Asupan kafein harian yang tinggi (lebih
besar dari 540mg versus kurang dari
240mg)
Pengobatan
Obat penenang
Aspirin
Ibuprofen
Opioid
7. PATOFISIOLOGI
obat-obatan abortif sakit kepala berlebihan → hipereksitabilitas neuron
→ korteks serebral (yang dapat menyebabkan depresi penyebaran
kortikal) dan sistem trigeminal (yang menghasilkan sensitisasi perifer
dan sentral) → Penurunan kadar 5-HT (serotonin) → ↑ pelepasan
CGRP dari ganglia trigeminal, yang terlibat dalam sensitisasi dari
neuron trigeminal nosiseptif.
hipereksitabilitas kortikal dan sensitisasi nosisepsi yang merupakan
akibat gangguan sistem kontrol nyeri → serotonin endogen. Perubahan
dalam kontrol sistem tersebut dapat juga mengubah fungsi struktur
subkortikal.
8. MANIFESTASI
• Sakit kepala bersifat episodik
• Konsumsi obat akut yang sering tergantung pada jenis obat abortif yang
digunakan
• Nyeri leher
• Biasanya terjadi di pagi hari (diduga terkait dengan penarikan yang terjadi
saat tidur)
• Tidur yang buruk
• Gejala otonom (yaitu, hidung tersumbat, rinore, gangguan gastrointestinal
[GI]) lebih sering terjadi pada penggunaan opioid yang berlebihan.
• Kecemasan dan depresi komorbiditas