SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Kemagnetan Batuan
Kelompok 8 :
1.SHINTA OKTAVIA (18034092)
2.TIARA DIAH FANNIA(18034095)
3.FATIN GEMA MAGRIBI(18034109)
1 .Sifat-sifat magnetik Kemagnetan Batuan.
2.Aplikasi Kemagnetikan Batuan.
Besar Magnetisasi
Suseptibilitas Magnetik (k)
Suseptibilitas magnet batuan merupakan ukuran seberapa mudah suatu
material dimagnetisasi.Semakin besar kandungan mineral magnetik di dalam
batuan, akan semakin besar harga susceptibilitasnya.
Susceptibilitas suatu magnet batuan berpengaruh terhadap besarnya
Intensitas magnetik batuan tersebut. Pengaruh tersebut dapat digambarkan
dengan persamaan
M = k.H
M : Intesitas magnetik
k : Suseptibilitas magnetik
H : kuat medan listrik
Contoh : bismuth, grafit, gipsum, marmer, kuarsa,
garam.
3. Ferromagnetic
 Walaupun tidak diberi medan
luar (H),memiliki sifat
kemagnetan yang permanen
dan arah momen-momen
dipol searah.Mempunyai sifat
: susceptibilitas k positif dan
jauh lebih besar dari satu.
Susceptibilitas k bergantung
dari temperature.
 Contoh : besi, nikel, kobalt.
4.Antiferro magnetik
 antiferro magnetik memiliki arah
dipol magnetik yang berlawanan
arah,sehingga momen magnetik
secara keseluruhan sangat kecil
tapi tidak nol.
 jika tak ada medan luar,nilai
magnesisasinya (M=0),karna
domainnya ketas dan kebawak
 domain yang kebawah lama2 akan
kecil,dan domain yang keatas akan
semakin besar.
 contoh: hematit (Fe2O3).
5.Ferrimagnetik
 Pada ferri magnetik memiliki jumlah dipol
yang tidak sama ,maka magnetisasin tidak
nol
 ketika diberi medan luar magnetisasinya
tidak nol.
 Suseptibilitasnya tinggi dan tergantung
temperatur.
 arah dipol yang keatas nilaninya lebih besar
dari arah dipol kebawah
 Contoh : magnetit (Fe3O4), ilmenit
(FeTiO3), pirhotit (FeS).
teknik umum eksplorasi Geomagnet
• 1.aplikasi langsung
• Beberapa tipe bijih seperti magnetit, ilmenit, dan phirotit yang dibawa oleh bijih
sulfida menghasilkan distorsi dalam magnet kerak bumi, dan dapat digunakan
untuk melokalisir sebaran bijih.Disamping aplikasi lannsung tersebut, metoda
magnetik dapat juga digunakan untuk survei prospeksi untuk mendeteksi
formasi-formasi pembawa bijih dan gejala-gejala geologi lainnya (seperti sesar,
kontak intrusi, dll).
• Penggunaan metoda magnetik didalam prospek geofisika adalah berdasarkan
atas adanya anomali medan magnet bumi akibat sifat kemagnetan batuan
yang berbeda satu terhadap lainnya. Alat untuk mengukur perbedaan
kemagnetan tersebut adalah magnetometer.
teknik umumeksplorasi Geomagnet
2. Medan magnet bumi secara sederhana
dapat digambarkan sebagai medan magnet
yang ditimbulkan oleh batang magnet
raksasa yang terletak didalam inti bumi,
namun tidak berimpit dengan pusat bumi.
Medan magnet ini dinyatakan dalam besar
dan arah (vektor) dimana arahnya
dinyatakan dalam deklinasi (penyimpangan
terhadap arah utara-selatan geografis) dan
inklinasi (penyimpangan terhadap arah
horizontal).
Kuat medan magnet yang terukur
dipermukaan sebagian besar berasal dari
dalam bumi (internal field) mencapai lebih
dari 90%, sedangkan sisanya adalah medan
magnet dari kerak bumi, yang merupakan
target didalam eksplorasi geofisika, dan
medan dari luar bumi (external field).
3. Kerentanan (susceptibilities) Batuan
• Kerentanan magnetik merupakan
parameter yang menyebabkan timbulnya
anomali magnetik dan karena sifatnya
yang khas untuk setiap jenis mineral,
khususnya logam, maka parameter ini
merupakan salah satu subjek didalam
prospek geofisika.
• Telah diketahui bahwa adanya medan
magnet bumi menyebabkan terjadinya
induksi magnetik yang besarnya adalah
penjumlahan dari medan magnet bumi dan
magnet batuan dengan kerentanan
magnetik yang cukup tinggi. Besaran ini
adalah total medan magnet yang terukur
oleh magnetometer apabila remanan
magnetiknya dapat diabaikan.
teknik umum eksplorasi Geomagnet
• Hasil pengukuran oleh magnetometer
umumnya disajikan dalam bentuk Peta
Anomali Magnetik dengan kontur yang
mencerminkan harga anomali yan
sama. Dari peta ini, untuk kepentingan
eksplorasi masih memerlukan proses
lebih lanjut untuk memperoleh daerah
targetan atau daerah prospek.

More Related Content

Similar to PGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptx

Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
haqisyafiq
 
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
r8key
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnet
Ernhy Hijoe
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Nanda Reda
 
PPT Pertemuan 1 PPEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
PPT Pertemuan 1   PPEMANFAATAN  MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdfPPT Pertemuan 1   PPEMANFAATAN  MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
PPT Pertemuan 1 PPEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
deriastuti3
 
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Kira R. Yamato
 

Similar to PGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptx (20)

Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
KD 4.1 KEMAGNETAN.pptx
KD 4.1 KEMAGNETAN.pptxKD 4.1 KEMAGNETAN.pptx
KD 4.1 KEMAGNETAN.pptx
 
KD 4.1 KEMAGNETAN.pptx
KD 4.1 KEMAGNETAN.pptxKD 4.1 KEMAGNETAN.pptx
KD 4.1 KEMAGNETAN.pptx
 
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
 
Kuliah 6 kemagnetan print
Kuliah 6 kemagnetan printKuliah 6 kemagnetan print
Kuliah 6 kemagnetan print
 
ilmu pengetahuan alam SMP kelas IX Semesterv2
ilmu pengetahuan alam SMP kelas IX Semesterv2ilmu pengetahuan alam SMP kelas IX Semesterv2
ilmu pengetahuan alam SMP kelas IX Semesterv2
 
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetikBahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnet
 
Bab 2 geomagnetik
Bab 2 geomagnetikBab 2 geomagnetik
Bab 2 geomagnetik
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
 
Magnetic
MagneticMagnetic
Magnetic
 
PPT Pertemuan 1 PPEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
PPT Pertemuan 1   PPEMANFAATAN  MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdfPPT Pertemuan 1   PPEMANFAATAN  MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
PPT Pertemuan 1 PPEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
 
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
 
Bahan magnet kelmpok1
Bahan magnet kelmpok1Bahan magnet kelmpok1
Bahan magnet kelmpok1
 
Bahan magnet matkul
Bahan magnet matkulBahan magnet matkul
Bahan magnet matkul
 
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan PemanfaatannyaBab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
 
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdfbab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
 

Recently uploaded

Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
sd1patukangan
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (12)

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 

PGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptx

  • 1. Kemagnetan Batuan Kelompok 8 : 1.SHINTA OKTAVIA (18034092) 2.TIARA DIAH FANNIA(18034095) 3.FATIN GEMA MAGRIBI(18034109)
  • 2. 1 .Sifat-sifat magnetik Kemagnetan Batuan. 2.Aplikasi Kemagnetikan Batuan.
  • 4. Suseptibilitas Magnetik (k) Suseptibilitas magnet batuan merupakan ukuran seberapa mudah suatu material dimagnetisasi.Semakin besar kandungan mineral magnetik di dalam batuan, akan semakin besar harga susceptibilitasnya. Susceptibilitas suatu magnet batuan berpengaruh terhadap besarnya Intensitas magnetik batuan tersebut. Pengaruh tersebut dapat digambarkan dengan persamaan M = k.H M : Intesitas magnetik k : Suseptibilitas magnetik H : kuat medan listrik
  • 5. Contoh : bismuth, grafit, gipsum, marmer, kuarsa, garam.
  • 6.
  • 7. 3. Ferromagnetic  Walaupun tidak diberi medan luar (H),memiliki sifat kemagnetan yang permanen dan arah momen-momen dipol searah.Mempunyai sifat : susceptibilitas k positif dan jauh lebih besar dari satu. Susceptibilitas k bergantung dari temperature.  Contoh : besi, nikel, kobalt.
  • 8. 4.Antiferro magnetik  antiferro magnetik memiliki arah dipol magnetik yang berlawanan arah,sehingga momen magnetik secara keseluruhan sangat kecil tapi tidak nol.  jika tak ada medan luar,nilai magnesisasinya (M=0),karna domainnya ketas dan kebawak  domain yang kebawah lama2 akan kecil,dan domain yang keatas akan semakin besar.  contoh: hematit (Fe2O3).
  • 9. 5.Ferrimagnetik  Pada ferri magnetik memiliki jumlah dipol yang tidak sama ,maka magnetisasin tidak nol  ketika diberi medan luar magnetisasinya tidak nol.  Suseptibilitasnya tinggi dan tergantung temperatur.  arah dipol yang keatas nilaninya lebih besar dari arah dipol kebawah  Contoh : magnetit (Fe3O4), ilmenit (FeTiO3), pirhotit (FeS).
  • 10. teknik umum eksplorasi Geomagnet • 1.aplikasi langsung • Beberapa tipe bijih seperti magnetit, ilmenit, dan phirotit yang dibawa oleh bijih sulfida menghasilkan distorsi dalam magnet kerak bumi, dan dapat digunakan untuk melokalisir sebaran bijih.Disamping aplikasi lannsung tersebut, metoda magnetik dapat juga digunakan untuk survei prospeksi untuk mendeteksi formasi-formasi pembawa bijih dan gejala-gejala geologi lainnya (seperti sesar, kontak intrusi, dll). • Penggunaan metoda magnetik didalam prospek geofisika adalah berdasarkan atas adanya anomali medan magnet bumi akibat sifat kemagnetan batuan yang berbeda satu terhadap lainnya. Alat untuk mengukur perbedaan kemagnetan tersebut adalah magnetometer.
  • 11. teknik umumeksplorasi Geomagnet 2. Medan magnet bumi secara sederhana dapat digambarkan sebagai medan magnet yang ditimbulkan oleh batang magnet raksasa yang terletak didalam inti bumi, namun tidak berimpit dengan pusat bumi. Medan magnet ini dinyatakan dalam besar dan arah (vektor) dimana arahnya dinyatakan dalam deklinasi (penyimpangan terhadap arah utara-selatan geografis) dan inklinasi (penyimpangan terhadap arah horizontal). Kuat medan magnet yang terukur dipermukaan sebagian besar berasal dari dalam bumi (internal field) mencapai lebih dari 90%, sedangkan sisanya adalah medan magnet dari kerak bumi, yang merupakan target didalam eksplorasi geofisika, dan medan dari luar bumi (external field). 3. Kerentanan (susceptibilities) Batuan • Kerentanan magnetik merupakan parameter yang menyebabkan timbulnya anomali magnetik dan karena sifatnya yang khas untuk setiap jenis mineral, khususnya logam, maka parameter ini merupakan salah satu subjek didalam prospek geofisika. • Telah diketahui bahwa adanya medan magnet bumi menyebabkan terjadinya induksi magnetik yang besarnya adalah penjumlahan dari medan magnet bumi dan magnet batuan dengan kerentanan magnetik yang cukup tinggi. Besaran ini adalah total medan magnet yang terukur oleh magnetometer apabila remanan magnetiknya dapat diabaikan.
  • 12. teknik umum eksplorasi Geomagnet • Hasil pengukuran oleh magnetometer umumnya disajikan dalam bentuk Peta Anomali Magnetik dengan kontur yang mencerminkan harga anomali yan sama. Dari peta ini, untuk kepentingan eksplorasi masih memerlukan proses lebih lanjut untuk memperoleh daerah targetan atau daerah prospek.