SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas / Semester : X / 2
Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam
Berdemokrasi
Sub Pokok Materi : Hakikat Warga Negara dalam Sistem
Demokrasi
Pertemuan ke : 1
Peminatan : IPA / IPS
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan
bermasyarakat (KD 1.1.)
2. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 2
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia (KD 2.5.)
3. Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks
sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 3.8.)
4. Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 4.8.)
C. Indikator
1. Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan.
2. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam konteks
sejarah.
3. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam Konteks
geopolitik
4. Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia.
PERTEMUAN I
D. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab A. “Membangun
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan:
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Agar tidak terjadi kesemerawutan dalam kehidupan bersama, pada bab ini akan dipaparkan bagaimana
kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik. Hal ini dilakukan dengan
harapan akan menimbulkan karakter bangsa yang nasionalis dan patriotis serta sikap saling menghargai.
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran artinya menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, khususnya dalam
konteks sejarah berdirinya bangsa Indonesi. Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai dengan
perkembangan bangsa mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak hal yang dapat
mempengaruhi kesadaran berbangsa dan bernegara. Salah satunya dinamika kehidupan warga negara,
telah ikut memberi warna terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara tersebut. Selain itu, dinamika
kehidupan bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia, tentu berpengaruh pula terhadap kesadaran
tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan faktor utamanya. Faktor
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 3
tersebut membuat dunia semakin “terbuka”. Semua bangsa dapat saling melihat bangsa lain. Hal inilah
yang menimbulkan suasana saling mempengaruhi serta menyentuh kesadaran berbangsa dan bernegara.
Seluruh elemen masyarakat harus ikut bertanggung jawab menanamkan kesadaran ini. Jika suatu
masyarakat atau individu sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan
bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Akibatnya, bangsa ini akan jatuh ke dalam
kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan
diri dari gangguan bangsa lain.
Kondisi bangsa saat ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa kita
lihat dari semakin minimnya kaum muda di perkotaan untuk menghormati nilai-nilai budaya bangsa
sendiri dan lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain. Selain itu, remaja menunjukkan
perilaku menyimpang dan menggunakan obat terlarang atau melakukan free sex, dan kondisi ini
diperparah dengan minimnya kesadaran sosial dan perhatian orang tua yang ditunjukkan dengan semakin
individualisnya kaum muda di tengah-tengah masyarakat.
Oleh karena itu, untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara di masyarakat adalah dengan
mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan kepekaan sosial. Masih banyak persoalan di masyarakat yang
membutuhkan peranan semua masyarakat, baik itu masalah sosial, ekonomi maupun politik. Indonesia
akan menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat diintervensi oleh negara apapun. Namun,
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini mulai mengalami pergeseran. Hal ini mungkin
diakibatkan oleh era globalisasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
cepat.
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Problem Based Learning(PBL)
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 4
(1) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan
mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang
siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya.
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
(2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika
kelompok selama pembelajaran.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 5
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai
penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data
dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu
siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi
yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru
mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
(4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 6
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari
situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya
adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.
Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
(5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Memberikan salam
 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
 Menanyakan kehadiran siswa
 Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
 Tanya jawab materi mengenai Membangun Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti  Menyampaikan mengenai Membangun Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara melalui contoh kasus.
60 menit
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 7
 Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi
 Siswa dibagi secara berpasangan
 Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali
materi yang telah disampaikan guru, sementara yang
lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan
kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh
pasangannya
 Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan
kembali hasil wawancara dengan pasangannya
 Siswa yang lain menanggapi
Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi mengenai Membangun Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
 Siswa membuat tugas laporan mengenai Membangun
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara dalam bentuk
makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan
datang)
 Mengucapkan salam
20 menit
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
Peta Konsep mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
H. Penilaian {terlampir}
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas / Semester : X / 2
Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam
Berdemokrasi
Sub Pokok Materi : Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesatuan dalam Konteks Sejarah
Pertemuan ke : 2
Peminatan : IPA / IPS
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 9
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan
bermasyarakat (KD 1.1.)
2. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia (KD 2.5.)
3. Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks
sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 3.8.)
4. Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 4.8.)
C. Indikator
1. Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan.
2. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam konteks
sejarah.
3. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam Konteks
geopolitik
4. Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 10
PERTEMUAN II
D. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab B. “Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah” pelaksanaan pembelajaran secara umum
dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah
Tahukah kalian kapan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai? Cara-cara apakah yang
dipergunakan rakyat Indonesia untuk melawan para penjajah? Coba kalian cari di internet atau sumber
lain mengenai sejarah perjuangan Indonesia yang lebih lengkap? Kita ketahui bahwa sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia dimulai sejak zaman kerajaan sampai dengan perjuangan, baik melalui cara
diplomatis maupun peperangan. Indonesia sebagai bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang
berlimpah harus mempunyai kesadaran untuk mengelola kekayaan tersebut. Selain itu, mempunyai
kesadaran untuk menjaga keamanan dan stabilitas negara dari ancaman, tantangan, gangguan, dan
hambatan.
Kesadaran dibedakan antara kesadaran sebagai insan Tuhan, insan sosial, dan insan politik. Kesadaran
bernegara selaku insan politik, yaitu:
a. Mensyukuri, membina, dan memelihara Negara Indonesia.
b. Mengupayakan tegaknya kemerdekaan, kebahagian, dan kejayaan Indonesia
Sejarah perjuangan Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan oleh tokoh-tokoh
bangsa Indonesia banyak berlandaskan dengan kesadaran bernegara. Jelas dalam sejarah diceritakan
bahwa para tokoh-tokoh bangsa dalam merumuskan dasar negara dan lain sebagainya didasari dengan
kesadaran bernegara yang tinggi. Jika tidak, kemerdekaan tidak akan terwujud.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajah secara diplomatis, yaitu
dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) oleh
pemerintah Jepang. Anggota-anggota BPUPKI berasal dari tokoh agama, cendekiawan, bangsawan,
rakyat, buruh, tani, pedagang, dan wartawan. Ada empat orang keturunan Cina, seorang keturunan
Belanda, dan seorang keturunan Arab. Sidang BPUPKI pertama (29 Mei-1 Juni 1945) membicarakan
“Dasar Negara Indonesia Merdeka”. Tokoh-tokoh yang menyampaikan pendapatnya adalah Mr. Muh.
Yamin, Prof. Dr.Soepomo, dan Ir. Soekarno. Padahal, ketiga tokoh itu menyampaikan isi dasar negara
yang berbeda, tetapi dengan kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi sehingga tidak terjadi
perpecahan. Pada akhir sidang pertama BPUPKI dibentuklah panitia kecil yang terdiri atas delapan orang
dengan tugas memeriksa usulan tentang dasar negara yang masuk untuk ditampung dan kemudian
dilaporkan kepada sidang BPUPKI berikutnya. Panitia kecil ini terdiri atas Ir. Soekarno, Drs.. Mohammad
Hatta, Mr. A. A. Maramis, Ki Bagus Hadikusumo, M. Sutardjo Kartohadikusumo, R. Oto Iskandardinata,
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 11
Mr. Muh Yamin, dan K. H. Wahid Hasjim.
Pada 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan BPUPKI dan panitia sembilan. Rapat tersebut menghasilkan
hal-hal sebagai berikut.
1. Supaya selekas-lekasnya Indonesia merdeka.
2. Supaya hukum dasar yang akan dirancang diberi Preambule (pembukaan).
3. Supaya BPUPKI terus bekerja sampaiterwujudnya suatu hukum dasar.
4. Membentuk Panitia Kecil perumus dasar negara.
Kemudian, Panitia kecil dibentuk dengan jumlah sembilan orang terdiri atas Ir Soekarno (ketua),
Drs. Mohammad Hatta, Mr. AA. Maramis, Abikoesno Tjokrosoeyoso, Abdulkahar Muzakir, H. Agus
Salim, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Muhammad Yamin, dan KH Wahid Hasjim. Panitia ini mulai bekerja
dengan menyelidiki usul-usul dan merumuskan dasar negara yang akan dituangkan dalam
mukadimah hukum dasar. Pada tanggal 22 Juni 1945 malam hari berhasil merumuskan dengan sebutan
Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.
Dalam piagam tersebut tercantum rumusan Pancasila, yaitu
1. Ketuhanan,dengankewajiban menjalankan syariatIslambagipemeluknya.
2. Kemanusiaann yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada sidang BPUPKI kedua (10 Juli - 17 Juli 1945) hanya menyiapkan rancangan Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia Merdeka yang diketuai oleh Ir Soekarno, rancangan ekonomi dan keuangan
diketuai Moh Hatta, dan rancangan pembelaan tanah air diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoeyoso. Dengan
demikian, tanggal 17 Juli 1945, BPUPKI telah mendapatkan tiga rancangan dan dianggap selesai
tugasnya. Dalam dua sidang BPUPKI ini, kesadaran bernegara para tokoh bangsa patut dicontoh.
Walaupun ada perbedaan tetapi tetap dalam kerangka persatuan.
Para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila memiliki komitmen sebagaiberikut.
1. Memiliki semangat persatuan dan nasionalisme.
2. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia.
3. Selalu semangat dalam berjuang.
4. Mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 12
5. Melakukan pengorbanan pribadi.
Setelah BPUPKI bubar, dibentuklah pada 7 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang anggota-anggotanya terdiri atas orang- orang yang berpengaruh di masyarakat ketika itu dan
dianggap mewakili berbagai macam daerah dan golongan dari seluruh Indonesia. Ketuanya Ir. Soekarno
dan wakilnya Drs. Moh Hatta. Jumlah anggota PPKI berjumlah 21 orang. Ketika Jepang dibom atom oleh
sekutu di Hirosima dan Nagasaki, terjadilah kekosongan kekuasaan. Tentara Jepang menyerah kepada
sekutu. Pada saat inilah kesempatan digunakan untuk memproklamasikan kemerdekaan tanggal 17
Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi, PPKI mengadakan sidang dan merumuskan beberapa hal
berikut.
1. Mengesahkan dan menetapkan Pembukaan UUD 1945 yang bahan-bahannya hampir seluruhnya
diambil dari Piagam Jakarta. Namun, ada perubahan, yaitu:
a. Kata Hukum Dasar diganti menjadi Undang-Undang Dasar.
b. “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk- pemeluknya” diganti
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
c. Permusyawaratan perwakilan diganti menjadi permusyawaratan/
perwakilan.
2. Mengesahkan dan menetapkan UUD.
3. Menetapkan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden
Republik Indonesia.
Itulah kesadaran bernegara yang ditunjukkan tokoh-tokoh bangsa Indonesia dalam mempersiapkan
kemerdekaan, menetapkan UUD, dan menetapkan dasar negara. Berjarak dengan masa kemerdekaan
membuat sejarah, harus dapat membangun kesadaran bernegara dan menyatukan pandangan-pandangan
yang berbeda.
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Problem Based Learning(PBL)
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 13
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
(6) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan
mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang
siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya.
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
(7) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 14
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika
kelompok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai
penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(8) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data
dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu
siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi
yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru
mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 15
juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
(9) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari
situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya
adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.
Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
(10) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Memberikan salam
 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
10 menit
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 16
 Menanyakan kehadiran siswa
 Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
 Tanya jawab materi mengenai Kesadaran Berbangsa
dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti  Menyampaikan mengenai Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah melalui
contoh kasus.
 Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi
 Siswa dibagi secara berpasangan
 Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan
kembali materi yang telah disampaikan guru,
sementara yang lainnya mendengarkan sambil
membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang
telah disampaikan oleh pasangannya
 Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan
kembali hasil wawancara dengan pasangannya
 Siswa yang lain menanggapi
60 menit
Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi mengenai Kesadaran Berbangsa
dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
 Siswa membuat tugas laporan mengenai Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks
Sejarah dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2
pertemuan yang akan datang)
 Mengucapkan salam
20 enit
H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 17
Peta Konsep mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan
dalam Konteks Sejarah
I. Penilaian {terlampir}
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas / Semester : X / 2
Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam
Berdemokrasi
Sub Pokok Materi : Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesatuan dalam Konteks Geopolitik
Pertemuan ke : 3
Peminatan : IPA / IPS
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 18
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan
bermasyarakat (KD 1.1.)
2. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia (KD 2.5.)
3. Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks
sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 3.8.)
4. Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 4.8.)
C. Indikator
1. Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan.
2. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam konteks
sejarah.
3. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam Konteks
geopolitik
4. Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia.
PERTEMUAN III
D. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab C. “Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik” pelaksanaan pembelajaran secara umum
dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik
Perlu diingat bahwa Indonesia merupakan negara yang mengalami penjajahan oleh beberapa negara,
seperti Inggris, Belanda, dan Jepang. Negara-negara tersebut awalnya datang untuk berdagang. Mengapa
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 19
hal itu bisa terjadi? Indonesia yang kaya akan hasil bumi dan memiliki jalur laut yang strategis menjadi
alasan utama. Dengan hasil bumi yang melimpah, negara ini dapat menjadi negara besar dan kaya raya.
Hal ini menjadi kekhawatirkan bangsa-bangsa lain. Para penjajah datang ke Indonesia melalui jalur laut
yang biasa dilewati banyak pedagang sehingga mendatangkan banyak keuntungan. Untuk itulah, secara
geografis, Negara Indonesia begitu diuntungkan oleh alam.
Indonesia yang berada pada posisi penting dan dianggap sebagai negara yang kuat secara strategis akan
memainkan peran besar dalam gejolak politik abad XXI. Oleh karena itu, untuk mempertahankan
kedaulatan, pemimpin dan rakyat harus besatu demi mencapai kemerdekaan berdasarkan letak geografis
tersebut menunjukkan bukti dan cara untuk memunculkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Dalam
prosesnya, kecintaan terhadap tanah air dan loyalitas yang mengiringinya tidak lantas dipaksa tumbuh.
Dengan jiwa patriotisme dan nasionalisme, seluruh rakyat dengan kesadaran penuh dapat bersama-sama
berjuang demi mencapai cita-cita dan tujuan yang sama, sebagai sebuah negara yang merdeka dan
berdaulat.
1. Geopolitik
Apakah di kelas kalian ada bola dunia (globe)? Pernahkah kalian melihat dan memperhatikan bentuk bola
dunia (globe)? Dapatkah kalian menunjukkan letak Indonesia di globe tersebut? Bagaimana letak
Indonesia dengan negara lain? Apakah berpengaruh dengan politik di Indonesia?
Geopolitik terbentuk dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Geo berarti bumi/ planet bumi, sedangkan
politik secara leksikal mengandung arti segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatanegaraan atau
kenegaraan (pemerintah); segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap
negara lain.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembahasan geopolitik berkaitan dengan
permasalahan wilayah teritorial, keadaan geografis, sejarah, ilmu sosial, politik, strategi, dan
kebijaksanaan. Untuk itu, geopolitik setiap negara akan berbeda-beda. Hal ini disebabkan kondisi wilayah
yang berbeda-beda.
Dalam geopolitik, negara terbagi menjadi dua bentuk, yaitu negara determinis dan negara posibilitis.
Negara determinis merupakan negara yang letak geografisnya memengaruhi peta politik negara tersebut.
Negara dalam posisi seperti ini biasanya berada pada wilayah yang diapit oleh dua negara besar atau
adikuasa sehingga terjadi pengaruh politik atas kebijakan kedua negara adikuasa tersebut.
Negara posibilitis merupakan negara yang tidak menerima pengaruh secara dominan dari negara yang
berada di sekitarnya meskipun saling berdekatan. Negara posibilitis biasanya hanya bersinggungan
dengan faktor-faktor intern, seperti ideologi, sosial, budaya, dan militer.
Berdasarkan penggolongan negara tersebut, dijelaskan bahwa betapa pentingnya wilayah geografis
sebuah negara. Hal ini juga berkaitan langsung dengan peranan dari geopolitik itu sendiri yang
disebutkan sebagai berikut.
a. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam negara tersebut;
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 20
b. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;
c. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
d. Menggariskan pokok-pokok haluan negara,misalnya pembangunan;
e. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori
negara sebagaiorganisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;
f. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
Setelah kemerdekaan diraih dan kedaulatan dipegang penuh, Indonesia merupakan sebuah negara
kepulauan yang memandang geopolitik sebagai Wawasan Nusantara. Hal ini terjadi karena Wawasan
Nusantara memiliki asas keterpaduan meliputi satu kesatuan wilayah dan satu kesatuan politik serta satu
ideologi; satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, perlu adanya
pemahaman atas tujuan Wawasan Nusantara yang menuntut adanya kesadaran dalam berbangsa dan
bernegara.
2. Wawasan Nusantara
a. Pengertian Wawasan Nusantara
Apa yang kalian ketahui tentang istilah Wawasan Nusantara? Pernahkah kalian membaca tentang literatur
Wawasan Nusantara? Jika belum, carilah di internet atau sumber lain tentang Wawasan Nusantara?Atau
mari kita pelajari bersama- sama tentang Wawasan Nusantara pada subbab ini. Berdasarkan teori-teori
tentang wawasan, latar belakang, falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran aspek wilayah, aspek sosial
budaya, dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut Wawasan
Nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini terus berkembang. Banyak pengertian tentang
Wawasan Nusantara, tetapi ada satu pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun 1999 sebagai berikut.
“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam
dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional”.
Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak
dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu
membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik. Untuk itu,
pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan negara disusun atas dasar hubungan timbal
balik antara semua aspek dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Dari pengertian
diatas maka pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara ialah
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonnesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 21
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
b. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh
menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga
masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara
harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan
kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan perorangan.
c. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara,
dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan
bersama. Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan
melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia.
Adapun, asas Wawasan Nusantara tersebut adalah sebagaiberikut.
1) Kepentingan yang sama. Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan,kepentingan bersama
bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa
Indonesia harus menghadapi penjajahan yang berbeda. Misalnya, dengan cara “adu domba”
dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan lingkungan
hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu tercapainya kesejahteraan dan rasa aman
yang lebih baik daripada sebelumnya.
2) Keadilan. Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik perorangan,
golongan, kelompok maupun daerah.
3) Kejujuran. Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang
benar biar pun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya. Demi kebenaran
dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan.
4) Solidaritas. Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa
meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5) Kerja sama. Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan
sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang
lebih baik.
6) Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan Negara
Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah
Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap
kesepakatan ini sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan persatuan dan
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 22
kesatuan akan hancur berantakan.
d. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara
1) Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau
penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian,
Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
2) Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsisebagaipedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi
penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara
3) Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan
rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu,
kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati,
diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan
masyarakat. Nasionalisme yang tinggi disegala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut
merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa
bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa
Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada
kepentingan pribadi atau golongan. Dengan kata lain, Wawasan Nusantara menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau
menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
secara utuh dan menyeluruh sebagaiberikut.
1) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan
yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
2) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi
yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan
tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat
antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 23
3) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan
atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta. Implementasi ini
juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa
membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan
status sosialnya.
4) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan menumbuh –kembangkan
kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela Negara pada
setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela Negara
ini akan menjadi modal utama yang akan menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia
dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari manapun datangnya,
atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan kedalaulatan negara.
Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas, implementasi
Wawasan Nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undagan yang
berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu, Wawasan Nusantara dapat
diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa
kebhinnekaa sehingga menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum.
Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi
sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan
mewujudkan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui pengukuhan
Wawasan Nusantara. Dengan demikian, NKRI dan Wawasan Nusantara merupakan satu paket dalam
kehidupan nasional guna mewujudkan ketahanan nasional yang tidak bisa tergantikan dengan yang
lainnya.
Demikianlah seluruh materi pelajaran di kelas X dari semester pertama dan kedua telah kalian pelajari.
Setelah kalian mempelajarisemua materidi kelas X ini diharapkan kalian menjadi warga negara Indonesia
yang baik (good citizenship) dan memiliki wawasan kebangsaan. Selain itu, kalian mempunyai karakter
untuk bersikap menjadi generasi muda yang unggul. Oleh karena itu, tidak cukup hanya mempelajari
materi di kelas X, di kelas XI kalian akan lebih mendalami hal-hal yang berhubungan dengan materi di
kelas X. Selamat melanjutkan ke jenjang berikutnya.
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 24
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Problem Based Learning(PBL)
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
(1) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan
mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang
siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya.
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
(2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 25
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika
kelompok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai
penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data
dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu
siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi
yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 26
bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru
mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
(4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari
situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya
adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.
Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
(5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 27
Pendahuluan  Memberikan salam
 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
 Menanyakan kehadiran siswa
 Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
 Tanya jawab materi mengenai Kesadaran Berbangsa
dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti  Menyampaikan mengenai Membangun Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara melalui contoh kasus.
 Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi
 Siswa dibagi secara berpasangan
 Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan
kembali materi yang telah disampaikan guru,
sementara yang lainnya mendengarkan sambil
membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang
telah disampaikan oleh pasangannya
 Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan
kembali hasil wawancara dengan pasangannya
 Siswa yang lain menanggapi
60 menit
Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi mengenai Kesadaran Berbangsa
dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
 Siswa membuat tugas laporan mengenai Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks
Geopolitik dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada
2 pertemuan yang akan datang)
 Mengucapkan salam
20 enit
H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 28
Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
Peta Konsep mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan
dalam Konteks Geopolitik
I. Penilaian {terlampir}
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 29
/lampiran
Tugas Mandiri:
Apa jadinya jika setiap individu dalam sebuah negara lebih mementingkan diri sendiri? Ia tidak peduli
dengan kondisi lingkungan dan masyarakat di luar dirinya, tidak turut serta dalam dinamika bangsa.
Dalam aspek berlalulintas misalnya, kondisi lalulintas akan semrawut bila setiap orang ingin sampai ke
tempat tujuannya tanpa mempedulikan kendaraan lain dan rambu yang ada. Hasilnya, akan terjadi
keributan dan pertengkaran antarsatu dan pengendara lain. Hal ini juga berlaku dalam hidup bertetangga
maupun di lingkungan sekolah atau pekerjaan.
Sebelum kalian mempelajari bab ini, adalah yang akan kalian tanyakan? Tuliskan pertanyaan kalian di
kolom berikut ini.
…………………………………………………………………………………… ………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………… ………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………… ………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………… ………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Kesadaran warga negara dalam menjaga lingkungan antara lain diwujudkan dengan sistem
keamanan lingkungan (Siskamling), yang difasilitasi oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan gambaran tersebut,jawablah pertanyaan berikut.
1. Apakahditempatkalian masih dilaksanakan sistemkeamananlingkungan
(Siskamling)?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………...................................................
2. Apakah kalian pernah melaksanakan Siskamling?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………...................................................
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 30
3. Mengapa kalian mau melaksanakan Siskamling?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………...................................................
4. Apakah dalam menjalankan Siskamling ada paksaan atau kesadaran sendiri?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………...................................................
5. Bagaimanakah cara menumbuhkan kesadaran warga masyarakat di tempat kalian tentang
pentingnya Siskamling?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………...................................................
Berdasarkan gambaran di atas, buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan gambaran tersebut. Tuliskan
pertanyaan kalian dalam kolom berikut.
1……………………………………………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………………………………………………
3……………………………………………………………………………………………………………
4……………………………………………………………………………………………………………
5……………………………………………………………………………………………………………
Diskusikan dengan teman kalian bagaimana upaya bangsa dan negara Indonesia agar dapat bersaing dalam
era globalisasi
No. Bidang
Contoh Upaya yang Harus
Dilakukan
Nilai Manfaat bagi Bangsa dan
Negara
1. Agama
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
2. Pendidikan
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
3 Ekonomi
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 31
4. Teknologi
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
5. Politik
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
6. Sosial Budaya
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
7. Keamanan
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
8. Informasi
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
9.
H u b u n g a n
Internasional
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
10 olahraga
a. ………………………………....
b. ………………………………....
c. ………………………………....
………………………………....
………………………………....
………………………………....
Suasana perundingan KMB (konfrensi Meja Bundar) antara Indonesia dan Belanda.
Berdasarkan gambar tersebut,jawablah pertanyaan berikut.
1. Apakah kalian mengetahui perundingan apakah itu?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………….....……………………………………………
2. Apakah yang sedang dibahas dalam perundingan tersebut?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………….....……………………………………………
3. Mengapa diadakan perundingan tersebut?
……………………………………………………………………………
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 32
……………………………………………………………………………
…………………………….....……………………………………………
4. Bagaimana hubungannya perundingan tersebut dengan kesadaran
berbangsa dan bernegara?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………….....……………………………………………
5. Apa pendapat kalian mengenai perundingan tersebut?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………….....……………………………………………
Diskusikanlah dengan teman kalian mengenaidaftar skala sikap tentang kesadaran berbangsa dan bernegara.
Pilihlah sesuai dengan pengalaman kalian. Kemudian, berikanlah tanda ceklis (V) dan alasannya
No. Pernyataan
Pengalaman Pribadi Alasan
Sering Jarang Pernah
Belum
Pernah
1
.
Melaksanakan upacara bendera
dengan khidmat.
2
.
Membantu korban bencana
alam.
3
.
Ikut memperingati hari-hari
besar nasional.
4
.
Menggunakan produksidalam
negeri.
5
.
Menyanyikan lagu nasional
“Indonesia Raya” dengan
semangat.
6
.
Membaca riwayat hidup para
pahlawan.
7
.
Mendengarkan Pidato
Kenegaraan tanggal 16 Agustus.
8
.
Menyelesaikan masalah tanpa
bantuan orang lain.
9
.
Berteman dengan orang yang
berbeda agama, daerah, dan
suku.
10 Dalam mengambil keputusan
diutamakan musyawarah
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 33
Berdasarkankomitmen para pendiri bangsa tersebut, tuliskan beberapa halberikut.
1.Tuliskanlah berbagai hal yang menunjukkan komitmen kalian dalam kehidupan sehari-hari.
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
2. Tuliskanlah secara jujur, termasuk pribadi manakah kalian? Apakah termasuk warga negara yang
mempunyai komitmen dalam belajar? Tuliskan faktor- faktor yang menyebabkan komitmen dalam
belajar tidak ada?
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
3. Tuliskan komitmen yang harus ditunjukkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
Dari peristiwa kemerdekaan dan perumusan konstitusi di atas, kesadaran bernegara dan berbangsa seakan
lahir dari pengalaman yang sama yaitu penjajahan. Usaha yang telah diperjuangkan tersebut haruslah
dipertahankan untuk menjadi kedaulatan yang kokoh sehingga dibutuhkan adanya kesadaran dan
komitmen dari seluruh masyarakat. Namun, kenyatannya bangsa ini mengalami guncangan sebagai
tantangan untuk mempertahankan kedaulatan.
Berdasarkan fakta sejarah yang ada, menyangkut kesadaran berbangsa dan bernegara,perhatikanlah secara
lebih teliti mengenai sikap dan upaya kalian sebagai generasimuda dalam menunjukkan semangat
kebangsaan dan bernegara yang menguatkan komitmennya sebagai bagian dari NKRI dalam berbagai
bidang. Tuliskanlah pendapat kalian mengenai usaha membangkitkan kesadaranberbangsa dan bernegara
dan diskusikan dengan teman kalian.
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 34
……………………………………………………………………………… ……………………………
…………………………………………………………………………………...........................…………
Ir. Seokarno – Presiden Republik Indonesia Pertama menyatakan:
“Apakah kelemahan kita? Kelemahan kita ialah kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita
menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayaisatu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah
rakyat gotong royong”
Sebelum membahas materi kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks geopolitik, cermati dan
kaji pernyataanIr.Soekarno tersebut. Jawablah pertanyaan berikut.
1. Tuliskan apa yang menyebabkan Bangsa Indonesia lemah selain sikap kurang percaya
diri?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Sebutkan usaha kalian agar tidak menjadi bangsa yang lemah?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Apa akibatnya jika Indonesia menjadi bangsa yang lemah?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Bagaimana hubungannya dengan konteks geopolitik?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Sebutkan sikap dan perilaku yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara sehingga menjadi negara yang kuat?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Tuliskanlah letak geografis Negara Indonesia.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 35
Diskusikan dengan teman kalian tentang tantangan/permasalahan sikap dan perilaku jiwa patriotisme dan
nasionalisme yang mulai berkurang. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak pejabat negara dan para
penegak hukum yang melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
No. Bidang
Tantangan dan
Permasalahan
Alternatif yang Perlu
Dipersiapkan
Manfaat yang akan
Dicapai
1
.
Hukum
2
.
Ekonomi
3
.
Pendidikan
4
.
Politik
5
.
Sosial Budaya
Carilah oleh kalian di internet atau sumber lain dengan jujur dan cermat tentang teori-teori dari para
pakar yang membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam hubungan internasional, untuk
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang
geopolitik.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Kepolisian mempunyai hak untuk mencegah bentrokan yang akan merugikan masyarakat.
Berdasarkan gambaran tersebut,jawablah pertanyaan berikut dengan tepat.
1. Mengapa mereka sampai terlibat dalam bentrokan tersebut?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Kasusapa yang pernah terjadi di lingkungan sekolah atau rumah kalian yang
dapat merugikan persatuan dalam konteks Wawasan Nusantara?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Upaya apakah yang harus dilakukan untuk menjaga Wawasan Nusantara?
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 36
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Apakah kalian termasuk orang yang mampu menghindari sikap atau
perbuatan yang dapat merugikan persatuan?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Bagaimana pendapat kalian agar bentrokan atau demo anarkis tidak terjadi di
masyarakat?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Diskusikan dengan teman kalian berbagai contoh keberhasilan dan ketidakberhasilan pelaksanaan asas
Wawasan Nusantara pada saat ini, baik dalam masalah politik, hukum, ekonomi maupun sosial budaya
No.
Contoh Keberhasilan
Pelaksanaan Asas
Wawasan Nusantara
Contoh Ketidakberhasilan
Pelaksanaan Asas Wawasan
Nusantara
Alasan Ketidakberhasilan
Pelaksanaan Asas Wawasan
Nusantara
1.
2.
3.
4.
Bidang Politik
…………………………….
…………………………….
Bidang Hukum
…………………………….
…………………………….
Bidang Ekonomi
…………………………….
…………………………….
Bidang Hankam
……………………………
…………………………...
…………………………
…………………………
…………………………
…………………………
…………………………
…………………………
…………………………
…………………………
…………………………
…………………………
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 37
Setelah melalui diskusi kesadaran berbangsa dan bernegara dengan memahami kedudukan, fungsi, dan
tujuan Wawasan Nusantara sehingga memiliki kecakapan berpikir untuk menyelesaikan masalah.
Buatlah oleh kalian langkah-langkah untuk menerapkan semangat kebangsaan (nasionalisme) dalam
konteks Wawasan Nusantara dilingkunganmu.
1. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Negara yang terdiri dari ribuan pulau kecil sepanjang Sabang hingga Merauke ini membutuhkan
perhatian dan fokus ekstra dari warga negaranya. Telah banyak kasus yang timbul akibat lengahnya
warga negara dan pemerintah Indonesia, seperti kasus Ambalat, Sipadan dan Ligitan, dan
belakangan ini juga timbul kasus pada pulau Nipah.
Pulau kecil yang berada di bagian Kepulauan Riau ini berfungsi sebagai wilayah pembatas antara
Indonesia dengan Singapura. Pada mulanya di tahun 1970-an sedikit demi sedikit pasir laut
yang ada di pulau ini dikeruk oleh warga Indonesia sendiri untuk diekspor ke Singapura. Dengan
perahu-perahu tongkang yang bermuatan besar, pasir pulau Nipah di kirim ke Singapura tanpa
adanya perawatan dan pencegahan yangserius mengenai dampak yang terjadi.
Warga pesisir kepualauan Riau yang bekerja sebagai nelayan dan yang menjadikan pulau ini
sebagai sumber penghasilan mulai merasa resah dengan kerusakan yang ditimbulkan dari
eksploitasi tersebut. Bayangkansaja, sebuah pulau kecilyang tidak berpenghuni ini memiliki biota
laut yang beragam, yang ekosistemnya terjaga dengan baik oleh alam, dan terumbu karang yang
masih asli, tiba-tiba diganggu oleh datangnya perahu-perahu besar dengan pengerukan yang
dilakukannya. Betapa ikan-ikan yang merupakan sumber penghasilan nelayan ini terusik,
dengan berkurangnya pitoplanktondan zooplankton yang merupakan sumber makanan mereka.
Akibat lain yang muncul adalah hancurnya terumbu karang dan keruhnyaair laut. Hal tersebut
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 38
berdampak serius bagi kelangsungan ikan-ikan, tumbuhan, dan kehidupan lain yang ada di bahwah
laut sekitar Nipah. Masalah yang timbul adalah merosotnya penghasilan warga sekitar dan
menurunnya kesejahteraan rakyatsekitar pulau Nipah
Berdasarkancerita tersebut, jika dilihat darigeopolitik dan hukun internasional, jawablah pertanyaan
berikut.
1. Apa yang salah terhadap pertahanan dan keamanan Indonesia sehingga hal ini terus berulang?
Bahkan bukan hanya Nipah, terdapat kasus Ambalat, Sipadan dan Ligitan, juga wilayah lain yang
menjadi wilayah persengketaan dengan Negara tetangga.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
2. Usaha apa yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan nusantara?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
3. Apa realisasi nyata atas komitmen kalian sebagai pelajar dan warga negara secara umum untuk
menjaga keutuhan nasional sebagai bentuk kesadaran berbangsa dan bernegara?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
Setelah kalian mempelajari materi membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, dalam konsteks
sejarah dan geopolitik Indonesia, tentunya kalian semakin paham akan pentingnya kesadaran
berbangsa dan bernegara bagi kehidupan kalian. Oleh karena itu, kesadaran tersebut harus senantiasa
dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Coba kalian renungkan perjalanan para pejuang pahlawan
sebelum kemerdekaan, seperti Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, Cut
Nyak Dien, Teuku Umar, Ibu Dewi Sartika, Ibu RA. Kartini, dan masih banyak lagi. Kemudian, jawablah
pertanyaan- pertanyaan di bawah ini.
1. Bagaimanakah keadaan Indonesia pada saat zaman kerajaan?
2. Mengapa semua raja atau tokoh masyarakat menolak dan melawan untuk
dijajah, padahal belum ada alat komunikasi untuk bersama-sama melawan
penjajah?
3. Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam perjuangan para pahlawan tersebut
yang dapat kalian contoh dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa saja yang telah kalian perbuat sebagai wujud kesadaran kalian sebagai
warga negara Indonesia?
5. Apa manfaat dan mencontoh kesadaran berbangsa dan bernegara para pahlawan
nasional?
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 39
Diskusikan dengan kelompok kalian tentang permasalahan bangsa kita dalam menghadapi masa kini dan
masa datang dalam berbagai bidang. Alternatif apa yang perlu dipersiapkan dan bagaimana sasaran yang
akan dicapai agar kesadaran berbangsa dan bernegara semakin meningkat
No. Bidang Permasalahan Alternatif penyelesain
Tujuan yang akan
dicapai
1. Pendidikan
2 Ekonomi
3. Sosial Budaya
4. Politik
5 Hankam
6. Hukum
7. Agama
Cermatilah berita di media cetak dan elektronik yang menayangkan masih banyaknya masyarakat yang
tidak mempunyai kesadaran hukum. Padahal kebiasaan yang baik dimulai dari kesadaran untuk
melakukan yang baik pula. Nah, coba oleh kalian jawab pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi saat ini.
1. Akhir-akhir ini di negara kita banyak peristiwa yang berkaitan dengan tingkat kesadaran hokum
masyarakat yang masih rendah. Coba kalian renungkan, mengapa sampai terjadi seperti itu?
2. Seperti yang kalian ketahui, masih banyak masyarakat yang tidak menaati peraturan hanya
untuk kepentingan pribadi, seperti melanggar lalulintas, korupsi, penggunaan obat terlarang,
merampok, atau membunuh. Langkah- langkah apa yang harus diupayakan untuk
menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat?
3. Kalian tentunya mempunyai keinginan atau cita-cita di bidang tertentu yang akan
bermanfaat bagi pembangunan. Uraikan rencana kalian untuk menumbuhkan kesadaran di
bidang yang kalian pilih.
Jawablah soal-soal berikut.
1. Jelaskan bagaimana pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks sejarah dan
geopolitik Indonesia?
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 40
2. Berdasarkan aspek historis perjalanan geopolitik Indonesia, negara ini mengalami tiga zaman
perkembangan semangat kebangsaan. Sebutkan ketiga zaman tersebut.
3. Indonesia merupakan negara yang berada di lokasi strategis? Jelaskanlah maksud
lokasi strategis tersebut.
4. Apa pengaruh geopolitik dalam pelaksanaan budaya demokrasi di Indonesia?
5. Apa yang dimaksud dengan geopolitik? Jelaskan keberadaan geopolitik bangsa
Indonesia ditinjau dari aspek hubungan internasioal.
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas/Program : X/IPA/IPS
Kompetensi : __________________
No Nama Peserta didik
Observasi Kinerja Presentasi
Jml
Skor
NilaiAkt Disl Kerjsm Prnsrt Visual Isi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. AFRISKO ADHA
MACOLA
4 4 3 4 3 3 21
2. AGRY LEOFANNY
3. ANA RANIRI UTARI
4.
5.
6.
Rubrik Penilaian Pengamatan/Observasi
No Aspek yang dinilai Rubrik Skor
1. Aktivitas Menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi
dan memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
4
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 41
Menunjukkan aktivitas yang tinggi dan
memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
3
Menunjukkan aktivitas yang cukup tetapi
kurang memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
2
Tidak menunjukkan aktivitas yang
memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
1
2. Kerjasama Dapat bekerjasama dalam kelompok, dan
memberikan warna dalam kelompok
tersebut
4
Dapat bekerja sama dalam kelompok, dan
cukup memberikan warna dalam kelompok
3
Dapat bekerja sama dalam kelompok, tetapi
kurang memberikan warna dalam kelompok
2
Tidak menunjukkan aktivitas kerjasama
dalam kelompok.
1
3. Disiplin Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik dan memberikan
warna dalam kegiatan
4
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik membeirkan
waran dalam kegiatan
3
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik dan membeirkan
waran dalam kegiatan
2
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik dan membeirkan
waran dalam kegiatan
1
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 42
Rubrik Penilaian Kinerja Presentasi
No Aspek yang dinilai Rubrik Skor
1. Peran serta dalam presentasi Terlibat aktif dalam presentasi dan
memberikan makna dalam presentasi
3
Terlibat aktif dalam presentasi tetapi kurang
memberikan makna dalam presentasi
2
Tidak terlibat aktif dalam presentasi 1
2. Visualisasi dalam presentasi Bersuara jelas dan keras saat melakukan
presentasi
3
Bersuara jelas tetapi kurang keras saat
melakukan presentasi
2
Bersuara kurang jelas dan kurang keras saat
melakukan presentasi
1
3. Isi Presentasi Isi presentasi yang disampaikan lengkap
sesuai dengan materi ajar
3
Isi presentasi yang disampaikan sesuai
dengan materi ajar, tetapi kurang lengkap
2
Isi presentasi yang disampaikan kurang
sesuai materi ajar dan kurang lengkap.
1
Keterangan :
3. Sangat tinggi
2. Tinggi
1. Kurang
PENILAIAN PRESENTASI
(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)
Tanggal /bulan/tahun : ................................................................
Nama/kelompok : ................................................................
Kelas/Smt : .................................................................
Mata Pelajaran : .................................................................
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 43
Judul Presentasi : ……………………………………………..
No
Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai
1 KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN GAGASAN
a. Ide pokok laporan
b. Keruntutan berpikir dari latar belakang, masalah,
tujuan, hasil, dan kesimpulan.
c. Penggunaan Bahasa Indonesia.
15%
2 KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI PRESENTASI
a. Kelancaran penyampaian gagasan
b. Kejelasan metode dan prosedur kerja
15%
3 KEMAMPUAN MENUNJUKKAN ORISINALITAS
a. Bukti empirik atas argumen
b. Konsistensi argumentasi
15%
4 KEMAMPUAN MENJELASKAN INOVASI DAN
MANFAAT
a. Sifat kebaruan hasil karya
b. Kesesuaian antara materi penulisan dengan
penugasan dari guru
15%
5 KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KONSEP
DALAM MENJAWAB PERTANYAAN
20%
a. Kemampuan berargumentasi, ketangguhan dan
konsistensi, berkomunikasi lisan
b. Keruntutan dalam penalaran
c. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan
d. Akurasi uraian materi dengan kesimpulan
6 KEMAMPUAN MENJELASKAN HASIL 15%
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 44
a. Originalitas atas keaslian karya
b. Keefektifan atau pencapaian tujuan/prestasi
c. Dampak atau manfaatnya
7 SIKAP DALAM PRESENTASI 5%
a. Kerapihan
b. Kesopanan
Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)
Nilai = bobot x skor
PENILAIAN PORTOFOLIO
(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)
Tanggal /bulan/tahun : ..............................................................................
Nama peserta didik : ...............................................................................
Kelas/Smt : ...............................................................................
Mata Pelajaran : ...............................................................................
Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar : …………………………………………………
No Komponen Portofolio Bobot Skor Nilai
1 KERUNTUTAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO
a. Runtut dari tugas awal sampai akhir (lengkap)
b. Runtut berdasarkan hari, tanggal, bulan dan tahun
25%
2 KELENGKAPAN PORTOFOLIO
c. a. Lengkap setiap Kompetensi Inti dan Kompentensi
Dasar
d. b. …………………………..
25%
3 KERAPIAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO 25%
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 45
c. Rapi dan tidak kotor
d. ………………………
4 KEBERMANFAATAN PORTOFOLIO
c. Bermanfaat untuk perbaikan dimasa depan
d. ………………………..
25%
Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)
Nilai = bobot x skor
Evaluasi Hasil
1. Soal Pilihan Ganda
Evaluasi BAB ___ Buku PPKn halaman _____ no ___ sampai dengan ____
Kunci Jawaban
1. ..... 6. ....
2. ..... 7. ....
3. ..... 8. ....
4. ..... 9. ....
5. ..... 10. .....
2. Soal Uraian
Buku PPKn halaman _____ sampai dengan ______
Kunci Jawaban
1. _____________________________________________________________________
__
2. _____________________________________________________________________
__
3. _____________________________________________________________________
__
4. _____________________________________________________________________
__
5. _____________________________________________________________________
__
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 46
Evaluasi Pembelajaran (Proses)
 Lembar kegiatan diskusi
No
Nam
a
Sisw
a
Aspek pengamatan
Jum
lah
skor
Nil
ai
Ket
Kerj
a
sam
a
Menkomunikasik
an pendapat
Toleran
si
Keaktif
an
Mengharg
ai
pendapat
teman
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
∑ Skor perolehan
Skor Maksimal
X 100
Kriteria Nilai :
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
 Rubrik penilaian presentasi
N
o
Na
ma
Sis
wa
Aspek pengamatan Ju
mla
h
sko
r
Nil
ai
K
et
Komuni
kasi
Sistemati
ka
penyampa
ian
Wawas
an
Keberan
ian
Antus
ias
Gesture
dan
penamp
ilan
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 47
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
∑ Skor perolehan
Skor Maksimal
X 100
Kriteria Nilai :
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
 Format penilaian makalah
Struktur Makalah Indikator Nilai
Pendahuluan
Menunjukkan dengan tepat isi :
 Latar belakang masalah
 Rumusan masalah
 Tujuan penulisan
Isi
 Orisinalitas makalah
 Ketepatan memilih kasus
 Ketepatan penanggulangan atas kasus
yang dipilih
 Struktur/logika penulisan disusun dengan
jelas sesuai dengan metode yang dipakai
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan
EYD dan komunikatif
 Daftar pustaka yang dapat dipertanggung
jawabkan (ilmiah)
 Menghindari sumber (akun) yang belum
dikaji secara ilmiah
Penutup
 Kesimpulan sesuai dengan rumusan
masalah
 Saran relevan dengan kajian dan berisi
pesan untuk peningkatan terhadap
penegakkan HAM
Jumlah
Kriteria penilaian untuk masing-masing indikator :
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
∑ Skor perolehan
Skor Maksimal
X 100
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 48
Materi Ajar
A. HAK ASASI MANUSIA
1. PengertianHakAsasi Manusia
a. Hak asasi adalah hak dasar yang melekat pada manusia sejak lahir sebagai anugerah dari
Tuhan.
b. Menurut Prof. Mr. Koentjoro Poerbapranoto, hak asasi adalah hak-hak yang dimiliki manusia
menurutkodratnyayangtidakdapat dipisahkandari hakikatnyasehinggasifatnyasuci.
c. Menurut John Locke, hak asasi manusia adalah hak yang secara kodrati melekat pada setiap
manusia.
d. Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan YME dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindunganharkatdanmartabat manusia.
e. Dari pengertiandi atasdapatdisimpulan:
1. Hak asasi manusia bersifat universal artinya berlaku dimana saja dan kapan saja, untuk
siapasaja dan tidakdapatdiambil olehsiapapun.
2. Hak asasi dibutuhkan manusia untuk melindungi martabat kemanusiaannya dan
digunakansebagai landasanmoral dalambergaul dankomunikasi dengansesamanya.
3. Konsep hak asasi manusia mencakup seluruh segi kehidupan baik hak hukum, hak sosial
budaya,hak ekonomi,maupundalampembangunan.
2. Macam-macam Hak Hak Asasi Manusia
Pandangan tentang hak asasi sangat beragam dan kontemporer antara lain dapat kita lihat
kembali padaMagna ChartaBillof Right,Declaration of Human Right dan sebagainya.
a. Macam-macam hak asasi manusia menurut John Lock, Aristoteles, Montesquieu dan JJ
Rousseandapatdisimpulkansebagai berikut:
1. Hak kemerdekaanatasdiri sendiri.
2. Hak kemerdekaanberagama.
3. Hak kemerdekaanberkumpul.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 49
4. Hak menyatakankebebasanwarganegaradari pemenjaraansewenang-wenang.
5. Hak kemerdekaanpikirandanpers.
b. Rumusan hak asasi manusia pada declaration des Droits del Homme et du Citoyen antara
lain.
1. Manusiadilahirkanmerdeka.
2. Manusiamerdekaberbuatsesuatutanpamerugikanpihakoranglain.
3. Manusiamempunyai hakyangsama.
4. Warga negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan dan pekerjaan
umum.
5. Manusiatidakbolehditangkapdandituduh,selainmenurutUndang-Undang.
6. Manusiamempunyai kemerdekaanagamadankepercayaan.
7. Manusiamerdekamengeluarkanpikiran.
8. Adanyakemerdekaansuratkabar.
9. Adanyakemerdekaanbersatudanmengadakanrapat.
10. Adanyakemerdekaanberserikatdanberkumpul.
11. Adanyakemerdekaanbekerja,berdagangdanmelaksanakankerajinan.
12. Adanyakemerdekaanrumahtangga.
13. Adanyakemerdekaanhakmilik.
14. Adanyakemerdekaanlalulintas.
15. Adanyakemerdekaanhakhidupdanmencari nafkah.
c. Rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia sedunia (Universal
Declaration of Human Right) yangditetapkanPBBtanggal 10 Desember1948 antara lain:
1. Hak-haksipil danpolitisantaralain:
a) Hak atas hidup
b) Hak atas kebebasandankeamanandirinya
c) Hak atas kebebasanberpikirdanmempunyaiagama
d) Hak atas kebebasanberpikirdanmempunyaiagama
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 50
e) Hak untukmempunyai pendapattanpamengalami gangguan
f) Hak atas kebebasanberkumpul secaradamai
g) Hak untukberserikat
2. Hak-hakekonomi sosial danbudayayangmencakup
a) Hak atas pekerjaan
b) Hak untukmembentukserikatkerja
c) Hak atas pensiun
d) Hak atas kehidupan yang layak bagi diri serta keluarganya termasuk makanan,
minuman,pakaiandanperumahan
e) Hak atas pendidikan
d. Secara umumhak-hakasasi manusiadapatdikelompokkanmenjadi enammacamyaitu.
1. Hak asasi pribadi (personalrights)
2. Hak asasi politik(politicalrights)
3. Hak asasi ekonomi (property rights)
4. Hak mendapatkanpersamaanhukumdanpemerintahan (rightsof legalequality)
5. Hak sosial budaya(socialand cultural rights)
6. Hak mendapatkanprosedurhukumyangbenar(proceduralrights)
e. Hak asasi manusia dalam UUD 1945 sebelum amandemen hanya tercantum dari pasal 27
sampai dengan34 sajaantara lain:
1. Pasal 27 ayat 1 tentanghakpersamaanhukumdan pemerintahan
2. Pasal 27 ayat 2 tentanghakuntuk mendapatkanpekerjaanyanglayak.
3. Pasal 28 tentang jaminan kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pendapatsecaralisandantulisan.
4. pasal 29 ayat 2 tentang kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut
kepercayaanmasing-masing.
5. Pasal 30 ayat 1, tentanghakuntukmembelanegara.
6. Pasal 31 ayat 1, tentanghakuntukmendapatkanpengajaran.
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

More Related Content

What's hot

Rpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnasRpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnaseli priyatna laidan
 
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6yasirmaster web.id
 
Buku guru pkn sma xi
Buku guru pkn sma xi Buku guru pkn sma xi
Buku guru pkn sma xi ahmad akhyar
 
Rpp ppkn kls x bab 1 sistem pembagian kekuasaan negara
Rpp ppkn kls x bab 1 sistem pembagian kekuasaan negaraRpp ppkn kls x bab 1 sistem pembagian kekuasaan negara
Rpp ppkn kls x bab 1 sistem pembagian kekuasaan negaraeli priyatna laidan
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasionaleli priyatna laidan
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1eli priyatna laidan
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasiRpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasieli priyatna laidan
 
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnasRpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnaseli priyatna laidan
 
Rpp bab 4 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 4 ppkn sma kelas xii kurnasRpp bab 4 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 4 ppkn sma kelas xii kurnaseli priyatna laidan
 
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...eli priyatna laidan
 
Rpp 3-dinamika-demokrasi-indonesia- kls-xi (1)
Rpp 3-dinamika-demokrasi-indonesia- kls-xi (1)Rpp 3-dinamika-demokrasi-indonesia- kls-xi (1)
Rpp 3-dinamika-demokrasi-indonesia- kls-xi (1)Setia Iyep
 
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnaseli priyatna laidan
 
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnaseli priyatna laidan
 
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn Kelas XI
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn Kelas XISILABUS MATA PELAJARAN PPKn Kelas XI
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn Kelas XIMuhamad Yogi
 
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...eli priyatna laidan
 

What's hot (20)

Rpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnasRpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnas
 
Rpp ppkn xii bab 7
Rpp ppkn xii bab 7Rpp ppkn xii bab 7
Rpp ppkn xii bab 7
 
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6
 
Buku guru pkn sma xi
Buku guru pkn sma xi Buku guru pkn sma xi
Buku guru pkn sma xi
 
3. kd pp kn sma
3. kd pp kn sma3. kd pp kn sma
3. kd pp kn sma
 
Rpp ppkn kls x bab 1 sistem pembagian kekuasaan negara
Rpp ppkn kls x bab 1 sistem pembagian kekuasaan negaraRpp ppkn kls x bab 1 sistem pembagian kekuasaan negara
Rpp ppkn kls x bab 1 sistem pembagian kekuasaan negara
 
Rpp ppkn x bab 2 1516 4 kali jp
Rpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jpRpp ppkn x bab 2  1516 4 kali jp
Rpp ppkn x bab 2 1516 4 kali jp
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 1
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasiRpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
 
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnasRpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnas
 
Rpp bab 4 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 4 ppkn sma kelas xii kurnasRpp bab 4 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 4 ppkn sma kelas xii kurnas
 
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
 
Rpp 3-dinamika-demokrasi-indonesia- kls-xi (1)
Rpp 3-dinamika-demokrasi-indonesia- kls-xi (1)Rpp 3-dinamika-demokrasi-indonesia- kls-xi (1)
Rpp 3-dinamika-demokrasi-indonesia- kls-xi (1)
 
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
 
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas x kurnas
 
Rpp pkn kls xii smt 2
Rpp pkn kls xii smt 2Rpp pkn kls xii smt 2
Rpp pkn kls xii smt 2
 
Silabus pkn x semester 2
Silabus pkn x semester 2Silabus pkn x semester 2
Silabus pkn x semester 2
 
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn Kelas XI
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn Kelas XISILABUS MATA PELAJARAN PPKn Kelas XI
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn Kelas XI
 
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
 

Similar to Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 4
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 4Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 4
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 4eli priyatna laidan
 
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi  mencermati potret budaya politik masyarakat indonesiaBab 9 rpp ppkn sma kls xi  mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi mencermati potret budaya politik masyarakat indonesiaeli priyatna laidan
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 8-menelusuri-dinamika-kehidupan-bernegara-dlm-konte...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 8-menelusuri-dinamika-kehidupan-bernegara-dlm-konte...Rpp ppkn sma xi kur13 bab 8-menelusuri-dinamika-kehidupan-bernegara-dlm-konte...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 8-menelusuri-dinamika-kehidupan-bernegara-dlm-konte...eli priyatna laidan
 
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...eli priyatna laidan
 
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...eli priyatna laidan
 
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...eli priyatna laidan
 
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.pptPPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.pptRezaDarmayanti
 
Filosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptxFilosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptxmaszakki1
 
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnaseli priyatna laidan
 
2. Projek Profil Pancasila kelas 1 .pptx
2. Projek Profil Pancasila kelas 1 .pptx2. Projek Profil Pancasila kelas 1 .pptx
2. Projek Profil Pancasila kelas 1 .pptxsitirulianah04
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajarantia ayu dianawati
 
Ki 1 pembangunan dan pertumbuhan revisi smt 1
Ki 1 pembangunan dan pertumbuhan revisi smt 1Ki 1 pembangunan dan pertumbuhan revisi smt 1
Ki 1 pembangunan dan pertumbuhan revisi smt 1Marlisa Akada
 
Bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasiBab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasieli priyatna laidan
 
4. pbb
4. pbb4. pbb
4. pbbRessa
 
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPSCapaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPSModul Guruku
 
Rpp kelas xi ips kurtilas
Rpp kelas xi ips kurtilasRpp kelas xi ips kurtilas
Rpp kelas xi ips kurtilasasih15
 
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionalBab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionalRisky Widodo
 

Similar to Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp (20)

Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
 
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 4
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 4Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 4
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 4
 
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi  mencermati potret budaya politik masyarakat indonesiaBab 9 rpp ppkn sma kls xi  mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
 
P5.pptx
P5.pptxP5.pptx
P5.pptx
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 8-menelusuri-dinamika-kehidupan-bernegara-dlm-konte...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 8-menelusuri-dinamika-kehidupan-bernegara-dlm-konte...Rpp ppkn sma xi kur13 bab 8-menelusuri-dinamika-kehidupan-bernegara-dlm-konte...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 8-menelusuri-dinamika-kehidupan-bernegara-dlm-konte...
 
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
 
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
 
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
 
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.pptPPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
 
Filosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptxFilosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptx
 
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
 
2. Projek Profil Pancasila kelas 1 .pptx
2. Projek Profil Pancasila kelas 1 .pptx2. Projek Profil Pancasila kelas 1 .pptx
2. Projek Profil Pancasila kelas 1 .pptx
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Ki 1 pembangunan dan pertumbuhan revisi smt 1
Ki 1 pembangunan dan pertumbuhan revisi smt 1Ki 1 pembangunan dan pertumbuhan revisi smt 1
Ki 1 pembangunan dan pertumbuhan revisi smt 1
 
Bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasiBab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
 
4. pbb
4. pbb4. pbb
4. pbb
 
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPSCapaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
 
Rpp kelas xi ips kurtilas
Rpp kelas xi ips kurtilasRpp kelas xi ips kurtilas
Rpp kelas xi ips kurtilas
 
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionalBab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
 

More from eli priyatna laidan

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1eli priyatna laidan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)eli priyatna laidan
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017eli priyatna laidan
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2eli priyatna laidan
 

More from eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp

  • 1. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar Mata Pelajaran : PPKN Kelas / Semester : X / 2 Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam Berdemokrasi Sub Pokok Materi : Hakikat Warga Negara dalam Sistem Demokrasi Pertemuan ke : 1 Peminatan : IPA / IPS Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat (KD 1.1.) 2. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan
  • 2. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 2 bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia (KD 2.5.) 3. Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 3.8.) 4. Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 4.8.) C. Indikator 1. Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan. 2. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam konteks sejarah. 3. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam Konteks geopolitik 4. Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia. PERTEMUAN I D. Materi Pembelajaran Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab A. “Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Agar tidak terjadi kesemerawutan dalam kehidupan bersama, pada bab ini akan dipaparkan bagaimana kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik. Hal ini dilakukan dengan harapan akan menimbulkan karakter bangsa yang nasionalis dan patriotis serta sikap saling menghargai. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesadaran artinya menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, khususnya dalam konteks sejarah berdirinya bangsa Indonesi. Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai dengan perkembangan bangsa mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kesadaran berbangsa dan bernegara. Salah satunya dinamika kehidupan warga negara, telah ikut memberi warna terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara tersebut. Selain itu, dinamika kehidupan bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia, tentu berpengaruh pula terhadap kesadaran tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan faktor utamanya. Faktor
  • 3. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 3 tersebut membuat dunia semakin “terbuka”. Semua bangsa dapat saling melihat bangsa lain. Hal inilah yang menimbulkan suasana saling mempengaruhi serta menyentuh kesadaran berbangsa dan bernegara. Seluruh elemen masyarakat harus ikut bertanggung jawab menanamkan kesadaran ini. Jika suatu masyarakat atau individu sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Akibatnya, bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Kondisi bangsa saat ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa kita lihat dari semakin minimnya kaum muda di perkotaan untuk menghormati nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain. Selain itu, remaja menunjukkan perilaku menyimpang dan menggunakan obat terlarang atau melakukan free sex, dan kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran sosial dan perhatian orang tua yang ditunjukkan dengan semakin individualisnya kaum muda di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara di masyarakat adalah dengan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan kepekaan sosial. Masih banyak persoalan di masyarakat yang membutuhkan peranan semua masyarakat, baik itu masalah sosial, ekonomi maupun politik. Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat diintervensi oleh negara apapun. Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini mulai mengalami pergeseran. Hal ini mungkin diakibatkan oleh era globalisasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat. E. Metode Pembelajaran : Pendekatan : Saintifik Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM: Pendekatan : Saintifik Strategi : Problem Based Learning(PBL) PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
  • 4. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 4 (1) Mengorientasi peserta didik pada masalah Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu: a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri. b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya. d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka. (2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran.
  • 5. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 5 Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar, selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. (3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan. Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan. (4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
  • 6. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 6 situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. (5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan  Memberikan salam  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar  Menanyakan kehadiran siswa  Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa  Tanya jawab materi mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara  Menyampaikan tujuan pembelajaran 10 menit Inti  Menyampaikan mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara melalui contoh kasus. 60 menit
  • 7. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 7  Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi  Siswa dibagi secara berpasangan  Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya  Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya  Siswa yang lain menanggapi Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara  Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran  Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran  Siswa membuat tugas laporan mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)  Mengucapkan salam 20 menit G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya. Peta Konsep mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara H. Penilaian {terlampir}
  • 8. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar Mata Pelajaran : PPKN Kelas / Semester : X / 2 Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam Berdemokrasi Sub Pokok Materi : Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah Pertemuan ke : 2 Peminatan : IPA / IPS Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
  • 9. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 9 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat (KD 1.1.) 2. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia (KD 2.5.) 3. Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 3.8.) 4. Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 4.8.) C. Indikator 1. Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan. 2. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam konteks sejarah. 3. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam Konteks geopolitik 4. Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia.
  • 10. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 10 PERTEMUAN II D. Materi Pembelajaran Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab B. “Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah Tahukah kalian kapan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai? Cara-cara apakah yang dipergunakan rakyat Indonesia untuk melawan para penjajah? Coba kalian cari di internet atau sumber lain mengenai sejarah perjuangan Indonesia yang lebih lengkap? Kita ketahui bahwa sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai sejak zaman kerajaan sampai dengan perjuangan, baik melalui cara diplomatis maupun peperangan. Indonesia sebagai bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang berlimpah harus mempunyai kesadaran untuk mengelola kekayaan tersebut. Selain itu, mempunyai kesadaran untuk menjaga keamanan dan stabilitas negara dari ancaman, tantangan, gangguan, dan hambatan. Kesadaran dibedakan antara kesadaran sebagai insan Tuhan, insan sosial, dan insan politik. Kesadaran bernegara selaku insan politik, yaitu: a. Mensyukuri, membina, dan memelihara Negara Indonesia. b. Mengupayakan tegaknya kemerdekaan, kebahagian, dan kejayaan Indonesia Sejarah perjuangan Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia banyak berlandaskan dengan kesadaran bernegara. Jelas dalam sejarah diceritakan bahwa para tokoh-tokoh bangsa dalam merumuskan dasar negara dan lain sebagainya didasari dengan kesadaran bernegara yang tinggi. Jika tidak, kemerdekaan tidak akan terwujud. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajah secara diplomatis, yaitu dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) oleh pemerintah Jepang. Anggota-anggota BPUPKI berasal dari tokoh agama, cendekiawan, bangsawan, rakyat, buruh, tani, pedagang, dan wartawan. Ada empat orang keturunan Cina, seorang keturunan Belanda, dan seorang keturunan Arab. Sidang BPUPKI pertama (29 Mei-1 Juni 1945) membicarakan “Dasar Negara Indonesia Merdeka”. Tokoh-tokoh yang menyampaikan pendapatnya adalah Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr.Soepomo, dan Ir. Soekarno. Padahal, ketiga tokoh itu menyampaikan isi dasar negara yang berbeda, tetapi dengan kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi sehingga tidak terjadi perpecahan. Pada akhir sidang pertama BPUPKI dibentuklah panitia kecil yang terdiri atas delapan orang dengan tugas memeriksa usulan tentang dasar negara yang masuk untuk ditampung dan kemudian dilaporkan kepada sidang BPUPKI berikutnya. Panitia kecil ini terdiri atas Ir. Soekarno, Drs.. Mohammad Hatta, Mr. A. A. Maramis, Ki Bagus Hadikusumo, M. Sutardjo Kartohadikusumo, R. Oto Iskandardinata,
  • 11. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 11 Mr. Muh Yamin, dan K. H. Wahid Hasjim. Pada 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan BPUPKI dan panitia sembilan. Rapat tersebut menghasilkan hal-hal sebagai berikut. 1. Supaya selekas-lekasnya Indonesia merdeka. 2. Supaya hukum dasar yang akan dirancang diberi Preambule (pembukaan). 3. Supaya BPUPKI terus bekerja sampaiterwujudnya suatu hukum dasar. 4. Membentuk Panitia Kecil perumus dasar negara. Kemudian, Panitia kecil dibentuk dengan jumlah sembilan orang terdiri atas Ir Soekarno (ketua), Drs. Mohammad Hatta, Mr. AA. Maramis, Abikoesno Tjokrosoeyoso, Abdulkahar Muzakir, H. Agus Salim, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Muhammad Yamin, dan KH Wahid Hasjim. Panitia ini mulai bekerja dengan menyelidiki usul-usul dan merumuskan dasar negara yang akan dituangkan dalam mukadimah hukum dasar. Pada tanggal 22 Juni 1945 malam hari berhasil merumuskan dengan sebutan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Dalam piagam tersebut tercantum rumusan Pancasila, yaitu 1. Ketuhanan,dengankewajiban menjalankan syariatIslambagipemeluknya. 2. Kemanusiaann yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada sidang BPUPKI kedua (10 Juli - 17 Juli 1945) hanya menyiapkan rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Merdeka yang diketuai oleh Ir Soekarno, rancangan ekonomi dan keuangan diketuai Moh Hatta, dan rancangan pembelaan tanah air diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoeyoso. Dengan demikian, tanggal 17 Juli 1945, BPUPKI telah mendapatkan tiga rancangan dan dianggap selesai tugasnya. Dalam dua sidang BPUPKI ini, kesadaran bernegara para tokoh bangsa patut dicontoh. Walaupun ada perbedaan tetapi tetap dalam kerangka persatuan. Para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila memiliki komitmen sebagaiberikut. 1. Memiliki semangat persatuan dan nasionalisme. 2. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. 3. Selalu semangat dalam berjuang. 4. Mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa.
  • 12. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 12 5. Melakukan pengorbanan pribadi. Setelah BPUPKI bubar, dibentuklah pada 7 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang anggota-anggotanya terdiri atas orang- orang yang berpengaruh di masyarakat ketika itu dan dianggap mewakili berbagai macam daerah dan golongan dari seluruh Indonesia. Ketuanya Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh Hatta. Jumlah anggota PPKI berjumlah 21 orang. Ketika Jepang dibom atom oleh sekutu di Hirosima dan Nagasaki, terjadilah kekosongan kekuasaan. Tentara Jepang menyerah kepada sekutu. Pada saat inilah kesempatan digunakan untuk memproklamasikan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi, PPKI mengadakan sidang dan merumuskan beberapa hal berikut. 1. Mengesahkan dan menetapkan Pembukaan UUD 1945 yang bahan-bahannya hampir seluruhnya diambil dari Piagam Jakarta. Namun, ada perubahan, yaitu: a. Kata Hukum Dasar diganti menjadi Undang-Undang Dasar. b. “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk- pemeluknya” diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. c. Permusyawaratan perwakilan diganti menjadi permusyawaratan/ perwakilan. 2. Mengesahkan dan menetapkan UUD. 3. Menetapkan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Itulah kesadaran bernegara yang ditunjukkan tokoh-tokoh bangsa Indonesia dalam mempersiapkan kemerdekaan, menetapkan UUD, dan menetapkan dasar negara. Berjarak dengan masa kemerdekaan membuat sejarah, harus dapat membangun kesadaran bernegara dan menyatukan pandangan-pandangan yang berbeda. E. Metode Pembelajaran : Pendekatan : Saintifik Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM: Pendekatan : Saintifik Strategi : Problem Based Learning(PBL)
  • 13. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 13 PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL: (6) Mengorientasi peserta didik pada masalah Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu: a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri. b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya. d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka. (7) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
  • 14. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 14 seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar, selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. (8) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan. Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
  • 15. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 15 juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan. (9) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. (10) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan  Memberikan salam  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar 10 menit
  • 16. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 16  Menanyakan kehadiran siswa  Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa  Tanya jawab materi mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah  Menyampaikan tujuan pembelajaran Inti  Menyampaikan mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah melalui contoh kasus.  Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi  Siswa dibagi secara berpasangan  Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya  Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya  Siswa yang lain menanggapi 60 menit Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah  Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran  Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran  Siswa membuat tugas laporan mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)  Mengucapkan salam 20 enit H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
  • 17. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 17 Peta Konsep mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Sejarah I. Penilaian {terlampir} RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar Mata Pelajaran : PPKN Kelas / Semester : X / 2 Pokok Materi : Indahnya Hak dan Kewajiban dalam Berdemokrasi Sub Pokok Materi : Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik Pertemuan ke : 3 Peminatan : IPA / IPS Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
  • 18. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 18 penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat (KD 1.1.) 2. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia (KD 2.5.) 3. Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 3.8.) 4. Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia (KD 4.8.) C. Indikator 1. Menjelaskan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan. 2. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam konteks sejarah. 3. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dalam Konteks geopolitik 4. Mengkomunikasikan hasil analisis pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia. PERTEMUAN III D. Materi Pembelajaran Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab C. “Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik Perlu diingat bahwa Indonesia merupakan negara yang mengalami penjajahan oleh beberapa negara, seperti Inggris, Belanda, dan Jepang. Negara-negara tersebut awalnya datang untuk berdagang. Mengapa
  • 19. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 19 hal itu bisa terjadi? Indonesia yang kaya akan hasil bumi dan memiliki jalur laut yang strategis menjadi alasan utama. Dengan hasil bumi yang melimpah, negara ini dapat menjadi negara besar dan kaya raya. Hal ini menjadi kekhawatirkan bangsa-bangsa lain. Para penjajah datang ke Indonesia melalui jalur laut yang biasa dilewati banyak pedagang sehingga mendatangkan banyak keuntungan. Untuk itulah, secara geografis, Negara Indonesia begitu diuntungkan oleh alam. Indonesia yang berada pada posisi penting dan dianggap sebagai negara yang kuat secara strategis akan memainkan peran besar dalam gejolak politik abad XXI. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kedaulatan, pemimpin dan rakyat harus besatu demi mencapai kemerdekaan berdasarkan letak geografis tersebut menunjukkan bukti dan cara untuk memunculkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Dalam prosesnya, kecintaan terhadap tanah air dan loyalitas yang mengiringinya tidak lantas dipaksa tumbuh. Dengan jiwa patriotisme dan nasionalisme, seluruh rakyat dengan kesadaran penuh dapat bersama-sama berjuang demi mencapai cita-cita dan tujuan yang sama, sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. 1. Geopolitik Apakah di kelas kalian ada bola dunia (globe)? Pernahkah kalian melihat dan memperhatikan bentuk bola dunia (globe)? Dapatkah kalian menunjukkan letak Indonesia di globe tersebut? Bagaimana letak Indonesia dengan negara lain? Apakah berpengaruh dengan politik di Indonesia? Geopolitik terbentuk dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Geo berarti bumi/ planet bumi, sedangkan politik secara leksikal mengandung arti segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatanegaraan atau kenegaraan (pemerintah); segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembahasan geopolitik berkaitan dengan permasalahan wilayah teritorial, keadaan geografis, sejarah, ilmu sosial, politik, strategi, dan kebijaksanaan. Untuk itu, geopolitik setiap negara akan berbeda-beda. Hal ini disebabkan kondisi wilayah yang berbeda-beda. Dalam geopolitik, negara terbagi menjadi dua bentuk, yaitu negara determinis dan negara posibilitis. Negara determinis merupakan negara yang letak geografisnya memengaruhi peta politik negara tersebut. Negara dalam posisi seperti ini biasanya berada pada wilayah yang diapit oleh dua negara besar atau adikuasa sehingga terjadi pengaruh politik atas kebijakan kedua negara adikuasa tersebut. Negara posibilitis merupakan negara yang tidak menerima pengaruh secara dominan dari negara yang berada di sekitarnya meskipun saling berdekatan. Negara posibilitis biasanya hanya bersinggungan dengan faktor-faktor intern, seperti ideologi, sosial, budaya, dan militer. Berdasarkan penggolongan negara tersebut, dijelaskan bahwa betapa pentingnya wilayah geografis sebuah negara. Hal ini juga berkaitan langsung dengan peranan dari geopolitik itu sendiri yang disebutkan sebagai berikut. a. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam negara tersebut;
  • 20. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 20 b. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam; c. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri; d. Menggariskan pokok-pokok haluan negara,misalnya pembangunan; e. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara sebagaiorganisme, dan teori-teori geopolitik lainnya; f. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara. Setelah kemerdekaan diraih dan kedaulatan dipegang penuh, Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memandang geopolitik sebagai Wawasan Nusantara. Hal ini terjadi karena Wawasan Nusantara memiliki asas keterpaduan meliputi satu kesatuan wilayah dan satu kesatuan politik serta satu ideologi; satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman atas tujuan Wawasan Nusantara yang menuntut adanya kesadaran dalam berbangsa dan bernegara. 2. Wawasan Nusantara a. Pengertian Wawasan Nusantara Apa yang kalian ketahui tentang istilah Wawasan Nusantara? Pernahkah kalian membaca tentang literatur Wawasan Nusantara? Jika belum, carilah di internet atau sumber lain tentang Wawasan Nusantara?Atau mari kita pelajari bersama- sama tentang Wawasan Nusantara pada subbab ini. Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang, falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran aspek wilayah, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini terus berkembang. Banyak pengertian tentang Wawasan Nusantara, tetapi ada satu pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun 1999 sebagai berikut. “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”. Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik. Untuk itu, pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan negara disusun atas dasar hubungan timbal balik antara semua aspek dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Dari pengertian diatas maka pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara ialah Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonnesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap
  • 21. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 21 aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. b. Hakikat Wawasan Nusantara Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan perorangan. c. Asas Wawasan Nusantara Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama. Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia. Adapun, asas Wawasan Nusantara tersebut adalah sebagaiberikut. 1) Kepentingan yang sama. Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan,kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa Indonesia harus menghadapi penjajahan yang berbeda. Misalnya, dengan cara “adu domba” dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan lingkungan hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya. 2) Keadilan. Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik perorangan, golongan, kelompok maupun daerah. 3) Kejujuran. Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar biar pun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya. Demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan. 4) Solidaritas. Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing. 5) Kerja sama. Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih baik. 6) Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan Negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepakatan ini sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan persatuan dan
  • 22. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 22 kesatuan akan hancur berantakan. d. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara 1) Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. 2) Fungsi Wawasan Nusantara berfungsisebagaipedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara 3) Tujuan Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang tinggi disegala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan. Dengan kata lain, Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagaiberikut. 1) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat. 2) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
  • 23. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 23 3) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya. 4) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan menumbuh –kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela Negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela Negara ini akan menjadi modal utama yang akan menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari manapun datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan kedalaulatan negara. Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas, implementasi Wawasan Nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undagan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinnekaa sehingga menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui pengukuhan Wawasan Nusantara. Dengan demikian, NKRI dan Wawasan Nusantara merupakan satu paket dalam kehidupan nasional guna mewujudkan ketahanan nasional yang tidak bisa tergantikan dengan yang lainnya. Demikianlah seluruh materi pelajaran di kelas X dari semester pertama dan kedua telah kalian pelajari. Setelah kalian mempelajarisemua materidi kelas X ini diharapkan kalian menjadi warga negara Indonesia yang baik (good citizenship) dan memiliki wawasan kebangsaan. Selain itu, kalian mempunyai karakter untuk bersikap menjadi generasi muda yang unggul. Oleh karena itu, tidak cukup hanya mempelajari materi di kelas X, di kelas XI kalian akan lebih mendalami hal-hal yang berhubungan dengan materi di kelas X. Selamat melanjutkan ke jenjang berikutnya. E. Metode Pembelajaran : Pendekatan : Saintifik Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
  • 24. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 24 membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM: Pendekatan : Saintifik Strategi : Problem Based Learning(PBL) PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL: (1) Mengorientasi peserta didik pada masalah Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu: a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri. b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya. d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka. (2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
  • 25. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 25 kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar, selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. (3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan. Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
  • 26. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 26 bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan. (4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. (5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
  • 27. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 27 Pendahuluan  Memberikan salam  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar  Menanyakan kehadiran siswa  Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa  Tanya jawab materi mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik  Menyampaikan tujuan pembelajaran 10 menit Inti  Menyampaikan mengenai Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara melalui contoh kasus.  Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi  Siswa dibagi secara berpasangan  Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya  Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya  Siswa yang lain menanggapi 60 menit Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik  Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran  Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran  Siswa membuat tugas laporan mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)  Mengucapkan salam 20 enit H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
  • 28. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 28 Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya. Peta Konsep mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan dalam Konteks Geopolitik I. Penilaian {terlampir}
  • 29. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 29 /lampiran Tugas Mandiri: Apa jadinya jika setiap individu dalam sebuah negara lebih mementingkan diri sendiri? Ia tidak peduli dengan kondisi lingkungan dan masyarakat di luar dirinya, tidak turut serta dalam dinamika bangsa. Dalam aspek berlalulintas misalnya, kondisi lalulintas akan semrawut bila setiap orang ingin sampai ke tempat tujuannya tanpa mempedulikan kendaraan lain dan rambu yang ada. Hasilnya, akan terjadi keributan dan pertengkaran antarsatu dan pengendara lain. Hal ini juga berlaku dalam hidup bertetangga maupun di lingkungan sekolah atau pekerjaan. Sebelum kalian mempelajari bab ini, adalah yang akan kalian tanyakan? Tuliskan pertanyaan kalian di kolom berikut ini. …………………………………………………………………………………… ……………………… ……………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………… ……………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………… ……………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………… ……………………………………………………………………………………………………………… Kesadaran warga negara dalam menjaga lingkungan antara lain diwujudkan dengan sistem keamanan lingkungan (Siskamling), yang difasilitasi oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berdasarkan gambaran tersebut,jawablah pertanyaan berikut. 1. Apakahditempatkalian masih dilaksanakan sistemkeamananlingkungan (Siskamling)? ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………................................................... 2. Apakah kalian pernah melaksanakan Siskamling? ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………...................................................
  • 30. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 30 3. Mengapa kalian mau melaksanakan Siskamling? ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………................................................... 4. Apakah dalam menjalankan Siskamling ada paksaan atau kesadaran sendiri? ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………................................................... 5. Bagaimanakah cara menumbuhkan kesadaran warga masyarakat di tempat kalian tentang pentingnya Siskamling? ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………................................................... Berdasarkan gambaran di atas, buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan gambaran tersebut. Tuliskan pertanyaan kalian dalam kolom berikut. 1…………………………………………………………………………………………………………… 2…………………………………………………………………………………………………………… 3…………………………………………………………………………………………………………… 4…………………………………………………………………………………………………………… 5…………………………………………………………………………………………………………… Diskusikan dengan teman kalian bagaimana upaya bangsa dan negara Indonesia agar dapat bersaing dalam era globalisasi No. Bidang Contoh Upaya yang Harus Dilakukan Nilai Manfaat bagi Bangsa dan Negara 1. Agama a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... 2. Pendidikan a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... 3 Ekonomi a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ………………………………....
  • 31. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 31 4. Teknologi a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... 5. Politik a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... 6. Sosial Budaya a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... 7. Keamanan a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... 8. Informasi a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... 9. H u b u n g a n Internasional a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... 10 olahraga a. ……………………………….... b. ……………………………….... c. ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... ……………………………….... Suasana perundingan KMB (konfrensi Meja Bundar) antara Indonesia dan Belanda. Berdasarkan gambar tersebut,jawablah pertanyaan berikut. 1. Apakah kalian mengetahui perundingan apakah itu? …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………….....…………………………………………… 2. Apakah yang sedang dibahas dalam perundingan tersebut? …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………….....…………………………………………… 3. Mengapa diadakan perundingan tersebut? ……………………………………………………………………………
  • 32. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 32 …………………………………………………………………………… …………………………….....…………………………………………… 4. Bagaimana hubungannya perundingan tersebut dengan kesadaran berbangsa dan bernegara? …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………….....…………………………………………… 5. Apa pendapat kalian mengenai perundingan tersebut? …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………….....…………………………………………… Diskusikanlah dengan teman kalian mengenaidaftar skala sikap tentang kesadaran berbangsa dan bernegara. Pilihlah sesuai dengan pengalaman kalian. Kemudian, berikanlah tanda ceklis (V) dan alasannya No. Pernyataan Pengalaman Pribadi Alasan Sering Jarang Pernah Belum Pernah 1 . Melaksanakan upacara bendera dengan khidmat. 2 . Membantu korban bencana alam. 3 . Ikut memperingati hari-hari besar nasional. 4 . Menggunakan produksidalam negeri. 5 . Menyanyikan lagu nasional “Indonesia Raya” dengan semangat. 6 . Membaca riwayat hidup para pahlawan. 7 . Mendengarkan Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus. 8 . Menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain. 9 . Berteman dengan orang yang berbeda agama, daerah, dan suku. 10 Dalam mengambil keputusan diutamakan musyawarah
  • 33. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 33 Berdasarkankomitmen para pendiri bangsa tersebut, tuliskan beberapa halberikut. 1.Tuliskanlah berbagai hal yang menunjukkan komitmen kalian dalam kehidupan sehari-hari. ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................………… ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................………… 2. Tuliskanlah secara jujur, termasuk pribadi manakah kalian? Apakah termasuk warga negara yang mempunyai komitmen dalam belajar? Tuliskan faktor- faktor yang menyebabkan komitmen dalam belajar tidak ada? ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................………… ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................………… 3. Tuliskan komitmen yang harus ditunjukkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................………… ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................………… Dari peristiwa kemerdekaan dan perumusan konstitusi di atas, kesadaran bernegara dan berbangsa seakan lahir dari pengalaman yang sama yaitu penjajahan. Usaha yang telah diperjuangkan tersebut haruslah dipertahankan untuk menjadi kedaulatan yang kokoh sehingga dibutuhkan adanya kesadaran dan komitmen dari seluruh masyarakat. Namun, kenyatannya bangsa ini mengalami guncangan sebagai tantangan untuk mempertahankan kedaulatan. Berdasarkan fakta sejarah yang ada, menyangkut kesadaran berbangsa dan bernegara,perhatikanlah secara lebih teliti mengenai sikap dan upaya kalian sebagai generasimuda dalam menunjukkan semangat kebangsaan dan bernegara yang menguatkan komitmennya sebagai bagian dari NKRI dalam berbagai bidang. Tuliskanlah pendapat kalian mengenai usaha membangkitkan kesadaranberbangsa dan bernegara dan diskusikan dengan teman kalian. ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................………… ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................………… ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................…………
  • 34. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 34 ……………………………………………………………………………… …………………………… …………………………………………………………………………………...........................………… Ir. Seokarno – Presiden Republik Indonesia Pertama menyatakan: “Apakah kelemahan kita? Kelemahan kita ialah kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayaisatu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong” Sebelum membahas materi kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks geopolitik, cermati dan kaji pernyataanIr.Soekarno tersebut. Jawablah pertanyaan berikut. 1. Tuliskan apa yang menyebabkan Bangsa Indonesia lemah selain sikap kurang percaya diri? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 2. Sebutkan usaha kalian agar tidak menjadi bangsa yang lemah? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 3. Apa akibatnya jika Indonesia menjadi bangsa yang lemah? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 4. Bagaimana hubungannya dengan konteks geopolitik? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 5. Sebutkan sikap dan perilaku yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara sehingga menjadi negara yang kuat? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… Tuliskanlah letak geografis Negara Indonesia. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
  • 35. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 35 Diskusikan dengan teman kalian tentang tantangan/permasalahan sikap dan perilaku jiwa patriotisme dan nasionalisme yang mulai berkurang. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak pejabat negara dan para penegak hukum yang melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). No. Bidang Tantangan dan Permasalahan Alternatif yang Perlu Dipersiapkan Manfaat yang akan Dicapai 1 . Hukum 2 . Ekonomi 3 . Pendidikan 4 . Politik 5 . Sosial Budaya Carilah oleh kalian di internet atau sumber lain dengan jujur dan cermat tentang teori-teori dari para pakar yang membahas tentang geopolitik sebagai dasar pemikiran dalam hubungan internasional, untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian, sebutkan pendapat kalian tentang geopolitik. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… Kepolisian mempunyai hak untuk mencegah bentrokan yang akan merugikan masyarakat. Berdasarkan gambaran tersebut,jawablah pertanyaan berikut dengan tepat. 1. Mengapa mereka sampai terlibat dalam bentrokan tersebut? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 2. Kasusapa yang pernah terjadi di lingkungan sekolah atau rumah kalian yang dapat merugikan persatuan dalam konteks Wawasan Nusantara? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 3. Upaya apakah yang harus dilakukan untuk menjaga Wawasan Nusantara?
  • 36. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 36 ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 4. Apakah kalian termasuk orang yang mampu menghindari sikap atau perbuatan yang dapat merugikan persatuan? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 5. Bagaimana pendapat kalian agar bentrokan atau demo anarkis tidak terjadi di masyarakat? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… Diskusikan dengan teman kalian berbagai contoh keberhasilan dan ketidakberhasilan pelaksanaan asas Wawasan Nusantara pada saat ini, baik dalam masalah politik, hukum, ekonomi maupun sosial budaya No. Contoh Keberhasilan Pelaksanaan Asas Wawasan Nusantara Contoh Ketidakberhasilan Pelaksanaan Asas Wawasan Nusantara Alasan Ketidakberhasilan Pelaksanaan Asas Wawasan Nusantara 1. 2. 3. 4. Bidang Politik ……………………………. ……………………………. Bidang Hukum ……………………………. ……………………………. Bidang Ekonomi ……………………………. ……………………………. Bidang Hankam …………………………… …………………………... ………………………… ………………………… ………………………… ………………………… ………………………… ………………………… ………………………… ………………………… ………………………… ………………………… …………………………. …………………………. …………………………. …………………………. …………………………. ………………………….
  • 37. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 37 Setelah melalui diskusi kesadaran berbangsa dan bernegara dengan memahami kedudukan, fungsi, dan tujuan Wawasan Nusantara sehingga memiliki kecakapan berpikir untuk menyelesaikan masalah. Buatlah oleh kalian langkah-langkah untuk menerapkan semangat kebangsaan (nasionalisme) dalam konteks Wawasan Nusantara dilingkunganmu. 1. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 3. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 4. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 5. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… Negara yang terdiri dari ribuan pulau kecil sepanjang Sabang hingga Merauke ini membutuhkan perhatian dan fokus ekstra dari warga negaranya. Telah banyak kasus yang timbul akibat lengahnya warga negara dan pemerintah Indonesia, seperti kasus Ambalat, Sipadan dan Ligitan, dan belakangan ini juga timbul kasus pada pulau Nipah. Pulau kecil yang berada di bagian Kepulauan Riau ini berfungsi sebagai wilayah pembatas antara Indonesia dengan Singapura. Pada mulanya di tahun 1970-an sedikit demi sedikit pasir laut yang ada di pulau ini dikeruk oleh warga Indonesia sendiri untuk diekspor ke Singapura. Dengan perahu-perahu tongkang yang bermuatan besar, pasir pulau Nipah di kirim ke Singapura tanpa adanya perawatan dan pencegahan yangserius mengenai dampak yang terjadi. Warga pesisir kepualauan Riau yang bekerja sebagai nelayan dan yang menjadikan pulau ini sebagai sumber penghasilan mulai merasa resah dengan kerusakan yang ditimbulkan dari eksploitasi tersebut. Bayangkansaja, sebuah pulau kecilyang tidak berpenghuni ini memiliki biota laut yang beragam, yang ekosistemnya terjaga dengan baik oleh alam, dan terumbu karang yang masih asli, tiba-tiba diganggu oleh datangnya perahu-perahu besar dengan pengerukan yang dilakukannya. Betapa ikan-ikan yang merupakan sumber penghasilan nelayan ini terusik, dengan berkurangnya pitoplanktondan zooplankton yang merupakan sumber makanan mereka. Akibat lain yang muncul adalah hancurnya terumbu karang dan keruhnyaair laut. Hal tersebut
  • 38. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 38 berdampak serius bagi kelangsungan ikan-ikan, tumbuhan, dan kehidupan lain yang ada di bahwah laut sekitar Nipah. Masalah yang timbul adalah merosotnya penghasilan warga sekitar dan menurunnya kesejahteraan rakyatsekitar pulau Nipah Berdasarkancerita tersebut, jika dilihat darigeopolitik dan hukun internasional, jawablah pertanyaan berikut. 1. Apa yang salah terhadap pertahanan dan keamanan Indonesia sehingga hal ini terus berulang? Bahkan bukan hanya Nipah, terdapat kasus Ambalat, Sipadan dan Ligitan, juga wilayah lain yang menjadi wilayah persengketaan dengan Negara tetangga. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. 2. Usaha apa yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan nusantara? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. 3. Apa realisasi nyata atas komitmen kalian sebagai pelajar dan warga negara secara umum untuk menjaga keutuhan nasional sebagai bentuk kesadaran berbangsa dan bernegara? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. Setelah kalian mempelajari materi membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, dalam konsteks sejarah dan geopolitik Indonesia, tentunya kalian semakin paham akan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara bagi kehidupan kalian. Oleh karena itu, kesadaran tersebut harus senantiasa dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Coba kalian renungkan perjalanan para pejuang pahlawan sebelum kemerdekaan, seperti Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, Cut Nyak Dien, Teuku Umar, Ibu Dewi Sartika, Ibu RA. Kartini, dan masih banyak lagi. Kemudian, jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini. 1. Bagaimanakah keadaan Indonesia pada saat zaman kerajaan? 2. Mengapa semua raja atau tokoh masyarakat menolak dan melawan untuk dijajah, padahal belum ada alat komunikasi untuk bersama-sama melawan penjajah? 3. Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam perjuangan para pahlawan tersebut yang dapat kalian contoh dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari? 4. Apa saja yang telah kalian perbuat sebagai wujud kesadaran kalian sebagai warga negara Indonesia? 5. Apa manfaat dan mencontoh kesadaran berbangsa dan bernegara para pahlawan nasional?
  • 39. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 39 Diskusikan dengan kelompok kalian tentang permasalahan bangsa kita dalam menghadapi masa kini dan masa datang dalam berbagai bidang. Alternatif apa yang perlu dipersiapkan dan bagaimana sasaran yang akan dicapai agar kesadaran berbangsa dan bernegara semakin meningkat No. Bidang Permasalahan Alternatif penyelesain Tujuan yang akan dicapai 1. Pendidikan 2 Ekonomi 3. Sosial Budaya 4. Politik 5 Hankam 6. Hukum 7. Agama Cermatilah berita di media cetak dan elektronik yang menayangkan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempunyai kesadaran hukum. Padahal kebiasaan yang baik dimulai dari kesadaran untuk melakukan yang baik pula. Nah, coba oleh kalian jawab pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi saat ini. 1. Akhir-akhir ini di negara kita banyak peristiwa yang berkaitan dengan tingkat kesadaran hokum masyarakat yang masih rendah. Coba kalian renungkan, mengapa sampai terjadi seperti itu? 2. Seperti yang kalian ketahui, masih banyak masyarakat yang tidak menaati peraturan hanya untuk kepentingan pribadi, seperti melanggar lalulintas, korupsi, penggunaan obat terlarang, merampok, atau membunuh. Langkah- langkah apa yang harus diupayakan untuk menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat? 3. Kalian tentunya mempunyai keinginan atau cita-cita di bidang tertentu yang akan bermanfaat bagi pembangunan. Uraikan rencana kalian untuk menumbuhkan kesadaran di bidang yang kalian pilih. Jawablah soal-soal berikut. 1. Jelaskan bagaimana pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks sejarah dan geopolitik Indonesia?
  • 40. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 40 2. Berdasarkan aspek historis perjalanan geopolitik Indonesia, negara ini mengalami tiga zaman perkembangan semangat kebangsaan. Sebutkan ketiga zaman tersebut. 3. Indonesia merupakan negara yang berada di lokasi strategis? Jelaskanlah maksud lokasi strategis tersebut. 4. Apa pengaruh geopolitik dalam pelaksanaan budaya demokrasi di Indonesia? 5. Apa yang dimaksud dengan geopolitik? Jelaskan keberadaan geopolitik bangsa Indonesia ditinjau dari aspek hubungan internasioal. a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : PPKN Kelas/Program : X/IPA/IPS Kompetensi : __________________ No Nama Peserta didik Observasi Kinerja Presentasi Jml Skor NilaiAkt Disl Kerjsm Prnsrt Visual Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. AFRISKO ADHA MACOLA 4 4 3 4 3 3 21 2. AGRY LEOFANNY 3. ANA RANIRI UTARI 4. 5. 6. Rubrik Penilaian Pengamatan/Observasi No Aspek yang dinilai Rubrik Skor 1. Aktivitas Menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi dan memberikan makna bagi diri sendiri/kelompok 4
  • 41. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 41 Menunjukkan aktivitas yang tinggi dan memberikan makna bagi diri sendiri/kelompok 3 Menunjukkan aktivitas yang cukup tetapi kurang memberikan makna bagi diri sendiri/kelompok 2 Tidak menunjukkan aktivitas yang memberikan makna bagi diri sendiri/kelompok 1 2. Kerjasama Dapat bekerjasama dalam kelompok, dan memberikan warna dalam kelompok tersebut 4 Dapat bekerja sama dalam kelompok, dan cukup memberikan warna dalam kelompok 3 Dapat bekerja sama dalam kelompok, tetapi kurang memberikan warna dalam kelompok 2 Tidak menunjukkan aktivitas kerjasama dalam kelompok. 1 3. Disiplin Mengikuti seluruh kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik dan memberikan warna dalam kegiatan 4 Mengikuti seluruh kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik membeirkan waran dalam kegiatan 3 Mengikuti seluruh kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik dan membeirkan waran dalam kegiatan 2 Mengikuti seluruh kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik dan membeirkan waran dalam kegiatan 1
  • 42. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 42 Rubrik Penilaian Kinerja Presentasi No Aspek yang dinilai Rubrik Skor 1. Peran serta dalam presentasi Terlibat aktif dalam presentasi dan memberikan makna dalam presentasi 3 Terlibat aktif dalam presentasi tetapi kurang memberikan makna dalam presentasi 2 Tidak terlibat aktif dalam presentasi 1 2. Visualisasi dalam presentasi Bersuara jelas dan keras saat melakukan presentasi 3 Bersuara jelas tetapi kurang keras saat melakukan presentasi 2 Bersuara kurang jelas dan kurang keras saat melakukan presentasi 1 3. Isi Presentasi Isi presentasi yang disampaikan lengkap sesuai dengan materi ajar 3 Isi presentasi yang disampaikan sesuai dengan materi ajar, tetapi kurang lengkap 2 Isi presentasi yang disampaikan kurang sesuai materi ajar dan kurang lengkap. 1 Keterangan : 3. Sangat tinggi 2. Tinggi 1. Kurang PENILAIAN PRESENTASI (hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll) Tanggal /bulan/tahun : ................................................................ Nama/kelompok : ................................................................ Kelas/Smt : ................................................................. Mata Pelajaran : .................................................................
  • 43. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 43 Judul Presentasi : …………………………………………….. No Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai 1 KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN GAGASAN a. Ide pokok laporan b. Keruntutan berpikir dari latar belakang, masalah, tujuan, hasil, dan kesimpulan. c. Penggunaan Bahasa Indonesia. 15% 2 KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI PRESENTASI a. Kelancaran penyampaian gagasan b. Kejelasan metode dan prosedur kerja 15% 3 KEMAMPUAN MENUNJUKKAN ORISINALITAS a. Bukti empirik atas argumen b. Konsistensi argumentasi 15% 4 KEMAMPUAN MENJELASKAN INOVASI DAN MANFAAT a. Sifat kebaruan hasil karya b. Kesesuaian antara materi penulisan dengan penugasan dari guru 15% 5 KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KONSEP DALAM MENJAWAB PERTANYAAN 20% a. Kemampuan berargumentasi, ketangguhan dan konsistensi, berkomunikasi lisan b. Keruntutan dalam penalaran c. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan d. Akurasi uraian materi dengan kesimpulan 6 KEMAMPUAN MENJELASKAN HASIL 15%
  • 44. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 44 a. Originalitas atas keaslian karya b. Keefektifan atau pencapaian tujuan/prestasi c. Dampak atau manfaatnya 7 SIKAP DALAM PRESENTASI 5% a. Kerapihan b. Kesopanan Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik) Nilai = bobot x skor PENILAIAN PORTOFOLIO (hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll) Tanggal /bulan/tahun : .............................................................................. Nama peserta didik : ............................................................................... Kelas/Smt : ............................................................................... Mata Pelajaran : ............................................................................... Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar : ………………………………………………… No Komponen Portofolio Bobot Skor Nilai 1 KERUNTUTAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO a. Runtut dari tugas awal sampai akhir (lengkap) b. Runtut berdasarkan hari, tanggal, bulan dan tahun 25% 2 KELENGKAPAN PORTOFOLIO c. a. Lengkap setiap Kompetensi Inti dan Kompentensi Dasar d. b. ………………………….. 25% 3 KERAPIAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO 25%
  • 45. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 45 c. Rapi dan tidak kotor d. ……………………… 4 KEBERMANFAATAN PORTOFOLIO c. Bermanfaat untuk perbaikan dimasa depan d. ……………………….. 25% Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik) Nilai = bobot x skor Evaluasi Hasil 1. Soal Pilihan Ganda Evaluasi BAB ___ Buku PPKn halaman _____ no ___ sampai dengan ____ Kunci Jawaban 1. ..... 6. .... 2. ..... 7. .... 3. ..... 8. .... 4. ..... 9. .... 5. ..... 10. ..... 2. Soal Uraian Buku PPKn halaman _____ sampai dengan ______ Kunci Jawaban 1. _____________________________________________________________________ __ 2. _____________________________________________________________________ __ 3. _____________________________________________________________________ __ 4. _____________________________________________________________________ __ 5. _____________________________________________________________________ __
  • 46. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 46 Evaluasi Pembelajaran (Proses)  Lembar kegiatan diskusi No Nam a Sisw a Aspek pengamatan Jum lah skor Nil ai Ket Kerj a sam a Menkomunikasik an pendapat Toleran si Keaktif an Mengharg ai pendapat teman Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria : 4 : Baik Sekali 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ∑ Skor perolehan Skor Maksimal X 100 Kriteria Nilai : A = 80 – 100 : Baik Sekali B = 70 – 79 : Baik C = 60 – 69 : Cukup D = < 60 : Kurang  Rubrik penilaian presentasi N o Na ma Sis wa Aspek pengamatan Ju mla h sko r Nil ai K et Komuni kasi Sistemati ka penyampa ian Wawas an Keberan ian Antus ias Gesture dan penamp ilan Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria : 4 : Baik Sekali 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang
  • 47. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 47 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ∑ Skor perolehan Skor Maksimal X 100 Kriteria Nilai : A = 80 – 100 : Baik Sekali B = 70 – 79 : Baik C = 60 – 69 : Cukup D = < 60 : Kurang  Format penilaian makalah Struktur Makalah Indikator Nilai Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :  Latar belakang masalah  Rumusan masalah  Tujuan penulisan Isi  Orisinalitas makalah  Ketepatan memilih kasus  Ketepatan penanggulangan atas kasus yang dipilih  Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai dengan metode yang dipakai  Bahasa yang digunakan sesuai dengan EYD dan komunikatif  Daftar pustaka yang dapat dipertanggung jawabkan (ilmiah)  Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji secara ilmiah Penutup  Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah  Saran relevan dengan kajian dan berisi pesan untuk peningkatan terhadap penegakkan HAM Jumlah Kriteria penilaian untuk masing-masing indikator : Sangat sesuai 4 Sesuai 3 Cukup 2 Kurang 1 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ∑ Skor perolehan Skor Maksimal X 100
  • 48. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 48 Materi Ajar A. HAK ASASI MANUSIA 1. PengertianHakAsasi Manusia a. Hak asasi adalah hak dasar yang melekat pada manusia sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan. b. Menurut Prof. Mr. Koentjoro Poerbapranoto, hak asasi adalah hak-hak yang dimiliki manusia menurutkodratnyayangtidakdapat dipisahkandari hakikatnyasehinggasifatnyasuci. c. Menurut John Locke, hak asasi manusia adalah hak yang secara kodrati melekat pada setiap manusia. d. Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan perlindunganharkatdanmartabat manusia. e. Dari pengertiandi atasdapatdisimpulan: 1. Hak asasi manusia bersifat universal artinya berlaku dimana saja dan kapan saja, untuk siapasaja dan tidakdapatdiambil olehsiapapun. 2. Hak asasi dibutuhkan manusia untuk melindungi martabat kemanusiaannya dan digunakansebagai landasanmoral dalambergaul dankomunikasi dengansesamanya. 3. Konsep hak asasi manusia mencakup seluruh segi kehidupan baik hak hukum, hak sosial budaya,hak ekonomi,maupundalampembangunan. 2. Macam-macam Hak Hak Asasi Manusia Pandangan tentang hak asasi sangat beragam dan kontemporer antara lain dapat kita lihat kembali padaMagna ChartaBillof Right,Declaration of Human Right dan sebagainya. a. Macam-macam hak asasi manusia menurut John Lock, Aristoteles, Montesquieu dan JJ Rousseandapatdisimpulkansebagai berikut: 1. Hak kemerdekaanatasdiri sendiri. 2. Hak kemerdekaanberagama. 3. Hak kemerdekaanberkumpul.
  • 49. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 49 4. Hak menyatakankebebasanwarganegaradari pemenjaraansewenang-wenang. 5. Hak kemerdekaanpikirandanpers. b. Rumusan hak asasi manusia pada declaration des Droits del Homme et du Citoyen antara lain. 1. Manusiadilahirkanmerdeka. 2. Manusiamerdekaberbuatsesuatutanpamerugikanpihakoranglain. 3. Manusiamempunyai hakyangsama. 4. Warga negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan dan pekerjaan umum. 5. Manusiatidakbolehditangkapdandituduh,selainmenurutUndang-Undang. 6. Manusiamempunyai kemerdekaanagamadankepercayaan. 7. Manusiamerdekamengeluarkanpikiran. 8. Adanyakemerdekaansuratkabar. 9. Adanyakemerdekaanbersatudanmengadakanrapat. 10. Adanyakemerdekaanberserikatdanberkumpul. 11. Adanyakemerdekaanbekerja,berdagangdanmelaksanakankerajinan. 12. Adanyakemerdekaanrumahtangga. 13. Adanyakemerdekaanhakmilik. 14. Adanyakemerdekaanlalulintas. 15. Adanyakemerdekaanhakhidupdanmencari nafkah. c. Rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia sedunia (Universal Declaration of Human Right) yangditetapkanPBBtanggal 10 Desember1948 antara lain: 1. Hak-haksipil danpolitisantaralain: a) Hak atas hidup b) Hak atas kebebasandankeamanandirinya c) Hak atas kebebasanberpikirdanmempunyaiagama d) Hak atas kebebasanberpikirdanmempunyaiagama
  • 50. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 50 e) Hak untukmempunyai pendapattanpamengalami gangguan f) Hak atas kebebasanberkumpul secaradamai g) Hak untukberserikat 2. Hak-hakekonomi sosial danbudayayangmencakup a) Hak atas pekerjaan b) Hak untukmembentukserikatkerja c) Hak atas pensiun d) Hak atas kehidupan yang layak bagi diri serta keluarganya termasuk makanan, minuman,pakaiandanperumahan e) Hak atas pendidikan d. Secara umumhak-hakasasi manusiadapatdikelompokkanmenjadi enammacamyaitu. 1. Hak asasi pribadi (personalrights) 2. Hak asasi politik(politicalrights) 3. Hak asasi ekonomi (property rights) 4. Hak mendapatkanpersamaanhukumdanpemerintahan (rightsof legalequality) 5. Hak sosial budaya(socialand cultural rights) 6. Hak mendapatkanprosedurhukumyangbenar(proceduralrights) e. Hak asasi manusia dalam UUD 1945 sebelum amandemen hanya tercantum dari pasal 27 sampai dengan34 sajaantara lain: 1. Pasal 27 ayat 1 tentanghakpersamaanhukumdan pemerintahan 2. Pasal 27 ayat 2 tentanghakuntuk mendapatkanpekerjaanyanglayak. 3. Pasal 28 tentang jaminan kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pendapatsecaralisandantulisan. 4. pasal 29 ayat 2 tentang kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut kepercayaanmasing-masing. 5. Pasal 30 ayat 1, tentanghakuntukmembelanegara. 6. Pasal 31 ayat 1, tentanghakuntukmendapatkanpengajaran.