Perkembangan sosial-emosional anak usia dini meliputi konflik inisiatif versus rasa bersalah, pemahaman diri, perkembangan emosi, perkembangan moral, dan pengasuhan orang tua. Faktor-faktor seperti relasi, disiplin, dan dialog dengan orang tua berpengaruh besar terhadap perkembangan tersebut.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Perkembangan Sosial-Emosional Masa Kanak-Kanak Awal
1. PERKEMBANGAN SOSIAL-
EMOSIONAL MASA KANAK-KANAK
AWAL
Kelompok 8:
Armen Ibrahim (1924090216)
Evan Suwanto (1924090071)
Nurwulan Kania Syahbani (1924090200)
Ahmad Nur Ihsan (1924090251)
Mohammad Faturrahman (1924090127)
Bagas Bimantoro (1924090047)
Juanda Sianturi (1624090108)
2. Initiative Versus Guilt (Erikson):
Dlm tahap ini, konflik2 perasaan akan muncul dlm diri anak2
Konflik muncul krn anak2 sudah mengetahui bhw setiap
kegiatan yg mrk lakukan memiliki tujuan dan tujuan tsb
berhub erat dgn hati nurani dan atau penghargaan dari orang
lain.
3. Self-Understanding:
Representasi dari diri: substansi dan isi dari diri konsepsi
Deskripsi diri anak melibatkan anggota tubuh, kepemilikian, dan aktivitas fisik
Deskripsi biasanya tidak realitis
Usia 4-5 tahun: anak2 mulai mendeskripsikan dirinya
4. berdasarkan traits psikologi.
PERKEMBANGAN EMOSI
Self-Conscious Emotions: emosi seperti rasa harga diri, memalukan, rasa
bersalah.
Anak harus sudah dapat merujuk pada dirinya sendiri dan sadar
bahwa dirinya berbeda dengan orang lain
Mulai muncul pada usia 18 bulan.
Semakin matang anak, maka akan terjadi peningkatan:
Kemampuan memahami emosi
Kemampuan untuk berbicara emosinya dan emosi orang lain
Kemampuan untuk mereflesikan emosi
5. Memahami bahwa kejadian yang sama dapat menghasilkan perasaan yang
berbeda pada orang lain
Kesadaran bahwa emosi perlu diatur agar sesuai dengan standar sosial
Orang tua memerankan peran penting pada regulasi emosi anak:
Emotion-coaching: orang tua memonitor emosi anak, menganggap situasi yg
menimbulkan emosi menjadi lahan untuk belajar, dan membimbing mereka untuk
mengatur emosi secara efektif.
Emotion-dismissing: ortu memandang mereka tidak memiliki, atau tidak
mengindahkan, perubahan emosi negatif
Kemampuan untuk mengatur emosi sangat penting dalam menentukan
kesuksesan hubungan anak-peer group.
6. MORAL DEVELOPMENT
Ialah: perkembangan berpikir, perasaan, dan tingkah laku mengenai peraturan
tindakan2 yang harus dilakukan seseorang ketika mereka berinteraksi dengan
orang lain.
Moral Feelings:
Teori psikoanalisa menekankan bahwa perasaan moral berasal dari rasa cemas
dan perasaan bersalah
Anak2 belajar menghilangkan kecemasan dari orang tua dan menghindari
hukuman
7. Perkembangan Moral:
Moral Reasoning (Piaget):
4 – 7 tahun: heteronomous morality
Keadilan dan peraturan adalah sesuatu yang tidak dapat berubah
Tingkah laku dinilai berdasarkan konsekuensi.
Imminent justice: bila ada peraturan yang tidak dipatuhi maka hukuman akan
segera diberikan.
7 to 10: masa transisi
10 tahun ke atas: autonomous morality • Peraturan dan hukum dibuat oleh
orang.
Tindakan dan niat harus dinilai.
8. Moral Behavior:
Proses reinforcement, hukuman, dan imitasi dapat menjelaskan perkembangan
perilaku moral.
What children do in one situation is often only weakly related to what they do in
other situations
Kemampuan untuk menahan godaan dan menunda kepuasan terkait erat dengan
pengembangan kontrol diri
Pola Pengasuhan dan Moral Development:
Penelitian menyarankan bahwa kedua orang tua dan teman sebaya berpengaruh
terhadap perkembangan kematangan moral anak
9. Kualitas relasi, kedisiplinan ortu, strategi proaktif, dan dialog merupakan hal yang
penting u mematangkan moral anak.
Orang tua harus secara proaktif mencegah kenakalan potensial sebelum itu terjadi
Membuat situasi menjadi menarik
Membicarakan ttg values dan beliefs
10. Parenting
Baumrind’s Parenting Styles:
Authoritarian: restrictive style in which parents demand obedience and respect
›
Parent places firm limits and does not allow discussion
›
Parent rigidly enforces rules but rarely explains them
›
Children are often unhappy, fearful, and anxious
11. Authoritative: encourages children to be independent while placing limits and
controls on actions
›
Extensive verbal give-and-take
›
Parents expect mature, independent, ageappropriate behavior
›
Children are often cheerful, self-controlled, and selfreliant