1. Zaman Paleolitikum berlangsung antara 50.000-10.000 SM pada masa Pleistosen yang ditandai oleh bergantinya zaman glasial dan interglasial.
2. Manusia pada masa ini hidup sebagai pemburu-pengumpul dan berpindah-pindah mengikuti sumber daya, menggunakan alat-alat batu sederhana.
3. Dua kebudayaan utama di Indonesia pada masa itu adalah Kebudayaan Pacitan dan Ngandong yang did
2. Pengertian
Palaeolithic, (Yunani:παλαιός (palaios) — purba dan λίθος (lithos) —
batu). Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM.
Zaman batu ini berlangsung pada kala Pleistosen.
Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah ada di Afrika,
Eropa dan Asia.
Pada masa ini Zaman
Glasial dan Interglasial
datang silih berganti.
3. Pleistosen
Kala Pleistosen menjadi sangat penting karena pada masa ini mulai muncul
kehidupan manusia purba. Keadaan alam kala ini masih liar dan labil karena silih
bergantinya dua zaman yaitu :
Zaman Glasial
Zaman
Interglasial
Pada masa ini hanya hewan – hewan yang berbulu tebal yang mampu
bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammouth. Hewan berbulu tipis pindah ke
daerah tropis.
4. Peninggalan Budaya
Kebudayaan
Ngandong
Kebudayaan Pacitan
Peninggalan budaya adalah alat – alat yang ditinggalkan pada jaman
tersebut. Alat – alat batu yang digunakan pada zaman ini masih sangat kasar sebab
teknik pembuatanya masih sangat sederhana. Alat – alat batu dibuat dengan cara
dibenturkan satu sama lain.
Berdasarkan tempat penemuanya, hasil – hasil kebudayaan batu di
Indonesia dibagi menjadi dia, yaitu kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
PETA
7. Kebudayaan Pacitan
Alat – alat batu dari Pacitan ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun
1935 di kali Baksoso, desa Punung, Pacitan,Jawa Timur. Alat – alat batu dari Pacitan
berupa kapak genggam,yaitu kapak tak bertangkai, kapak perimbas, kapak
penetak, dan yang paling banyak merupakan alat – alat kecil yang disebut alat
serpih(flake). Alat – alat batu terasal dari lapisan Pleistosen Tengah.
Selain di pacitan, alat – alat batu tersebut ditemukan juga di Sukabumi,
Tambangsawah (Bengkulu), Maumere(Flores), dan Atambua Timor.
Ħ
8. Kebudayaan Ngandong
Alat – alat Zaman Batu Tua dari Ngandong dekat Ngawi, Jawa Timur berupa
kapak – kapak genggam dari batu dan alat – alat kecil(flake).Flake juga ditemukan
di Sangiran, Jawa Timur dan di Cabenge, Sulawesi Selatan. Selain itu ditemukan
pula alat – alat dari tulang dan tanduk. Alat – alat dari tulang dan tanduk
digunakan untuk menusuk dan digunakan juga sebagai mata tombak.
Ħ
9. Manusia Pendukung
Manusia pendukung adalah manusia yang menjalani kehidupan di masa
tersebut. Dari data – data sejarah yang ada disimpulkan bahwa manusia
pendukung dibedakan menjadi dua yaitu:
Manusia Pendukung
Kebudayaan Pacitan
Manusia Pendukung
Kebudayaan
Ngandong
10. Manusia Pendukung Kebudayaan
Pacitan
Berdasarkan penemuan yang ada dapat disimpulkan bahwa manusia
pendukung kebudayaan Pacitan adalah Pithecanthropus Erectus, dengan alasan:
1. Alat – alat dari Pacitan ditemukan pada lapisan yang sama dengan
Pithecanthropus Erectus, yaitu pada Pleistosen Tengah
2. Di Chou-Kou-Tien, Cina, ditemukan sejumlah fosil sejenis Pithecanthropus
Erectus, yaitu: Sinanthropus Pekinensis.
Ī
12. Manusia Pendukung Kebudayaan
Ngandong
Berdasarkan penemuan yand ada dapat disimpulkan bahwa manusia
pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo Soloensis dan Homo
Wajakensis, dengan alasan:
1. Di Ngadirejo, Sambung Macan(Sragen) ditemukan kapak genggam bersama
tulang –tulang binatang dan atap tengkoran Homo Soloensis.
2. Alat – alat dari Ngandong berasal dari lapisan yang sama dengan Homo
Wajakensis, yaitu Pleistosen Atas.
Ī
14. Zaman Glasial
Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di kutub utara
sehingga Eropa dan Amerika bagian Utara tertutup es, sedangkan daerah yang
jauh dari kutub terjadi hujan lebat bertahun – tahun. Permukaan air laut turun
disertai dengan naiknya daratan di berbagai tempat .
Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Malaysia barat bergabung menjadi satu
dengan benua asia. Kalimatan Utara bergabung dengan Filipina dan
Formosa(Taiwan) hingga menjadi satu juga denga benua Asia.Antara Jawa
Timur dan Sulawesi Selatan bergabung melalui Nusa Tenggara.
Ħ
15. Zaman Interglasial
Zaman Interglasial adalah kebalikan dari Zaman Glasial. Tempratur di bumi
naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik
dan terjadi banjir besar – besaran di berbagai tempat, hal ini menyebabkan
daratan terpisah – pisah oleh lautan dan selat.
Ħ
16. Kehidupan Sosial
Berdasarkan volume otak dan penemuan yang ada dapat disimpulkan bahwa
pada zaman ini manusia pendukung hidup dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan. Mereka berburu kerbau, banteng, kuda, monyet, dan
lain – lain. Sedangkan untuk kebutuhan vitamin mereka mengumpulkan buah –
buahan dan umbi –umbian. Selain itu mereka juga makan ikan karena mereka
hidup di dekat sungai.
Pada masa ini manusia purba masih hidup secara nomaden karena mereka
masih bergantung kepada alam. Oleh karena berpindah – pindah mereka hidup
dalam kelompok – kelompok kecil sehingga bisa berpindah – pindah dengan cepat
dan bisa melawan jika ada binatang buas. Diperkirakan ada sekita 500
Pithecanthropus Erectus di Pulau Jawa.
Menuruk Teuku Jacob, bahasa sebagai alat komunikasi pada jaman ini sudah
mulai terbentuk dengan menggunakan gerakan badan.
Ī
18. Kepercayaan
Di Afrika, Eropa, dan Asia kecil pada zaman Batu Tua yang menghasilkan alat
– alat serpih, alat tuland dan tanduk sudah ditemukan bukti – bukti kepercayaan
manusia terhadap kekuatan – kekuatan alam. Tapi di Asia Timur termasuk di
Indonesia belum ditemukan kepercayaan. Demikian juga penguburan mayat belum
dilakukan oleh Pithecanthropus.
Ħ