Dokumen tersebut membahas tentang kemagnetan batuan dan teknik eksplorasi geomagnet. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kemagnetan batuan dipengaruhi oleh susseptibilitas magnetik dan jenis mineral magnetik yang ada. Teknik eksplorasi geomagnet memanfaatkan anomali medan magnet bumi akibat perbedaan kemagnetan batuan untuk mendeteksi formasi pembawa bijih logam. Hasil pengukuran ditampilkan dalam peta anom
4. Suseptibilitas Magnetik (k)
Suseptibilitas magnet batuan merupakan ukuran seberapa mudah suatu
material dimagnetisasi.Semakin besar kandungan mineral magnetik di dalam
batuan, akan semakin besar harga susceptibilitasnya.
Susceptibilitas suatu magnet batuan berpengaruh terhadap besarnya
Intensitas magnetik batuan tersebut. Pengaruh tersebut dapat digambarkan
dengan persamaan
M = k.H
M : Intesitas magnetik
k : Suseptibilitas magnetik
H : kuat medan listrik
7. 3. Ferromagnetic
Walaupun tidak diberi medan
luar (H),memiliki sifat
kemagnetan yang permanen
dan arah momen-momen
dipol searah.Mempunyai sifat
: susceptibilitas k positif dan
jauh lebih besar dari satu.
Susceptibilitas k bergantung
dari temperature.
Contoh : besi, nikel, kobalt.
8. 4.Antiferro magnetik
antiferro magnetik memiliki arah
dipol magnetik yang berlawanan
arah,sehingga momen magnetik
secara keseluruhan sangat kecil
tapi tidak nol.
jika tak ada medan luar,nilai
magnesisasinya (M=0),karna
domainnya ketas dan kebawak
domain yang kebawah lama2 akan
kecil,dan domain yang keatas akan
semakin besar.
contoh: hematit (Fe2O3).
9. 5.Ferrimagnetik
Pada ferri magnetik memiliki jumlah dipol
yang tidak sama ,maka magnetisasin tidak
nol
ketika diberi medan luar magnetisasinya
tidak nol.
Suseptibilitasnya tinggi dan tergantung
temperatur.
arah dipol yang keatas nilaninya lebih besar
dari arah dipol kebawah
Contoh : magnetit (Fe3O4), ilmenit
(FeTiO3), pirhotit (FeS).
10. teknik umum eksplorasi Geomagnet
• 1.aplikasi langsung
• Beberapa tipe bijih seperti magnetit, ilmenit, dan phirotit yang dibawa oleh bijih
sulfida menghasilkan distorsi dalam magnet kerak bumi, dan dapat digunakan
untuk melokalisir sebaran bijih.Disamping aplikasi lannsung tersebut, metoda
magnetik dapat juga digunakan untuk survei prospeksi untuk mendeteksi
formasi-formasi pembawa bijih dan gejala-gejala geologi lainnya (seperti sesar,
kontak intrusi, dll).
• Penggunaan metoda magnetik didalam prospek geofisika adalah berdasarkan
atas adanya anomali medan magnet bumi akibat sifat kemagnetan batuan
yang berbeda satu terhadap lainnya. Alat untuk mengukur perbedaan
kemagnetan tersebut adalah magnetometer.
11. teknik umumeksplorasi Geomagnet
2. Medan magnet bumi secara sederhana
dapat digambarkan sebagai medan magnet
yang ditimbulkan oleh batang magnet
raksasa yang terletak didalam inti bumi,
namun tidak berimpit dengan pusat bumi.
Medan magnet ini dinyatakan dalam besar
dan arah (vektor) dimana arahnya
dinyatakan dalam deklinasi (penyimpangan
terhadap arah utara-selatan geografis) dan
inklinasi (penyimpangan terhadap arah
horizontal).
Kuat medan magnet yang terukur
dipermukaan sebagian besar berasal dari
dalam bumi (internal field) mencapai lebih
dari 90%, sedangkan sisanya adalah medan
magnet dari kerak bumi, yang merupakan
target didalam eksplorasi geofisika, dan
medan dari luar bumi (external field).
3. Kerentanan (susceptibilities) Batuan
• Kerentanan magnetik merupakan
parameter yang menyebabkan timbulnya
anomali magnetik dan karena sifatnya
yang khas untuk setiap jenis mineral,
khususnya logam, maka parameter ini
merupakan salah satu subjek didalam
prospek geofisika.
• Telah diketahui bahwa adanya medan
magnet bumi menyebabkan terjadinya
induksi magnetik yang besarnya adalah
penjumlahan dari medan magnet bumi dan
magnet batuan dengan kerentanan
magnetik yang cukup tinggi. Besaran ini
adalah total medan magnet yang terukur
oleh magnetometer apabila remanan
magnetiknya dapat diabaikan.
12. teknik umum eksplorasi Geomagnet
• Hasil pengukuran oleh magnetometer
umumnya disajikan dalam bentuk Peta
Anomali Magnetik dengan kontur yang
mencerminkan harga anomali yan
sama. Dari peta ini, untuk kepentingan
eksplorasi masih memerlukan proses
lebih lanjut untuk memperoleh daerah
targetan atau daerah prospek.