Materi Zaman Prasejarah ini dirangkum dari berbagai sumber. Menjelaskan tentang pembagian masa prasejarah dari sisi geologi maupun masa prasejarah yang masuk ke nusantara dan dialami oleh masyarakat Indonesia.
2. PEMBAGIAN ZAMAN PRASEJARAH
Berdasarkan Geologi
Archaeikum atau Azoikum
Paleozoikum
Mesozoikum
Neozoikum
Zaman Prasejarah di Nusantara
Zaman Batu
Paleolitikum
Mesolitikum
Neolitikum
Megalitikum
Zaman Logam
Zaman tembaga
Zaman perunggu
Zaman besi
4. MASA ARKAEIKUM/AZOIKUM
2.500 juta tahun yang
lalu
Zaman dimana keadaan Bumi masih
belum stabil. Pada masa ini, bentuk bumi
masih menyerupai bola gas. Belum ada
tanda-tanda kehidupan di bumi. Bumi
masih dalam proses pembentukan.
5. MASA AZOIKUM/ARKAEIKUM
2.500 juta tahun yang
lalu
• Keadaan bumi masih labil
• Bumi masih menyerupai bola gas
• Kulit bumi masih proses pembentukan
• Masa tertua
Simplifie
6. MASA PALEOZOIKUM
Kata palaeo dalam bahasa Yunani berarti tua. Dapat diartikan sebagai
zaman kehidupan pertama, atau juga bisa disebut sebagai zaman primer.
Disebut zaman kehidupan pertama karena sudah mulai ada tanda-tanda
kehidupan. Kondisi Bumi sudah bisa dikatakan stabil meski belum secara
keseluruhan. Tanda-tanda kehidupan dengan adanya makhluk kecil bersel
satu mikroorganisme.
500.000.000
tahun lalu
245.000.000
tahun lalu
7. MASA PALEOZOIKUM
• Zaman kehidupan pertama (primer)
• Terdapat tanda-tanda kehidupan berupa mikroorganisme
• Kondisi bumi dapat dikatakan stabil meski belum seluruhnya
500.000.000
tahun lalu
245.000.000
tahun lalu
Simplifie
8.
9. ZAMAN MESOZOIKUM
Kata meso berarti tengah. Mesozoikum berarti zaman kehidupan kedua,
karena terjadi setelah zaman paleozoikum (zaman kehidupan pertama).
Zaman ini juga dapat disebut dengan sebutan zaman sekunder. Pada masa
ini, suhu bumi sudah mulai stabil. Hewan-hewan besar seperti
dinosaurus sudah mulai mendominasi. Karenanya disebut juga zaman
reptil. Pada akhir masa ini muncul jenis burung dan mamalia.
140 juta tahun yang lalu
10. ZAMAN MESOZOIKUM
• Zaman kehidupan kedua (sekunder)
• Sudah terdapat hewan dinosaurus yang mendominasi
• Disebut juga zaman repril
• Muncul jenis burung dan mamalia di akhir zaman ini
140 juta tahun yang lalu
Simplifie
11. ZAMAN KAINOZOIKUM/NEOZOIKUM
Zaman Neozoikum terbagi menjadi zaman tersier dan kuarter.
a) Zaman tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini
ditandai dengan kemunculan jenis primata seperti kera.
b) Zaman kuarter dibagi menjadi zaman pleistosen dan holosen. Pada
zaman Pleistosen manusia purba mulai muncul dan berkembang pada
masa Holosen. Pada masa Holosen manusia berkembang menjadi lebih
sempurna yaitu jenis homo sapien yang memiliki ciri mirip dengan
manusia sekarang.
60 juta tahun yang lalu
12. Zaman Neozoikum
Tersier Paleosen 65 juta tahun yang
lalu
• Munculnya mamalia
• Reptil besar musnah
• Primata muncul
Eosen 58 juta tahun yang
lalu
Bergabungnya Kalimantan dengan daratan Asia
Oligosen 38 juta tahun yang
lalu
Miozen 26 juta tahun yang
lalu
Orang utan muncul
Pliosen 12 juta tahun yang
lalu
Muncul kera raksasa Gigantropus
Kuarter Pleistosen (zaman
es)
600 ribu tahun yang
lalu
• Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Malaysia
bergabung menjadi satu benua
• Muncul Mamouth (gajah berbulu tebal)
• Terjadi persebaran manusia purba
• Homo wajakensis menyebar dari Asia ke benua
Asia
Holosen 25 ribu tahun yang
lalu
• Es mencair
• Permukaan laut naik
• Jawa, Sumatera, dan Kalimantan terpisah oleh
14. ZAMAN BATU TUA : PALEOLITIKUM
Zaman batu tua ditandai dengan adanya
kebudayaan Ngandong dan kebudayaan
Pacitan. Di masa ini, alat-alat yang ada masih
kasar dan belum dihaluskan. Manusia hidup
berkelompok dan berpindah-pindah nomaden.
Pada masa ini, manusia mencari makanan
dengan mungumpulkan/meramu (food
gathering).
Alat-alatnya juga banyak yang terbuat dari
tulang binatang atau tanduk rusa berupa alat
penusuk (belati) ataupun ujung tombak
bergerigi.
Alat-alat ini pada umumnya untuk berburu,
menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan juga
buah-buahan.
Kebudayaan Ngandong
Peninggalan budayanya berupa alat tulang
(bone culture). Manusia pendukung kebudayaan
Ngandong : Homo wajakensis dan Homo
soloensis.
Kebudayaan Pacitan
Peninggalannya berupa kapak
genggam/perimbas (chopper), kapak penetak,
dan alat-alat dari batu (flakes). Manusia
pendukung kebudayaan ini : Pithecanthropus
erectus.
Zaman
Batu
I
15. Pithecanthropus erectus manusia
purba pendukung kebudayaan
Pacitan.
Pithecantropus erectus berasal dari
kata pithecos yang berarti
kera, antropus yang berarti manusia,
dan erectus berarti tegak. Jadi
Pithecantropus Erectus berarti manusia
kera yang berjalan tegak. Fosil ini
ditemukan di dekat desa Trinil (tepian
Bengawan Solo) Ngawi, Jawa Timur
oleh Dr. Eugene Dubois pada
tahun 1891.
Ciri-ciri :
• Tinggi 160-180 cm
• Badan tegap
• Volume otak 750-1350 cc
• Tidak memiliki dagu
Jenis lain : (ditemukan oleh Von
Koeningswald)
• Mojokertensis
• Robotus
Homo wajakensis
manusia pendukung
kebudayaan Ngandong
Homo wajakensis (Manusia
Wajak) adalah manusia purba
yang pernah hidup di Indonesia.
Fosil Homo wajakensis
ditemukan oleh van Rietschoten
pada tanggal 24 Oktober 1888
(Theunissen, 1989 dalam Storm,
1995) di sebuah ceruk di lereng
pegunungan karst di barat laut
Kecamatan Campurdarat,
Kabupaten Tulungagung, Jawa
• Morfologinya mirip Homo erectus
• Budaya sudah sangat maju
• Berdiri tegak dan berjalan lebih
sempurna
• Tinggi 130-210 cm
• Otot leher belakang (tengkuk)
mengalami penyusutan
• Wajah tidak menonjol ke depan
• Dahi miring ke belakang
• Tonjolan tengkorak lebih ke alis
• Kapasitas otak 1.013-1.251 cm³
(Otak besar)
Homo e. soloensis manusia
pendukung kebudayaan
Ngandong
Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum
16. Bone culture hasil dari kebudayaan
Ngandong
Kapak
genggam/perimbas/penetak/chopper
dalam berbagai bentuk
Pebble dari
Sumatera
Barat
Flakes alat dari batu
chalcedon untuk mengupas
makanan.
Hasil dari kebudayaan Pacitan
Hasil Kebudayaan Paleolitikum
18. ZAMAN BATU TENGAH : MESOLITIKUM
Manusia pada masa ini sudah menggunakan alat yang lebih halus.
Mereka tak lagi tinggal berpindah-pindah dan sudah mulai menetap di
gua. Pada zaman ini muncul budaya becson hoabinh yang berasal dari
Vietnam.
Peninggalan zaman ini adalah kapak batu, alat-alat tulang, flakes
(serpihan), kjokkenmoddinger (sampah dapur), hache courte, abris sous
roche, lesung, gerabah dan periuk.
Dapat disimpulkan manusia di zaman ini juga masih memiliki kebudayaan
menggunakan alat yang sama dengan zaman Paleolitikum.
Zaman
Batu
I
19. Alat-alat Zaman
Mesolithikum
Kapak genggam/perimbas/penetak/chopper
dalam berbagai bentuk
Pebble dari
Sumatera
Barat
Kapak pendek (Hachecourt)
Pipisan atau alat untuk menggiling
Alat-alat ini banyak
ditemukan di Sumatera,
Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, dan Flores.
Abris sous
roche
Abris sous roche adalah gua yang dipakai
manusia purba sebagai tempat tinggal.
Tempat ini berupa ceruk batu karang. Di dalam
tempat ini, banyak ditemukan hasil kebudayaan
zaman Mesolitikum berupa :
Flakes Ujung mata
panah
Pipisan
Alat lainnya adalah
Kapak dan Alat-alat dari
tulang dan tanduk
rusa. Ditemukan di Gua
Lawa, Sampung, Jawa
Timur.
20. Tiga bagian penting kebudayaan
Mesolitikum
a) Pebble culture alat ini ditemukan di antara sampah dapur di
kjokkenmoddinger
b) Bone culture alat kebudayaan dari tulang
c) Flakes culture kebudayaan abris sous roche
Manusia pendukung zaman Mesolitikum
Manusia pendukung zaman ini salah satunya adalah Papua
Melanosoid atau Bangsa Melanesia. Bangsa Melanesia termasik ras
negroid yang memiliki ciri-ciri:
• kulit kehitam-hitaman
• rambut hitam dan keriting
• bibir tebal
• badan tegap
• hidung lebar
Manusia lainnya pendukung kebudayaan ini : Atca, Aborigin, Semang,
dan Sakai.
21. Kebudayaan Becson-Hoabinh dan Papua
Melanosoid
Bangsa Melanosoid
datang ke Nusantara
dengan perahu
bercadik dan tinggal di
pantai timur Sumatra
dan Jawa melewati jalan
timur (utara).
Kebudayaan
Becson-
Hoabinh
masuk ke
nusantara
melalui
Thailand
Penyebaran
kebudayaan
Bacson-Hoabinh
bersamaan
dengan
perpindahan ras
Papua Melanesoid
ke Indonesia
Tetapi kemudian
ras Melayu
datang dan
menyingkirkan
bangsa
Melanosoid.
Kebudayaan Bacson-Hoabinh diperkirakan berasal dari tahun 10.000 SM-
4000 SM, kira-kira tahun 7000 SM. Kebudayaan ini berlangsung pada kala
Holosen yang berpusat di lembah sungai Mekong. Dinamakan Bacson
Hoabin karena tempat penemuan kebudayaan ini berada di pegunungan di
daerah Hoabin Tonkin Indocina.
Pengaruh utama budaya Hoabihn
terhadap perkembangan budaya
masyarakat awal kepulauan Indonesia
adalah berkaitan dengan tradisi
pembuatan alat terbuat dari batu.
Beberapa ciri pokok budaya Bacson-
Hoabinh ini antara lain: Pembuatan alat
kelengkapan hidup manusia yang terbuat
dari batu. Hasil kebudayaan Becson
Hoabinh adalah kapak genggam, flakes,
alat dari tulang dan tanduk, dan
kjokkenmoddinger.
22. ZAMAN BATU MUDA : NEOLITIKUM
Neo berarti tua. Neolit adalah batu muda, berarti neolitikum adalah
zaman batu muda dimana manusia sudah mulai sedenter atau menetap.
Revolusi kehidupan masyarakat Nusantara pada zaman ini terjadi karena
manusia mulai mengenal bercocok tanam dan beternak (food
producing). Alat-alat yang ditinggalkan dari kebudayaan ini berbentuk
lebih halus dan rapi dari pada zaman sebelumnya.
23. Hasil Kebudayaan Neolitikum
Kebudayaan Kapak Persegi
Kapak
Persegi
Kapak Bahu
Kebudayaan Kapak Lonjong
Peninggalan Lainnya
Pakaian dari
kulit kayu
Kapak
Lonjong
Perhiasan
Tembikar
berupa
periuk
belanga
Manusia Pendukung
Bangsa Austronesia bermigrasi
ke Indonesia pada tahun 2000
SM. Disebut juga sebagai
Melayu Muda atau Proto
Melayu
Ditemukan Kapak Persegi di Sumatera, Bali, Jawa, Nusa
Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Kapak Bahu
hanya ditemukan di Minahasa.
Jenis kapak lonjong
ada Walsenbeil
(Besar) dan Kleinbeil
(kecil).
Peninggal
an
neolitiku
m lainnya
pacul,
tarah, dan
beliung.
24. ZAMAN BATU BESAR : MEGALITIKUM
Kebudayaan yang ada pada masa ini, sudah muncul semenjak zaman
neolitikum, kemudianb berkembang pesat pada zaman kebudayaan
logam. Di masa ini manusia sudah mengenal kepercayaan, sehingga hasil
kebudayaan banyak difungsikan untuk fungsi religi. Bangunan pada
zaman ini identik dengan batu besar.
Hasil kebudayaan zaman ini berupa Menhir, Dolmen, Sarkofagus, peti mati
dan punden berundak-undak.
Zaman
Batu
I
25. Hasil Kebudayaan Megalitikum
Menhir adalah tugu batu yang
dijadikan tempat memuja arwah
nenek moyang.
Dolmen atau meja batu
merupakan tempat sesaji dan
pemujaan kepada roh nenek
moyang. Digunakan juga untuk
kuburan.
Sarkofagus/sarcophagus adalah peti
mati yang terbuat dari batu-batu
besar dan memiliki tutup.
Waruga adalah makam
berbentuk kubus.
Punden Berundak-Undak adalah
bangunan pemujaan bertingkat-
tingkat. Candi Borobudur juga
merupakan salah satu tempat
dengan susunan berundak.
26. Zaman tembaga ini tidak dilalui oleh masyarakat prasejarah di Indonesia.
Masyarakat pra sejarah di masa ini sudah mulai bisa mengolah bahan
tembaga menjadi berbagai alat yang bisa digunakan.
ZAMAN TEMBAGA
Zaman
Logam
II
27. Zaman perunggu di Indonesia dimulai ketika masuk kebudayaan
Dongson-Tongkin yang berasal dari Tiongkok Selatan. Maka dari itu,
zaman perunggu ini juga disebud dengan kebudayaan Dongson.
Masyarakat pada masa ini sudah bisa mengolah campuran tembaga dan
timah menjadi perunggu. Peralatan logam dicetak dengan menggunakan
cetakan lilin bernama a’cire perdue dan setangkap bivalve.
ZAMAN PERUNGGU
Zaman
Logam
II
28. • Teknik mencetak alat logam dengan a’ cire perdue adalah teknik mencetak logam
dengan lilin, dimana lilin digunakan sebagai bentuk model awal alat logam yang
kemudian dituangkan logamnya sehingga membentuk seperti bentuk lilin
• Teknik mencetak alat logam dengan bivalve adalah
teknik mencetak logam dua cetakan sehingga
menghasilkan bentuk logam tiga dimensi.
29. Hasil Kebudayaan Zaman
PerungguKapak Corong
Kapak
sepatu
Candras
a
Banyak ditemukan di Sumatera
Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi,
Kepulauan Selayar, dan Papua.
Kapak corong berfungsi sebagai
perkakas.
Nekara berbentuk seperti dandang yang dibalik,
berfungsi sebagai gendang. Gendang ini biasa dipakai
dalam upacara pengantar roh atau pernikahan,
upacara meminta hujan dsb. Nekara bergambar katak
dipakai dalam upacara meminta hujan. Nekara
bergambar perahu digunakan untuk mengantar roh
manusia yang telah meninggal. Ditemukan di
Sumatera, Jawa, Bali, Sumbawa, Rote, Leti, Selayar dan
Kepulauan Kei.
Nekara
Moko berbentuk sama seperti nekara hanya saja lebih
ramping dan tinggi. Moko banyak ditemukan di
kepulauan Alor. Fungsi Moko adalah sebagai mas
kawin.
Moko
Bejana perunggu
berbentuk mirip seperti
gitar spanyol tanpa
tangkai. Benda ini hanya
ditemukan di Sumatera
(Kerinci) dan Madura.
Bejana
Perunggu
Arca dan Perhiasan dari
Perunggu
31. • Bercicik tanam
• Pelayaran
• Wayang
• Seni gamelan
• Membatik
• Kerajinan logam
• Menggunakan aturan metric
• Menggunakan alat tukar uang
logam
• Sistem perbintangan
(astrologi)
• Susunan masyarakat yang
teratur
33. Food Producing
Terjadi bersamaan dengan zaman Paleolitikum dan Mesolitikum. Mata pencaharian manusia yaitu
berburuk dan mengumpulkan makanan. Manusia hidup berpindah-pindah, di gua-gua, dan alat
terbuat dari batu yang masih kasar, tulang dan tanduk rusa.
Food Gathering
Terjadi revolusi kehidupan manusia purba. Masyarakat sudah bisa bercocok tanam dan mulai menetap.
Disini manusia sudah pandai membuat rumah sebagai tempat tinggal. Kelompok-kelompok masyarakat
mulai terbentuk. Alat-alat yang dibuat lebih halus karena diasah/diumpan, terbuat dari kayu, tanduk,
tulang, bambu, tanah liat dan batu.
Zaman Perundagian
Di zaman ini, manusia telah pandai membuat alat-alat dari logam dengan keterampilan keahlian
khusus. Sudah terdapat teknik-teknik membuat benda dari logam. Masyarakat mencapai kemakmuran
dalam hal ekonomi dan sudah mengenal bersawah. Sudah mencapai tarah perkembangan sosial dan
ekonomi yang mantap.
34. END
No one will take better care
of your dream than you.
- Les Brown
Kritik, Saran, dan Koreksi : @5.47ft (instagram) @apphrodit (twitter)