SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PENGETAHUAN UMUM IRIGASI
PELATIHAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI TINGKAT JURU
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
2017
TUJUAN PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR:
Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini,
peserta diharapkan mampu memahami tentang ruang lingkup dan sejarah irigasi,
macam irigasi, pengertian peta petak, lokasi bangunan dan dimensi saluran.
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat :
• Menjelaskan secara sederhana ruang lingkup dan sejarah irigasi.
• Menjelaskan secara sederhana macam irigasi.
• Menjelaskan secara sederhana pengertian peta petak, lokasi bangunan, dan
dimensi saluran.
• Menjelaskan secara sederhana pengetahuan kebutuhan untuk tanaman.
LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara dengan mengkonsumsi beras cukup besar sampai dengan tahun 2015, telah membangun jaringan
irigasi seluas 7,145,168 Ha.
Dalam era reformasi dan otonomi daerah, pemerintah mengalami berbagai permasalahan dan tantangan dalam
pembangunan Sumber Daya Air, antara lain permasalahan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, yang pada
umumnya masih kurang, kondisi pelayanan dan penyediaan infrastruktur mengalami penurunan kualitas dan kuantitas
sumber daya air yang sebagusnya mempengaruhi kemampuan dalam pengelolaan sumber daya air umumnya dan
pengelolaan irigasi khususnya.
53,89%
46,11%
KONDISI JARINGAN
IRIGASI
7,145,168 Ha
Baik
Rusak
1,14%
12%
0,95%
KONDISI KERUSAKAN
JARINGAN IRIGASI
3,294,637 Ha (46,11%)
Rusak Berat
Rusak
Sedang
Rusang
Ringan
IRIGASI
Secara konstituonal wewenamg penguasaan
air diatur oleh Negara yang dinyatakan
dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33
ayat 3. Sebagai penjabaran dalam
penguasaan terhadap air tersebut, telah
dijabarkan dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Di Indonesia pengembangan dan
pengelolaan irigasi dan drainasi pada
umumnya ditujukan untuk keperluan
tanaman padi di daerah persawahan, baik
dimusim hujan maupun kemarau. Maka
irigasi dalam hal pemenuhan kebutuhan air
untuk tanaman padi merupakan faktor yang
sangat penting dalam rangka usaha
swasembada beras.
Sejarah Irigasi Di Indonesia
Perkembangan irigasi di Indonesia menuju sistem irigasi maju dan tangguh tak
lepas dari irigasi tradisional. Irigasi maju atau modern, pada umumnya sangat
dipengaruhi oleh ciri-ciri geografis setempat dan perkembangan budidaya
pertanian.
Perkembangan irigasi-irigasi diperkirakan baru berlangsung sejak lebih 1000
tahun yang lampau pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa.
Warisan kebudayaan irigasi yang sudah cukup tua adalah irigasi Subak di Bali dan
irigasi-irigasi kecil di Jawa.
Warisan irigasi dengan mazhab tersendiri dengan ciri-ciri kebudayaan adaah
irigasi Subak di Bali.
Sejarah Irigasi Di Indonesia
Sistem irigasi modern diperkirakan dimulai pada pertengahan abad XIX
Perkembangan irigasi secara pesat terjadi pada permulaan abad XX setelah
dikumandangankannya politik etik oleh pemerintah jajahan dan ditemukannya
teknologi irigasi di dataran rendah.
Pada 1889 mulai diresmikan berdirinya Afdeling Serayu Komisi de Bruyn juga
mengusulkan dibentuknya dinas ekploitisi untuk mengelola sungai dan sumber
daya air lainnya termasuk untuk irigasi dan drainase.
Pada tahun 1890 dibuat suatu rencana besar pembangunan irigasi .
Beberapa hal yang perlu dicatat dalam kerangka persiapan pembentukan
organisasi pengairan pada permulaan abad ke XX:
a. Wilayah kerja organisasi pengairan tidak disesuaikan dengan wilayah
administrasi pemerintahan, tetapi adalah suatu wilayah yang didasarkan
pada kesatuan eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.
b. Dipisahkannya unit organisasi yang menangani pekerjaan konstruksi dengan
unityang menangani eksploitasi dan pemeliharaan irigasi.
a. Dibedakannya sistem irigasi menurut berbagai kategori untuk dapat
memahami proses pembangunan yang terjadi
Empat kategori pengairan yang dipertimbangkan dalam menangani
pembangunan irigasi:
a. Sistem irigasi yang secara menyeluruh dikerjakan pemerintah–termasuk
keperluan untuk membagi air secara teratur.
b. Sistem irigasi yang dianggap penting yang pembangunannya dirintis oleh
masyarakat setempat dengan bangunan-bangunan irigasi yang sifatnya
permanen.
c. Sistem irigasi yang dibangun oleh masyarakat setempat dengan ciri-ciri
setempat dengan bangunan-bangunan yang kurang permanen.
d. Saluran-saluran pembuangan dan sungai-sungai yang oleh masyarakat
dimanfaatkan dengan cara yang sangat sederhana.
MODEL PENGELOLAAN
IRIGASI
1
2
“ Sistem pengelolaan
yang didasarkan atas
kebijaksanaan pola
tanam yang telah
ditetapkan pada sistem
irigasi yang dibangun
pemerintah “
2 “Sistem pengelolaan
yang didasarkan atas
praktek-praktek irigasi
setempat dengan cara
pembagian air yang
proposional menurut
luasnya wilayah yang
diairi “
MACAM – MACAM
IRIGASI
Berdasarkan Status Jaringan Irigasi
Berdasarkan Tingkat Teknis
Berdasarkan Aplikasi Air
Berdasarkan Sumber Air
Berdasarkan Teknis Pemberian Air
Berdasarkan Tujuan Penggunaan Air
Irigasi Pemerintah | Irigasi Desa | Irigasi Swasta
Berdasarkan Status Jaringan Irigasi
Irigasi Teknis
Irigasi Setengah Teknis
Irigasi Sederhana
Berdasarkan Tingkat Teknis
Irigasi Genangan
Irigasi Sprinkler
Irigasi Tetes
Berdasarkan Aplikasi Air
Irigasi Air Permukaan
Berdasarkan Sumber Air
Irigasi Air Tanah Irigasi Sawah Tadah Hujan
Gravitasi: irigasi gravitasi
air permukaan adalah
sistem irigasi yang
pengaliran air dan
sumbernya ke lapangan
menggunakan metode
gravitasi
Berdasarkan Teknis Pemberian Air
Bertekanan: Pemberian
air biasanya dilakukan
dengan cara disiram atau
cara tetes
Irigasi
Persawahan
Berdasarkan Tujuan Penggunaan Air
Irigasi
Tambak
PENGERTIAN PETA PETAK, LOKASI
BANGUNAN DAN DIMENSI SALURAN
PETA PETAK
Perencanaan peta petak adalah kegiatan awal perencanaan Irigasi pada taraf
perencanaan ini menunjukan tata letak pendahuluan yang memperlihatkan atau
menunjukan:
• Lokasi bangunan utama.
• Trase jaringan irigasi dan jaringan pembuang.
• Batas-batas dan perkiraan luas petak (dalam ha) jaringan irigasi dengan petak
Primer, petak sekunder dan Petak tersier serta daerah yang tidak bisa diairi.
• Bangunan-bangunan pada jaringan irigasi dan pembuang lengkap dengan
fungsi dan tipenya.
• Konstruksi lindung terhadap banjir dan tanggul.
• Jaringan jalan dengan bangunan-bangunan nya
KRITERIA PERENCANAA PETA PETAK
• Data yang dibutuhkan
• Masalah yang harus diperhatikan
• Batas - batas petak tersier
• Luas dan bentuk petak tersier
• Panjang saluran tersier
• Debit Rencana
• Kebutuhan air di sawah
• Efisiensi
BANGUNAN UTAMA
Bangunan Utama adalah bangunan pada sungai atau sumber air dapat didefinisikan sebagai
komplek bangunan yang direncanakan di sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokan air
kedalam jaringan saluran agar dapat dipakai untuk keperluan irigasi.
0
Bangunan utama dapat diklasifikasi ke dalam sejumlah kategori, bergantung kepada
perencanaannya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kategori :
• Bendung Tetap dan Bendung Gerak
• Pengambilan Bebas (Free Intake)
• Pengambilan Dari Waduk
• Stasiun Pompa
SALURAN
Saluran Irigasi / Saluran Pembawa
• Saluran Primer
• Saluran sekunder
• Saluran pembawa
• Saluran Primer dan Saluran Sekunder
• Saluran tersier
• Saluran kuarter
• Saluran primer dan kuarter
Saluran Irigasi / Saluran Pembawa
• Saluran pembuang kuarter
• Saluran pembuang tersier
• Saluran pembuang sekunder
• Saluran pembuang primer
BANGUNAN
Bangunan Bagi & Sadap
Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik cabang dan berfungsi
untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih. Bangunan sadap tersier mengalirkan air
dari saluran primer atau sekunder ke saluran tersier.
0
Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu rangkaian bangunan (disamping
membagi air ke sekunder lain juga mengalirkan air kesaluran tersier.
Boks-boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (tersier, sub
tersier.
LATIHAN
1. Jelaskan dengan singkat dua model pengelolaan irigasi!
2. Jelaskan macam irigasi berdasarkan aplikasi air!
3. Jelaskan perencanaan peta petak!
4. Jelaskan kebutuhan air untuk pertumbuhan padi sawah!
SIMPULAN
Pengembangan dan pengelolaan irigasi dan drainasi pada umumnya ditujukan untuk
keperluan tanaman padi di daerah persawahan, baik dimusim hujan maupun kemarau.
Usaha untuk diversifikasi pangan selain beras masih belum menunjukkan hasil yang
menggembirakan, maka irigasi dalam hal pemenuhan kebutuhan air untuk tanaman
padi merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka usaha swasembada beras.
Kebutuhan air irigasi pada dasarnya diperuntukkan bagi suatu areal tanaman.
Kebutuhan air memiliki tiga tingkatan yaitu: kebutuhan air tanaman yang meliputi
kebutuhan konsumtif atau evapotranspirasi; kebutuhan air untuk suatu areal
pertanaman; dan kebutuhan air untuk suatu daerah irigasi yang meliputi
evapotranspirasi ait untuk penjenuhan tanah.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to aee6e_BT_Pengetahuan_Umum_Irigasi.pptx

Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptMinggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptAnakAgungGrammyKusum1
 
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxSystem Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxssusereb31bc
 
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasiPp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasiMessi Sori
 
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptxf175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptxShaudaE
 
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxT2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxAchmadAbidin2
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxErniMulyandari1
 
Irigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIrigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIin Rohliani
 
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPenataan Ruang
 
1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringannugrohoery83
 
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptxEmil Salim
 
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptxEmil Salim
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Purwandaru Widyasunu
 
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...MinzorusSunan
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Similar to aee6e_BT_Pengetahuan_Umum_Irigasi.pptx (20)

Makalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdfMakalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdf
 
SEJARAH_IRIGASI.pptx
SEJARAH_IRIGASI.pptxSEJARAH_IRIGASI.pptx
SEJARAH_IRIGASI.pptx
 
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptMinggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
 
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxSystem Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasiPp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
 
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptxf175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
 
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxT2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
 
Irigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIrigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqq
 
Air bersih 2
Air bersih 2Air bersih 2
Air bersih 2
 
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
 
1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan
 
Irigasi
IrigasiIrigasi
Irigasi
 
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
 
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
70349_REHABILITASI_JARINGAN_IRIGASI_Jogja.pptx
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
 
Sdrain bab i
Sdrain bab iSdrain bab i
Sdrain bab i
 
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Recently uploaded

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 

Recently uploaded (19)

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 

aee6e_BT_Pengetahuan_Umum_Irigasi.pptx

  • 1. PENGETAHUAN UMUM IRIGASI PELATIHAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI TINGKAT JURU PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 2017
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN HASIL BELAJAR: Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memahami tentang ruang lingkup dan sejarah irigasi, macam irigasi, pengertian peta petak, lokasi bangunan dan dimensi saluran. INDIKATOR HASIL BELAJAR: Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat : • Menjelaskan secara sederhana ruang lingkup dan sejarah irigasi. • Menjelaskan secara sederhana macam irigasi. • Menjelaskan secara sederhana pengertian peta petak, lokasi bangunan, dan dimensi saluran. • Menjelaskan secara sederhana pengetahuan kebutuhan untuk tanaman.
  • 3. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara dengan mengkonsumsi beras cukup besar sampai dengan tahun 2015, telah membangun jaringan irigasi seluas 7,145,168 Ha.
  • 4. Dalam era reformasi dan otonomi daerah, pemerintah mengalami berbagai permasalahan dan tantangan dalam pembangunan Sumber Daya Air, antara lain permasalahan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, yang pada umumnya masih kurang, kondisi pelayanan dan penyediaan infrastruktur mengalami penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya air yang sebagusnya mempengaruhi kemampuan dalam pengelolaan sumber daya air umumnya dan pengelolaan irigasi khususnya. 53,89% 46,11% KONDISI JARINGAN IRIGASI 7,145,168 Ha Baik Rusak 1,14% 12% 0,95% KONDISI KERUSAKAN JARINGAN IRIGASI 3,294,637 Ha (46,11%) Rusak Berat Rusak Sedang Rusang Ringan
  • 5. IRIGASI Secara konstituonal wewenamg penguasaan air diatur oleh Negara yang dinyatakan dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3. Sebagai penjabaran dalam penguasaan terhadap air tersebut, telah dijabarkan dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku. Di Indonesia pengembangan dan pengelolaan irigasi dan drainasi pada umumnya ditujukan untuk keperluan tanaman padi di daerah persawahan, baik dimusim hujan maupun kemarau. Maka irigasi dalam hal pemenuhan kebutuhan air untuk tanaman padi merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka usaha swasembada beras.
  • 6. Sejarah Irigasi Di Indonesia Perkembangan irigasi di Indonesia menuju sistem irigasi maju dan tangguh tak lepas dari irigasi tradisional. Irigasi maju atau modern, pada umumnya sangat dipengaruhi oleh ciri-ciri geografis setempat dan perkembangan budidaya pertanian. Perkembangan irigasi-irigasi diperkirakan baru berlangsung sejak lebih 1000 tahun yang lampau pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa. Warisan kebudayaan irigasi yang sudah cukup tua adalah irigasi Subak di Bali dan irigasi-irigasi kecil di Jawa. Warisan irigasi dengan mazhab tersendiri dengan ciri-ciri kebudayaan adaah irigasi Subak di Bali.
  • 7. Sejarah Irigasi Di Indonesia Sistem irigasi modern diperkirakan dimulai pada pertengahan abad XIX Perkembangan irigasi secara pesat terjadi pada permulaan abad XX setelah dikumandangankannya politik etik oleh pemerintah jajahan dan ditemukannya teknologi irigasi di dataran rendah. Pada 1889 mulai diresmikan berdirinya Afdeling Serayu Komisi de Bruyn juga mengusulkan dibentuknya dinas ekploitisi untuk mengelola sungai dan sumber daya air lainnya termasuk untuk irigasi dan drainase. Pada tahun 1890 dibuat suatu rencana besar pembangunan irigasi .
  • 8. Beberapa hal yang perlu dicatat dalam kerangka persiapan pembentukan organisasi pengairan pada permulaan abad ke XX: a. Wilayah kerja organisasi pengairan tidak disesuaikan dengan wilayah administrasi pemerintahan, tetapi adalah suatu wilayah yang didasarkan pada kesatuan eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. b. Dipisahkannya unit organisasi yang menangani pekerjaan konstruksi dengan unityang menangani eksploitasi dan pemeliharaan irigasi. a. Dibedakannya sistem irigasi menurut berbagai kategori untuk dapat memahami proses pembangunan yang terjadi
  • 9. Empat kategori pengairan yang dipertimbangkan dalam menangani pembangunan irigasi: a. Sistem irigasi yang secara menyeluruh dikerjakan pemerintah–termasuk keperluan untuk membagi air secara teratur. b. Sistem irigasi yang dianggap penting yang pembangunannya dirintis oleh masyarakat setempat dengan bangunan-bangunan irigasi yang sifatnya permanen. c. Sistem irigasi yang dibangun oleh masyarakat setempat dengan ciri-ciri setempat dengan bangunan-bangunan yang kurang permanen. d. Saluran-saluran pembuangan dan sungai-sungai yang oleh masyarakat dimanfaatkan dengan cara yang sangat sederhana.
  • 10. MODEL PENGELOLAAN IRIGASI 1 2 “ Sistem pengelolaan yang didasarkan atas kebijaksanaan pola tanam yang telah ditetapkan pada sistem irigasi yang dibangun pemerintah “ 2 “Sistem pengelolaan yang didasarkan atas praktek-praktek irigasi setempat dengan cara pembagian air yang proposional menurut luasnya wilayah yang diairi “
  • 11. MACAM – MACAM IRIGASI Berdasarkan Status Jaringan Irigasi Berdasarkan Tingkat Teknis Berdasarkan Aplikasi Air Berdasarkan Sumber Air Berdasarkan Teknis Pemberian Air Berdasarkan Tujuan Penggunaan Air
  • 12. Irigasi Pemerintah | Irigasi Desa | Irigasi Swasta Berdasarkan Status Jaringan Irigasi
  • 13. Irigasi Teknis Irigasi Setengah Teknis Irigasi Sederhana Berdasarkan Tingkat Teknis
  • 14. Irigasi Genangan Irigasi Sprinkler Irigasi Tetes Berdasarkan Aplikasi Air
  • 15. Irigasi Air Permukaan Berdasarkan Sumber Air Irigasi Air Tanah Irigasi Sawah Tadah Hujan
  • 16. Gravitasi: irigasi gravitasi air permukaan adalah sistem irigasi yang pengaliran air dan sumbernya ke lapangan menggunakan metode gravitasi Berdasarkan Teknis Pemberian Air Bertekanan: Pemberian air biasanya dilakukan dengan cara disiram atau cara tetes
  • 18. PENGERTIAN PETA PETAK, LOKASI BANGUNAN DAN DIMENSI SALURAN
  • 19. PETA PETAK Perencanaan peta petak adalah kegiatan awal perencanaan Irigasi pada taraf perencanaan ini menunjukan tata letak pendahuluan yang memperlihatkan atau menunjukan: • Lokasi bangunan utama. • Trase jaringan irigasi dan jaringan pembuang. • Batas-batas dan perkiraan luas petak (dalam ha) jaringan irigasi dengan petak Primer, petak sekunder dan Petak tersier serta daerah yang tidak bisa diairi. • Bangunan-bangunan pada jaringan irigasi dan pembuang lengkap dengan fungsi dan tipenya. • Konstruksi lindung terhadap banjir dan tanggul. • Jaringan jalan dengan bangunan-bangunan nya
  • 20. KRITERIA PERENCANAA PETA PETAK • Data yang dibutuhkan • Masalah yang harus diperhatikan • Batas - batas petak tersier • Luas dan bentuk petak tersier • Panjang saluran tersier • Debit Rencana • Kebutuhan air di sawah • Efisiensi
  • 21. BANGUNAN UTAMA Bangunan Utama adalah bangunan pada sungai atau sumber air dapat didefinisikan sebagai komplek bangunan yang direncanakan di sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokan air kedalam jaringan saluran agar dapat dipakai untuk keperluan irigasi. 0 Bangunan utama dapat diklasifikasi ke dalam sejumlah kategori, bergantung kepada perencanaannya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kategori : • Bendung Tetap dan Bendung Gerak • Pengambilan Bebas (Free Intake) • Pengambilan Dari Waduk • Stasiun Pompa
  • 22. SALURAN Saluran Irigasi / Saluran Pembawa • Saluran Primer • Saluran sekunder • Saluran pembawa • Saluran Primer dan Saluran Sekunder • Saluran tersier • Saluran kuarter • Saluran primer dan kuarter Saluran Irigasi / Saluran Pembawa • Saluran pembuang kuarter • Saluran pembuang tersier • Saluran pembuang sekunder • Saluran pembuang primer
  • 23. BANGUNAN Bangunan Bagi & Sadap Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih. Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder ke saluran tersier. 0 Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu rangkaian bangunan (disamping membagi air ke sekunder lain juga mengalirkan air kesaluran tersier. Boks-boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (tersier, sub tersier.
  • 24. LATIHAN 1. Jelaskan dengan singkat dua model pengelolaan irigasi! 2. Jelaskan macam irigasi berdasarkan aplikasi air! 3. Jelaskan perencanaan peta petak! 4. Jelaskan kebutuhan air untuk pertumbuhan padi sawah!
  • 25. SIMPULAN Pengembangan dan pengelolaan irigasi dan drainasi pada umumnya ditujukan untuk keperluan tanaman padi di daerah persawahan, baik dimusim hujan maupun kemarau. Usaha untuk diversifikasi pangan selain beras masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, maka irigasi dalam hal pemenuhan kebutuhan air untuk tanaman padi merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka usaha swasembada beras. Kebutuhan air irigasi pada dasarnya diperuntukkan bagi suatu areal tanaman. Kebutuhan air memiliki tiga tingkatan yaitu: kebutuhan air tanaman yang meliputi kebutuhan konsumtif atau evapotranspirasi; kebutuhan air untuk suatu areal pertanaman; dan kebutuhan air untuk suatu daerah irigasi yang meliputi evapotranspirasi ait untuk penjenuhan tanah.