SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Tinjauan Umum | 3
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Informasi Geografis ( SIG )
Sistem Informasi Geografis ( SIG ) pertama kali dikenal dan dikembangan
oleh Roger Tomlinson seorang Geografer pada tahun 1960-an dan diterapkan di
Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya yang
kemudian disebut dengan CGIS (Canadian GIS – SIG Kanada), untuk menyimpan,
menganalisis, dan mengolah data yang dikumpulkan digunakan sebagai Invertarisasi
Tanah Kanada ( CLI - Canada Land Inventory pada tahun 1964 ). Ini merupakan
sebuah insiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada
dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertaniaan, parawisata, alam
bebas, unggas dengan penggunaan lahan. CGIS hanya bertahan sampai tahun 1970-
an dan membutuhkan waktu yang lama dalam penyempurnaannya setelah
pengembangan awal, dan CGIS tidak mampu bersaing dengan aplikasi pemetaan
komersil yang dikeluarkan oleh beberapa vendor seperti Intergraph.
Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu pada vendor lain
seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak figur SIG dengan
menggabungkan pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan
atributnya dengan pendekatan generasi kedua pada oganisasi data atribut menjadi
struktur database.Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem
dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para
pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang
membutuhkan standar pada format data dan transfer.
Di Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita Ke-2 ketika LIPI
mengundang UNESCO dalam menyusun “Kebijakan dan Program Pembangunan
Lima Tahun pada tahanp Kedua (1974-1979)” dalam pembangun Ilmu pengetahuan,
teknologi dan riset. Pada lembaga pendidikan telah ada sejak 1991 dalam Jurusan
Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi di Universitas Gadjah Mada.
Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua lembaga pendidikan.
Tinjauan Umum | 3
2.2 PENGERTIAN SISTEM INFOMASI GEOGRAFIS
Sistem Informasi Geografis terdiri dari 3 suku kata yaitu kata “sistem”
merupakan suatu rangkaian yang sudah teratur, “Informasi” merupakan penyampaian
tentang sesuatu hal, “Geografi” merupakan ilmu yang mempelajari tentang
kenampakan bumi.
Pengertian sistem informasi geografis menurut beberapa ahli yaitu :
1. Menurut Marble Et Al (1983)
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem penanganan data keruangan.
2. Menurut Calkin dan Tomlinson (1984)
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan komputerisasi data yang penting.
3. Menurut Burrough (1986)
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan alat yang bermanfaat untuk
pengumpulan, penimbunan, pengambilan kemabli data yang diinginkan dan
penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
4. Menurut Berry (1998)
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem informasi, referensi internal,
serta otomatis data keruangan.
5. Menurut Murai (1999)
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan
menghasilkan daya bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan,
sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota dan pelayanan umum
lainnya.
6. Menurut Kang- Tsung Chang (2002)
Sistem Informasi Geografis (GIS) sebagai a computer system for capturing,
storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.
7. ESRI, (2004)
Sistem Informasi Geografis (GIS) sebuah sistem untuk mengatur, menganalisa
dan menampilkan informasi geografis.
Tinjauan Umum | 3
Secara umum Sistem Informasi Geografis merupakan sebuah sistem untuk
mengelola, mengintegrasikan, dan menampilkan seluruh jenis data geografis. Sistem
infomasi geografis ini dalam kehidupan atau dalam dunia kerja begitu bermanfaat.
Pemanfaatan dari sistem infomasi geografi meliputi :
a. Manajemen tata guna lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu
dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk
menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada.
Misalnya wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagin menjadi daerah
pemukiman,perkebunan, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum dan
jalur hijau. Selain untuk menajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat
membantu dalam hal penataan ruang. Tujuaanya agar penentuan pola
pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada sehingga
lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pemukiman dan
lainnya.
b. Inventarisasi sumber daya alam
Secara umum manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam meliputi :
1. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak
bumi, batubara, emas, besi dan lainnya.
2. Untuk mengeahui persebaran kawasan lahan, misalnya :
a. Kawasan lahan potensial dan lahan kritis
b. Kawasan hutan yang lindung dan hutan produksi
c. Kawasan lahan pertanian dan perkebunan
d. Rehabilitasi dan konservasi lahan
c. Pengawasan daerah rawan bencana
SIG membantu dalam memetakan dan mengawasi daerah rawan bencana dan
bencana yang terjadi, misalnya :
1. Memantau luas wilayah bencana alam
2. Penentuan tingkat bahaya bencana
3. Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana dan
sekitarnya.
d. Manfaat SIG dalam perencanaan wilayah dan kota
Tinjauan Umum | 3
1. Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertaniaan,
perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, dll
2. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah
perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem
dan status pertahanan.
3. Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti
manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan
jaringan listrik.
4. Untuk bidang parawisata seperti inventarisasi parawisata dan analisis potensi
parawisata suatu daerah.
5. Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi public,
kesesuaian rute alternative perencanaan perluasan sistem jaringan jalan analisis
kawasan rawan kemacetan dan kecelakaan.
6. Untuk bidang sosial dan budaya seperti untuk mengetahui luas dan persebaran
penduduk suatu wilayah, dll.
Dalam menjalankan sistem infomasi geografis ada berbagai macam komponen yang
digunakan terdiri dari:
1. Perangkat keras : Perangkat keras SIG merupakan perangkat-perangkat fisik yang
merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung dalam analisis data,
yang berkapasitas untuk menampilkan citra dengan resolusi tinggi dan
berkecepatan yang tinggi serta mampu mendukung operasi operasi basis data
dengan volume data yang besar.
2. Perangkat lunak : Perangkat lunak berupa software yang diperuntukkan sebagai
perangkat yang dapat memasukkan, mengelola dan menyimpan data, salah satu
software yang dapat di gunakan dalam mengelola data yaitu ArcGIS.
3. Data SIG : Data yang digunakan dalam mengoperasikan SIG yaitu data spasial
dan nonspasial.
a. Data spasial merupakan gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat
dipermukaan bumi, umumnya di representasikam berupa grafik, peta, gambar
dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y atau biasa
disebut dengan data vektor atau dalam bentuk gambar atau data hasil citra
satelit biasa disebut raster. Dalam data vektor bumi di representasikan sebagai
Tinjauan Umum | 3
suatu mosaik yang terdiri atas garis (arcline), polygon (daerah yang dibatasi
oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node
yang mempunyai label) dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua
buah garis)
.
Gambar. 2.1 Data spasial
b. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan
dari sistem penginderaan jauh. Pada data rastes, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel
(picture element). Pada data raster, resolusi (defenisis visual) tergantung
pada ukuran pixel-nya.
Tinjauan Umum | 3
Gambar 2.2 Data raster
c. Data Non spasial (Atribut) adalah data yang merepresentasikan aspek-
aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalanya data
sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya. Data non spatisal
ini data yang berbentuk data tabular yang saling terintegrasikan dengan
data spasial yang ada.
Dalam mengoperasikan SIG ada beberapa tahap atau proses-proses yaitu :
d. Tahap Penginputan Data
Proses ini dilakukan untuk memilih dan memasukkan data spasial dan non-
spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan
peta digital sehingga peta analog tersebut harus di konversi ke dalam bentuk peta
digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga
dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.
e. Menyesuaikan Data
Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu disesuaikan agar
dapat dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik
untuk data spasial maupun non-spasial.
f. Manajemen Data
Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data
non-spasial. Pengolahan data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk
menyimpan data yang memiliki ukuran besar.
Tinjauan Umum | 3
g. Query dan Analisi
Query adalah proses yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat
melakukan dua jenis analisis, yaitu :
h. Analisis Proximity
Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak
antar layer SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan
pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya
hubungan antar sifat bagian yang ada.
i. Analisis Overlay
Analisis overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang
berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang
membutuhkan labih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.
j. Visualisasi
Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta
atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan infomasi
geografis.
2.2 GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
GPS atau global positioning system merupakan sebuah sistem untuk
menentukan letak atau titik di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan
(synchonization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang
mengirimkan sinyal gelombang mikro di bumi. Sinyal ini diterima oleh penerima
di permukaan dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah dan waktu.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan
nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa
NAVSTAR adalah sebuah singkatan. NAVSTAR adalah nama yang diberikan
oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS.
Kumpulan satelit ini diurus oleh %50th Space Wing Angkatan Udara Amerika
Serikat.
GPS bukanlah sistem satu-satunya yang bisa digunakan untuk menentukan
posisi. Beberapa negara lain juga mengembangkan sistem serupa meski
popularitasnya tidak sebesar GPS. Diantaranya yang paling terkenal yaitu di
negara Rusia dengan GLONASS (Global Navigation Satelite System), Uni Eropa
Tinjauan Umum | 3
dengan GALILEOnya, China memiliki BAIDU dan India membuat IRNSS
(Indian Regional Navigation Satelite System). Untuk Sementara yang
kecanggihannya setara dengan GPS ialah GLONASS buatan Rusia yang juga
sama-sama memiliki 24 satelit yang beroperasi diluar angkasa.
GPS trakter atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah sebuah alat
teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna
untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-
Time. GPS tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk
menetukan koordinat sebuah objek, lalu menerjemahkan dalam bentuk peta
digital. Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS.
Dalam menetukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk
penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan
posisi 3 dimensi (lintang, bujur dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang
diperoleh maka akurasi posisi kita akan semakin tinggi. Apabila perangkat GPS
kita berada dalam ruangan atau daerah yang tertutup dan daerah yang dikelilingi
oleh gedung-gedung tinggi maka sinyal yang diperoleh akan semakin berkurang
sehingga akan sulit untuk menetukan posisi dengan tepat atau bahkan tidak dapat
menetukan posisi.
Tipe alat GPS yaitu GPS Navigasi dan GPS goedetik masing masing memberikan
ketelitian yang berbeda.
1. GPS Navigasi (hendheld, Handy GPS), mempunyai ketelitian posisi yang
diberikan saat itu baru mencapai 3 sampai 6 meter. Harga dari GPS ini cukup
murah sekitar 1-4 Juta rupiah.
2. GPS Geodetik mempunyai ketelitian akurasi lebih tinggi daru sekedar GPS
Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai milimeter. GPS Geodetik miniman
harus menggunakan dua alat waktu pengukuran untuk mendapatkan ketelitian
tingggi. GPS Geodetic sendiri dibagi menjadi 2 yaitu :
 Geodetik Single Frekuensi’
Untuk tipe ini ketelitiannya bisa mencapai antar centimeter dan
desimeter.
 Geodetik dual frekuensi
GPS tipe ini dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai
milimeter.
Tinjauan Umum | 3
2.3 PENGERTIAN JALAN
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan
lori dan jalan kabel.
Pada umumnya jalan dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status dan
kelas.
2.3.1 Pengelompokkan menurut sistemnya yaitu :
 Sistem Jaringan Jalan : Merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang
terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan
sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan
disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan
memperhatikan keterhubungan antarkawasan atau dalam kawasan
perkotaan dan kawasan perdesaan.
 Sistem jaringan jalan primer yaitu disusun berdasarkan rencana tata
ruang dan pelayaan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan
semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai
berikut :
1. Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat
kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat
kegiatan lingkungan
2. Menghubungan antarpusat kegiatan nasional.
 Sistem jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara
menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder
kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga dan seterusnya
sampai ke persil.
Tinjauan Umum | 3
2.3.2 Pengelompokkan jalan berdasarkan fungsinya
 Jalan Arteri
Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan
jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
 Jalan Kolektor
Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak
sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
 Jalan Lokal
Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
 Jalan Lingkungan
Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan
rata-rata rendah.
2.3.3 Pengelompokan Berdasarkan Status
 Jalan Nasional
Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi dan
jalan strategis nasional, serta jalan tol.
 Jalan Provinsi
Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan primer
yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota
kabupaten/kota atau antar ibukota kabupaten/kota dan jalan strategis
provinsi.
 Jalan Kabupaten
Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan
primer yang tidak termasuk dalam jalan nasional dan jalan provinsi
yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamata,
Tinjauan Umum | 3
antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan
lokol, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem
jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten dan jalan strategis
kabupaten.
 Jalan Kota
Jalan kota merupakan jalan umum dalam sistem jaringan sekunder
yang menghubungkan atarpusat pelayanan dalam kota,
menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan
anatar persil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang
berada di dalam kota.
 Jalan Desa
Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan
atan antarpemukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
2.3.4 Pengelompokan Jalan Berdasarkan Kelas
Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana
jalan dikelompokkan atas bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang dan jalan kecil.
Pengelompokan jalan berdasarkan kelasnya sebagai berikut :
 Kelas I
Kelas jalan ini mencakup semua jalan utama dan dimaksudkan untuk
dapat melayani lalu lintas cepat dan berat. Dalam komposisi lalu
lintasnya tak terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tak bermotor.
Jalan raya dalam kelas ini merupakan jalan-jalan raya yang berjalur
banyak dengan kontruksi perkerasan dari jenis yang terbaik dalam arti
tingginya tingkatan pelayanan terhadap lalu lintas.
 Kelas II
Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan sekunder. Dalam
komposisi lalu lintasnya terdapat lalu lintas lambat. Kelas jalan ini
selanjutnya berdasarkan komposisi dan sifat lalu lintasnya dibagi
dalam tiga kelas yaitu :
Tinjauan Umum | 3
1. Kelas II A adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur atau
lebih dengan kontruksi permukaan jalan dari jenis aspal beton
(hot mix) atau yang setaraf, dimana dalam komposisi lalu
lintasnya terdapat kendaraan lambat tetapi, tanpa kendaraan
yang tak bermotor. Untuk lalu lintas lambat, harus disediakan
jalur tersendiri.
2. Kelas II B adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur dengan
kontruksi permukaan jalan dari penetrasi berganda atau yang
setaraf dimana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat
kendaraan lambat, tetapi tanpa kendaraan yang tak bermotor.
3. Kelas III C adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur dengan
kontruksi permukaan jalan dari jenis penetrasi tunggal dimana
dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaran lambat dari
kendaraan tak bermotor.
 Kelas III
Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan penghubung dan
merupakan kontruksi jalan berjalur tunggal atau dua. Kontruksi
permukaan jalan yang paling tinggi adalah pelaburan dengan aspal.
2.4 LOKASI DAERAH PENELITIAN
Kabupaten Gowa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi
Selatan, Indonesia. ibu kota kabupaten ini terletak di kota Sungguminasa. Kabupaten
ini memiliki luas wilayah 1.883,32 km² dan berpenduduk sebanyak ± 652.941 jiwa.
Secara geografis, Kabupaten Gowa terletak pada 5°33' - 5°34' Lintang Selatan dan
120°38' - 120°33' Bujur Timur. Kabupaten Gowa terdiri dari wilayah dataran rendah
dan wilayah dataran tinggi dengan ketinggian anatar 10-2800 meter diatas
permukaan air laut. Namun demikian wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar
merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26% terutama di bagian timur hingga
selatan karena merupakan Pegunungan Tinggimoncong, Pegunungan Bawakaraeng-
Lompobattang dan Pegunungan Batureppe-Cindako. Dari total luas Kabupaten Gowa
35,30% mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah
Tinjauan Umum | 3
Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu. Kabupaten Gowa
dilalui oleh banyak sungai yang cukup besar yaitu ada 15 sungai. Sungai dengan luas
daerah aliran yang terbesar adalah Sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km² dengan
panjang sungai utama 90 Km.
Gambar 3.3 Peta Kabupaten Gowa

More Related Content

What's hot

[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG
[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG
[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANGImtihanatq
 
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN ...
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN ...Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN ...
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN ...Irsan Widyawan
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1Dian Oktafia
 
SIG kuliah 1
SIG kuliah 1SIG kuliah 1
SIG kuliah 1haryb
 
Tutorial Sistem Informasi Geografi
Tutorial Sistem Informasi GeografiTutorial Sistem Informasi Geografi
Tutorial Sistem Informasi Geografiakhbaidawi
 
Andino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno - Modul SIGAndino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno - Modul SIGAndino Maseleno
 
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )PanjiMuhammad3
 
Sistem Infomasi Geografis ...
Sistem Infomasi Geografis                                                    ...Sistem Infomasi Geografis                                                    ...
Sistem Infomasi Geografis ...NOVI AMRIANI
 
Review komponen gis dan data collection
Review komponen gis dan data collectionReview komponen gis dan data collection
Review komponen gis dan data collection082393805433
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografisdarisfa
 
Pengantar Sistem Informasi Geografis
Pengantar Sistem Informasi GeografisPengantar Sistem Informasi Geografis
Pengantar Sistem Informasi Geografisbramantiyo marjuki
 
PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIPENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFI082393805433
 

What's hot (18)

[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG
[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG
[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG
 
Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi GeografiSistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi
 
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN ...
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN ...Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN ...
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN ...
 
Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografi
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1
 
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi GeografisSistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis
 
SIG kuliah 1
SIG kuliah 1SIG kuliah 1
SIG kuliah 1
 
Sistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografisSistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografis
 
Tutorial Sistem Informasi Geografi
Tutorial Sistem Informasi GeografiTutorial Sistem Informasi Geografi
Tutorial Sistem Informasi Geografi
 
Pengantar SIG
Pengantar SIGPengantar SIG
Pengantar SIG
 
Andino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno - Modul SIGAndino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno - Modul SIG
 
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
 
Sistem Infomasi Geografis ...
Sistem Infomasi Geografis                                                    ...Sistem Infomasi Geografis                                                    ...
Sistem Infomasi Geografis ...
 
Gis Bab1
Gis Bab1Gis Bab1
Gis Bab1
 
Review komponen gis dan data collection
Review komponen gis dan data collectionReview komponen gis dan data collection
Review komponen gis dan data collection
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 
Pengantar Sistem Informasi Geografis
Pengantar Sistem Informasi GeografisPengantar Sistem Informasi Geografis
Pengantar Sistem Informasi Geografis
 
PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIPENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
 

Similar to Updating Database Jalan Lingkungan

Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1Muklysh Rohmadi
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis   1Sistem Informasi Geografis   1
Sistem Informasi Geografis 1Cv. Ainayya
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis'Oke Aflatun'
 
Sistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSangPenaklukChanel
 
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Deny Sundari Syahrir
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sigahmadthohari
 
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1hrgv125
 
SIG 2 - Pendahuluan - Copy.pptx
SIG 2 - Pendahuluan - Copy.pptxSIG 2 - Pendahuluan - Copy.pptx
SIG 2 - Pendahuluan - Copy.pptxedwar75
 
Pertemuan 2 - Konsep Dasar SIG.pdf
Pertemuan 2 - Konsep Dasar SIG.pdfPertemuan 2 - Konsep Dasar SIG.pdf
Pertemuan 2 - Konsep Dasar SIG.pdf338AgnesB
 
Pengertian_SIG.ppt
Pengertian_SIG.pptPengertian_SIG.ppt
Pengertian_SIG.pptAsriSiregar1
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Michael Finery
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisMega Yasma Adha
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografismusnadil
 
[SMAN 1 JEMBER-XII IPS 1] Geografi Sig dan pemanfaatannya
[SMAN 1 JEMBER-XII IPS 1] Geografi Sig dan pemanfaatannya[SMAN 1 JEMBER-XII IPS 1] Geografi Sig dan pemanfaatannya
[SMAN 1 JEMBER-XII IPS 1] Geografi Sig dan pemanfaatannyaMeileni Nurhayati
 
Peta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database SpasialPeta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database SpasialJulio Mamesah
 
Unlock sistem informasi-geografis
Unlock sistem informasi-geografisUnlock sistem informasi-geografis
Unlock sistem informasi-geografisluki36
 

Similar to Updating Database Jalan Lingkungan (20)

Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis   1Sistem Informasi Geografis   1
Sistem Informasi Geografis 1
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 
p1.ppt
p1.pptp1.ppt
p1.ppt
 
Sistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptx
 
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sig
 
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
 
SIG 2 - Pendahuluan - Copy.pptx
SIG 2 - Pendahuluan - Copy.pptxSIG 2 - Pendahuluan - Copy.pptx
SIG 2 - Pendahuluan - Copy.pptx
 
Pertemuan 2 - Konsep Dasar SIG.pdf
Pertemuan 2 - Konsep Dasar SIG.pdfPertemuan 2 - Konsep Dasar SIG.pdf
Pertemuan 2 - Konsep Dasar SIG.pdf
 
Pengertian_SIG.ppt
Pengertian_SIG.pptPengertian_SIG.ppt
Pengertian_SIG.ppt
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 
[SMAN 1 JEMBER-XII IPS 1] Geografi Sig dan pemanfaatannya
[SMAN 1 JEMBER-XII IPS 1] Geografi Sig dan pemanfaatannya[SMAN 1 JEMBER-XII IPS 1] Geografi Sig dan pemanfaatannya
[SMAN 1 JEMBER-XII IPS 1] Geografi Sig dan pemanfaatannya
 
Peta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database SpasialPeta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database Spasial
 
Pengantar 1.pptx
Pengantar 1.pptxPengantar 1.pptx
Pengantar 1.pptx
 
Survey dan Pemetaan
Survey dan PemetaanSurvey dan Pemetaan
Survey dan Pemetaan
 
01b Pengantar SIG
01b Pengantar SIG01b Pengantar SIG
01b Pengantar SIG
 
Unlock sistem informasi-geografis
Unlock sistem informasi-geografisUnlock sistem informasi-geografis
Unlock sistem informasi-geografis
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 

Recently uploaded (10)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 

Updating Database Jalan Lingkungan

  • 1. Tinjauan Umum | 3 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Informasi Geografis ( SIG ) Sistem Informasi Geografis ( SIG ) pertama kali dikenal dan dikembangan oleh Roger Tomlinson seorang Geografer pada tahun 1960-an dan diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya yang kemudian disebut dengan CGIS (Canadian GIS – SIG Kanada), untuk menyimpan, menganalisis, dan mengolah data yang dikumpulkan digunakan sebagai Invertarisasi Tanah Kanada ( CLI - Canada Land Inventory pada tahun 1964 ). Ini merupakan sebuah insiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertaniaan, parawisata, alam bebas, unggas dengan penggunaan lahan. CGIS hanya bertahan sampai tahun 1970- an dan membutuhkan waktu yang lama dalam penyempurnaannya setelah pengembangan awal, dan CGIS tidak mampu bersaing dengan aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan oleh beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu pada vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak figur SIG dengan menggabungkan pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya dengan pendekatan generasi kedua pada oganisasi data atribut menjadi struktur database.Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Di Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita Ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun “Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun pada tahanp Kedua (1974-1979)” dalam pembangun Ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Pada lembaga pendidikan telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi di Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua lembaga pendidikan.
  • 2. Tinjauan Umum | 3 2.2 PENGERTIAN SISTEM INFOMASI GEOGRAFIS Sistem Informasi Geografis terdiri dari 3 suku kata yaitu kata “sistem” merupakan suatu rangkaian yang sudah teratur, “Informasi” merupakan penyampaian tentang sesuatu hal, “Geografi” merupakan ilmu yang mempelajari tentang kenampakan bumi. Pengertian sistem informasi geografis menurut beberapa ahli yaitu : 1. Menurut Marble Et Al (1983) Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem penanganan data keruangan. 2. Menurut Calkin dan Tomlinson (1984) Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan komputerisasi data yang penting. 3. Menurut Burrough (1986) Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kemabli data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. 4. Menurut Berry (1998) Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatis data keruangan. 5. Menurut Murai (1999) Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan daya bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota dan pelayanan umum lainnya. 6. Menurut Kang- Tsung Chang (2002) Sistem Informasi Geografis (GIS) sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data. 7. ESRI, (2004) Sistem Informasi Geografis (GIS) sebuah sistem untuk mengatur, menganalisa dan menampilkan informasi geografis.
  • 3. Tinjauan Umum | 3 Secara umum Sistem Informasi Geografis merupakan sebuah sistem untuk mengelola, mengintegrasikan, dan menampilkan seluruh jenis data geografis. Sistem infomasi geografis ini dalam kehidupan atau dalam dunia kerja begitu bermanfaat. Pemanfaatan dari sistem infomasi geografi meliputi : a. Manajemen tata guna lahan Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagin menjadi daerah pemukiman,perkebunan, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum dan jalur hijau. Selain untuk menajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuaanya agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pemukiman dan lainnya. b. Inventarisasi sumber daya alam Secara umum manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam meliputi : 1. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan lainnya. 2. Untuk mengeahui persebaran kawasan lahan, misalnya : a. Kawasan lahan potensial dan lahan kritis b. Kawasan hutan yang lindung dan hutan produksi c. Kawasan lahan pertanian dan perkebunan d. Rehabilitasi dan konservasi lahan c. Pengawasan daerah rawan bencana SIG membantu dalam memetakan dan mengawasi daerah rawan bencana dan bencana yang terjadi, misalnya : 1. Memantau luas wilayah bencana alam 2. Penentuan tingkat bahaya bencana 3. Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana dan sekitarnya. d. Manfaat SIG dalam perencanaan wilayah dan kota
  • 4. Tinjauan Umum | 3 1. Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertaniaan, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, dll 2. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan. 3. Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik. 4. Untuk bidang parawisata seperti inventarisasi parawisata dan analisis potensi parawisata suatu daerah. 5. Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi public, kesesuaian rute alternative perencanaan perluasan sistem jaringan jalan analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaan. 6. Untuk bidang sosial dan budaya seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, dll. Dalam menjalankan sistem infomasi geografis ada berbagai macam komponen yang digunakan terdiri dari: 1. Perangkat keras : Perangkat keras SIG merupakan perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung dalam analisis data, yang berkapasitas untuk menampilkan citra dengan resolusi tinggi dan berkecepatan yang tinggi serta mampu mendukung operasi operasi basis data dengan volume data yang besar. 2. Perangkat lunak : Perangkat lunak berupa software yang diperuntukkan sebagai perangkat yang dapat memasukkan, mengelola dan menyimpan data, salah satu software yang dapat di gunakan dalam mengelola data yaitu ArcGIS. 3. Data SIG : Data yang digunakan dalam mengoperasikan SIG yaitu data spasial dan nonspasial. a. Data spasial merupakan gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat dipermukaan bumi, umumnya di representasikam berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y atau biasa disebut dengan data vektor atau dalam bentuk gambar atau data hasil citra satelit biasa disebut raster. Dalam data vektor bumi di representasikan sebagai
  • 5. Tinjauan Umum | 3 suatu mosaik yang terdiri atas garis (arcline), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label) dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis) . Gambar. 2.1 Data spasial b. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data rastes, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (defenisis visual) tergantung pada ukuran pixel-nya.
  • 6. Tinjauan Umum | 3 Gambar 2.2 Data raster c. Data Non spasial (Atribut) adalah data yang merepresentasikan aspek- aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalanya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya. Data non spatisal ini data yang berbentuk data tabular yang saling terintegrasikan dengan data spasial yang ada. Dalam mengoperasikan SIG ada beberapa tahap atau proses-proses yaitu : d. Tahap Penginputan Data Proses ini dilakukan untuk memilih dan memasukkan data spasial dan non- spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus di konversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog. e. Menyesuaikan Data Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu disesuaikan agar dapat dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial. f. Manajemen Data Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolahan data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar.
  • 7. Tinjauan Umum | 3 g. Query dan Analisi Query adalah proses yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu : h. Analisis Proximity Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada. i. Analisis Overlay Analisis overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan labih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. j. Visualisasi Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan infomasi geografis. 2.2 GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GPS atau global positioning system merupakan sebuah sistem untuk menentukan letak atau titik di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchonization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro di bumi. Sinyal ini diterima oleh penerima di permukaan dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah dan waktu. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan. NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS. Kumpulan satelit ini diurus oleh %50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. GPS bukanlah sistem satu-satunya yang bisa digunakan untuk menentukan posisi. Beberapa negara lain juga mengembangkan sistem serupa meski popularitasnya tidak sebesar GPS. Diantaranya yang paling terkenal yaitu di negara Rusia dengan GLONASS (Global Navigation Satelite System), Uni Eropa
  • 8. Tinjauan Umum | 3 dengan GALILEOnya, China memiliki BAIDU dan India membuat IRNSS (Indian Regional Navigation Satelite System). Untuk Sementara yang kecanggihannya setara dengan GPS ialah GLONASS buatan Rusia yang juga sama-sama memiliki 24 satelit yang beroperasi diluar angkasa. GPS trakter atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah sebuah alat teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real- Time. GPS tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menetukan koordinat sebuah objek, lalu menerjemahkan dalam bentuk peta digital. Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam menetukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan semakin tinggi. Apabila perangkat GPS kita berada dalam ruangan atau daerah yang tertutup dan daerah yang dikelilingi oleh gedung-gedung tinggi maka sinyal yang diperoleh akan semakin berkurang sehingga akan sulit untuk menetukan posisi dengan tepat atau bahkan tidak dapat menetukan posisi. Tipe alat GPS yaitu GPS Navigasi dan GPS goedetik masing masing memberikan ketelitian yang berbeda. 1. GPS Navigasi (hendheld, Handy GPS), mempunyai ketelitian posisi yang diberikan saat itu baru mencapai 3 sampai 6 meter. Harga dari GPS ini cukup murah sekitar 1-4 Juta rupiah. 2. GPS Geodetik mempunyai ketelitian akurasi lebih tinggi daru sekedar GPS Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai milimeter. GPS Geodetik miniman harus menggunakan dua alat waktu pengukuran untuk mendapatkan ketelitian tingggi. GPS Geodetic sendiri dibagi menjadi 2 yaitu :  Geodetik Single Frekuensi’ Untuk tipe ini ketelitiannya bisa mencapai antar centimeter dan desimeter.  Geodetik dual frekuensi GPS tipe ini dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter.
  • 9. Tinjauan Umum | 3 2.3 PENGERTIAN JALAN Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. Pada umumnya jalan dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status dan kelas. 2.3.1 Pengelompokkan menurut sistemnya yaitu :  Sistem Jaringan Jalan : Merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan atau dalam kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.  Sistem jaringan jalan primer yaitu disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayaan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut : 1. Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan 2. Menghubungan antarpusat kegiatan nasional.  Sistem jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke persil.
  • 10. Tinjauan Umum | 3 2.3.2 Pengelompokkan jalan berdasarkan fungsinya  Jalan Arteri Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.  Jalan Kolektor Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.  Jalan Lokal Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.  Jalan Lingkungan Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata-rata rendah. 2.3.3 Pengelompokan Berdasarkan Status  Jalan Nasional Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.  Jalan Provinsi Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota atau antar ibukota kabupaten/kota dan jalan strategis provinsi.  Jalan Kabupaten Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk dalam jalan nasional dan jalan provinsi yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamata,
  • 11. Tinjauan Umum | 3 antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokol, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten dan jalan strategis kabupaten.  Jalan Kota Jalan kota merupakan jalan umum dalam sistem jaringan sekunder yang menghubungkan atarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan anatar persil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.  Jalan Desa Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan atan antarpemukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan. 2.3.4 Pengelompokan Jalan Berdasarkan Kelas Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan dikelompokkan atas bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang dan jalan kecil. Pengelompokan jalan berdasarkan kelasnya sebagai berikut :  Kelas I Kelas jalan ini mencakup semua jalan utama dan dimaksudkan untuk dapat melayani lalu lintas cepat dan berat. Dalam komposisi lalu lintasnya tak terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tak bermotor. Jalan raya dalam kelas ini merupakan jalan-jalan raya yang berjalur banyak dengan kontruksi perkerasan dari jenis yang terbaik dalam arti tingginya tingkatan pelayanan terhadap lalu lintas.  Kelas II Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan sekunder. Dalam komposisi lalu lintasnya terdapat lalu lintas lambat. Kelas jalan ini selanjutnya berdasarkan komposisi dan sifat lalu lintasnya dibagi dalam tiga kelas yaitu :
  • 12. Tinjauan Umum | 3 1. Kelas II A adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur atau lebih dengan kontruksi permukaan jalan dari jenis aspal beton (hot mix) atau yang setaraf, dimana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat tetapi, tanpa kendaraan yang tak bermotor. Untuk lalu lintas lambat, harus disediakan jalur tersendiri. 2. Kelas II B adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur dengan kontruksi permukaan jalan dari penetrasi berganda atau yang setaraf dimana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat, tetapi tanpa kendaraan yang tak bermotor. 3. Kelas III C adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur dengan kontruksi permukaan jalan dari jenis penetrasi tunggal dimana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaran lambat dari kendaraan tak bermotor.  Kelas III Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan penghubung dan merupakan kontruksi jalan berjalur tunggal atau dua. Kontruksi permukaan jalan yang paling tinggi adalah pelaburan dengan aspal. 2.4 LOKASI DAERAH PENELITIAN Kabupaten Gowa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. ibu kota kabupaten ini terletak di kota Sungguminasa. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.883,32 km² dan berpenduduk sebanyak ± 652.941 jiwa. Secara geografis, Kabupaten Gowa terletak pada 5°33' - 5°34' Lintang Selatan dan 120°38' - 120°33' Bujur Timur. Kabupaten Gowa terdiri dari wilayah dataran rendah dan wilayah dataran tinggi dengan ketinggian anatar 10-2800 meter diatas permukaan air laut. Namun demikian wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26% terutama di bagian timur hingga selatan karena merupakan Pegunungan Tinggimoncong, Pegunungan Bawakaraeng- Lompobattang dan Pegunungan Batureppe-Cindako. Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30% mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah
  • 13. Tinjauan Umum | 3 Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu. Kabupaten Gowa dilalui oleh banyak sungai yang cukup besar yaitu ada 15 sungai. Sungai dengan luas daerah aliran yang terbesar adalah Sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km² dengan panjang sungai utama 90 Km. Gambar 3.3 Peta Kabupaten Gowa