1. BAUKSIT
KELOMPOK 7
1204108010001
1204108010014
1204108010021
1204108010035
1204108010045
1204108010091
Dara Lidayul Masha
Deea Rizki Oziana
Mustika Junus
Mairia Ulfa Khatimmah
Zati Hulwani
Cut Ana Eliza
2. BAUKSIT
A. Sejarah Bauksit
Bauksit ditemukan pada tahun 1821 oleh geolog
bernama”Pierre Berthier” pemberian nama sama
dengan nama Desa Les Baux di selatan
Perancis.
Bauksit
adalah
bahan
yang
heterogen, yang mempunyai mineral dengan
susunan
terutama
dari
Hidroksida
aluminium,yaitu
berupa
mineral
buhmit
(Al2O3H2O); mineral gibsit (Al2O3.3H2O) dan
diaspora (Al2O3H2O)
3. B. Mineral Penyusun Bauksit
Bauksit adalah tanah merah yang
kaya dengan alumunium logam.
Bauksit
mengandung
Al2O3
sebanyak (45 – 65%) , SiO2 (1 –
12%) , Fe2O3 ( 2 – 25% ), ( TiO2
>3% ), dan H2O (14 – 36%) .
mempunyai warna putih susu atau
kekuningan
dalam
keadaan
murni,merah atau coklat apa bila
terkontaminasi oleh Besi oksida
atau bitumen, bauksit relative
sangat lunak (kekerasan 1-3 skala
mohs), relative ringan dengan berat
jenis 2,3-2,7,mudah patah dan tidak
4. C. Asal-mula Bauksit
Terjadi proses pelapukan (laterisasi)
batuan induk,erat kaitannya dengan
penyebaran granit dan bochmit.
Bauksit terjadi di daerah tropika dan
subtropika
serta
membentuk
perbukitan yang landai dengan
memungkinkan pelapukan sangat
kuat.
5.
Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang
mempunyai kadar Al relatif tinggi, kadar Fe rendah
dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau
bahkan tidak mengandung sama sekali. (misalnya
sienit dan nefelin) yang berasal dari batuan
beku, batu lempung-lempung dan serpih
Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses
lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi
akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat
ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi
kedudukannya di kedalaman tertentu.
6. D. Sumber Bauksit Di Indonesia
1.
2.
3.
4.
Sumatera Utara : Kota Pinan (bauksit dan kandungannya
Al2O3 = 15,05 – 58,10%).
Riau : Pulau Bulan, Pulau Bintan (bauksit dan
kandungannya SiO2 = 4,9%, Fe2O3 =10,2%, TiO2 =
0,8%, Al2O3 = 54,4%), Pulau Lobang (kepulauan
Riau), Pulau Kijang (kandungan SiO2 = 2,5%,Fe2O3 =
2,5%, TiO2 = 0,25%, Al2O3 = 61,5%, H2O =
33%), merupakan akhir pelapukan lateritic setempat, selain
ditempat tersebut terdapat juga diwilayah lain
yaitu, Galang, Wacokek,Tanah Merah,dan daerah searang.
Kalimantan Barat : Tayang Mebukung, Sandai, Pantus, Balai
Berkuah,Kendawangan dan Munggu Besar
Bangka Belitung : Sigembir
7. E. Tahap Penambangan
Bauksit
a. Pembersihan lahan (land clearing) dari tumbuh-tumbuhan yang
terdapat diatas endapan bijih bauksit.
b. Pengupasan lapisan penutup (Strepping of overburden) yang
umumnya memeliki ketebalan 0,2 meter. Untuk pengupasan
lapisan penutup digunakan bulldozer.
c. Penggalian (digging) endapan bauksit dengan excavator dan
pemuatan bijih dengan dump truck.
d. Pencucian
e. Pengangkutan bijih bauksit bersih
f. Penimbunan dan pengapalan
g. Penanganan Tailing dan Air Limbah
h. Reklamasi dan Revegetasi
10. Kegunaan
bauksit(aluminium)dalam
kehidupan sehari-hari
Aluminium digunakan untuk bingkai
jendela, gagang pintu, dan untuk
membuat berbagai peralatan di dapur
Mode transportasi meliputi udara, air dan
darat. Aluminium digunakan secara luas
untuk membuat kapal
Aluminium banyak digunakan dalam
mobil. Aluminium untuk mobil memiliki
sifat termal sekaligus estetika
11.
Bagian-bagian mobil seperti pelek, blok
mesin, komponen suspensi, dan transmisi
terbuat dari aluminium
Kemasan adalah salah satu penggunaan
paling umum dari aluminium. Minuman
kaleng, tutup botol, foil, nampan, dll
semuanya terbuat dari logam ini.
Aluminium banyak digunakan sebagai bahan
konstruksi.
Atap, casting, fabrikasi, pipa, tangki, batang
aluminium, kawat, bingkai
jendela, pagar, pegangan tangga merupakan
bagian penting konstruksi yang
12.
Alumunium juga digunakan untuk
membuat benda yang harus ringan
bebannya, seperti pesawat terbang atau
bahan-bahan untuk atap