3. ABSTRAKSI
Kasus yang terjadi pada tanggal 9/5/2014 tentang
penggagalan serda yudi atas percobaan
pemerkosaan yang akan dilakukan oleh 12 orang.
Serda Yudi mengagalkan aksi pemerkosaan
di lapangan tidak jauh dari SMAN 14
Semarang itu setelah mendengar cerita
kakak korban yang mengaku baru saja
ditelepon adiknya (korban).
Setelah didatangi serda Yudi, 12 remaja berhamburan
dari semak-semak dan tiga orang di antaranya
ditangkap. (angling adhitya : detiknews )
4. Ketika kecurigaan, prasangka, dan egosentrisme
melanda dan korban berjatuhan di mana-mana,
ada saja orang yang menyediakan diri untuk
menolong orang lain tanpa mementingkan
diri (altruisme).
1. Apa yang melatarbelakangi sikap
semacam itu?
2. Mengapa orang terdorong menolong
orang lain?
3. Mengapa orang tidak mau menolong orang
lain, yang justru membutuhkan bantuan?
4. Mengapa kita begitu apatis menyaksikan
penderitaan orang lain?
5. Pengertian Perilaku Prososial Dan
Altruism
Tingkah laku prososial (Prosocial Behavior) dapat
diartikan juga sebagai segala tindakan apapun yang
menguntungkan orang lain, diaplikasikan pada
tindakan yang tidak menyediakan keuntungan
langsung pada orang yang melakukan tindakan
tersebut, dan bahkan mengandung derajat resiko
tertentu. (Baron & Byrne, 2005 )
6. Perilaku prososial dapat dikatakan bahwa perilaku
ini bertujuan untuk membantu meningkatkan well
being orang lain, dikarenakan seseorang yang
melakukan tindakan prososial turut
mensejahterakan dan membahagiakan kehidupan
orang atau penerima bantuan. (William, Dayaskini
2009)
Batson (dalam Taylor. dkk, 2009) mengemukakan
prosocial behavior (perilaku prososial) adalah
kategori yang lebih luas, ia mencakup pada setiap
tindakan yang membantu atau dirancang untuk
membantu orang lain, terlepas dari motif si
penolong.
7. Sedangkan altruisme adalah tindakan sukarela yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk
menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan
apapun, kecuali mungkin perasaan telah melakukan
kebaikan.
Perilaku prososial bisa dimulai dari tindakan
altruisme tanpa pamrih sampai tindakan oleh
pamrih atau yang di motivasi kepentingan pribadi
(Taylor. dkk, 2009).
8. Gambar 1.1
1. Perilaku Sosial
2. Altruisme
Jadi bisa disimpulkan dari
keterangan-keterangan
diatas bahwa perilaku
prososial merupakan
tindakan-tindakan yang
memberi manfaat untuk
orang lain tanpa
mempedulikan motif-motif
si penolong dan lebih
menekankan pada adanya
keuntungan pada pihak
yang diberi pertolongan.
9. Tahap-Tahap Pemberian Pertolongan
1. Tahap Perhatian.
2. Tahap Interpretasi Situasi Awal.
3. Tahap Mengasumsikan Bahwa Dirinya
Bertanggung Jawab Untuk Menolong.
4. Tahap Mengetahui Apa Yang Harus
Dilakukan.
5. Tahap Pemberian Pertolongan.
10. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Prososial
1. Situasi Sosial
a. Besar kecilnya kelompok
b. Norma
2. Lingkungan : Rural Versus Urban
3. Karakteristik individu yang terlibat
4. Mediator Internal
11. Kondisi Psikologis Penerima Bantuan :
1. Teori Reaktansi
(Hilangnya Kebebasan)
2. Teori Social-Exchange
3. Teori Atribusi
12. Peningkatan Perilaku Prososial
Cara meningkatkan perilaku prososial antara lain
sebagai berikut :
1. Menyebarluaskan penayangan
model perilaku sosial.
2. Memberikan penekanan terhadap
norma-norma prososial.
3. Memberikan pemahaman tentang
superordinate identity.