1. Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang cara melakukan safety wiring pada komponen pesawat terbang untuk mencegah longgarnya komponen akibat vibrasi. Safety wiring dilakukan dengan cara memuntir kawat berdiameter 0,032 inchi sebanyak 7-9 kali untuk setiap 1 inchi panjangnya. Kawat pengaman berbentuk S terbalik untuk saling mengencangkan bila terjadi getaran.
1. Standar Kompetensi : Menerapkan Maintenance Practices
Kompetensi Dasar :Melaksanakan pekerjaan Install Safety
Devices (all A/C types)
Indi kator:
1. Komponen-komponen yg memerlukan pemasangan alat
pengaman diidentifikasi
2. Alat/bahan pengaman yang dibutuhkan diidentifikasi sesuai
dengan persyaratan perawatan
3. Metoda pengamanan dengan kawat (safety wiring) atau dengan
alat pengamanan khusus dilaksanakan sesuai dengan instruksi
perawatan dan data yang sah
Disusun oleh: EKO SUPRIYADI
2. 1. Dapat mempertahankan pengikat agar
tidak lepas dari kedudukannya
selama penerbangan.
2. Mencegah pengikat longgar akibat
vibrasi atau alasan keadaan
lingkungan
7. Instruksi KerjaSafety wiring
1. Instalasi unit pada pekerjaan pemasangan safety
wire. Torsi pengikat secara hati-hati dan posisikan
lubang pada kawat pengaman dengan baik
8. 2. Potong kawat sepanjang 2 kali lebih jarak pengikat.
Kemudian masukkan kawat yang tepat melalui lubang
pada pengikat yang pertama.
9. 3. Tekuk ujung kiri dari kawat searah jarum jam
sekitar kepala pengikat dan di bawah ujung kawat
10. 4. Tarik kedua ujung kawat dengan tegang terhadap kepala
pengikat.Jepit dengan twister kedua bagian kawat pada jarak
lubang pengikat ke dua. Puntir mereka dalam arah searah
jarum jam sampai mendekati lubang pada pengikat kedua.
11. 5. Periksa ketegangan rangkaian puntiran kawat untuk memastikan sudah kencang di
tempat sekitar pengikat pertama. Pegang kawat dengan twister di akhir pengikat
ke dua. Sambil mempertahankan ketegangan, puntir lagi dalam arah searah jarum
jam sampai tegang. Catatan: rangkaian kawat pengaman harus cukup tegang untuk
menahan gesekan atau getaran, tetapi tidak boleh terlalu tegang.
12. 6. Masukkan ujung atas kawat pengaman
melalui lubang di pengikat kedua. Tarik
rangkaian kawat tersebut sampai tegang
13. 7. Ujung lainnya ditekuk kearah berlawanan arah
jarum jam disekitar pengikat ke dua untuk
bergabung lagi dengan ujung kawat lainnya.
14. 8. Periksa ketegangan rangkaian kawat kemudian jepit
dan puntir dengan twister lagi rangkaian kawat akhir
dalam arah berlawanan. Pastikan rangkaian puntiran
kawat pengaman tetap tegang.
15. 9. Selanjutnya gerakan akhir, tekuk rangkaian
kawat pengaman ke kanan dan terhadap
kepala pengikat.
16. 10.Puntiran akhir dibuat 3 sampai 6
puntiran dan kemudian dipotong sisanya.
Hindari ujung tajam yang timbul.
20. 1. Apa tujuan dari safety wiring pada komponen
pesawat terbang?
2. Berapa banyaknya puntiran untuk diameter
kawat 0,032 in untuk setiap 1 inch?
3. Mengapa safety wire berbentuk s terbalik?
4. Berapa banyak puntiran untuk membentuk pig
tail pada sistem safety wire?
5. Terbuat dari bahan apa kawat pengaman pada
komponen pesawat terbang?
21. 1. Tujuan dari safety wire adalah dapat mempertahankan bolt
dan komponen lainnya lepas dari kedudukannya in the
event of failure.Mencegah fastener longgar akibat vibrasi
atau alasan keadaan lingkungan
2. Puntiran untuk diameter 0,032 in setiap inch terdiri dari 7-9
puntiran
3. Karena dengan S terbalik ketika terjadi vibrasi atau hal-
hal yang dapat mengakibatkan pengkikat mengalami
kelonggaran mereka saling mengencangkan
4. Pig tail yang terbentuk 3- 6 puntiran
5. Kawat pengaman yang digunakan pada pesawat terbang
terbuat dari bahan stainless steel
22. 1. Tegangan kawat tidak boleh kendor
2. Setiap 1 inchi terdiri terdiri dari 7-9
puntiran untuk diameter 0,032 in
3. Arah puntiran searah jarum jam
4. Pada ekor banyak puntiran 3-6 puntiran
5. Kawat pengaman berbentuk s terbalik