Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan kerja, termasuk pengertian, dasar hukum, sebab-sebab terjadinya kecelakaan kerja, dan upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pengelolaan lingkungan kerja yang aman serta perilaku pegawai yang patuh pada aturan keselamatan.
1. Keselamatan Kerja
KESELAMATAN KERJA
PENGERTIAN UMUM
Safe adalah aman atau selamat.
Safety menurut kamus adalah “mutu suatu keadaan aman” atau “kebebasan dari bahaya dan
kecelakaan”.
Keselamatan kerja atau safety adalah : Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang
aman, bebas dari kecelakaan.
Kecelakaan adalah : suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-
tiba dan menimbulkan kerugian baik harta (material) maupun jiwa/manusia
Kecelakaan kerja adalah : Kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan
pekerjaan disuatu tempat kerja (perusahaan).
DASAR HUKUM
Didasarkan pada undang-undang keselamatan kerja N0.1 tahun 1970 dan peraturan-peraturan
pelaksanaannya. Dengan demikian mempunyai dasar hukum yang kuat sehingga setiap perusahaan
berkewajiban untuk melindungi keselamatan karyawannya, sedangkan dilain pihak karyawan
berkewajiban pula untuk mentaati dan mematuhi ketentuan-ketentuan/peraturan-peraturan keselamatan
kerja yang telah ditatapkan.
Oleh karena itu pelaksanaan undang-undang ini, setiap tempat kerja/ perusahaan perlu dibentuk bagian
khusus keselamatan kerja yang menangani langsung usaha-usaha pencegahan kecelakaan tersebut.
MENGAPA KECELAKAN HARUS TERJADI
Setiap kecelakaan pasti merugikan baik terhadap perusahaan amupun tenaga kerja yang secara tidak
langsung juga merupakan kerugian bagi masyarakat maupun negara, karena menyangkut masalah
produksi, karena itu setiap usaha keselamatan kerja adalah menyangkut usaha-usaha perlindungan
terhadap sarana-sarana atau unsur-unsur pokok produksi antara lain :
1. Manusia
2. Alat-alat kerja (mesin) dan material (bahan-bahan)
3. Waktu
4. Nilai kepercayaan terhadap perusahaan
1. Manusia
Bila seorang karyawan/pekerja mengalami kecelakaan, ia mengalami cidera dan tidak mampu bekerja
sementara atau mungkin untuk selama-lamanya. Seseorang karyawan ahli (skill) diperoleh melalui
proses waktu yang panjang (pendidikan dan pengalaman) serta dengan biaya yang tidak sedikit, oleh
karena itu merupakan asset (kekayaan/harta benda) yang sangat bernilai bagi perusahaan. Dengan
sendirinya bila yang bersang-kutan mendapat cidera, maka harus ada atau dicari penggantinya, Jelas
hal ini merupakan kerugian yang tidak ternilai, disamping itu sipekerja sendiri akan menderita sdan
tak mampu bekerja yang membawa efek terhadap penghasilannya, yang kemudian berpengaruh
terhadap keluarganya, terlbih-lebih jika sikaryawan tidak mampu bekerja untuk selala-lamanya.
Daihatsu Training Center
2-1
2. Keselamatan Kerja
2. Alat kerja dan material
Kerugian-kerugian material akibat kecelakaan dapat berupa kerusakan-kerusakan mesin-mesin dan
alat-alat produksi serta bahan-bahan dan sarana penunjang lainnya, disamping itu harus pula
dikeluarkan biaya-biaya lainnya
3. Waktu
Kecelakaan mengakibatkan terganggunya rencana produksi yang telah disusun, pekerjaan terhenti
seketika sehingga mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit
4. Kepercayaan (goodwill)
Bila suatu perusahaan sering mengalami suatu kecelakaan, semangat serta gairah kerja
karyawannya akan menurun (selalu dihinggapi rasa takut) dan membawa pula akibat terhadap
effisiensi serta produktivitas.
Kepercayaan masyarakat juga akan berkurang yang dapat dilihat dari nilai premi asuransinya ,
apabila perusahaan itu tidak aman, maka nilai premi asuransinya akan tinggi (meningkat)
SEBAB-SEBAB KECELAKAAN
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia
menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena nasib belaka, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu :
a. Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)
1. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan
2. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan
3. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan
4. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya
b. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition)
1. Mesin-mesin yang rusak., tidak diberi pengaman, konstruksi kurang aman, bising dan alat-alat
kerja yang kurang baik rusak dan sebagainya
2. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau pertukaran
udara, bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/kebersihan dan lain-
lain)
APAKAH KECELAKAAN DAPAT DICEGAH
Akhirnya timbul pertanyaan “Apakah kecelakaan yang merugikan itu dapat dicegah?”. Pada prinsipnya
setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena :
a. Setiap kecelakaan pasti ada sebab-sebabnya.
b. Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka kecelakaan dapat dicegah
BAGAIMANA KECELAKAAN DAPAT DICEGAH
Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untruk menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman
dari pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung faktor-faktor lingkungan yang
membahayakan (unsafe condition)
Daihatsu Training Center
2-2
3. Keselamatan Kerja
SEBAB-SEBAB SEORANG MELAKUKAN TINDAKAN TIDAK AMAN
Seseorang melakukan tindakan tidak aman atau kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan , disebabkan
oleh :
a. Karena tidak tahu, yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana melakukan pekerjaan dengan
aman dan tidak tahu bahaya-bahayanya sehingga terjadi kecelakaan, karena itulah harus diberi
pendidikan dan latihan
b. Karena tidak mampu/tidak bisa, yang bersangkutan sudah mengetahui cara yang aman, bahaya-
bahaya dan sebagainya, tetapi karena belum mampu/kurang trampil atau kurang ahli, dan akhirnya
melakukan kesalahan dan gagal
c. Karena tidak mau, walaupun yang bersangkutan telah mengetahui dengan jelas cara
kerja/peraturan , sedangkan yang bersangkutan dapat melaksanakannya, tetapi karena kemauan
tidak ada, akhirnya ia melakukan kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan, misalnya tidak mau
memakai alat-alat keselamatan yang disediakan, sengaja melepas alat pengaman dan lain-lain.
Karena itu usaha pencegahan kecelakaan dari faktor manusia ini dapat dilakukan dengan
pengawasan, pembinaan karyawan dan latihan serta kerja sama yang baik dalam bekerja.
BAGAIMANA MENGATASI LINGKUNGAN YANG TIDAK AMAN
Keadaan tidak aman dalam lingkungan dapat diatasi dengan cara :
a. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut, agar tidak lagi menimbulkan
bahaya misalnya, alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki
b. Dieliminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi dieliminir/diisolasi agar tidak lagi
menimbulkan bahaya misalnya, bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau
menyediakan alat-alat keselamatan kerja
c. Dikendalikan, sumber bahaya atau keadaan tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya
memasang safety valve (non return valve) pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat
kontrol dan sebagainya. Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan
yang seksama terhadap lingkungan kerja
PERANAN KARYAWAN DALAM MENCEGAH KECELAKAAN
Karyawan, baik pengawas maupun pekerja pelaksana merupakan kunci keberhasilan dari usaha-usaha
keselamatan kerja. Hal ini dikarenakan :
- Karyawan paling mengenal kondisi dan bahaya-bahaya yang ada ditempat/sekitar tempat kerjanya
serta cara yang aman dalam melakukan pekerjaan
- Karyawan paling berkepentingan karena mereka yang menjadi korban pertama apabila terjadi
kecelakaan
Peranan karyawan dalam hal ini adalah :
1. Turut secara aktif dalam usaha-usaha pencegahan kecelakaan ditempat masing-masing
2. Segera melapor kepada atasan/pengawas keselamatan kerja (safety dept) apabila terjadi
kecelakaan atau menemui hal-hal yang berbahaya dilingkungan kerjanya
Daihatsu Training Center
2-3
4. Keselamatan Kerja
3. Mematuhi semua peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan keselama- tan kerja serta cara yang
aman dalam melakukan pekerjaan
4. Memberikan nasehat/saran kepada rekan sekerja/lingkungan apabila mereka melakukan hal-hal
yang berbahaya (unsafe act)
5. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang disediakan sebagaimana mestinya
PAKAIAN KERJA
1. Pilihlah pakaian yang benar-benar cocok sehingga tidak mengganggu pe-kerjaan anda.
2. Jagalah kebersihan pakaian anda waktu bekerja sebab oli atau kotoran pa-da pakaian anda akan
mengotori kendaraan.
3. Pilihlah sepatu kerja yang mempunyai sol yang tidak licin dan berkulit keras.
4. Saat mengangkat benda-benda berat atau mempunyai permukaan yang tajam dianjurkan
menggunakan sarung tangan.
5. Jangan menggunakan sarung tangan saat mengebor dan menggerinda
BEKERJA DENGAN AMAN DAN RAPIH
1. Jagalah agar tempat kerja selalu bersih, dan saat pekerjaan selesai kem-balikan segala sesuatunya
dengan teratur
2. Suku cadang bekas harus dikumpulkan dalam kantong plastik untuk se-lanjutnya dibuang atau
dikembalikan ke pelanggan (customer).
3. Parkirlah kendaraan yang akan diperbaiki di dalam garis stall, jangan sam-pai keluar karena akan
mengganggu kendaraan lain.
4. Jangan menempatkan sesuatu di tengah jalan atau pintu masuk walaupun untuk sementara, karena
akan mengganggu mobil keluar atau masuk.
5. Jangan meninggalkan kunci atau suku cadang di lantai, dimana dapat menyebabkan anda atau orang
lain tersandung atau terpeleset karenanya. Biasakan menempatkan mereka pada pada caddy atau
meja kerja
6. Bersihkan dengan segera setiap bahan bakar, oli atau gemuk yang tertumpah.
7. Bersihkan alat-alat atau SST yang telah dipakai.
PENCEGAHAN KEBAKARAN
1. Anda harus mengetahui di mana letak alat pemadam kebakaran dan cara menggunakannya
2. Kain yang basah karena oli atau bahan bakar gampang sekali terbakar, karenanya harus dibuang ke
dalam tempat sampah yang tertutup dan terbuat dari logam
3. Gas yang dihasilkan saat pengisian battery dapat terbakar. Karena itu, hindari percikan api dari
tempat tersebut. Dan jangan sekali-kali melepas kabel pengisi battery sebelum kontak dimatikan.
4. Jangan merokok kecuali di tempat yang diperbolehkan dan jangan lupa mematikan puntung rokok
sebelum membuangnya.
Daihatsu Training Center
2-4
5. Keselamatan Kerja
MENANGANI KENDARAAN PELANGGAN
1. Selama bekerja, pakailah selalu fender cover, seat cover, dan floor cover agar tidak merusak atau
mengotori kendaraan.
2. Jagalah selalu kebersihan fender cover dan seat cover
3. Oli atau gemuk yang ada pada tangan atau alat-alat anda dapat mengotori kendaraan. Karena itu
tangan dan alat-alat harus dijaga agar tetap bersih.
4. Jangan sekali-kali memasukkan benda yang tajam seperti obeng ke dalam kantong baju karena
dapat merusak kendaraan dan melukai anda sendiri misalnya anda terjatuh
5. Bersihkan selalu minyak dan oli yang tertumpah sehingga kendaraan tidak dalam keadaan kotor. Jika
oli yang tertumpah dibiarkan begitu saja, langganan akan mengira terdapat kebocoran pada
kendaraannya, lalu membawanya kembali ke bengkel.
6. Apabila kendaraan tertumpah minyak rem, jangan mengelap tumpahan ka-rena dapat merusak cat.
Cara menanganinya adalah dengan memberi air pada tempat yang tertumpah minyak rem.
Daihatsu Training Center
2-5
6. Keselamatan Kerja
MENANGANI KENDARAAN PELANGGAN
1. Selama bekerja, pakailah selalu fender cover, seat cover, dan floor cover agar tidak merusak atau
mengotori kendaraan.
2. Jagalah selalu kebersihan fender cover dan seat cover
3. Oli atau gemuk yang ada pada tangan atau alat-alat anda dapat mengotori kendaraan. Karena itu
tangan dan alat-alat harus dijaga agar tetap bersih.
4. Jangan sekali-kali memasukkan benda yang tajam seperti obeng ke dalam kantong baju karena
dapat merusak kendaraan dan melukai anda sendiri misalnya anda terjatuh
5. Bersihkan selalu minyak dan oli yang tertumpah sehingga kendaraan tidak dalam keadaan kotor. Jika
oli yang tertumpah dibiarkan begitu saja, langganan akan mengira terdapat kebocoran pada
kendaraannya, lalu membawanya kembali ke bengkel.
6. Apabila kendaraan tertumpah minyak rem, jangan mengelap tumpahan ka-rena dapat merusak cat.
Cara menanganinya adalah dengan memberi air pada tempat yang tertumpah minyak rem.
Daihatsu Training Center
2-5