Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori kepemimpinan dan tipologi kepemimpinan. Beberapa teori kepemimpinan yang disebutkan antara lain teori sifat, teori perilaku, dan teori situasional. Dokumen tersebut juga membahas berbagai tipe kepemimpinan seperti otokratis, militeristis, paternalistis, kharismatis, dan demokratis.
2. TEORI-TEORI KEPEMPINAN
• Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk
memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin
dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi
antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan
kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan
peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu
diperlukan dalam setiap masa.
3. SEBAB SEORANG MENJADI
PEMIMPIN
Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain :
• Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin.
Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan
pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
• Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat
kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan
dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan
dengan kekuasaan, kewibawaan, lingkungan dan kemampuan.
4. • Teori Sifat Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat,
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar
pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi
seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh
kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang
dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat,
perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
5. • Teori Perilaku Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan
merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan
pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal
ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
• – Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan
bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung,
membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan
kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya.
Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin
yang lebih mementingkan tugas organisasi.
• – Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin
yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada
hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada
pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan
kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan.
6. • Teori Situasional Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori
situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku
tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan
dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan
faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh
terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian
(1994:129) adalah Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
• * Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan; Persepsi, sikap dan
gaya kepemimpinan;
• * Norma yang dianut kelompok;
• * Rentang kendali;
• * Ancaman dari luar organisasi;
• * Tingkat stress;
• * Iklim yang terdapat dalam organisasi
7. TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
• Tipe Otokratis (Outhoritative, Dominator) Kepemimpinan otokratis
memiliki ciri-ciri antara lain:
• Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus
dipatuhi,
• Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
• Berambisi untuk merajai situasi,
• Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
• Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana
dan tindakan yang akan dilakukan,
• Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas
pertimbangan pribadi,
• Adanya sikap eksklusivisme,
• Selalu ingin berkuasa secara absolut,
• Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku,
• Pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
8. • Tipe Militeristis. Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa
yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme
berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang
pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin
yang memiliki sifat-sifat berikut :
• Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada
pangkat dan jabatannya;
• Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan;
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;
• Sukar menerima kritikan dari bawahannya;
• Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
9. • Tipe Paternalistis/Maternalistik Kepemimpinan ini lebih
diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan/keibuan
dengan sifat-sifat sebagai berikut:
• mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang
tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan,
• mereka bersikap terlalu melindungi,
• mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengambil keputusan sendiri,
• mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk berinisiatif,
• mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan
kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan
imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri,
• selalu bersikap maha tahu dan maha benar
10. • Tipe Kharismatis Tipe kepemimpinan karismatis memiliki
kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa
untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai
pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-
pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik
dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan
kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang
diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa.
Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi,
keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.
Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh
dan daya tarik yang amat besar.
11. • Tipe Demokratis. Pengetahuan tentang kepemimpinan telah
membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling
tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam
proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu
berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi
dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya,
senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan
teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan
kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi
berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya
lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas
diri pribadinya sebagai pemimpin
12. • FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN Dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok
menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor.
Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap
manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita
laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak
untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek
kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan
kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang dipimpinnya.
Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi
kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau
hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat
pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.
• IMPLIKASI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Sebab yang
terjadi bila implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi adalah
akan menciptakan kepemimpinan yang baik karna adanya proses
manajemen yang direncakan, karena induk dari sebuah perusahaan adalah
pemimpin jadi bila pemimpin nya berkualitas maka perusahaan tersebut
akan menjukukan kualitasnya.