2. Sebagian besar atasan tidak efektif
bukanlah karena mereka tidak tahu
bagaimana cara memotivasi bawahan,
tapi karena mereka tidak tahu apa
yang menjadi motivasi bawahan
mereka. Padahal ini adalah kunci
utamanya
3. Sebagian atasan merasa tahu apa yang
menjadi motivasi bawahan mereka,
namun saat ditanya, ternyata mereka
menyebutkan apa yang menjadi
motivasi bagi dirinya sendiri. Mereka
salah berasumsi bahwa apa yang
memotivasi dirinya juga memotivasi
yang lain
5. 1. Sebesar apapun usaha Anda,
Anda tidak akan bisa memotivasi
orang lain. Manusia termotivasi
atas dasar purpose dan nilai
individual masing-masing
6. 2. Tidak perlu cari tahu apa yang
bisa Anda lakukan untuk
memotivasi orang lain, namun
cari tahu bagaimana
mereka telah termotivasi
sebelumnya.
7. 3. Setelah Anda mengetahui
trigger motivasi personal mereka,
usahakan yang terbaik untuk
mencocokkan ekspektasi
mereka dengan
pekerjaannya.
8. Contoh:
jika ada yang suka pekerjaan
kreatif, berikan lebih banyak tugas
yang melibatkan kreativitas.
9. Contoh:
Jika ada yang lebih suka
berinteraksi dengan konsumen
dibandingkan pekerjaan proses,
beri ia kesempatan lebih banyak
untuk berinteraksi dengan
konsumen.
10. Intinya,
jika Anda tahu apa yang mereka
suka, sebisa mungkin, desain
pekerjaan mereka sehingga
mereka mendapat kesempatan
untuk melakukan apa yang benarbenar mereka sukai.
11. 3. Namun jika ketidaksesuaian
antara motivasi personal dan
pekerjaan sangat besar, daripada
menyuruh mereka melakukan
pekerjaan dengan motivasi yang salah
(yaitu dengan carrot in a stick),
sepertinya akan lebih baik bagi
mereka mencari pekerjaan yang sesuai
dengan motivasinya.
12. Kuncinya,
adalah mengetahui apa yang
diharapkan seseorang dari
pekerjaannya, dan lakukan yang
terbaik untuk menghubungkan
harapan itu dengan pekerjaan yang
Anda berikan padanya.
13. Dalam arti lain,
, Kuncinya adalah mengetahui apa
yang diharapkan seseorang dari
pekerjaannya, dan lakukan yang
terbaik untuk menghubungkan
harapan itu dengan pekerjaan yang
Anda berikan padanya.