SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
SEJARAH NUMERASI ARAB-HINDU
MENGGLOBALISASI
EROPA (ABAD PERTENGAHAN)
BARAT ARAB
MATEMATIKAWAN PERSIA (INDIA)
Set simbol dapat dibagi
menjadi tiga keluarga utama:
 India angka yang digunakan di India
 Angka-angka Arab Timur yang digunakan di
Mesir
 Timur Tengah dan Barat angka Arab yang
digunakan dalam Maghreb dan selanjutnya di
Eropa
Sistem angka Hindu dirancang untuk
notasi posisional dalam desimal sistem.
Dalam bentuk yang lebih maju, notasi
posisional juga menggunakan penanda
desimal (pada awalnya tanda atas yang
digit tapi sekarang lebih biasanya titik
desimal atau koma desimal yang
memisahkan tempat yang dari tempat
persepuluh), dan juga simbol untuk "
digit ini kambuh adinfinitum“
Tobias Dantzig, ayah dari George
Dantzig , mengatakan ini
"Ini periode panjang hampir
………………….
Simbol yang digunakan untuk mewakili
sistem telah terpecah menjadi berbagai
varian tipografis sejak Abad Pertengahan ,
disusun dalam tiga kelompok utama:
 Barat meluas " angka Arab "digunakan dengan
bahasa Latin, Cyrillic, dan abjad Yunani dalam
tabel di bawah label "Eropa", turun dari
"angka Arab Barat" yang dikembangkan di Al-
Andalus dan Maghreb
 yang "Arab-India" atau " Timur Arab angka
"digunakan dengan huruf Arab , dikembangkan
terutama dalam apa yang sekarang Irak . Sebuah
varian dari angka Arab Timur yang digunakan
dalam bahasa Persia dan Urdu.
 yang India angka digunakan dengan skrip dari
keluarga Brahmic di India dan Asia Tenggara.
Sistem penomoran Hindu-Arab
1. menggunakan 10 digit atau
simbol yang dapat
digunakan dalam kombinasi
untuk mewakili semua
nomor yang memungkin
Angka adalah
2. Kelompok oleh puluhan, mungkin
karena kita memiliki 10 digit pada
dua tangan kita. Menariknya cukup,
angka secara harfiah berarti jari
atau jari kaki. Dalam sistem
penomoran Hindu-Arab, sepuluh
yang digantikan oleh satu sepuluh,
sepuluh puluhan digantikan oleh
seratus, sepuluh ratusan digantikan
oleh seribu, seribu 10 diganti
dengan 10 ribu, dan sebagainya.
3. Menggunakan nilai tempat, mulai dari kanan ke
kiri,
 Angka pertama mewakili berapa banyak yang ada
 Angka kedua mewakili berapa banyak puluhan ada
 Angka ketiga mewakili berapa banyak ada ratusan
 Angka keempat mewakili berapa ribu ada
 dan seterusnya ...
Misalnya,
Dalam angka 4687, ada 7 orang, 8 puluhan, 6
ratusan, dan 4 ribu
Dalam angka 72 menyatakan 2
keping/ekor/macam, 7 puluhan
4. Sistem ini aditif dan perkalian. Nilai angka
yang ditemukan dengan mengalikan setiap
nilai dengan angka yang sesuai tempat dan
kemudian menambahkan produk yang
dihasilkan.
Tempat nilai : seratus ribu 1001
Digit : 4 6 8 7
Angka nilai : 4 × 6 × 1000 + 100 + 8 ×
10 + 7 × 1 = 4000 + 600 + 80 + 7 = 4687
Angka, waktu perjalanan dari
India ke Eropa
Penyebaran varian Arab Barat
MENU
Sistem Romawi ini sudah ada sejak 260 tahun
sebelum Masehi. Tetapi sistem numerasi Romawi yang
seperti sekarang ini belum lama dikembangkan. Misalnya
lambang bilangan untuk empat adalah “VI” yang
sebelumnya adalah “IIII”. Lambang untuk 50 = L pernah
bentuknya , , dan . Lambang 100 = C pernah , ,
, dan .
Dalam sistem ini beberapa simbol dasarnya ialah I,
V, X, L, C, D, M, berturut-turut untuk bilangan-bilangan
satu, lima, sepuluh, lima puluh, seratus, lima ratus dan
seribu, (V L dan D sebagai simbol dasar tambahan).
NUMERASI BILANGAN ROMAWI
Beberapa kekurangan atau kelemahan
sistem angka romawi, yakni :
1. Tidak ada angka nol / 0
2. Terlalu panjang untuk menyebut
bilangan tertentu
3. Terbatas untuk bilangan-bilangan kecil
saja
Bilangan Romawi yang biasa digunakan
yaitu :
Lambang Bilangan
Romawi
Nilai Bilangan
I 1
V 5
X 10
L 50
C 100
D 500
M 1000
Cara penulisan bilangan romawi :
1. Sistem Pengulangan :
Pengulangan dilakukan paling banyak 3 kali.
Lambang Bilangan romawi yang dapat diulang
adalah : I, X, C dan M. Lambang Bilangan romawi
V, L dan D tidak boleh diulang. Contoh :
I = 1 C = 100
II = 2 CC = 200
X = 10 M = 1000
XX = 20 MM = 2000
2. Sistem Penjumlahan
Penjumlahan dilakukan bila sebuah
bilangan ditulis dengan dua angka
sedangkan angka yang disebelah
kanannya mewakili bilangan yang
lebih kecil.
Contoh :
VI = 6 XI = 11
VII= 7 XV = 15
CL = 150 MD = 1500
3. Sistem Pengurangan:
Pengurangan dilakukan apabila bilangan Romawi
yang di sebelah kiri kurang dari yang sebelah
kanan. Pengurangan ini hanya dapat dilakukan 1
kali.
Pada prinsip pengurangan ini, I hanya dapat
dikurangkan dari V dan X; X hanya dapat dikurangkan
dari L dan C, dan C hanya dapat dikurangkan dari D dan
M. Contoh :
IV = 5 – 1 = 4 XC = 100 – 10 = 90
IX = 10 – 1 = 9 CD = 500 – 100 = 400
XL = 50 – 10 = 40 CM = 1000 – 100 = 900
4. Sistem Gabungan
Gabungan antara sistim pengurangan dan
Penjumlahan,
Contoh :
XIV = 10 + (5-1) = 14
CXLIV = 100 + ( 50 – 10 ) + ( 5 – 1 ) = 144
CMXCVII = (1000-100) + (100 – 10 ) + 7 = 997
Cara mudah untuk menuliskan angka
romawi adalah dengan menuliskan ribuan
terlebih dahulu, ratusan, puluhan kemudian
satuan.
Contoh.
Angka 1988.
Seribu adalah M, sembilan ratus adalah CM,
delapan puluh adalah LXXX, delapan adalah
VIII.
Digabung menjadi MCMLXXXVIII.
Untuk memberi nama kepada bilangan-bilangan
besar digunakan prinsip perkalian. Sebuah strip atau
coretan di atas X, C, M, XX atau yang lainya menunjukkan
seribu kali nilai biasa.
artinya 1000 x 10 atau 10.000
artinya 1000 x 100 atau 100.000
artinya 1000 x 1000 atau 1.000.000.
artinya 1000 x 20 atau 20.000
Dua buah coretan di atas V, X, C atau yang lainnya
menynjukkan perkalian dengan sejuta
artinya 1.000.000 x 5 atau 5.000.000.
artinya 1.000.000 x 10 atau 10.000.000
THANKS YOU ,,,,,, ALL 

More Related Content

What's hot

Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learningsilva a'yun
 
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1ANastiti Rahajeng
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Sistem Bilangan Babilonia (Seksagesimal) presentasi
Sistem Bilangan Babilonia (Seksagesimal) presentasiSistem Bilangan Babilonia (Seksagesimal) presentasi
Sistem Bilangan Babilonia (Seksagesimal) presentasiKristalina Dewi
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docxMinarMurni
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaranDani Novita Rahma
 
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009antiantika
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretinstrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretAmyarimbi
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
Angket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolahAngket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolah28DEKY
 
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^Rissa ZH
 

What's hot (20)

Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Sistem numerasi
Sistem numerasi Sistem numerasi
Sistem numerasi
 
Memberikan skor-dan-nilai
Memberikan skor-dan-nilaiMemberikan skor-dan-nilai
Memberikan skor-dan-nilai
 
Sistem Bilangan Babilonia (Seksagesimal) presentasi
Sistem Bilangan Babilonia (Seksagesimal) presentasiSistem Bilangan Babilonia (Seksagesimal) presentasi
Sistem Bilangan Babilonia (Seksagesimal) presentasi
 
Angket respon siswa
Angket respon siswaAngket respon siswa
Angket respon siswa
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretinstrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
 
Tugas kuliah tap
Tugas kuliah tapTugas kuliah tap
Tugas kuliah tap
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Angket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolahAngket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolah
 
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
 

Viewers also liked

Perbezaan sistem penomboran mayan dan hindu arab
Perbezaan sistem penomboran mayan dan hindu arabPerbezaan sistem penomboran mayan dan hindu arab
Perbezaan sistem penomboran mayan dan hindu arabMazliana Mahadzir
 
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIAARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIAdellanurfadillaapriliani
 
Sejarah Perkembangan Bilangan
Sejarah Perkembangan BilanganSejarah Perkembangan Bilangan
Sejarah Perkembangan BilanganRatih31
 
Angka maya
Angka mayaAngka maya
Angka mayazxmuadz
 
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di IndonesiaProses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesiairdadarmaputri
 

Viewers also liked (8)

Perbezaan sistem penomboran mayan dan hindu arab
Perbezaan sistem penomboran mayan dan hindu arabPerbezaan sistem penomboran mayan dan hindu arab
Perbezaan sistem penomboran mayan dan hindu arab
 
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIAARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
 
sejarah bilangan
sejarah bilangansejarah bilangan
sejarah bilangan
 
Sejarah Bilangan
Sejarah BilanganSejarah Bilangan
Sejarah Bilangan
 
Sejarah Perkembangan Bilangan
Sejarah Perkembangan BilanganSejarah Perkembangan Bilangan
Sejarah Perkembangan Bilangan
 
Jenis jenis bilangan
Jenis jenis bilanganJenis jenis bilangan
Jenis jenis bilangan
 
Angka maya
Angka mayaAngka maya
Angka maya
 
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di IndonesiaProses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
 

Similar to Sistem Numerasi Arab-Hindu dan Romawi

Tugasan sistem pernomboran
Tugasan sistem pernomboranTugasan sistem pernomboran
Tugasan sistem pernomboranHabibah Abdullah
 
Sejarah Matematika : Sistem Penulisan Bilangan
Sejarah Matematika : Sistem Penulisan BilanganSejarah Matematika : Sistem Penulisan Bilangan
Sejarah Matematika : Sistem Penulisan BilanganRudi Hartono
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essaievi_21
 
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 2 Kb 1].pptx
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 2 Kb 1].pptx[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 2 Kb 1].pptx
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 2 Kb 1].pptxmerydipta
 
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxEN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxSelvi299270
 
Bab 1 sistem bilangan word
Bab 1 sistem bilangan wordBab 1 sistem bilangan word
Bab 1 sistem bilangan wordRizma Ariyani
 
Bab 1 sistem_bilangan pdf
Bab 1 sistem_bilangan pdfBab 1 sistem_bilangan pdf
Bab 1 sistem_bilangan pdfRizma Ariyani
 
Belajar cepat angka romawi kuno
Belajar cepat angka romawi kunoBelajar cepat angka romawi kuno
Belajar cepat angka romawi kunoIndrayadi Hatta
 
17 fakta variabel x populer dalam matematika
17 fakta variabel x populer dalam matematika17 fakta variabel x populer dalam matematika
17 fakta variabel x populer dalam matematikaHilmanfr
 
pembelajaran matematika sd.pptx
pembelajaran matematika sd.pptxpembelajaran matematika sd.pptx
pembelajaran matematika sd.pptxfitri532626
 
17 fakta variabel x populer dalam matematika
17 fakta variabel x populer dalam matematika17 fakta variabel x populer dalam matematika
17 fakta variabel x populer dalam matematikaHilmanfr
 
7. bilangan romawi
7. bilangan romawi7. bilangan romawi
7. bilangan romawiirma79
 

Similar to Sistem Numerasi Arab-Hindu dan Romawi (20)

Tugasan sistem pernomboran
Tugasan sistem pernomboranTugasan sistem pernomboran
Tugasan sistem pernomboran
 
Sejarah Matematika : Sistem Penulisan Bilangan
Sejarah Matematika : Sistem Penulisan BilanganSejarah Matematika : Sistem Penulisan Bilangan
Sejarah Matematika : Sistem Penulisan Bilangan
 
Fauziah
FauziahFauziah
Fauziah
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essai
 
Essai
 Essai Essai
Essai
 
Essai
EssaiEssai
Essai
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 2 Kb 1].pptx
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 2 Kb 1].pptx[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 2 Kb 1].pptx
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 2 Kb 1].pptx
 
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxEN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
 
pert 1 BAPD.pptx
pert 1 BAPD.pptxpert 1 BAPD.pptx
pert 1 BAPD.pptx
 
Newss
NewssNewss
Newss
 
Bab 1 sistem bilangan word
Bab 1 sistem bilangan wordBab 1 sistem bilangan word
Bab 1 sistem bilangan word
 
Bab 1 sistem_bilangan pdf
Bab 1 sistem_bilangan pdfBab 1 sistem_bilangan pdf
Bab 1 sistem_bilangan pdf
 
Belajar cepat angka romawi kuno
Belajar cepat angka romawi kunoBelajar cepat angka romawi kuno
Belajar cepat angka romawi kuno
 
tugas
tugastugas
tugas
 
17 fakta variabel x populer dalam matematika
17 fakta variabel x populer dalam matematika17 fakta variabel x populer dalam matematika
17 fakta variabel x populer dalam matematika
 
BILANGAN DAN SEJARAHNYA.pptx
BILANGAN DAN SEJARAHNYA.pptxBILANGAN DAN SEJARAHNYA.pptx
BILANGAN DAN SEJARAHNYA.pptx
 
pembelajaran matematika sd.pptx
pembelajaran matematika sd.pptxpembelajaran matematika sd.pptx
pembelajaran matematika sd.pptx
 
17 fakta variabel x populer dalam matematika
17 fakta variabel x populer dalam matematika17 fakta variabel x populer dalam matematika
17 fakta variabel x populer dalam matematika
 
7. bilangan romawi
7. bilangan romawi7. bilangan romawi
7. bilangan romawi
 

More from Desy Aryanti

discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekDesy Aryanti
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientificDesy Aryanti
 
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)Desy Aryanti
 
Pembelajaran Online
Pembelajaran OnlinePembelajaran Online
Pembelajaran OnlineDesy Aryanti
 
Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak JauhPendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak JauhDesy Aryanti
 
Pengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan MultimediaPengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan MultimediaDesy Aryanti
 
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)Desy Aryanti
 
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTKPerencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTKDesy Aryanti
 
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan KongruensinyaSifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan KongruensinyaDesy Aryanti
 
Sistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahSistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahDesy Aryanti
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANDesy Aryanti
 
Komitmen Guru Profesional
Komitmen Guru ProfesionalKomitmen Guru Profesional
Komitmen Guru ProfesionalDesy Aryanti
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui SertifikasiMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui SertifikasiDesy Aryanti
 

More from Desy Aryanti (20)

discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
 
Media Visual
Media VisualMedia Visual
Media Visual
 
Pembelajaran Online
Pembelajaran OnlinePembelajaran Online
Pembelajaran Online
 
Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak JauhPendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak Jauh
 
Pengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan MultimediaPengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan Multimedia
 
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
 
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTKPerencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
 
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan KongruensinyaSifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Sistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahSistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran Darah
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
Reproduksi Hewan
Reproduksi HewanReproduksi Hewan
Reproduksi Hewan
 
Rangka Manusia
Rangka ManusiaRangka Manusia
Rangka Manusia
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
 
Komitmen Guru Profesional
Komitmen Guru ProfesionalKomitmen Guru Profesional
Komitmen Guru Profesional
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui SertifikasiMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

Sistem Numerasi Arab-Hindu dan Romawi

  • 1.
  • 2. SEJARAH NUMERASI ARAB-HINDU MENGGLOBALISASI EROPA (ABAD PERTENGAHAN) BARAT ARAB MATEMATIKAWAN PERSIA (INDIA)
  • 3. Set simbol dapat dibagi menjadi tiga keluarga utama:  India angka yang digunakan di India  Angka-angka Arab Timur yang digunakan di Mesir  Timur Tengah dan Barat angka Arab yang digunakan dalam Maghreb dan selanjutnya di Eropa
  • 4. Sistem angka Hindu dirancang untuk notasi posisional dalam desimal sistem. Dalam bentuk yang lebih maju, notasi posisional juga menggunakan penanda desimal (pada awalnya tanda atas yang digit tapi sekarang lebih biasanya titik desimal atau koma desimal yang memisahkan tempat yang dari tempat persepuluh), dan juga simbol untuk " digit ini kambuh adinfinitum“
  • 5. Tobias Dantzig, ayah dari George Dantzig , mengatakan ini "Ini periode panjang hampir ………………….
  • 6. Simbol yang digunakan untuk mewakili sistem telah terpecah menjadi berbagai varian tipografis sejak Abad Pertengahan , disusun dalam tiga kelompok utama:  Barat meluas " angka Arab "digunakan dengan bahasa Latin, Cyrillic, dan abjad Yunani dalam tabel di bawah label "Eropa", turun dari "angka Arab Barat" yang dikembangkan di Al- Andalus dan Maghreb
  • 7.  yang "Arab-India" atau " Timur Arab angka "digunakan dengan huruf Arab , dikembangkan terutama dalam apa yang sekarang Irak . Sebuah varian dari angka Arab Timur yang digunakan dalam bahasa Persia dan Urdu.  yang India angka digunakan dengan skrip dari keluarga Brahmic di India dan Asia Tenggara.
  • 8. Sistem penomoran Hindu-Arab 1. menggunakan 10 digit atau simbol yang dapat digunakan dalam kombinasi untuk mewakili semua nomor yang memungkin Angka adalah
  • 9. 2. Kelompok oleh puluhan, mungkin karena kita memiliki 10 digit pada dua tangan kita. Menariknya cukup, angka secara harfiah berarti jari atau jari kaki. Dalam sistem penomoran Hindu-Arab, sepuluh yang digantikan oleh satu sepuluh, sepuluh puluhan digantikan oleh seratus, sepuluh ratusan digantikan oleh seribu, seribu 10 diganti dengan 10 ribu, dan sebagainya.
  • 10. 3. Menggunakan nilai tempat, mulai dari kanan ke kiri,  Angka pertama mewakili berapa banyak yang ada  Angka kedua mewakili berapa banyak puluhan ada  Angka ketiga mewakili berapa banyak ada ratusan  Angka keempat mewakili berapa ribu ada  dan seterusnya ... Misalnya, Dalam angka 4687, ada 7 orang, 8 puluhan, 6 ratusan, dan 4 ribu Dalam angka 72 menyatakan 2 keping/ekor/macam, 7 puluhan
  • 11. 4. Sistem ini aditif dan perkalian. Nilai angka yang ditemukan dengan mengalikan setiap nilai dengan angka yang sesuai tempat dan kemudian menambahkan produk yang dihasilkan. Tempat nilai : seratus ribu 1001 Digit : 4 6 8 7 Angka nilai : 4 × 6 × 1000 + 100 + 8 × 10 + 7 × 1 = 4000 + 600 + 80 + 7 = 4687
  • 12. Angka, waktu perjalanan dari India ke Eropa
  • 13.
  • 15. Sistem Romawi ini sudah ada sejak 260 tahun sebelum Masehi. Tetapi sistem numerasi Romawi yang seperti sekarang ini belum lama dikembangkan. Misalnya lambang bilangan untuk empat adalah “VI” yang sebelumnya adalah “IIII”. Lambang untuk 50 = L pernah bentuknya , , dan . Lambang 100 = C pernah , , , dan . Dalam sistem ini beberapa simbol dasarnya ialah I, V, X, L, C, D, M, berturut-turut untuk bilangan-bilangan satu, lima, sepuluh, lima puluh, seratus, lima ratus dan seribu, (V L dan D sebagai simbol dasar tambahan). NUMERASI BILANGAN ROMAWI
  • 16. Beberapa kekurangan atau kelemahan sistem angka romawi, yakni : 1. Tidak ada angka nol / 0 2. Terlalu panjang untuk menyebut bilangan tertentu 3. Terbatas untuk bilangan-bilangan kecil saja
  • 17. Bilangan Romawi yang biasa digunakan yaitu : Lambang Bilangan Romawi Nilai Bilangan I 1 V 5 X 10 L 50 C 100 D 500 M 1000
  • 18. Cara penulisan bilangan romawi : 1. Sistem Pengulangan : Pengulangan dilakukan paling banyak 3 kali. Lambang Bilangan romawi yang dapat diulang adalah : I, X, C dan M. Lambang Bilangan romawi V, L dan D tidak boleh diulang. Contoh : I = 1 C = 100 II = 2 CC = 200 X = 10 M = 1000 XX = 20 MM = 2000
  • 19. 2. Sistem Penjumlahan Penjumlahan dilakukan bila sebuah bilangan ditulis dengan dua angka sedangkan angka yang disebelah kanannya mewakili bilangan yang lebih kecil. Contoh : VI = 6 XI = 11 VII= 7 XV = 15 CL = 150 MD = 1500
  • 20. 3. Sistem Pengurangan: Pengurangan dilakukan apabila bilangan Romawi yang di sebelah kiri kurang dari yang sebelah kanan. Pengurangan ini hanya dapat dilakukan 1 kali. Pada prinsip pengurangan ini, I hanya dapat dikurangkan dari V dan X; X hanya dapat dikurangkan dari L dan C, dan C hanya dapat dikurangkan dari D dan M. Contoh : IV = 5 – 1 = 4 XC = 100 – 10 = 90 IX = 10 – 1 = 9 CD = 500 – 100 = 400 XL = 50 – 10 = 40 CM = 1000 – 100 = 900
  • 21. 4. Sistem Gabungan Gabungan antara sistim pengurangan dan Penjumlahan, Contoh : XIV = 10 + (5-1) = 14 CXLIV = 100 + ( 50 – 10 ) + ( 5 – 1 ) = 144 CMXCVII = (1000-100) + (100 – 10 ) + 7 = 997
  • 22. Cara mudah untuk menuliskan angka romawi adalah dengan menuliskan ribuan terlebih dahulu, ratusan, puluhan kemudian satuan. Contoh. Angka 1988. Seribu adalah M, sembilan ratus adalah CM, delapan puluh adalah LXXX, delapan adalah VIII. Digabung menjadi MCMLXXXVIII.
  • 23. Untuk memberi nama kepada bilangan-bilangan besar digunakan prinsip perkalian. Sebuah strip atau coretan di atas X, C, M, XX atau yang lainya menunjukkan seribu kali nilai biasa. artinya 1000 x 10 atau 10.000 artinya 1000 x 100 atau 100.000 artinya 1000 x 1000 atau 1.000.000. artinya 1000 x 20 atau 20.000 Dua buah coretan di atas V, X, C atau yang lainnya menynjukkan perkalian dengan sejuta artinya 1.000.000 x 5 atau 5.000.000. artinya 1.000.000 x 10 atau 10.000.000
  • 24. THANKS YOU ,,,,,, ALL 