SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KELOMPOK 2:
Aep Saepudin
Anissa Putri P
Diani Lupitasari
Okta Tri Putri
Dzulfikri A
Iin Indrawati
Dalam perhitungan Nasional Income, GNP dapat
dihitung dengan menjumlah hasil produksi,
pendapatan (income) serta nilai total barang dan
jasa menurut harga yang berlaku di pasar.
Perhitungan-perhitungan tersebut merupakan dasar
untuk menentukan GNP (Gross National Product)
C + I + G + (X-M) = GNP = C + S + T + R
Dimana :
C = Nilai total pengeluaran Konsumsi
I = Nilai total pengeluaran Investasi
G = Pembelian barang-barang dan jasa oleh
pemerintah
X – M = Nilai Net ekspor barang dan jasa
S = Keseluruhan tabungan (saving) baik berasal
dari sektor swasta, perusahaan,
pribadi/perseorangan, Maupun penyusutan
T = Pajak pendapatan dikurangi (-) pembayaran
transfer luar negeri, pembayaran net interest (bunga)
dan pembayaran Net subsidi
Sejak sektor Luar Negeri perekonomian Amerika Serikat
kecil perannya, maka persanaan GNP menjadi sebagai
berikut :
C + I + G = Y = C + S + T
Y = National Income atau GNP
Y disini juga diinterpretasikan sebagai persamaan GNP,
NNP dan Net Income
Apabila Y didefinisikan sebagai sektor GNP dan C, I, G,
dan pajak perusahaan tidak langsung (Indirect Bussiness
Tax = IBT) dinilai berdasarkan harga yang berlaku
dipasar.
National Income (Y) dihitung berdasarkan tingkat harga sering
dinamakan sebagai money atau nominal GNP.
Nominal Income dapat dijabarkan menjadi komponen harga (P)
dan komponen real out put (Y), sehingga
Y = P.Y.
(National Income Account dibicarakan dalam ch.2, dimana real
out put terdiri dari real c, I dan g  y (out put riil)
Persamaan out put riil adalah sebagai berikut :
c + i + g = y = c +s + t
jadi huruf kapital melambangkan jumlah nominal sedangkan
huruf kecil melambangkan jumlah riil, contoh : Y = p.y.
Pers. Y = p.y tersebut penting untuk menganalisa penentuan
income.
KESEIMBANGAN S-1
Pengurangan komponen konsumsi riil pada
setiap sisi akan memberikan hasil sbb. :
y – c = I + g
y – c = s + t ,
sehingga persamaan menjadi
I + g = s + t
Hal tersebut merupakan cara lain untuk
mengemukakan dasar persamaan out put riil.
Persamaan ini menggambarkan keseimbangan S-1
secara implisit pada persamaan dasar GNP.
INVESTASI YANG DIRENCANAKAN
DAN INVESTASI NYATA
Komponen Investasi diartikan sebagai Intended
Investment yaitu investasi yang merupakan bagian
rencana produsen, dan unintended Investment (Δ inv)
; perubahan barang-barang yang tidak diperkirakan
sebelumnya.
Semuanya itu terjadi karena adanya perubahan
permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya oleh
produsen.
Intended Investment ( i ) termasuk juga jumlah
rencana pemupukan barang-barang.
Komponen Investasi i dalam pers. (3) dan (4) diartikan
sebagai Intended Investment (1) yaitu investasi yang
merupakan bagian rencana produsen, dan unintended
Investment (Δ inv) : perubahan barang-barang yang tidak
diperkirakan sebelumnya.
Semuanya itu terjadi karena adanya perubahan permintaan
yang tidak diperkirakan sebelumnya oleh produsen.
Intended Investment ( i ) termasuk juga jumlah rencana
pemupukan barang-barang.
45o
Apabila income mengalami kenaikan sepanjang sumbu
horizontal, maka jumlah (jarak) c,s,t ini semakin lebar,
sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan income
akan menaikan c,s,t. Terutama saving akan mengalami
kenaikan bila income y naik (sebelum dikenakan pajak
pendapatan), sehingga bila income naik maka (s + t)
juga naik.
𝑑 (𝑠+𝑡)
𝑑𝑦
= s’ . (1 – t’) +t’
jika income y naik, maka (s+ t) juga
naik. Kenyataannya inilah yang
merupakan hambatan dalam
mencapai keseimbangan income yang
stabil.
PENENTUAN INCOME
EQUILIBRIUM
Pendapatan (income) berada dalam
keadaan equilibrium jika jumlah barang
yang dijual sama dengan jumlah barang
yang diharapkan/diperkirakan akan dijual,
sehingga ∆inv = o.
(12) i + g = s {y – t (y)} + t(y)
STABILITAS KESEIMBANGAN
INCOME
Pada grafik 3-2 a : (s + t) mempunyai slope
positif menggunakan asumsi bahwa (s + t)
adalah increasing function dari y.
Disamping, itu kita juga berasumsi bahwa (i
+ g) merupakan garis horizontal
Equilibrium dicapai pada tingkat income yang mana pada
tingkat tersebut kurva income berpotongan dengan kurva
𝑑𝑦
𝑑𝑡
.
Titik potong itu ditandai oleh rate of change = 0.
Pada tahap tingkat income bergerak dari kiri ke kanan
(sebelum mencapai titik potong yE, dy/dt positip, sehingga
perubahan ini berarti y mengalami suatu kenaikan.
Apabila y berada disebelah kanan yE (lebih besar dibanding
yE ) , dy/dt negatip maka yE akan turun.
Jika pada titik yE slopenya positip, maka keseimbangan
menjadi tidak stabil sebab setiap perubahan y akan semakin
menjauhi titik equilibrium.
Jadi pada titik yE dimana ∆ inv = 0, rate perubahan income
(dy/dt) = 0 pada titik tersebut terjadi equilibrium
Balanced-budget multiplier.
kondisi kesetimbangan dasar (13) dengan pajak-pajak yang diberikan
secara eksogen sebagai E,
Persamaan (13) c (y- t) + i + g = y = (y- t) + S(y- t) t
𝑦 = 𝑐 𝑦 − 𝐸 + 𝑖 + 𝑔
Kita bisa memperoleh ekpresi umum yang memberikan perubahan y
sebagai suatu fungsi perubahan E,i,dan g dengan mendeferesiasikan
(13) untuk memperoleh
𝑑𝑦 = 𝑐′. 𝑑𝑦 − 𝑑𝐸 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔
𝑑𝑦 = 𝑐′
𝑑𝑦 − 𝑐′
𝑑𝑡 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔
𝑑𝑦 − 𝑐′
𝑑𝑦 = −𝑐′
𝑑𝑡 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔
Dan 𝑑𝑦. 1 − 𝑐′
= −𝑐′
𝑑𝐸 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔
Sehingga
(17) 𝑑𝑦 =
−𝑐′ 𝑑𝑒+𝑑𝑖+𝑑𝑔
1−𝑐′
Anggaplah sekarang kita menanyakan apa yang terjadi
dengan y jikamenaikan pembelian pemerintah dan tax
revenue dengan jumlah yang sama,
yengmempertahankan i tetap.
Mensubsitusikan dg = dE kedalam persamaan (17) dan
menetukan di =0 maka diperoleh
𝑑𝑦 =
−𝑐′ 𝑑𝑒 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔
1 − 𝑐′
= 𝑑𝑔
1 − 𝑐′
1 − 𝑐′
Sehingga balanced-budget multiplier diberikan oleh
(18)
𝑑𝑦
𝑑𝑔
=
1−𝑐′
1−𝑐′
= 1
Pajak sebagai Fungsi
Pendapatan
spesifikasi awal fungsi pajak, yaitu t=t(y); tax revenue
merupakan fungsi naik dari income. Dalam kasus
yang lebih realistic ini, kondisi kesetimbangan dasar
untuk penentuan income adalah
(19) c(y-t(y))-i+g = y = c(y-t(y))+ s (y-t(y)) + t (y)
Dan mengurangkan c(y-t(y)) dari setiap bagian dari
persamaan (19) memberikan kita bentuk alternative
(20) I + g = y – c (y-t (y)) = s (y-t(y)) + t (y)
Sehingga 𝑑𝑦 =
𝑑𝑖+𝑑𝑔
1−𝑐′(1−𝑡′)
Tax Rate Multiplier
Ada pembahasan kita tentang multiplier, kita
bisa mengembangkan multiplier untuk
perubahan tax rate. Ini adalah model yang
paling relevan dengan keputusan-keputusan
kebijakan stabilusasu yang melibatkan
perubahan pajak; pemerintah mengontrol
tax rate, dan hubungannya dengan
keadaaan ekonomi menentukan tingkat tax
revenue.
menyederhanakan fungsi pajak dengan mengasumsikan bahwa tax
revenue sebanding dengan income, sehingga hanya tariff pajak
presentase mislanya, barangkali 20 persen saja. Daftar pajak
sebanding ini diperlihatkan pada gambar 3-9. Dengan daftar pajak
ini, kita bisa menuliskan persamaan dasar bagi kesetimbangan
pendapatan sebagai
(22) y = c (y – ty) + I + g
Karena d (ty) kira-kira sama dengan tdy + ydt, maka diferensial
kondisi kesetimbangan (22) bisa dituliskan sebagai
𝑑𝑦 = 𝑐′. 𝑑𝑦 − 𝑡𝑑𝑦 − 𝑦𝑑𝑡 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔
sehingga 𝑑𝑦 =
𝑑𝑖+𝑑𝑔−𝑐′𝑦𝑑𝑡
1−𝑐′.(1−𝑡)

More Related Content

What's hot

Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Analisa Pendapatan Nasional dan Open Economy
Analisa Pendapatan Nasional dan Open EconomyAnalisa Pendapatan Nasional dan Open Economy
Analisa Pendapatan Nasional dan Open EconomyRatnaVidyawati
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiMikha_135
 
Keseimbangan empat sektor
Keseimbangan empat sektorKeseimbangan empat sektor
Keseimbangan empat sektorDwi Andriyanto
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorDwi Andriyanto
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_06_-_analisis_pendapatan_nasional_tiga_sektor
Sep 204 slide_minggu_ke_-_06_-_analisis_pendapatan_nasional_tiga_sektorSep 204 slide_minggu_ke_-_06_-_analisis_pendapatan_nasional_tiga_sektor
Sep 204 slide_minggu_ke_-_06_-_analisis_pendapatan_nasional_tiga_sektornolly67
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalVicky Farahani
 
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan InvestasiKonsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan InvestasiJogo Hera
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalSaputra Ayudi
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisWahono Diphayana
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)pakguruku.site
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiwardayadi007
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiIka Maya Susanti
 

What's hot (20)

Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Analisa Pendapatan Nasional dan Open Economy
Analisa Pendapatan Nasional dan Open EconomyAnalisa Pendapatan Nasional dan Open Economy
Analisa Pendapatan Nasional dan Open Economy
 
Ekonomi pembangunan Nasional
Ekonomi pembangunan NasionalEkonomi pembangunan Nasional
Ekonomi pembangunan Nasional
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
 
Keseimbangan empat sektor
Keseimbangan empat sektorKeseimbangan empat sektor
Keseimbangan empat sektor
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
Makro 08 konsumsidaninvestasi
Makro 08 konsumsidaninvestasiMakro 08 konsumsidaninvestasi
Makro 08 konsumsidaninvestasi
 
Presentasi makro
Presentasi makroPresentasi makro
Presentasi makro
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_06_-_analisis_pendapatan_nasional_tiga_sektor
Sep 204 slide_minggu_ke_-_06_-_analisis_pendapatan_nasional_tiga_sektorSep 204 slide_minggu_ke_-_06_-_analisis_pendapatan_nasional_tiga_sektor
Sep 204 slide_minggu_ke_-_06_-_analisis_pendapatan_nasional_tiga_sektor
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
 
1 uang
1 uang1 uang
1 uang
 
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan InvestasiKonsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
 
Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi dan TabunganKonsumsi dan Tabungan
Konsumsi dan Tabungan
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasi
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi
 

Similar to KESEIMBANGAN PENDAPATAN

pengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan incomepengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan incomediani lupitasari
 
Capital flows and international goods
Capital flows and international goodsCapital flows and international goods
Capital flows and international goodsDissa MeLina
 
Perhitungan Pendapatan Nasional[1]
Perhitungan Pendapatan Nasional[1]Perhitungan Pendapatan Nasional[1]
Perhitungan Pendapatan Nasional[1]Vicky Farahani
 
perhitungan-pendapatan-nasional.ppt
perhitungan-pendapatan-nasional.pptperhitungan-pendapatan-nasional.ppt
perhitungan-pendapatan-nasional.pptRahmat751392
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6Annisa Khoerunnisya
 
Model basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tieboutModel basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tieboutFitria Hadri Yani
 
Model basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tieboutModel basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tieboutFitria Hadri Yani
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptSmaPgrirks
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Tri Yani
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasionalJuni Effendi
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional TimothySiahaan
 
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)mahasiswaunida
 
Tugas Eko12, Bagas Dias W, Ranti Pusriana, Metode penghitungan pendapatan nas...
Tugas Eko12, Bagas Dias W, Ranti Pusriana, Metode penghitungan pendapatan nas...Tugas Eko12, Bagas Dias W, Ranti Pusriana, Metode penghitungan pendapatan nas...
Tugas Eko12, Bagas Dias W, Ranti Pusriana, Metode penghitungan pendapatan nas...MuhammadDias2
 

Similar to KESEIMBANGAN PENDAPATAN (20)

pengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan incomepengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan income
 
open economy
open economyopen economy
open economy
 
Pertemuan 6.pptx
Pertemuan 6.pptxPertemuan 6.pptx
Pertemuan 6.pptx
 
Capital flows and international goods
Capital flows and international goodsCapital flows and international goods
Capital flows and international goods
 
Perhitungan Pendapatan Nasional[1]
Perhitungan Pendapatan Nasional[1]Perhitungan Pendapatan Nasional[1]
Perhitungan Pendapatan Nasional[1]
 
perhitungan-pendapatan-nasional.ppt
perhitungan-pendapatan-nasional.pptperhitungan-pendapatan-nasional.ppt
perhitungan-pendapatan-nasional.ppt
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
 
Perekonomian terbuka
Perekonomian terbukaPerekonomian terbuka
Perekonomian terbuka
 
Model basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tieboutModel basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tiebout
 
Model basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tieboutModel basis eko menurut tiebout
Model basis eko menurut tiebout
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
 
Data Makro Ekonomi.pptx
Data Makro Ekonomi.pptxData Makro Ekonomi.pptx
Data Makro Ekonomi.pptx
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
 
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
Keseimbangan sektor riil (pasar barang)
 
5b.kebijakan fiskal
5b.kebijakan fiskal5b.kebijakan fiskal
5b.kebijakan fiskal
 
Pertemuan 10 baru
Pertemuan 10 baruPertemuan 10 baru
Pertemuan 10 baru
 
EM kelompok 2.pptx
EM kelompok 2.pptxEM kelompok 2.pptx
EM kelompok 2.pptx
 
Tugas Eko12, Bagas Dias W, Ranti Pusriana, Metode penghitungan pendapatan nas...
Tugas Eko12, Bagas Dias W, Ranti Pusriana, Metode penghitungan pendapatan nas...Tugas Eko12, Bagas Dias W, Ranti Pusriana, Metode penghitungan pendapatan nas...
Tugas Eko12, Bagas Dias W, Ranti Pusriana, Metode penghitungan pendapatan nas...
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

KESEIMBANGAN PENDAPATAN

  • 1. KELOMPOK 2: Aep Saepudin Anissa Putri P Diani Lupitasari Okta Tri Putri Dzulfikri A Iin Indrawati
  • 2. Dalam perhitungan Nasional Income, GNP dapat dihitung dengan menjumlah hasil produksi, pendapatan (income) serta nilai total barang dan jasa menurut harga yang berlaku di pasar. Perhitungan-perhitungan tersebut merupakan dasar untuk menentukan GNP (Gross National Product)
  • 3. C + I + G + (X-M) = GNP = C + S + T + R Dimana : C = Nilai total pengeluaran Konsumsi I = Nilai total pengeluaran Investasi G = Pembelian barang-barang dan jasa oleh pemerintah X – M = Nilai Net ekspor barang dan jasa S = Keseluruhan tabungan (saving) baik berasal dari sektor swasta, perusahaan, pribadi/perseorangan, Maupun penyusutan T = Pajak pendapatan dikurangi (-) pembayaran transfer luar negeri, pembayaran net interest (bunga) dan pembayaran Net subsidi
  • 4. Sejak sektor Luar Negeri perekonomian Amerika Serikat kecil perannya, maka persanaan GNP menjadi sebagai berikut : C + I + G = Y = C + S + T Y = National Income atau GNP Y disini juga diinterpretasikan sebagai persamaan GNP, NNP dan Net Income Apabila Y didefinisikan sebagai sektor GNP dan C, I, G, dan pajak perusahaan tidak langsung (Indirect Bussiness Tax = IBT) dinilai berdasarkan harga yang berlaku dipasar.
  • 5. National Income (Y) dihitung berdasarkan tingkat harga sering dinamakan sebagai money atau nominal GNP. Nominal Income dapat dijabarkan menjadi komponen harga (P) dan komponen real out put (Y), sehingga Y = P.Y. (National Income Account dibicarakan dalam ch.2, dimana real out put terdiri dari real c, I dan g  y (out put riil) Persamaan out put riil adalah sebagai berikut : c + i + g = y = c +s + t jadi huruf kapital melambangkan jumlah nominal sedangkan huruf kecil melambangkan jumlah riil, contoh : Y = p.y. Pers. Y = p.y tersebut penting untuk menganalisa penentuan income.
  • 6. KESEIMBANGAN S-1 Pengurangan komponen konsumsi riil pada setiap sisi akan memberikan hasil sbb. : y – c = I + g y – c = s + t , sehingga persamaan menjadi I + g = s + t Hal tersebut merupakan cara lain untuk mengemukakan dasar persamaan out put riil. Persamaan ini menggambarkan keseimbangan S-1 secara implisit pada persamaan dasar GNP.
  • 7. INVESTASI YANG DIRENCANAKAN DAN INVESTASI NYATA Komponen Investasi diartikan sebagai Intended Investment yaitu investasi yang merupakan bagian rencana produsen, dan unintended Investment (Δ inv) ; perubahan barang-barang yang tidak diperkirakan sebelumnya. Semuanya itu terjadi karena adanya perubahan permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya oleh produsen. Intended Investment ( i ) termasuk juga jumlah rencana pemupukan barang-barang.
  • 8. Komponen Investasi i dalam pers. (3) dan (4) diartikan sebagai Intended Investment (1) yaitu investasi yang merupakan bagian rencana produsen, dan unintended Investment (Δ inv) : perubahan barang-barang yang tidak diperkirakan sebelumnya. Semuanya itu terjadi karena adanya perubahan permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya oleh produsen. Intended Investment ( i ) termasuk juga jumlah rencana pemupukan barang-barang.
  • 9. 45o
  • 10. Apabila income mengalami kenaikan sepanjang sumbu horizontal, maka jumlah (jarak) c,s,t ini semakin lebar, sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan income akan menaikan c,s,t. Terutama saving akan mengalami kenaikan bila income y naik (sebelum dikenakan pajak pendapatan), sehingga bila income naik maka (s + t) juga naik. 𝑑 (𝑠+𝑡) 𝑑𝑦 = s’ . (1 – t’) +t’
  • 11. jika income y naik, maka (s+ t) juga naik. Kenyataannya inilah yang merupakan hambatan dalam mencapai keseimbangan income yang stabil.
  • 12. PENENTUAN INCOME EQUILIBRIUM Pendapatan (income) berada dalam keadaan equilibrium jika jumlah barang yang dijual sama dengan jumlah barang yang diharapkan/diperkirakan akan dijual, sehingga ∆inv = o. (12) i + g = s {y – t (y)} + t(y)
  • 13. STABILITAS KESEIMBANGAN INCOME Pada grafik 3-2 a : (s + t) mempunyai slope positif menggunakan asumsi bahwa (s + t) adalah increasing function dari y. Disamping, itu kita juga berasumsi bahwa (i + g) merupakan garis horizontal
  • 14.
  • 15. Equilibrium dicapai pada tingkat income yang mana pada tingkat tersebut kurva income berpotongan dengan kurva 𝑑𝑦 𝑑𝑡 . Titik potong itu ditandai oleh rate of change = 0. Pada tahap tingkat income bergerak dari kiri ke kanan (sebelum mencapai titik potong yE, dy/dt positip, sehingga perubahan ini berarti y mengalami suatu kenaikan. Apabila y berada disebelah kanan yE (lebih besar dibanding yE ) , dy/dt negatip maka yE akan turun. Jika pada titik yE slopenya positip, maka keseimbangan menjadi tidak stabil sebab setiap perubahan y akan semakin menjauhi titik equilibrium. Jadi pada titik yE dimana ∆ inv = 0, rate perubahan income (dy/dt) = 0 pada titik tersebut terjadi equilibrium
  • 16. Balanced-budget multiplier. kondisi kesetimbangan dasar (13) dengan pajak-pajak yang diberikan secara eksogen sebagai E, Persamaan (13) c (y- t) + i + g = y = (y- t) + S(y- t) t 𝑦 = 𝑐 𝑦 − 𝐸 + 𝑖 + 𝑔 Kita bisa memperoleh ekpresi umum yang memberikan perubahan y sebagai suatu fungsi perubahan E,i,dan g dengan mendeferesiasikan (13) untuk memperoleh 𝑑𝑦 = 𝑐′. 𝑑𝑦 − 𝑑𝐸 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔 𝑑𝑦 = 𝑐′ 𝑑𝑦 − 𝑐′ 𝑑𝑡 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔 𝑑𝑦 − 𝑐′ 𝑑𝑦 = −𝑐′ 𝑑𝑡 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔 Dan 𝑑𝑦. 1 − 𝑐′ = −𝑐′ 𝑑𝐸 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔 Sehingga (17) 𝑑𝑦 = −𝑐′ 𝑑𝑒+𝑑𝑖+𝑑𝑔 1−𝑐′
  • 17. Anggaplah sekarang kita menanyakan apa yang terjadi dengan y jikamenaikan pembelian pemerintah dan tax revenue dengan jumlah yang sama, yengmempertahankan i tetap. Mensubsitusikan dg = dE kedalam persamaan (17) dan menetukan di =0 maka diperoleh 𝑑𝑦 = −𝑐′ 𝑑𝑒 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔 1 − 𝑐′ = 𝑑𝑔 1 − 𝑐′ 1 − 𝑐′ Sehingga balanced-budget multiplier diberikan oleh (18) 𝑑𝑦 𝑑𝑔 = 1−𝑐′ 1−𝑐′ = 1
  • 18. Pajak sebagai Fungsi Pendapatan spesifikasi awal fungsi pajak, yaitu t=t(y); tax revenue merupakan fungsi naik dari income. Dalam kasus yang lebih realistic ini, kondisi kesetimbangan dasar untuk penentuan income adalah (19) c(y-t(y))-i+g = y = c(y-t(y))+ s (y-t(y)) + t (y) Dan mengurangkan c(y-t(y)) dari setiap bagian dari persamaan (19) memberikan kita bentuk alternative (20) I + g = y – c (y-t (y)) = s (y-t(y)) + t (y) Sehingga 𝑑𝑦 = 𝑑𝑖+𝑑𝑔 1−𝑐′(1−𝑡′)
  • 19. Tax Rate Multiplier Ada pembahasan kita tentang multiplier, kita bisa mengembangkan multiplier untuk perubahan tax rate. Ini adalah model yang paling relevan dengan keputusan-keputusan kebijakan stabilusasu yang melibatkan perubahan pajak; pemerintah mengontrol tax rate, dan hubungannya dengan keadaaan ekonomi menentukan tingkat tax revenue.
  • 20. menyederhanakan fungsi pajak dengan mengasumsikan bahwa tax revenue sebanding dengan income, sehingga hanya tariff pajak presentase mislanya, barangkali 20 persen saja. Daftar pajak sebanding ini diperlihatkan pada gambar 3-9. Dengan daftar pajak ini, kita bisa menuliskan persamaan dasar bagi kesetimbangan pendapatan sebagai (22) y = c (y – ty) + I + g Karena d (ty) kira-kira sama dengan tdy + ydt, maka diferensial kondisi kesetimbangan (22) bisa dituliskan sebagai 𝑑𝑦 = 𝑐′. 𝑑𝑦 − 𝑡𝑑𝑦 − 𝑦𝑑𝑡 + 𝑑𝑖 + 𝑑𝑔 sehingga 𝑑𝑦 = 𝑑𝑖+𝑑𝑔−𝑐′𝑦𝑑𝑡 1−𝑐′.(1−𝑡)