SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Dengan siapa aku bernafas? - Metafisikanya bernafas (Metaphysics of
breathing)
Didi Sugandi
2017 October 9
"Ciptaan" adalah sesuatu "yang terciptakan".
Ciptaan bukan hasil selesai (final product), ciptaan bukan "hasil pembuatan".
Penciptaan bukan pembuatan sesuatu.
Membuatsesuatu bukan menciptakan sesuatu.
Diciptakan tidak sama dengan dibuat. Created is not made
Ciptaan selamanya—forever—tidakpernahke luar atau berada di luar
prosespenciptaan. Ciptaan bahkan meng-ada, becoming bukan sekedar ada
(be)
Semuaitu jika kita memandangnya“secara” metafisik—metaphysically that is,
not physically
Ciptaan tidak pernahberada diluar prosespenciptaan.
Niscaya ciptaan ada selamanya di dalam proses penciptaan.
Kalau ia berada diluar penciptaan, ia bukan lagi ciptaan; Entah apa namanya
(maksudnya: tentu sajabisa kita buat namaatau istilah untuk itu tapi itu
sudahbukan ‘ciptaan’ yangkita bicarakan di sini)
Yang bisa dirasakan (dialami) oleh yang diciptakan didalam penciptaan
[proses] iniadalah perasaan-perasaan seperti bliss, joy, love,
Tidak mungkin, mustahil—bagi“yangdiciptakan” untuk mengerti secara
logis—logically—sepenuhnya.
Ia (ciptaan) hanya mungkin—kalau bersedia, kalau mau—merasakanatau
mengalami yang sedang berlangsung (proses penciptaan) atas dirinya.
We cannot describe—tidak bisa memerikan—itu, kita hanyabisa melihat,
mengalamipenjelasannya(experiencing itsexplanation)
"Yang diciptakan"(alias "ciptaan") tidak akan bisa membuktikan (proving—
sebuah aktifitas logis) bahwasanyaia sedangdalam proses diciptakan, ia
hanyabisa mengalaminya, merasakannya, “ikut di dalam proses penciptaan
itu”
Bagi sesuatu ciptaan, dimanakah ia bisa menyaksikan, mengalami, masuk ke
dan berada didalam perasaan-perasaan itu?; Semuaitu ada dalam “suasana”;
Suasana adalah swa-asana, “iaitu nafasnya—posturnya, dirinya—
sendiri”. Eigenform
Belajar mengalami nafas kitasendiri, bisa membawa kita mengerti,
menyaksikan, bliss, joy, love semuaitu. Jika seseorang menganalisa bliss, joy,
love (mencobamembuat, mencaribukti-bukti untuk perasaan-perasaan itu,
misalnya“apakah , bliss, joy loveitu semua exists?”)makasegala perasaan-
perasaan itu akan berantakan, menjadi bukan itu lagi!
Nafas tidak bisa dianalisa, nafasbisa dialami, disadari, dan kita bisa katakan
“ya kita tahu apa itu bernafas, semua oranghidup bernafas, apa anehnya”? “so
what”? kita bilang
Memangtak diragukan lagi, kita mampu memberikan “penjelasan fisika”-nya,
youknow that asmuch as I do
Tapi bukan perkarafisika—atau fisikalitas—yangkita bicarakan disini
Bukan soalmaterialitas sesuatu yangdisebut “bernafas”
Apasebenarnya bernafas?
Apabukti bahwasanya kita bernafas?.
You cannot prove it.
What is breathing?
We don’t really know what breathing really,truly is.
Kita seringkali tak menyadarinyalagi, seringkalibernafas sudahbagaikan
mesin, otomatis, bukan bernafassebagai seorang manusiayangpunya
kemampuan bisamenyadari, bisa aware, conscious mengenainafasnya
“Tradisi berpikir barat (kebarat-baratan)” memperolehkesulitan mencerna
semuaini karena kecenderungannyauntuk proving everything. There must be
a proof of everything, forverything. Pengalaman metafisikainioleh karena itu
disebut oleh mereka “mystic“ atau “mystical experience”. Padahalsebenarnya
metafisika, bersaudarasangat dekat dengan “fisika” (physics) juga.
In love, bliss, joy, we cannot prove it, we just becoming in it. Di dalam love, bliss,
joy, cinta, kebahagiaan dan sebagainya, kita bahkan tidak tahu (do not know)
apa itu “be” (alias “jadi”), karena kita “hanya” menjadi, becoming—that is
all there’s to it, that we can experience
Manusia, segala sesuatu di jagad raya alias cosmosalias universe ciptaanNya
Adayang ingin menyangkalTuhan menciptakan? BahwasanyaIa membuat
semuaini, dan bukan menciptakan?
Ingin mengatakan bahwa kita adalah buatan Tuhan, bukan ciptaan Tuhan?;
Maribernafas lagi dengan seksama.
Penjelasanapa itu ciptaan—janganmenjawab!—adadidalam
penciptaan, di dalam nafas itu sendiri.
Dengan siapa aku bernafas?
Whois breathing with my breath?
With whomdo I breathing?
Masuklahke dalam swa asana—nafasmu sendiri—saksikan, alami.
Setelahitu aku bisamengatakan: “aku menyaksikan”,“aku bersaksi”

More Related Content

Similar to Bernafas

Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sDwiKhusnulRahmat
 
Filsafat eksistensialisme
Filsafat eksistensialismeFilsafat eksistensialisme
Filsafat eksistensialismeEko Expired
 
Ontology non reg matraman
Ontology  non reg matramanOntology  non reg matraman
Ontology non reg matramangadisghumi
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianWarnet Raha
 
Hakikat manusia
Hakikat manusiaHakikat manusia
Hakikat manusiahudapo
 
Metode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islamMetode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islamBusiness idea
 
Ilmu, filsafat dan teologi
Ilmu, filsafat dan teologiIlmu, filsafat dan teologi
Ilmu, filsafat dan teologiMuhammad Idris
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxunknownmukti
 
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"FeniIndrayani
 
Introduction to epistemology
Introduction to epistemologyIntroduction to epistemology
Introduction to epistemologyAurelius Ratu
 
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanFilsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanEkoBowo2
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...DeffaNovitasari
 
Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)
Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)
Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)Leonardus Bima S. Laiyanan
 
Makalah penghantar ilmu antropologi 2
Makalah penghantar ilmu antropologi 2Makalah penghantar ilmu antropologi 2
Makalah penghantar ilmu antropologi 2Reni Apriani
 
Nadya kisrina filsafat(ikor 2017 a 012)
Nadya kisrina filsafat(ikor 2017 a 012)Nadya kisrina filsafat(ikor 2017 a 012)
Nadya kisrina filsafat(ikor 2017 a 012)nadya kisrina nadya
 

Similar to Bernafas (20)

Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
 
Filsafat eksistensialisme
Filsafat eksistensialismeFilsafat eksistensialisme
Filsafat eksistensialisme
 
Ontology non reg matraman
Ontology  non reg matramanOntology  non reg matraman
Ontology non reg matraman
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
 
Hakikat manusia
Hakikat manusiaHakikat manusia
Hakikat manusia
 
Metode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islamMetode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islam
 
Ilmu, filsafat dan teologi
Ilmu, filsafat dan teologiIlmu, filsafat dan teologi
Ilmu, filsafat dan teologi
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
 
Introduction to epistemology
Introduction to epistemologyIntroduction to epistemology
Introduction to epistemology
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanFilsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan
 
PENGANTAR FALSAFAH
 PENGANTAR FALSAFAH PENGANTAR FALSAFAH
PENGANTAR FALSAFAH
 
corak sistem filsafat.pptx
corak sistem filsafat.pptxcorak sistem filsafat.pptx
corak sistem filsafat.pptx
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)
Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)
Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)
 
Makalah penghantar ilmu antropologi 2
Makalah penghantar ilmu antropologi 2Makalah penghantar ilmu antropologi 2
Makalah penghantar ilmu antropologi 2
 
Nadya kisrina filsafat(ikor 2017 a 012)
Nadya kisrina filsafat(ikor 2017 a 012)Nadya kisrina filsafat(ikor 2017 a 012)
Nadya kisrina filsafat(ikor 2017 a 012)
 
Citta(pikiran)
Citta(pikiran)Citta(pikiran)
Citta(pikiran)
 

More from Didi Sugandi

System, System’s environment, and Understanding.pptx
System, System’s environment, and Understanding.pptxSystem, System’s environment, and Understanding.pptx
System, System’s environment, and Understanding.pptxDidi Sugandi
 
Fayakun, maka kun.pptx
Fayakun, maka kun.pptxFayakun, maka kun.pptx
Fayakun, maka kun.pptxDidi Sugandi
 
When you're a hammer, every problem looks like a nail
When you're a hammer, every problem looks like a nailWhen you're a hammer, every problem looks like a nail
When you're a hammer, every problem looks like a nailDidi Sugandi
 
Epistemics, epistemology and gnosis
Epistemics, epistemology and gnosisEpistemics, epistemology and gnosis
Epistemics, epistemology and gnosisDidi Sugandi
 
Relasi implikatif - KARENA, JADI
Relasi implikatif - KARENA, JADIRelasi implikatif - KARENA, JADI
Relasi implikatif - KARENA, JADIDidi Sugandi
 
Relationship, economy and business
Relationship, economy and businessRelationship, economy and business
Relationship, economy and businessDidi Sugandi
 
Mapping thought in motion
Mapping thought in motionMapping thought in motion
Mapping thought in motionDidi Sugandi
 
Mengurus Solusi dan mengurus Masalah
Mengurus Solusi dan mengurus MasalahMengurus Solusi dan mengurus Masalah
Mengurus Solusi dan mengurus MasalahDidi Sugandi
 
No propositions, please
No propositions, pleaseNo propositions, please
No propositions, pleaseDidi Sugandi
 
Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'
Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'
Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'Didi Sugandi
 
Makna, Arti, Nilai, Harga
Makna, Arti, Nilai, HargaMakna, Arti, Nilai, Harga
Makna, Arti, Nilai, HargaDidi Sugandi
 
Sistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.ppt
Sistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.pptSistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.ppt
Sistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.pptDidi Sugandi
 
Pengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ict
Pengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ictPengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ict
Pengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ictDidi Sugandi
 
Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...
Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...
Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...Didi Sugandi
 
Setelah Makna, barulah Arti
Setelah Makna, barulah ArtiSetelah Makna, barulah Arti
Setelah Makna, barulah ArtiDidi Sugandi
 
Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...
Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...
Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...Didi Sugandi
 
Mental model: naming the name v0.3
Mental model: naming the name v0.3Mental model: naming the name v0.3
Mental model: naming the name v0.3Didi Sugandi
 
Mental model: naming name v0.2
Mental model: naming name v0.2Mental model: naming name v0.2
Mental model: naming name v0.2Didi Sugandi
 
Memangnya, seharusnya harga cabai merah itu berapa sih, sebenarnya?
Memangnya, seharusnya harga cabai merah itu berapa sih, sebenarnya?Memangnya, seharusnya harga cabai merah itu berapa sih, sebenarnya?
Memangnya, seharusnya harga cabai merah itu berapa sih, sebenarnya?Didi Sugandi
 

More from Didi Sugandi (20)

System, System’s environment, and Understanding.pptx
System, System’s environment, and Understanding.pptxSystem, System’s environment, and Understanding.pptx
System, System’s environment, and Understanding.pptx
 
Fayakun, maka kun.pptx
Fayakun, maka kun.pptxFayakun, maka kun.pptx
Fayakun, maka kun.pptx
 
When you're a hammer, every problem looks like a nail
When you're a hammer, every problem looks like a nailWhen you're a hammer, every problem looks like a nail
When you're a hammer, every problem looks like a nail
 
Epistemics, epistemology and gnosis
Epistemics, epistemology and gnosisEpistemics, epistemology and gnosis
Epistemics, epistemology and gnosis
 
Relasi implikatif - KARENA, JADI
Relasi implikatif - KARENA, JADIRelasi implikatif - KARENA, JADI
Relasi implikatif - KARENA, JADI
 
Relationship, economy and business
Relationship, economy and businessRelationship, economy and business
Relationship, economy and business
 
Mapping thought in motion
Mapping thought in motionMapping thought in motion
Mapping thought in motion
 
Mengurus Solusi dan mengurus Masalah
Mengurus Solusi dan mengurus MasalahMengurus Solusi dan mengurus Masalah
Mengurus Solusi dan mengurus Masalah
 
No propositions, please
No propositions, pleaseNo propositions, please
No propositions, please
 
Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'
Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'
Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'
 
Makna, Arti, Nilai, Harga
Makna, Arti, Nilai, HargaMakna, Arti, Nilai, Harga
Makna, Arti, Nilai, Harga
 
Sistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.ppt
Sistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.pptSistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.ppt
Sistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.ppt
 
Pengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ict
Pengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ictPengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ict
Pengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ict
 
Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...
Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...
Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...
 
Setelah Makna, barulah Arti
Setelah Makna, barulah ArtiSetelah Makna, barulah Arti
Setelah Makna, barulah Arti
 
Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...
Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...
Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...
 
Mental model: naming the name v0.3
Mental model: naming the name v0.3Mental model: naming the name v0.3
Mental model: naming the name v0.3
 
Mental model: naming name v0.2
Mental model: naming name v0.2Mental model: naming name v0.2
Mental model: naming name v0.2
 
Memangnya, seharusnya harga cabai merah itu berapa sih, sebenarnya?
Memangnya, seharusnya harga cabai merah itu berapa sih, sebenarnya?Memangnya, seharusnya harga cabai merah itu berapa sih, sebenarnya?
Memangnya, seharusnya harga cabai merah itu berapa sih, sebenarnya?
 
Context, apa itu?
Context, apa itu?Context, apa itu?
Context, apa itu?
 

Bernafas

  • 1. Dengan siapa aku bernafas? - Metafisikanya bernafas (Metaphysics of breathing) Didi Sugandi 2017 October 9 "Ciptaan" adalah sesuatu "yang terciptakan". Ciptaan bukan hasil selesai (final product), ciptaan bukan "hasil pembuatan". Penciptaan bukan pembuatan sesuatu. Membuatsesuatu bukan menciptakan sesuatu. Diciptakan tidak sama dengan dibuat. Created is not made Ciptaan selamanya—forever—tidakpernahke luar atau berada di luar prosespenciptaan. Ciptaan bahkan meng-ada, becoming bukan sekedar ada (be) Semuaitu jika kita memandangnya“secara” metafisik—metaphysically that is, not physically Ciptaan tidak pernahberada diluar prosespenciptaan. Niscaya ciptaan ada selamanya di dalam proses penciptaan. Kalau ia berada diluar penciptaan, ia bukan lagi ciptaan; Entah apa namanya (maksudnya: tentu sajabisa kita buat namaatau istilah untuk itu tapi itu sudahbukan ‘ciptaan’ yangkita bicarakan di sini) Yang bisa dirasakan (dialami) oleh yang diciptakan didalam penciptaan [proses] iniadalah perasaan-perasaan seperti bliss, joy, love, Tidak mungkin, mustahil—bagi“yangdiciptakan” untuk mengerti secara logis—logically—sepenuhnya. Ia (ciptaan) hanya mungkin—kalau bersedia, kalau mau—merasakanatau mengalami yang sedang berlangsung (proses penciptaan) atas dirinya. We cannot describe—tidak bisa memerikan—itu, kita hanyabisa melihat, mengalamipenjelasannya(experiencing itsexplanation) "Yang diciptakan"(alias "ciptaan") tidak akan bisa membuktikan (proving— sebuah aktifitas logis) bahwasanyaia sedangdalam proses diciptakan, ia
  • 2. hanyabisa mengalaminya, merasakannya, “ikut di dalam proses penciptaan itu” Bagi sesuatu ciptaan, dimanakah ia bisa menyaksikan, mengalami, masuk ke dan berada didalam perasaan-perasaan itu?; Semuaitu ada dalam “suasana”; Suasana adalah swa-asana, “iaitu nafasnya—posturnya, dirinya— sendiri”. Eigenform Belajar mengalami nafas kitasendiri, bisa membawa kita mengerti, menyaksikan, bliss, joy, love semuaitu. Jika seseorang menganalisa bliss, joy, love (mencobamembuat, mencaribukti-bukti untuk perasaan-perasaan itu, misalnya“apakah , bliss, joy loveitu semua exists?”)makasegala perasaan- perasaan itu akan berantakan, menjadi bukan itu lagi! Nafas tidak bisa dianalisa, nafasbisa dialami, disadari, dan kita bisa katakan “ya kita tahu apa itu bernafas, semua oranghidup bernafas, apa anehnya”? “so what”? kita bilang Memangtak diragukan lagi, kita mampu memberikan “penjelasan fisika”-nya, youknow that asmuch as I do Tapi bukan perkarafisika—atau fisikalitas—yangkita bicarakan disini Bukan soalmaterialitas sesuatu yangdisebut “bernafas” Apasebenarnya bernafas? Apabukti bahwasanya kita bernafas?. You cannot prove it. What is breathing? We don’t really know what breathing really,truly is. Kita seringkali tak menyadarinyalagi, seringkalibernafas sudahbagaikan mesin, otomatis, bukan bernafassebagai seorang manusiayangpunya kemampuan bisamenyadari, bisa aware, conscious mengenainafasnya “Tradisi berpikir barat (kebarat-baratan)” memperolehkesulitan mencerna semuaini karena kecenderungannyauntuk proving everything. There must be a proof of everything, forverything. Pengalaman metafisikainioleh karena itu disebut oleh mereka “mystic“ atau “mystical experience”. Padahalsebenarnya metafisika, bersaudarasangat dekat dengan “fisika” (physics) juga.
  • 3. In love, bliss, joy, we cannot prove it, we just becoming in it. Di dalam love, bliss, joy, cinta, kebahagiaan dan sebagainya, kita bahkan tidak tahu (do not know) apa itu “be” (alias “jadi”), karena kita “hanya” menjadi, becoming—that is all there’s to it, that we can experience Manusia, segala sesuatu di jagad raya alias cosmosalias universe ciptaanNya Adayang ingin menyangkalTuhan menciptakan? BahwasanyaIa membuat semuaini, dan bukan menciptakan? Ingin mengatakan bahwa kita adalah buatan Tuhan, bukan ciptaan Tuhan?; Maribernafas lagi dengan seksama. Penjelasanapa itu ciptaan—janganmenjawab!—adadidalam penciptaan, di dalam nafas itu sendiri. Dengan siapa aku bernafas? Whois breathing with my breath? With whomdo I breathing? Masuklahke dalam swa asana—nafasmu sendiri—saksikan, alami. Setelahitu aku bisamengatakan: “aku menyaksikan”,“aku bersaksi”