1) Siswi mengalami pengasingan dan perlakuan tidak adil dari teman-teman sekelasnya di SMP kelas 11 tanpa tahu alasannya
2) Ia menerima ejekan, sindiran, dan perlakuan tidak peduli dari teman-temannya selama dua tahun
3) Ia bersyukur bisa lulus SMA dan melanjutkan perkuliahan tanpa gangguan dari teman-teman sekolah lamanya
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Tak Dianggap
1. Aku Yang Tak Dianggap
Karangan : Kadek Ela Setia Wati
NPM : 032118112
Kelas : 3D
Pada pagi hari tepatnya pukul 07:15 Aku datang ke suatu tempat dan kemudian memasuki sebuah
ruangan yang sunyi, sepi, dan dingin. Tak terlihat satupun orang didalamnya biasanya ruangan ini akan
diramai setelah terdengar suara bel sebanyak tiga kali.
“kring… Kring… kring…” gerombolan anak-anak berpakain putih-abupun serentak datang satu per satu
mereka melepaskan dan kemudian meletakan sepatu diatas rak yang telah disediakan, ya.. seperti biasa
sepatu yang telah ku letakan dengan rapi diatas rak sengaja mereka jatuhkan kelantai. Setelah hal itu di
lakukan merekapun memasuki ruangan yang sunyi, sepi dan dingin ini. kini ruangan yang kosong tadi
telah ramai kembali dan ruangan itu adalah kelas kami.
Hari demi hari, bulan berganti bulan, setahun berlalu dan kemudian berganti tahun lagi Aku
menjalani masa sekolah dengan lancar dan ketenangan. Tetapi saat Aku kelas 11 SMP. Aku menggalami
hal yang sangat menyedihkan, mengecewakan,dan menghancurkan hatiku. Saat itu entah mengapa
hampir semua teman-teman di kelasku perlahan-lahan menjauh dariku.
“ Apa yang salah dari ku, entah apa yang telah ku lakuan sehingga mereka menjauhiku seakan Aku tak
ada disini. Mengapa mereka tak menggangap Aku? Apa ada yang tersakiti olehku?” kataku dalam hati.
Hampir setiap hari dalam dua tahun ini Aku menerima perlakuan itu. teman-teman di kelas yang
selalu mengabaikanku, menghindar dariku, menjauhiku, mencibirku. Bahkan kadang mereka mebicarakan
ku tepat disamping ku. Tanpa memikirkan perasaanku yang mudah rapuh ini. Sampai saat ini Aku tak
pernah tahu apa salahku tak ada memberitahuku. Aku pun tak mencari tahu akan hal itu bagi ku itu
bukanlah suatu hal yang harus aku pikirkan.
Justru Aku berusaha menguatkan diriku sendiri dengan berkata dalam hati ‘aku harus bersabar,
sedikit lagi Aku akan lulus dari sekolah ini. Tidak akan bertemu satu sama lain lagi nantinya.’. Aku
selalu melakukan hal itu setiap harinya hanya untuk tetap bertahan di sekolah ini. Karena Aku bukan
murid yang tergolong pintar. Jadi Aku khawatir jika pindah ke sekolah lain maka aku harus
menyeseuaikan diriku pada lingkunga baru disekolah itu. Ditambah lagi Aku sudah menginjak tingkat
SMA.
Tidak terasa Aku berhasil melewati masa SMA. Aku dan teman-teman seangkatanku, telah berhasil
lulus dari Sekolah Menengah Atas. Tak henti ku ucap syukur atas kelulusan ini. Bukan karena Aku
berhasil lulus dari Sekolah Menengah Atas. melainkan karena Aku bisa terlepas dari teman-teman
kelasku. Nyatanya kini Aku menjalani masa perkuliahan tanpa ejekan dan sindiran dari teman-teman. Ini
membuatku sangat bersemangat dan semakin bersemangat.