Dokumen tersebut membahas perkembangan sistem akuntansi di lima negara Eropa yaitu Republik Ceko, Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris. Ia menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional di masing-masing negara dan cara pengaturan standar akuntansi serta praktik akuntansi yang berlaku di setiap negara.
2. BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Standar dan praktik
akutansi disetiap Negara
merupakan hasil dari interaksi yang
kompleks diatara faktor ekonomi,
sejarah, kelembagaan, dan budaya.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi perkembangan
akutansi nasional juga membantu
menjelaskan perbedaan akutansi
antar bangsa. Delapan faktor
berikut ini memiliki pengaruh yang
signifikan dalam perkembangan
akutansi, yaitu :
1. Sumber Perdanaan
2. Sistem Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan politik dan Ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
7. Tingkat Pendidikan
8. Budaya
3. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung
pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman.
Klasifikasi secara empiris
menggunakanmetode statistik untuk
menngumpulkan basis data prinsip dan
praktik akutansi seluruh dunia.
4. BAB III
AKUNTANSI KOMPARATIF: EROPA
Pengetahuan khusus tentang akuntansi dalam sebuah negara
diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan Negara tersebut. Dan
pada bab 3 ini berfokus pada lima anggota Uni Eropa ( UE ); Republik
Ceko, Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris. Prancis, Jerman dan
Belanda merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa ( European
Economic Community ). Ketiga organisasi tersebut didirikan pada tahun
1957. Inggris bergabung pada tahun 1973, Keempat Negara ini memiliki
ekonomi yang berkembang pesar dan merupakan rumah bagi banyak
perusahaan multinasional tersebesar dunia. Keempat Negara tersebut
merupakan beberapa pendiri International Accounting Standards
Committee / lebih di kenal sekarang Interntional Accounting Standards
Board, atau IASB. Republik Ceko bergabung dalam Uni Eropa pada tahun
2004.
5. Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan
laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar
akuntansi. Ada empat alasan yang menjelaskan hal ini. Pertama, dibanyak negara
hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah dan
tidak efektif. Kedua, perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak
informasi daripada yang diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan perusahaan
untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil
operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Untuk memperoleh
gambaran yang lengkap tentang bagaimana akuntansi bekerja dalam sebuah Negara,
kita harus memperhatikan proses penyusunan standar akuntansi, standar akuntansi yang
menjadi hasilnya dan praktik aktualnya.
Beberapa Pengamatan Tentang Standard dan
Praktik Akuntansi
6. 1. Prancis
Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di
dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode
akuntansi nasional) resmi pada September 1947, yang berisi:
• Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
• Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
• Aturan pengakuan dan penilaian
• Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata
buku lainnya
• Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Legislasi hukum komersial (Code de Commerce) dan hokum pajak
sebenarnya menentukan banyak praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di
Prancis. Perhitungan aktiva dan kewajiban setiap tahun yang diharuskan. Ciri khusus
akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang
dikosolidasikan.
Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara
7. 2. Jerman
Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Dunia II. Pada masa itu,
akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional. Commercial Code menetapkan
bragam prinsip tentang “pembukuan yang rapi”, dan audit yang mandiri hamper tidak selamat dari
perang.
3. Republik Ceko
Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah beberapa kali, seiring dengan
mencerminkan sejarah politiknya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh Negara-
negara berbahasa Jerman di Eropa hingga akhir Perang Dunia II. Selanjutnya, dengan pembangunan
sebuah ekonomi sentrak, praktik akuntansi didasarkan pada contoh soviet.
4. Belanda
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradox yang menarik. Belanda memiliki
undang – undang akuntansi dan persyaratan pelaporan keuangan yang cukup bebas, tetapi standar
praktik professional yang sangat tinggi.
5. Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis
menyikapi kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring berjalannya waktu, secara berturut- turut undang –
undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi masih memperbolehkan
fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian profesional.
Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara