Dokumen tersebut memberikan definisi istilah-istilah yang terkait dengan bidang pengairan dan irigasi. Ada 26 istilah yang dijelaskan mulai dari pengertian air, sumber air, pengairan, tata pengaturan air, tata pengairan, hak guna air, irigasi, jaringan irigasi, daerah irigasi, petak irigasi, dan lainnya.
1. I. ISTILAH-ISTILAH
I.1 ISTILAH-ISTILAH BIDANG PENGAIRAN
1. “Air”, adalah semua air yang terdapat di dalam atau berasal dari sumber-sumber
air, baik yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, tidak termasuk
dalam pengertian ini air yang terdapat di laut ;
2. “Sumber Air”, adalah tempat-tempat dan wadah-wadah air, baik yang berada di
atas maupun di bawah permukaan tanah ;
3. “Pengairan”, adalah suatu bidang pembinaan atas air, termasuk kekayaan alam
bukan hewani yang terkandung di dalamnya, baik yang alamiah maupun yang
telah diusahakan oleh manusia ;
4. “Tata Pengaturan Air”, adalah segala usaha untuk mengatur pembinaan sepperti
pemilikan, penguasaan, pengelolaan, penggunaan, pengusahaan, dan pengawasan
atas air beserta sumber-sumbernya, termasuk kekayaan alam bukan hewani yang
terkandung di dalamnya, guna mencapai manfaat yang sebesar-besarnya dalam
memenuhi hajat hidup dan peri kehidupan rakyat. ;
5. “Tata Pengairan”, adalah susunan dan letak sumber-sumber air dan atau
bangunan-bangunan pengairan menurut ketentuan-ketentuan teknik pembinaan di
suatu wilayah pengairan tertentu ;
6. “Hak Guna Air”, adalah hak untuk memperoleh dan menggunakan air untuk
keperluan tertentu ;
7. “Irigasi”, adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang
pertanian;
8. “Jaringan Irigasi”, adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan
dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan
pembagian, pemberian, dan penggunaannya ;
9. “Daerah Irigasi”, adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi ;
10. “Petak Irigasi”, adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi ;
11. “Petak Tersier”, adalah kumpulan petak irigasi yang merupakan kesatuan dan
mendapatkan air irigasi melalui saluran tersier yang sama ;
2. 12. “Panitia Irigasi”, adalah Panitia Irigasi Propinsi atau Kabupaten/Kotamadya ;
13. “Penyediaan Air Irigasi”, adalah penentuan banyaknya air yang dapat digunakan
untuk menunjang pertanian ;
14. “Pembagian Air Irigasi”, adalah penyaluran air yang dilaksanakan oleh pihak
ynag berwenang dalam jaringan irigasi utama hingga saluran tersier ;
15. “Pemberian Air Irigasi”, adalah penyaluran jatah air dari jaringan utama ke petak
tersier ;
16. “Penggunaan Air Irigasi”, adalah pemanfaatan air di tingkat usahatani ;
17. “Aturan Giliran Air”, adalah suatu pengaturan pembagian dan pemberian air
secara bergilir di jaringan utama dan di tingkat usahatani ;
18. “Pemberian Air Terpisah”, adalah suatu pengaturan pemberian air secara
bergiliran ke beberapa jenis tanaman dalam satu petak tersier ;
19. “Aturan Golongan”, adalah suatu pembagian air dengan cara membagi satu atau
beberapa daerah irigasi menjadi beberapa golongan pembagian air disesuaikan
dengan keadaan air yang tersedia dan sesuai luas areal, jenis tanaman dan waktu
pemakaian air, keadaan alat kerja serta waktu yang tersedia, sehingga air yang
tersedia dapat digunakan dengan efisien ;
20. “Eksploitasi”, adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan daya
guna air yang berasal dari sumber air, melewati jaringan irigasi, sehingga
pemanfaatan air irigasi untuk keperluan pertanian dicapai secara maksimal ;
21. “Pemeliharaan”, adalah kegiatan untuk memperpanjang masa guna dan menjaga
kelestarian jaringan irigasi sehingga eksploitasinya tetap dapat dijalankan dengan
baik sesuai dengan tujuan ;
22. “Irigasi Pedesaan”, adalah irigasi yang pembangunan, pendayagunaan, dan
pemeliharaan jaringannya dilaksanakan oleh para petani dibawah pembinaan
pemerintah desa, dengan atau tanpa bantuan pemerintah baik pusat maupun
daerah ;
23. “Pengelolaan Air di Tingkat Usahatani”, adalah segala usaha pendayagunaan air
pada petak-petak tersier dan jaringan irigasi pedesaan, melalui pemanfaatan
jaringan irigasi yang langsung berhubungan dengan petani dan areal pertaniannya,
3. guna memenuhi kebutuhan optimum pertanian, termasuk pemeliharaan
jaringannya ;
24. “Jaringan Tersier”, adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana
pelayanan air di dalam petak tersier yang terdiri dari saluran pembawa yang
disebut saluran tersier, saluran pembagi yang disebut saluran kwarter, dan saluran
pembuang berikut seluruh bangunan turutan serta pelengkapnya termasuk
jaringan irigasi pompa yang luas areal pelayanannya disamakan dengan areal
tersier ;
25. “Petak/Blok Tersier”, adalah bagian lahan dari suatu daerah irigasi yang
menerima air dari suatu pintu sadap tersier dan mendapat pelayanan dari jaringan
tersier yang bersangkutan ;
26. “Petak/Blok Kwarter”, adalah bagian dari lahan di dalam petak/blok tersier yang
mendapat pelayanan air irigasi