Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori kepemimpinan dan tipologi kepemimpinan. Beberapa teori kepemimpinan yang dijelaskan adalah teori sifat, teori perilaku, dan teori situasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tipologi kepemimpinan seperti otokratis, militeristis, paternalistis, demokratis, dan karismatik. Selain itu, dibahas pula faktor-faktor yang memp
2. Teori & Arti Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses
memengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah
"melakukannya dalam kerja"
dengan praktik.
3. Teori Kepempinan
1.
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran
bahwa keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau Ciri-Ciri
yang dimiliki pemimpin itu.
“Klik Ciri-Ciri”
Teori
Sifat
4. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut
Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
• Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat,
rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas,
adaptabilitas, orientasi masa depan;
• Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri
relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang
antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas
integratif;
• Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik,
menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang
penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara
efektif.
5. 2.
Dasar pemikiran teori ini adalah
kepemimpinan merupakan perilaku
seorang individu ketika melakukan
kegiatan pengarahan suatu kelompok
ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal
ini, pemimpin mempunyai deskripsi
Perilaku :
“Klik Perilaku”
Teori Perilaku
6. • Konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan
bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung,
membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan
kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya.
• Berorientasi kepada bawahan dan produksi
Perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai
oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi
pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima
perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan.
Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi
memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,
pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta
pencapaian tujuan.
7. 3.
Keberhasilan seorang pemimpin
menurut teori situasional ditentukan oleh
ciri kepemimpinan dengan perilaku
tertentu yang disesuaikan dengan
tuntutan situasi kepemimpinan dan
Situasi organisasional yang dihadapi
dengan memperhitungkan faktor waktu
dan ruang.
Teori Situsional
8. Tipologi Kepempinan
Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan
tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di
antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997) :
“Klik Them”
Tipe Otokratis Tipe Militeristis Tipe Paternalistis
Tipe DemokratisTipe Karismatik
9. Seorang pemimpin yang Otokratis ialah
pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai
berikut:
Menganggap organisasi sebagai pemilik
pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan
tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai
alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran
dan pendapat, Terlalu tergantung kepada
kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-
rakkannya sering mempergunakan pendekatan
yang mengandung unsur paksaan dan bersifat
menghukum.
10. Seorang pemimpin yang bertipe Militeristis
ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat
berikut :
Dalam menggerakan bawahan sistem
perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung
kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada
formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin
yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar
menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
11. Seorang pemimpin yang tergolong sebagai
pemimpin yang Paternalistis ialah seorang yang
memiliki ciri sebagai berikut :
Menganggap bawahannya sebagai manusia
yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi
(overly protective), jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil keputusan,
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan
sering bersikap maha tahu.
12. Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil
menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin
memiliki Karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin
yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar
dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang
jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu
sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka
menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya
pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi
pemimpin yang Karismatik, maka sering hanya dikatakan
bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur,
kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai
kriteria untuk karisma
13. Pengetahuan tentang Kepemimpinan telah membuktikan bahwa
tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi
modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik
sebagai berikut :
Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari
pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu
berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima
saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan,
ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya
untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak
lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih
sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri
pribadinya sebagai pemimpin.
14. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepemimpinan
• Kecerdasan, seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang
melebihi para anggotanya.
• Kematangan dan Keluasan Sosial (Social Manutary and Breadth), seorang
pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas
dan pandangan yang cukup matang.
• Motivasi Dalam dan Dorongan Prestasi (Inner Motivation and Achievement
Drives), dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan
dorongan untuk mencapai suatu tujuan.
• Hubungan Manusiawi, pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai
para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan
antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
15. Implikasi Manajerial
(Kepemimpinan)
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton
yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu
“Concern For People” dan “Concern For Production”. Pada dasarnya
Teori Managerial grid ini mengenal lima gaya Kepemimpinan yang
didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang
paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini
dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi. Country Club
artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara
individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan
persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja
yang nyaman dan ramah.
Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa
keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah
individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan
untama terletak pada kepemimpinan