Dokumen membahas sistem gerak pada manusia yang terdiri atas rangka sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif. Sistem rangka manusia terbagi menjadi tulang tengkorak, tulang anggota badan, dan tulang anggota gerak. Tulang mengalami proses perkembangan dari tulang rawan menjadi tulang keras melalui osifikasi.
3. KD 3.1. Menganalisis gerak pada makhluk hidup,
sistem gerak pada manusia, dan upaya
menjaga kesehatan sistem gerak
KD 4.1. Menyajikan karya tentang berbagai
gangguan pada sistem gerak, serta upaya
menjaga kesehatan sistem gerak manusia
4. SISTEM GERAK PADA MANUSIA
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Peserta didik mampu memahami organ penyusun sistem
gerak manusia
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi sistem rangka
bagi manusia
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis tulang
penyusun sistem gerak manusia
4. Peserta didik mampu mendeskripsikan proses
perkembangan tulang
5. Salah satu ciri makhluk hidup adalah
melakukan gerak
Gerak makhluk hidup ada 2 jenis yaitu :
1. Gerak aktif, gerak berpindah tempat
2. Gerak pasif, gerak yang tidak berpindah tempat
6. Gerak adalah salah satu ciri mahluk hidup.
Gerak dapat terjadi dikarenakan adanya
kerjasama antara rangka (alat gerak pasif)
dengan otot (alat gerak aktif)
SISTEM GERAK
MANUSIA
RANGKA
(ALAT GERAK
PASIF)
OTOT (ALAT
GERAK AKTIF)
8. Fungsi rangka manusia:
1. Sebagai alat gerak pasif.
2. Penopang tubuh
3. Pemberi bentuk pada tubuh
4. Pelindung organ tubuh yang lunak
(otak, jantung, paru-paru, sumsum dll)
5. Tempat pembentukan sel-sel darah.
11. SISTEM RANGKA MANUSIA
TULANG RAWAN (KARTILAGO) TULANG KERAS (OSTEON)
Tersusun dari sel tulang keras (osteosit)
Zat kapur >zat kolagen
Memiliki saluran havers yang berisi saraf
pembuluh darah yang berfungsi
memelihara kehidupan sel-sel tulang.
Terdapat pada hampir seluruh tulang
pada orang dewasa
Tersusun dari sel tulang rawan (kondroblast)
Zat kolagen > zat kapur
3 jenis tulang rawan yang tetap menjadi
tulang rawan adalah :
1. Hialin, contoh tulang hidung
2. Elastik, contoh daun telinga
3. Fibrosa, contoh ruas tulang belakang
12. Bedasarkan penyusunnya
Tulang rawan (kartilago) banyak mengandung
zat perekat dan sedikit zat kapur, sehingga
bersifat lentur dan liat, dan tidak memiliki
saluran havers.
Tulang sejati (osteon) banyak mengandung zat
kapur (kalsium karbonat dan kalsium posfat)
serta sedikit zat perekat, memiliki saluran havers
yang berisi pembuluh darah dan berfungsi
memelihara kehidupan sel-sel tulang.
14. Periosteum
→membran yang menempel dengan kuat, terdapat pembuluh darah,
berperan sebagai penyuplai makanan ke tulang, pertumbuhan dan
perbaikan tulang
Tulang kompak
→lapisan tulang keras yang kuat, mengandung sel tulang, pembuluh
darah, zat kapur dan fosfor, serta serabut elastin
15. Tulang spons
→bagian tulang yang kurang kompak , terdapat di ujung tulang dan
punya ruang- ruang kecil terbuka
Sumsum putih tulang
→bagian yang mengisi rongga pada tulang panjang
Tulang rawan
→penutup ujung tulang yang bertekstur lunak dan lentur
29. TULANG ANGOTA GERAK ATAS
A.T. lengan atas
B. T. pengumpil
C.T. hasta
D.T. gelang bahu
E. T. Belikat
F. T. Pergelangan
tangan
G.T. Telapak tangan
H. T. Jari-jari
30. TULANG ANGOTA GERAK BAWAH
A.T. gelang panggul
B.T. ekor
C.T. duduk
D.T. paha
E. T. lutut
F. T. kering
G.T. betis
H.T. pergelangan
kaki
I. T. telapak kaki
J. T. Jari-jari kaki
K.T. mata kaki
K
32. Beberapa bulan sebelum manusia dilahirkan tulang manusia tersusun dari tulang rawan atau
kartilago
Secara bertahap tulang rawan akan rusak dan digantikan oleh ulang keras
Tetapi pada perkembangannya tidak semua tulang rawan pada tubuh manusia akan digantikan
oleh tulang keras misalnya tulang hidung, daun telinga
Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi atau penulangan
Tulang rawan memiliki rongga yang terisi oleh osteoblast (sel-sel pembentuk tulang)
Selanjutnya osteoblast akan membentuk osteosit (sel-sel tulang)
Selain mengalami osifikasi tulang juga mengalami fusi atau penggabungan
Jumlah tulang pada manusia dewasa adalah 206 tulang.