Kelompok 6 terdiri dari 6 anggota yang membahas tentang Revolusi Hijau di Indonesia. Revolusi Hijau merupakan upaya pengembangan teknologi pertanian modern dengan cara meningkatkan produksi pangan melalui penggunaan bibit unggul, pupuk, irigasi, dan pestisida serta mengubah dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern. Revolusi Hijau di Indonesia dimulai pada tahun 1870 dan berhasil meningkatkan produktivitas tanaman pangan serta
1. Kelompok 6
Nama Anggota :
1.Nazmi Attamimi
2.Deria Yanita
3.Desi Dwi Ratnani
4.Sari Narulita
5.Reza Mardian
6.Jefri Geraldi
2. Pengertian Revolusi Hijau
Revolusi hijau atau green revolution adalah
pengembangan teknologi pertanian untuk
meningkatkan produksi bahan pangan, terutama
biji-bijian (serelia) seperti
gandum, jagung, padi, kacang-kacangan, dan
sayur-sayuran.
3. Tujuan Revolusi Hijau
Untuk meningkatkan persediaan makanan dengan
meningkatkan hasil lahan pertanian
Sistem pengairan
Penggunaan pupuk
Perlindungan dari serangan hama
4. Empat pilar penting yang mendasari revolusi
hijau :
1. Penyediaan air melalui sistem irigasi
2. Pemakaian pupuk kimia secara optimal
3. Penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan
organisme pengganggu
4. Penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam
berkualitas.
5. REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA
Revolusi Hijau di Indonesia sudah dimulai sejak berlakunya
UU Agraria pada tahun 1870 yang dikeluarkan oleh
pemerintah kolonial Belanda, sehingga di Indonesia dapat
dikembangkan berbagai jenis tanaman. Dalam
perkembangannya pada masa Orde Baru, program Revolusi
Hijau digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
produksi pangandi Indonesia, terutama produksi beras.
Revolusi Hijau dilaksanakan secara
sistematis, terprogram, dan terus-menerus sehigga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
6. Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia
untuk menggalakan revolusi hijau :
1. Intensifikasi Pertanian
2. Ekstensifikasi Pertanian
3. Diversifikasi Pertanian
4. Rehabilitasi Pertanian
7. CIRI-CIRI REVOLUSI HIJAU
Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi, atau
istilah lainnya monokultur.
Penggunaan bibit yang unggul yang tahan
terhadap penyalkit tertentu dan juga hanya
cocok ditanam dilahan tertentu.
Pemanfaatan teknologi maju.
8. Dampak Positif Revolusi Hijau di Indonesia :
Meningkatkan produktivitas tanaman pangan.
Peningkatan produksi pangan menyebabkan
kebutuhan primer masyarakat industri menjadi
terpenuhi.
Indonesia berhasil mencapai swasembada beras.
Kualitas tanaman pangan semakin meningkat.
9. Dampak Negatif Revolusi Hijau di Indonesia :
Penggunaan pupuk buatan dan pwstisida secara berlebihan
akan mengakibatkan lahan pertanian menjadi tidak subur lagi.
Berkurangnya keanekaragaman genetic jenis tanaman tertentu
yang disebabkan oleh penyeragaman jenis tanaman tertentu
yang dikembangkan.
Adanya mekanisme pertanian mengakibatkan cara bertani
tradisional menjadi terpinggirkan.
Rasa kegotongroyongan semakin menurun.
Hasil panen dari beberapa kawasan Revolusi Hijau mengalami
penurunan.
10. Panca Usaha Tani yang meliputi :
Pemilihan Bibit Unggul
Pengolahan Tanah yang baik
Pemupukan
Irigasi
Pemberantasan Hama
11. Kesimpulan
Revolusi hijau merupakan usaha pengembangan teknologi pertanian
untuk meningkatkan produksi pangan.
tersebut dengan cara mengubah dari pertanian tradisional menjadi
pertanian modern, yakni pertanian dengan memanfaatkan atau
menggunakan teknologi lebih maju dari waktu sebelumnya.
Dengan Revolusi ini para petani ditandai dengan semakin
berkurangnya ketergantungan para petani pada cuaca dan alam
karena meningkatnya peran ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Jenis bahan makanan yang mendapat prioritas adalah jenis bahan
pokok bagi sebagian besar penduduk dunia, seperti
gandum, jagung, padi dan sorgum.