Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
MENINGKATKAN KONSENTRASI LANSIA
1. SIDANG HASIL PENELITIAN
PENGARUH SENAM VITALISASI OTAK
TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI
POSBINDU ALAMANDA II JERUK NYELAP
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LEMBURSITU
ARI YULIANTI
C1AB003
4. Latar Belakang
• Terjadinya peningkatan jumlah lansia dan
bertambahnya usia harapan hidup tiap tahunnya
(data statistik 2012,2013 dan 2014)
•
• Berdasakan pengkajian dilap. Lansia di alamanda
II didapatkan lansia yang mengalami gangguan
memory (mudah lupa, gg konsentrasi )cukup
banyak dibanding posbindu lain dan jumlah
Sasaran lansia lebih banyak dibandingkan dg
posbindu lainnya.
5. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut
maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut adalah Pengaruh Senam Vitalisasi Otak
terhadap fungsi kognitif lansia di Posbindu
Alamanda II Wilayah Kerja
Puskesmas Lembursitu
11. A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian quasi experiment dengan
desain experiment pre test dan post tes
grup design
B. Lokasi dan Waktu
Penelitian
1. Lokasi Penelitian akan dilaksanakan
di Halaman rumah ketua Posbindu
Alamanda II
2. Waktu Penelitian di dilaksanakan dari
bulan September 2014 – Januari 2015
C. Variabel
Penelitian
Tingkat kemampuan Fungsi kognitif
dengan 5 komponen ( respon verbal,
perhatian/konsentrasi,kalkulasi,
memori dan interprestasi.
13. No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Tingkat
kemampuan
Fungsi Kognitif
Kemampuan
lansia untuk
memfokuskan
perhatian dan
pikirannya
dengan melihat 5
aspek Kognitif :
respon verbal ,
perhatian,
kalkulasi,
interprestasi dan
memori terhadap
suatu stimulus
yang diberikan.
Instrument
tes MMSE
Tes fisik dan
observasi sebelum
dan sesudah
intervensi diberikan
Interval
14. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Lansia (+ 60 Thn) di
Posbindu Al.II dan AL.IV
Sampel dalam penelitian ini adalah Lansia sesuai kriteria
Inklusi dan eksklusi
15. Menentukan sampel
untuk penelitian ini
digunakan paired t-tes
a. Ukuran Sampel
b. Cara Pengambilan
Sampel
Sampel penelitian
dalam penelitian ini
menggunakan teknik
Accidental Sampling
16. Teknik
Pengumpulan Data
Data Primer
Data Sekunder
Metode Pengumpulan Data
Instrumen
Penelitian
Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini berupa
instrument tes kemampuan
fungsi kognitif memory dan
stimulus (MMSE) diberikan
pada setiap responden.
18. Teknik Analisis Data
a. Analisa Univariat
Distribusi frekuensi dan presentase dari
variabel tingkat kemampuan konsentrasi
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yg
mengacu pada kriteria pemeriksaan Tes
MMSE (Mental Mini Foldstein)
19. b. Analisa Bivariat
Analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji-t sample berpasangan (paired t tes)
Sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji normalitas
data yaitu uji Kolgomorov Smirnov
20. Hasil Uji Normalitas Data dg
Kolgomorov Smirnov
Perlakuan P-Value Interprestasi
Klp.Intervensi Sebelum : 0.939
Sesudah : 0.834
Normal
Normal
Klp.Kontrol
Semua data
berdistribusi
Sebelum : 0.883
Sesudah : 0.978
Normal
P-Value >0.05
Normal
Normal
22. Hasil
Pembahasan
Karakteristik Responden
Tingkat Konsentrasi
Lansia saat Pre-test
Uji Dependen Tingkat
Konsentrasi Pd
Klp.Intervensi
Uji Dependen Tingkat
Konsentrasi Pd
Klp.Kontrol
Perbedaan Rata tingkat
konsentrasi pada Klp
Intervensi dan Kontrol
Tingkat Konsentrasi
Lansia saat Post-test
23. 1. Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Pada kelompok Intervensi 100% perempuan.
Pada Kelompok Kontrol 93 % perempuan dan
laki – laki 7 % .
• Status Pekerjaan
Pada kelompok Intervensi yg tidak bekerja
73% ( 11 orang )dan 27% (4 orang) bekerja.
Pada kelompok kontrol tidak bekerja 80%
(12orang) dan bekerja 20% (3 orang).
24. 2.Tingkat Konsentrasi Lansia saat Pre-test
• Pada Kelompok Intervensi
Baik (27%), Ringan (40%) dan Berat (33%)
Pada Kelompok Kontrol
Baik (27%), Ringan (33%) dan Berat (40%)
25. 3.Tingkat Konsentrasi Lansia saat Post-test
• Pada Kelompok Intervensi
Baik (67%), Ringan (33%) dan Berat (0%)
Pada Kelompok Kontrol
Baik (33%), Ringan (33%) dan Berat (33%)
26. 4. Perbedaan Rata – Rata Tingkat
Konsentrasi
• Hasil Uji Statistik Independen Sample T-Test
Pre-test didapatkan P-value 0,608 yang
berarti H1 ditolak p-value >0,05
Klp. Intervensi dan Klp. Kontrol pada saat
Post test didapatkan p-value 0,026 yang
berarti H1 diterima karena nilai
p-value <0,05 .
Kesimpulan : ada perbedaan antara pre- test
dan post –test.
27. 5.Uji Dependen pada klp Kontrol
• Hasil Uji Statistik Paired Sample T-Test
perbandingan sebelum dan sesudah tanpa
perlakuan.
Mean Sebelum 19,33 dan Sesudah 20,33
didapatkan P-Value 0,069 yang berati H1
ditolak karena nilai P-Value > 0,05.
Kesimpulan : terjadi peningkatan tingkat
konsentrasi lansia hanya sebesar 1,00.
28. 6.Uji Dependen pada klp Intervensi
• Hasil Uji Statistik Paired Sample T-Test
perbandingan sebelum dan sesudah dengan
perlakuan.
Mean Sebelum 20,27 dan Sesudah 24,27
didapatkan P-Value 0,001 yang berati H1
diterima karena nilai P-Value < 0,05.
Kesimpulan : terjadi peningkatan tingkat
konsentrasi lansia hanya sebesar 4,00.
30. KESIMPULAN
• 1.Sebagian besar lansia di kelompok intervensi
pada saat pre-test memiliki gangguan
konsentrasi yang ringan sebanyak 6 orang
(40%) dan sebagian besar responden di
kelompok kontrol memiliki gangguan
konsentrasi yang berat yaitu sebanyak 6 orang
(40%).
– Klp Al.II dengan Jumlah Populasi dan Sampel lebih
banyak dan disesuaikan dengan kriteria inklusi dan
eksklusi .
31. • 2. Sebagian besar responden di Posbindu
Alamanda II (Klp Intervensi) saat post test
memiliki konsentrasi fungsi kognitif baik
sebanyak 10 orang (67%) dan Alamanda IV
(Klp Kontrol) saat post test memiliki
konsentrasi fungsi kognitif yang baik,ringan
dan berat sebanyak 5 orang (33%).