ISMCode adalah standar internasional yang mengatur sistem manajemen keselamatan dan lingkungan untuk operasi kapal. ISMCode wajib dipenuhi perusahaan pelayaran dan kapal sebelum beroperasi untuk memastikan keselamatan kerja, muatan, dan lingkungan laut. ISMCode mengatur kebijakan keselamatan, tanggung jawab perusahaan, petugas yang mengawasi, dan sistem manajemen keselamatan kapal.
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
ISMCode Dasar
1. ISMCode ( International Safety Management Code )
Untuk Konsultasi hub : YOYO SUBAGYO / HP. 08159767636
ISMCode ( International safety management code )
merupakan suatu standar internasional yang
mengatur sistem manajemen keselamatan ( Safety )
dalam pengoperasian kapal termasuk SDM yang
menanganinya serta upaya pencegahan dan
pengendalian pencemaran lingkungan. ISMCode
merupakan produk IMO (International Maritime
Organization) yang akhirnya diadopsi oleh SOLAS (Safety of Life at Sea ) pada
tahun 1994. ISMCode merupakan persyaratan wajib bagi perusahaan pelayaran
dan perkapalan karna sebelum suatu perusahaan dan kapalnya beroperasi maka
harus mempunyai sertifikasi ISMcode terlebih dahulu, tanpa sertifikasi ISMcode
maka tidak bisa untuk beroperasi, karna memang ISMCode merupakan license
untuk menjadi Ship operator.
Meningkatnya kecelakaan dilaut yang terjadi dalam beberapa taun terahir
mendorong perlunya sosialisasi dan penerapan ISMCode bagi perusahaan-
perusahaan pelayaran dan perusahaan perkapalan agar keselamatan serta
pengendalian lingkungan laut dapat terjamin. Tidak di pungkiri banyaknya
kecelakaan di laut tidak hanya di sebabkan oleh faktor cuaca atau kondisi laut tapi
juga di pengaruhi factor kesalahan manusia. Inilah yang menjadi tujuan perlunya
ISMCode supaya ada jaminan keselamatan dalam pengoperasian kapal di laut,
tidak hanya jaminan keselamatan terhadap jiwa manusia, namun juga jaminan
keselamatan barang / muatan dan jaminan kelestarian laut karna tidak adanya
pencemaran yg di timbulkan dari kapal. Dalam ISMCode perusahaan pelayaran
wajib memiliki manajer atau setingkat dengan manajer dengan persyaratan orang
yang ditunjuk diutamakan punya akses langsung dengan pimpinan tertinggi dari
perusahaan terkait, yang dalam dunia pelayaran disebut dengan DPA (designated
person ashor atau orang yang ditunjuk di darat ) yang mempunyai tanggung jawab
penuh dalam mengawasi hal yang terkait dengan safety dari perusahaan terkait.
2. Sedangkan untuk dikapalnya perusahaan harus mempunyai sistem manajemen
serta prosedur yang baku dalam sistem penanggulangan & Pencegahan hal-hal
yang bisa terjadi terkait dengan keselamatan ( safety ) dan pencemaran dari kapal
itu sendiri.
Banyak sekali manfaat yang akan diperoleh jika perusahaan perkapalan
dan pelayaran menerapkan sistem manajemen ISMCode ini diantaranya :
1. Terbentuk dan terbangunnya budaya keselamatan serta Kesadaran akan
keselamatan jiwa , barang , dan lingkunagn laut adalah menjadi tanggug jawab
bersama
2. Mengurangi resiko kecelakaan di laut
3. Perlingdungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
4. Mengurangi resiko kecelakaan
5. Motivasi karyawan lebih tinggi
6. Pengurangan biaya operasi dan biaya kecelakaan kerja
7. Meningkatkan Citra & Image preusan
8. Mengurangi Pembayaran asuransi, dll
Untuk konsultasi Sistem manajemen keselamatan – ISMCode, hubungi kami :
SIEN Consultants ( PT. SIEN Corpora )
Jl. Kyai Caringin no. 20 A – Jakarta pusat
Up. YOYO SUBAGYO / 08159767636, 021-70619908
3. Klausul / Elemen – Elemen dasar dalam
ISMCode:
1. Umum
Pemaparan dan gambaran secara umum tentang definisi,
sasaran dan penerapan sistem Management keselamatan -
ISM Code
2. Kebijakan Keselamatan dan Perlindungan
Lingkungan
Perusahaan wajib mempunyai kebijakan dan prosedur keselamatan kerja dan perlindungan
lingkunagan, dimana Semua kebijakan manajemen yang terkait dengan Keselamatan dan
Perlindungan Lingkungan itu wajib terdokumentasikan serta memastikan setiap personil yang
dimiliki harus memahami, mematuhi dan menjalankan kebijakan-kebijakan tersebut.
Kebijakan-kebijakan tersebut contohnya kebijakan mengenai keselamatan kerja dan
kebijakan mengenai larangan mengunakan narkotika serta minuman alkohol. Dalam prosedur
kebijakan keselamatan kerja dan lingkungan ini perusahaan bisa mengadopsi sistem HSE (
Health , Safety & Environment ) yang tersedia dalam sistem OHSAS 18001 dan ISO 14001
3. Tanggung Jawab dan Wewenang Perusahaan
Dalam klausul ini diwajibkan perusahaan harus memiliki kebijakan mengenai pembagian
tugas, wewenang dan tanggungjawab di disemua funsi dan bagian sesuai dengan proses
bisnis perusahaannya. Kebijakan tersebut dituangkan dalam bentuk Struktur Organisasi dan
Jobdescritions. Tujuannya supaya ada kejelasan tugas,wewenang dan tanggung jawab di
setiap fungsi dan bagian, oleh karnanya ketersediaan struktur organisasi dan Jobdesc yang
jelas merupakan sebuah kewajiban yang harus dimiliki oleh perusahaan sehingga ada
kejelasan siapa bertanggung jawab terhadap apa. Kalau didalam sistem manajemen ISO
persyaratan ini ada di dalam klausul 5.5 tentang Tanggung Jawab , Wewenang dan
Komunikasi.
4. Petugas yang Ditunjuk (DPA-Designated Person Ashore)
Dalam klausul ini mewajibkan perusahaan harus mempunyai penanggung jawab ( orang yang
ditunjuk ) untuk memantau dan mengkontrol implementasi kebijakan serta prosedur yang
dibuat dan disepakati yang terkait dengan keselamatan kerja dan lingkungan di kapal.
Contohnya control terhadap dokumen, prosedur serta training-training tentang keselamatan
kerja di kapal.
5. Tanggung Jawab dan Wewenang Nakhoda
Nakhoda sangat berperan penting dalam hal keselamatan di kapal, oleh karnanya seseorang
yang menjadi nakhoda mempunyai kewenangan tertinggi dan tanggungjawab yang besar
dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan keselamatan kerja dan lingkungan,
seorang nahkoda harus bisa memberi pengarahan , instruksi ketika terjadi hal-hal yang tidak
4. diinginkan di kapal serta membantu awak kapal dalam menjalankan sistem yang dibuat
terkait keselamatan kerja dan lingkungan
6. Sumber Daya dan Tenaga Kerja
Perusahaan harus mempunyai kebijakan mengenai SDM dan tenaga kerja yang dimiliki serta
memastikan SDM tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga
SDM mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya yang di embannya dengan baik.
Persyaratan ini kalau dalam sistem manajemen ISO ada di klausul 6 mengenai manajemen
sumber daya.
7. Pengembangan Rencana Pengoperasian Kapal
Perusahaan harus menetapkan prosedur, rencana dan instruksi, termasuk daftar yang sesuai,
untuk operasi kapal kunci tentang keselamatan kapal, personil dan perlindungan
lingkungan. Berbagai tugas harus didefinisikan dan pegawai yang ditugaskan harus orang
yang berkopenten di bidangnya.
8. Kesiapan Menghadapi Keadaan Darurat
Perusahaan wajib mempunyai prosedur baku untuk mengidentifikasi potensi situasi darurat
kapal, dan menetapkan langkah tindakan yang harus dilakukan, perusahaan juga harus
mempunyai program untuk latihan bagi pegawai untuk mempersiapkan langkah-langkah serta
tindakan-tindakan jika terjadi keadaan darurat.
9. Pelaporan dan Analisa Ketidaksesuaian, Kecelakaan dan Kejadian Berbahaya
Sistem manajemen keselamatan harus mencakup prosedur memastikan bahwa
ketidaksesuaian, kecelakaan dan situasi berbahaya dilaporkan kepada Perusahaan, diselidiki
dan dianalisa dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan pencegahan pencemaran.
Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk pelaksanaan tindakan perbaikan, Pencegahan
dan penanggulangannya.
10. Pemeliharaan dan Perlengkapan Kapal
Dalam hal ini Perusahaan wajib menetapkan prosedur untuk memastikan bahwa kapal
terpelihara dengan baik sesuai ketentuan serta peraturan yang relevan dengan kebijakan-
kebijakan yang dibuat oleh Perusahaan. Melakukan tindakan identifikasi bahayam inspeksi,
melaporkan ketidaksesuaian serta melakukan tindakan perbaikan merupakan Prosedur wajib
dalam klausul ini.
11. Dokumentasi
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua
dokumen dan data yang relevan dengan sistem manajemen keselamatan dan semuanya itu
harus terdokumentasi dengan baik dan harus tersedia dikantor dan di kapal
5. 12. Verifikasi, Tinjauan dan Evaluasi Perusahaan
Perusahaan wajib melakukan audit internal secara rutin dan mengevaluasi efektifitas
implementasi sistem manajemen keselamatan sehingga sistem manajemen keselamatan sesuai
dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. dalam melaksanakan audit internal
auditor harus independen dari bagian yang sedang diaudit kecuali hal ini tidak praktis karena
ukuran dan sifat dari Perusahaan.
13. Sertifikasi dan Verifikasi
IMSCode harus disetujui oleh Flag Administration ( Pemerintah suatu negara yang
benderanya digunakan oleh kapal yang bersangkutan) atau suatu badan yang ditunjuk
oleh Flag Administration, kemudian sertifikat dikeluarkan. Sebelum perusahaan dan kapalnya
dioperasikan keduanya harus disertifikasikan terhadap ISM Code. Sertifikat ISM Code dapat
diartikan sebagai suatu lisensi untuk menjadi Ship Operator, sertifikasi ini di bedakan
menjadi dua, yaitu :
1. DOC (Document of Compliance), untuk kantor ( Asli ) dan kapal mendapat copynya
2. SMC (Safety Management Certificate), untuk setiap kapal yang dioperasikan dan
dikantor harus punya copynya
Masing-masing sertifikat berlaku untuk 5 tahun dan Pengesahan ulang atau endorsement
dilakukan setiap tahun untuk DOC dan untuk SMC akan dilakukan antara tahun ke 2 dan
ke 3
14. Verifikasi
Semua verifikasi yang disyaratkan oleh ketentuan-ketentuan Kode Etik ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur diterima Administrasi, dengan mempertimbangkan pedoman yang
dikembangkan oleh perusahaan
15 Format / bentuk Sertifikat
Format / Bentuk sertifikat jika tidak dalam Bahasa Inggris atau Perancis maka harus ada
terjemahan dalam salah satu dari dua bahasa tersebut. Dan untuk sertifikat sementara harus
dicantumkan masa berlakunya.
Penerapan sistem manajemen keselamatan - ism code akan akan berjalan baik jika ada
komitmen penuh dari top manajemen dan team, karna sebagus apapun sistem yang dibuat jika
tak da komitmen semuanya akan berjalan sia – sia,.
Untuk konsultasi Sistem manajemen keselamatan – ISMCode, hubungi kami :
SIEN Consultants ( PT. SIEN Corpora )
Jl. Kyai Caringin no. 20 A – Jakarta pusat
Up. YOYO SUBAGYO / 08159767636, 021-70619908