SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Sistem
Pencernaan
(Digestion System)
Molekul pakan yang besar dan
kompleks harus dipecah menjadi
molekul yang lebih kecil dan
sederhana agar dapat di adsorbsi
dan selanjutnya digunakan dalam
tubuh hewan, pemecahan molekul
ini dilakukan dengan cara
pencernaan (Kimball, 1994)
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga
mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat
gigi-gigi kecil, lidah dan ludah. Dari rongga mulut
makanan masuk ke esofagus melalui faring yang
terdapat di daerah sekitar insang. Lalu, makanan di
dorong masuk ke lambung, dari lambung, makanan
masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-
kelok dan sama besarnya yaitu usus (intestine).
Pada akhirnya bermuara pada anus.
( Affandi et al., 1992)
Mulut
Esofagus
Rongga Mulut
Anus Kloaka
Abdominal Pore
Rektum
Lambung
Gill
Rackers
Pilorus
Usu
s
Merupakan bagian depan dari saluran
pencernaan, berfungsi untuk mengambil
makan dan menelan tanpa ada
perubahan. Bentuk mulut bermacam-
macam sesuai kebisaan makan ikan
dalam mencari makan atau lingkungan
hidupnya. Bentuk mulut ikan dan letaknya
bermacam-macam tergantung dari cara
ikan mencari makan dan lingkungannya.
Berdasarkan letaknya, mulut ikan di bagi menjadi :
 Inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung,
misalnya pada ikan pare kembang dan ikan cucut.
 Subterminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung
hidung agak ke bawah, misalnya pada ikan
kuro/senangin dan ikan setuhuk putih.
 Terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung,
misalnya pada ikan tambangan dan ikan mas.
 Superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung,
misalnya pada ikan julung-julung dan ikan kasih
madu. Bagian terdepan dari mulut adalah bibir,
pada ikan-ikan tertentu bibir tidak
Berdasarakan fungsi mulut dan struktur pencernaan yang mengikuti
kebiasaan makan ikan ,bentuk mulut ikan di bagi menjadi:
1. Grasping mouth {mulut penggerogot}
Berbentuk lebar, gigi runcing pada tulang rawan, vomer dan tulang
palatin, Gill rakers pendek dan sedikit, letak dapat terminal
ataupun inferior.
Contoh: pike, pearch dan sheat fish.
2. Sucker Mouth {mulut penghisap}
Tidak mempunyai rahang, bentuk gigi seperti parut, terdapat gigi
pada lidah biasanya bibir tebal & dapat dijulurkan.
Contoh: hagfish, lamprey
3. Imbiting mouth {mulut berbentuk seperti paruh}
Tidak bergigi panjang mulut barvariasi, pemakan invertebrata
dasar untuk ikan-ikan yang mencari makan di lubang-lubang kecil,
biasanya ikan yang hidup di karang
Contoh: Mormyriae, bream, pipefish
Ada juga beberapa bentuk pelengkap mulut
ikan, contohnya pada ikan belanak atau
tambakan, bibir berkembang dengan baik
dan menebal, bahkan mulutnya dapat
disembulkan (protactil). Ada juga yang
tidak dapat disembulkan (bercucuk),
contohnya pada ikan ikan julung-julung
dan ikan marlin. Keberadaan bibir
berkaitan erat dengan cara mendapatkan
makanan.
Di bagian belakang mulut terdapat ruang
yang disebut rongga mulut. Rongga mulut
ini berhubungan langsung dengan segmen
faring. Secara anatomis organ yang
terdapata pada rongga mulut adalah gigi,
lidah dan ludah.
 Dihasilkan oleh sel-sel kelenjar dari epithel
rongga mulut
 Fungsi : Memperlancar proses penelanan
makanan yang di bantu oleh kontraksi otot
dinding mulut.
 Ada juga sel lendir atau sel serosa di dalam
rongga mulutnya.
 Sel-sel lendir yang berfungsi menggetahkan
lendir
 Sel serosa berfungsi menghasilkan getah
yang mengandung protein.
 Lidah ini diselaputi oleh sel epithelium yang kaya akan
sel Muscus dan organ pengecap.
 Disokong oleh rangka hypobranchial, tidak bergerak
dan tanpa kelenjar.
 Pada beberapa jenis ikan kadang kala lidahnya di
tutupi oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang
terdapat organ palatin yang merupakan penebalan dari
lapisan mukosa.
 Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen,
berfungsi dalam proses penelanan makanan dan
membantu membuang kelebihan air pada makanan
yang dimakan juga sangat penting dalam proses
pemompaan air dari organ mulut ke bagian rongga
insang
Pada rongga mulut pada ikan juga terdapat
gigi. Pada bangsa ikan, penyebaran gigi
luas sekali. Gigi pada ikan berperan dalam
mengambil, merobek, memotong atau
menghancurkan makanan. Atau biasa
disebut sebagai alat pencernaan secara
mekanik.
Berdasarkan letaknya, gigi dibedakan
menjadi:
Gigi rahang atas & bawah (vomer)
Gigi atap mulut (palatin)
Gigi pharynx (merupakan modifikasi
lengkung insang terakhir biasanya bagian
mulutnya tidak bergigi) contoh: famili
Cyprinidae dan Catostomidae
Berdasarkan bentuk rahangnya, gigi dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk yaitu :
 Gigi incisor mempunyai pinggiran yang tajam yang
disesuaikan untuk memotong.
 Gigi canine menyerupai gigi anjing bentuknya panjang dan
mengerucut, lurus atau melengkung dan disesuaikan untuk
mencengkram.
 Gigi molariform mempunyai permukaan rata digunakan untuk
menumbuk dan menggerus.
 Gigi filiform mirip dengan gigi cardiform, hanya lebih panjang
dan memberikan gambaran seperti rumbai-rumbai, misalnya
pada belone dan pterois.
 Gigi cardiform berbentuk pendek, tajam dan runcing.
Contohnya pada famili Ictaluridae dan serranidae.
• Terletak di bagian depan lengkung insang.
• Berfungsi sebagai pelindung daun/filamen
insang yang lembut dari kikisan material yang
masuk juga untuk menghalangi makanan yang
sudah dimakan agar tidak keluar.
(a) Tapis insang Omnivora, jari-jari tapis insang pendek dan berukuran
besar.
(b), (c) Tapis insang Karnivora, jari-jari tapis insang berukuran besar
dan jumlahnya sedikit.
(d) Tapis insang Pemakan Plankton, jari-jari tapis insang ramping,
panjang dan jumlahnya banyak
Terletak antara pharynx dan lambung.
Esofagus sukar dilihat/dibedakan.
Berbentuk seperti pipa, mengandung
lendir untuk membantu penelanan
makanan.
Berfungsi untuk menyalurkan makanan
dari mulut ke lambung.
 Merupakan segmen pencernaan yang
diameternya relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan organ pencernaan yang
lain.
 Fungsi : Sebagai penampung makanan dan
mencerna makanan secara kimiawi.
 Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard
(lambung khusus) berfungsi untuk menggerus
makanan.
 Tidak semua ikan punya lambung (Contoh :
ikan mas  seperti usus yang membesar.)
 Pilorus merupakan segmen yang terletak di
belakang lambung dan usus depan.
 Fungsi : Sebagai pengatur masuknya
makanan dari lambung.
 Beberapa jenis ikan dilengkapi dengan
Pyloric caeca.
 Jumlahnya tiap spesies tidak sama, pada
ikan predator jumlah pyloric caeca lebih
banyak.
 Pyloric caeca mengeluarkan enzim laktase
berfungsi untuk menetralisir makanan dari
lambung yang bersifat asam.
Merupakan segmen yang terpanjang dari
saluran pencernaan.
Tempat penyerapan utama dari makanan
yang telah di olah di lambung. Panjang
usus masing-masing ikan tidaklah sama/
Pada ikan herbivora dan pemakan
plankton ususnya panjang dan bisa
mencapai dua kali panjang tubuhnya.
Sedangkan pada ikan karnivora memiliki
usus pendek.
Rektum merupakan segmen saluran
pencernaan yang terujung. Terletak antara
katup rektum (rektal valve) dan anus.
Fungsi : Menyerap air dan mineral.
Memproduksi lendir untuk mempermudah
pengeluaran feses.
Merupakan saluran urogenital.
Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka,
sedangkan ikan bertulang rawan memiliki
organ tersebut.
Letaknya, jika pada ikan hiu terletak
dibagian ventral tubuh, elasmobranchii &
ikan paru-paru, terletak pada bagian usus.
Anus merupakan ujung dari saluran
pencernaan.
Fungsi : Mengeluarkan sisa makanan
(feses), urin.
Letaknya di belakang sirip ventral dan
tepat di depan sirip anal.
 Pori atau lubang yang terletak
pada bagian perut. Fungsinya
tergantung dari spesiesnya.
Contohnya adalah hiu dan
lamprey yang berfungsi
untuk mengeluarkan sperma
/telur.
Hati : Berwarna merah kecokelatan. Posisi
hati terletak pada rongga tubuh bagian
bawah, di belakang jantung dan disekitar
usus depan.Berfungsi sebagi tempat
metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein serta tempat memproduksi cairan
empedu
 Pankreas : Letak penkreas berdekatan
dengan usus depan sebab saluran pankreatik
bermuara ke usus depan. Berfungsi
mensekresikan bahan (enzim) yang berperan
dalam proses pencernaan.
 Empedu : Berfungsi untuk mencernakan
lemak karena dalam empedu terdapat getah
empedu. Getah tersebut berfungsi
memperhalus butiran-butiran lemak menjadi
emulsi sehingga mudah larut dalam air dan
diserap oleh usus.
 Pada saat larva/ juvenil , makanannya adalah kantung kuning telur
yang dihisap hingga habis.
 Pada saat dewasa, makanan menyesuaikan bentuk mulut dan
dibedakan menjadi :
a.Herbivora. Ikan golongan ini makanan utamanya berasal dari bahan-
bahan nabati.
b. Karnivora. Ikan golongan ini sumber makanan utamanya berasal dari
bahan-bahan hewani.
c.Omnivora. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari
bahan-bahan nabati dan hewani, namun lebih menyesuaikan diri
dengan jenis makanan yang tersedia.
d.Pemakan plankton. Ikan golongan ini sepanjang hidupnya selalu
memakan plankton, baik fitoplankton atau zooplankton.
e. Pemakan detritus. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal
dari sisa-sisa hancuran bahan organik yang telah membusuk dalam
air, baik dari tumbuhan maupun hewan.
 Faktor waktu, musim, intesitas cahaya, saat
dan jenis makanan terakhir, suhu, dan ritme
internal lainnya.
 Contoh dari faktor internal waktu yaitu, ikan
pike (Esox lucius) dan predator lainnya yang
dalam mencari makan waktu siang hari
karena bertumpu pada pandangan mata.
Selain itu, faktor musim. Musim kemarau atau
penghujan yang menentukan tinggi paras air
di suatu perairan akan memengaruhi pola
makan ikan.
 Faktor rangsangan makan yang diterima oleh
indera seperti bau, rasa, tampilan.
 Biasanya ikan pemakan pada malam hari
mengandalkan bau dan rasa dalam mencari
dan menemukan makanan. Selain itu, ikan
pemakan pada siang hari mengandalkan
rangsangan visual yang berupa gerak, warna,
atau bentuk makanannya. Contohnya ikan
siluk, ia akan menyambar makanan yang
bergerak, namun segera memuntahkan bila
makanan tersebut tidak bergerak/hidup.
 Perbandingan 1 unit berat daging yang terbentuk dalam unit
berat makanan.
 Tujuannya agar dalam pemberian makanan terhadap ikan
tidak berlebihan.
 Hubungan antar makanan dan bobot yang diperoleh dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Konversi makanan = Wi X 100%
Wf
Wi = bobot yang diperoleh atau berat daging yang terbentuk
Wf = bobot makanan atau berat makanan yang diberikan
 Sebagai contoh konversi makanan sebesar 0,3 atau 30%
mempunyai makna bahwa makanan berbobot 300 gram yang
dimakan ikan akan menambah bobot ikan sebesar 100 gram.
 Jumlah makanan yang diberikan dibandingkan
dengan daging yang dapat terbentuk dari makanan
tersebut.
 Tujuannya agar dalam pemberian makanan
terhadap ikan tidak berlebihan.
 Nilai faktor konversi makanan dapat berbeda
menurut sifat makanan, spesies dan ukuran ikan,
suhu air, dan lain-lain.
 Contoh : jika diberikan 5 unit daging, berarti
diperoleh1 unit faktor konversinya = 5.
 Faktor konversi makanan ikan kurang lebih adalah
1,5 sampai 8.

More Related Content

Similar to pencernaan fiswan.pptx

Similar to pencernaan fiswan.pptx (20)

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docx
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docxSISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docx
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docx
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Pencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptx
Pencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptxPencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptx
Pencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptx
 
Bab i udangku
Bab i udangkuBab i udangku
Bab i udangku
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesBiologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
 
Bab 8 mollusca
Bab 8 molluscaBab 8 mollusca
Bab 8 mollusca
 
Pikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikanPikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikan
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewan
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewan
 
Molusca
MoluscaMolusca
Molusca
 
Tugas sistem pencernaan vertebrata
Tugas sistem pencernaan vertebrataTugas sistem pencernaan vertebrata
Tugas sistem pencernaan vertebrata
 
PISCES PPT
PISCES PPTPISCES PPT
PISCES PPT
 
AMPHINEURA.pdf
AMPHINEURA.pdfAMPHINEURA.pdf
AMPHINEURA.pdf
 
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
 
Acara 2 morfologi ikan
Acara 2 morfologi ikanAcara 2 morfologi ikan
Acara 2 morfologi ikan
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

pencernaan fiswan.pptx

  • 2. Molekul pakan yang besar dan kompleks harus dipecah menjadi molekul yang lebih kecil dan sederhana agar dapat di adsorbsi dan selanjutnya digunakan dalam tubuh hewan, pemecahan molekul ini dilakukan dengan cara pencernaan (Kimball, 1994)
  • 3. Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil, lidah dan ludah. Dari rongga mulut makanan masuk ke esofagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Lalu, makanan di dorong masuk ke lambung, dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok- kelok dan sama besarnya yaitu usus (intestine). Pada akhirnya bermuara pada anus.
  • 4. ( Affandi et al., 1992)
  • 5. Mulut Esofagus Rongga Mulut Anus Kloaka Abdominal Pore Rektum Lambung Gill Rackers Pilorus Usu s
  • 6. Merupakan bagian depan dari saluran pencernaan, berfungsi untuk mengambil makan dan menelan tanpa ada perubahan. Bentuk mulut bermacam- macam sesuai kebisaan makan ikan dalam mencari makan atau lingkungan hidupnya. Bentuk mulut ikan dan letaknya bermacam-macam tergantung dari cara ikan mencari makan dan lingkungannya.
  • 7. Berdasarkan letaknya, mulut ikan di bagi menjadi :  Inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung, misalnya pada ikan pare kembang dan ikan cucut.  Subterminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung hidung agak ke bawah, misalnya pada ikan kuro/senangin dan ikan setuhuk putih.  Terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung, misalnya pada ikan tambangan dan ikan mas.  Superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung, misalnya pada ikan julung-julung dan ikan kasih madu. Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak
  • 8.
  • 9. Berdasarakan fungsi mulut dan struktur pencernaan yang mengikuti kebiasaan makan ikan ,bentuk mulut ikan di bagi menjadi: 1. Grasping mouth {mulut penggerogot} Berbentuk lebar, gigi runcing pada tulang rawan, vomer dan tulang palatin, Gill rakers pendek dan sedikit, letak dapat terminal ataupun inferior. Contoh: pike, pearch dan sheat fish. 2. Sucker Mouth {mulut penghisap} Tidak mempunyai rahang, bentuk gigi seperti parut, terdapat gigi pada lidah biasanya bibir tebal & dapat dijulurkan. Contoh: hagfish, lamprey 3. Imbiting mouth {mulut berbentuk seperti paruh} Tidak bergigi panjang mulut barvariasi, pemakan invertebrata dasar untuk ikan-ikan yang mencari makan di lubang-lubang kecil, biasanya ikan yang hidup di karang Contoh: Mormyriae, bream, pipefish
  • 10.
  • 11. Ada juga beberapa bentuk pelengkap mulut ikan, contohnya pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan (protactil). Ada juga yang tidak dapat disembulkan (bercucuk), contohnya pada ikan ikan julung-julung dan ikan marlin. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan.
  • 12.
  • 13. Di bagian belakang mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan ludah.
  • 14.  Dihasilkan oleh sel-sel kelenjar dari epithel rongga mulut  Fungsi : Memperlancar proses penelanan makanan yang di bantu oleh kontraksi otot dinding mulut.  Ada juga sel lendir atau sel serosa di dalam rongga mulutnya.  Sel-sel lendir yang berfungsi menggetahkan lendir  Sel serosa berfungsi menghasilkan getah yang mengandung protein.
  • 15.  Lidah ini diselaputi oleh sel epithelium yang kaya akan sel Muscus dan organ pengecap.  Disokong oleh rangka hypobranchial, tidak bergerak dan tanpa kelenjar.  Pada beberapa jenis ikan kadang kala lidahnya di tutupi oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin yang merupakan penebalan dari lapisan mukosa.  Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen, berfungsi dalam proses penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan yang dimakan juga sangat penting dalam proses pemompaan air dari organ mulut ke bagian rongga insang
  • 16. Pada rongga mulut pada ikan juga terdapat gigi. Pada bangsa ikan, penyebaran gigi luas sekali. Gigi pada ikan berperan dalam mengambil, merobek, memotong atau menghancurkan makanan. Atau biasa disebut sebagai alat pencernaan secara mekanik.
  • 17. Berdasarkan letaknya, gigi dibedakan menjadi: Gigi rahang atas & bawah (vomer) Gigi atap mulut (palatin) Gigi pharynx (merupakan modifikasi lengkung insang terakhir biasanya bagian mulutnya tidak bergigi) contoh: famili Cyprinidae dan Catostomidae
  • 18.
  • 19. Berdasarkan bentuk rahangnya, gigi dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu :  Gigi incisor mempunyai pinggiran yang tajam yang disesuaikan untuk memotong.  Gigi canine menyerupai gigi anjing bentuknya panjang dan mengerucut, lurus atau melengkung dan disesuaikan untuk mencengkram.  Gigi molariform mempunyai permukaan rata digunakan untuk menumbuk dan menggerus.  Gigi filiform mirip dengan gigi cardiform, hanya lebih panjang dan memberikan gambaran seperti rumbai-rumbai, misalnya pada belone dan pterois.  Gigi cardiform berbentuk pendek, tajam dan runcing. Contohnya pada famili Ictaluridae dan serranidae.
  • 20.
  • 21. • Terletak di bagian depan lengkung insang. • Berfungsi sebagai pelindung daun/filamen insang yang lembut dari kikisan material yang masuk juga untuk menghalangi makanan yang sudah dimakan agar tidak keluar.
  • 22. (a) Tapis insang Omnivora, jari-jari tapis insang pendek dan berukuran besar. (b), (c) Tapis insang Karnivora, jari-jari tapis insang berukuran besar dan jumlahnya sedikit. (d) Tapis insang Pemakan Plankton, jari-jari tapis insang ramping, panjang dan jumlahnya banyak
  • 23. Terletak antara pharynx dan lambung. Esofagus sukar dilihat/dibedakan. Berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke lambung.
  • 24.  Merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain.  Fungsi : Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi.  Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan.  Tidak semua ikan punya lambung (Contoh : ikan mas  seperti usus yang membesar.)
  • 25.  Pilorus merupakan segmen yang terletak di belakang lambung dan usus depan.  Fungsi : Sebagai pengatur masuknya makanan dari lambung.  Beberapa jenis ikan dilengkapi dengan Pyloric caeca.  Jumlahnya tiap spesies tidak sama, pada ikan predator jumlah pyloric caeca lebih banyak.  Pyloric caeca mengeluarkan enzim laktase berfungsi untuk menetralisir makanan dari lambung yang bersifat asam.
  • 26. Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Tempat penyerapan utama dari makanan yang telah di olah di lambung. Panjang usus masing-masing ikan tidaklah sama/ Pada ikan herbivora dan pemakan plankton ususnya panjang dan bisa mencapai dua kali panjang tubuhnya. Sedangkan pada ikan karnivora memiliki usus pendek.
  • 27. Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Terletak antara katup rektum (rektal valve) dan anus. Fungsi : Menyerap air dan mineral. Memproduksi lendir untuk mempermudah pengeluaran feses.
  • 28. Merupakan saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut. Letaknya, jika pada ikan hiu terletak dibagian ventral tubuh, elasmobranchii & ikan paru-paru, terletak pada bagian usus.
  • 29. Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Fungsi : Mengeluarkan sisa makanan (feses), urin. Letaknya di belakang sirip ventral dan tepat di depan sirip anal.
  • 30.  Pori atau lubang yang terletak pada bagian perut. Fungsinya tergantung dari spesiesnya. Contohnya adalah hiu dan lamprey yang berfungsi untuk mengeluarkan sperma /telur.
  • 31. Hati : Berwarna merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan disekitar usus depan.Berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu
  • 32.  Pankreas : Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Berfungsi mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam proses pencernaan.  Empedu : Berfungsi untuk mencernakan lemak karena dalam empedu terdapat getah empedu. Getah tersebut berfungsi memperhalus butiran-butiran lemak menjadi emulsi sehingga mudah larut dalam air dan diserap oleh usus.
  • 33.  Pada saat larva/ juvenil , makanannya adalah kantung kuning telur yang dihisap hingga habis.  Pada saat dewasa, makanan menyesuaikan bentuk mulut dan dibedakan menjadi : a.Herbivora. Ikan golongan ini makanan utamanya berasal dari bahan- bahan nabati. b. Karnivora. Ikan golongan ini sumber makanan utamanya berasal dari bahan-bahan hewani. c.Omnivora. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari bahan-bahan nabati dan hewani, namun lebih menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang tersedia. d.Pemakan plankton. Ikan golongan ini sepanjang hidupnya selalu memakan plankton, baik fitoplankton atau zooplankton. e. Pemakan detritus. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari sisa-sisa hancuran bahan organik yang telah membusuk dalam air, baik dari tumbuhan maupun hewan.
  • 34.  Faktor waktu, musim, intesitas cahaya, saat dan jenis makanan terakhir, suhu, dan ritme internal lainnya.  Contoh dari faktor internal waktu yaitu, ikan pike (Esox lucius) dan predator lainnya yang dalam mencari makan waktu siang hari karena bertumpu pada pandangan mata. Selain itu, faktor musim. Musim kemarau atau penghujan yang menentukan tinggi paras air di suatu perairan akan memengaruhi pola makan ikan.
  • 35.  Faktor rangsangan makan yang diterima oleh indera seperti bau, rasa, tampilan.  Biasanya ikan pemakan pada malam hari mengandalkan bau dan rasa dalam mencari dan menemukan makanan. Selain itu, ikan pemakan pada siang hari mengandalkan rangsangan visual yang berupa gerak, warna, atau bentuk makanannya. Contohnya ikan siluk, ia akan menyambar makanan yang bergerak, namun segera memuntahkan bila makanan tersebut tidak bergerak/hidup.
  • 36.  Perbandingan 1 unit berat daging yang terbentuk dalam unit berat makanan.  Tujuannya agar dalam pemberian makanan terhadap ikan tidak berlebihan.  Hubungan antar makanan dan bobot yang diperoleh dapat dinyatakan sebagai berikut: Konversi makanan = Wi X 100% Wf Wi = bobot yang diperoleh atau berat daging yang terbentuk Wf = bobot makanan atau berat makanan yang diberikan  Sebagai contoh konversi makanan sebesar 0,3 atau 30% mempunyai makna bahwa makanan berbobot 300 gram yang dimakan ikan akan menambah bobot ikan sebesar 100 gram.
  • 37.  Jumlah makanan yang diberikan dibandingkan dengan daging yang dapat terbentuk dari makanan tersebut.  Tujuannya agar dalam pemberian makanan terhadap ikan tidak berlebihan.  Nilai faktor konversi makanan dapat berbeda menurut sifat makanan, spesies dan ukuran ikan, suhu air, dan lain-lain.  Contoh : jika diberikan 5 unit daging, berarti diperoleh1 unit faktor konversinya = 5.  Faktor konversi makanan ikan kurang lebih adalah 1,5 sampai 8.