SlideShare a Scribd company logo
1 of 165
BIODATA
NAMA : I MADE JONI DWIRA DHARMA, ST
1
EMAIL :
TEMPAT KERJA : SMKN 1 DENPASAR
NOMOR HP : 081 239 85431
djony123456789@gmail.com
STATUS : MENIKAH
Pelatihan
1. Asesor
2. TOT MTU
K3
Apa ITU K3
Kesehatan DAN Keselamatan Kerja
Tujuan Penyampaian Materi
4
Tujuan Pembelajaran K3
 MAmpu MENGATASI BAHAYA -BAHAYA
pada beberapa jenis pekerjaan konstruksi
 Mengetahui cara PENGENDALIAN
BAHAYA dan RESIKO pada tiap jenis
pekerjaan konstruksi
5
1. Akibat kejatuhan benda.
Macam-macam Kecelakaan Di tempat Kerjaan
2. Terjatuh dari ketinggian.
3. Tersengat aliran listrik.
4. Terpeleset, dan lain lain.
K3
Masalah Pelaksanaan K3
Masyarakat Pekerja
– Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan
tunjangan kesejahteraan). Sehingga K3 belum menjadi
tuntutan pekerja,
Pengusaha
– Menekankan penghematan biaya produksi dan meningkatkan
efisiensi, untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Dan K3 dipandang sebagai beban biaya tambahan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN UMUM
Mengetahui jenis-jenis Alat Pelindung Diri
(APD) yang sesuai dengan resiko bahayanya.
B. TUJUAN KHUSUS
Diharapkan mampu:
1. Memahami fungsi dari APD;
2. Menggunakan APD dengan benar ;
3. Mengetahui bahaya tentang HIV dan AIDS
Penyiapan APD (Alat Pelindung Diri)
• Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk
mencegah agar pekerja tidak mengalami
cedera akibat kecelakaan kerja.
Peralatan Pelindung Diri Untuk Pekerja Pada
Dasarnya Mempunyai Masalah Tersendiri.
1 . Kurang menyenangkan bagi pekerja.
2. Diperlukan adanya safety engineer, ahli K3 (safety officer) .
3. APD yang disediakan harus memadai dan berfungsi dengan baik,.
Mengenali Kebutuhan APD
• APD yang akan digunakan oleh seorang tukang
pasang bata
APD
Gambar Tidak Menggunakan APD
14
Patuhi K3
Larangan
Peringatan
Keharusan
Menyiapkan Perlengkapan K3 yang Diperlukan
17
Helem
Kaca mata
Sarung
tangan
Sepatu
Kebijakan Pemerintah 18
BIMTEK SMK3 KONSTRUKSI
2011
Kebijakan Pemerintah 19
BIMTEK SMK3 KONSTRUKSI
2011
20
Pemakaian APD
• Sebelum memakai Alat Pelindung Diri (APD)
seorang tukang Harus Mampu Memilih APD
sehingga APD yang dipakainya bisa berfungsi
dengan baik.
Keselamatan Bapak
menentukan masa
depan saya lho,
Habis kalau bapak
celaka, siapa yang
akan membiayai
saya ??
23
TIP AGAR KITA SELAMAT DARI KECELAKAAN
KERJA
1. Awali dengan ber- Doa dulu…
2. Lakukan identifikasi bahaya dan bagaimana cara
menanggulangi nya
3. Lakukan pekerjaan dengan senang hati, penuh rasa
syukur dan keikhlasan mengerjakannya.
4. Apapun yang terjadi pasrahkan pada Yang Maha
Kuasa.
PERSIAPAN SECARA ADMINISTRASI
PERSIAPAN SECARA FISIK
2
6
HAL-HAL YANG PERLU DISIAPKAN DI LOKASI PEKERJAAN
PASANGAN BATU ADALAH;
a. Pembersihkan lokasi kerja dari sampah yang akan
b. Memindahkan benda yang akan menghambat proses
pekerjaan.
c. Membuat penerangan dan sarana kebersihan seperti lampu
dan tersedianya air.
27
MATERIAL DAN PERALATAN YANG SANGAT PENTING
DIPERSIAPKAN DI DEKAT LOKASI KERJA BIASANYA ADALAH
a. Batu pecah/kali
b. Peralatan pengukuran (water pass/selang plastik, patok dan
papan, meteran)
c. Peralatan kerja (sendok spesi, cangkul, palu)
d. Bahan adukan (pasir dan semen), dan
e. Tempat membuat adukan/spesi
28
HAL-HAL YANG PERLU DILAPORKAN OLEH
TUKANG ANTARA LAIN ADALAH
1. Jenis material yang disimpan
2. Jumlah material yang disimpan
3. Kualitas material yang disimpan
4. Kondisi tempat penyimpanan.
29
LAB BETON
LAB BAHASA
LAB KOMPUTER
± 0.00
+ 0.10
+ 0.10
+ 0.10
+ 0.10
+ 0.10
+ 0.10
+ 0.10
- 0.40
LAB KIMIA
LAB MICRO
± 0.00
LAB MEKTAN
GAMBAR 4.1. DENAH LATAI BAWAH
DARI GAMBAR DENAH SEPERTI DI ATAS PERLU
HAL yg DIPERHATIKAN
1. Ukuran (dimensi) ruangan dan dinding;
2. Letak pintu dan jendela;
3. Letak kolom-kolom utama dan dimensinya;
4. Letak tangga dan arah naiknya;
5. Letak kamar mandi dan WC;
6. Letak alat angkut vertikal/lift;
7. Perbedaan tinggi lantai;
8. Arah pintu utama.
Jenis Spesifikasi Teknis Untuk
Pekerjaan Gedung
1. Spesifikasi mutu material;
2. Spesifikasi mutu alat dan alat berat;
3. Spesifikasi tenaga kerja;
BEBERAPA KOMPONEN PADA GAMBAR KERJA ADALAH
1. Gambar pondasi,
2. Gambar penulangan beton (sloof, kolom, dan ring balok),
3. Gambar dinding dan plesteran,
4. Gambar kusen (pintu dan jendela) beserta daunnya,
5. Gambar kuda-kuda dan atap,
6. Gambar plafon,
7. Gambar Instalasi air bersih, air kotor dan plumbing, dan
8. Gambar instalasi listrik
33
Jenis-jenis potongan bata yang mungkin dapat terjadi pada pemasangan batu bata adalah
seperti berikut:
Pemasangan Bouwplank Untuk
Pondasi
• Gambar kerja bangunan merupakan dasar
bagi seorang tukang pasang batu untuk
memulai pekerjaannya.
PEMASANGAN BOUWPLANK
• Papan acuan konstruksi (bouwplank)
merupakan pekerjaan sementara dalam
pelaksanaan pekerjaan bangunan, tetapi
memiliki fungsi yang sangat penting karena
ketepatan ukuran dan kesikuan bangunan
tersebut tergantung kepada ketelitian dan
kecermatan pengerjaan papan acuan
konstruksi (bouwplank) tersebut.
PEMASANGAN PAPAN ACUAN KONSTRUKSI DILAKUKAN
DENGAN URUTAN LANGKAH SEPERTI BERIKUT:
a. Membersihkan lokasi dari tanaman, akar dan benda-
benda lain yang akan mengganggu terhadap posisi
pekerjaan.
b. Meratakan tanah di lokasi bangunan.
c. Mengukur dan memasang patok, yakni menentukan
titik-titik sudut jarak bangunan yang akan dibuat
dengan mengukur titik-titik sesuai gambar kerja. Sudut-
sudut bangunan yang direncanakan siku-siku dibuat
dengan menggunakan prinsip dasar pitagoras, yakni
dengan perbandingan 3:4:5 atau 6:8:10 dan
seterusnya. Perbandingan ini akan membuat salah satu
sudut dari segitiga.
~10 cm
~ 80 cm (menyesuaikan
tinggi dari  0.00
~40 cm masuk ke dalam
tanah
PESERTA = 4 ORG
Paku As Bangunan
Skur untuk stabilisasi
bouwplank (bila
diperlukan)
 0.00
KONSTRUKSI BOUWPLANK
LOKASI DINDING BATA
• Setelah gambar kerja kita peroleh, Maka
TUKANG PERLU MEMPELAJARI GAMBAR
TERSEBUT dengan tujuan dapat mengetahui
bentuk konstruksi pasangan dinding bata yang
akan kita kerjakan.
MENYIAPAN LOKASI DINDING BATA
• Dinding bata harus terletak di atas sloof, dan
tidak langsung terletak di atas podasi batu
kali. SLOOF BERFUNGSI SEBAGAI PENERUS
BEBAN AKIBAT DINDING KE TANAH MEMALUI
PONDASI.
PEMASANGAN PROFIL SLOOF
DINDING BATA
• Sloof sebagaimana disebutkan di atas dapat
terbuat dari pasangan bata yang biasanya
disebut dengan rollag atau beton bertulang.
Bouwplank
Pemasangan profil sloof
METODE KONTRUKSI
Didalam Metode Kontruksi Yang Paling Murah
Belum tentu yang paling menguntungkan Dan
Antara Jadwal Kontruksi dan Metode kontruksi
Harus Saling Berkaitan
ANGGARAN PELAKSANAAN
Dibuat Lengkap Termasuk Biaya Lain-Lain Agar
Perkiraan Laba atau Rrugi Lebih Akurat
(Pemasaran/Entertain, Pembersihan, dll)
PEMASANGAN BATA TRADISIONAL
PROFILBENANG
K3
KOTAK ADUKAN
K3
PEKERJAAN FONDASI
Fondasi diibaratkan “telapak kaki” bangunan, untuk itu
telapaknya sendiri harus kuat/ kokoh, sedangkan tanah di
bawahnya harus mampu menahan beban fondasi.
Mengingat kedudukan fondasi yang begitu vital, maka
pepatah Belanda mengatakan :
“ JANGAN MENGIRIT KALAU MEMBUAT FONDASI “
Pepatah ini dimaksudkan untuk menekankan pentingnya
fondasi. Apabila fondasi lemah, maka bangunan di atasnya akan
mudah bergerak / turun / retak.
Penyebaran gaya
Kumpulan gaya-gaya di
atasnya ( P)
Penyebaran gaya ke
tanah di bawah
Beban P
TEGANGAN TANAH
≤ σ
• LETAK TULANGAN POKOK
D Tulangan stek
kolom
Kolom
Letak tulangan pokok untuk pondasi telapak adalah di bawah,
karena pondasi telapak menerima desakan tanah dari bawah ke
atas.
Tulangan
pokok di
bawah
PENGECORAN PONDASI
• Tulangan pokok untuk pondasi bujur sangkar
ada di bawah. Diameter minimal adalah 12
mm
• Untuk tulangan kolom harus ditekuk ke
kanan/kiri agar terdapat lewatan yang cukup
panjang ( 40 x diameter)
• Tulangan beugel untuk kolom antara dia 8-
10mm
• Usahakan beton deking minimal 4 cm karena
konstruksi ada di bawah tanah.
Kedalaman pondasi
• Kedalaman pondasi harus mencapai tanah dasar/
tanah asli, tidak boleh berada di atas tanah urugan
yang belum mati/ belum dipadatkan , apalagi tanah
tersebut bekas urugan sampah atau kotoran organis.
• Dalam keadaan tanah dasar terlalu dalam atau jelek
sekali maka bisa diperbaiki dulu dengan beton
tumbuk atau urugan sirtu.
• Apabila dengan cara urugan masih belum bisa
maksimal karena tanahnya lunak maka bisa dipasang
trucuk/strauss.
PONDASI SETEMPAT
Galian harus mencapai tanah keras,
kalau lunak harus diperkuat dahulu
misal ditambahkan tiang pancang di
bawahnya atau ditambah straus
Kedalaman Pondasi
Pondasi harus diletakkan di atas tanah keras, bila masih gembur
maka tanah dasar harus diperbaiki dahulu
• 1. Beton tumbuk 2. Urugan Sirtu
Sudut 60
o
Beton
tumbuk
Sirtu
(pasir+kerikil)
Tanah Keras
Tanah
lunak
CARA LAIN : DIPASANG TRUCUK ATAU
STRAUSS
Bila tanah gembur bisa
dipatok/ trucuk pakai kayu
atau dibor dan dicor/
Strauss)
TIDAK DIBENARKAN MEMBUAT PONDASI DI ATAS TANAH
YANG KEMBANG SUSUT, SELALU HARUS MENCAPAI TANAH
KERAS.
• Tanah yang kembang susut akan menyebabkan pondasi labil/
bergerak.
Lapisan tanah
yang kembang
susut
Lapisan tanah keras
Retak-retak/ susut
TIDAK DIBENARKAN MEMBANGUN PERSIS DI
PERMUKAAN TANAH MESKI TANAHNYA KERAS
Karena pertimbangan erosi dan gaya horisontal, jangan
membangun di atas permukaan tanah.
Erosi dan
gaya
horisontal
Permukaan tanah sudah keras
HINDARI TEKANAN TUMPANG TINDIH
• Beri jarak yang cukup, dahulukan fondasi yang lebih dalam,
agar pengaruh gaya tak saling bertindihan.
Jarak (s)
<60 o
Batu kosong (aanstamping) bertujuan untuk : mencegah air kapiler,
meratakan beban dan sebagai lantai kerja fondasi
• Gunakan batu yang lonjong dan diposisikan berdiri.
Pasir urug
ADUKAN UNTUK PONDASI
• Portland Cement ( PC ), sebagai bahan perekat
hidrolis yang sangat plastis, kuat dan mudah
dikerjakan.
• Kapur.
• Semen merah dicampur dengan kapur maka akan
bersifat hidrolis, bisa mengeras dalam keadaan
basah.
• Pasir, sebagai bahan pengisi
• Dolosit/tras, sebagai bahan pengisi.
PERBANDINGAN CAMPURAN
• Pondasi bisa dibuat dengan campuran 1 PC: 4 untuk
pasir, yang kurang bagus.
• Pondasi bisa dibuat dengan campuran 1 PC: 6-8 pasir,
tergantung kwalitas pasirnya.
• Campuran lain adalah 1 kapur : 1 semen merah : 4
pasir ditambah ¼ bagian PC
• Campuran 1 kapur : 5 pasir : 1/2 PC
Perkuatan pada pertemuan
kolom dan ringbalok
Perkuatan pada pertemuan
Kolom, sloof dan pondasi
Besi kolom hendaknya ditanam ke pondasi sekitar 50 cm dan sloof
dipasang angkur  12 mm masuk ke pondasi setiap jarak 1 m agar
hubungan sloof, kolom dan pondasi menyatu.
Perkuatan Pada Pertemuan
Kolom dan Ringbalok
Penulangan pada pertemuan balok kolom
Pengait pada sengkang
Pembengkokan pada
batang
6.Pekerjaan Beton
Pekerjaan Beton pada bangunan tidak
bertingkat terdiri dari :
 Sloof , gantinya rollag, untuk meratakan
beban di atasnya
 Kolom / tiang, untuk penyangga balok
 Ring Balok, untuk mengunci bangunan agar
kompak, tidak mekar/ miring
 Lisplank / Leufel, untuk variasi/ keindahan
Sedangkan pada bangunan bertingkat
ditambah :
 Pelat , untuk menambah luas lantai
 Tangga , menghubungkan lantai 1 ke lantai
di atasnya
APA YANG DIMAKSUD
• Bampuran antara pasta semen dengan agregat
untuk membentuk batu buatan.
BETON
PEKERJAAN PENULANGAN
• Agar baja tulangan dapat dilindungi oleh beton,
maka pemasangan baja tulangan TIDAK BOLEH
MENEMPEL PADA ACUAN ATAU LANTAI KERJA. Untuk
itu, harus dibuat penahan jarak dari beton (beton
tahu) dengan mutu sama dengan mutu beton yang
akan dicor.
JENIS DAN FUNGSI ALAT
FUNGSI PENULANGAN PADA BETON
• Tulangan dirancang untuk menahan tegangan
tarik di daerah tertentu dan yang mungkin
menyebabkan retak pada beton
DETAIL POSISI SENGKANG
PENULANGAN KOLOM
BERAPA CAMPURAN
BETONNYA?
1 PC : 2 PASIR : 3 KERIKIL
ATAU ADA PERBANDINGAN CAMPURAN LAINNYA?
BERAPA JUMLAH AIRNYA?
BERAPA BANYAKNYA AIR
Air
Kerikil
PC
Pasir
Proses Pencampuran Beton
½ BAGIAN KEBUTUHAN
AIR AWAL
Proses Pencampuran Beton
Air
Kerikil
PC
Pasir
Proses Pencampuran Beton
½ BAGIAN KEBUTUHAN
AIR AWAL
Proses Pencampuran Beton
Kolom, sloof di atas pondasi setempat
Pertemuan sloof setempat
Pondasi setempat
Diameter tulangan
(min ~ 12 MM )
PEMERIKSAAAN GENTENG YANG BAIK
Tinjauan terhadap pandangan luar
1. Bila tiap-tiap bagian permukaan genteng itudipukul,
maka akan terdengar suara yang nyaring.
2. Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh
permukaannya.
3. Permukaan genteng itu rata dan tidak ada lekuk-
lekuk.
4. Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan
berukuran sama.
TINJAUAN TERHADAP PENAMPANG
PATAHAN GENTENG
Genteng yang akan diperiksa dipatahkan pada arah
panjang dan melintang. untuk genteng yang baik
akan terlihat seperti berikut :
• Warna pada tiap-tiap patahan merata (merah
sedikit kekuning-kuningan).
• Tebalnya pada bagian-bagian patahan itu sama.
• Susunannya terlihat rapat dan padat
Campurannya yang berasal dari tanahliat itu
halus.
KUDA - KUDA
PENGERTIAN STRUKTUR KONSTRUKSI ATAP
• Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang
berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan
yang ada di bawahnya terhadap pengaruh
panas, debu, hujan, angin atau untuk
keperluan perlindungan.
RANGKA ATAP ATAU KUDA–KUDA
• Rangka atap atau kuda–kuda adalah suatu
susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga berat
sendiri dan sekaligus memberikan bentuk
pada atap.
Apa Itu Kuda-Kuda
• Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri
dari RANGKAIAN BATANG YANG MEMBENTUK
SEGITIGA. Dengan mempertimbangkan berat
atap serta bahan penutup atap, maka
konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama
lain. Setiap susunan rangka batang haruslah
merupakan satu kesatuan BENTUK YANG
KOKOH yang nantinya mampu memikul beban
yang bekerja padanya tanpa mengalami
perubahan.
Jenis bahan Kuda-kuda yang Digunakan
1. Kuda-kuda dari bahan Kayu
2. Kuda-kuda dari bahan Beton
3. Kuda-kuda dari bahan Pasangan Bata
4. Kuda-kuda Baja
a. Baja Konvensional IWF,Canal,Siku
b. Baja Ringan
LANGKAH KERJA MEMBUAT KUDA - KUDA
Yang harus diketahui dalam pembuatan kuda-
kuda
1. Menghitung kebutuhan bahan
2.Melukis gambar kerja dari bermacam-macam
sambungan kuda - kuda
• Sambungan baloktarik menggunakan
Sambungan bibir miring berkait dengan
Balok pengunci kuda-kuda
• Sambungan balok tarik dengan kaki kuda-kuda
Menggunakan pen dan lubang dengan
kemiringan Sudut derajat sesuai gambar
Sambungan tiang dengan kaki kuda-kuda
menggunakan lubang dan pen yang
diperkuat dengan dowel
• Kuda dengan skor menggunakan lubang dan
pen yang diperkuat dengan dowel
Perbedaan Kuda-Kuda
Beban Yang Diterima Kuda - Kuda
1. Beban Air Hujan
2. Bebang Angin
3. Beban Genteng
4. Beban Reng Usuk dan list-plank
3. Beban Plafon
4. dan beban dari kuda2 itu sendiri,
• Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak
bergerak ke samping akibat beban dari atas
perlu dipasang balok horisontal berupa BALOK
TARIK.
• Untuk mengatasi penurunan pada batang tarik
diujung atas kaki kuda-kuda dipasangi tiang
Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu
DIPASANGI BATANG SOKONG/SKOOR Dengan demikian
pelenturan dapat dicegah.
Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar,
kemungkinan konstruksi kuda-kuda melentur pada
bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu perlu
DIPERKUAT DENGAN DUA BATANG KAYU HORISONTAL
yang diletakkan kira-kira ditengah-tengah tinggi tiang
gantung.
ATAP SIRAP KAYU
Sirap merupakan material penutup atap yang terbuat dari
papan kayu dalam bentuk lembaran. Jenis kayu yang
digunakan sebagai atap sirap yaitu jenis kayu ulin kalimantan
atau yang lebih dikenal dengan sebutan kayu besi atau kayu
bulian.
Genteng
GENTENG TANAH LIAT TRADISIONAL
Material ini banyak dipergunakan pada rumah
umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang
dipress dan dibakar.
Genteng Keramik
Bahan dasarnya atap keramik yang berasal dari tanah liat.
Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu
lapisan glazur pada permukaannya.
Genteng Beton
• Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan
genteng tanah tradisional,
Genteng Metal
• Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini
ditaman pada balok gording rangka atap,
menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa
genteng lembaran.
• Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm
(lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang
antara 1.2-12m.
CARA MERIKSA GENTENG YANG BAIK
Tinjauan terhadap pandangan luar :
1. Permukaan genteng dipukul, akan terdengar
suara yang nyaring.
2. Tidak ada retak - retak permukaannya.
3. Permukaan genteng rata dan tidak ada lekuk-
lekuk.
4. Setelah dipasang akan terlihat rapih dan
berukuran sama.
Dilihat Dari Patahan.
• Warna pada tiap-tiap patahan merata (merah
sedikit kekuning-kuningan).
• Tebalnya pada bagian-bagian patahan itu
sama.
• Susunannya terlihat rapat dan padat
Campurannya yang berasal dari tanahliat itu
halus.
DAUN PINTU DAN JENDELA
Pintu
• Pintu terdiri atas kusen atau gawang dan daun
pintu, Tinggi minimal pintu ialah 1,95 meter
dan kusen dari kayu dilengkapi dengan tiga
angker pada ambang tegak masing-masing.
• Hal penting yg perlu diperhatikan, bahwa
bagian bawah tidak sampai ke lantai,
melainkan digunakan umpak beton dengan
tinggi yang disesuaikan
Persiapan Alat, Bahan, dan Tempat Kerja
Jenis & Fungsi Alat
Mistar Kayu Besi
Fungsi : untuk mengukur benda kerja yang pendek
Mistar Zigzag
Fungsi : untuk mengukur benda kerja yang agak panjang
Meteran Lipat Kayu
Meteran yang digunakan para tukang kayu umumnya meteran kayu
yang dapat dilipat. Panjang meteran ini adalah 1 meter. Sekarang ini
sudah ada pula meteran lipat yang terbuat dari logam (besi)
Rool Mistar (Flexible Rule)
Fungsi : untuk mengukur benda kerja yang panjang (hasilnya sangat
teliti)
Pemasangan Pintu
Syarat-syarat untuk kusen pintu sebelum dipasang:
• Disetel dengan baik dan tidak terpuntir.
• Diberi batang penguat sudut pada kedua
sudut atas dan batang penguat datar yang
menghubungkan kedua kakinya, agar sudut
atas tidak berubah.
• Sudah diketam halus.
• Sudah dilengkapi dengan angkcr baja dan
sepatu baja serta papan.
• Sebaiknya sudah dicat dengan meni kayu.
Syarat-syarat Pemasangan Kusen
• Dipasang pada tempat yang telah ditentukan
sesuai dengan gambar rencana.
• Dipasang tegak/vertikal.
• Tidak boleh tertukar bagian luar dan bagian
dalam kusen pintu seningga membukanya
daun-daun pintu akan terbalik.
• Dipasang terjepit kokoh pada pasangan
tembok.
Pemasangan Daun Pintu
Ukuran Daun Pintu
Jumlah daun pintu ada yang tunggal, ada pula
yang ganda. Lebar dan tingginya daun pintu
diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi luar
kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu
adalah sebagai berikut:
• Tinggi : 2,00-2,10 meter,
• Lebar : 0,70-0,90 meter (tunggal), 0,60-0,80
meter (ganda)
• Tebal : 0,30-0,40 meter
PENGECATAN
Persiapan pekerjaan pengecatan bangunan dimulai
dengan persiapan keselamatan dan kesehatan kerja,
baik prosedur pelaksanaan maupun persiapan
kelengkapan perlindungan kerja, adapun
kelengkapannya adalah sebagai berikut :
• Baju Kerja
• Sarung Tangan
• Kacamata
• Helm
• Dan lain-lain
Standar Operasional Prosedur (SOP)
• Melaksanakan persyaratan K3 sesuai dengan jenis
pekerjaan
• Melaksanakan prosedur pekerjaan dengan tepat dan
benar
• Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah
goyah.
• Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan
bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan
galian.
• Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda
Sikap Kerja
• Bekerja sesuai dengan SOP (Standard Operasional
Prosedur)
• Teliti dan cermat
• Selalu menggunakan peralatan K3
safety shoes
sarung tangan
baju kerja
masker
kacamata pelindung
PEMASANGAN PLAFON
• Langit-langit atau plafon atau ceiling, adalah
bagian bangunan yang terletak di atas lantai,
mempunyai jarak tertentu dari lantai. Untuk
bangunan bertingkat, langit-langit terletak di
bawah struktur lantai yang berada di atasnya
Fungsi langit-langit atau plafon
• Estetika, untuk menutup ruang sebelah atas lantai
(bangunan tidak bertingkat), agar konstruksi atap
(rangka atap), termasuk balok, tidak tampak.
• Sebagai pembatas ruang sebelah atas.
• Teknis, untuk meletakkan instalasi listrik (kabel listrik),
instalasi air (pipa air) atau instalasi yang lain (untuk
bangunan bertingkat ada pemipaan untuk sprinkler
dan penghawaan/ AC), menggantung-kan bola lampu.
• Akustik, akan berfungsi sebagai peredam suara, baik
suara dari luar bangunan atau suara dari dalam
bangunan/ruang, meredam suara air hujan yang jatuh
dari atap (terutama atap dari logam).
Konstruksi Plafon Terdiri Dari Dua Bagian
• Rangka dan penggantungnya.
• Penutup plafon.
Jenis bahan bangunan yang dapat digunakan untuk
langit-langit/plafon
• Kayu lapis
• Serat semen atau eternit
• Papan gipsum.
• Papan kayu
• Bambu
• Papan akustik
PELESTERAN
• Sebelum memulai dengan pekerjaan
plesteran, terlebih dahulu serpihan-serpihan
adukan, debu atau kotoran-kotoran lain, yang
menempel pada tembok perlu dibersihkan
dengan cara menyiramkan air pada dinding.
Campuran yang dipakai untuk plesteran
1 pc : 2 pasir untuk dinding bagian bawah
(kedap air) dan 1 pc : 4 pasir untuk pekerjaan
plester pada bagian tengah dan atas yang tidak
berhubungan dengan air.
PLAMBING
Sistem Plambing
Air Bersih
• Sistem Sambungan Langsung
• Sistem Tangki Atap
• Sistem Tangki Tekan
• Sistem Tanpa Tangki (Booster System)
Air buangan
• Sistem tercampur
• Sistem terpisah Perlengkapan saniter air bersih Sistem hydrant Perlengkapan air
Sistem Sambungan Langsung
Sambungan Pipa
• Spigot‐socket
• Rubber joint
• Flange
• Welding steel
• Welding (HDPE)
Asesoris pipa
Asesoris pipa
• Valve
• Knee/bend/elbow
• Tee
• Reducer/increaser
• Giboult Joint
• Socket, dan sebagainya
PEMELIHARAAN.
• Sistem plambing yang diatur oleh standar ini
harus dipelihara dengan cara yang aman dan
sehat sesuai ketentuan dalam standar ini.
Pelaksanaan.
• Sistem plambing harus dipasang dan dibangun
dengan cara yang baik, mematuhi standar ini
dan standar lain yang relevan dengan bagian
manapun dari sistem plambing, serta standar
yang berlaku dalam industri konstruksi,
selama tidak bertentangan dengan standar ini.
PEMASANGAN PIPA.
• Pipa drainase, pipa air buangan atau pipa ven.
a). Pipa drainase, pipa air buangan atau pipa ven tidak boleh dipasang
dalam ruang tangga atau dipasang sedemikian rupa, sehingga
mengganggu jendela, pintu ataupun lubang lain pada gedung;
b). Pipa drainase, pipa air buangan atau pipa ven tidak boleh dipasang
dalam ruang luncur atau lekuk dasar alat pengangkat (terutama lif).
c). Pipa drainase, pipa air buangan atau pipa ven tidak boleh dipasang
langsung diatas tangki air minum tanpa tekanan, diatas lubang
pemeriksaan tangki air minum yang bertekanan atau diatas tempat yang
digunakan untuk pembuatan, persiapan, pembungkusan, penyimpanan
ataupun peragaan makanan, tanpa pemisah rapat air.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihn
Pipa Air Adalah
1.Cukup awet dalam pemakaian
2.Mampu menerima tekanan khususnya dari dalam pipa air itu sendiri
3.Mudah untuk disambung
4.Berbentuk rapi
5.Mudah untuk dipasang serta kuat
6.Tidak boleh mengakibatkan keracunan baik yang disebabkan oleh
bakteri maupun karat
7.Diameter pipa harus dihitung sedemikian rupa sehingga dapat
melayani seluruh kran pada beban puncak, namun juga tidak terlalu
besar sehingga tidak ekonomis
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMASANGAN RESERVOIR
UNTUK INSTALASI AIR BERSIH PADA RUMAH TINGGAL
1.Menara yang digunakan untuk bak reservoir harus
cukupketinggiannya, agar tekanan di semua kran cukup
memadai.
2.Kekuatan menara cukup kuat untuk menyangga reservoir
besertaisinya
3.Bak reservoir harus memenuhi standar kualitas dimana jenis
bahan
• Kalau sudah begini apa boleh buat maka dilakukan pembobokan pada
dinding, karena pipa tersebut berada dalam dinding. supaya bisa diatasi
bocornya. Disini terlihat pipa tersebut tidak memakai lem ( semprul nih
yang masang pipa )
• Pipa ini tidak memakai lem, mungkin mikirnya. Biar dah pipa
pembuangan air kotor ini, khan gak ada tekanan. Ini sangat salah,
kalau ketahuan oleh saya, pasti saya tendang yang masang pipa
ini. Khan bikin repot dikemudian hari ya.
165

More Related Content

What's hot

PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxPPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxekosugeng
 
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPGHybrid1
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKADina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKADina575992
 
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoSujatmiko Wibowo
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptHarun Ariesto Wijaya
 
Perencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis dataPerencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis dataHasan Syahputra
 
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiTahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiHenday Kurniawan
 
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...Anjas Asmara, S.Si
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanPPGHybrid1
 
Pengelolaan-sekolah.ppt
Pengelolaan-sekolah.pptPengelolaan-sekolah.ppt
Pengelolaan-sekolah.pptnofal yasir
 
Penyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanPenyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanRandy Wrihatnolo
 
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...Oswar Mungkasa
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Claudius Herry
 
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji TeknisSLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji TeknisNgakanKetutAcwinDwij
 
PANDUAN LENGKAP "Sistematika Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kelayakan)"
PANDUAN LENGKAP "Sistematika Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kelayakan)"PANDUAN LENGKAP "Sistematika Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kelayakan)"
PANDUAN LENGKAP "Sistematika Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kelayakan)"Kanaidi ken
 
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNGPEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNGinideedee
 

What's hot (20)

PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxPPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
 
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKADina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
 
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
 
Perencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis dataPerencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis data
 
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiTahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
 
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
 
Blud
BludBlud
Blud
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
 
Pengelolaan-sekolah.ppt
Pengelolaan-sekolah.pptPengelolaan-sekolah.ppt
Pengelolaan-sekolah.ppt
 
Penyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanPenyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana Kegiatan
 
Rekayasa Nilai
Rekayasa NilaiRekayasa Nilai
Rekayasa Nilai
 
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
 
Kurikulum Anak Usia Dini
Kurikulum Anak Usia Dini Kurikulum Anak Usia Dini
Kurikulum Anak Usia Dini
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
 
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji TeknisSLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
 
PANDUAN LENGKAP "Sistematika Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kelayakan)"
PANDUAN LENGKAP "Sistematika Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kelayakan)"PANDUAN LENGKAP "Sistematika Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kelayakan)"
PANDUAN LENGKAP "Sistematika Penyusunan FEASIBILITY STUDY (Studi Kelayakan)"
 
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNGPEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
 

Similar to No. 1 materi tukang bangunan

powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pptx
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pptxpowerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pptx
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pptxsugiyankurnia
 
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pdf
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pdfpowerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pdf
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pdfFitriHariyanti4
 
POWER POINT gedung.pptx
POWER POINT gedung.pptxPOWER POINT gedung.pptx
POWER POINT gedung.pptxDyahPriyanti1
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 sukrohejo
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiyeremiakons
 
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Dita Lestari
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...Reski Aprilia
 
396 763-6-pb
396 763-6-pb396 763-6-pb
396 763-6-pbAmdMdkr
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedungwindahrd15
 
AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPT
AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPTAHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPT
AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPTbeliacaesarani
 
Laporan praktek batu beton ( ptb unimed )
Laporan praktek batu beton ( ptb unimed )Laporan praktek batu beton ( ptb unimed )
Laporan praktek batu beton ( ptb unimed )Fingki Amelia
 
PRESENTASE ABDULLAH RACHIM - PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
PRESENTASE ABDULLAH RACHIM - PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptxPRESENTASE ABDULLAH RACHIM - PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
PRESENTASE ABDULLAH RACHIM - PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptxliraikki
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGtrisna gallaran
 

Similar to No. 1 materi tukang bangunan (20)

3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pptx
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pptxpowerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pptx
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pptx
 
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pdf
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pdfpowerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pdf
powerpointgedung-230319035554-9b4f284e.pdf
 
POWER POINT gedung.pptx
POWER POINT gedung.pptxPOWER POINT gedung.pptx
POWER POINT gedung.pptx
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
contoh rks.pdf
contoh rks.pdfcontoh rks.pdf
contoh rks.pdf
 
Heriyanto
HeriyantoHeriyanto
Heriyanto
 
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
 
396 763-6-pb
396 763-6-pb396 763-6-pb
396 763-6-pb
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
 
AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPT
AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPTAHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPT
AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPT
 
Laporan praktek batu beton ( ptb unimed )
Laporan praktek batu beton ( ptb unimed )Laporan praktek batu beton ( ptb unimed )
Laporan praktek batu beton ( ptb unimed )
 
Kp 1
Kp 1Kp 1
Kp 1
 
16773468.ppt
16773468.ppt16773468.ppt
16773468.ppt
 
PRESENTASE ABDULLAH RACHIM - PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
PRESENTASE ABDULLAH RACHIM - PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptxPRESENTASE ABDULLAH RACHIM - PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
PRESENTASE ABDULLAH RACHIM - PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
 
120595370-CARA-PEMBINAAN-RUMAH.pptx
120595370-CARA-PEMBINAAN-RUMAH.pptx120595370-CARA-PEMBINAAN-RUMAH.pptx
120595370-CARA-PEMBINAAN-RUMAH.pptx
 

No. 1 materi tukang bangunan

  • 1. BIODATA NAMA : I MADE JONI DWIRA DHARMA, ST 1 EMAIL : TEMPAT KERJA : SMKN 1 DENPASAR NOMOR HP : 081 239 85431 djony123456789@gmail.com STATUS : MENIKAH Pelatihan 1. Asesor 2. TOT MTU
  • 2. K3
  • 3. Apa ITU K3 Kesehatan DAN Keselamatan Kerja
  • 4. Tujuan Penyampaian Materi 4 Tujuan Pembelajaran K3  MAmpu MENGATASI BAHAYA -BAHAYA pada beberapa jenis pekerjaan konstruksi  Mengetahui cara PENGENDALIAN BAHAYA dan RESIKO pada tiap jenis pekerjaan konstruksi
  • 5. 5 1. Akibat kejatuhan benda. Macam-macam Kecelakaan Di tempat Kerjaan 2. Terjatuh dari ketinggian. 3. Tersengat aliran listrik. 4. Terpeleset, dan lain lain.
  • 6. K3
  • 7. Masalah Pelaksanaan K3 Masyarakat Pekerja – Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan kesejahteraan). Sehingga K3 belum menjadi tuntutan pekerja, Pengusaha – Menekankan penghematan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi, untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dan K3 dipandang sebagai beban biaya tambahan.
  • 8.
  • 9. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN UMUM Mengetahui jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan resiko bahayanya. B. TUJUAN KHUSUS Diharapkan mampu: 1. Memahami fungsi dari APD; 2. Menggunakan APD dengan benar ; 3. Mengetahui bahaya tentang HIV dan AIDS
  • 10. Penyiapan APD (Alat Pelindung Diri) • Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk mencegah agar pekerja tidak mengalami cedera akibat kecelakaan kerja.
  • 11. Peralatan Pelindung Diri Untuk Pekerja Pada Dasarnya Mempunyai Masalah Tersendiri. 1 . Kurang menyenangkan bagi pekerja. 2. Diperlukan adanya safety engineer, ahli K3 (safety officer) . 3. APD yang disediakan harus memadai dan berfungsi dengan baik,.
  • 12. Mengenali Kebutuhan APD • APD yang akan digunakan oleh seorang tukang pasang bata
  • 15.
  • 17. Menyiapkan Perlengkapan K3 yang Diperlukan 17 Helem Kaca mata Sarung tangan Sepatu
  • 18. Kebijakan Pemerintah 18 BIMTEK SMK3 KONSTRUKSI 2011
  • 19. Kebijakan Pemerintah 19 BIMTEK SMK3 KONSTRUKSI 2011
  • 20. 20
  • 21. Pemakaian APD • Sebelum memakai Alat Pelindung Diri (APD) seorang tukang Harus Mampu Memilih APD sehingga APD yang dipakainya bisa berfungsi dengan baik.
  • 22. Keselamatan Bapak menentukan masa depan saya lho, Habis kalau bapak celaka, siapa yang akan membiayai saya ??
  • 23. 23 TIP AGAR KITA SELAMAT DARI KECELAKAAN KERJA 1. Awali dengan ber- Doa dulu… 2. Lakukan identifikasi bahaya dan bagaimana cara menanggulangi nya 3. Lakukan pekerjaan dengan senang hati, penuh rasa syukur dan keikhlasan mengerjakannya. 4. Apapun yang terjadi pasrahkan pada Yang Maha Kuasa.
  • 24.
  • 25.
  • 27. HAL-HAL YANG PERLU DISIAPKAN DI LOKASI PEKERJAAN PASANGAN BATU ADALAH; a. Pembersihkan lokasi kerja dari sampah yang akan b. Memindahkan benda yang akan menghambat proses pekerjaan. c. Membuat penerangan dan sarana kebersihan seperti lampu dan tersedianya air. 27
  • 28. MATERIAL DAN PERALATAN YANG SANGAT PENTING DIPERSIAPKAN DI DEKAT LOKASI KERJA BIASANYA ADALAH a. Batu pecah/kali b. Peralatan pengukuran (water pass/selang plastik, patok dan papan, meteran) c. Peralatan kerja (sendok spesi, cangkul, palu) d. Bahan adukan (pasir dan semen), dan e. Tempat membuat adukan/spesi 28
  • 29. HAL-HAL YANG PERLU DILAPORKAN OLEH TUKANG ANTARA LAIN ADALAH 1. Jenis material yang disimpan 2. Jumlah material yang disimpan 3. Kualitas material yang disimpan 4. Kondisi tempat penyimpanan. 29
  • 30. LAB BETON LAB BAHASA LAB KOMPUTER ± 0.00 + 0.10 + 0.10 + 0.10 + 0.10 + 0.10 + 0.10 + 0.10 - 0.40 LAB KIMIA LAB MICRO ± 0.00 LAB MEKTAN GAMBAR 4.1. DENAH LATAI BAWAH
  • 31. DARI GAMBAR DENAH SEPERTI DI ATAS PERLU HAL yg DIPERHATIKAN 1. Ukuran (dimensi) ruangan dan dinding; 2. Letak pintu dan jendela; 3. Letak kolom-kolom utama dan dimensinya; 4. Letak tangga dan arah naiknya; 5. Letak kamar mandi dan WC; 6. Letak alat angkut vertikal/lift; 7. Perbedaan tinggi lantai; 8. Arah pintu utama.
  • 32. Jenis Spesifikasi Teknis Untuk Pekerjaan Gedung 1. Spesifikasi mutu material; 2. Spesifikasi mutu alat dan alat berat; 3. Spesifikasi tenaga kerja;
  • 33. BEBERAPA KOMPONEN PADA GAMBAR KERJA ADALAH 1. Gambar pondasi, 2. Gambar penulangan beton (sloof, kolom, dan ring balok), 3. Gambar dinding dan plesteran, 4. Gambar kusen (pintu dan jendela) beserta daunnya, 5. Gambar kuda-kuda dan atap, 6. Gambar plafon, 7. Gambar Instalasi air bersih, air kotor dan plumbing, dan 8. Gambar instalasi listrik 33
  • 34. Jenis-jenis potongan bata yang mungkin dapat terjadi pada pemasangan batu bata adalah seperti berikut:
  • 35. Pemasangan Bouwplank Untuk Pondasi • Gambar kerja bangunan merupakan dasar bagi seorang tukang pasang batu untuk memulai pekerjaannya.
  • 36. PEMASANGAN BOUWPLANK • Papan acuan konstruksi (bouwplank) merupakan pekerjaan sementara dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan, tetapi memiliki fungsi yang sangat penting karena ketepatan ukuran dan kesikuan bangunan tersebut tergantung kepada ketelitian dan kecermatan pengerjaan papan acuan konstruksi (bouwplank) tersebut.
  • 37. PEMASANGAN PAPAN ACUAN KONSTRUKSI DILAKUKAN DENGAN URUTAN LANGKAH SEPERTI BERIKUT: a. Membersihkan lokasi dari tanaman, akar dan benda- benda lain yang akan mengganggu terhadap posisi pekerjaan. b. Meratakan tanah di lokasi bangunan. c. Mengukur dan memasang patok, yakni menentukan titik-titik sudut jarak bangunan yang akan dibuat dengan mengukur titik-titik sesuai gambar kerja. Sudut- sudut bangunan yang direncanakan siku-siku dibuat dengan menggunakan prinsip dasar pitagoras, yakni dengan perbandingan 3:4:5 atau 6:8:10 dan seterusnya. Perbandingan ini akan membuat salah satu sudut dari segitiga.
  • 38. ~10 cm ~ 80 cm (menyesuaikan tinggi dari  0.00 ~40 cm masuk ke dalam tanah PESERTA = 4 ORG Paku As Bangunan Skur untuk stabilisasi bouwplank (bila diperlukan)  0.00
  • 40.
  • 41. LOKASI DINDING BATA • Setelah gambar kerja kita peroleh, Maka TUKANG PERLU MEMPELAJARI GAMBAR TERSEBUT dengan tujuan dapat mengetahui bentuk konstruksi pasangan dinding bata yang akan kita kerjakan.
  • 42. MENYIAPAN LOKASI DINDING BATA • Dinding bata harus terletak di atas sloof, dan tidak langsung terletak di atas podasi batu kali. SLOOF BERFUNGSI SEBAGAI PENERUS BEBAN AKIBAT DINDING KE TANAH MEMALUI PONDASI.
  • 43. PEMASANGAN PROFIL SLOOF DINDING BATA • Sloof sebagaimana disebutkan di atas dapat terbuat dari pasangan bata yang biasanya disebut dengan rollag atau beton bertulang.
  • 45. METODE KONTRUKSI Didalam Metode Kontruksi Yang Paling Murah Belum tentu yang paling menguntungkan Dan Antara Jadwal Kontruksi dan Metode kontruksi Harus Saling Berkaitan
  • 46. ANGGARAN PELAKSANAAN Dibuat Lengkap Termasuk Biaya Lain-Lain Agar Perkiraan Laba atau Rrugi Lebih Akurat (Pemasaran/Entertain, Pembersihan, dll)
  • 48. PEKERJAAN FONDASI Fondasi diibaratkan “telapak kaki” bangunan, untuk itu telapaknya sendiri harus kuat/ kokoh, sedangkan tanah di bawahnya harus mampu menahan beban fondasi. Mengingat kedudukan fondasi yang begitu vital, maka pepatah Belanda mengatakan : “ JANGAN MENGIRIT KALAU MEMBUAT FONDASI “ Pepatah ini dimaksudkan untuk menekankan pentingnya fondasi. Apabila fondasi lemah, maka bangunan di atasnya akan mudah bergerak / turun / retak.
  • 49. Penyebaran gaya Kumpulan gaya-gaya di atasnya ( P) Penyebaran gaya ke tanah di bawah Beban P TEGANGAN TANAH ≤ σ
  • 50. • LETAK TULANGAN POKOK D Tulangan stek kolom Kolom Letak tulangan pokok untuk pondasi telapak adalah di bawah, karena pondasi telapak menerima desakan tanah dari bawah ke atas. Tulangan pokok di bawah
  • 52. • Tulangan pokok untuk pondasi bujur sangkar ada di bawah. Diameter minimal adalah 12 mm • Untuk tulangan kolom harus ditekuk ke kanan/kiri agar terdapat lewatan yang cukup panjang ( 40 x diameter) • Tulangan beugel untuk kolom antara dia 8- 10mm • Usahakan beton deking minimal 4 cm karena konstruksi ada di bawah tanah.
  • 53. Kedalaman pondasi • Kedalaman pondasi harus mencapai tanah dasar/ tanah asli, tidak boleh berada di atas tanah urugan yang belum mati/ belum dipadatkan , apalagi tanah tersebut bekas urugan sampah atau kotoran organis. • Dalam keadaan tanah dasar terlalu dalam atau jelek sekali maka bisa diperbaiki dulu dengan beton tumbuk atau urugan sirtu. • Apabila dengan cara urugan masih belum bisa maksimal karena tanahnya lunak maka bisa dipasang trucuk/strauss.
  • 54. PONDASI SETEMPAT Galian harus mencapai tanah keras, kalau lunak harus diperkuat dahulu misal ditambahkan tiang pancang di bawahnya atau ditambah straus
  • 55. Kedalaman Pondasi Pondasi harus diletakkan di atas tanah keras, bila masih gembur maka tanah dasar harus diperbaiki dahulu • 1. Beton tumbuk 2. Urugan Sirtu Sudut 60 o Beton tumbuk Sirtu (pasir+kerikil) Tanah Keras Tanah lunak
  • 56. CARA LAIN : DIPASANG TRUCUK ATAU STRAUSS Bila tanah gembur bisa dipatok/ trucuk pakai kayu atau dibor dan dicor/ Strauss)
  • 57. TIDAK DIBENARKAN MEMBUAT PONDASI DI ATAS TANAH YANG KEMBANG SUSUT, SELALU HARUS MENCAPAI TANAH KERAS. • Tanah yang kembang susut akan menyebabkan pondasi labil/ bergerak. Lapisan tanah yang kembang susut Lapisan tanah keras Retak-retak/ susut
  • 58. TIDAK DIBENARKAN MEMBANGUN PERSIS DI PERMUKAAN TANAH MESKI TANAHNYA KERAS Karena pertimbangan erosi dan gaya horisontal, jangan membangun di atas permukaan tanah. Erosi dan gaya horisontal Permukaan tanah sudah keras
  • 59. HINDARI TEKANAN TUMPANG TINDIH • Beri jarak yang cukup, dahulukan fondasi yang lebih dalam, agar pengaruh gaya tak saling bertindihan. Jarak (s) <60 o
  • 60. Batu kosong (aanstamping) bertujuan untuk : mencegah air kapiler, meratakan beban dan sebagai lantai kerja fondasi • Gunakan batu yang lonjong dan diposisikan berdiri. Pasir urug
  • 61. ADUKAN UNTUK PONDASI • Portland Cement ( PC ), sebagai bahan perekat hidrolis yang sangat plastis, kuat dan mudah dikerjakan. • Kapur. • Semen merah dicampur dengan kapur maka akan bersifat hidrolis, bisa mengeras dalam keadaan basah. • Pasir, sebagai bahan pengisi • Dolosit/tras, sebagai bahan pengisi.
  • 62. PERBANDINGAN CAMPURAN • Pondasi bisa dibuat dengan campuran 1 PC: 4 untuk pasir, yang kurang bagus. • Pondasi bisa dibuat dengan campuran 1 PC: 6-8 pasir, tergantung kwalitas pasirnya. • Campuran lain adalah 1 kapur : 1 semen merah : 4 pasir ditambah ¼ bagian PC • Campuran 1 kapur : 5 pasir : 1/2 PC
  • 64. Perkuatan pada pertemuan Kolom, sloof dan pondasi
  • 65. Besi kolom hendaknya ditanam ke pondasi sekitar 50 cm dan sloof dipasang angkur  12 mm masuk ke pondasi setiap jarak 1 m agar hubungan sloof, kolom dan pondasi menyatu. Perkuatan Pada Pertemuan Kolom dan Ringbalok
  • 68. 6.Pekerjaan Beton Pekerjaan Beton pada bangunan tidak bertingkat terdiri dari :  Sloof , gantinya rollag, untuk meratakan beban di atasnya  Kolom / tiang, untuk penyangga balok  Ring Balok, untuk mengunci bangunan agar kompak, tidak mekar/ miring  Lisplank / Leufel, untuk variasi/ keindahan Sedangkan pada bangunan bertingkat ditambah :  Pelat , untuk menambah luas lantai  Tangga , menghubungkan lantai 1 ke lantai di atasnya
  • 69. APA YANG DIMAKSUD • Bampuran antara pasta semen dengan agregat untuk membentuk batu buatan. BETON
  • 70. PEKERJAAN PENULANGAN • Agar baja tulangan dapat dilindungi oleh beton, maka pemasangan baja tulangan TIDAK BOLEH MENEMPEL PADA ACUAN ATAU LANTAI KERJA. Untuk itu, harus dibuat penahan jarak dari beton (beton tahu) dengan mutu sama dengan mutu beton yang akan dicor.
  • 72.
  • 73.
  • 74. FUNGSI PENULANGAN PADA BETON • Tulangan dirancang untuk menahan tegangan tarik di daerah tertentu dan yang mungkin menyebabkan retak pada beton
  • 76. BERAPA CAMPURAN BETONNYA? 1 PC : 2 PASIR : 3 KERIKIL ATAU ADA PERBANDINGAN CAMPURAN LAINNYA? BERAPA JUMLAH AIRNYA?
  • 79. ½ BAGIAN KEBUTUHAN AIR AWAL Proses Pencampuran Beton
  • 81. ½ BAGIAN KEBUTUHAN AIR AWAL Proses Pencampuran Beton
  • 82. Kolom, sloof di atas pondasi setempat
  • 85. PEMERIKSAAAN GENTENG YANG BAIK Tinjauan terhadap pandangan luar 1. Bila tiap-tiap bagian permukaan genteng itudipukul, maka akan terdengar suara yang nyaring. 2. Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh permukaannya. 3. Permukaan genteng itu rata dan tidak ada lekuk- lekuk. 4. Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan berukuran sama.
  • 86. TINJAUAN TERHADAP PENAMPANG PATAHAN GENTENG Genteng yang akan diperiksa dipatahkan pada arah panjang dan melintang. untuk genteng yang baik akan terlihat seperti berikut : • Warna pada tiap-tiap patahan merata (merah sedikit kekuning-kuningan). • Tebalnya pada bagian-bagian patahan itu sama. • Susunannya terlihat rapat dan padat Campurannya yang berasal dari tanahliat itu halus.
  • 88. PENGERTIAN STRUKTUR KONSTRUKSI ATAP • Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan.
  • 89. RANGKA ATAP ATAU KUDA–KUDA • Rangka atap atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap.
  • 90. Apa Itu Kuda-Kuda • Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari RANGKAIAN BATANG YANG MEMBENTUK SEGITIGA. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan BENTUK YANG KOKOH yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.
  • 91. Jenis bahan Kuda-kuda yang Digunakan 1. Kuda-kuda dari bahan Kayu 2. Kuda-kuda dari bahan Beton 3. Kuda-kuda dari bahan Pasangan Bata 4. Kuda-kuda Baja a. Baja Konvensional IWF,Canal,Siku b. Baja Ringan
  • 92. LANGKAH KERJA MEMBUAT KUDA - KUDA Yang harus diketahui dalam pembuatan kuda- kuda 1. Menghitung kebutuhan bahan 2.Melukis gambar kerja dari bermacam-macam sambungan kuda - kuda
  • 93. • Sambungan baloktarik menggunakan Sambungan bibir miring berkait dengan Balok pengunci kuda-kuda
  • 94. • Sambungan balok tarik dengan kaki kuda-kuda Menggunakan pen dan lubang dengan kemiringan Sudut derajat sesuai gambar
  • 95. Sambungan tiang dengan kaki kuda-kuda menggunakan lubang dan pen yang diperkuat dengan dowel
  • 96. • Kuda dengan skor menggunakan lubang dan pen yang diperkuat dengan dowel
  • 97.
  • 98.
  • 99.
  • 100.
  • 102. Beban Yang Diterima Kuda - Kuda 1. Beban Air Hujan 2. Bebang Angin 3. Beban Genteng 4. Beban Reng Usuk dan list-plank 3. Beban Plafon 4. dan beban dari kuda2 itu sendiri,
  • 103. • Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping akibat beban dari atas perlu dipasang balok horisontal berupa BALOK TARIK.
  • 104. • Untuk mengatasi penurunan pada batang tarik diujung atas kaki kuda-kuda dipasangi tiang
  • 105. Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu DIPASANGI BATANG SOKONG/SKOOR Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.
  • 106. Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu perlu DIPERKUAT DENGAN DUA BATANG KAYU HORISONTAL yang diletakkan kira-kira ditengah-tengah tinggi tiang gantung.
  • 107.
  • 108.
  • 109.
  • 110.
  • 111. ATAP SIRAP KAYU Sirap merupakan material penutup atap yang terbuat dari papan kayu dalam bentuk lembaran. Jenis kayu yang digunakan sebagai atap sirap yaitu jenis kayu ulin kalimantan atau yang lebih dikenal dengan sebutan kayu besi atau kayu bulian.
  • 112. Genteng GENTENG TANAH LIAT TRADISIONAL Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar.
  • 113. Genteng Keramik Bahan dasarnya atap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya.
  • 114. Genteng Beton • Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional,
  • 115. Genteng Metal • Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran. • Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.
  • 116. CARA MERIKSA GENTENG YANG BAIK Tinjauan terhadap pandangan luar : 1. Permukaan genteng dipukul, akan terdengar suara yang nyaring. 2. Tidak ada retak - retak permukaannya. 3. Permukaan genteng rata dan tidak ada lekuk- lekuk. 4. Setelah dipasang akan terlihat rapih dan berukuran sama.
  • 117. Dilihat Dari Patahan. • Warna pada tiap-tiap patahan merata (merah sedikit kekuning-kuningan). • Tebalnya pada bagian-bagian patahan itu sama. • Susunannya terlihat rapat dan padat Campurannya yang berasal dari tanahliat itu halus.
  • 118. DAUN PINTU DAN JENDELA Pintu • Pintu terdiri atas kusen atau gawang dan daun pintu, Tinggi minimal pintu ialah 1,95 meter dan kusen dari kayu dilengkapi dengan tiga angker pada ambang tegak masing-masing. • Hal penting yg perlu diperhatikan, bahwa bagian bawah tidak sampai ke lantai, melainkan digunakan umpak beton dengan tinggi yang disesuaikan
  • 119. Persiapan Alat, Bahan, dan Tempat Kerja Jenis & Fungsi Alat Mistar Kayu Besi Fungsi : untuk mengukur benda kerja yang pendek Mistar Zigzag Fungsi : untuk mengukur benda kerja yang agak panjang Meteran Lipat Kayu Meteran yang digunakan para tukang kayu umumnya meteran kayu yang dapat dilipat. Panjang meteran ini adalah 1 meter. Sekarang ini sudah ada pula meteran lipat yang terbuat dari logam (besi) Rool Mistar (Flexible Rule) Fungsi : untuk mengukur benda kerja yang panjang (hasilnya sangat teliti)
  • 121. Syarat-syarat untuk kusen pintu sebelum dipasang: • Disetel dengan baik dan tidak terpuntir. • Diberi batang penguat sudut pada kedua sudut atas dan batang penguat datar yang menghubungkan kedua kakinya, agar sudut atas tidak berubah. • Sudah diketam halus. • Sudah dilengkapi dengan angkcr baja dan sepatu baja serta papan. • Sebaiknya sudah dicat dengan meni kayu.
  • 122. Syarat-syarat Pemasangan Kusen • Dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan gambar rencana. • Dipasang tegak/vertikal. • Tidak boleh tertukar bagian luar dan bagian dalam kusen pintu seningga membukanya daun-daun pintu akan terbalik. • Dipasang terjepit kokoh pada pasangan tembok.
  • 124. Ukuran Daun Pintu Jumlah daun pintu ada yang tunggal, ada pula yang ganda. Lebar dan tingginya daun pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut: • Tinggi : 2,00-2,10 meter, • Lebar : 0,70-0,90 meter (tunggal), 0,60-0,80 meter (ganda) • Tebal : 0,30-0,40 meter
  • 125. PENGECATAN Persiapan pekerjaan pengecatan bangunan dimulai dengan persiapan keselamatan dan kesehatan kerja, baik prosedur pelaksanaan maupun persiapan kelengkapan perlindungan kerja, adapun kelengkapannya adalah sebagai berikut : • Baju Kerja • Sarung Tangan • Kacamata • Helm • Dan lain-lain
  • 126. Standar Operasional Prosedur (SOP) • Melaksanakan persyaratan K3 sesuai dengan jenis pekerjaan • Melaksanakan prosedur pekerjaan dengan tepat dan benar • Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah. • Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan galian. • Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda
  • 127. Sikap Kerja • Bekerja sesuai dengan SOP (Standard Operasional Prosedur) • Teliti dan cermat • Selalu menggunakan peralatan K3
  • 128.
  • 129. safety shoes sarung tangan baju kerja masker kacamata pelindung
  • 130. PEMASANGAN PLAFON • Langit-langit atau plafon atau ceiling, adalah bagian bangunan yang terletak di atas lantai, mempunyai jarak tertentu dari lantai. Untuk bangunan bertingkat, langit-langit terletak di bawah struktur lantai yang berada di atasnya
  • 131. Fungsi langit-langit atau plafon • Estetika, untuk menutup ruang sebelah atas lantai (bangunan tidak bertingkat), agar konstruksi atap (rangka atap), termasuk balok, tidak tampak. • Sebagai pembatas ruang sebelah atas. • Teknis, untuk meletakkan instalasi listrik (kabel listrik), instalasi air (pipa air) atau instalasi yang lain (untuk bangunan bertingkat ada pemipaan untuk sprinkler dan penghawaan/ AC), menggantung-kan bola lampu. • Akustik, akan berfungsi sebagai peredam suara, baik suara dari luar bangunan atau suara dari dalam bangunan/ruang, meredam suara air hujan yang jatuh dari atap (terutama atap dari logam).
  • 132. Konstruksi Plafon Terdiri Dari Dua Bagian • Rangka dan penggantungnya. • Penutup plafon.
  • 133. Jenis bahan bangunan yang dapat digunakan untuk langit-langit/plafon • Kayu lapis • Serat semen atau eternit • Papan gipsum. • Papan kayu • Bambu • Papan akustik
  • 134.
  • 135.
  • 136.
  • 137.
  • 138.
  • 139.
  • 140.
  • 141. PELESTERAN • Sebelum memulai dengan pekerjaan plesteran, terlebih dahulu serpihan-serpihan adukan, debu atau kotoran-kotoran lain, yang menempel pada tembok perlu dibersihkan dengan cara menyiramkan air pada dinding.
  • 142. Campuran yang dipakai untuk plesteran 1 pc : 2 pasir untuk dinding bagian bawah (kedap air) dan 1 pc : 4 pasir untuk pekerjaan plester pada bagian tengah dan atas yang tidak berhubungan dengan air.
  • 144.
  • 145.
  • 146.
  • 147.
  • 148.
  • 149.
  • 150.
  • 151. Sistem Plambing Air Bersih • Sistem Sambungan Langsung • Sistem Tangki Atap • Sistem Tangki Tekan • Sistem Tanpa Tangki (Booster System) Air buangan • Sistem tercampur • Sistem terpisah Perlengkapan saniter air bersih Sistem hydrant Perlengkapan air
  • 152.
  • 154. Sambungan Pipa • Spigot‐socket • Rubber joint • Flange • Welding steel • Welding (HDPE)
  • 156. Asesoris pipa • Valve • Knee/bend/elbow • Tee • Reducer/increaser • Giboult Joint • Socket, dan sebagainya
  • 157.
  • 158. PEMELIHARAAN. • Sistem plambing yang diatur oleh standar ini harus dipelihara dengan cara yang aman dan sehat sesuai ketentuan dalam standar ini.
  • 159. Pelaksanaan. • Sistem plambing harus dipasang dan dibangun dengan cara yang baik, mematuhi standar ini dan standar lain yang relevan dengan bagian manapun dari sistem plambing, serta standar yang berlaku dalam industri konstruksi, selama tidak bertentangan dengan standar ini.
  • 160. PEMASANGAN PIPA. • Pipa drainase, pipa air buangan atau pipa ven. a). Pipa drainase, pipa air buangan atau pipa ven tidak boleh dipasang dalam ruang tangga atau dipasang sedemikian rupa, sehingga mengganggu jendela, pintu ataupun lubang lain pada gedung; b). Pipa drainase, pipa air buangan atau pipa ven tidak boleh dipasang dalam ruang luncur atau lekuk dasar alat pengangkat (terutama lif). c). Pipa drainase, pipa air buangan atau pipa ven tidak boleh dipasang langsung diatas tangki air minum tanpa tekanan, diatas lubang pemeriksaan tangki air minum yang bertekanan atau diatas tempat yang digunakan untuk pembuatan, persiapan, pembungkusan, penyimpanan ataupun peragaan makanan, tanpa pemisah rapat air.
  • 161. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihn Pipa Air Adalah 1.Cukup awet dalam pemakaian 2.Mampu menerima tekanan khususnya dari dalam pipa air itu sendiri 3.Mudah untuk disambung 4.Berbentuk rapi 5.Mudah untuk dipasang serta kuat 6.Tidak boleh mengakibatkan keracunan baik yang disebabkan oleh bakteri maupun karat 7.Diameter pipa harus dihitung sedemikian rupa sehingga dapat melayani seluruh kran pada beban puncak, namun juga tidak terlalu besar sehingga tidak ekonomis
  • 162. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMASANGAN RESERVOIR UNTUK INSTALASI AIR BERSIH PADA RUMAH TINGGAL 1.Menara yang digunakan untuk bak reservoir harus cukupketinggiannya, agar tekanan di semua kran cukup memadai. 2.Kekuatan menara cukup kuat untuk menyangga reservoir besertaisinya 3.Bak reservoir harus memenuhi standar kualitas dimana jenis bahan
  • 163. • Kalau sudah begini apa boleh buat maka dilakukan pembobokan pada dinding, karena pipa tersebut berada dalam dinding. supaya bisa diatasi bocornya. Disini terlihat pipa tersebut tidak memakai lem ( semprul nih yang masang pipa )
  • 164. • Pipa ini tidak memakai lem, mungkin mikirnya. Biar dah pipa pembuangan air kotor ini, khan gak ada tekanan. Ini sangat salah, kalau ketahuan oleh saya, pasti saya tendang yang masang pipa ini. Khan bikin repot dikemudian hari ya.
  • 165. 165