3. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri
pada objek tertentu, menyadari kehadiran
seraya secara aktif menghadirkannya dalam
pikiran kemudian mempunyai gagasan atau
wawasan tentang objek tsb
menurut ahli :
- Drever : melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan
seksama dengan di mulainya permasalahan
- Solso : sebuah proses dimana representasi mental baru
dibentuk melalui transformasi informasi dengan interksi
yang kompleks antara atribut mental seperti penilaian logika
imajinasi.
5. 2 macam Berfikir
• BERFIKIR AUTISTIK
EX : melamun, fantasi, menghayal
• BERFIKIR REALISTIK (nalar)
menyesuaikan diri dengan dunia nyata
menurut foyd L. Ruch menyebutkan tiga macam
berfikir realistik :
deduktif, induktif evaluatif
deduktif : mengambil kesimpulan dari dua
pernyataan, Umum ke khusus
induktif : mengambil kesimpulas dari dua
pernyataan, khusus ke umum
evaluatif : berfikir kritis, menilai baik buruk nya
tepat atau tidak tepatnya suatu gagasan.
6. FUNGSI BERPIKIR :
1. Mengambil keputusan ( Making Decision )
2. Menghasilkan sesuatu yang baru ( creativity )
Hambatan-hambatan yang mungkin
timbul dalam proses berpikir dapat di
sebabkan :
1. Data yang ada kurang sempurna , sehingga masih banyak lagi
data yang harus diperoleh.
2. Data yang ada dalam keadaan confuse, data yang bertentangan
dengan kata lain.
7. Macam-macam kegiatan berpikir :
Berpikir asosiatif
Asosiatif bebas
Asosiatif terkontrol
Melamun
Mimpi
Berpikir Artistik
Berpikir terarah
Kritis
Kreatif
8. BAHASA (Language)
suatu komunikasi baik
itu lisan, tertulis,
maupun menggunakan
isyarat yang di dasarkan
pada sistem simbol.
9. PERAN BAHASA
Bahwa bahasa merupakan instrumen dari pikiran, dalam arti
menjadi alat bagi alat perkembangan pikiran
Bahasa juga merupakan alat untuk menyatakan pengalaman-pengalaman
dalam bentuk pengatura
Bahasa sebagai alat komunikasi dari sekumpulan manusia
(masyarakat) bukan hanya produk dari masyarakat semata,
melainkan juga merupakan cermin atau refleksi dari pikiran dan
mentalitas masyarakat.
Bahasa memungkinkan daya tahan produk dari pikiran,
karena semua ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh seseorang
itu dituturkan dan diwujudkan dalam perurutan kata-kata,
dalam bentuk bahasa
10. bahasa manusia dicirikan dalam 4 sistem aturan:
1. Fonologi (Phonology): yaitu sistem suara dalam
suatu bahasa.
2. Morfologi (morphology): yaitu aturan
pembentukan kata dalam bahasa
3. Sintakis (syntax): adalah aturan dalam
melakukan kombinsai kata untuk membuat frasa
dan kalimat yang dapat diterima
4.Semantik (semantics): makna kata-kata dan
kalimat dalam bahasa tertentu.
11. Tahapan waktu Respon yang dihasilkan
Dua bulan pertama Bayi menangis dan bersuara tanpa makna,
merespon emosi dan meritme suara dari
orang lain.
4-6 bulan
Bayi mulai mengenali tentang huruf –
huruf hidup, mati yang sering di gunakan
dalam bahasa ibunya.
6-1 tahun Terjadi peningkatan pengenalan terhadap
struktur suara dalam bahasa ibu, bayi
dapat membedakan kata-kata dalam
kalimat, mereka akan dapat mengenali
tentang makna arti kata yang di ucapkan
meski yang mengucapkan adalah orang
yang berbeda.
Akhir tahun pertama Bayi mulai mengenali benda-benda
berdasarkan dari konsep umum dan
menggunakan bahasa tubuh simbolis
untuk berkomunikasi.
18-24 bulan Anak mulai berbicara dengan frasa dua
atau tiga kata
2-6 tahun Anak secara cepat mulai memahami kata-kata
baru dalam konteks dimana mereka
mendengarkan kata tersebut.
12. Bahasa dapat di pengaruhi oleh dua hal, yaitu
berdasarkan dari faktor biologis dan lingkungan.
Faktor Biologis
Berkata kemampuan berbahasa yang canggih ini memberikan
manusia keunggulan luar biasa di bandingkan dengan hewan lain
dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk bertahan hidup.
evolusi biologis yang terjadi jauh sebelum bahasa muncul telah
menentukan manusia untuk menjadi mahkluk
linguistik(berkemampuan berbahasa)
Faktor Pengalaman
metode pembelajaran yang di dapatkan anak atau bayi saat ia
berusia dini. Ketika sang anak banyak menerima kosakata yang
banyak itu akan membuat anak dengan cepat merespon pertanyaan
– pertanyaan yang di ajukan oleh orangtuanya dan memudahkannya
dalam berkomunikasi
13. Hubungan antara Bahasa dan Kognisi
bahasa itu menjadi penetap utama dalam media berfikir
dan menyelesaikan masalah. Secara keseluruhan bahasa
mempengaruhi pikiran, dan pikiran mempengaruhi
bahasa,saat ini terdapat lebih banyak bukti bahwa pikiran
dan bahasa bukan merupakan bagian dari suatu sistem
tunggal.
bahasa membantu kita berpikir, membuat penyimpulan,
mengambil keputusan yang sulit, dan menyelesaikan masalah
(Amsel 7 Byrnes,2001). Dan “bahasa dapat dilihat sebagai
sebuah alat untuk menggambarkan gagasan (Gentner & Byrnes,
2001)”. Jadi guna bahasa dalam kognisi adalah sebagai
penyampaian hasil dari pemikiran kita sendiri, atau gagasan –
gagasan yang kita pikirkan.
14. INTELLIGENCE
kemampuan
yang dibawa
sejak lahir yang
memungkinkan
seseorang
berbuat sesuatu
dengan cara
tertentu
15. Faktor-faktor
1.Pembawaan
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar
0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi,
sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi
sekitar 0,40 - 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 - 0,20
dengan ayah dan ibu angkatnya.
2. Pembentukan
pembentukan ialah segala keadaan diluar diri
seseorang yang mempengaruhi perkembangan
intelegensi
3. Minat dan pembawaan khas
Minat mengarahkan perbuatan pada satu tujuan dan
merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri
manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang
mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar
16. Teori intelegensi
Teori “Uni – faktor” :
Wilhelm Stern
cara kerja intelegensi, reaksi atau tindakan sesorang
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau
memecahkan suatu tindakan bersifat umum.
Kapasitas umum timbul akibat pertumbuhan fisiologi
ataupun belajar
kode G = General capacity (kapasitas umum)
Teori “Primari-Mental-Ability :
L.I Thurstone
organisasi intelegensi yang abstrak
Tes-tes mental serta teknik-teknik statistik
khusus
7 kemampuan : Kemampuan
numerial/matematis, kemampuan verbal/
bahasa, kemampuan abstraksi berupa
visualisasi/berpikir, kemampuan
menghubungkan kata-kata, kemampuan
membuat keputusan
17. Teori intelegensi
Teori “Multiple Intelegensi” : Howard Gardner
Kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang
tidak akan semuanya sama dengan kemampuan-kemampuan
yang dimiliki orang lain, karena
kemampuan banyak jenisnya ( beranekaragam )
macam-macam kecerdasan :
- Linguistik
-Matematis Logis
- Spasial
- Kinestetis
-Musikal
- Interpersonal
- Naturalis
- Spiritual
- Eksistensial
18. Mengukur kecerdasan
Tes Binot - Simon
Orang yang berjasa menemukan tes
intelegensi pertama kali Alfred Binet
dan Theodore Simon.
Ciri tes dari Binet-Simon ini
pertama kali diumumkan antara
1908-1911 yang diberi nama “chelle
matrique del intelegence” atau
skala pengukuran kecerdasan.
19. Tes binet-simon terdiri dari sekumpulan pernyataan-pernyataan yang telah
dikelompokkan menurut umur (untuk anak-anak 3-15 tahun). melihat adanya
perbedaan-perbedaan IQ (Inteligentie quotient) pada tiap-tiap orang atau anak.
Umur 3 tahun keatas :
Kemampuan menunjuk hidung, mata, mulut
Mengulang-ulang dua angka
Kemampuan menyebut nama akhir
Memberi nama pada objek-objek pada sebuah gambar
Mengulang-ngulang kalimat yang terdiri atas enam suku kata
Umur 7-15 tahun :
Kemampuan member nama pada sesuatu yang hilang dalam gambar-gambar
yang sudah dikenal, tetapibelum selesai
Mengetahui jumlah jari tangan kanan dan kiri tanpa menghitungnya
Kemampuan mencontoh jajaran genjang
Mengulang lima angka
Menghitung lima angka
Menghitung tigabelas sen atau uang
20. IQ
Keterangan :
MA (mental age) : usia mental
CA (chronological age) : usia seseorang dari hari kelahirannya
Anak yang sangat PINTAR memiliki MA
yang LEBIH TINGGI dibandingkan CA,
anak yang KURANG CERDAS akan
memiliki MA yang DIBAWAH CA.
21. Bila usia mental seseorang sama
dengan usia kronologisnya, maka
IQ orang tersebut adalah 100
(rata-rata/normal), bila usia
mental ada diatas usia kronologi,
maka IQ menjadi lebih dari 100.
Bila usia mental lebih kecil
daripada usia kronologis, maka
IQ menjadi kurang dari 100
(dibawah rata-rata). Contohnya
seorang anak berusia 6 tahun
yang memiliki usia mental 8
tahun akan memiliki IQ 133,
sementara anak usia 6 tahun
yang memiliki usia mental 5
tahun memiliki IQ 83.
22. KLASIFIKASI IQ
GENIUS 140 KEATAS
SANGAT CERDAS 130-139
CERDAS (SUPERIOR) 120-129
DI ATAS RATA-RATA 110-119
RATA-RATA 90-109
DI BAWA RATA-RATA 80-89
GARIS BATAS (BODOH) 70-79
MORON (LEMAH PIKIR) 50-69
IDIOT 49 ke bawah
23. intelegensi Wechsler Bellevue
keraguan tentang pengukuran inteligensi
melalui tes Binet (1937) sebagai pendahulu
dalam tes inteligensi. Menurut Wechsler: tes
Binet memiliki keterbatasan dalam
penggunaannya, khususnya dalam
pengukuran inteligensi untuk orang dewasa
sehingga perlu adanya perluasan dalam
pengukuran inteligensi memerlukan item-item
yang dapat diberikan tidak hanya pada
kelompok anak tetapi juga pada orang
dewasa.
24. Aspek-aspek pengukuran kemapuan
Meliputi :
1. informasi
2. Pengertian
3. penghitungan
4. Persamaan
5. Rentangan angka
6. Perbendeharaan angka
7. Simbol angka
8. Melengkapi gambar
9. Rancangan balok
10. Mengatur gambar
11. Merakit objek
25. Dengan mengetahui hasil tes diatas dapat
diketahui tingkat kemampuan testee yang
terangkum dalam 11 (sebelas) macam
kemampuan, akan diperoleh 2 (dua) macam
nilai (skala) intelegensi yaitu nilai intelegensi
pada kemampuan verbal, dan nilai intelegensi
performance, untuk kemudian dijumlahkan
sehingga ditemukan nilai intelegensi total.